• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN OBYEK

B. Data – Data Deskriptif

a. Perkembangan jumlah Simpanan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah tahun 2015 - 2016

Tabel 3.2

Tahun Jumlah Simpanan

2015 15. 075. 418. 697

b. Perkembangan jumlah pembiayaan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah tahun 2015-2016

Tabel 3.3

Tahun Jumlah Pembiayaan

2015 23. 762. 824. 667

BAB IV

ANALISIS

A. Pelatihan dan pengembangan divisi marketing di KSPPS Tekun

Sahabat Mandiri

Pelatihan berasal dari kata dasar latih yang berarti melatih atau memberikan pemahaman kepada para peserta pelatihan tentang konwledge

(pengetahuan) tertentu, keterampilan tertentu, serta pemahaman tentang kelembagaan jika yang melakukan pelatihan adalah suatu lembaga. Pengertian pelatihan dan pengembangan divisi marketing yang dilakukan oleh KSPPS Tekun Sahabat Mandiri adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan secara internal maupun eksternal untuk mencapai penguasaan keterampilan, pengetahuandan sikap mental pengelola yang terencana dan berjenjang sesuai dengan kebutuhan..

Suatu perusahaan yang mempunyai keinginan supaya para karyawannya dapat bekerja dengan efektif dan efisien tidak boleh mengabaikan program pelatihan dan pengembangan karyawan. Begitu pentingnya progam pelatihan ini dilakukan oleh suatu perusahaan maka, program pelatihan ini harus mendapat perhatian yang serius dari perusahaan tersebut karena dengan diadakannya pelatihan sumber daya manusia maka akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan atas pekerjaan yang menjadi tanggung jawab para peserta latihan.

Berdasarkan wawancara dengan ibu Elvi Yanuastuti manager operasional KSPPS Tekun Sahabat Mandiri tanggal 27 april 2017 tujuan mengadakan pelatihan dan pengembangan yaitu untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas divisi marketing agar dalam bekerja dapat sesuai target. Serta untuk membangun mental marketing agar tidak mudah menyerah, semangat dan selalu optimis dalam setiap menghadapi permasalahan dalam pekerjaan.

KSPPS Tekun Sahabat Mandiri sangat memperhatikan tentang program pelatihan dan pengembangan divisi marketing ini. Karena menyadari kesuksesan finansial sebuah perusahaan sering tergantung pada kemampuan marketingnya. Maka pelatihan dan pengembangan divisi

marketing di KSPPS Tekun Sahabat Mandiri dilakukan secara periodik atau kegiatan pelatihan dan Pengembangan ini diadakan setiap tiga bulan sekali dan dilakukan secara berjenjang untuk memasuki kenaikan jenjang yang akan menjadi tangggung jawabnya pada jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan wawancara dengan ibu Elvi Yanuastuti manager operasional KSPPS Tekun Sahabat Mandiri tanggal 28 april 2017 pelaksanaan pelatihan dan pengembangan divisi marketing dilakukan melalui dua bentuk yaitu :

1) Pelatihan internal yaitu pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan divisi marketing ( yang mengadakan KSPPS Tekun Sahabat Mandiri sendiri). Contoh :

Manajer atau kepala bagian mutlak menjadi pelatih internal atau dari dalam perusahaan. Manajer bertanggungjawab memberikan sosialisasi pada karyawan dibawahnya dengan memberi petunjuk-petunjuk untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Manajer juga harus mengajarkan apa saja produk – produk KSPPS Tekun Sahabat Mandiri dan bagaimana seluk beluknya. Manager juga harus mengajarkan bagimana kegiatan operasional sebagai marketing. Misalnya manajer keuangan bertanggung jawab melatih semua karyawan pada bagian keuangan dan manajer tersebut bertanggungjawab atas kualitas karyawan bagian keuangan. Seperti halnya instruksi pekerjaan di KSPPS Tekun Sahabat Mandiri dilakukan dengan cara penugasan kepada karyawan untuk menangani pekerjaan tertentu. Dengan cara ini, seorang karyawan diperintahkan melaksanakan tugas yang belum pernah atau sudah pernah dia lakukan yang berhubungan dengan pekerjaannya. Melalui latihan instruksi pekerjaan atasan dapat mengetahui seberapa kemampuan karyawan tersebut. Cara ini biasanya untuk karyawan yang baru atau karyawan lama tetapi menempati posisi yang baru

b. Pelatihan motivasi kerja

Motivasi yaitu pemberian semangat, dorongan berupa penyuluhan atau pembinaan tentang penyadaran bahwa karyawan merupakan subyek dalam suatu perusahaan. Sebagai subyek marketing adalah

merupakan motor penggerak terhadap jalannya perusahaan akan ditentukan oleh kualitas kerja marketing yang ada. Sehingga hanya

marketing yang berkualitas dan mempunyai konstribusi yang besar pada perusahaan layak untuk mendapatkan posisi dan fasilitas-fasilitas. Dengan pemberian penyadaran ini diharapkan marketing

dapat termotivasi untuk selalu meningkatkan pengetahuan maupun kualitas kerjanya. Bentuk pemberian motivasi berupa pengarahan dalam pertemuan, pemberian motivasi dalam acara internal melalui panggilan kepada marketing secara personil oleh pimpinan.

c. Sharing antar marketing dari masing-masing KCP

Pelatihan ini dilakukan dengan cara berbagi pengalaman dan cara mengatasi masalah dalam dunia marketing antar marketing dari masing – masing KCP KSPPS Tekun Sahabat Mandiri. Sehingga Komunikasi dan kerjasama antar karyawan menjadi lebih baik dan bisa menciptakan suasana kerja yang nyaman.

d. Pelatihan untuk pengembangan kepribadian

Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kepribadian seorang

marketing agar dapat meningkatkan kinerjanya. Divisi marketing

KSPPS Tekun Sahabat Mandiri diikutkan dalam pengembangan kepribadian yang diadakan oleh KSPPS sendiri maupun oleh KSPPS lain. Pengembangan kepribadian tersebut yaitu: KSPPS Tekun Sahabat Mandiri mengadakan pengajian yang diadakan

setiap 4 kali dalam sebulan. Dengan pengajian ini diharapkan dapat lebih baik dan profesional.

Disamping pengajian yang diadakan setiap bulan, KSPPS Tekun Sahabat Mandiri juga memberi perintah kepada manajer-manajer tiap bagian untuk selalu menjaga hubungan baik dengan para divisi – divisi dan selalu memberi pengarahan pengarahan. Hal ini dilakukan agar suasana kerja tidak membosankan. Alternative lain yang dilakukan KSPPS Tekun Sahabat Mandiri adalah mengikutkan karyawannya pada kegiatan pelatihan dan pengembangan kepribadian yang diadakan oleh instansi di luar perusahaan. Misalnya kegiatan pelatihan ESQ dan seminar-seminar kepribadian lainnya.

2) Pelatihan eksternal yaitu pelatihan yang dilaksanakan apabila ada undangan pelatihan dari instansi lain yang tema dan waktunya pas untuk kita ( ikut pelatihan yang diadakan instansi lain). Contoh :

a. Pelatihan “Bedah Murabahah”

Pelatihan ini diikuti oleh beberapa KSPPS seperti KSPPS Tekun Sahabat Mandiri , BMT Tumang dan KSPPS lain yang satu cabang wilayah Boyolali. Tiap –tiap KSPPS mengirimkan marketing untuk sama – sama belajar tentang pembiayaan Murabahah. Mulai dari prosedur dan penanganan pembiayaan Murabahah. Pelatihan ini bertujuan memperbaiki metode dan system kerja sehingga dapat memperlancar proses kerja dan efisiensi waktu.

b. Pelatihan Studi kasus

Dalam pelatihan ini disajikan kepada tiap – tiap KSPPS tentang masalah-masalah dalam dunia marketing secara tertulis kemudian menganalisis kasus tersebut secara pribadi, mendiagnosis masalah dan menyampaikan penemuan dan pemecahannya di dalam sebuah diskusi. Contoh : seorang marketing diberi deskripsi tertulis suatu situasi pengambilan keputusan nyata. Dalam lembar kasus diuraikan aspek-aspek organisasi lalu marketing tersebut diminta untuk mengidentifikasikan masalah - masalah, menganalisa situasi dan merumuskan penyelasaian-penyelesaian alternatif. Sehingga marketing ini akan terlatih untuk mengambil keputusan.

c. Seminar

Pelatihan seminar ini bertujuan mengembangkan keahlian kecakapan

marketing untuk menilai dan memberikan saran-saran yang konstruktif

mengenai pendapat orang lain (pembawa makalah). Marketing dilatih agar dapat mempersepsikan dan mengevaluasi serta memberikan saran-saran, menerima atau menolak pendapat atau usul-usul orang lain. Contoh : marketing mengikuti seminar mengenai peran kepribadian dalam dunia kerja. Marketing tersebut akan mendapat pengetahuan mengenai hal itu dan dapat mengimplementasikan dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan pelatihan dan pengembangan yang dilakukan oleh KSPPS Tekun Sahabat Mandiri untuk

memberikan tambahan atau pembekalan kepada calon marketing termasuk juga yang sudah menjadi marketing tentang pengetahuan di bidang ke-BMT-an seperti simpanan, pembiayaan dan pendampingan.

KSPPS Tekun Sahabat Mandiri memberikan kesempatan kepada karyawan divisi marketing dan menyediakan sarana untuk pengembangan pengetahuan, ketrampilan, perilaku, wawasan, kemampuan manajerial, dan kepemimpinan melalui program pelatihan dan pengembangan ketrampilan baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Pengembangan yang dilakukan untuk karyawan marketing fokus pada kemampuan managerial. Mulai dari analisa pembiayaan,managemen pembiayaan dan keterampilan dalam melakukan funding, landing, dan penanganan pembiayaan bermasalah.

B. Efektivits pelatihan dan pengembangan divisi marketing

Berdasarkan wawancara dengan bapak Joko Pramono divisi marketing

KSPPS Tekun Sahabat Mandiri tanggal 28 april 2017 efektivitas pelatihan dan pengembangan divisi marketing adalah sebagai berikut :

1. Sarana untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman barupelatihan akan memungkinkan marketing untuk mengembangkan kompetensi kerjanya, mengetahui keahlian baru, mempelajari inovasi- inovasi baru yang berhubungan dengan pekerjaanya, meningkatkan kedisiplinan, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan etos kerja. Dengan demikian pelatihan dan pengembangan divisi marketing bisa menjadi

sarana untuk mendaptkan ilmu baru serta bermanfaat bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan etos kerja karyawan marketing. 2. Sarana untuk evaluasi kerja marketing / produk dari lembaga yang

bersangkutan.

Untuk menilai program-program yang telah diadakan oleh KSPPS Tekun Sahabat Mandiri untuk meningkatkan ketrampilan karyawan

marketing melalui pelatihan dan pengembangan ketrampilan maka diadakan evaluasi mengenai pelatihan dan pengembangan yang telah diadakan, apakah target-target yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Di KSPPS Tekun Sahabat Mandiri evaluasi diadakan secara berjalan maksudnya, penilaian dilakukan setelah karyawan marketing

mengikuti pelatihan dan pengembangan keterampilan karyawan tersebut harus memberikan laporan secara tertulis kepada perusahaan. Laporan berisi kinerja karyawan tersebut yang berkaitan dengan pengetahuan yang telah didapat dari pelatihan dan pengembangan keterampilan. Laporan yang diterima perusahaan dari karyawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan akan terus diperiksa untuk mengetahui perkembangan kemampuan karyawan tersebut. Bagi karyawan yang mengalami peningkatan kemampuan dan mau mengajarkannya pada karyawan lain akan mendapat penghargaan dari perusahaan, baik berupa bonus maupun promosi jabatan.

Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan dengan ciri – ciri seorang melakukan pekerjaan dengan baik dan kinerja yang tinggi. Kebutuhan akan berprestasi tinggi merupakan dorongan yang timbul pada diri seorang untuk berupaya mencapai target yang telah ditetapkan, bekerja keras untuk mencapai keberhasilan dan memiliki keinginan untuk megerjakan sesuatu secara lebih baik dari sebelumnya. Karyawan dengan motivasi berprestasi tinggi sangat menyukai tantangan,berani mengambil risiko, sanggup mengambil alih tanggung jawab, senang bekerja keras. Dorongan ini akan menimbulkan kebutuhan berprestasi karyawan yang membedakan dengan yang lain, karena selalu ingin mengerjakan sesuatu dengan lebih baik. Berdasarkan pengalaman dan antisipasi dari hasil yang menyenangkan serta jika prestasi sebelumnya dinilai baik, maka karyawan lebih menyukai untuk terlibat dalam perilaku berprestasi. Sebaliknya jika karyawan telah dihukum karena mengalami kegagalan, maka perasaan takut terhadap kegagalan akan berkembangdan menimbulkan dorongan untuk menghindaridiri dari kegagalan.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan penelitian penulis di KSPPS Tekun Sahabat Mandiri, bahwa pelatihan dan pengembangan divisi marketing ada 2 bentuk yaitu pelatihan internal ( yang mengadakan KSPPS Tekun Sahabat Mandiri sendiri ) dan pelatihan ekternal ( ikut pelatihan yang diadakan instansi lain ) keduanya dilaksanakan dengan baik.

2. Efektivitas pelatihan dan pengembangan divisi marketing di KSPPS Tekun Sahabat Mandiri bisa menjadi sarana mendapatkan ilmu dan pengalaman baru, sarana meningkatkan motivasi berprestasi dan juga sebagai sarana evaluasi kerja marketing.

B. Saran

Pada bab ini penulis menyampaikan saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi KSPPS Tekun Sahabat Mandiri dalam pengadaan Pelatihan dan Pengembangan divisi marketing yaitu :

1. Dalam pelatihan dan pengembangan divisi marketing apabila ada peserta yang belum maksimal dalam mengikuti progam pelatihan dan pengembangan. Hendaknya selalu dilakukan pemantauan dan evaluasi kepada para peserta. Sehingga mereka tidak kehilangan potensi yang dimiliki untuk dikembangkan.

2. Semoga KSPPS Tekun Sahabat Mandiri melakukan pembaharuan dalam pelayanan dan produk sehingga nasabah semakin percaya terhadap peran dan manfaat KSPPS Tekun Sahabat Mandiri dan mempertahankan citra sebagai lembaga keuangan yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan dalam penyusunan tugas akhir ini dengan harapan semoga dapat menjadi sumbangan pemikiran yang dapat bermanfaat bagi semua pihak

Dokumen terkait