• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN KOMISARIS

Dalam dokumen Ina ar2014 (Halaman 50-54)

Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya Perseroan, memberikan arahan kepada Direksi dalam menjalankan tugasnya dengan memberikan pendapat dan saran kepada Direksi apabila diperlukan serta memastikan Perseroan melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang baik dan benar (Good Corporate Governance).

Dewan Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Komisaris, seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama. Setiap anggota Dewan Komisaris memiliki posisi yang sama, termasuk Komisaris Utama yang bertanggung jawab mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris.

Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke 5 (lima) setelah pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang dimaksud, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.

Susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan telah melalui Fit and Proper Test dan telah

mendapatkan persetujuan dari Bapepam-LK (sekarang OJK) sebagaimana ternyata dalam Surat Bapepam-LK (sekarang OJK) No. S-10642/BL/2009 tanggal 11 Desember 2009. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Minna Padi Investama Tbk. No. 97 tanggal 22 September 2010, yang dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta Pusat yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Pengurus No. AHU- AHA.01.10-24953 tanggal 4 Oktober 2010, susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah:

Komisaris Utama dan Komisaris Independen : Arys Ilyas

Komisaris : Wijaya Mulia

Seluruh Dewan Komisaris Perseroan berdomisili di Indonesia. Komisaris Independen

Sesuai dengan peraturan setiap perusahaan publik harus memiliki Komisaris Independen dengan komposisi sedikitnya 30 persen Komisaris Independen dalam susunan Dewan Komisaris. Hingga saat ini Perseroan hanya memiliki 1 (satu) Komisaris Independen yang merupakan 50 persen dari susunan Dewan Komisaris.

Pedoman & Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris dan untuk memastikan agar pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris sejalan dengan

prinsip-prinsip Good Corporate Governance, Dewan Komisaris selalu mengikuti

perkembangan peraturan yang ada serta menyesuaikan pedoman & tata tertib kerja Dewan Komisaris sesuai dengan peraturan yang ada.

Seluruh anggota Dewan Komisaris harus melaporkan kepemilikan sahamnya atas Perseroan dan perusahaan terbuka lainnya.

Rangkap Jabatan Anggota Dewan Komisaris

Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK (sekarang OJK) No. Kep-334/BL/2007 tentang Perizinan Perusahaan Efek tanggal 28 September 2007, setiap anggota Dewan Komisaris dilarang merangkap jabatan pada Perusahaan Efek lain.

Rapat Dewan Komisaris, Rapat Gabungan dan Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris

Sesuai dengan Anggaran Dasar, Rapat Dewan Komisaris dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu, dan diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau ditempat kegiatan usaha Perseroan atau di tempat kedudukan Bursa Efek dimana Perseroan dicatatkan. Pemanggilan terlebih dahulu tidak disyaratkan dalam hal seluruh anggota Dewan Komisaris hadir.

Rapat Dewan Komisaris maupun rapat gabungan antara Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit diselenggarakan secara rutin kurang lebih 3 bulan sekali maupun yang bersifat insidentil.

Pengambilan keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris maupun rapat gabungan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat. Apabila suara setuju dan tidak setuju berimbang, maka usulan dianggap ditolak.

Penyesuaian atas kebijakan rapat Dewan Komisaris akan disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Nominasi dan Remunerasi

Perseroan tidak membentuk komite nominasi dan remunerasi secara terpisah. Oleh karenanya fungsi nominasi dan remunerasi dijalankan oleh Dewan Komisaris.

Remunerasi dan tunjangan bagi Dewan Komisaris untuk tahun 2014 berjumlah Rp 520 Juta sesuai dengan persetujuan Dewan Komisaris berdasarkan pelimpahan kewenangan yang diberikan oleh Pemegang Saham dalam RUPS-T.

Komite Di Bawah Dewan Komisaris

Dalam mendukung efektivitas tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Perseroan telah membentuk Komite Audit. Anggota komite diangkat oleh Dewan Komisaris dengan Komisaris Independen sebagai ketuanya. Pelaksanaan tugas dan

DIREKSI

Direksi merupakan organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh untuk memimpin dan melakukan pengurusan atas Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan sesuai dengan anggaran dasar,

peraturan serta menerapkan prinsip Good Corporate Governance dalam menjalankan

Perseroan.

Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Anggota Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Direktur, seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Direktur Utama. Masa jabatan anggota Direksi adalah untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke 5 (lima) setelah pengangkatan anggota Direksi yang dimaksud, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. Setiap anggota Direksi memiliki posisi yang sama.

Susunan anggota Direksi Perseroan telah melalui Fit and Proper Test dan telah

mendapatkan persetujuan dari Bapepam-LK (sekarang OJK) sebagaimana ternyata dalam Surat Bapepam-LK (sekarang OJK) No. S-3658/PM/2004 tanggal 7 Desember 2004. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Minna Padi Investama Tbk. No. 97 tanggal 22 September 2010, yang dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta Pusat yang telah diterima pemberitahuannya oleh Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Pengurus No. AHU-AHA.01.10-24953 tanggal 4 Oktober 2010, susunan Direksi adalah:

Direktur Utama : Djoko Joelijanto

Direktur Independen : Triny Talesu

Seluruh anggota Direksi pada saat diangkat telah memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi antara lain mempunyai akhlak moral, integritas yang baik, tidak pernah dinyatakan pailit ataupun dihukum karena melakukan tindak pidana, memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman di bidang pasar modal serta telah mempunyai ijin sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek, Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Manajer Investasi.

Pedoman & Tata Tertib Kerja Direksi

Pedoman & Tata Tertib Kerja Direksi disusun berdasarkan peraturan yang berlaku dan akan ditinjau setiap tahun, guna meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Direksi serta untuk memastikan agar pelaksanaan tugas dan fungsi Direksi sejalan

dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

Seluruh anggota Direksi harus melaporkan kepemilikan sahamnya atas Perseroan dan perusahaan terbuka lainnya.

Rangkap Jabatan Anggota Direksi

Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK (sekarang OJK) No. Kep-334/BL/2007 tentang Perijinan Perusahaan Efek tanggal 28 September 2007, setiap anggota Direksi dilarang merangkap jabatan pada perusahaan lain, kecuali sebagai komisaris Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. Seluruh Direksi Perseroan tidak melakukan rangkap jabatan di perusahaan lain. Rapat Direksi, Rapat Gabungan dan Tingkat Kehadiran Anggota Direksi

Sesuai dengan Anggaran Dasar, Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu, dan diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau ditempat kegiatan usaha Perseroan atau di tempat kedudukan Bursa Efek dimana Perseroan dicatatkan. Pemanggilan terlebih dahulu tidak disyaratkan dalam hal seluruh anggota Direksi hadir. Rapat Direksi maupun rapat gabungan antara Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit diselenggarakan secara rutin kurang lebih 3 bulan sekali maupun yang bersifat insidentil.

Pengambilan keputusan dalam Rapat Direksi maupun rapat gabungan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat. Apabila suara setuju dan tidak setuju berimbang, maka usulan dianggap ditolak.

Penyesuaian atas kebijakan rapat Direksi akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Kehadiran Anggota Direksi dalam RUPS-T

Pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab disampaikan kepada pemegang saham melalui RUPS-T 2014. Seluruh anggota Direksi hadir dalam RUPS-T yang dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2014.

Nominasi dan Remunerasi

Perseroan tidak membentuk komite nominasi dan remunerasi secara terpisah. Oleh karenanya fungsi nominasi dan remunerasi dijalankan oleh Dewan Komisaris.

Remunerasi dan tunjangan bagi Direksi untuk tahun 2014 berjumlah Rp 928 juta sesuai dengan persetujuan Dewan Komisaris berdasarkan pelimpahan kewenangan yang diberikan oleh Pemegang Saham dalam RUPS-T.

mengikuti pelatihan, sertifikasi, workshop, seminar. Selama tahun 2014, anggota Direksi telah mengikuti pelatihan, sertifikasi, workshop, seminar baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah (seperti OJK, BEI) ataupun yang diadakan oleh swasta.

Dalam dokumen Ina ar2014 (Halaman 50-54)

Dokumen terkait