• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DIVISI MARKETING PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH (KSPPS) TEKUN SAHABAT MANDIRI CABANG BOYOLALI - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DIVISI MARKETING PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH (KSPPS) TEKUN SAHABAT MANDIRI CABANG BOYOLALI - Test Repository"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

SAHABAT MANDIRI CABANG BOYOLALI

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh

Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah

Oleh:

AMBARWATI

NIM: 201-14-049

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka Tugas Akhir Saudara:

Nama : Ambarwati

NIM : 201-14-049

Jurusan : D III Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul :ANALISIS PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

DIVISI MARKETING PADA KOPERASI SIMPAN

PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH (KSPPS) TEKUN

SAHABAT MANDIRI CABANG BOYOLALI

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 19 Juni 2017

Pembimbing

Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., MA

(3)

PENGESAHAN

ANALISIS PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DIVISI MARKETING

PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH (KSPPS)

TEKUN SAHABAT MANDIRI CABANG BOYOLALI

DISUSUN OLEH:

AMBARWATI

NIM: 201-14-049

Telah dipertahankan di depan Panitian Dewan Penguji TUGAS AKHIR

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, pada tanggal .... Juni 2017

dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh

gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

Susunan Panitia Penguji:

Ketua Sidang : Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. ( )

Sekretaris Sidang : Mochlasin, M.Ag. ( )

Penguji I : Ahmad Mifdhol M., Lc., M.Si. ( )

Penguji II : Ari Setiawan, S.Pd., MM ( )

Salatiga, Juli 2017

Dekan FEBI IAIN Salatiga

Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ambarwati

NIM : 201-14-049

Jurusan : D III Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil

penelitian/karya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang telah dirujuk

sumbernya.

Salatiga, 19 Juni 2017

Saya yang menyatakan,

Ambarwati

(5)

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ambarwati

NIM : 201-14-049

Jurusan : D III Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan bebas dari

plagiasi. Jika di kemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap

ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Salatiga, 19 Juni 2017

Saya yang menyatakan,

Ambarwati

(6)

i MOTTO

”Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah

memudahkannya mendapat jalan ke Syurga”

(7)

PERSEMBAHAN

“Sebagai Ungkapan Rasa Syukurku Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada

Pertama

Kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya serta

selalu memberikan kemudahan bagi hambanya

Ke-dua

Kepada kedua orang tuaku tercinta Ibuku “WATINI” dan Bapakku “SLAMET

SUNARTO” yang senantiasa membimbing, mendorong, mendukung dengan

penuh kesabaran, keikhlasan, kegigihan dan tidak ada henti-hentinya mendoakan

anak-anaknya supaya menjadi anak yang sholeh dan sholehah bermanfaat bagi

Agama, Nusa dan Bangsa.

Amin Ya Rabbalalamin.

Ke-tiga

Keluarga dan kakak - kakakku tercinta yang ikut serta member dorongan,

semangat, dan doanya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Ke-empat

Teman-temanku program studi D-III Perbankan Syariah kelas B angkatan 2014

yang telah mengajarkanku apa arti kebersamaan, kemandirian, pengorbanan dan

persahabatan selama tiga tahun.

Ke-lima

Yang terakhir dan yang terspesial Almamaterku Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam jurusan D-III Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang

atas segala limpahan nikmat, karunia, serta hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa

terhaturkan dan tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beserta

keluarga, sahabat, dan pengikut serta orang-orang yang mencintainya, hingga

yaumul qiyamah. Semoga kita semua, orang tua kita, keluarga kita, guru-guru kita diberi tetap Iman, Islam, Ihsan, istiqomah dalam beribadah dan dibimbing oleh

Allah SWT dan pada akhirnya jika kita dipanggil menghadap Allah AWT

menetapi ‘ala ar-Ridha wa khusnul khatimah. Amin

Penyusun Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk

memperolah gelar Ahli Madya Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Berawal dari kekurangan dan

keterbatasan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

“Analisis Pelatihan dan Pengembangan Divisi Marketing pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Tekun Sahabat Mandiri Cabang Boyolali”

dengan baik. Sebagai hamba yang lemah dan banyak kesalahan, penulis

menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini banyak pihak yang ikut

serta memberikan bantuan moril maupun material. Oleh karenanya dengan

kerendahan hati bantuan moril maupun material. Oleh karenanya dengan

kerendahan hati perkenankan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih

(9)

1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam IAIN Salatiga

3. Bapak H. Alfred L. M.Si. selaku Ketua Jurusan D-III Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga

4. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., MA yang telah membimbing penulis

dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan kesantunan, kesabaran,

keikhlasan dan kebajikan.

5. Bapak Dr. Faqih Nabhan, SE, MM selaku dosen pembimbing Akademik

selama kuliah di jurusan D-III Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang

selalu memberikan motivasi belajar bagi penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan Akademik IAIN Salatiga terlebih

kepada dosen-dosen di jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang

banyak berjasa kepada penulis.

7. Bapak Joko Sumanto, Amd selaku Manager KSPPS Tekun Sahabat

Mandiri

8. Para StafPerpustakaan IAIN Salatiga terimakasih atas bantuan penyediaan

buku-buku kepada penulis hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

9. Seluruh Karyawan KSPPS Tekun Sahabat Mandiri, yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian

hingga akhir.

10.Semua pihak yang terkait dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang

(10)

v

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya saran dan kritik yang konstruktif

dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan dimasa mendatang.

Pada akhirnya semua usaha dan upaya penulis atas karunia dari Allah SWT.

Tugas Akhir ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik dan hanya kepada

Allah-lah semua urusan dikembalikan. Oleh karena itu penulis berharap semoga

Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang bersangkutan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Salatiga, Juni 2017

Penulis,

Ambarwati

(11)

ABSTRAK

Ambarwati. 2017. Analisis pelatihan dan pengembangan divisi marketing pada koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah tekun sahabat mandiri cabang boyolali. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Nafis Irkhami, M.Ag

Penelitian ini dilakukan di KSPPS Tekun Sahabat Mandiri Cabang Boyolali dengan tujuan untuk mengetahui proses pelatihan dan pengembangan divisi

marketing dan efektifitasnya setelah mengikuti proses kegiatan tersebut..

Jenis metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi terhadap keterangan dan penjelasan yang sesuai dengan masalah yang diteliti

Hasil penelitian ini bahwa KSPPS Tekun Sahabat Mandiri cabang Boyolali mengadakan pelatihan dan pengembangan divisi marketing di laksanakan secara internal (diadakan sendiri oleh KSPPS Tekun Sahabat Mandiri ) dan eksternal (diadakan instansi lain). Serta menjelaskan apa saja efektivitas dari kegiatan pelatihan dan pengembangan tersebut.

(12)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI... v

MOTTO... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Metode Penelitian... 7

E. Sistematika Penulisan... 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

A. Telaah Pustaka... 11

(13)

BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN ... 19

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 19

1. Sejarah ... 19

2. Landasan asas & prinsip... 20

3. Visi dan Misi ... 22

4. Tujuan ... 23

5. Identitas Umum... 24

6. Dasar Hukum... 24

7. Pengurus & pengelola... 24

8. Struktur Organisasi ... 26

9. Tugas ... 27

10.Usaha yang dijalankan ... 33

11.Produk yang dijalankan... 34

B. Data Deskriptif Perusahaan ... 38

BAB IV ANALISIS DATA ... 40

A. Pelatihan & pengembangan divisi marketing ... 40

B. Efektivitas pelatihan & pengembangan... ... 46

BAB V PENUTUP ... 49

A. Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Good Corporate governance dalam praktisnya adalah sebagai sistem hak, proses, control secara keseluruhan yang di tetapkan secara internal dan

ekstenal atas managemen sebuah entitas bisnis dengan tujuan melindungi

kepentingan semua stakeholder. Infrastruktur dan resiko lembaga keuangan

syariah yang berbeda dengan lembaga keuangan konvensional, membuat

pengawasan, tanggung jawab, dan akuntabilitas lembaga keuangan syariah

menjadi lebih kompleks. Pelaksanaan Good corporate governance bukan hanya kewajiban bank syariah sebagai lembaga keuangan yang berkembang

dengan asas kepercayaan. Akan tetapi lembaga Keuangan Mikro Syariah

seperti koperasi, BMT yang memiliki core bisnis yang sama, juga seharusnya

melaksanakan corpoate governance dengan baik.

Peranan BMT atau koperasi syariah sebagai lembaga keuangan mikro

sangat strategis dalam upaya pengembangan ekonomi umat dalam skala kecil

dan menengah. Gerak bank syariah yang terbatas di mana tidak menjangkau

pada nasabah kecil karena di batasi oleh aturan Bank Indonesia, dapat

dilakukan oleh BMT atau koperasi syariah. Pada faktanya lembaga BMT dan

Koperasi jasa keuangan syariah-lah yang sangat berperan pada peningkatan

pemahaman dan sosialisasi tentang transaksi-transaksi berbasis syariah. Fakta

(15)

merupakan pendekatan terbaik dalam upaya pemberdayaan dan pengembangan

usaha mikro untuk penanggulangan kemiskinan dan pemerataan pendapatan.

Banyak pelatihan,pengembangan dan usaha untuk mengembangkan keuangan

mikro terutama di dasarkan pada motivasi untuk mempercepat usaha

penanggulangan kemiskinan. (http://rindasytuti.wordpress.com)

Koperasi Simpan Pinjam Tekun Sahabat Mandiri cabang Boyolali

ialah salah satu koperasi syariah yang menerapkan prinsip „Good Corporate Governance” dalam pengelolaan koperasi untuk menjaga kepercayaan dan

menjalin komunikasi dengan para penyimpan dana dan mitra koperasi. Di

mana memposisikan dirinya sebagai mitra masyarakat pedesaan. Operasinya

yang langsung bersentuhan dengan masyarakat di pedesaan sulit diikuti oleh

perbankan/lembaga pesaing.

Bersamaan dengan pelaksanaan Good corporate governance perlu diadakannya pelatihan dan pengembangan bagi SDM khususnya divisi

marketing untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang transaksi – transaksi yang berbasis syariah. Terlebih untuk mengembangkan keuangan

mikro syariah sehingga dapat menanggulangi kemiskinan dan pemerataan

pendapatan.

Pelatihan dan pengembangan sering dilakukan sebagai upaya

meningkatkan kinerja para tenaga kerja karyawan yang dianggap belum

mampu untuk mengemban pekerjaannya karena faktor perkembangan

kebutuhan masyarakat dalarn dunia kerja. Secara deskripsi tertentu potensi para

(16)

secara aktüal para pekerja harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan

dunia kerja sesuai dengan tugas yang dijabat atau yang akan dijabatnya. Hal

ini yang mendorong banyak perusahaan untuk memfasilitasi atau pelatihan dan

pengembangan karir para tenaga kerja karyawanya guna untuk mendapatkan

hasil kinerja yang baik, efèktif dan efisien.

Dibutuhkan divisi marketing yang kompeten untuk meningkatkan pemahaman dan mengajak masyarakat menggunakan produk-produk

BMT/Koperasi jasa keuangan syariah. Dengan adanya pelatihan dan

pengembangan inilah yang akan membantu seorang marketing mampu bersaing dan bisa menciptakan strategi yang tepat untuk memasarkan produk.

Banyaknya masyarakat yang minat untuk menggunakan produk-produk

syariah. Tentunya akan meningkatkan finansial dari BMT/koperasi jasa

keuangan syariah.

Marketing adalah hal yang paling utama dari sebuah perusahaan, Kesuksesan finansial sebuah perusahaan sering tergantung pada kemampuan

marketingnya. Divisi finance, operasional, accounting dan divisi lain tidak akan berjalan dengan baik jika profit yang diperoleh perusahaan tidak

memadai untuk dapat menggerakkan roda perekonomian sebuah perusahaan.

Dapat dikatakan ujung tombak keberhasilan sebuah perusahaan adalah strategi

marketing yang tepat sasaran.(http://lovethisite.wordpress.com)

BMT/Koperasi Syariah perlu melakukan pelatihan dan pengembangan

(17)

mencapai visi dan misi perusahaan yang nantinya menjadi keunggulan

kompetitif dan menunjang pengembangan usaha BMT/Koperasi Syariah

Penelitian saya lebih fokus pada bagaiamana proses pelatihan dan

pengembangan divisi marketing dan efektifitasnya setelah mengikuti proses kegiatan pelatihan dan pengembangan. Sedangkan penelitian lainya fokus

pada pelatihan dan pengembangan yang mencakup semua SDM dalam sebuah

lemabaga maupun perusahaan.

Menurut Fahtoni (2006) , sumber daya manusia merupakan modal dan

kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur

terpenting mutlak dianalisis dan dikembangkan. Waktu, tenaga , dan

kemampuanya benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi

kepentingan organisasi maupun bagi kepentingan individu / (dalam subekhi,

jauhar, 2012, p. 13).

Widayati (2008) SDM dalam suatu perusahaan merupakan modal

yang sangat berharga. Pengembangan SDM mendapat perhatian khusus untuk

dapat digunakan sebagai suatu pola penentuan strategi dan kebijakan secara

terpadu. Pengelolaan faktor SDM sangat penting dalam menjalankan

perusahaan. Pendidikan dan training merupakan satu faktor penting dalam

pengembangan SDM, dan hasil dari proses pendidikan dan training tersebut

diharapkan memberikan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kerja,

sehingga produktivitas kerja meningkat. Sehingga pendidikan dan training

(18)

Praptono (2013) berpendapat program pengembangan SDM harus di

lakukan karena tuntutan akan kualitas dan kuantitas kinejra karyawan.

Tuntutan tersebut terjadi karena perkembangan masyarakat yang sangat

Dengan harapan kinerja dan prestasi mereka menjadi semakin baik dan

pengembangan yang butuh dilakukan dapat dilakukan secara utuh dan

menyeluruh.

Gomes (2003:197) mengemukakan pelatihan adalah setiap usaha

untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang

sedang menjadi tanggung jawabnya. Menurutnya istilah pelatihan sering

disamakan dengan istilah pengembangan, perbedaannya kalau pelatihan

langsung terkait dengan performansi kerja pada pekerjaan yang sekarang,

sedangkan pengembangan tidaklah harus, pengembangan

mempunyai skcope yang lebih luas dandingkan dengan pelatihan.

Menurut Yuli (2005 : 73) “Istilah pelatihan mangacu pada

serangkaian kegiatan yang memberikan peluang untuk mendapatkan dan

meningkatkan ketrampilan yang berkaitan dengan pekerjaan. Program

pelatihan diberikan kepada karyawan yang baru diterima maupun karyawan

yang telah ada, dengan maksud untuk menghadapi situasi-situasi yang

berubah.

Menurut Hadari (2005:208) pelatihan adalah program- program untuk

memperbaiki kernampuan melaksanakan pekerjaan secara individual,

kelompok dan/atau berdasarkan jenjang jabatan dalam organisasi atau

(19)

secara formal dan berkelanjutan dengan difokuskan pada peningkatan dan

penambahan kemampuan seorang pekerja. Dan pengertian ini menunjukkan

bahwa fokus pengernbangan karir adalah peningkatan kemampuan mental

tenaga kerja.

Sementara itu, Amstrong (2010:504) berpendapat Pengembangan

sumber daya manusia berkaitan dengan tersedianya kesempatan dan

pengembangan belajar, membuat program-program training yang meliputi

perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi atas program-program tersebut

Pendapat Mangkunegara (2008:77) Pengembangan adalah aktivitas

yang membantu untuk merencanakan kegiatan untuk tingkatkan

pengembangan diri secara maksimal

B. Rumusan Masalah

1) Bagaimana proses pelatihan dan pengembangan divisi marketing? 2) Bagaimana efektivitas pelatihan dan pengembangan divisi marketing?

C. Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui bagaimana proses pelatihan dan pengembangan

divisi marketing.

2) Untuk mengetahui bagaimana efektivitas pelatihan dan pengembangan

divisi marketing.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

(20)

1. Menambah wawasan mengenai Pelatihan dan Pengembangan

Divisi Marketing.

2. Syarat kelulusan program D-III Perbankan Syariah.

b. IAIN Salatiga

1. Menambah Literatur penelitian tentang Pelatihan dan

Pengembangan Divisi Marketing.

2. Menambah wawasan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga

c. KSPPS Tekun Sahabat Mandiri

1. Bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan Pelatihan dan

Pengembangan Divisi Marketing.

2. Bahan pertimbangan dalam proses Pelatihan dan

Pengembangan Divisi Marketing.

E. Metode Penelitian

1) Deskriptif Kualitatif

Adalah metode penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain; secara holistik dan dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkaan berbagai metode

ilmiah (Moleong, 2011, p. 6)

2) Jenis Data

(21)

Adalah jenis data yang berasal dari sumber data pertama

dilokasi penelitian atau obyek penelitian. Penulis memperoleh

data primer melalui hasil observasi atau wawancara. (Bungin,

2009, p. 122). Data primer yang digunakan penulis adalah data

hasil wawancara dengan manager KSPPS Tekun Sahabat

Mandiri dan divisi marketing dan juga pengamatan langsung

oleh penulis di lokasi penelitian.

2. Sekunder

Adalah jenis data yang berasal dari hasil publikasi. Dalam hal

tertentu peneliti tidak dapat atau sukar memperoleh data dari

sumber data primer, hal ini karena menyangkut sesuatu yang

sangat pribadi. Sehingga sulit data tersebut di dapat langsung

dari sumber data primer (Bungin, 2009, p. 122). Penulis

memperoleh dari data sekunder berupa company profile

melalui data yang sudah di publikasikan, seperti internet

(website perusahaan terkait). Penulis menggunakan annual

report yang dipublikasikan sebagai data sekunder.

3) Teknik Pengambilan Data

1. Observasi

Adalah metode atau cara-cara yang menganalisis dan

mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah

laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok

(22)

pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta

dibantu dengan pancaindra lainnya (Bungin, 2009, p. 118).

Jenis observasi / pengamatan yang digunakan pada penelitian

ini adalah berperan serta sebagai pengamat. Yang dimaksud

dengan pengamatan jenis ini bahwa dalam teknik tersebut

peneliti sebagai pengamat tidak sebagai pemeran serta, tetapi

melakukan fungsi pengamatan. Misal peneliti berada di sudut

ruangan untuk melihat dan mencatat bagaimana subjek yang

diteliti menggunakan waktu kerjanya di kantor ataupun cara

bekerjanya (Tohirin, 2012, p. 62). Penulis melakukan

observasi langsung aktivitas dan pekerjaan divisi marketing di KSPPS Tekun Sahabat Mandiri cabang boyolali.

2. Wawancara

Adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan

berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Penulis akan

melakukan wawancara dengan manager dari KSPPS Tekun

Sahabat Mandiri dan pihak divisi marketing sesuai dengan pembahasan penelitian. Wawancara juga akan dilakukan

dengan face to face dan menggunakan telepon atau pesan elektronik apabila data yang didapat dikira masih belum

(23)

F. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penulisan tugas akhir, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

Bab II Landasan teori

Dalam bab ini penulis mengemukakan pelatihan dan

pengembangan divisi marketing

Bab III Laporan obyek penelitian

Dalam bab ini penulis menggambarkan secara umum tentang

obyek penelitian antara lain : Sejarah Perkembangan Koperasi

Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Tekun Sahabat Mandiri,

landasan asas dan prinsip, visi dan misi,tujuan, identitas umum,

dasar hukum, struktur organisasi, usaha yang dijalankan, produk

yang dijalankan dan disertai data-data perkembangan jumlah

simpanan dan pembiayaan

Bab IV Analisis

Dalam bab ini berisi analisis tentang pelatihan dan

pengembangan divisi marketing dan efektivitas setelah adanya pelatihan dan pengembangan tersebut

Bab V Penutup

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Menurut Nitisemito (1996) pelatihan adalah sebuah kegiatan dari

perusahaan yang bermaksud untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap,

tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dari para karyawan yang sesuai

dengan keinginan perusahaan. Menurut Simamora (2006) pelatihan adalah

proses sistematik pengubahan perilaku para karyawan dalam suatu arah guna

meningkatkan tujuan-tujuan operasinal.

Jadi pelatihan dapat disimpulkan sebagai proses bersistem yang

didalamnya ada suatu kegiatan, yang dimaksudkan untuk pengembangan

serta perbaikan kinerja para pesertanya guna meningkatkan tujuan-tujuan

operasional yang bersangkutan.

Menurut Marwansyah (2010:154) pelatihan adalah proses sistematis

untuk mengubah perilaku karyawan, yang diarahkan untuk mencapai

tujuan-tujuan organisasi. Pelatihan terkait dengan keterampilan dan kemampuan

pekerjaan saat ini. Orientasinya adalah saat ini membantu karyawan

mengatasi keterampilan dan kemampuan spesifik agar berhasil dalam

pekerjaan.

Gomes (2003:197) mengemukakan pelatihan adalah setiap usaha

untuk memperbaiki performasi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang

sedangterjadi tanggung jawabnya. Menurutnya istilah pelatihan sering

(25)

langsung terkait dengan performasi kerja pada pekerjaan yang sekarang,

sedangkan pengembangan tidaklah harus, pengembangan mempunyai skope

yang lebih luas dibandingkan dengan pelatihan.

Menurut Notoatmodjo (2009:16) ”Pelatihan merupakan upaya yang

berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan karyawan yang

sudah menduduki suatu pekerjaan atau tugas tertentu

Pelatihan mempunyai manfaat karir jangka panjang untuk

karyawanya. Progam-progam pelatihan tidak hanya penting bagi individu

tetapi juga untuk organisasi dan hubungan manusiawi kelompok kerja. Cara

yang paling mudah untuk meringkas manfaat- manfaat dari pelatihan adalah

menyadarinya sebagai salah satu investasi organisasi sumber daya manusia.

Di samping pelatihan, perlu diadakan pula pengembangan terhadap

seluruh karyawan lainya. Untuk mengembangkan karyawan baru maupun

untuk karyawan lama. Sehingga bisa menyegarkan kembali dan

meningkatkan kemampuan, pengetahuan, sikap dan sifat-sifat para karyawan.

Sealain itu pengembangan karyawan yang terpenting dilakukan untuk

meningkatkan karir dan penentu kompensasi karyawan yang bersangkutan.

Pengembangan menurut Mondy & Noe dalam Mawarsyah (2010:155)

adalah pemberian kesempatan belajar yang bertujuan untuk mengembangkan

individu, tetapi tidak dibatasi pada pekerjaan tertentu pada saat ini atau

dimasa yang akan datang dan memiliki fokus yang lebih berjangka panjang.

(26)

peagawai dari segi kemampuan, pengetahuan dan karir bagi karyawan yang

tersebut.

Pelatihan dan pengembangan sebelumnya pernah diteliti oleh Aulia

(2011) dengan judul “Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya

Insani terhadap Peningkatan Etos Kerja Pegawai Bank Syariah Bukopin

cabang Melawai” penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan

wawancara yang kemudian diolah melalui sofware SPSS. Hasil penelitian

menunjukan pelatihan dan pengembangan mempunyai pengaruh yang kuat

terhadap etos kerja pegawai. Dimana semakin meningkat pelatihan dan

pengembangan semakin naik etos kerja pegawai. Bank Bukopin syariah

memberikan pelatihan dan pengembangan dengan cara training, reward, dan

promosi jabatan.

Penelitian oleh Yuniati (2016) dengan judul “Strategi Pengembanagn

Sumber Daya Manusia Berbasis Syariah di PT. Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah Bangun Drajat Warga (BPRS BDW) Yogyakarta” . jenis penelitian

ini menggunakan deskritif kuantitatif. Hasilnya menunjukan strategi jangka

pendek BPRS BDW dalam pengembangan SDM berbasis syariah dilakukan

dengan Orientasi, pelatihan dan pengembangan karir. Kegiatan pemberian

reward dan punishment juga dilakukan BPRS BDW dalam rangka pengembangan SDM untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Sementara itu penelitian oleh Azhar (2011) dengan judul “Pengaruh

(27)

studi ini menghasilkan bahwa ada pengaruh significant yang positif antara pelatihan terhadap kinerja pelayanan front liner Bank Bri Syariah Jakarta. Dengan adanya pelatihan kinerja pelayanan front liner semakin meningkat sesuai SOP pada Bank Bri Syariah tersebut.

Penelitian yang lain oleh Hidayah (2016) dengan judul “Model

pelatihan Sumber Daya Insani di KSPPS BMT Ummat Sejahtera Rembang”

penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif menyimpulkan model

pelatihan yang dilakukan oleh KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera yaitu

melalui proses pelatihan klasikal dan proses pelatihan on job training.

Melalui kedua model yang diterapkan ini dapat meningkatkan kinerja para

karyawan KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera.

Muflikhati (2015) meneliti pengembangan SDM dengan judul

“Analisis Pengembangan Karyawan dalam Meningkatkan Kualitas Kerja

pada BMT Taruna Sejahtera‟. Metode pengumpulan data dilakukan melalui

kuesioner yang disebarkan kepada karyawan BMT Taruna Sejahtera, dengan

kriteria masih menjadi karyawan aktif. Sampel yang diambil sebanyak 100

karyawan dengan menggunakan teknik cluster sampling (untuk menentukan sampel kantor). Pengembangan karyawan yang terdiri dari peserta, instruktur,

materi, fasilitas dan lama pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kualitas

kerja. Penelitian ini menunjukan bahwa pengembangan karyawan akan

(28)

B. Kerangka Teoritik

1. Pelatihan

Pelatihan adalah proses meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

karyawan. Pelatihan mungkin juga meliputi pengubahan sikap sehingga

karyawan dapat melakukan pekerjaannya lebih efektif. Pelatihan bisa

dilakukan pada semua tingkat dalam organisasi. Pada tingkat bawah/ rendah

pelatihan berisikan pengajaran bagaimana mengerjakan suatu tugas misalnya

mengoperasikan mesin (Handoko, 2010:5).

Menurut Notoatmodjo (2009:16) ”Pelatihan merupakan upaya yang

berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan karyawan yang

sudah menduduki suatu pekerjaan atau tugas tertentu

Zurnali (2004), terdapat 3 tingkatan atau level anlisis dalam

menentukan kebutuhan pelatihan yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Organization analysis (analisis organisasi):

Memfokuskan pada pengenalan di dalam organisasi dimana pelatihan

dibutuhkan.

2. Operations analysis (analisis operasi):

Mencoba mengenal isi pelatihan-apa yang tenaga kerja harus lakukan agar

bekerja secara kompeten.

3. Individual analysis (analisis individual):

Menentukan seberapa baik setiap pekerja atau karyawan yang sedang

(29)

Menurut Handoko ( 2004 : 103) “Karyawan-karyawan baru biasanya

telah memiliki pendidikan dan pelatihan dasar yang diperlukan. Mereka

adalah produk dari suatu sistem pendidikan dan mempunyai pengalaman

yang di peroleh dari organisasi lain yang telah memberikan pada mereka

suatu tingkat pelatihan kemampuan dan kecakapan tertentu. Meskipun

program orientasi serta latihan dan pengembangna memakan waktu dan dana,

hampir semua organisasi melakukannya, dan menyebut biaya-biaya untuk

berbagai program tersebut sebagai investasi dalam sumberdaya manusia.

Pengertian pelatihan adalah suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk

memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknih pelaksanaan kerja

tertentu, teliti, dan rutin. Latihan menyiapkan para karyawan untuk

melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang.

Menurut Yuli (2005 : 73) “Istilah pelatihan mangacu pada

serangkaian kegiatan yang memenberikan peluiang untuk mendapatkan dan

meningkatkan ketrampilan yang berkaitan dengan pekerjaan. Program

pelatihan diberkan kepada karyawan yang baru diterima maupun karyawan

yang telah ada, dengan maksud untuk menghadapi situasi-situasi yang

berubah.

Panggabean (2001 : 41) memberikan pendapatnya mengenai definisi

Pelatihan. Menurutnya pelatihan adalah “ Suatu cara yang digunakan untuk

memberikan atau meningkatkan ketrampilan yang dibutuhkan untuk

(30)

digunakan untuk menunjukkan cara mengoperasikan mesin baru kepada

mekanis baru.

Intruksi Presiden No. 15 tahun 1974 Pelatihan adalah bagian dari

pendidikan menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan

ketrampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatif

singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktik dari pada teori.

2. Pengembangan

Rachmawati (2008: 110) mengemukakan bahwa pengembangan

didasarkan pada fakta bahwa karyawan akan membutuhkan pengetahuan,

keahlian dan kemampuan yang berkembang untuk bekerja dengan lebih baik

dalam suksesi yang ada dalam rekruitmen.

Pendapat Amstrong (2010:504) berpendapat Pengembangan sumber

daya manusia berkaitan dengan tersedianya kesempatan dan pengembangan

belajar, membuat program-program training yang meliputi perencanaan,

penyelenggaraan, dan evaluasi atas program-program tersebut

Handoko (2008: 117) mengemukakan bahwa pengembangan

merupakan suatu cara efektif untuk menghadapi beberapa tantangan yang

dihadapi oleh banyak organisasi besar. Tantangan-tantangan ini mencangkup

keusangan karyawan, perubahan-perubahan sosioteknis dan perputaran tenaga

kerja. Kemampuan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut merupakan

faktor penentu keberhasilan departemen personalia dalam mempertahankan

(31)

Simamora (2006: 273) mengemukakan bahwa pengembangan

(development) adalah penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi di dalam organisasi.

Menurut Yuli (2005: 73) pengembangan merupakan suatu proses

pendidikan jangka panjang yang mempergunakan prosedur sistematis dan

terorganisir dimana karyawan manajerial mempelajari pengetahuan

konseptual dan teoritis guna mencapai tujuan yang umum.

Menurut Sastradipoera (2002: 51) pengembangan sumber daya manusia

mencakup pendidikan yang meningkatkan pengetahuan umum dan

lingkungan keseluruhan maupun pelatihan yang menambah keterampilan

dalam melaksanakan tugas yang spesifik.

Menurut Ranupandojo dan Hasan (2002:74) menyatakan bahwa

pengembangan karyawan sering diartikan dengan usaha usaha untuk

meningkatkan keterampilan maupun pengetahuan umum bagi karyawan agar

pelaksanaan pencapaian tujuan lebih efisien.

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan

karyawan adalah pendidikan dan latihan untuk memperbaiki kerja seorang

karyawan dengan cara meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap

(32)

BAB III

LAPORAN OBYEK

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah

Tekun Sahabat Mandiri

Tahun 1997 diawali oleh adanya progam Integrated Rural Development Project yang lebih dikenal dengan progam IRDP dimana salah satu progam yang masih berjalan pasca 1997 adalah kegiatan

Revolving Fund (RF)

Tahun 1998 kegiatan Revolving Fund (RF) menjadi cikal bakal

berdirinya Koperasi Simpan Pinjam Tekad Usaha Mandiriid (Tekun).

Didirikan oleh kurang lebih 110 orang dari unsur petani, peternak,

pedagang, tokoh masyarakat, dan staf progam

Tahun 2003 kecenderungan layanan simpan pinjam secara syariah

mulai berkembang pesat di indonesia. Koperasi Simpan Pinjam Tekun

tertarik untuk memberikan layanan kepada anggota koperasi dan

masyarakat melalui produk syariah. Tahun 2003 dibuka secara resmi

layanan syariah dengan nama Baitul Maal Wat Tamwil dan untuk

pertama kalinya dibuka di kecamatan Karang Gede

Tahun 2015 unit layanan syariah Baitul Maal Wat Tamwil Tekun

telah berkembang memiliki kantor di 5 tempat dan memiliki karyawan

(33)

Tahun 2016 pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah nomor 16 tahun 2015

mengeluarkan petunjuk pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam

dan pembiayaan syariah oleh koperasi. Koperasi hanya boleh memiliki

dan memilih satu jenis layanan yaitu koperasi simpan pinjam (KSP)

atau koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah (KSPPS)

Hari sabtu, 23-01-2016 atas izin Allah SWT secara bersamaan

dilaksanakan Rapat Anggota Khusus Tekun untuk pemisahan unit

Baitul Maal Wat Tamwil dan dilanjutkan Rapat Pendirian “Koperasi

Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah BaitulMaal Wat Tamwil

Tekun Syariah”. Koperasi ini bernama KOPERASI SIMPAN PINJAM

DAN PEMBIAYAAN SYARIAH TEKUN SAHABAT MANDIRI

dan selanjutnya dalam anggaran dasar ini disebut Koperasi.

Koperasi ini berkedudukandi Ruko Galaxi Land Block C 04, Jalan

Boyolali –Semarang kilometer 1 Dukuh Surowangsan, Desa Winong,

Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali. Koperasi dapat membuka

cabang/perwakilan atas persetujuan dan keputusan Rapat Anggota

serta sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Landasan, Asas dan Prinsip

a. Landasan

Koperasi berlandaskan :

(34)

2) Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945

b. Asas

1) Koperasi berdasar atas asas kekeluargaan

c. Prinsip

a) Koperasi dalam menjalankan kegiatan usahanya berupaya

berdasarkan prinsip syariah yaitu :

1) Shiddieq, mengikuti kata hati yang hanif,lisan dan

tindakanya sama,tidak ada motif, tendensi dan

janji-janji.

2) Amanah, diserahi tugas dan tanggung jawab biar

mrantasi”, tidak menyalah gunakan wewenang dan

bekerja sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur).

3) Tabligh, menyampaikan informasi tidak saja kebaikan

tetapi juga kelemahan, menyampaikan produk apa

adanya.

4) Fathonah, cerdas, kreatif, bijaksana, dan “rigen” dalam

menghadapi situasi dan kondisi yang sulit dan

keterbatasan.

5) Menghindari unsur-unsur MAYSIR (Perjudian), TADLIS

(35)

b) Koperasi melakukan kegiatanya berdasarkan

prinsip-prinsip koperasi yaitu :

1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis

3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara

adil sebanding dengan besarnya jasa usaha

masing-masing anggota

4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

5) Kemandirian

6) Melaksanakan pendidikan perkoperasian bagi anggota

7) Kerjasama antar koperasi

c) Koperasi sebagai badan usaha dalam melaksanakan

kegiatanya yang mengorganisir pemanfaatan dan

pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas

dasar pinsip-prinsip koperasi dan kaidah-kaidah usaha

ekonomi.

3. Visi dan Misi

a. Visi

Visi Koperasi ialah “Menjadi Koperasi Yang Besar, Sehat,

Profesional dan Amanah Agar Berdaya Saing Tinggi Sehingga

Mampu Menyejahterakan Anggota Dan Masyarakat Pada

Umumnya”

(36)

1) Membuka dan memilii kantor cabang di seluruh wilayah

kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah

2) Menjaga dan mengupayakan keuangan koperasi dalam

kondisi seimbang, rasional dan untung

3) Tanggap terhadap perkembangan dan pemanfaatan

teknologi perbankan guna meraih kinerja koperasi yang

efektif dan efisien

4) Menerapkan prinsip „Good Corporate Governance” dalam

pengelolaan koperasi untuk menjaga kepercayaan dan

menjalin komunikasi dengan para penyimpan dana dan

mitra koperasi

5) Mewujudkan kesejahteraan karyawan sesuai prestasi dan

kinerja

4. Tujuan

Tujuan didirikanya koperasi adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya

2) Menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional

3) Menjadi gerakan untuk membantu pemerintah, mencerdaskan

kehidupan berwiraswasta, mandiri dalam pengembangan

perekonomian, membentuk manusia yang berbudi luhur dan

(37)

4) Mendidik, membimbing dan mengembangkan bakat dan

keterampilan anggota koperasi pada khususnya dan masyarakat

pada umumya

5. Identitas Umum

1) Nama Lembaga : KSPPS Tekun Sahabat Mandiri

2) Tanggal Berdiri : 20 – 06- 2016

3) Alamat : Jl Raya Boyolali – Ampel KM 3 Totogan

Penggung

Boyolali Jawa Tengah 57316

6. Dasar Hukum

1) Nomor Badan Hukum : 001712/BH/M.KUKM.2/VII/2016

2) Aturan Tertulis : Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga

7. Pengurus dan Pengelola

1) Pengurus

a. Ketua : Drs. H. A. Robith Sya‟bani, SE

b. Sekretaris : Elvi Yanuastuti

c. Bendahara : Sujarwo

2) Pengawas Managemen

a. Drs. Luqman Hakim

b. Suwarno

(38)

3) Pengawas Syariah

a. Drs. H. Jamal Yazid, Msi

b. Drs Yacob Suparno, Msi Akt

4) Pengelola

a. General Manager : Joko Sumanto

b. Manager Bisnis : Suwarto

c. Manager Operasional : Elvi Yanuastuti

d. Divisi Pembiayaan : Joko Pramono

e. Divisi Marketing : Eni Setyasih

f. Divisi FRD : Soleh Dwiyanto

g. Divisi Maal : Khoirul Huda

h. Divisi Keuangan : Sudarni

i. Divisi SDI & Rumah Tangga : Elvi Yanuastuti

j. Teller : Zunita Widyasari

k. Account officer : Fatkul Muin

l. Funding Operasinal : a) Nafiah

b) Arumiyati

(39)

8. Tabel 3.1

Struktur Organisasi KSPPS Tekun Sahabat Mandiri

Sumber : Profil KSPPS Tekun Sahabat Mandiri

(40)

Tugas masing- masing unsur organisasi di atas dapat kemukakan

sebagai berikut :

a. Rapat Anggota

1) Menetapkan dan mengubah Anggaran Dasar, Anggaran Rumah

Tangga ,dan Peraturan lainya

2) Menetapkan Kebijakanumum di bidang organisasi,

managemen,usaha, dan permodalan Koperasi

3) Memilih,mengangkatdan memberhentikan pengurus dan

pengawas

4) Menetapkan Rencana Kerja, rencana anggaran pendapatan dan

belanjaKoperasi,serta pengesahan laporan keuangan

5) Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas atas

pelaksanaan tugasnya

6) Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha

7) Memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan

pembubaran koperasi

b. Pengurus

1) Mengelola koperasi berdasarkan Anggaran Dasar

2) Mengajukan rancangan rencana kerja dan rancangan rencana

anggaran pendapatan dan belanaj koperasi

3) Menyelenggarakan rapat anggota

4) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban

(41)

5) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara

tertib

6) Memelihara daftar buku anggota, pengurus dan pengawas

7) Mendorong dan memajukan usaha Koperasi

8) Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha Koperasi

9) Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dengan memberikan

keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti yang diperlukan

10) Memberikan penjelasan dan keterangan kepada

anggotamengenai jalanya organisasi dan usaha Koperasi

11) Memelihara kerukunan di antra anggota dan mencegah segala

hal yang menyebabkan perselisihan

12) Menangung kerugian Koperasi sebagai akibat karena

kelalaianya, dengan ketentuan :

a) Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang

atau beberapa anggota pengurus,maka kerugian ditanggung

oleh anggota pengurus yang brsangkutan

b) Jika kerugian, timbul sebagai akibat kebijaksanaan

yangtelah diputuskan dalam rapat pengurus,makasemua

anggota pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian yang

di derita Koperasi

13) Menyusun ketentuan mengenai tugas,wewenang dan

tanggungjawab anggota pengurus serta ketentuan mengenai

(42)

14) Meminta jasa audit kepada Akuntan Publik yang biayanya di

tanggung oleh Koperasi dan biayanya dimasukan dalam

Anggaran Biaya Koperasi

15) Membuat laporan perkembangan usaha kepada Menteri atau

pejabat yang membidangi koperasi tiap triwulan sekali

16) Pengurus atau salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan

ketentuan yang berlaku dapat melakukan tindakan hukum yang

bersifat pengurusan dan pemilikan dalam batas-batas tertentu

berdasarkan persetujuan tertulis dari Keputusan Rapat Anggota

dan pengawasan Koperasi dalam hal-hal sebagai berikut :

a) Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Koperasi

dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran

Rumah Tangga dan peraturan khusus Koperasi

b) Membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau

melepaskan hak atas barang bergerak dan tidak bergerak

milik koperasi dengan jumlah tertentu, yang ditetapkan

dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturankhusus

koperasi

c. Pengawas Managemen

1) Memberi nasihat dan pengawasan kepada pengurus

2) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan

danpengelolaan kopersai yang dilakukan oleh pengurus

(43)

d. Pengawas Syariah

1) Memberikan nasihat dan saran kepada pengurus serta

mengawasi kegiatan koperasi agar sesuai dengan Prinsip

Ekonomi Syariah

2) Memberikan pendapat kepada pengurus atau poduk-produk

Syariah sebelum dipasarkan dan dilaksanakan sebagai produk

layanan

3) Melakukan pengawasan pelaksanaan Prinsip Ekonomi Syariah

dalam usaha koperasi

4) Melaporkan hasil pengawasan pelaksanaan Prinsip Ekonomi

Syariah kepada Rapat Anggota

e. Manager

1) Menjabarkan kebijakan umum Koperasi yang telah dibuat

Pengurus dan disetujui Rapat Anggota.

2) Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran Koperasi dan

rencana jangka pendek, rencana jangka panjang, serta proyeksi

(finansial maupun non finansial) kepada pengurus yang

selanjutnya akan dibawa pada Rapat Anggota.

3) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tidak melampaui

batas wewenang manajemen.

4) Mengusulkan penambahan, pengangkatan dan mempromosikan

(44)

5) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biaya –

biaya harian dan tercapainya target yang telah ditetapkan secara

keseluruhan.

6) Mengamankan harta kekayaan koperasi agar terlindungi dari

bahaya kebakaran, pencurian, perampokan dan kerusakan.

7) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan

membuat laporan secara periodik.

8) Menandatangani dan menyetujui permohonan pembiayaan

dengan batas wewenang yang ada pada wilayah

masing-masing.

9) Meningkatkan pendapatan dan menekan biaya serta mengawasi

operasional kantor wilayah masing-masing.

f. Manager Operasional

1) Terselenggaranya pelayanan yang memuaskan (service excellence) kepada mitra / anggota

2) Terevaluasi dan terselesaikannya seluruh permasalahan yang

ada dalam operasional koperasi

3) Terbitnya laporan keuangan, laporan perkembangan

pembiayaan dan laporan mengenai penghimpunan dana secara

lengkap, akurat dan sah baik harian, bulanan maupun sesuai

dengan periode yang dibutuhkan

4) Terarsipnya surat masuk dan keluar serta notulasi rapat

(45)

5) Terselenggaranya absensi kehadiran karyawan dan

terdokumentasinya hasil penilaian seluruh karyawan.

g. Divisi pembiayaan

1) Penyiapan administrasi pencairan pembiayaan (dropping).

2) Pengarsipan seluruh berkas pembiayaan.

3) Pengarsipan jaminan pembiayaan.

4) Penerimaan angsuran dan pelunasan pembiayaan.

5) Penyiapan kupon dan kontrol terhadap kupon.

6) Pembuatan laporan pembiayaan sesuai dengan periode laporan.

7) Membuat surat teguran dan peringatan kepada mitra yang akan

dan telah jatuh tempo

8) Membuat surat-surat perjanjian dengan pihak lain.

9) Pemeliharaan arsip–arsip dari pengajuan sampai terealisir

pembiayaan.

10)Selalu mengontrol masa berlaku persyaratan administrasi

pemohon (KTP, Izin Usaha, Sewa Kios/Toko dan lain-lain).

h. Divisi Marketing

1) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses

sesuai dengan proses yang sebenarnya

2) Memastikan analisis pembiayaan telah dilakukan dengan tepat

dan lengkap sesuai dengan kebutuhan dan mempresentasikan

dalam rapat komite

(46)

4) Melihat peluang dan potensi yang ada dalam upaya

pengembangan pasar

5) Melakukan monitoring atas ketepatan alokasi dana serta

ketepatan angsuran pembiayaan mitra.

i. Divisi Teller

1) Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan kas

2) Terselesaikannya laporan kas harian

3) Tersedianya laporan arus kas pada akhir bulan untuk keperluan

evaluasi

4) Menerima setoran dan penarikan tabungan serta simpanan

berjangka.

j. Divisi SDI & Rumah Tangga

1) Memberikan layanan kepada karyawan serta hal-hal umum,

pengelolaan inventaris serta pembelian inventaris kantor.

2) Melakukan kegiatan administrasi Tabungan dan Simpanan

Berjangka.

3) Melakukan aktivitas yang berkaitan dengan hubungan eksternal

Koperasi.

4) Melakukan pengadministrasian dan pemeliharaan data

karyawan,serta hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan,

pendidikan,

pelatihan, karir dan hubungan antar karyawan

(47)

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam dan

pembiayaan, koperasi menyelenggarakan :

a. Menghimpun dana dari anggota dalam bentuk simpan dengan akad

:

a) Wadiah, seperti wadiah yad amanah maupun dhamanah

b) Mudharabah, seperti mudharabah mutlaqah maupun

muqayyadah

b. Menyalurkan pinjaman dan pembiayaan dengan prinsip akad

jual-beli (ba‟i), seperti murabahah,salam dan istisna

c. Menyalurkan pinjaman dan pembiayaan dengan prinsip akad sewa

(ijarah),seperti ijarah biasa dan ijarah muntahiya bit tamlik

d. Menyalurkan pinjaman dan pembiayaan dengan prinsip akad bagi

hasil, seperti mudharabah dan murabahah

e. Menyalurkan pinjaman dan pembiayaan dengan prinsip akad

pelengkap seperti kafalah, wakalah, rahn dan qard

10.Produk yang Dijalankan

Produk yang dikembangkan oleh koperasi ada 3 produk yaitu produk

simpanan, pembiayaan,dan sosial

a. Produk Simpanan

Produk simpanan adalah salah satu jenis simpanan yang

menggunakan prinsip Mudharabah al mutlaqah. Dengan prinsip ini maka dana nasabah akan dimanfaatkan secara produktif dalam

(48)

profesional dan memenuhi aspek-aspek syari‟ah. Keuntungan dari

pembiayaan akan dibagikan antara nasabah dengan BMT dengan

nisbah (porsi) bagi hasil yang disepakati di muka.

Jenis-jenis produk simpanan di BMT Tekun antara lain :

1) Simpanan Mudharabah

a) Simpanan Mudharabah biasa

Yaitu simpanan yang penyetorannya dilakukan secara

berangsur-angsur dan penarikannya dapat dilakukan setiap

saat dengan menggunakan buku tabungan

b) Simpanan Mudharabah berjangka

Yaitu simpanan dari anggota atau bukan anggota untuk

suatu jangka waktu tertentu sesuai yang diperjanjikan dan

tidak boleh diambil sebelum jangka waktu yang telah

ditentukan berakhir.

2) Simpanan Pendidikan

Yaitu simpanan yang diperuntukkan bagi pelajar dan

mahasiswa untuk biaya pendidikan yang penyetorannya dapat

dilakukan setiap saat dan penarikan dananya digunakan untuk

membiayai pendidikan.

3) Simpanan Hari Raya

Yaitu simpanan yang diperuntukkan bagi anggota secara umum

untuk persiapan hari raya (Idul Fitri / Idul Adha)

(49)

Merupakan jenis simpanan bagi keluarga untuk masa depan

yang lebih baik dan terencana. Simpanan ini menggunakan

prinsip mudharabah al mutlaqoh. Artinya dana anggota akan

diinvestasikan dalam bentuk pembiayaan yang produktif, halal

dan sesuai syariah. Keuntungan akan dibagi antara nasabah dan

koperasi sesuai dengan nisbah bagi hasil yang disepakati di

awal.

5) Simpanan Luar Biasa

Adalah simpanan yang diwajibkan bagi calon anggota yang

akan mengajukan pembiayaan.

6) Simpanan Cadangan Resiko

Adalah simpanan yang diperuntukkan bagi anggota

pembiayaan dengan tujuan untuk debit angsurannya

bermasalah dan ada sisa untuk simpanan masa mendatang.

Besarnya simpanan 5% dari plafon pembiayaan.

7) Simpanan Wadiah

Adalah titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika

pemiliknya menghendaki.

b. Produk Pembiayaan

Jenis-jenis produk pembiayaan di antara lain :

1) Modal Kerja (Mudharabah/musyarakah)

(50)

Merupakan pembiayaan modal kerja yang diberikan koperasi

kepada anggota atau calon anggota dimana pengelola usaha

sepenuhnya diserahkan kepada anggota atau calon anggota.

Dari pembiayaan ini koperasi akan memperoleh bagi hasil

sesuai dengan kesepakatan. Dalam praktiknya pihak koperasi

bertindak sebagai mudharib yang menjalankan dan mengelola dana dari syahibul maal (penabung) sekaligus sebagai syahibul maal (pemilik modal) bagi penerimaan pembiayaan. Seperti usaha : dagang, home industri, proyek, toko kelontong dll.

b) Pembiayaan Musyarakah

Merupakan pembiayaan modal investasi atau modal kerja yang

dalam praktiknya lembaga keuangan sebagai penyedia sebagian

dari modal keseluruhan. Pembagian keuntungan berdasarkan

perjanjian sesuai proporsinya dalam bentuk nisbah.

2) Kepemilikan Barang (Murabahah/BBA)

a) Murabahah

Murabahah yaitu akad jual beli dengan membayar harga pokok

beserta keuntungannya pada waktu jatuh tempo sesuai dengan

kesepakatan bersama.

b) Bai’ Bitsaman Ajil (BBA)

Merupakan pembiayaan untuk pembelian barang atau alat

usaha. Pada pembiayaan dengan skema BBA, terjadi

(51)

membeli barang yang dibeli oleh BMT dengan harga jual

berasal dari harga pokok ditambah margin keuntungan (mark up). Pengembalian pembiayaan dilakukan secara angsuran, bisa harian, pekanan, atau bulanan. Seperti : pembelian kendaraan,

tanah, traktor, TV, mesin dll.

c) Sewa (Ijarah)

Pembiayaan Ijarah merupakan pembiayaan yang diberikan kepada anggota atau calon anggota untuk menyewa suatu

barang atau tempat usaha. Cara melunasinya bisa secara

angsuran atau pada saat jatuh tempo. Seperti : sewa kios, sewa

tanah dll.

c. Produk Sosial

Produk sosial BMT Tekun adalah Qordhul Hasan yaitu

pembiayaan yang khusus ditujukan untuk membiayai pembiayaan

bagi masyarakat yang kurang mampu tanpa bagi hasil dengan

sumber dana maal.

B. Data – Data Deskriptif

a. Perkembangan jumlah Simpanan Koperasi Simpan Pinjam dan

Pembiayaan Syariah tahun 2015 - 2016

Tabel 3.2

Tahun Jumlah Simpanan

2015 15. 075. 418. 697

(52)

b. Perkembangan jumlah pembiayaan Koperasi Simpan Pinjam dan

Pembiayaan Syariah tahun 2015-2016

Tabel 3.3

Tahun Jumlah Pembiayaan

2015 23. 762. 824. 667

(53)

BAB IV

ANALISIS

A. Pelatihan dan pengembangan divisi marketing di KSPPS Tekun

Sahabat Mandiri

Pelatihan berasal dari kata dasar latih yang berarti melatih atau

memberikan pemahaman kepada para peserta pelatihan tentang konwledge

(pengetahuan) tertentu, keterampilan tertentu, serta pemahaman tentang

kelembagaan jika yang melakukan pelatihan adalah suatu lembaga.

Pengertian pelatihan dan pengembangan divisi marketing yang dilakukan oleh KSPPS Tekun Sahabat Mandiri adalah suatu kegiatan yang

dilaksanakan secara internal maupun eksternal untuk mencapai

penguasaan keterampilan, pengetahuandan sikap mental pengelola yang

terencana dan berjenjang sesuai dengan kebutuhan..

Suatu perusahaan yang mempunyai keinginan supaya para

karyawannya dapat bekerja dengan efektif dan efisien tidak boleh

mengabaikan program pelatihan dan pengembangan karyawan. Begitu

pentingnya progam pelatihan ini dilakukan oleh suatu perusahaan maka,

program pelatihan ini harus mendapat perhatian yang serius dari

perusahaan tersebut karena dengan diadakannya pelatihan sumber daya

manusia maka akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan

kemampuan atas pekerjaan yang menjadi tanggung jawab para peserta

(54)

Berdasarkan wawancara dengan ibu Elvi Yanuastuti manager

operasional KSPPS Tekun Sahabat Mandiri tanggal 27 april 2017 tujuan

mengadakan pelatihan dan pengembangan yaitu untuk meningkatkan

kapasitas dan produktivitas divisi marketing agar dalam bekerja dapat sesuai target. Serta untuk membangun mental marketing agar tidak mudah menyerah, semangat dan selalu optimis dalam setiap menghadapi

permasalahan dalam pekerjaan.

KSPPS Tekun Sahabat Mandiri sangat memperhatikan tentang

program pelatihan dan pengembangan divisi marketing ini. Karena menyadari kesuksesan finansial sebuah perusahaan sering tergantung pada

kemampuan marketingnya. Maka pelatihan dan pengembangan divisi

marketing di KSPPS Tekun Sahabat Mandiri dilakukan secara periodik atau kegiatan pelatihan dan Pengembangan ini diadakan setiap tiga bulan

sekali dan dilakukan secara berjenjang untuk memasuki kenaikan jenjang

yang akan menjadi tangggung jawabnya pada jenjang yang lebih tinggi.

Berdasarkan wawancara dengan ibu Elvi Yanuastuti manager operasional

KSPPS Tekun Sahabat Mandiri tanggal 28 april 2017 pelaksanaan

pelatihan dan pengembangan divisi marketing dilakukan melalui dua bentuk yaitu :

1) Pelatihan internal yaitu pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan

divisi marketing ( yang mengadakan KSPPS Tekun Sahabat Mandiri sendiri). Contoh :

(55)

Manajer atau kepala bagian mutlak menjadi pelatih internal atau

dari dalam perusahaan. Manajer bertanggungjawab memberikan

sosialisasi pada karyawan dibawahnya dengan memberi

petunjuk-petunjuk untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Manajer juga harus

mengajarkan apa saja produk – produk KSPPS Tekun Sahabat

Mandiri dan bagaimana seluk beluknya. Manager juga harus

mengajarkan bagimana kegiatan operasional sebagai marketing.

Misalnya manajer keuangan bertanggung jawab melatih semua

karyawan pada bagian keuangan dan manajer tersebut

bertanggungjawab atas kualitas karyawan bagian keuangan. Seperti

halnya instruksi pekerjaan di KSPPS Tekun Sahabat Mandiri

dilakukan dengan cara penugasan kepada karyawan untuk

menangani pekerjaan tertentu. Dengan cara ini, seorang karyawan

diperintahkan melaksanakan tugas yang belum pernah atau sudah

pernah dia lakukan yang berhubungan dengan pekerjaannya.

Melalui latihan instruksi pekerjaan atasan dapat mengetahui

seberapa kemampuan karyawan tersebut. Cara ini biasanya untuk

karyawan yang baru atau karyawan lama tetapi menempati posisi

yang baru

b. Pelatihan motivasi kerja

Motivasi yaitu pemberian semangat, dorongan berupa penyuluhan

atau pembinaan tentang penyadaran bahwa karyawan merupakan

(56)

merupakan motor penggerak terhadap jalannya perusahaan akan

ditentukan oleh kualitas kerja marketing yang ada. Sehingga hanya

marketing yang berkualitas dan mempunyai konstribusi yang besar pada perusahaan layak untuk mendapatkan posisi dan

fasilitas-fasilitas. Dengan pemberian penyadaran ini diharapkan marketing

dapat termotivasi untuk selalu meningkatkan pengetahuan maupun

kualitas kerjanya. Bentuk pemberian motivasi berupa pengarahan

dalam pertemuan, pemberian motivasi dalam acara internal melalui

panggilan kepada marketing secara personil oleh pimpinan. c. Sharing antar marketing dari masing-masing KCP

Pelatihan ini dilakukan dengan cara berbagi pengalaman dan cara

mengatasi masalah dalam dunia marketing antar marketing dari masing – masing KCP KSPPS Tekun Sahabat Mandiri. Sehingga

Komunikasi dan kerjasama antar karyawan menjadi lebih baik dan

bisa menciptakan suasana kerja yang nyaman.

d. Pelatihan untuk pengembangan kepribadian

Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kepribadian seorang

marketing agar dapat meningkatkan kinerjanya. Divisi marketing

KSPPS Tekun Sahabat Mandiri diikutkan dalam pengembangan

kepribadian yang diadakan oleh KSPPS sendiri maupun oleh

KSPPS lain. Pengembangan kepribadian tersebut yaitu: KSPPS

(57)

setiap 4 kali dalam sebulan. Dengan pengajian ini diharapkan dapat

lebih baik dan profesional.

Disamping pengajian yang diadakan setiap bulan, KSPPS Tekun

Sahabat Mandiri juga memberi perintah kepada manajer-manajer

tiap bagian untuk selalu menjaga hubungan baik dengan para divisi

– divisi dan selalu memberi pengarahan pengarahan. Hal ini

dilakukan agar suasana kerja tidak membosankan. Alternative lain

yang dilakukan KSPPS Tekun Sahabat Mandiri adalah mengikutkan

karyawannya pada kegiatan pelatihan dan pengembangan

kepribadian yang diadakan oleh instansi di luar perusahaan.

Misalnya kegiatan pelatihan ESQ dan seminar-seminar kepribadian

lainnya.

2) Pelatihan eksternal yaitu pelatihan yang dilaksanakan apabila ada

undangan pelatihan dari instansi lain yang tema dan waktunya pas untuk

kita ( ikut pelatihan yang diadakan instansi lain). Contoh :

a. Pelatihan “Bedah Murabahah”

Pelatihan ini diikuti oleh beberapa KSPPS seperti KSPPS Tekun

Sahabat Mandiri , BMT Tumang dan KSPPS lain yang satu cabang

wilayah Boyolali. Tiap –tiap KSPPS mengirimkan marketing untuk sama – sama belajar tentang pembiayaan Murabahah. Mulai dari

prosedur dan penanganan pembiayaan Murabahah. Pelatihan ini

bertujuan memperbaiki metode dan system kerja sehingga dapat

(58)

b. Pelatihan Studi kasus

Dalam pelatihan ini disajikan kepada tiap – tiap KSPPS tentang

masalah-masalah dalam dunia marketing secara tertulis kemudian menganalisis kasus tersebut secara pribadi, mendiagnosis masalah dan

menyampaikan penemuan dan pemecahannya di dalam sebuah diskusi.

Contoh : seorang marketing diberi deskripsi tertulis suatu situasi pengambilan keputusan nyata. Dalam lembar kasus diuraikan

aspek-aspek organisasi lalu marketing tersebut diminta untuk mengidentifikasikan masalah - masalah, menganalisa situasi dan

merumuskan penyelasaian-penyelesaian alternatif. Sehingga marketing

ini akan terlatih untuk mengambil keputusan.

c. Seminar

Pelatihan seminar ini bertujuan mengembangkan keahlian kecakapan

marketing untuk menilai dan memberikan saran-saran yang konstruktif

mengenai pendapat orang lain (pembawa makalah). Marketing dilatih agar dapat mempersepsikan dan mengevaluasi serta memberikan

saran-saran, menerima atau menolak pendapat atau usul-usul orang

lain. Contoh : marketing mengikuti seminar mengenai peran kepribadian dalam dunia kerja. Marketing tersebut akan mendapat pengetahuan mengenai hal itu dan dapat mengimplementasikan dalam

dunia kerja yang sesungguhnya.

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan pelatihan dan

(59)

memberikan tambahan atau pembekalan kepada calon marketing termasuk juga yang sudah menjadi marketing tentang pengetahuan di bidang

ke-BMT-an seperti simpanan, pembiayaan dan pendampingan.

KSPPS Tekun Sahabat Mandiri memberikan kesempatan kepada

karyawan divisi marketing dan menyediakan sarana untuk pengembangan pengetahuan, ketrampilan, perilaku, wawasan, kemampuan manajerial, dan

kepemimpinan melalui program pelatihan dan pengembangan ketrampilan

baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Pengembangan yang

dilakukan untuk karyawan marketing fokus pada kemampuan managerial. Mulai dari analisa pembiayaan,managemen pembiayaan dan keterampilan

dalam melakukan funding, landing, dan penanganan pembiayaan bermasalah.

B. Efektivits pelatihan dan pengembangan divisi marketing

Berdasarkan wawancara dengan bapak Joko Pramono divisi marketing

KSPPS Tekun Sahabat Mandiri tanggal 28 april 2017 efektivitas pelatihan

dan pengembangan divisi marketing adalah sebagai berikut :

1. Sarana untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman barupelatihan akan

memungkinkan marketing untuk mengembangkan kompetensi kerjanya, mengetahui keahlian baru, mempelajari inovasi- inovasi baru

yang berhubungan dengan pekerjaanya, meningkatkan kedisiplinan,

meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan etos kerja. Dengan

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa promotion mix dan product knowledge secara simultan terhadap intensi nasabah mengajukan pembiayaan mura<bah}ah

Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah ( KSPPS ) Berkah Mitra Hasanah.. Dilihat dari segi kedudukan dan peranan lembaga keuangan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia divisi Marketing serta kendala-kendala dalam pelatihan dan

iv Ayun Fadlilah, 180301070, Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pelatihan, Dan Gaji Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Mitra Usaha Ideal Jawa Timur KSPPS