• Tidak ada hasil yang ditemukan

DHCP SERVER

Dalam dokumen MODUL PRAKTIKUM “JARINGAN KOMPUTER” (Halaman 43-61)

44 maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

Cara Kerja DHCP :

DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika Clietn punya NIC Card lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari 1 maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) :

• IP Least Request Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP

server).

• IP Least Offer DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau

lebih DHCP server) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke client tersebut.

• IP Lease Selection Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama diterima

dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server

• IP Lease Acknowledge DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas

pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.

45

D. PERCOBAAN

Setting DHCP dengan Mikrotik

1. Installasi Sebuah PC dengan OS Mikrotik 2. Pasang NIC di server Mikrotik

3. Melihat Kondisis Interface di Mikrotik

[admin@Mikrotik] > interface print

Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU

0 R ether1 ether 0 0 1500 1 R ether2 ether 0 0 1500

Catatan : Jika di interface anda tanda X (Disable) dan kalau R (running) 4.Mengganti nama Intreface

Dalam hal ini kita akan memberi nama PUBLIK pada ether 1 dan LOCAL pada ether2

[admin@Mikrotik] > interface set 0 name=PUBLIK [admin@Mikrotik] > interface set 1 name=LOCAL [admin@Mikrotik] > interface print

Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU

0 R PUBLIK ether 0 0 1500 1 R LOKAL ether 0 0 1500

5. Mengganti Nama Mikrotik

[admin@Mikrotik] > system identity set name=router_fasilkom [admin@ router_fasilkom]>

6. Setting IP Address

Pada modul ini interface PUBLIK digunakan untuk koneksi ke internet sedang interface LOKAL

[admin@ router_fasilkom]>ip address add address=10.100.112.50/24 interface=PUBLIK comment="IP ke Internet"

[admin@ router_fasilkom]>ip address add address=172.16.0.1/24 interface=LOKAL comment="IP ke LAN"

[admin@ router_fasilkom]>ip address print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic

# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE 0 ;;; IP Address ke Internet

10.100.112.50/24 10.100.112.0 10.100.112.255 PUBLIK 1 ;;; IP Address ke LAN

172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 LOKAL

46 DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, yaitu suatu program yang memungkinkan pengaturan IP Address di dalam sebuah jaringan dilakukan terpusat di server, sehingga PC Client tidak perlu melakukan konfigurasi IP Addres. DHCP memudahkan administrator untuk melakukan pengalamatan ip address untuk client

[admin@ router_fasilkom]> ip pool add name=dhcp-pool range=172.16.0.2-172.16.0.10

Setting DHCP Network dan Gateway yang akan didistribusikan ke client

[admin@ router_fasilkom]> ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/24 gateway=172.16.0.1 dns-server=172.16.0.1 enable=yes

Setting DHCP SERVER

[admin@ router_fasilkom]> ip dhcp-server add interface=LOKAL address-pool=dhcp-pool

Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya

[admin@ router_fasilkom]> /ip dhcp-server enable 0

8. Konfigurasi DHCP client

Setting DHCP client pada Windows : Pilih

1. control panel, 2. Network Connection, 3. Local Area Connection, 4. Properties,

5. Internet Protocol (TCP/IP), 6. Properties

7. Pilih Obtain an IP address automatically. 8. Pilih Obtain an DNS address automatically 9. Klik OK

9. Ping Ke IP server

47

Proses instalasi DHCP Servern di LINUX

1. Login ke sistem Linux sebagai root.

2. Catatlah, berapa nomer IP address dan nama host dari PC yang anda gunakan. Setelah itu, juga catat IP address dari komputer client (gunakan perintah ifconfig dan hostname).

3. Pastikan bahwa komputer server yang anda gunakan sudah terhubung ke komputer client (gunakan perintah ping).

4. Untuk menjalankan service DHCP diperlukan paket program yang bernama dhcp*- xxx.rpm. Cek apakah program tersebut sudah terinstall atau belum.

# rpm –qa | grep dhcp

Jika ada tampilan seperti berikut ini berarti di komputer anda program DHCP server sudah terinstall.

# rpm -qa|grep dhcp dhcp-devel-3.0pl1-23 dhcp-3.0pl1-23

5. Di REDHAT secara default file dhcpd.conf berada di dalam direktori

/usr/share/doc/dhcp-3.0.1

#cd /usr/share/doc/dhcp-3.0.1 #ls

Pada saat gunakan perintah ls maka akan tampil file dhcpd.conf.sample. File ini harus kita copy ke directori /etc

#cp dhcpd.conf.sample /etc/dhcpd.conf

6. Edit file dhcpd.conf

#cd /etc #vi dhcpd.conf subnet 172.16.0.0 netmask 255.255.255.0 { range 172.16.0.2 172.16.0.10; option domain-name-servers 172.16.0.1; option broadcast-address 172.16.0.255; option routers 172.16.01; option subnet-mask 255.255.255.0; }

simpan file dhcpd.conf

7. Menjalankan dhcpd.conf

#service dhcpd restart Konfigurasi DHCP client

Setting DHCP client pada Windows : Pilih

48

1. control panel, 2. Network Connection, 3. Local Area Connection, 4. Properties,

5. Internet Protocol (TCP/IP), 6. Properties

7. Pilih Obtain an IP address automatically. 8. Pilih Obtain an DNS address automatically 9. Klik OK

49

7

A.

TUJUAN

1. Mahasiswa memahami prinsip DNS.

2. Mahasiswa memahami kegunaan/manfaat DNS.

3. Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi/setting DNS.

B.

PERALATAN

7. Kabel UTP Category 5 8. PC Server

9. PC Client 10.Switch

C. TEORI

Konsep & Cara Kerja DNS

Suatu host pada jaringan Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) harus memiliki alamat IP agar dapat diakses. Alamat IP yang digunakan sekarang (IP versi 4) dibentuk dalam format angka long integer 32-bit yang dikelompokkan menjadi empat kelompok (untuk setiap kelompoknya masing-masing terdiri dari 8 bit). Bila dalam suatu jaringan TCP/IP memiliki banyak sekali host, maka tidak mudah bagi manusia untuk mengingat alamat-alamat IP yang ada (tentu saja bagi komputer hal ini bukan menjadi masalah). Karena itulah alamat-alamat IP tersebut perlu dipetakan menjadi nama yang dapat diingat manusia secara mudah dengan menggunakan DNS. Misalnya seperti IP Address 222.124.194.11 yang dipetakan menjadi www. unsri.ac.id sehingga lebih mudah diingat.

Dalam teknologi internet sekarang ini, DNS pun merupakan jantung yang sangat

DNS SERVER

50 berperan penting. Setiap kali kita meggunakan internet dalam kegiatan kita sehari-hari, maka setiap kali itu pula secara tidak langsung kita menggunakan DNS (Domain Name System). Pengunaan DNS didalam internet tersebut meliputi aplikasi email (electronic- mail), browsing, ssh/telnet, ftp, maupun aplikasi yang lain yang ada kaitannya dengan internet. Oleh karena itu Pengetahuan dan pengertian tentang DNS merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh operator maupun pengguna internet.

Domain Name System

Beberapa pengertian mengenai Domain name system adalah sebagai berikut:

• Merupakan sistem database yang terdistribusi yang digunakan untuk pencarian

nama komputer di jaringan yang menggunakan TCP/IP. DNS mempunyai kelebihan ukuran database yang tidak terbatas dan juga mempunyai performa yang baik.

• Merupakan aplikasi pelayanan di internet untuk menterjemahkan domain name ke

alamat IP dan juga sebaliknya.

• Komputer yang terhubung dan memiliki tanggung jawab memberikan informasi

zona nama domain anda, merubah nama domain menjadi alamat IP dan juga memiliki tanggung jawab terhadap distribusi email di mail server yang menyangkut dengan nama domain.

• Aplikasi yang membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address

pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail.

DNS dapat dianalogikan sebagai pemakaian buku telefon dimana orang yang ingin kita hubungi, berdasarkan nama untuk menghubunginya dan menekan nomor telefon berdasarkan nomor dari buku telefon tersebut. Hal ini terjadi karena komputer bekerja berdasarkan angka, dan manusia lebih cenderung bekerja berdasarkan nama.

Misalkan domain name yahoo.com mempunyai alamat IP 202.68.0.134, tentu mengingat nama komputer lebih mudah dibandingkan dengan mengingat alamat IP.Didalam DNS, sebuah name server akan memuat informasi mengenai host-host di suatu daerah/zone.

51 Name server ini dapat mengakses server-server lainnya untuk mengambil data-data host di daerah lainnya. Name server akan menyediakan informasi bagi client yang membutuhkan, yang disebut resolvers.

Fungsi utama dari sebuah sistem DNS adalah:

1. menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor IP (IP address) ataupun sebaliknya, sehingga nama tersebut mudah diingat oleh pengguna internet.

2. memberikan suatu informasi tentang suatu host ke seluruh jaringan internet. DNS memiliki keunggulan seperti:

1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).

2. Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah tapi host name tidak berubah. Contoh:

• www.unsri.ac.id mempunyai IP 222.124.194.11, kemudian terjadi perubahan

menjadi 222.124.194.25, maka disisi client seolah-olah tidak pernah ada kejadian bahwa telah terjadi perubahan IP.

• Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di

Internet maupun di Intranet.

Konsep dan hirarki DNS

DNS adalah suatu bentuk database yang terdistribusi, dimana pengelolaan secara lokal terhadap suatu data akan segera diteruskan ke seluruh jaringan (internet) dengan menggunakan skema client-server. Suatu program yang dinamakan name server, mengandung semua segmen informasi dari database dan juga merupakan resolver bagi client-client yang berhubungan ataupun menggunakannya.

Struktur dari database DNS bisa diibaratkan dengan dengan struktur file dari sebuah sistem operasi UNIX. Seluruh database digambarkan sebagai sebuah struktur terbalik dari

52 sebuah pohon (tree) dimana pada puncaknya disebut dengan root node. Pada setiap node dalam tree tersebut mempunyai keterangan (label) misalnya, .org, .com, .edu, .net, .id dan lain-lainnya, yang relatif rerhadap puncaknya (parent).Ini bisa diibaratkan dengan relative pathname pada sistem file UNIX,seperti direktori bin, usr, var, etc dan lain sebagainya. Pada puncak root node dalam sebuah sistem DNS dinotasikan dengan “.” atau “/” pada sistem file UNIX.

Pada setiap node juga merupakan root dari subtree, atau pada sistem file UNIX merupakan root direktori dari sebuah direktori. Hal ini pada sistem DNS disebut dengan nama domain. Pada tiap domain juga memungkinkan nama subtree dan bisa berbeda pula, hal ini disebut subdomain atau subdirektori pada sistem file UNIX. Pada bagian subdomainjuga memungkinkan adanya subtree lagi yang bisa dikelola oleh organisasi yang berbeda dengan domain utamanya.

Struktur Database DNS

Struktur DNS

Domain Name Space merupakan hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama. Domain ditentukan berdasarkan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut level yang terdiri dari :

• Root-Level Domains : merupakan level paling atas di hirarki yang di ekspresikan berdasarkan periode dan dilambangkan oleh “.”.

• Top-Level Domains : berisi second-level domains dan hosts yaitu :

com : organisasi komersial, seperti IBM (ibm.com).

edu : institusi pendidikan, seperti U.C. Berkeley (berkeley.edu).

org : organisasi non profit, Electronic Frontier Foundation (eff.org).

net : organisasi networking, NSFNET (nsf.net).

gov : organisasi pemerintah non militer, NASA (nasa.gov).

53

xx : kode negara (id:Indonesia,au:Australia)

• Second-Level Domains : berisi domain lain yang disebut subdomain. Contoh, unsri.ac.id. Second-Level Domains unsri.ac.id bisa mempunyai host www.unsri.ac.id • Third-Level Domains : berisi domain lain yang merupakan subdomain dari second level domain diatasnya. Contoh, ilkom.unsri.ac.id. Subdomain ilkom.unsri.ac.id juga mempunyai host www.ilkom.unsri.ac.id.

• Host Name : domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Contohnya, jika terdapat www. unsri.ac.id, www adalah hostname dan unsri.ac.id adalah domain name.

54

STRUKTUR HIRARKI DNS

DNS Zone

Terdapat dua bentuk Pemetaan DNS Zone, yaitu:

Forward Lookup Zone: Melakukan pemetaan dari nama menuju IP address Reverse Lookup Zone: Melakukan pemetaan dari IP address menuju nama

Arpa com Edu net gov id

.

In-addr Arpa Arpa ac unsri ilkom ROOT

TOP LEVEL DOMAIN

SECOND LEVEL DOMAIN

55

Forward Lookup Zone

Cara kerja DNS tersebut dengan Forward Lookup Zone dapat kita lihat pada contoh berikut :

Misal kita browsing di warnet, dan akan menghubungi www. unsri.ac.id .

1. PC kita mengontak Server DNS lokal (biasanya terletak pada jaringan ISP)untuk menanyakan IP Address www.unsri.ac.id .

2. Server DNS lokal akan melihat ke dalam cache-nya .

3. Jika data itu terdapat di dalam cache server DNS server lokal, maka server tersebut akan memberikan alamat IP tersebut ke Browser. Jika tidak, maka server tersebut mengontak server DNS di atasnya (biasanya disebut Root DNS server “.”) untuk mengetahui alamat IP dari name server yang mengelola Top Level Domain .id.

4. Pada name server yang mengelola Top Level Domain .id, maka server akan menanyakan IP dari name server pengelola domain ac.id.

5. Kemudian server akan mengontak name server pengelola domain ac.id, disini server akan menanyakan alamat IP dari second level Domain unsri.ac.id.

6. Setelah mendapatkan IP dari name server pengelola second level Domain

unsri.ac.id, Pada name server yang mengelola unsri.ac.id, maka DNS server kita akan menanyakan alamat FQDN dari www.unsri.ac.id.

7. Setelah mendapatkan IP dari www.unsri.ac.id, maka server akan memberikan alamat IP tersebut ke PC yang me-request tadi, dan membuat cache terhadap alamat yang telah dicari. Sehingga jika ada permintaan lagi untuk mengakses www.unsri.ac.id, maka DNS Server akan memberikan alamat yang telah disimpan didalam cache tanpa harus menghubungi server diatasnya. Jadi permintaan terhadap server diatasnya hanya jika alamat yang akan diakses belum terdapat pada cache.

8. Setelah PC mendapatkan alamat IP dari www.unsri.ac.id barulah PC tadi bisa mengakses www.unsri.ac.id

56

Reverse Domain Server

Di dalam jaringan TCP/IP diperlukan juga pemetaan dari IP address ke hostname. Pemetaan ini merupakan pemetaan balik dari pemetaan hostname ke IP address yang disebut reverse domain. Tujuannya untuk menyimpan informasi ataupun statistik yang disimpan dalam satu log file. Selain itu juga diperlukan untuk security jaringan (authorization check). Jika menggunakan host table (/etc/hosts) maka pemetaan hostname ke IP address merupakan pemetaan satu ke satu. Resolver akan mencari hostname pada host tabel secara sekuensial. Dengan menggunakan DNS proses pencarian IP address dari suatu hostname dapat dengan mudah dilakukan. Tapi proses pencarian hostname dari suatu host dengan IP address tertentu memerlukan proses pencarian yang cukup lama karena harus dilacak ke seluruh domain name server. Solusi yang digunakan adalah dengan membuat suatu domain dengan menggunakan IP address sebagai domain. Pada jaringan TCP/IP top level domain yang menggunakan IP address sebagai domain diberi nama in-addr. arpa. Pemberian nama sub domain dibawah top level domain ini mengikuti aturan sebagai berikut:

1. Sub domain dibentuk dengan menuliskan sub domain dalam format representasi IP address dalam bentuk dot-octet.

2. Pembentukan sub domain di bawah top level domain dimulai dari oktet pertama dari IP address (IP address terdiri dari 32 bit=4 oktet) dan sub domain selanjutnya dibentuk dari oktet ketiga dan demikian seterusnya.

Contoh :

Sebuah network dengan IP address 222.124.194.XX (Network Klas C, XX = variable 0 s.d. 255) dikoordininasikan oleh DNS server ns1.unsri.ac.id. Agar DNS ini dapat merupakan server untuk reverse domain pada IP address di atas maka reverse domain yang harus dibuat adalah 194.124.222.in-addr.arpa

Keterangan :

- Network dengan IP address 222.124.194.XX bila direpresentasikan dalam bentuk dot-octet adalah 222.124.194.

- Oktet pertama dari IP address network di atas adalah 222, oktet kedua 124, dan octet ketiga 194 maka sub domain di bawah top level domain in- addr.arpa adalah 222.in-addr.arpa. Subdomain berikutnya adalah oktet

57 kedua yaitu 124, maka dibawah sub-domain 222.in-addr.arpa terdapat lagi sub domain 124.222.in-addr.arpa. Kemudian subdomain berikutnya adalah octet ketiga yaitu 180, maka dibawah subdomain 124.222.in- addr.arpa terdapat subdomain 194.124.222.in-addr.arpa

Proses pencarian IP address dengan menggunakan proses reverse domain dapat digambarkan seperti dibawah ini:

58

D. PERCOBAAN

INSTALASI DAN KONFIGURASI

Sebelum mulai mencoba mempraktikan DNS Server sebaiknya cek terlebih dahulu apakah computer anda sudah terdapat program BIND. Ini merupakan paket utama untuk menjadikan computer anda sebuah DNS Server. Pada distro Kinux Redhat, anda bisa melakukan pengecekan apakah paket BIND sudah terinstalasi dengan mengetikan perintah berikut :

# rpm –qa |grep bind

1. Konfigurasi /etc/hosts

# cd /etc # vi hosts

#vi /etc/hosts

lalu ketikan sintak dibawah ini

# Do not remove the following line, or various programs # that require network functionality will fail.

192.168.0.1 ns1.unsri.ac.id ns1

127.0.0.1 localhost.localdomain localhost

::1 localhost6.localdomain6 localhost6

Simpan file tersebut dengan tekan tombol ESC lalu Shift +: ketikan wq tekan enter

2. Konfigurasi /etc/resolv.conf atau DNS Client

#cd /etc

# vi resolv.conf

lalu ketikan file dibawah ini

; generated by /sbin/dhclient-script search unsri.ac.id

nameserver 192.168.0.1

nameserver 127.0.0.1

59

3. Konfigurasi /etc/named.conf atau Name Server # cd /etc/

# vi named.conf

lalu ketikan file dibawah ini di dalam named.conf

zone "unsri.ac.id" IN { type master; file "/var/named/unsri.ac.id.host"; }; zone ”0.168.192.in-addr.arpa” IN { type master; file ”/var/named/192.168.0.rev”; };

Simpan file tersebut dengan shift + : lalu tekan tombol wq dan enter

4. Konfigurasi /var/named/chroot/var/named # cd /var/named/chroot/var/named # vi unsri.ac.id.host

Lalu ketikan file dibawah ini

$ttl 38400

unsri.ac.id. IN SOA ns1.unsri.ac.id. admin.unsri.ac.id. ( 1225384180 10800 3600 604800 38400 ) unsri.ac.id. IN NS ns1.unsri.ac.id. ns1.unsri.ac.id. IN A 192.168.0.1 www.unsri.ac.id. IN A 192.168.0.1 # cd /var/named/chroot/var/named # vi 192.168.0.rev

Lalu ketikan file dibawah ini

$ttl 38400

0.168.192.in-addr.arpa. IN SOA ns1.unsri.ac.id. root.unsri.ac.id. ( 1212503093 10800 3600 604800 38400 ) 0.168.192.in-addr.arpa. IN NS ns1.unsri.ac.id. 1.0.168.192.in-addr.arpa . IN PTR ns1.unsri.ac.id.

60

5. Setting IP

o cd /etc/sysconfig/network-scripts/↵

o vi ifcfg-eth0 ↵

o Lalu edit file tersebut DEVICE= eth0 TYPE= Ethernet ONBOOT=yes BOOTPROTO= none IPADDR= 192.168.0.1 NETMASK= 255.255.255.0 USERCTL=no PEERDNS= yes IPV6INIT=no

o Simpan file yang telah di edit dengan SHIFT + : wq

6. Menjalankan DNS

a. Aktifkan eth0 dengan cara sbb # service network restart

b. Jalankan service “named” dengan cara sbb #service named restart

c. Lalu gunakan perintah “dig”, perintah ini digunakan untuk mendapatkan section dari authority, commandnya : sbb

dig www.unsri.ac.id

d. Kemudian gunakan perintah “nslookup”, digunakan untuk melihat “resolv” dan “reverse”

- nslookup

>www.ilkom.unsri.ac.id >192.168.0.1

(Keluar dari nslookup gunakan perintah ctrl + c) Latihan:

Buatlah zone dengan nama dibawah ini:

fasilkom.unsri.ac.id ft.unsri.ac.id

fe.unsri.ac.id fkip.unsri.ac.id

61

8

A. TUJUAN:

1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep web server di linux 2. Mahasiswa memahami cara instalasi web server di Linux

3. Mahasiswa mampu melakukan troubleshooting web server di Linux

B. PERALATAN

11.Kabel UTP Category 5 12.PC Server

13.PC Client 14.Switch

C. TEORI

Apache web Server

Web server adalah software yang memberikan layanan web. Web server menggunakan protocol yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer Protocol). Anda mempunyai banyak pilihan di dunia open source, tergantung pada keperluan Anda. Salah satu web server yang sangat terkenal dan menjadi standar de facto setiap distribusi Linux, yaitu Apache.Apache adalah nama web server yang dibuat berbasiskan kode sumber dan ide-ide yang ada pada web server leluhurnya, yaitu web server NCSA.

Sesuai namanya, web server NCSA dibuat oleh National Center for Supercomputing Applications. Tidak seperti poryek leluhurnya yang dibiayai oleh pemerintah Amerika, web server Apache dikembangkan oleh sekelompok programer yang bekerja tanpa dibayar oleh siapapun. Mereka mengerjakan proyek ini dengan berbagai macam alasan, akan tetapi alasan yang paling mendasar adalah mereka senang jika perangkat lunak mereka digunakan oleh banyak orang.

WEB SERVER

Dalam dokumen MODUL PRAKTIKUM “JARINGAN KOMPUTER” (Halaman 43-61)

Dokumen terkait