• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMITE AUDIT

Dalam dokumen Ina ar2014 (Halaman 54-57)

Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK (sekarang OJK) No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 dan Lampiran Peraturan Nomor IX.1.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Perseroan telah membentuk Komite Audit yang independen guna bekerjasama dengan Internal Auditor sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Pembentukan Komite Audit mengacu pada Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK-003/MPI/2012 tanggal 13 Juni 2012, dengan susunan sebagai berikut:

Ketua Komite Audit : Arys Ilyas (Komisaris Independen Perseroan)

Anggota Komite Audit : Eko Budi Prasetyo, SE. Ak.

Lahir di Surabaya pada tahun 1966, pendidikan terakhir S1 jurusan Akuntansi dari Universitas HKBP Nommensen, Medan, sekarang bekerja sebagai partner non-signed pada KAP Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan.

Anggota Komite Audit. : Ricardo Suhendra Wirjawan

Lahir di Jakarta pada tahun 1966, pendidikan terakhir S2 Magister Management Keuangan dan Akuntansi dari Universitas Trisakti, Jakarta, pernah bekerja sebagai

external auditor pada Arthur Andersen and

Pricewaterhouse, kemudian bekerja pada Arab Malaysian Capital Indonesia dan Bank Kesawan, sekarang bekerja sebagai Konsultan Independen.

Komite Audit dibentuk untuk masa jabatan sama dengan Dewan Komisaris. Persyaratan Keanggotaan

a. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang

memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik;

b. Salah seorang dari anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan

akuntansi atau keuangan;

c. Memahami laporan keuangan;

d. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundangan di bidang

pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya;

e. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum

atau Pihak lain yang memberikan jasa audit dan non audit pada Perseroan dalam 6 (enam) bulan terakhir;

f. Bukan merupakan karyawan kunci dalam 6 (enam) bulan terakhir;

g. Tidak mempunyai saham, baik langsung maupun tidak langsung;

h. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota dewan, Komisaris, Direksi, atau

i. Tidak memiliki hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan;

j. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung

jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 bulan terakhir kecuali komisaris independen;

k. Wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang telah ditetapkan oleh Perseroan.

Piagam Komite Audit

Piagam Komite Audit dan Kode Etik Komite Audit Perseroan telah disesuaikan dengan Keputusan Ketua Bapepem-LK (sekarang OJK) No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 dan Lampiran Peraturan No. IX.1.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, dan akan ditinjau secara berkala.

Tanggung Jawab Komite Audit

Komite audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dengan

tujuan membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan (oversignt)

atas hal-hal yang terkait dengan laporan keuangan dan perencanaan, memberikan pendapat secara profesional yang independen terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, serta memantau tindak lanjut hasil audit, guna menilai kecukupan pengendalian internal, termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan, meliputi:

a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan

Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya;

b. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan

perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;

c. Melakukan penelaahan/penilaian atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor

internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;

d. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan

yang berkaitan dengan Perseroan;

e. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan;

f. Mengawasi hubungan dengan akuntan publik, mengadakan rapat/pembahasan

dengan akuntan publik;

g. Membuat, mengkaji, dan memperbaharui pedoman Komite Audit bila perlu;

h. Melakukan penilaian dan mengkonfirmasikan bahwa semua tanggung jawab

tertera dalam Pedoman Komite Audit telah dilaksanakan;

i. Memberikan pendapat independen apabila terjadi perbedaan pendapat antara

manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikan;

j. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan

Akuntan, didasarkan pada independensi, ruang ligkup penugasan, dan fee;

k. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang

Wewenang Komite Audit

a. Mengakses data tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya Emiten yang

berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya;

b. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang

menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit;

c. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan

untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dan

d. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Rapat Komite Audit

a. Komite Audit mengadakan rapat secara berkala paling kurang satu kali dalam 3

(tiga) bulan (Untuk selanjutnya disebut Rapat Komite).

b. Rapat Komite Audit dipimpin oleh Ketua Komite Audit, dalam hal Ketua Komite

Audit berhalangan hadir yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, Rapat Komite Audit dipimpin oleh salah seorang anggota Komite Audit yang dipilih oleh dan dari antara anggota Komite Audit yang hadir.

c. Rapat Komite Audit hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari ½

(satu per dua) dari jumlah anggota.

d. Keputusan Rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah untuk

mufakat.

e. Keputusan dianggap sah apabila disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah

anggota Komite yang hadir;

f. Setiap Rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat, termasuk apabila

terdapat perbedaan pendapat (dissenting opinions), yang ditandatangani oleh

seluruh anggota Komite Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.

Selama tahun 2014, Komite Audit telah mengadakan rapat komite audit yang bersifat rutin kurang lebih 3 (tiga) bulan sekali maupun yang bersifat insidentil.

Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Audit

Beberapa kegiatan penting yang dilakukan Komite Audit, antara lain:

- Melakukan penelaahan atas independensi dan objektivitas Johan Malonda

Mustika & Rekan sebagai akuntan publik PT Minna Padi Investama Tbk. untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014.

- Menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik dan

memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan.

- Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku sehubungan dengan kegiatan Perseroan dan pelaksanaan standar operasional perusahaan.

- Memberikan saran kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang dianggap penting

Komite Audit menyampaikan laporan pelaksanaan kerjanya kepada Dewan Komisaris secara berkala.

Dalam dokumen Ina ar2014 (Halaman 54-57)

Dokumen terkait