• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diagram sebab-akibat (Cause and effect diagram)

Dalam dokumen BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA (Halaman 108-116)

4.3 Analisa Data

4.3.3 Diagram sebab-akibat (Cause and effect diagram)

Diagram sebab-akibat adalah suatu diagram yang menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Diagram sebab-akibat dipergunakan untuk menunjukkan faktor penyebab (sebab) dan akibat-akibat yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu (akibat).

Faktor-faktor penyebab dari permasalahan yang timbul, dalam hal ini adalah banyaknya part yang ditemukan cacat pada saat proses assembly yang terdiri dari beberapa faktor penyebab permasalahan. Antara lain adalah faktor manusia, mesin, dan material. Berikut merupakan gambaran dari diagram sebab-akibat part yang cacat untuk semua model :

¾ Diagram Sebab-Akibat untuk Board Assy Main

Main Board Assy Kecacatan Material Machines Personnel Kena torque Kelelahan Kurang teliti Tergesa-gesa Rusak Screw doll C omponent Damage C ov er open Noise Bending Bad C omponent Cause-and-Effect Diagram

Diagram 4.13 Sebab-Akibat Kecacatan Board Assy Main menggunakan program Minitab

Keterangan : Material

Bad component adalah kecacatan yang secara fungsi. Untuk bending

adalah board assy main yang akan digunakan miring karena peletakan yang kurang datar pada saat pengiriman. Adapun cover open noise adalah pada saat pengecekan cover dibuka tutup covernya berbunyi atau bersentuhan dengan part lain. Component damage adalah kecacatan secara visual atau terlihat seperti tergores. Dan untuk screw doll adalah lubang sekru tidak mengikat pada saat baut dipasang.

Personel

Untuk mencapai target yang harus dicapai setiap harinya maka para operator tergesa-gesa pada saat assembly sehingga board assy main yang akan dirakit terkadang jatuh dan rusak. Dengan waktu proses yang singkat maka operator bisa kurang teliti dalam bekerja. Semua operator assembly bekerja dalam posisi berdiri sehingga dalam waktu yang lama

akan menyebabkan kelelahan dan jika kelelahan maka konsentrasi dalam bekerja akan berkurang dan terkadang pada saat memasang screw operator tidak dapat mengontrol tekanan yang diberikan maka board assy main akan kena torque.

Mesin

Alat yang dominan digunakan untuk assembly adalah obeng listrik dan alat ini jika rusak tidak berfungsi dengan baik.

¾ Diagram Sebab-Akibat untuk Housing Assy Lower Assy Lower Housing Kecacatan Methods Material Personnel Salah torque A bsorber sobek Jack socket doll Boss low er broken Hole low er broken Broken

Missing A bsorber w hite mark Bending Shield plate low er doll Screw shield plate upper loose Scratch

Packing tidak baik Cause-and-Effect Diagram

Diagram 4.14 Sebab-Akibat Kecacatan Housing Assy Lower menggunakan program Minitab

Keterangan : Material

Scratch adalah ditemukannya goresan pada Housing Assy Lower. Screw

shield plate upper loose adalah sekru tidak bisa terpasang pada shield

plate upper. Bending adalah Housing Assy Lowernya miring. Dan white

mark adalah ditemukannya garis berwarna putih pada Housing Assy

Lower. Untuk missing absorber adalah absorber tidak terpasang pada

tempatnya. Personel

Kesalahan yang sering dilakukan oleh operator diantaranya adalah broken yakni operator menjatuhkan Housing Assy Lower sehingga jadi

saat penyekruan operator kurang berhati-hati sehingga hole dan boss lowernya patah. Jack socket doll adalah operator kurang teliti pada saat

memasang screw pada maka Jack socketnya rusak. Karena bekerja dengan tergesa-gesa terkadang absorber yang menempel pada Housing Assy Lower jadi sobek. Pada perakitan Housing Assy Lower ini terdapat

proses penyekruan dan operator salah menempatkan sekrunya. Metode

Part yang diterima dari vendor telah tersusun dalam wadah-wadah tetapi untuk Housing Assy Lower diletakkan dengan posisi berjajar yakni dalam satu wadah terdapat beberapa Housing Assy Lower tanpa diberi penyekat sehingga part yang satu dengan yang lain bisa bersentuhan yang bisa mengakibatkan terjadinya goresan.

¾ Diagram Sebab-Akibat untuk Sub Mechanism Mechanism Sub Kecacatan Methods Material Personnel screw no full kena screw Menjatuhkan jig paralism

Bad Component molding Holder cable unposition C Ring shaft roller lepas Dimension Sensor PW NG Spur gear loss Scratch Broken Flash

Packing yang tidak benar

Cause-and-Effect Diagram

Diagram 4.15 Sebab-Akibat Kecacatan Sub Mechanism menggunakan program Minitab

Keterangan : Material

Flash adalah terdapat kelebihan bahan pada salah satu part atau terdapat

benjolan. Broken adalah part yang akan digunakan patah. Scratch adalah ditemukannya goresan pada Sub Mechanism. Spur gear loose adalah spur gearnya los sehingga hooknya mudah lepas. Sensor PW NG adalah

sensor PW tidak berfungsi. Untuk dimension adalah ukuran-ukuran part

tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sementara untuk C ring shaft roller lepas adalah ring yang ada pada shaft roller terlepas

sehingga tidak bisa dipakai untuk assembly. Holder cable unposition adalah posisi Holder cable tidak pada tempatnya sehingga tidak akan

berfungsi. Molding adalah ditemukannya part yang telah meleleh dan hal ini terjadi mungkin pada saat vendor memproduksi part tersebut. Dan bad component adalah kecacatan yang secara fungsi.

Personel

Pada saat kurangnya konsentrasi operator assembly maka operator bisa saja menjatuhkan jig paralism yang digunakan ke dalam printer yang sedang dirakit sehingga jig yang terjatuh ini akan membuat part yang terkena jig menjadi rusak. Dan pada saat penyekruan diperlukan kehati-hatian karena jika kurang hati-hati part yang lain bisa kena screw. Dan karena terburu-buru terkadang pada saat memasang screw, screw belum full masuk kedalam hole operator sudah mencabut obeng listrik dari

screw.

Metode

Sub Mechanism terdiri dari beberapa part dan part ini ditempatkan pada

wadah yang tidak diberi penyekat sehingga part-part ini bisa saling bersentuhan dan bisa menyebabkan part tersebut patah atau tergores.

¾ Diagram Sebab-Akibat untuk Re- Adjustment nt Re-Adjustme Kecacatan Material Personnel PF )

Salah connect ( harness motor CR to motor Cable head no connect to print head Missing screw in shield plate detector

Harness detector PE rear no connect to Unposition mainboard ke grounding plate Harness panel sobek Harness panel miring to panel Connect cable head miring to main board Harness case open no connect to panel board

Harness motor CR connect no full to main

Harness detector HP tear Harnes detector HP nofull to Detector Holder cable head unpost paper eject assy problem Cable Head dirty Missing Grease

Cause-and-Effect Diagram

Diagram 4.16 Sebab-Akibat Kecacatan Re- Adjustment menggunakan program Minitab

Material

Missing greas adalah greasnya terlepas dari part. Cable head dirty

adalah cable headnya kotor. Paper eject assy problem adalah masalah yang terjadi pada Paper eject tetapi masih bisa diperbaiki. Holder cable head unposition adalah holder cable head berada pada posisi yang tidak

tepat. Harnes detector HP nofull to Detector adalah Harnes detector HP tidak sepenuhnya masuk ke dalam detector. Harness detector HP tear adalah Harness detector HP sobek.

Personel

Kesalahan operator pada re-adjustment pada dasarnya adalah kesalahan yang bersifat fungsional seperti ke Harness motor CR connect no full to main board atau Harness motor CR tidak sepenuhnya masuk ke dalam

main board, Harness case open tidak connect to panel, Connect cable

head miring to main board, Harness panel miring ke panel, Harness

panel sobek, mainboard ke grounding plate tidak pada posisi yang tepat,

Harness detector PE rear tidak connect ke detector, Missing screw in

shield plate adalah lepasnya screw yang ada pada shield plate, Cable

head tidak connect ke print head dan salah connect (contohnya harness

motor CR to motor PF ). Dari semua kesalahan yang dilakukan karena

operator terlalu terburu-buru dalam bekerja sehingga hasil yang dikerjakan tidak diperhatikan lagi.

Dalam dokumen BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA (Halaman 108-116)

Dokumen terkait