SAHABAT MANDIRI CABANG BOYOLALI
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah
Oleh:
AMBARWATI
NIM: 201-14-049
JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka Tugas Akhir Saudara:
Nama : Ambarwati
NIM : 201-14-049
Jurusan : D III Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul :ANALISIS PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
DIVISI MARKETING PADA KOPERASI SIMPAN
PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH (KSPPS) TEKUN
SAHABAT MANDIRI CABANG BOYOLALI
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 19 Juni 2017
Pembimbing
Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., MA
PENGESAHAN
ANALISIS PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DIVISI MARKETING
PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH (KSPPS)
TEKUN SAHABAT MANDIRI CABANG BOYOLALI
DISUSUN OLEH:
AMBARWATI
NIM: 201-14-049
Telah dipertahankan di depan Panitian Dewan Penguji TUGAS AKHIR
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, pada tanggal .... Juni 2017
dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh
gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)
Susunan Panitia Penguji:
Ketua Sidang : Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. ( )
Sekretaris Sidang : Mochlasin, M.Ag. ( )
Penguji I : Ahmad Mifdhol M., Lc., M.Si. ( )
Penguji II : Ari Setiawan, S.Pd., MM ( )
Salatiga, Juli 2017
Dekan FEBI IAIN Salatiga
Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ambarwati
NIM : 201-14-049
Jurusan : D III Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil
penelitian/karya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang telah dirujuk
sumbernya.
Salatiga, 19 Juni 2017
Saya yang menyatakan,
Ambarwati
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ambarwati
NIM : 201-14-049
Jurusan : D III Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan bebas dari
plagiasi. Jika di kemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap
ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Salatiga, 19 Juni 2017
Saya yang menyatakan,
Ambarwati
i MOTTO
”Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah
memudahkannya mendapat jalan ke Syurga”
PERSEMBAHAN
“Sebagai Ungkapan Rasa Syukurku Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada
Pertama
Kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya serta
selalu memberikan kemudahan bagi hambanya
Ke-dua
Kepada kedua orang tuaku tercinta Ibuku “WATINI” dan Bapakku “SLAMET
SUNARTO” yang senantiasa membimbing, mendorong, mendukung dengan
penuh kesabaran, keikhlasan, kegigihan dan tidak ada henti-hentinya mendoakan
anak-anaknya supaya menjadi anak yang sholeh dan sholehah bermanfaat bagi
Agama, Nusa dan Bangsa.
Amin Ya Rabbalalamin.
Ke-tiga
Keluarga dan kakak - kakakku tercinta yang ikut serta member dorongan,
semangat, dan doanya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Ke-empat
Teman-temanku program studi D-III Perbankan Syariah kelas B angkatan 2014
yang telah mengajarkanku apa arti kebersamaan, kemandirian, pengorbanan dan
persahabatan selama tiga tahun.
Ke-lima
Yang terakhir dan yang terspesial Almamaterku Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam jurusan D-III Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang
atas segala limpahan nikmat, karunia, serta hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa
terhaturkan dan tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga, sahabat, dan pengikut serta orang-orang yang mencintainya, hingga
yaumul qiyamah. Semoga kita semua, orang tua kita, keluarga kita, guru-guru kita diberi tetap Iman, Islam, Ihsan, istiqomah dalam beribadah dan dibimbing oleh
Allah SWT dan pada akhirnya jika kita dipanggil menghadap Allah AWT
menetapi ‘ala ar-Ridha wa khusnul khatimah. Amin
Penyusun Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk
memperolah gelar Ahli Madya Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Berawal dari kekurangan dan
keterbatasan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“Analisis Pelatihan dan Pengembangan Divisi Marketing pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Tekun Sahabat Mandiri Cabang Boyolali”
dengan baik. Sebagai hamba yang lemah dan banyak kesalahan, penulis
menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini banyak pihak yang ikut
serta memberikan bantuan moril maupun material. Oleh karenanya dengan
kerendahan hati bantuan moril maupun material. Oleh karenanya dengan
kerendahan hati perkenankan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih
1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
3. Bapak H. Alfred L. M.Si. selaku Ketua Jurusan D-III Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
4. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., MA yang telah membimbing penulis
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan kesantunan, kesabaran,
keikhlasan dan kebajikan.
5. Bapak Dr. Faqih Nabhan, SE, MM selaku dosen pembimbing Akademik
selama kuliah di jurusan D-III Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang
selalu memberikan motivasi belajar bagi penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan Akademik IAIN Salatiga terlebih
kepada dosen-dosen di jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang
banyak berjasa kepada penulis.
7. Bapak Joko Sumanto, Amd selaku Manager KSPPS Tekun Sahabat
Mandiri
8. Para StafPerpustakaan IAIN Salatiga terimakasih atas bantuan penyediaan
buku-buku kepada penulis hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.
9. Seluruh Karyawan KSPPS Tekun Sahabat Mandiri, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian
hingga akhir.
10.Semua pihak yang terkait dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang
v
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya saran dan kritik yang konstruktif
dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan dimasa mendatang.
Pada akhirnya semua usaha dan upaya penulis atas karunia dari Allah SWT.
Tugas Akhir ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik dan hanya kepada
Allah-lah semua urusan dikembalikan. Oleh karena itu penulis berharap semoga
Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang bersangkutan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Salatiga, Juni 2017
Penulis,
Ambarwati
ABSTRAK
Ambarwati. 2017. Analisis pelatihan dan pengembangan divisi marketing pada koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah tekun sahabat mandiri cabang boyolali. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Nafis Irkhami, M.Ag
Penelitian ini dilakukan di KSPPS Tekun Sahabat Mandiri Cabang Boyolali dengan tujuan untuk mengetahui proses pelatihan dan pengembangan divisi
marketing dan efektifitasnya setelah mengikuti proses kegiatan tersebut..
Jenis metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi terhadap keterangan dan penjelasan yang sesuai dengan masalah yang diteliti
Hasil penelitian ini bahwa KSPPS Tekun Sahabat Mandiri cabang Boyolali mengadakan pelatihan dan pengembangan divisi marketing di laksanakan secara internal (diadakan sendiri oleh KSPPS Tekun Sahabat Mandiri ) dan eksternal (diadakan instansi lain). Serta menjelaskan apa saja efektivitas dari kegiatan pelatihan dan pengembangan tersebut.
vii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN ... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI... v
MOTTO... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
D. Metode Penelitian... 7
E. Sistematika Penulisan... 10
BAB II LANDASAN TEORI ... 11
A. Telaah Pustaka... 11
BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN ... 19
A. Gambaran Umum Perusahaan ... 19
1. Sejarah ... 19
2. Landasan asas & prinsip... 20
3. Visi dan Misi ... 22
4. Tujuan ... 23
5. Identitas Umum... 24
6. Dasar Hukum... 24
7. Pengurus & pengelola... 24
8. Struktur Organisasi ... 26
9. Tugas ... 27
10.Usaha yang dijalankan ... 33
11.Produk yang dijalankan... 34
B. Data Deskriptif Perusahaan ... 38
BAB IV ANALISIS DATA ... 40
A. Pelatihan & pengembangan divisi marketing ... 40
B. Efektivitas pelatihan & pengembangan... ... 46
BAB V PENUTUP ... 49
A. Kesimpulan ... 49
B. Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 51
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Good Corporate governance dalam praktisnya adalah sebagai sistem hak, proses, control secara keseluruhan yang di tetapkan secara internal dan
ekstenal atas managemen sebuah entitas bisnis dengan tujuan melindungi
kepentingan semua stakeholder. Infrastruktur dan resiko lembaga keuangan
syariah yang berbeda dengan lembaga keuangan konvensional, membuat
pengawasan, tanggung jawab, dan akuntabilitas lembaga keuangan syariah
menjadi lebih kompleks. Pelaksanaan Good corporate governance bukan hanya kewajiban bank syariah sebagai lembaga keuangan yang berkembang
dengan asas kepercayaan. Akan tetapi lembaga Keuangan Mikro Syariah
seperti koperasi, BMT yang memiliki core bisnis yang sama, juga seharusnya
melaksanakan corpoate governance dengan baik.
Peranan BMT atau koperasi syariah sebagai lembaga keuangan mikro
sangat strategis dalam upaya pengembangan ekonomi umat dalam skala kecil
dan menengah. Gerak bank syariah yang terbatas di mana tidak menjangkau
pada nasabah kecil karena di batasi oleh aturan Bank Indonesia, dapat
dilakukan oleh BMT atau koperasi syariah. Pada faktanya lembaga BMT dan
Koperasi jasa keuangan syariah-lah yang sangat berperan pada peningkatan
pemahaman dan sosialisasi tentang transaksi-transaksi berbasis syariah. Fakta
merupakan pendekatan terbaik dalam upaya pemberdayaan dan pengembangan
usaha mikro untuk penanggulangan kemiskinan dan pemerataan pendapatan.
Banyak pelatihan,pengembangan dan usaha untuk mengembangkan keuangan
mikro terutama di dasarkan pada motivasi untuk mempercepat usaha
penanggulangan kemiskinan. (http://rindasytuti.wordpress.com)
Koperasi Simpan Pinjam Tekun Sahabat Mandiri cabang Boyolali
ialah salah satu koperasi syariah yang menerapkan prinsip „Good Corporate Governance” dalam pengelolaan koperasi untuk menjaga kepercayaan dan
menjalin komunikasi dengan para penyimpan dana dan mitra koperasi. Di
mana memposisikan dirinya sebagai mitra masyarakat pedesaan. Operasinya
yang langsung bersentuhan dengan masyarakat di pedesaan sulit diikuti oleh
perbankan/lembaga pesaing.
Bersamaan dengan pelaksanaan Good corporate governance perlu diadakannya pelatihan dan pengembangan bagi SDM khususnya divisi
marketing untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang transaksi – transaksi yang berbasis syariah. Terlebih untuk mengembangkan keuangan
mikro syariah sehingga dapat menanggulangi kemiskinan dan pemerataan
pendapatan.
Pelatihan dan pengembangan sering dilakukan sebagai upaya
meningkatkan kinerja para tenaga kerja karyawan yang dianggap belum
mampu untuk mengemban pekerjaannya karena faktor perkembangan
kebutuhan masyarakat dalarn dunia kerja. Secara deskripsi tertentu potensi para
secara aktüal para pekerja harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan
dunia kerja sesuai dengan tugas yang dijabat atau yang akan dijabatnya. Hal
ini yang mendorong banyak perusahaan untuk memfasilitasi atau pelatihan dan
pengembangan karir para tenaga kerja karyawanya guna untuk mendapatkan
hasil kinerja yang baik, efèktif dan efisien.
Dibutuhkan divisi marketing yang kompeten untuk meningkatkan pemahaman dan mengajak masyarakat menggunakan produk-produk
BMT/Koperasi jasa keuangan syariah. Dengan adanya pelatihan dan
pengembangan inilah yang akan membantu seorang marketing mampu bersaing dan bisa menciptakan strategi yang tepat untuk memasarkan produk.
Banyaknya masyarakat yang minat untuk menggunakan produk-produk
syariah. Tentunya akan meningkatkan finansial dari BMT/koperasi jasa
keuangan syariah.
Marketing adalah hal yang paling utama dari sebuah perusahaan, Kesuksesan finansial sebuah perusahaan sering tergantung pada kemampuan
marketingnya. Divisi finance, operasional, accounting dan divisi lain tidak akan berjalan dengan baik jika profit yang diperoleh perusahaan tidak
memadai untuk dapat menggerakkan roda perekonomian sebuah perusahaan.
Dapat dikatakan ujung tombak keberhasilan sebuah perusahaan adalah strategi
marketing yang tepat sasaran.(http://lovethisite.wordpress.com)
BMT/Koperasi Syariah perlu melakukan pelatihan dan pengembangan
mencapai visi dan misi perusahaan yang nantinya menjadi keunggulan
kompetitif dan menunjang pengembangan usaha BMT/Koperasi Syariah
Penelitian saya lebih fokus pada bagaiamana proses pelatihan dan
pengembangan divisi marketing dan efektifitasnya setelah mengikuti proses kegiatan pelatihan dan pengembangan. Sedangkan penelitian lainya fokus
pada pelatihan dan pengembangan yang mencakup semua SDM dalam sebuah
lemabaga maupun perusahaan.
Menurut Fahtoni (2006) , sumber daya manusia merupakan modal dan
kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur
terpenting mutlak dianalisis dan dikembangkan. Waktu, tenaga , dan
kemampuanya benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi
kepentingan organisasi maupun bagi kepentingan individu / (dalam subekhi,
jauhar, 2012, p. 13).
Widayati (2008) SDM dalam suatu perusahaan merupakan modal
yang sangat berharga. Pengembangan SDM mendapat perhatian khusus untuk
dapat digunakan sebagai suatu pola penentuan strategi dan kebijakan secara
terpadu. Pengelolaan faktor SDM sangat penting dalam menjalankan
perusahaan. Pendidikan dan training merupakan satu faktor penting dalam
pengembangan SDM, dan hasil dari proses pendidikan dan training tersebut
diharapkan memberikan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kerja,
sehingga produktivitas kerja meningkat. Sehingga pendidikan dan training
Praptono (2013) berpendapat program pengembangan SDM harus di
lakukan karena tuntutan akan kualitas dan kuantitas kinejra karyawan.
Tuntutan tersebut terjadi karena perkembangan masyarakat yang sangat
Dengan harapan kinerja dan prestasi mereka menjadi semakin baik dan
pengembangan yang butuh dilakukan dapat dilakukan secara utuh dan
menyeluruh.
Gomes (2003:197) mengemukakan pelatihan adalah setiap usaha
untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang
sedang menjadi tanggung jawabnya. Menurutnya istilah pelatihan sering
disamakan dengan istilah pengembangan, perbedaannya kalau pelatihan
langsung terkait dengan performansi kerja pada pekerjaan yang sekarang,
sedangkan pengembangan tidaklah harus, pengembangan
mempunyai skcope yang lebih luas dandingkan dengan pelatihan.
Menurut Yuli (2005 : 73) “Istilah pelatihan mangacu pada
serangkaian kegiatan yang memberikan peluang untuk mendapatkan dan
meningkatkan ketrampilan yang berkaitan dengan pekerjaan. Program
pelatihan diberikan kepada karyawan yang baru diterima maupun karyawan
yang telah ada, dengan maksud untuk menghadapi situasi-situasi yang
berubah.
Menurut Hadari (2005:208) pelatihan adalah program- program untuk
memperbaiki kernampuan melaksanakan pekerjaan secara individual,
kelompok dan/atau berdasarkan jenjang jabatan dalam organisasi atau
secara formal dan berkelanjutan dengan difokuskan pada peningkatan dan
penambahan kemampuan seorang pekerja. Dan pengertian ini menunjukkan
bahwa fokus pengernbangan karir adalah peningkatan kemampuan mental
tenaga kerja.
Sementara itu, Amstrong (2010:504) berpendapat Pengembangan
sumber daya manusia berkaitan dengan tersedianya kesempatan dan
pengembangan belajar, membuat program-program training yang meliputi
perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi atas program-program tersebut
Pendapat Mangkunegara (2008:77) Pengembangan adalah aktivitas
yang membantu untuk merencanakan kegiatan untuk tingkatkan
pengembangan diri secara maksimal
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana proses pelatihan dan pengembangan divisi marketing? 2) Bagaimana efektivitas pelatihan dan pengembangan divisi marketing?
C. Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui bagaimana proses pelatihan dan pengembangan
divisi marketing.
2) Untuk mengetahui bagaimana efektivitas pelatihan dan pengembangan
divisi marketing.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Menambah wawasan mengenai Pelatihan dan Pengembangan
Divisi Marketing.
2. Syarat kelulusan program D-III Perbankan Syariah.
b. IAIN Salatiga
1. Menambah Literatur penelitian tentang Pelatihan dan
Pengembangan Divisi Marketing.
2. Menambah wawasan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga
c. KSPPS Tekun Sahabat Mandiri
1. Bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan Pelatihan dan
Pengembangan Divisi Marketing.
2. Bahan pertimbangan dalam proses Pelatihan dan
Pengembangan Divisi Marketing.
E. Metode Penelitian
1) Deskriptif Kualitatif
Adalah metode penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain; secara holistik dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkaan berbagai metode
ilmiah (Moleong, 2011, p. 6)
2) Jenis Data
Adalah jenis data yang berasal dari sumber data pertama
dilokasi penelitian atau obyek penelitian. Penulis memperoleh
data primer melalui hasil observasi atau wawancara. (Bungin,
2009, p. 122). Data primer yang digunakan penulis adalah data
hasil wawancara dengan manager KSPPS Tekun Sahabat
Mandiri dan divisi marketing dan juga pengamatan langsung
oleh penulis di lokasi penelitian.
2. Sekunder
Adalah jenis data yang berasal dari hasil publikasi. Dalam hal
tertentu peneliti tidak dapat atau sukar memperoleh data dari
sumber data primer, hal ini karena menyangkut sesuatu yang
sangat pribadi. Sehingga sulit data tersebut di dapat langsung
dari sumber data primer (Bungin, 2009, p. 122). Penulis
memperoleh dari data sekunder berupa company profile
melalui data yang sudah di publikasikan, seperti internet
(website perusahaan terkait). Penulis menggunakan annual
report yang dipublikasikan sebagai data sekunder.
3) Teknik Pengambilan Data
1. Observasi
Adalah metode atau cara-cara yang menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah
laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok
pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta
dibantu dengan pancaindra lainnya (Bungin, 2009, p. 118).
Jenis observasi / pengamatan yang digunakan pada penelitian
ini adalah berperan serta sebagai pengamat. Yang dimaksud
dengan pengamatan jenis ini bahwa dalam teknik tersebut
peneliti sebagai pengamat tidak sebagai pemeran serta, tetapi
melakukan fungsi pengamatan. Misal peneliti berada di sudut
ruangan untuk melihat dan mencatat bagaimana subjek yang
diteliti menggunakan waktu kerjanya di kantor ataupun cara
bekerjanya (Tohirin, 2012, p. 62). Penulis melakukan
observasi langsung aktivitas dan pekerjaan divisi marketing di KSPPS Tekun Sahabat Mandiri cabang boyolali.
2. Wawancara
Adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan
berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Penulis akan
melakukan wawancara dengan manager dari KSPPS Tekun
Sahabat Mandiri dan pihak divisi marketing sesuai dengan pembahasan penelitian. Wawancara juga akan dilakukan
dengan face to face dan menggunakan telepon atau pesan elektronik apabila data yang didapat dikira masih belum
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penulisan tugas akhir, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab II Landasan teori
Dalam bab ini penulis mengemukakan pelatihan dan
pengembangan divisi marketing
Bab III Laporan obyek penelitian
Dalam bab ini penulis menggambarkan secara umum tentang
obyek penelitian antara lain : Sejarah Perkembangan Koperasi
Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Tekun Sahabat Mandiri,
landasan asas dan prinsip, visi dan misi,tujuan, identitas umum,
dasar hukum, struktur organisasi, usaha yang dijalankan, produk
yang dijalankan dan disertai data-data perkembangan jumlah
simpanan dan pembiayaan
Bab IV Analisis
Dalam bab ini berisi analisis tentang pelatihan dan
pengembangan divisi marketing dan efektivitas setelah adanya pelatihan dan pengembangan tersebut
Bab V Penutup
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Menurut Nitisemito (1996) pelatihan adalah sebuah kegiatan dari
perusahaan yang bermaksud untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap,
tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dari para karyawan yang sesuai
dengan keinginan perusahaan. Menurut Simamora (2006) pelatihan adalah
proses sistematik pengubahan perilaku para karyawan dalam suatu arah guna
meningkatkan tujuan-tujuan operasinal.
Jadi pelatihan dapat disimpulkan sebagai proses bersistem yang
didalamnya ada suatu kegiatan, yang dimaksudkan untuk pengembangan
serta perbaikan kinerja para pesertanya guna meningkatkan tujuan-tujuan
operasional yang bersangkutan.
Menurut Marwansyah (2010:154) pelatihan adalah proses sistematis
untuk mengubah perilaku karyawan, yang diarahkan untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi. Pelatihan terkait dengan keterampilan dan kemampuan
pekerjaan saat ini. Orientasinya adalah saat ini membantu karyawan
mengatasi keterampilan dan kemampuan spesifik agar berhasil dalam
pekerjaan.
Gomes (2003:197) mengemukakan pelatihan adalah setiap usaha
untuk memperbaiki performasi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang
sedangterjadi tanggung jawabnya. Menurutnya istilah pelatihan sering
langsung terkait dengan performasi kerja pada pekerjaan yang sekarang,
sedangkan pengembangan tidaklah harus, pengembangan mempunyai skope
yang lebih luas dibandingkan dengan pelatihan.
Menurut Notoatmodjo (2009:16) ”Pelatihan merupakan upaya yang
berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan karyawan yang
sudah menduduki suatu pekerjaan atau tugas tertentu
Pelatihan mempunyai manfaat karir jangka panjang untuk
karyawanya. Progam-progam pelatihan tidak hanya penting bagi individu
tetapi juga untuk organisasi dan hubungan manusiawi kelompok kerja. Cara
yang paling mudah untuk meringkas manfaat- manfaat dari pelatihan adalah
menyadarinya sebagai salah satu investasi organisasi sumber daya manusia.
Di samping pelatihan, perlu diadakan pula pengembangan terhadap
seluruh karyawan lainya. Untuk mengembangkan karyawan baru maupun
untuk karyawan lama. Sehingga bisa menyegarkan kembali dan
meningkatkan kemampuan, pengetahuan, sikap dan sifat-sifat para karyawan.
Sealain itu pengembangan karyawan yang terpenting dilakukan untuk
meningkatkan karir dan penentu kompensasi karyawan yang bersangkutan.
Pengembangan menurut Mondy & Noe dalam Mawarsyah (2010:155)
adalah pemberian kesempatan belajar yang bertujuan untuk mengembangkan
individu, tetapi tidak dibatasi pada pekerjaan tertentu pada saat ini atau
dimasa yang akan datang dan memiliki fokus yang lebih berjangka panjang.
peagawai dari segi kemampuan, pengetahuan dan karir bagi karyawan yang
tersebut.
Pelatihan dan pengembangan sebelumnya pernah diteliti oleh Aulia
(2011) dengan judul “Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya
Insani terhadap Peningkatan Etos Kerja Pegawai Bank Syariah Bukopin
cabang Melawai” penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan
wawancara yang kemudian diolah melalui sofware SPSS. Hasil penelitian
menunjukan pelatihan dan pengembangan mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap etos kerja pegawai. Dimana semakin meningkat pelatihan dan
pengembangan semakin naik etos kerja pegawai. Bank Bukopin syariah
memberikan pelatihan dan pengembangan dengan cara training, reward, dan
promosi jabatan.
Penelitian oleh Yuniati (2016) dengan judul “Strategi Pengembanagn
Sumber Daya Manusia Berbasis Syariah di PT. Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah Bangun Drajat Warga (BPRS BDW) Yogyakarta” . jenis penelitian
ini menggunakan deskritif kuantitatif. Hasilnya menunjukan strategi jangka
pendek BPRS BDW dalam pengembangan SDM berbasis syariah dilakukan
dengan Orientasi, pelatihan dan pengembangan karir. Kegiatan pemberian
reward dan punishment juga dilakukan BPRS BDW dalam rangka pengembangan SDM untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Sementara itu penelitian oleh Azhar (2011) dengan judul “Pengaruh
studi ini menghasilkan bahwa ada pengaruh significant yang positif antara pelatihan terhadap kinerja pelayanan front liner Bank Bri Syariah Jakarta. Dengan adanya pelatihan kinerja pelayanan front liner semakin meningkat sesuai SOP pada Bank Bri Syariah tersebut.
Penelitian yang lain oleh Hidayah (2016) dengan judul “Model
pelatihan Sumber Daya Insani di KSPPS BMT Ummat Sejahtera Rembang”
penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif menyimpulkan model
pelatihan yang dilakukan oleh KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera yaitu
melalui proses pelatihan klasikal dan proses pelatihan on job training.
Melalui kedua model yang diterapkan ini dapat meningkatkan kinerja para
karyawan KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera.
Muflikhati (2015) meneliti pengembangan SDM dengan judul
“Analisis Pengembangan Karyawan dalam Meningkatkan Kualitas Kerja
pada BMT Taruna Sejahtera‟. Metode pengumpulan data dilakukan melalui
kuesioner yang disebarkan kepada karyawan BMT Taruna Sejahtera, dengan
kriteria masih menjadi karyawan aktif. Sampel yang diambil sebanyak 100
karyawan dengan menggunakan teknik cluster sampling (untuk menentukan sampel kantor). Pengembangan karyawan yang terdiri dari peserta, instruktur,
materi, fasilitas dan lama pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kualitas
kerja. Penelitian ini menunjukan bahwa pengembangan karyawan akan
B. Kerangka Teoritik
1. Pelatihan
Pelatihan adalah proses meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
karyawan. Pelatihan mungkin juga meliputi pengubahan sikap sehingga
karyawan dapat melakukan pekerjaannya lebih efektif. Pelatihan bisa
dilakukan pada semua tingkat dalam organisasi. Pada tingkat bawah/ rendah
pelatihan berisikan pengajaran bagaimana mengerjakan suatu tugas misalnya
mengoperasikan mesin (Handoko, 2010:5).
Menurut Notoatmodjo (2009:16) ”Pelatihan merupakan upaya yang
berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan karyawan yang
sudah menduduki suatu pekerjaan atau tugas tertentu
Zurnali (2004), terdapat 3 tingkatan atau level anlisis dalam
menentukan kebutuhan pelatihan yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Organization analysis (analisis organisasi):
Memfokuskan pada pengenalan di dalam organisasi dimana pelatihan
dibutuhkan.
2. Operations analysis (analisis operasi):
Mencoba mengenal isi pelatihan-apa yang tenaga kerja harus lakukan agar
bekerja secara kompeten.
3. Individual analysis (analisis individual):
Menentukan seberapa baik setiap pekerja atau karyawan yang sedang
Menurut Handoko ( 2004 : 103) “Karyawan-karyawan baru biasanya
telah memiliki pendidikan dan pelatihan dasar yang diperlukan. Mereka
adalah produk dari suatu sistem pendidikan dan mempunyai pengalaman
yang di peroleh dari organisasi lain yang telah memberikan pada mereka
suatu tingkat pelatihan kemampuan dan kecakapan tertentu. Meskipun
program orientasi serta latihan dan pengembangna memakan waktu dan dana,
hampir semua organisasi melakukannya, dan menyebut biaya-biaya untuk
berbagai program tersebut sebagai investasi dalam sumberdaya manusia.
Pengertian pelatihan adalah suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk
memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknih pelaksanaan kerja
tertentu, teliti, dan rutin. Latihan menyiapkan para karyawan untuk
melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang.
Menurut Yuli (2005 : 73) “Istilah pelatihan mangacu pada
serangkaian kegiatan yang memenberikan peluiang untuk mendapatkan dan
meningkatkan ketrampilan yang berkaitan dengan pekerjaan. Program
pelatihan diberkan kepada karyawan yang baru diterima maupun karyawan
yang telah ada, dengan maksud untuk menghadapi situasi-situasi yang
berubah.
Panggabean (2001 : 41) memberikan pendapatnya mengenai definisi
Pelatihan. Menurutnya pelatihan adalah “ Suatu cara yang digunakan untuk
memberikan atau meningkatkan ketrampilan yang dibutuhkan untuk
digunakan untuk menunjukkan cara mengoperasikan mesin baru kepada
mekanis baru.
Intruksi Presiden No. 15 tahun 1974 Pelatihan adalah bagian dari
pendidikan menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan
ketrampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatif
singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktik dari pada teori.
2. Pengembangan
Rachmawati (2008: 110) mengemukakan bahwa pengembangan
didasarkan pada fakta bahwa karyawan akan membutuhkan pengetahuan,
keahlian dan kemampuan yang berkembang untuk bekerja dengan lebih baik
dalam suksesi yang ada dalam rekruitmen.
Pendapat Amstrong (2010:504) berpendapat Pengembangan sumber
daya manusia berkaitan dengan tersedianya kesempatan dan pengembangan
belajar, membuat program-program training yang meliputi perencanaan,
penyelenggaraan, dan evaluasi atas program-program tersebut
Handoko (2008: 117) mengemukakan bahwa pengembangan
merupakan suatu cara efektif untuk menghadapi beberapa tantangan yang
dihadapi oleh banyak organisasi besar. Tantangan-tantangan ini mencangkup
keusangan karyawan, perubahan-perubahan sosioteknis dan perputaran tenaga
kerja. Kemampuan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut merupakan
faktor penentu keberhasilan departemen personalia dalam mempertahankan
Simamora (2006: 273) mengemukakan bahwa pengembangan
(development) adalah penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi di dalam organisasi.
Menurut Yuli (2005: 73) pengembangan merupakan suatu proses
pendidikan jangka panjang yang mempergunakan prosedur sistematis dan
terorganisir dimana karyawan manajerial mempelajari pengetahuan
konseptual dan teoritis guna mencapai tujuan yang umum.
Menurut Sastradipoera (2002: 51) pengembangan sumber daya manusia
mencakup pendidikan yang meningkatkan pengetahuan umum dan
lingkungan keseluruhan maupun pelatihan yang menambah keterampilan
dalam melaksanakan tugas yang spesifik.
Menurut Ranupandojo dan Hasan (2002:74) menyatakan bahwa
pengembangan karyawan sering diartikan dengan usaha usaha untuk
meningkatkan keterampilan maupun pengetahuan umum bagi karyawan agar
pelaksanaan pencapaian tujuan lebih efisien.
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan
karyawan adalah pendidikan dan latihan untuk memperbaiki kerja seorang
karyawan dengan cara meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
BAB III
LAPORAN OBYEK
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah
Tekun Sahabat Mandiri
Tahun 1997 diawali oleh adanya progam Integrated Rural Development Project yang lebih dikenal dengan progam IRDP dimana salah satu progam yang masih berjalan pasca 1997 adalah kegiatan
Revolving Fund (RF)
Tahun 1998 kegiatan Revolving Fund (RF) menjadi cikal bakal
berdirinya Koperasi Simpan Pinjam Tekad Usaha Mandiriid (Tekun).
Didirikan oleh kurang lebih 110 orang dari unsur petani, peternak,
pedagang, tokoh masyarakat, dan staf progam
Tahun 2003 kecenderungan layanan simpan pinjam secara syariah
mulai berkembang pesat di indonesia. Koperasi Simpan Pinjam Tekun
tertarik untuk memberikan layanan kepada anggota koperasi dan
masyarakat melalui produk syariah. Tahun 2003 dibuka secara resmi
layanan syariah dengan nama Baitul Maal Wat Tamwil dan untuk
pertama kalinya dibuka di kecamatan Karang Gede
Tahun 2015 unit layanan syariah Baitul Maal Wat Tamwil Tekun
telah berkembang memiliki kantor di 5 tempat dan memiliki karyawan
Tahun 2016 pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah nomor 16 tahun 2015
mengeluarkan petunjuk pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam
dan pembiayaan syariah oleh koperasi. Koperasi hanya boleh memiliki
dan memilih satu jenis layanan yaitu koperasi simpan pinjam (KSP)
atau koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah (KSPPS)
Hari sabtu, 23-01-2016 atas izin Allah SWT secara bersamaan
dilaksanakan Rapat Anggota Khusus Tekun untuk pemisahan unit
Baitul Maal Wat Tamwil dan dilanjutkan Rapat Pendirian “Koperasi
Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah BaitulMaal Wat Tamwil
Tekun Syariah”. Koperasi ini bernama KOPERASI SIMPAN PINJAM
DAN PEMBIAYAAN SYARIAH TEKUN SAHABAT MANDIRI
dan selanjutnya dalam anggaran dasar ini disebut Koperasi.
Koperasi ini berkedudukandi Ruko Galaxi Land Block C 04, Jalan
Boyolali –Semarang kilometer 1 Dukuh Surowangsan, Desa Winong,
Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali. Koperasi dapat membuka
cabang/perwakilan atas persetujuan dan keputusan Rapat Anggota
serta sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Landasan, Asas dan Prinsip
a. Landasan
Koperasi berlandaskan :
2) Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945
b. Asas
1) Koperasi berdasar atas asas kekeluargaan
c. Prinsip
a) Koperasi dalam menjalankan kegiatan usahanya berupaya
berdasarkan prinsip syariah yaitu :
1) Shiddieq, mengikuti kata hati yang hanif,lisan dan
tindakanya sama,tidak ada motif, tendensi dan
janji-janji.
2) Amanah, diserahi tugas dan tanggung jawab biar
“mrantasi”, tidak menyalah gunakan wewenang dan
bekerja sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur).
3) Tabligh, menyampaikan informasi tidak saja kebaikan
tetapi juga kelemahan, menyampaikan produk apa
adanya.
4) Fathonah, cerdas, kreatif, bijaksana, dan “rigen” dalam
menghadapi situasi dan kondisi yang sulit dan
keterbatasan.
5) Menghindari unsur-unsur MAYSIR (Perjudian), TADLIS
b) Koperasi melakukan kegiatanya berdasarkan
prinsip-prinsip koperasi yaitu :
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara
adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5) Kemandirian
6) Melaksanakan pendidikan perkoperasian bagi anggota
7) Kerjasama antar koperasi
c) Koperasi sebagai badan usaha dalam melaksanakan
kegiatanya yang mengorganisir pemanfaatan dan
pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas
dasar pinsip-prinsip koperasi dan kaidah-kaidah usaha
ekonomi.
3. Visi dan Misi
a. Visi
Visi Koperasi ialah “Menjadi Koperasi Yang Besar, Sehat,
Profesional dan Amanah Agar Berdaya Saing Tinggi Sehingga
Mampu Menyejahterakan Anggota Dan Masyarakat Pada
Umumnya”
1) Membuka dan memilii kantor cabang di seluruh wilayah
kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah
2) Menjaga dan mengupayakan keuangan koperasi dalam
kondisi seimbang, rasional dan untung
3) Tanggap terhadap perkembangan dan pemanfaatan
teknologi perbankan guna meraih kinerja koperasi yang
efektif dan efisien
4) Menerapkan prinsip „Good Corporate Governance” dalam
pengelolaan koperasi untuk menjaga kepercayaan dan
menjalin komunikasi dengan para penyimpan dana dan
mitra koperasi
5) Mewujudkan kesejahteraan karyawan sesuai prestasi dan
kinerja
4. Tujuan
Tujuan didirikanya koperasi adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya
2) Menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional
3) Menjadi gerakan untuk membantu pemerintah, mencerdaskan
kehidupan berwiraswasta, mandiri dalam pengembangan
perekonomian, membentuk manusia yang berbudi luhur dan
4) Mendidik, membimbing dan mengembangkan bakat dan
keterampilan anggota koperasi pada khususnya dan masyarakat
pada umumya
5. Identitas Umum
1) Nama Lembaga : KSPPS Tekun Sahabat Mandiri
2) Tanggal Berdiri : 20 – 06- 2016
3) Alamat : Jl Raya Boyolali – Ampel KM 3 Totogan
Penggung
Boyolali Jawa Tengah 57316
6. Dasar Hukum
1) Nomor Badan Hukum : 001712/BH/M.KUKM.2/VII/2016
2) Aturan Tertulis : Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga
7. Pengurus dan Pengelola
1) Pengurus
a. Ketua : Drs. H. A. Robith Sya‟bani, SE
b. Sekretaris : Elvi Yanuastuti
c. Bendahara : Sujarwo
2) Pengawas Managemen
a. Drs. Luqman Hakim
b. Suwarno
3) Pengawas Syariah
a. Drs. H. Jamal Yazid, Msi
b. Drs Yacob Suparno, Msi Akt
4) Pengelola
a. General Manager : Joko Sumanto
b. Manager Bisnis : Suwarto
c. Manager Operasional : Elvi Yanuastuti
d. Divisi Pembiayaan : Joko Pramono
e. Divisi Marketing : Eni Setyasih
f. Divisi FRD : Soleh Dwiyanto
g. Divisi Maal : Khoirul Huda
h. Divisi Keuangan : Sudarni
i. Divisi SDI & Rumah Tangga : Elvi Yanuastuti
j. Teller : Zunita Widyasari
k. Account officer : Fatkul Muin
l. Funding Operasinal : a) Nafiah
b) Arumiyati
8. Tabel 3.1
Struktur Organisasi KSPPS Tekun Sahabat Mandiri
Sumber : Profil KSPPS Tekun Sahabat Mandiri
Tugas masing- masing unsur organisasi di atas dapat kemukakan
sebagai berikut :
a. Rapat Anggota
1) Menetapkan dan mengubah Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga ,dan Peraturan lainya
2) Menetapkan Kebijakanumum di bidang organisasi,
managemen,usaha, dan permodalan Koperasi
3) Memilih,mengangkatdan memberhentikan pengurus dan
pengawas
4) Menetapkan Rencana Kerja, rencana anggaran pendapatan dan
belanjaKoperasi,serta pengesahan laporan keuangan
5) Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas atas
pelaksanaan tugasnya
6) Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha
7) Memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan
pembubaran koperasi
b. Pengurus
1) Mengelola koperasi berdasarkan Anggaran Dasar
2) Mengajukan rancangan rencana kerja dan rancangan rencana
anggaran pendapatan dan belanaj koperasi
3) Menyelenggarakan rapat anggota
4) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban
5) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara
tertib
6) Memelihara daftar buku anggota, pengurus dan pengawas
7) Mendorong dan memajukan usaha Koperasi
8) Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha Koperasi
9) Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dengan memberikan
keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti yang diperlukan
10) Memberikan penjelasan dan keterangan kepada
anggotamengenai jalanya organisasi dan usaha Koperasi
11) Memelihara kerukunan di antra anggota dan mencegah segala
hal yang menyebabkan perselisihan
12) Menangung kerugian Koperasi sebagai akibat karena
kelalaianya, dengan ketentuan :
a) Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang
atau beberapa anggota pengurus,maka kerugian ditanggung
oleh anggota pengurus yang brsangkutan
b) Jika kerugian, timbul sebagai akibat kebijaksanaan
yangtelah diputuskan dalam rapat pengurus,makasemua
anggota pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian yang
di derita Koperasi
13) Menyusun ketentuan mengenai tugas,wewenang dan
tanggungjawab anggota pengurus serta ketentuan mengenai
14) Meminta jasa audit kepada Akuntan Publik yang biayanya di
tanggung oleh Koperasi dan biayanya dimasukan dalam
Anggaran Biaya Koperasi
15) Membuat laporan perkembangan usaha kepada Menteri atau
pejabat yang membidangi koperasi tiap triwulan sekali
16) Pengurus atau salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan
ketentuan yang berlaku dapat melakukan tindakan hukum yang
bersifat pengurusan dan pemilikan dalam batas-batas tertentu
berdasarkan persetujuan tertulis dari Keputusan Rapat Anggota
dan pengawasan Koperasi dalam hal-hal sebagai berikut :
a) Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Koperasi
dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga dan peraturan khusus Koperasi
b) Membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau
melepaskan hak atas barang bergerak dan tidak bergerak
milik koperasi dengan jumlah tertentu, yang ditetapkan
dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturankhusus
koperasi
c. Pengawas Managemen
1) Memberi nasihat dan pengawasan kepada pengurus
2) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan
danpengelolaan kopersai yang dilakukan oleh pengurus
d. Pengawas Syariah
1) Memberikan nasihat dan saran kepada pengurus serta
mengawasi kegiatan koperasi agar sesuai dengan Prinsip
Ekonomi Syariah
2) Memberikan pendapat kepada pengurus atau poduk-produk
Syariah sebelum dipasarkan dan dilaksanakan sebagai produk
layanan
3) Melakukan pengawasan pelaksanaan Prinsip Ekonomi Syariah
dalam usaha koperasi
4) Melaporkan hasil pengawasan pelaksanaan Prinsip Ekonomi
Syariah kepada Rapat Anggota
e. Manager
1) Menjabarkan kebijakan umum Koperasi yang telah dibuat
Pengurus dan disetujui Rapat Anggota.
2) Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran Koperasi dan
rencana jangka pendek, rencana jangka panjang, serta proyeksi
(finansial maupun non finansial) kepada pengurus yang
selanjutnya akan dibawa pada Rapat Anggota.
3) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tidak melampaui
batas wewenang manajemen.
4) Mengusulkan penambahan, pengangkatan dan mempromosikan
5) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biaya –
biaya harian dan tercapainya target yang telah ditetapkan secara
keseluruhan.
6) Mengamankan harta kekayaan koperasi agar terlindungi dari
bahaya kebakaran, pencurian, perampokan dan kerusakan.
7) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan
membuat laporan secara periodik.
8) Menandatangani dan menyetujui permohonan pembiayaan
dengan batas wewenang yang ada pada wilayah
masing-masing.
9) Meningkatkan pendapatan dan menekan biaya serta mengawasi
operasional kantor wilayah masing-masing.
f. Manager Operasional
1) Terselenggaranya pelayanan yang memuaskan (service excellence) kepada mitra / anggota
2) Terevaluasi dan terselesaikannya seluruh permasalahan yang
ada dalam operasional koperasi
3) Terbitnya laporan keuangan, laporan perkembangan
pembiayaan dan laporan mengenai penghimpunan dana secara
lengkap, akurat dan sah baik harian, bulanan maupun sesuai
dengan periode yang dibutuhkan
4) Terarsipnya surat masuk dan keluar serta notulasi rapat
5) Terselenggaranya absensi kehadiran karyawan dan
terdokumentasinya hasil penilaian seluruh karyawan.
g. Divisi pembiayaan
1) Penyiapan administrasi pencairan pembiayaan (dropping).
2) Pengarsipan seluruh berkas pembiayaan.
3) Pengarsipan jaminan pembiayaan.
4) Penerimaan angsuran dan pelunasan pembiayaan.
5) Penyiapan kupon dan kontrol terhadap kupon.
6) Pembuatan laporan pembiayaan sesuai dengan periode laporan.
7) Membuat surat teguran dan peringatan kepada mitra yang akan
dan telah jatuh tempo
8) Membuat surat-surat perjanjian dengan pihak lain.
9) Pemeliharaan arsip–arsip dari pengajuan sampai terealisir
pembiayaan.
10)Selalu mengontrol masa berlaku persyaratan administrasi
pemohon (KTP, Izin Usaha, Sewa Kios/Toko dan lain-lain).
h. Divisi Marketing
1) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses
sesuai dengan proses yang sebenarnya
2) Memastikan analisis pembiayaan telah dilakukan dengan tepat
dan lengkap sesuai dengan kebutuhan dan mempresentasikan
dalam rapat komite
4) Melihat peluang dan potensi yang ada dalam upaya
pengembangan pasar
5) Melakukan monitoring atas ketepatan alokasi dana serta
ketepatan angsuran pembiayaan mitra.
i. Divisi Teller
1) Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan kas
2) Terselesaikannya laporan kas harian
3) Tersedianya laporan arus kas pada akhir bulan untuk keperluan
evaluasi
4) Menerima setoran dan penarikan tabungan serta simpanan
berjangka.
j. Divisi SDI & Rumah Tangga
1) Memberikan layanan kepada karyawan serta hal-hal umum,
pengelolaan inventaris serta pembelian inventaris kantor.
2) Melakukan kegiatan administrasi Tabungan dan Simpanan
Berjangka.
3) Melakukan aktivitas yang berkaitan dengan hubungan eksternal
Koperasi.
4) Melakukan pengadministrasian dan pemeliharaan data
karyawan,serta hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan,
pendidikan,
pelatihan, karir dan hubungan antar karyawan
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam dan
pembiayaan, koperasi menyelenggarakan :
a. Menghimpun dana dari anggota dalam bentuk simpan dengan akad
:
a) Wadiah, seperti wadiah yad amanah maupun dhamanah
b) Mudharabah, seperti mudharabah mutlaqah maupun
muqayyadah
b. Menyalurkan pinjaman dan pembiayaan dengan prinsip akad
jual-beli (ba‟i), seperti murabahah,salam dan istisna
c. Menyalurkan pinjaman dan pembiayaan dengan prinsip akad sewa
(ijarah),seperti ijarah biasa dan ijarah muntahiya bit tamlik
d. Menyalurkan pinjaman dan pembiayaan dengan prinsip akad bagi
hasil, seperti mudharabah dan murabahah
e. Menyalurkan pinjaman dan pembiayaan dengan prinsip akad
pelengkap seperti kafalah, wakalah, rahn dan qard
10.Produk yang Dijalankan
Produk yang dikembangkan oleh koperasi ada 3 produk yaitu produk
simpanan, pembiayaan,dan sosial
a. Produk Simpanan
Produk simpanan adalah salah satu jenis simpanan yang
menggunakan prinsip Mudharabah al mutlaqah. Dengan prinsip ini maka dana nasabah akan dimanfaatkan secara produktif dalam
profesional dan memenuhi aspek-aspek syari‟ah. Keuntungan dari
pembiayaan akan dibagikan antara nasabah dengan BMT dengan
nisbah (porsi) bagi hasil yang disepakati di muka.
Jenis-jenis produk simpanan di BMT Tekun antara lain :
1) Simpanan Mudharabah
a) Simpanan Mudharabah biasa
Yaitu simpanan yang penyetorannya dilakukan secara
berangsur-angsur dan penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan menggunakan buku tabungan
b) Simpanan Mudharabah berjangka
Yaitu simpanan dari anggota atau bukan anggota untuk
suatu jangka waktu tertentu sesuai yang diperjanjikan dan
tidak boleh diambil sebelum jangka waktu yang telah
ditentukan berakhir.
2) Simpanan Pendidikan
Yaitu simpanan yang diperuntukkan bagi pelajar dan
mahasiswa untuk biaya pendidikan yang penyetorannya dapat
dilakukan setiap saat dan penarikan dananya digunakan untuk
membiayai pendidikan.
3) Simpanan Hari Raya
Yaitu simpanan yang diperuntukkan bagi anggota secara umum
untuk persiapan hari raya (Idul Fitri / Idul Adha)
Merupakan jenis simpanan bagi keluarga untuk masa depan
yang lebih baik dan terencana. Simpanan ini menggunakan
prinsip mudharabah al mutlaqoh. Artinya dana anggota akan
diinvestasikan dalam bentuk pembiayaan yang produktif, halal
dan sesuai syariah. Keuntungan akan dibagi antara nasabah dan
koperasi sesuai dengan nisbah bagi hasil yang disepakati di
awal.
5) Simpanan Luar Biasa
Adalah simpanan yang diwajibkan bagi calon anggota yang
akan mengajukan pembiayaan.
6) Simpanan Cadangan Resiko
Adalah simpanan yang diperuntukkan bagi anggota
pembiayaan dengan tujuan untuk debit angsurannya
bermasalah dan ada sisa untuk simpanan masa mendatang.
Besarnya simpanan 5% dari plafon pembiayaan.
7) Simpanan Wadiah
Adalah titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika
pemiliknya menghendaki.
b. Produk Pembiayaan
Jenis-jenis produk pembiayaan di antara lain :
1) Modal Kerja (Mudharabah/musyarakah)
Merupakan pembiayaan modal kerja yang diberikan koperasi
kepada anggota atau calon anggota dimana pengelola usaha
sepenuhnya diserahkan kepada anggota atau calon anggota.
Dari pembiayaan ini koperasi akan memperoleh bagi hasil
sesuai dengan kesepakatan. Dalam praktiknya pihak koperasi
bertindak sebagai mudharib yang menjalankan dan mengelola dana dari syahibul maal (penabung) sekaligus sebagai syahibul maal (pemilik modal) bagi penerimaan pembiayaan. Seperti usaha : dagang, home industri, proyek, toko kelontong dll.
b) Pembiayaan Musyarakah
Merupakan pembiayaan modal investasi atau modal kerja yang
dalam praktiknya lembaga keuangan sebagai penyedia sebagian
dari modal keseluruhan. Pembagian keuntungan berdasarkan
perjanjian sesuai proporsinya dalam bentuk nisbah.
2) Kepemilikan Barang (Murabahah/BBA)
a) Murabahah
Murabahah yaitu akad jual beli dengan membayar harga pokok
beserta keuntungannya pada waktu jatuh tempo sesuai dengan
kesepakatan bersama.
b) Bai’ Bitsaman Ajil (BBA)
Merupakan pembiayaan untuk pembelian barang atau alat
usaha. Pada pembiayaan dengan skema BBA, terjadi
membeli barang yang dibeli oleh BMT dengan harga jual
berasal dari harga pokok ditambah margin keuntungan (mark up). Pengembalian pembiayaan dilakukan secara angsuran, bisa harian, pekanan, atau bulanan. Seperti : pembelian kendaraan,
tanah, traktor, TV, mesin dll.
c) Sewa (Ijarah)
Pembiayaan Ijarah merupakan pembiayaan yang diberikan kepada anggota atau calon anggota untuk menyewa suatu
barang atau tempat usaha. Cara melunasinya bisa secara
angsuran atau pada saat jatuh tempo. Seperti : sewa kios, sewa
tanah dll.
c. Produk Sosial
Produk sosial BMT Tekun adalah Qordhul Hasan yaitu
pembiayaan yang khusus ditujukan untuk membiayai pembiayaan
bagi masyarakat yang kurang mampu tanpa bagi hasil dengan
sumber dana maal.
B. Data – Data Deskriptif
a. Perkembangan jumlah Simpanan Koperasi Simpan Pinjam dan
Pembiayaan Syariah tahun 2015 - 2016
Tabel 3.2
Tahun Jumlah Simpanan
2015 15. 075. 418. 697
b. Perkembangan jumlah pembiayaan Koperasi Simpan Pinjam dan
Pembiayaan Syariah tahun 2015-2016
Tabel 3.3
Tahun Jumlah Pembiayaan
2015 23. 762. 824. 667
BAB IV
ANALISIS
A. Pelatihan dan pengembangan divisi marketing di KSPPS Tekun
Sahabat Mandiri
Pelatihan berasal dari kata dasar latih yang berarti melatih atau
memberikan pemahaman kepada para peserta pelatihan tentang konwledge
(pengetahuan) tertentu, keterampilan tertentu, serta pemahaman tentang
kelembagaan jika yang melakukan pelatihan adalah suatu lembaga.
Pengertian pelatihan dan pengembangan divisi marketing yang dilakukan oleh KSPPS Tekun Sahabat Mandiri adalah suatu kegiatan yang
dilaksanakan secara internal maupun eksternal untuk mencapai
penguasaan keterampilan, pengetahuandan sikap mental pengelola yang
terencana dan berjenjang sesuai dengan kebutuhan..
Suatu perusahaan yang mempunyai keinginan supaya para
karyawannya dapat bekerja dengan efektif dan efisien tidak boleh
mengabaikan program pelatihan dan pengembangan karyawan. Begitu
pentingnya progam pelatihan ini dilakukan oleh suatu perusahaan maka,
program pelatihan ini harus mendapat perhatian yang serius dari
perusahaan tersebut karena dengan diadakannya pelatihan sumber daya
manusia maka akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan atas pekerjaan yang menjadi tanggung jawab para peserta
Berdasarkan wawancara dengan ibu Elvi Yanuastuti manager
operasional KSPPS Tekun Sahabat Mandiri tanggal 27 april 2017 tujuan
mengadakan pelatihan dan pengembangan yaitu untuk meningkatkan
kapasitas dan produktivitas divisi marketing agar dalam bekerja dapat sesuai target. Serta untuk membangun mental marketing agar tidak mudah menyerah, semangat dan selalu optimis dalam setiap menghadapi
permasalahan dalam pekerjaan.
KSPPS Tekun Sahabat Mandiri sangat memperhatikan tentang
program pelatihan dan pengembangan divisi marketing ini. Karena menyadari kesuksesan finansial sebuah perusahaan sering tergantung pada
kemampuan marketingnya. Maka pelatihan dan pengembangan divisi
marketing di KSPPS Tekun Sahabat Mandiri dilakukan secara periodik atau kegiatan pelatihan dan Pengembangan ini diadakan setiap tiga bulan
sekali dan dilakukan secara berjenjang untuk memasuki kenaikan jenjang
yang akan menjadi tangggung jawabnya pada jenjang yang lebih tinggi.
Berdasarkan wawancara dengan ibu Elvi Yanuastuti manager operasional
KSPPS Tekun Sahabat Mandiri tanggal 28 april 2017 pelaksanaan
pelatihan dan pengembangan divisi marketing dilakukan melalui dua bentuk yaitu :
1) Pelatihan internal yaitu pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan
divisi marketing ( yang mengadakan KSPPS Tekun Sahabat Mandiri sendiri). Contoh :
Manajer atau kepala bagian mutlak menjadi pelatih internal atau
dari dalam perusahaan. Manajer bertanggungjawab memberikan
sosialisasi pada karyawan dibawahnya dengan memberi
petunjuk-petunjuk untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Manajer juga harus
mengajarkan apa saja produk – produk KSPPS Tekun Sahabat
Mandiri dan bagaimana seluk beluknya. Manager juga harus
mengajarkan bagimana kegiatan operasional sebagai marketing.
Misalnya manajer keuangan bertanggung jawab melatih semua
karyawan pada bagian keuangan dan manajer tersebut
bertanggungjawab atas kualitas karyawan bagian keuangan. Seperti
halnya instruksi pekerjaan di KSPPS Tekun Sahabat Mandiri
dilakukan dengan cara penugasan kepada karyawan untuk
menangani pekerjaan tertentu. Dengan cara ini, seorang karyawan
diperintahkan melaksanakan tugas yang belum pernah atau sudah
pernah dia lakukan yang berhubungan dengan pekerjaannya.
Melalui latihan instruksi pekerjaan atasan dapat mengetahui
seberapa kemampuan karyawan tersebut. Cara ini biasanya untuk
karyawan yang baru atau karyawan lama tetapi menempati posisi
yang baru
b. Pelatihan motivasi kerja
Motivasi yaitu pemberian semangat, dorongan berupa penyuluhan
atau pembinaan tentang penyadaran bahwa karyawan merupakan
merupakan motor penggerak terhadap jalannya perusahaan akan
ditentukan oleh kualitas kerja marketing yang ada. Sehingga hanya
marketing yang berkualitas dan mempunyai konstribusi yang besar pada perusahaan layak untuk mendapatkan posisi dan
fasilitas-fasilitas. Dengan pemberian penyadaran ini diharapkan marketing
dapat termotivasi untuk selalu meningkatkan pengetahuan maupun
kualitas kerjanya. Bentuk pemberian motivasi berupa pengarahan
dalam pertemuan, pemberian motivasi dalam acara internal melalui
panggilan kepada marketing secara personil oleh pimpinan. c. Sharing antar marketing dari masing-masing KCP
Pelatihan ini dilakukan dengan cara berbagi pengalaman dan cara
mengatasi masalah dalam dunia marketing antar marketing dari masing – masing KCP KSPPS Tekun Sahabat Mandiri. Sehingga
Komunikasi dan kerjasama antar karyawan menjadi lebih baik dan
bisa menciptakan suasana kerja yang nyaman.
d. Pelatihan untuk pengembangan kepribadian
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kepribadian seorang
marketing agar dapat meningkatkan kinerjanya. Divisi marketing
KSPPS Tekun Sahabat Mandiri diikutkan dalam pengembangan
kepribadian yang diadakan oleh KSPPS sendiri maupun oleh
KSPPS lain. Pengembangan kepribadian tersebut yaitu: KSPPS
setiap 4 kali dalam sebulan. Dengan pengajian ini diharapkan dapat
lebih baik dan profesional.
Disamping pengajian yang diadakan setiap bulan, KSPPS Tekun
Sahabat Mandiri juga memberi perintah kepada manajer-manajer
tiap bagian untuk selalu menjaga hubungan baik dengan para divisi
– divisi dan selalu memberi pengarahan pengarahan. Hal ini
dilakukan agar suasana kerja tidak membosankan. Alternative lain
yang dilakukan KSPPS Tekun Sahabat Mandiri adalah mengikutkan
karyawannya pada kegiatan pelatihan dan pengembangan
kepribadian yang diadakan oleh instansi di luar perusahaan.
Misalnya kegiatan pelatihan ESQ dan seminar-seminar kepribadian
lainnya.
2) Pelatihan eksternal yaitu pelatihan yang dilaksanakan apabila ada
undangan pelatihan dari instansi lain yang tema dan waktunya pas untuk
kita ( ikut pelatihan yang diadakan instansi lain). Contoh :
a. Pelatihan “Bedah Murabahah”
Pelatihan ini diikuti oleh beberapa KSPPS seperti KSPPS Tekun
Sahabat Mandiri , BMT Tumang dan KSPPS lain yang satu cabang
wilayah Boyolali. Tiap –tiap KSPPS mengirimkan marketing untuk sama – sama belajar tentang pembiayaan Murabahah. Mulai dari
prosedur dan penanganan pembiayaan Murabahah. Pelatihan ini
bertujuan memperbaiki metode dan system kerja sehingga dapat
b. Pelatihan Studi kasus
Dalam pelatihan ini disajikan kepada tiap – tiap KSPPS tentang
masalah-masalah dalam dunia marketing secara tertulis kemudian menganalisis kasus tersebut secara pribadi, mendiagnosis masalah dan
menyampaikan penemuan dan pemecahannya di dalam sebuah diskusi.
Contoh : seorang marketing diberi deskripsi tertulis suatu situasi pengambilan keputusan nyata. Dalam lembar kasus diuraikan
aspek-aspek organisasi lalu marketing tersebut diminta untuk mengidentifikasikan masalah - masalah, menganalisa situasi dan
merumuskan penyelasaian-penyelesaian alternatif. Sehingga marketing
ini akan terlatih untuk mengambil keputusan.
c. Seminar
Pelatihan seminar ini bertujuan mengembangkan keahlian kecakapan
marketing untuk menilai dan memberikan saran-saran yang konstruktif
mengenai pendapat orang lain (pembawa makalah). Marketing dilatih agar dapat mempersepsikan dan mengevaluasi serta memberikan
saran-saran, menerima atau menolak pendapat atau usul-usul orang
lain. Contoh : marketing mengikuti seminar mengenai peran kepribadian dalam dunia kerja. Marketing tersebut akan mendapat pengetahuan mengenai hal itu dan dapat mengimplementasikan dalam
dunia kerja yang sesungguhnya.
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan pelatihan dan
memberikan tambahan atau pembekalan kepada calon marketing termasuk juga yang sudah menjadi marketing tentang pengetahuan di bidang
ke-BMT-an seperti simpanan, pembiayaan dan pendampingan.
KSPPS Tekun Sahabat Mandiri memberikan kesempatan kepada
karyawan divisi marketing dan menyediakan sarana untuk pengembangan pengetahuan, ketrampilan, perilaku, wawasan, kemampuan manajerial, dan
kepemimpinan melalui program pelatihan dan pengembangan ketrampilan
baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Pengembangan yang
dilakukan untuk karyawan marketing fokus pada kemampuan managerial. Mulai dari analisa pembiayaan,managemen pembiayaan dan keterampilan
dalam melakukan funding, landing, dan penanganan pembiayaan bermasalah.
B. Efektivits pelatihan dan pengembangan divisi marketing
Berdasarkan wawancara dengan bapak Joko Pramono divisi marketing
KSPPS Tekun Sahabat Mandiri tanggal 28 april 2017 efektivitas pelatihan
dan pengembangan divisi marketing adalah sebagai berikut :
1. Sarana untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman barupelatihan akan
memungkinkan marketing untuk mengembangkan kompetensi kerjanya, mengetahui keahlian baru, mempelajari inovasi- inovasi baru
yang berhubungan dengan pekerjaanya, meningkatkan kedisiplinan,
meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan etos kerja. Dengan