• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan wilayah

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.7. Pengujian Hipotesis

4.7.4. Diagram Jalur

Diagram jalur untuk model analisis ini dapat kita lihat sebagaimana gambar di bawah ini.

Persamaan struktural untuk model ini adalah:

Sub struktur 1 :

Y

1

= 0,445

X1

+ 0,442X

2

+

1

Sub struktur 2 :

Y

2

= 0,329X

1

+ 0,406Y

1

+ 0,304X

2

+

2

4.8. Kaitan Penelitian dengan Perencanaan Pendidikan dan Pengembangan Wilayah

Perencanaan pendidikan dalam dunia pendidikan sungguh sangat dibutuhkan yang dimaksudkan agar dalam merencanakan pendidikan pada masa yang akan r X 1 X 2 (0,115) \ PY1X1 (0,445) \ P Y 1 X 2 (0,442) \ PY2X 1 (0,329) \ PY2 X 2 (0,304) \ PY2 Y 1 (0,406) \ 2 (0,357) €1 (0,562) €1 (0,562)

datang adalah untuk meningkatkan kemampuan berkompetisi dengan mengandalkan sumberdaya manusia yang dimiliki siswa.

Pendidikan sebagai investasi di masa yang akan datang sebagaimana teori

Human Capital berperan penting dalam pembangunan sumberdaya manusia karena

pendidikan memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di mana pendidikan berperan dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja (Ace dan Tilaar, 1993).

Dengan demikian haruslah dibangun pendidikan bagi masyarakat melalui pendidikan formal guna menciptakan manusia yang berguna bagi dirinya, masyarakat dan lingkungan atau daerahnya.

Perencanaan pendidikan pada hakekatnya tidak lain merupakan proses pemilihan yang sistematis, analisis yang rasional mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa pelaksananya dan bila suatu kegiatan itu dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan lebih efektif dan efisien sehingga proses pendidikan itu dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

Perencanaan yang baik merupakan sebagian kesuksesan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan untuk lebih meningkatkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumberdaya alam maupun manusia sehingga dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan, maka sangat dibutuhkan perencanaan pendidikan yang dapat berfungsi praktis untuk menggerakkan potensi daerah yang ada, bukan hanya menjadi pekerja namun diharapkan dapat membuka lapangan kerja.

Dengan adanya pendidikan yang berbasis kepada pengenalan lingkungan kerja atau usaha untuk membuka wawasan siswa terhadap profesi di luar profesi

formal yang semakin hari semakin berkurang kesempatannya diharapkan terbentuk cara pandang masyarakat maupun siswa yang lebih menyukai pekerjaan maupun profesi wirausaha yang masih terbuka lebar dan menurut David McClelland dalam Ciputra (2008), bahwa suatu negara akan menjadi makmur apabila mempunyai

enterpreneur (wirausaha) sedikitnya sebanyak dua persen dari jumlah penduduk.

Menurut Ciputra (2008) bahwa opsi terbesar untuk pekerjaan masa depan adalah menjadi pemilik usaha, usaha skala kecil dan menengah adalah tumpuan utama pertumbuhan ekonomi masa depan. Dua indikator penting dalam suatu negara maju dan makmur secara ekonomi akan terpenuhi, yaitu rendahnya pengangguran dan tingginya devisa terutama dari hasil barang-barang ekspor yang dihasilkan bila wirausaha dapat berkembang dengan baik. Ternyata dari hasil pengolah data primer telah dapat kita lihat bahwa pendidikan dan pengalaman mempunyai kemampuan yang sama dalam meningkatkan perilaku wirausaha dan secara gabungan ketiga variabel ini sangat besar pengaruhnya dalam membentuk produktivitas kerja sebagai indikator perkembangan suatu bidang usaha. Sumberdaya manusia sebagai pengelola sekaligus pengguna sumberdaya alam dengan bantuan sumberdaya lainnya adalah memegang peranan penting dalam pengembangan suatu wilayah. Hal ini disebabkan sumberdaya manusia yang ada dalam menggerakkan dan memanfaatkan sumberdaya yang ada serta kemampuannya dalam memanfaatkan tekhnologi diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan hidup serta memenuhi kebutuhannya.

Sumberdaya manusia sebagai salah satu pilar dalam pengembangan wilayah merupakan faktor yang sangat penting bagi keberhasilan pengembangan suatu

wilayah dan meningkatkan kemampuan maupun kualitas manusia terutama melalui pendidikan baik formal maupun informal.

Pemerintah Kota Medan melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2006 – 2010 menetapkan Arah dan Kebijakan Umum Pembangunan Kota lima tahunan yang berpihak kepada pengembangan usaha kecil sebagai prioritas yakni Mewujudkan percepatan pembangunan daerah lingkar luar, dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan usaha kecil, menengah dan Koperasi (UKMK) untuk kemajuan dan kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat kota (RPJM Tahun 2006 – 2010 Kota Medan). Dengan sendirinya pemerintah telah merencanakan pembangunan bagi wirausaha dan kesempatan ini harus disikapi dengan penyiapan pelaku usaha yang handal untuk berkompetisi di bidang usahanya. Untuk itu harus diberikan pendidikan yang berwawasan kewirausahaan dengan lebih menekankan kepada pengamatan maupun praktek langsung di lapangan yang menjadi pengalaman sehingga terjadi sinkronisasi antara pengetahuan dan proses yang nyata terjadi. Hal ini menjadi suatu pengalaman baru bagi siswa maupun tenaga pengajar sehingga dinamika wirausaha selalu diketahui permasalahan dan solusinya. Dengan menciptakan sumber daya manusia dewasa yang memiliki keterampilan, kreatif, inovatif serta memiliki sikap dan perilaku yang positif nantinya akan lebih dapat berkarya di ibukota Sumatera Utara yang memiliki banyak bidang pekerjaan terutama bidang usaha dan jasa sebagai ciri khas bidang wirausaha.

Peran pendidikan sangat penting dalam meningkatkan keinginan siswa untuk berwirausaha dan produktivitas kerja. Hal ini dapat kita ketahui dari hasil pengolahan data primer yang memperlihatkan bahwa kemampuan pelaku wirausaha melalui pendidikan yang ditamatkannya sangatlah berfungsi dalam membangun perilaku wirausaha yang bermuara kepada peningkatan produktivitas usaha para pengusaha industri kecil konveksi.

Meningkatnya pendidikan dan pengalaman pengusaha akan meningkatkan pendapatan dan volume usaha yang membutuhkan tambahan tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran sebagaimana harapan Mc.Lelland yang hanya membutuhkan 2 persen saja dari total penduduk suatu daerah menjadi pelaku wirausaha maka akan terbentuk kesejahteraan di daerah tersebut karena membutuhkan tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui upah kerja sehingga pendapatan meningkat dan pengangguran menurun sebagai suatu hal yang selalu diharapkan oleh banyak daerah maupun negara.

Dengan demikian membangun wawasan wirausaha dalam dunia pendidikan adalah sangat baik karena opsi terbesar pekerjaan di masa depan adalah menjadi pengusaha atau membuka usaha. Kemampuan wirausaha yang baik sangat bermanfaat bagi pengembangan suatu wilayah karena wirausahawan tentunya memanfaatkan potensi daerah yang ada untuk menunjang proses usahanya dan seluruh komponen perekonomian akan ikut bergerak untuk memenuhi kebutuhan para pelaku usaha.

BAB V

Dokumen terkait