Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
B. DEWAN KOMISARIS
Tugas pokok Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPS dan tugas-tugas yang ditentukan di dalam Anggaran Dasar BCA, Peraturan Bank Indonesia (PBI), Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan dan peraturan-peraturan terkait lainnya.
Keanggotaan
Dewan Komisaris BCA per Desember 2011 terdiri dari 5 (lima) orang yaitu 1 (satu) Presiden Komisaris, 1 (satu) Komisaris, dan 3 (tiga) Komisaris Independen. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan melalui keputusan RUPS. Seluruh anggota Dewan Komisaris BCA berdomisili di Indonesia.
Keanggotaan Dewan Komisaris BCA telah memenuhi seluruh ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia, baik menyangkut kelulusan masing-masing anggota Dewan Komisaris dalam Fit and Proper Test oleh Bank Indonesia, larangan perangkapan jabatan, maupun keberadaan Komisaris Independen.
Jumlah Komisaris Independen BCA mencapai lebih dari 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Keberadaan Komisaris Independen tersebut dimaksudkan untuk mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif serta menempatkan kewajaran (fairness) dan kesetaraan diantara berbagai kepentingan termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholders lainnya. Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali, atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Susunan Keanggotaan Dewan Komisaris BCA per Desember 2011
Djohan Emir Setijoso* Presiden Komisaris
Tonny Kusnadi Komisaris
Cyrillus Harinowo Komisaris Independen
Raden Pardede Komisaris Independen
Sigit Pramono Komisaris Independen
* Djohan Emir Setijoso, sesuai surat persetujuan Bank Indonesia, efektif menjadi Presiden Komisaris sejak tanggal 25 Agustus 2011
Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah 3 (tiga) tahun dan untuk periode ini akan berakhir pada saat ditutupnya RUPS Tahunan BCA tahun 2014.
Profil singkat masing-masing anggota Dewan Komisaris disajikan di bagian Data Perusahaan, halaman 280-281 Laporan Tahunan ini.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya dan memberi nasihat kepada Direksi, yang dilakukan untuk kepentingan Perseroan sejalan dengan maksud dan tujuan Perseroan sesuai Anggaran Dasar.
2. Setiap anggota Dewan Komisaris
Perseroan dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan
dengan mengindahkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. 3. Dewan Komisaris memastikan
terseleng-garanya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi antara lain melalui Komite-Komite yang diben-tuk oleh Dewan Komisaris.
4. Dewan Komisaris mengarahkan, me-mantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BCA.
5. Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari Divisi Audit Internal, Auditor Eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain termasuk namun tidak terbatas pada Bapepam-LK dan/atau Bursa Efek Indonesia.
6. Sesuai Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Dewan Komisaris telah membentuk:
a. Komite Audit.
b. Komite Pemantau Risiko.
c. Komite Remunerasi dan Nominasi. 7. Dewan Komisaris memastikan bahwa
Komite-Komite yang telah dibentuk Dewan Komisaris menjalankan tugasnya secara efektif.
8. Dewan Komisaris secara berkala meminta anggota Direksi untuk memberikan penjelasan tentang segala hal mengenai Perseroan sebagaimana diperlukan oleh Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas mereka.
9. Dewan Komisaris membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya.
10. Dewan Komisaris melaporkan kepada
Perseroan mengenai kepemilikan
sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan dan Perusahaan lain termasuk kepemilikan saham di atas 5% (lima perseratus) dari suatu Perusahaan, untuk selanjutnya dicatat di dalam Daftar Khusus sesuai dengan ketentuan, yang dikinikan setiap 3 (tiga) bulan sekali.
11. Dewan Komisaris mengusulkan peng-gantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi kepada RUPS dengan memperha-tikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi.
12. Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. 13. Dewan Komisaris sehubungan dengan
penerapan manajemen risiko:
a. Menyetujui dan mengevaluasi kebi-jakan manajemen risiko.
b. Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko.
c. Mengevaluasi dan memutuskan
permohonan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan
persetujuan Dewan Komisaris
sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Dewan Komisaris juga memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku sebelumnya kepada RUPS.
Sejalan dengan tugas dan tanggung jawab di atas, Dewan Komisaris mengacu kepada Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris yang di dalamnya juga mengatur mengenai etika kerja, waktu kerja dan pelaksanaan rapat.
Dewan Komisaris telah berperan aktif dalam pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dengan men-jalankan fungsi pengarahan dan pengawasan secara baik. Sepanjang tahun 2011, telah di
selenggarakan sebanyak 47 (empat
puluh tujuh) kali rapat Dewan Komisaris dan 22 (dua puluh dua) kali rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Pengambilan
keputusan dalam rapat-rapat tersebut dilaku-kan berdasardilaku-kan musyawarah mufakat. Hasil keputusan rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir dan didokumentasikan secara baik termasuk perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat Dewan Komisaris beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.
Catatan kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris dalam rapat-rapat tersebut dapat dilihat pada bagian Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi pada halaman 93 Laporan Tahunan ini.
Selama tahun 2011, Dewan Komisaris tidak menemukan adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan
keadaan yang dapat membahayakan
kelangsungan usaha Perseroan.
Komite-Komite Penunjang Dewan Komisaris
Perseroan telah membentuk komite-komite penunjang Dewan Komisaris yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI), Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan peraturan-peraturan terkait lainnya. Komite-komite tersebut bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris dalam fungsinya membantu
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, dengan mengacu kepada Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang telah disusun untuk masing-masing komite.
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Masa jabatan anggota komite-komite
tersebut akan berakhir pada saat berakhirnya masa jabatan ketua Komite yang juga adalah Komisaris Independen, di mana pada periode ini akan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan tahun 2014. Setelah masa jabatannya berakhir, anggota komite-komite tersebut dapat diangkat kembali, namun khusus untuk masa jabatan anggota Komite Audit, sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK, hanya dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) periode berikutnya.
Komite-komite tersebut secara rutin
menyelenggarakan rapat untuk membahas hal-hal yang relevan dengan tanggung jawab masing-masing Komite yang bersangkutan.
Keputusan rapat komite diambil berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak dan segala keputusan rapat komite bersifat mengikat bagi seluruh anggota komite. Hasil keputusan rapat komite dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan didokumentasikan secara baik termasuk perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat Komite beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Hasil rapat komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
Komite Audit
Komite Audit bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit. Komite Audit juga melakukan pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
Susunan Keanggotaan Komite Audit per Desember 2011
Sigit Pramono Ketua (merangkap selaku Komisaris Independen) Inawaty Handoyo Suwardi Anggota (Pihak Independen)
Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen)
Keanggotaan
Komite Audit Perseroan terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan 2 (dua) orang Anggota, serta dibantu oleh seorang Sekretaris Komite. Sesuai Peraturan Bank Indonesia, Ketua Komite Audit merangkap juga selaku Komisaris Independen di BCA, sedangkan anggota komite adalah pihak-pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan, akuntansi dan perbankan dengan pengalaman kerja lebih dari 5 (lima) tahun di bidang tersebut. Seluruh anggota Komite Audit adalah independen sehingga tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan
keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan BCA yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen. Komposisi, kualifikasi dan independensi Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia maupun Peraturan Bapepam-LK.
Profil singkat anggota Komite Audit disajikan pada bagian Data Perusahaan, halaman 286-287 Laporan Tahunan ini.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Komite Audit memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk memberikan pendapat
profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara: 1. Melakukan pemantauan dan evaluasi
atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan
pengendalian internal termasuk
kecukupan proses pelaporan keuangan, yang mencakup:
a. Keandalan serta kesesuaian Laporan Keuangan dengan Standar Akuntansi yang berlaku.
b. Pelaksanaan tugas Divisi Audit Internal.
c. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Divisi Audit Internal, Akuntan Publik Terdaftar
dan hasil pengawasan Bank
Indonesia.
d. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan Standar Audit yang berlaku.
2. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik terdaftar kepada Dewan Komisaris.
3. Melakukan penelaahan atas kepatuhan Perseroan terhadap Peraturan Bank
Indonesia, peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal atau peraturan perundang-undangan serta ketentuan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.
4. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan, yang
dapat mempengaruhi kelangsungan
usaha Perseroan.
Rapat Komite
Komite Audit mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan Perseroan, sedikitnya 4 (empat) kali dalam setahun sebagaimana diatur di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit. Selama tahun 2011, Komite Audit tercatat mengadakan sebanyak 19 (sembilan belas) kali rapat.
Data kehadiran masing-masing anggota pada rapat Komite Audit selama tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Nama Jumlah rapat Kehadiran
Sigit Pramono * 19 12
Cyrillus Harinowo 19 7
Inawaty Handoyo Suwardi 19 19
Ilham Ikhsan ** 19 12
Herman Yoseph Susmanto 19 7
Rodulphus Aquaviva Supriyono 19 7
* Sejak tanggal 23 Juni 2011 Sigit Pramono menggantikan Cyrillus Harinowo selaku Ketua Komite Audit
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Laporan Ringkas Pelaksanaan Program Kerja Komite Audit
Selama tahun 2011 Komite Audit telah merealisasikan program kerja antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan rapat dengan Divisi Keuangan dan Perencanaan setiap triwulan untuk mengkaji Laporan Keuangan BCA yang akan dipublikasikan.
2. Mengevaluasi dan menyetujui usulan perpanjangan kontrak dengan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (dahulu disebut Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) yang berafiliasi dengan Ernst & Young Global Ltd dan merekomendasikannya kepada Dewan
Komisaris untuk melakukan audit
atas Laporan Keuangan BCA tahun buku 2011.
3. Melakukan rapat dengan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sebanyak 2 (dua) kali untuk membahas:
a. Hasil akhir audit Laporan Keuangan BCA tahun buku 2010 beserta
Management Letter.
b. Rencana dan cakupan audit atas Laporan Keuangan BCA tahun buku 2011.
4. Melakukan rapat dengan Divisi Audit Internal sebanyak 7 (tujuh) kali untuk:
a. Mengevaluasi perencanaan tahunan dan pelaksanaan audit internal setiap semester.
b. Melakukan diskusi atas hasil audit yang dipandang cukup signifikan. 5. Mengadakan kunjungan ke kantor
cabang dan anak perusahaan untuk menghadiri exit meeting audit internal dengan jumlah 4 (empat) kali kunjungan.
6. Mengkaji 221 (dua ratus dua puluh satu) laporan hasil audit internal dan tindak lanjutnya.
7. Mengkaji kepatuhan BCA terhadap ketentuan, peraturan dan hukum yang berlaku di bidang perbankan melalui kajian terhadap laporan kepatuhan terhadap Ketentuan Kehati-hatian yang dilaporkan setiap bulan.
8. Memantau pelaksanaan manajemen risiko melalui laporan triwulanan Profil Risiko BCA dan laporan bulanan Operation
Risk Management Information System
(ORMIS).
9. Melakukan evaluasi risiko operasional dan pengendalian internal dalam proses kegiatan Global Trade Services, Global
Payment Services dan kegiatan perbankan
internasional lainnya.
10. Melakukan rapat bersama dengan Komite Pemantau Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan, dan Satuan Kerja Manajemen Risiko untuk mengevaluasi kesiapan BCA mengimplementasikan Risk Based Bank
Rating.
11. Melakukan kajian atas:
a. Hasil pemeriksaan Bank Indonesia dan tindak lanjutnya.
b. Tindak lanjut atas management letter dari KAP Purwantono, Suherman & Surja.
c. Hasil rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi.
12. Melaporkan hasil kajian dan evaluasi rutin kepada Dewan Komisaris setiap semester.
Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko dibentuk dalam rangka membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pemantauan atas pelaksanaan manajemen risiko Bank.
dengan baik melalui pemantauan dan evaluasi kebijakan yang dihasilkan oleh Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
2. Atas pemantauan dan evaluasi yang dilakukan, Komite Pemantau Risiko memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas pelaksanaan dan pengem-bangan manajemen risiko secara menye-luruh.
Rapat Komite
Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan Perseroan sedikitnya 4 (empat) kali dalam setahun sebagaimana diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko. Selama tahun 2011 rapat Komite Pemantau Risiko telah dilaksanakan sebanyak 10 (sepuluh) kali. Data kehadiran masing-masing anggota pada rapat Komite Pemantau Risiko selama tahun 2011 adalah sebagai berikut.
Nama Jumlah rapat Kehadiran
Cyrillus Harinowo * 10 6
Sigit Pramono* 10 4
Andreas Eddy Susetyo 10 10
Endang Swasthika Wibowo 10 10
* Sejak tanggal 30 Mei 2011 Cyrillus Harinowo menggantikan Sigit Pramono selaku Ketua Komite Pemantau Risiko
Susunan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko per Desember 2011
Cyrillus Harinowo Ketua (merangkap selaku Komisaris Independen) Andreas Eddy Susetyo Anggota (Pihak Independen)
Endang Swasthika Wibowo Anggota (Pihak Independen)
Keanggotaan
Komite Pemantau Risiko BCA terdiri dari Ketua yang juga adalah Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota pihak independen yang memiliki kapasitas, kompetensi, keahlian dan pengalaman yang diperlukan. Anggota-anggota tersebut memiliki keahlian yang saling melengkapi di bidang Ekonomi, Perbankan dan Keuangan, Teknologi Informasi serta Manajemen Risiko dengan pengalaman kerja di bidang tersebut lebih dari 5 (lima) tahun. Komite Pemantau Risiko dibantu oleh seorang Sekretaris.
Profil singkat anggota Komite Pemantau Risiko disajikan pada bagian Data Perusahaan, halaman 288 Laporan Tahunan ini.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko antara lain adalah:
1. Membantu Komisaris memastikan
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Laporan Ringkas Pelaksanaan Program Kerja Komite Pemantau Risiko
Selama tahun 2011 Komite Pemantau Risiko telah merealisasikan program kerja yang disusun sebelumnya dengan menjalankan kegiatan-kegiatan antara lain sebagai berikut: 1. Melaksanakan pemantauan risiko dan
evaluasi atas berbagai laporan yang terkait dengan kondisi risiko Bank. Komite memberikan pendapat dan saran dalam bentuk tertulis, namun bila dibutuhkan klarifikasi akan diberikan penjelasan lebih lanjut dan/atau diadakan pertemuan khusus membahas topik tertentu.
Pemantauan risiko dan evaluasi mencakup hal-hal seperti:
a. Melaksanakan pemantauan hasil pengukuran risiko dan stress test yang dilaporkan setiap triwulan
dalam bentuk risk dashboard
(penyederhanaan seluruh laporan yang disampaikan kepada Dewan Komisaris).
b. Melaporkan perkembangan peman-tauan manajemen risiko kepada Dewan Komisaris.
c. Melaksanakan pemantauan terhadap pengembangan program khusus. d. Memantau pelaksanaan tindak lanjut
hasil audit yang terkait dengan manajemen risiko.
2. Melaksanakan pemantauan khusus
terhadap risiko operasional yang
mencakup:
a. Membahas perkembangan persiapan
pemindahan Disaster Recovery
Center (DRC) dan mitigasi risiko.
b. Memberikan masukan tentang
upgrade IT Infrastructure.
3. Memberikan masukan atas
pengembangan sistem penilaian
(pengukuran) dan pelaporan risiko. 4. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
GCG, melakukan review terhadap
ketentuan GCG dan penyesuaian atau
review Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Komite Pemantau Risiko.
5. Memastikan bahwa BCA memiliki
infrastruktur yang baik untuk
mengendalikan risiko, untuk itu komite
melakukan evaluasi atas kebijakan,
peraturan dan pedoman kerja, antara lain:
a. Melakukan review terhadap
Kebijakan Dasar Manajemen Risiko.
b. Melakukan evaluasi terhadap
indikator dan pengukuran risiko.
6. Memantau kesiapan BCA dalam
melaksanakan peraturan baru, seperti
Ketentuan/Peraturan mengenai Risk
Based Performance dan peraturan lainnya
yang akan berlaku pada tahun 2012 dan memantau pelaksanaan peraturan dan pengembangan IT governance.
7. Menghadiri kegiatan dalam rangka pelaksanaan GCG, antara lain Rapat Umum pemegang Saham, Rapat Kerja Nasional 2012, dan Analyst Meeting.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Tugas utama Komite Remunerasi dan Nominasi adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam perumusan kebijakan remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan karyawan, serta proses pencalonan (nominasi) bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta anggota Komite dari pihak independen.
Susunan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi per Desember 2011
Raden Pardede Ketua (merangkap selaku Komisaris Independen) Djohan Emir Setijoso* Anggota (merangkap selaku Presiden Komisaris)
Keanggotaan
Komite Remunerasi dan Nominasi
beranggotakan 3 (tiga) orang yang terdiri dari Ketua yang merangkap juga selaku Komisaris Independen, seorang Presiden Komisaris, dan seorang Pejabat Eksekutif yang membawahi Divisi Sumber Daya Manusia. Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi telah memenuhi persyaratan kompetensi, keahlian dan independensi yang ditentukan oleh Peraturan Bank Indonesia antara lain memiliki pengetahuan mengenai sistem remunerasi Bank, dan sistem nominasi serta rencana suksesi dalam perbankan.
Profil singkat anggota Komite Remunerasi dan Nominasi disajikan pada bagian Data Perusahaan, halaman 289 Laporan Tahunan ini.
Tugas dan Tanggung Jawab
Misi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah untuk mengembangkan kualitas top
management melalui kebijakan remunerasi
dan nominasi. Misi tersebut diwujudkan melalui tugas dan tanggung jawab pokok Komite Remunerasi dan Nominasi yang adalah sebagai berikut:
1. Mengevaluasi kebijakan remunerasi dan nominasi Perseroan.
2. Merekomendasikan kepada Dewan
Komisaris mengenai:
a. Kebijakan remunerasi bagi
Dewan Komisaris dan Direksi
untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan.
b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk kemudian oleh
Dewan Komisaris disampaikan
kepada Direksi.
3. Menyusun dan merekomendasikan
kepada Dewan Komisaris mengenai
sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.
4. Memastikan kebijakan remunerasi
Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.
5. Merekomendasikan kepada Dewan
Komisaris mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.
6. Merekomendasikan pihak-pihak inde-penden calon anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.
7. Mengkaji kelayakan kebijakan pemberi-an fasilitas-fasilitas ypemberi-ang disediakpemberi-an bagi Dewan Komisaris dan Direksi serta mem-berikan rekomendasi atas perubahan/
tambahan fasilitas kepada Dewan
Komisaris.
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris yang berkaitan dengan remunerasi dan nominasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
9. Melaporkan hasil pengkajian dan
rekomendasi sehubungan atas tugas-tugas Komite kepada Dewan Komisaris apabila diperlukan.
Rapat Komite
Rapat Komite dilaksanakan sesuai kebutuhan Perseroan, atau sedikitnya 1 (satu) kali dalam setahun sebagaimana diatur di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi, dan dihadiri secara fisik lebih dari 51% (lima puluh satu per seratus) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pejabat Eksekutif yang membawahi sumber daya manusia. Sepanjang tahun 2011, rapat Komite Remunerasi dan Nominasi telah dilaksanakan sebanyak 4 (empat) kali.
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Data kehadiran masing-masing anggota pada rapat Komite Remunerasi dan Nominasi selama tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Nama Jumlah rapat Kehadiran
Raden Pardede 4 4
Djohan Emir Setijoso * 4 0
Eugene Keith Galbraith * 4 1
Lianawaty Suwono 4 4
* Pada tanggal 25 Agustus 2011 Djohan Emir Setijoso menggantikan keanggotaan Eugene Keith Galbraith
Laporan Ringkas Pelaksanaan Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
Selama tahun 2011 Komite Remunerasi dan Nominasi telah merealisasikan program kerja yang disusun sebelumnya dengan menjalankan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
• Melakukan kajian perbandingan kenaikan
gaji Dewan Komisaris dan Direksi dengan kebijakan kenaikan gaji karyawan selama beberapa tahun sebelumnya dan disepakati kebijakan selama ini telah dirumuskan sesuai dengan fungsi tugas dan beban tanggung jawab dari masing-masing jabatan.
• Merekomendasikan agar dalam
melakukan pengkajian kebijakan
remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Manajemen Senior memperhatikan keselarasan kepentingan seluruh pihak, baik bagi Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen Senior, maupun Pemegang Saham, serta memperhatikan juga jumlah anggota dalam jajaran Dewan Komisaris dan Direksi.
• Merekomendasikan kepada Dewan
Komisaris, 1 (satu) nama kandidat yaitu Djohan Emir Setijoso sebagai Presiden Komisaris BCA dan 2 (dua) nama kandi-dat, yaitu Eugene Keith Galbraith dan Erwan Yuris Ang, sebagai anggota baru jajaran Direksi BCA periode 2011-2014.
• Merekomendasikan kepada Dewan
Komisaris nominasi susunan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi periode 2011-2014 agar dapat disampaikan dalam
(RUPS Tahunan) pada tanggal 12 Mei 2011 untuk mendapatkan persetujuan RUPS Tahunan.
• Merumuskan paket remunerasi bagi
seluruh calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi periode 2011-2014 untuk
direkomendasikan kepada Dewan
Komisaris.
• Merekomendasikan kepada Dewan
Komisaris Pembagian tantieme Tahun Buku 2010 kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi agar dapat disampaikan oleh Dewan Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) pada tanggal 12 Mei 2011