• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diagram Alir Klasifikasi Kualitas Biji Jagung

BAB III MODEL DAN PERANCANGAN SISTEM

3.3 Diagram Alir Klasifikasi Kualitas Biji Jagung

Proses klasifikasi kualitas biji jagung terbagi menjadi dua skenario, yaitu : pembuatan database dan pengujian sistem klasifikasi. Prinsipnya, citra latih dan citra uji yang telah diekstraksi dibandingkan jarak terdekatnya dengan K-Nearest Neighbor. Jarak yang terdekat menunjukkan kemiripan suatu citra. Hasil dari kemiripan tersebut berupa kualitas biji jagung pada keluaran. Berikut adalah diagram alir dari sistem klasifikasi kualitas biji jagung yang terdiri dari pembuatan database dan proses pengujian.

Mulai

Citra Uji

Preprocessing

Penentuan kombinasi ciri Pengubahan mode warna citra

Blok k-NN Klasifikasi kualitas biji jagung

Kualitas biji jagung

Selesai Ekstraksi ciri dengan Statistik Orde Pertama dan Orde Kedua

Data ciri citra uji

Tentukan metode pengukuran jarak dan nilai k

(b) Preprocessing

Mulai

Ekstraksi ciri dengan Statistik Orde Pertama dan Orde Kedua

Citra Latih

Database ciri citra latih Pengubahan mode warna citra

(a)

Sistem Klasifikasi Kualitas Biji Jagung Berdasarkan Tekstur Berbasis Pengolahan

Citra Digital 25

Database pada sistem adalah ciri dari masing-masing kualitas biji jagung pada citra latih yang disimpan dalam file *.mat. Melalui database ciri citra latih tersebut, maka digunakan untuk membandingkan ciri citra latih dengan ciri citra uji dalam klasifikasi.

Pengujian pada sistem klasifikasi adalah pengujian berdasarkan parameter uji yang digunakan. Dalam fase pengujian akan dilakukan uji pengaruh penggunaan kombinasi ciri yang diekstraksi oleh statistik orde pertama dan orde kedua, jumlah k, dan metode pengukuran jarak pada K-Nearest Neighbor terhadap akurasi sistem.

3.3.1 Pengambilan Sampel Citra Biji Jagung

Pengambilan sampel citra biji jagung dilakukan dengan meng-capture citra sampel biji jagung menggunakan kamera digital berukuran 12 megapiksel. Sampel biji jagung yang tersedia sekitar 500 gram per kualitas. Langkah-langkah dalam akuisisi citra diantaranya : menaruh sampel biji jagung sebanyak 3 genggam di atas wadah, kemudian wadah tersebut diletakkan di dalam kotak yang telah dibuat khusus, posisi kamera tegak lurus dengan objek dan dengan ketinggian 15 cm, serta pengaturan cahaya menggunakan 2 lampu LED di dua sisi objek, lalu dilakukan pengambilan citra.

Mulai Sampel biji jagung Penempatan sampel ke dalam kotak Pengaturan penyinaran Pengambilan citra Selesai

Sistem Klasifikasi Kualitas Biji Jagung Berdasarkan Tekstur Berbasis Pengolahan

Citra Digital 26

3.3.2 Preprocessing

Preprocessing adalah tahapan yang dilakukan sebelum melakukan ekstraksi ciri. Tahapan yang dilakukan dalam preprocessing adalah sebagai berikut. Mulai Input Citra Cropping Citra Hasil Cropping Selesai

Gambar 3.4 Diagram Alir Preprocessing

Proses cropping dilakukan untuk menghilangkan bagian-bagian citra yang tidak perlu dan didapat citra dengan ukuran yang seragam dengan ukuran 2000 x 2000. Citra hasil cropping ini berikutnya akan masuk ke proses ekstraksi ciri dengan terlebih dahulu diubah ke mode warna grayscale, red, green, dan blue untuk mengetahui mode warna yang paling baik untuk akurasi sistem.

Sistem Klasifikasi Kualitas Biji Jagung Berdasarkan Tekstur Berbasis Pengolahan

Citra Digital 27

3.3.3 Pengubahan Mode Warna Citra

Ekstraksi Ciri Citra Hasil

Cropping

Ambil layer red

Ambil layer green

Ambil layerblue

Konversi dari RGB ke Grayscale Citra green Citra red Citra blue Citra grayscale

Gambar 3.6 Proses Pengubahan Mode Warna Citra

Citra awal yang masuk ke dalam sistem merupakan citra RGB berukuran 3000 x 4000 dengan format JPEG. Setelah melalui tahap cropping dalam sistem, citra yang dihasilkan berukuran 2000 x 2000. Citra tersebut diubah ke 4 mode warna, yaitu red, green, blue, dan grayscale. Pengubahan warna ini dilakukan untuk mengetahui mode warna yang memiliki akurasi paling baik di dalam sistem.

(a) (b) (c) (d) Gambar 3.7 (a) Citra Red (b) Citra Green (c) Citra Blue (d) Citra Grayscale

3.3.4 Ekstraksi Ciri

Ekstraksi ciri dilakukan untuk mendapatkan ciri tekstur dari citra biji jagung yang akan dilatih maupun citra yang akan diuji. Citra yang akan diekstrak untuk database ciri latih sebanyak 45 citra biji jagung, sedangkan citra yang diekstrak untuk pengujian sebanyak 135 citra biji jagung. Setelah mengalami proses

Sistem Klasifikasi Kualitas Biji Jagung Berdasarkan Tekstur Berbasis Pengolahan

Citra Digital 28

pengubahan warna, citra diekstrak dengan metode ekstraksi ciri statistik orde pertama dan orde kedua. Ciri orde pertama terdiri dari lima parameter ciri, yaitu mean, variance, skewness, kurtosis, dan entropy. Sedangkan ciri orde kedua terdiri dari enam parameter ciri, yaitu angular second moment, contrast, correlation, variance, invers different moment, dan entropy. Ciri latih yang disimpan akan dibandingkan dengan ciri citra uji pada tahapan klasifikasi.

Angular Second Moment Contrast Correlation Variance Inverse Different Moment Entropy Mean Skewness Variance Kurtosis Entropy Ekstraksi Ciri Citra Latih Orde Satu Orde Dua

Gambar 3.8 Blok Diagram Ekstraksi Ciri

3.3.5 Penentuan Kombinasi Ciri

Pada tahap pengujian, setelah tahap ekstraksi ciri akan ditentukan ciri-ciri yang akan digunakan. Penentuan dilakukan dengan cara menguji akurasi dari setiap ciri orde pertama dan orde kedua. Pada tahap ini, diberi batasan bahwa ciri yang memiliki akurasi lebih dari 55 % yang diambil. Ciri yang diambil ini lalu saling dikombinasikan untuk mengetahui kombinasi ciri yang menghasilkan akurasi terbaik dan harus sesuai target yang diharapkan yaitu lebih dari 80 %.

Sistem Klasifikasi Kualitas Biji Jagung Berdasarkan Tekstur Berbasis Pengolahan

Citra Digital 29

Mulai Citra Uji Preprocessing Pengubahan mode warna citra Pilih satu ciri dari statistik orde pertama

dan orde kedua Klasifikasi dengan

K-NN (default)

Akurasi > 55 % ?

Ciri dipilih Ciri tidak dipilih

Kombinasi ciri

Selesai Ya Tidak

Gambar 3.9Diagram Alir Penentuan Kombinasi Ciri

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kombinasi ciri dilakukan pada ciri yang ketika diuji memiliki akurasi lebih dari 55 %. Dari ciri yang didapat akan saling dikombinasikan hingga kombinasi n ciri. Sebagai contoh, jika ada 6 ciri yang memiliki akurasi lebih dari 55 % maka akan dilakukan kombinasi-kombinasi ciri antara lain : kombinasi-kombinasi 2 ciri, kombinasi-kombinasi 3 ciri, kombinasi-kombinasi 4 ciri, kombinasi 5 ciri, dan kombinasi 6 ciri. Setelah didapat akurasi masing-masing dari kombinasi ciri, akan dianalisis kombinasi ciri yang menghasilkan akurasi tertinggi. Kombinasi ciri dengan akurasi tertinggi akan dipakai saat menganalisa pengujian menggunakan K-Nearest Neighbor.

3.3.6 Klasifikasi dengan K- Nearest Neighbor

K- Nearest Neighbor (K-NN) adalah metode pengukuran kemiripan yang sederhana. Penelitian Tugas akhir ini menggunakan empat cara dalam pengukuran kemiripannya, yaitu berdasarkan Euclidean, Cosine, Correlation, dan Cityblock. Euclidean dan Cityblock tergolong dalam metode pengukuran kemiripan berdasarkan geometrik, sedangkan Correlation dan Cosine tergolong dalam metode pengukuran kemiripan berdasarkan himpunan.

Analisis yang dilakukan pada K-NN adalah pengaruh penggunaan pengukuran kemiripan dan nilai k yang digunakan terhadap akurasi sistem dalam mengklasifikasi kualitas biji jagung. Nilai k yang di uji adalah 1, 3, dan 5.

Sistem Klasifikasi Kualitas Biji Jagung Berdasarkan Tekstur Berbasis Pengolahan

Citra Digital 30

Dipilihnya nilai k yang ganjil agar mengurangi kesalahan algoritma jika peluang kemiripannya sama.

Dokumen terkait