• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERANCANGAN

3.12. Perancangan Diadram Alir Program

3.12.2. Diagram Alir Program Sub-Sistem

Diagram alir sub sistem merupakan diagram alir berdasarkan bagian-bagian yang terdapat pada main program yang meliputi sistem pengiriman data interlock, interupsi kunci kotak perekam, pengambilan data level tegangan baterai sebagai input ADC yang akan dikirimkan ke komputer, pengaktifan solenoid sebagai penekan tombol on mainan, perintah untuk menghidupkan buzzer, dan interupsi stop pengujian yang terdiri dari penonaktifan buzzer dan buka kunci tutup kotak bagian perekaman. Status dari mikrokontoler kemudian ditampilkan pada LCD. Berikut masing-masing diagram alir sub sistem:

3.12.2.1. Diagram Alir Kirim Data Interlock

Berdasarkan gambar 3.12, saat input Rx atau D0 menerima data dari komputer berupa data “I”, mikrokontoler diberi interupsi untuk mengirimkan data interlock ke komputer. Data interlock yang dikirim ke komputer adalah untuk mengetahui status kotak perekaman dalam keadaan siap untuk proses perekaman (pintu kotak bagian perekaman dalam keadaan tertutup dan terdapat obyek yang diuji) dan kotak perekaman dalam keadaan tidak siap untuk proses perekaman (pintu kotak bagian perekaman dalam keadaan terbuka atau tidak terdapat obyek yang diuji atau dalam kondisi kedua-duanya). Pada keadaan kotak perekam siap, maka mikrokontroler akan mengirimkan data 8 bit “00000001”. Status mikrokontoler yang ditampilkan LCD adalah “Kotak Siap”, sedangkan pada keadaan kotak perekam tidak siap, mikrokontroler akan mengirimkan data 8 bit “00000000” dan status mikrokontoler yang ditampilkan LCD adalah “Kotak Tidak Siap”. Data interlock kotak perekam dalam keadaan siap yang dikirim akan digunakan komputer sebagai syarat proses perekaman dapat dimulai.

3.12.2.2. Diagram Alir Kunci Tutup Kotak Perekam (Aktifkan

Solenoid 1)

Berdasarkan gambar 3.13, saat input Rx atau D0 menerima data dari komputer berupa data “L”, maka komputer menginterupsikan mikrokontroler untuk mengaktifkan solenoid 1. Pengaktifan solenoid 1 yaitu dengan cara mikrokontroler memberi logika tinggi (logika 1) pada driver solenoid 1. Pemberian logika 1 pada driver solenoid 1 akan mengaktifkan solenoid 1 untuk mengunci tutup kotak bagian perekaman, sedangkan pemberian logika 0 pada driver solenoid 1 akan menonaktifkan solenoid 1 untuk membuka kunci tutup kotak bagian perekaman. Pemberian logika 0 driver solenoid 1 diberikan saat pegujian selesai (stop pengujian).

3.12.2.3. Diagram Alir ADC dan Pengiriman Data ADC

Gambar 3.14. Flow Chart Interupsi Kirim ADC

Berdasarkan gambar 3.14, dan pengiriman data ADC, masukan tegangan yang diterima mikrokontoler diolah menggunakan ADC, dan saat input Rx atau D0 menerima data dari komputer berupa data “A” maka data ADC tersebut dikirimkan langsung ke komputer sebagai data level tegangan baterai yang ditampilkan dalam bentuk grafik oleh

komputer. Pada keadaan ini status mikrokontoler yang ditampilkan LCD adalah “Kirim ADC” berserta nilai ADC yang dikirim yang diubah dalam satuan Volt.

3.12.2.4. Diagram Alir Tekan Tombol (Solenoid 2)

Gambar 3.15. FlowChart Tekan Tombol

Berdasarkan gambar 3.15, perintah untuk mengaktifkan solenoid 2terjadi saat input Rx atau D0 menerima data dari komputer berupa data “S”. Pengaktifkan solenoid 2 yaitu dengan cara mikrokontroler memberi logika tinggi (logika 1) pada diver solenoid 2. Pemberian logika 1 dilakukan mikrokontroler hanya sesaat ketika ada interupsi penekanan tombol on mainan dari komputer, setelah itu solenoid 2 menjadi tidak aktif lagi karena fungsi dari solenoid 2 hanya sebagai penekan tombol on mainan. Perintah ini bertujuan untuk menghidupkan solenoid 2 yang berfungsi sebagai penekan tombol on mainan bersuara guna proses perekaman. Pada keadaan ini status mikrokontoler yang ditampilkan LCD adalah “Penekanan Tombol”.

3.12.2.5. Diagram Alir Alarm berupa Buzzer

Gambar 3.16. FlowChartAlarm Aktifkan Buzzer

Berdasarkan gambar 3.16, perintah untuk menghidupkan buzzer terjadi saat input Rx atau D0 menerima data dari komputer berupa data “B”. Pengaktifkan buzzer yaitu dengan cara mikrokontroler memberika logika 1 (tegangan 5 V) pada buzzer. Buzzer yang digunakan memiliki tegangan catu daya 5 V. Penghidupan buzzer dilakukan saat kualitas suara yang dihasilkan mainan bersuara sudah tidak baik lagi, dengan pengertian lain baterai sudah tidak mampu lagi memberi suplai yang cukup pada mainan bersuara. Pengujian kualitas baterai dinyatakan selesai. Pada keadaan ini status mikrokontoler yang ditampilkan LCD adalah “Pengujian Selesai”.

3.12.2.6. Diagram Alir Stop Pengujian

Berdasarkan gambar 3.17, perintah untuk menghentikan proses pengujian terjadi saat input Rx atau D0 menerima data dari komputer berupa data “Z”. Mikrokontroler menerima interupsi dari komputer untuk mematikan buzzer dan membuka kunci tutup kotak bagian perekaman yaitu dengan cara memberi logika 0 pada buzzer dan driver solenoid 1. Proses ini dilakukan secara manual oleh komputer pada saat pengujian selesai.

Stop pengujian dilakukan dengan cara menekan tombol pada message box stop pengujian pada tampilan komputer. Pada keadaan ini status mikrokontoler yang ditampilkan LCD adalah “Stop Pengujian”. Setelah proses pengujian selesai, user mengganti baterai pada mainan yang diuji untuk proses pengujian baterai berikutnya.

Gambar 3.17. FlowChartStop Pengujian

Semua perintah dilakukan oleh interuksi dari komputer. Komunikasi antara mikrokontroler dengan komputer berupa pegiriman dan penerimaan 10 bit data digital melalui komunikasi serial RS232. 10 bit data tersebut meliputi 1-bit start, 8-bit data, dan 1-bit stop. Delapan bit data interupsi dari komputer ke mikrokontroler yang akan dipakai dalam komunikasi mikrokontroler dengan komputer ditunjukan pada tabel 3.1. Sedangkan data yang dikirim ke komputer adalah data ADC baterai untuk ditampilan pada komputer dalam bentuk grafik, dan data status interlock mikrokontroler yang berfungsi sebagai syarat proses pengujian ketahanan baterai mainan bersuara dapat dimulai. Delapan bit data interlock yang dikirimkan mikrokontroler dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.1. Delapan Bit Data Interupsi Komputer ke Mikrokontroler

Data

bit data ke-

Interupsi Mikrokontroler

7 6 5 4 3 2 1 0

A 0 0 1 1 0 0 0 0 Kirim ADC ke komputer B 0 0 0 0 1 1 0 0 Aktifkan Buzzer S 0 0 0 0 0 0 1 1 Tekan Tombol Mainan I 0 0 1 1 1 1 0 0 Kirim data interlock L 1 1 0 0 0 0 1 1 Kunci tutup perekam Z 1 1 1 1 1 1 1 1 Stop Pengujian

Tabel 3.2. Delapan Bit Data Interlock

Data Status interlock mikrontroler

0 0 0 0 0 0 0 0 Kotak Tidak Siap 0 0 0 0 0 0 0 1 Kotak Siap

Dokumen terkait