telah memasok listrik ke seluruh daerah operasionalnya, yang terdiri dari Pelabuhan, Fasilitas Pengolahan Batubara 1-3, dan seluruh perkantoran. Fasilitas yang baru, In-Pit
Crushing and Conveying (IPCC), juga dipasok kebutuhan listriknya pada masa pengujian dan commissioning. Pasokan listrik terbesar di tahun 2013 adalah 9 MW dari kapasitas total (bruto) sebesar 14 MW. Sisanya telah dipersiapkan untuk fasilitas IPCC serta ekspansinya yang akan berjalan di tahun 2014 dan 2015.
Dari Januari hingga Desember 2013, dari 100% daya yang dipasok ke seluruh daerah, 88% berasal dari pembangkit listrik, sementara 12% sisanya dari generator berbahan bakar solar. Proporsi daya yang dipasok oleh pembangkit listrik ini diharapkan mencapai 90% di tahun 2014.
Semakin tingginya rasio pembangkitan listrik dan kehandalan daya listrik yang dipasok dari pembangkit listrik ini telah menghasilkan penghematan sebesar US$8 juta dalam biaya bahan bakar diesel bagi PT Indominco Mandiri di tahun 2013.
Pembangkit listrik ini terus dikembangkan bersama dengan anak-anak perusahaan lainnya, dan karyawan setempat terus dilatih untuk menjadi semakin kompeten dalam mengoperasikan dan memelihara fasilitas ini. Kami telah menerapkan Total Preventive Maintenance (TPM) di seluruh level operasi dan pemeliharaan, termasuk sistem Maximo untuk menyempurnakan program pemeliharaannya. Di tahun 2014, sistem microSCADA akan diterapkan di pembangkit listrik ini sehingga operasinya akan semakin optimal.
Dari sudut pandang dampak lingkungannya, pembangkit listrik ini telah menerapkan sistem Flue Gas Desulfurization
(FGD) untuk mengendalikan emisinya dan memantau keluaran airnya secara rutin, sehingga memastikan kepatuhannya terhadap seluruh peraturan yang terkait.
In 2013, the Power Plant has supplied electricity to cover all operational areas of PT Indominco Mandiri, which consist of Port, Coal Process Plants 1-3, and all offices. The new facility, the In-Pit Crushing and Conveying (IPCC), was also supplied for testing and commissioning purposes.
The peak electricity supply in 2013 was 9 MW, out of the maximum (gross) capacity of 14 MW. The remainder of the maximum capacity is prepared for the IPCC facility and its subsequent expansions in 2014 and 2015.
From January to December 2013, out of the 100% power supplied to all areas, 88% was generated by the Power Plant with the remaining 12% generated by diesel generators. The proportion of power supplied by the Power Plant is expected to reach 90% in 2014.
More reliable power with higher percentage of proportion of power supplied from the Power Plant has supported PT Indominco Mandiri in the reduction of its diesel fuel costs by more than US$8 million in 2013.
The Power Plant is continuously developed together with its sister companies, with the local employees trained to become more capable in operating and maintenancing all the Power Plant facilities. We have adopted Total Preventive Maintenance (TPM) in all level of operations and maintenance, including the Maximo system, to strengthen the Power Plant’s maintenance program. In addition, in 2014 the microSCADA system will be implemented in the Power Plant, to ensure further optimization of all operations.
From the environmental standpoint, the Power Plant has been operating the Flue Gas Desulfurization (FGD) system to control its emissions and monitor water discharged regularly, to ensure its compliance to all relevant regulations.
88
PT Trubaindo Coal Mining memiliki area konsesi seluas 23.650 hektar yang terdiri dari Blok Utara dan Blok Selatan. Jarak dari mine stockyard ke port stockyard
dekat Bunyut Barge Loader adalah 40 kilometer. Batubara kemudian dikirimkan baik ke Bontang Coal Terminal (BoCT), Balikpapan Coal Terminal (BCT), maupun langsung kepada pelanggan.
Total produksi batubara dari area konsesi PT Trubaindo Coal Mining adalah 7,8 juta ton di tahun 2013, naik 1% dari produksi tahun 2012.
PT Trubaindo Coal Mining has a concession area of 23,650 hectares, consisting of the North Block and the South Block. Distance from mine stockyard to the port stockyard close to Bunyut Barge Loader is 40 kilometers. Coal is then barged either to Bontang Coal Terminal (BoCT), Balikpapan Coal Terminal (BCT), or directly to customers.
Total coal production from PT Trubaindo Coal Mining concession area amounted to 7.8 Mt in 2013. It has increased 1% from its production volume in 2012.
Tambang Mine Pelabuhan Port Jalur Hauling Hauling Road Stockpile Crusher
89
PT BHARINTO EKATAMA
PT Bharinto Ekatama memiliki area konsesi seluas 22.000 hektar yang terletak bersebelahan dengan area konsesi PT Trubaindo Coal Mining. Oleh karena itu, kedua anak perusahaan berbagi infrastruktur jalan yang sama, sepanjang 40 kilometer, untuk transportasi batubara. Jarak pengangkutan total dari area konsesi PT Bharinto Ekatama ke port stockyard dekat Bunyut
Barge Loader adalah 88 kilometer.
Total produksi batubara dari area konsesi PT Bharinto Ekatama adalah 1,6 juta ton di tahun 2013, naik 433% dari produksi tahun 2012.
PT Bharinto Ekatama has a concession area of 22,000 hectares, situated adjacent to the concession area of PT Trubaindo Coal Mining. Therefore, the two subsidiaries share the same 40-kilometer road infrastructure for coal transportation. Total hauling distance from the concession area of PT Bharinto Ekatama to the port stockyard near the Bunyut Barge Loader is 88 kilometers.
PT Bharinto Ekatama produced a total of 1.6 Mt of coal from its concession area in 2013, a steep increase of 433% from its 2012 production level.
Tambang Mine Pelabuhan Port Jalur Hauling Hauling Road Stockpile Crusher
90
PT KITADIN
Baik PT Kitadin (Embalut) maupun PT Kitadin (Tandung Mayang) dioperasikan oleh PT Kitadin, dengan area konsesi masing-masing seluas 2.973 hektar dan 2.338 hektar. Batubara dari mine stockyard Tandung Mayang diangkut ke BoCT melalui jalan angkut sepanjang 30 kilometer. Sementara itu, batubara dari Embalut diangkut dari mine stockpile melalui jalan angkut sepanjang lima kilometer menuju Pelabuhan Embalut, kemudian diangkut melalui Sungai Mahakam menggunakan tongkang. PT Kitadin (Tandung Mayang) menghasilkan 2,5 juta ton batubara di tahun 2013, meningkat 0,3 juta ton atau 14% dari produksi tahun 2012. Kini, PT Kitadin (Tandung Mayang) sepenuhnya beroperasi dan secara efektif menggunakan peralatannya di area konsesi sendiri. Total produksi PT Kitadin (Embalut) pada tahun 2013 turun 15% dari tahun 2012, dari 1,3 juta ton menjadi 1,1 juta ton.
Both PT Kitadin (Embalut) and PT Kitadin (Tandung Mayang) are operated by PT Kitadin, with concession areas of 2,973 hectares and 2,338 hectares, respectively. Coal from Tandung Mayang mine stockyard is trucked to the BoCT over a 30-kilometer long hauling road. Meanwhile, coal from Embalut is hauled from the mine stockpile along the five kilometers hauling road to the Embalut Port, from which it is then transported via the Mahakam River using barges.
PT Kitadin (Tandung Mayang) produced 2.5 Mt of coal in 2013, increasing by 0.3 Mt or 14% from production volume in 2012. Currently PT Kitadin (Tandung Mayang) fully operates and effectively utilizes the equipment at its own concessions.
Total production of PT Kitadin (Embalut) in 2013 has decreased from 2012 by 15% from 1.3 Mt to 1.1 Mt.
Tambang Mine Pelabuhan Port Jalur Hauling Hauling Road Stockpile Crusher
91
PT JORONG BARUTAMA GRESTON
PT Jorong Barutama Greston memiliki area konsesi seluas 9.556 hektar. Batubara diangkut dengan truk melalui jalan angkut sepanjang 20 kilometer dari lokasi tambang ke mine stockyard, di mana batubara tersebut kemudian dihancurkan dan dimuat ke tongkang melalui konveyor. PT Jorong Barutama Greston menghasilkan 1,3 juta ton batubara di tahun 2013, naik 8% dari volume produksi 2012. Hal ini terutama didorong oleh cuaca yang lebih baik dan dapat diselesaikannya proyek pengalihan Sungai Katal-katal, sehingga kegiatan penambangan dapat berlangsung sesuai yang direncanakan.
PT Jorong Barutama Greston has a concession area of 9,556 hectares. Coal is trucked along 20 kilometers of hauling road from the pit to the mine stockyard where it is crushed, and subsequently loaded to barges using conveyors.
Total coal production of PT Jorong Barutama Greston in 2013 was 1.3 Mt, an increase of 8% from its 2012 production. This was primarily driven by more favorable weather throughout the year, and the completion of the Katal-katal River diversion project, so that mining operations could be performed according to plan.
Tambang Mine Pelabuhan Port Jalur Hauling Hauling Road Stockpile