• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Alimuddin LO. 2006. Peranan Fungi Mikoriza Arbuskula dalam Perbanyakan Jari Muna (Tectona grandis Linn.f) Melalui Stek Pucuk [tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana IPB.

Aminuddin I. 2006. Jati Kulidawa. http://andreasharsono.blogspot.com/200 6/02/jati-kulidawa.html [13 April 2007]

Arif A. 2006. Penggunaan vermikompos dalam meningkatkan mutu inokulum cendawan mikoriza arbuskula untuk jati Muna (Tectona grandis Linn. f) [tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Bio Flora. 1997. Bio Flora International Breakthrough in Adding Humic Acid to Soil Biomass. Bio Flora International. Good Year A.Z.

Broemsen SV. 1981. Control of Phytophtora roon rot an Other Soil Borne. Diseases of Forest Nurseries. South Afric. For. Journ. 117: 37-40.

Bronick dan CJ Lal R. 2005. Soil structure and management: a review. Geoderma 124(1-2):3-22.

Cavagnaro TR, Smith FA, Smith SE, Jakobsen I. 2005. Functional diversity in arbuscular mycorrhizas: exploitation of soil patches with different phosphate enrichment differs among fungal species. Plant Cell and Environment 28(5):642-650.

Cordes JWH. 1992. Hutan Jati, Penyebaran, Sejarah dan Eksploitasinya. Yayasan Manggala Silva Lestari Biro Jasa Konsultan Perencanaan Hutan. Malang. Darwo. 2003. Respon Pertumbuhan Khaya anthoteca Dx. Dan Acacia crassicarpa A.

Cunn. Ex. Benth. Terhadap Penggunaan Endomikoriza, Pupuk Kompos dan Asam Humat pada Lahan Pasca Penambangan Semen [tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana IPB.

De la Pena E, Echeverria SR, Putten WH, Freitas H, Moens M. 2006. Mechanism of control of root-feeding nematodes by mycorrhizal fungi in the dune grass Ammophila arenaria. New Phytologist 169(4):829-840.

Dewi SP. 2003. Pendugaan Keragaman Genetik serta System Perkawinan (Mating System) Di Kebun Benih Klon Jati (Tectona grandis L.f.) [tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana IPB.

Direktorat Jendral Kehutanan. 1976. Vedemecum Kehutanan Indonesia. Departemen Pertanian. Indonesia.

Djapilus A. 1990. Bibit Akar Telanjang Pangkasan Akar dan Prospeknya dalam Pembangunan Hutan Tanaman Industri. Perum Perhutani. Jakarta. Duta Rimba 119-120/ XVI.

Djapilus A dan Hendromono. 1988. Pengaruh Pemangkasan dan Bentuk Bibit Mahoni (Swietenia macrophyla King) Terhadap Persen Jadi dan Pertumbuhannya di Lapangan. Pusat Penelitian dan Perkembangan Hutan. Bogor.

Doloksaribu, M. 1997. Inokulasi Glomus etunicatum B dan G. Dan Gigaspora margarita pada Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L. DC) yang Ditanam pada Tanah Masam [kripsi]. Purwokerto: Fakultas Biologi, Universitas Jendral Soedirman.

Driver JD, Holben WE, Rillig MC. 2005. Characterization of glomalin as a hyphal wall component of arbuscular mycorrhizal fungi. Soil Biology and Biochemistry 37(1):101-106.

Evans J. 1992. Plantation Forest in The Tropics. Second Edision. Clarendon Press. Oxford.

Faizal A. 2005. Efektivitas Cendawan Mikoriza Arbuskula pada Media Kompos Untuk Pertumbuhan Semai Jati (Tectona grandis L.f) di Persemaian [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Faridah N. 1999. Pengaruh Media Tumbuh, Lama Perendaman Hormon dan Kedudukan Stek Pada Tanaman Induk Pada Pertumbuhan Stek Pucuk Jati. Prosiding Seminar Nasional Status Silvikultur di Wanagama I. Halaman 243.

Goenadi DH. 1999. The Potential Use of Humic Acids. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan., Oktober 1999. Halaman 23 – 31

Govindarajulu M, Pfeffer PE, Jin HR, Abubaker J, Douds DD, Allen JW, Bucking H, Lammers PJ, Shachar-Hill Y. 2005. Nitrogen transfer in the arbuscular mycorrhizal symbiosis. Nature 435(7043):819-823.

Gunawan AW. 1993. Mikoriza Arbuskula. PAU Ilmu Hayat IPB. Bogor.

Halim A. 1983. Pengaruh Sumber dan Takaran Kalsium terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bahan Kering Tanaman Jagung dan Kedelai pada Gambut Pedalaman Berengbengkel, Kalimantan Tengah [tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana IPB.

Hao ZP, Christie P, Qin L, Wang CX, Li XL. 2005. Control of fusarium wilt of cucumber seedlings by inoculation with an arbuscular mycorrhical fungus. Journal of Plant Nutrition 28(11):1961-1974.

Harahap. 1972. Percobaan Orientasi Pembiakan Vegetatif Beberapa Jenis Spesies. Laporan No. 155 Lembaga Penelitian Hutan. Bogor.

Hartman HT dan Kester DE. 1997. Plant Propagation Principles and Practice. Hall Inc. Englewood Cliff. New Jersey.

Hendromono. 1987. Pertumbuhan dan mutu bibit Acacia mangium Willd.,

Eucalyptus deglupta Blume. pada tujuh macam medium yang telah

diberi kapur [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian

Bogor.

Hol WHG, Cook R. 2005. An overview of arbuscular mycorrhizal fungi-nematode interactions. Basic and Applied Ecology 6(6):489-503.

Huang PM dan Schnitzer M. 1997. Interaksi Mineral Tanah Dengan Organic Alami dan Mikroba. Didiek Harjadi Goenadi, Penerjemah. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta. Terjemahan dari : Interaction of Soil Minerals with Natural Organics and Microbes.

Indriani, H. 2003. Membuat Kompos Secara Kilat. Bogor: Penebar Swadaya. Imas T dan Setiadi Y. 1988. Mikrobiologi Tanah. PAU Bioteknologi IPB. Bogor.

Karepesina. 2007. Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula di Bawah Tegakan Jati Ambon (Tectona grandis Linn.f.) dan Potensi Pemanfaatannya [tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana IPB.

Kartasapoetra AG. 1988. Pengantar Anatomi Tumbuhan. Bumi Aksara. Jakarta.

Keiding, H. 1995. Teak, Tectona grandis L.f. Seed Leaflet no.4. Danida Forest Seed Center.

Kusuma HHQ. 1996. Pengaruh Bentuk dan Penundaan Waktu Tanam Bibit Akar Telanjang Jenis Pinus merkusii Jungh Et De Vriese Terhadap Pertumbuhannya di Lapangan. Skripsi Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. (Tidak Dipublikasikan)

Leksono B. 2001. Penyediaan Bibit Unggul dan Uji Klonal Jati dalam Mendukung Pengembangan Jati Sebagai Jenis Unggulan. P3BPTH. Jogjakarta.

Mahfudz. 2004. Sekilas Jati. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Departemen Kehutanan RI.

Mahfudz, Fauzi MA dan Supriyanto H. 2003. Perbanyakan Vegetatif Secara Konvensioanal Pada Jati (Tectona grandis). Prosiding Workshop Nasional Jati, 29 Mei 2003. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Departemen Kehutanan RI.

Mahfudz, Fauzi MA, Moko H, dan Supriyanto H. 2003. Litbang Pemuliaan Jati (Tectona grandis) pada Puslitbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta. Prosiding Workshop Nasional Jati, 29 Mei 2003. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Bogor.

Mansur I. 2007. Prospek dan Potensi Pemanfaatan Simbiosis Mikoriza. Makalah Workshop Mikoriza, Kongres Nasional Mikoriza Indonesia II, Bogor 17-18 Juli 2007. Asosiasi Mikoriza Indonesia. Bogor

Martawijaya A, Kartasujana I, Kadir K dan Perwira SA. 1981. Atlas Kayu Indonesia, Jilid I. Balai Penelitian Hasil Hutan, Balai Penelitian & Pengembangan Pertanian. Jakarta-Bogor.

Mattjik AA, Dan Sumertajaya IM. 2002. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab Jilid I. IPB PRESS. Bogor.

Muok BO, Ishii T. 2006. Effect of arbuscular mycorrhizal fungi on tree growth and nutrient uptake of Sclerocarya birrea under water stress, salt stress and flooding. Journal Of The Japanese Society For Horticultural Science 75(1):26-31.

Murbandono HSL . 1993. Membuat Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta.

Noertjahyani. 2000. Aplikasi Biostimulan dan Mikoriza Vesikula arbuskula (MVA) pada Tailing Timika Irian Jaya dan Pengaruhnya terhadap Infeksi Mikoriza serta Kandungan N, P, K dan Cu Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.). Publikasi Berkala Penelitian Pascasarjana Universitas Pajajaran, Bandung. Jilid 11 (1) : 34 – 51

Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agro Media Pustaka. Jakarta

Nusantara AD. 2007. Baku Mutu Inokulum Mikoriza Arbuskula. Makalah Workshop Mikoriza, Kongres Nasional Mikoriza Indonesia II, Bogor 17-18 Juli 2007. Asosiasi Mikoriza Indonesia. Bogor

Nyakpa Y, Lubis AM, Pulung MA, Amrah G, Munawar A, Hong GB Dan Hakim N. 1988. Kesuburan Tanah. Badan Penerbit Universitas Lampung. Lampung. Perum Perhutani. 1999. Statistik tahun 1991 – 1998. Direksi Perum Perhutani. Jakarta. Querejeta JI, Allen MF, Caravaca F, Roldan A. 2006. Differential modulation of host

plant delta 13C and delta 18O by native and nonnative arbuscular mycorrhizal fungi in a semiarid environment. New Phytol. 169(2):379-387. Rao S. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Terjemahan oleh H.

Susilo. UI Press. Jakarta.

Riniarti M. 2002. Perkembangan Kolonisasi Ektomikoriza dan Pertumbuhan Semai Dipterocarpaceae dengan Pemberian Asam Oksalat dan Asam Humat serta Inokulasi Ektomikoriza [tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana IPB. Rismayadi Y. 1995. Pengaruh Ukuran Benih Merbau (Intsia Bijuga) Terhadap

Perkecambahan dan Pertumbuhan Semai pada Beberapa Kombinasi Media Tumbuh Tanah, Pasir, Kompos dan Arang Sekam [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Padmawinata K, Penerjemah. Institut Teknologi Bandung. Bandung. Terjemahan dari : The Organics Constituents of Higher Plants.

Rochiman K dan Haryadi SS. 1973. Pembiakan Vegetatif. Departemen Agronomi Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Sastrosumarto S dan Suhaendi H. 1995. Tinjauan Mengenai Program Pemuliaan Jati (Tectona grandis L.f) di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan.

Setiadi Y. 1988. Peranan Spesifik Mikroorganisme untuk Memacu Pertumbuhan Tanaman Hutan. Laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Setiadi, Y. 1989. Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Kehutanan. Depdikbud. Dirjen Pendidikan Tinggi. PAU Bioteknologi IPB. Bogor.

________. 1992. Mengenal Mikoriza Rizobium dan Aktinorizas Untuk Tanaman Kehutanan. Laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

________. 1994. Mengenal Mikoriza dan Aplikasinya. Bank of Tropical Indegenous Glomales, PAU Bioteknoligi IPB. Bogor.

________. 2000. Status Penelitian dan Pemanfaatan CMA dan Rizobium untuk Merehabilitasi Lahan Terdegradasi. Prosiding Seminar Mikoriza I Bogor 15-16 November 1999. Asosiasi Mikoriza Indonesia, PAU Bioteknologi IPB. Bogor.

________. 2007. Bekerja dengan Mikoriza untuk Daerah Tropik. Makalah Workshop Mikoriza, Kongres Nasional Mikoriza Indonesia II, Bogor 17-18 Juli 2007. Asosiasi Mikoriza Indonesia. Bogor

Sieverding E. 1991. Vesicular Arbuscular Mycorrhiza Management in Tropical Agrosystem. Eschborne. Deutsche Gesselschaft fur Technische Zusammenarbeit (GTZ).

Siregar NW. 2002. Respon Pertumbuhan Stek Damar Mata Kucing (Shorea javanica K & V) dengan Perlakuan Pembelahan Basal Stek dan Konsentrasi IBA. Pusat Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Buletin Litbang Hutan Tanaman Vol.1 No.1 Desember 2002

Smith SE dan Read DJ. 1997. Mycorrhizal Simbiosis. London. Academic Press.

Soerianegara I dan Djamhuri E. 1979. Pemuliaan Pohon Hutan. Departemen Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor

Subramanian KS, Santhanakrishnan P, Balasubramanian P. 2006. Responses of field grown tomato plants to arbuscular mycorrhizal fungal colonization under varying intensities of drought stress. Scientia Horticulturae 107(3):245-253. Suharta NS. 1998. Tanah Bergaram dan Berkapur di Daratan Bena, Nusa Tenggara

Timur : Susunan Mineral, Sifat Kimia dan Reklamasinya. Pusat Penelitian Tanah dan Egroklimat. Jurnal Tanah dan Iklim No. 16: 1 – 9.

Sumarna Y. 2001. Budidaya Jati. Penebar Swadaya. Jakarta.

Supriyanto. 1996. Tehnik Tanaman Stek Pucuk , Aspek Fisiologis. Materi Pelatihan Stek Pucuk di Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. KPH Banten. Serang. Sutisna U, Kalima T dan Purnadjaja. 1998. Seri Manual: Pedoman Pengenalan Pohon

Hutan di Indonesia. Yayasan PROSEA Bogor dan Pusat Diklat Pegawai & SDM Kehutanan. Bogor.

Syarief S. 1995. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. CV. Pustaka. Bandung. Tan KH. 1991. Dasar-dasar Kimia Tanah. Goenadi, D.H, Penerjemah. Gadjah Mada

University Press. Jogjakarta. Terjemahan dari : The Principles of Soil Chemistry.

Turjaman M, Irianto RSB, Sitepu IR, Widyati E, Santoso E dan Mas’ud AF. 2003. Aplikasi Bioteknologi Cendawan Mikoriza Arbuskula Glomus manihotis dan Glomus aggregatum Sebagai Pemacu Pertumbuhan Semai Jati (Tectona grandis) asal Jatiroto di Persemaian. Prosiding Workshop Nasional Jati, 29 Mei 2003. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Bogor.

Umam MD. 2005. Kajian efektivitas inokulasi mikoriza dengan penambahan tepung tulang dan batuan fosfat serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan semai jati (Tectona grandis Linn. f.) [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Van Aarle IM, Cavagnaro TR, Smith SE, Smith FA, Dickson S. 2005. Metabolic activity of Glomus intraradices in Arum- and Paris-type arbuscular mycorrhizal colonization. New Phytologist 166(2):611-618.

Viator RP; Kovar Jl; Hallmark WB. 2002. Gypsum and Compost Effects on

Sugarcane Root Growth, Yield, and Plant Nutrients. American

Society of Agronomy.

Agronomy Journal 94:1332-1336

Widianto R. 1996. Membuat Stek, Cangkokan dan Okulasi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wulandari AS. 2007. Ektomikoriza Sebagai Pupuk Hayati. Makalah Workshop Mikoriza, Kongres Nasional Mikoriza Indonesia II, Bogor 17-18 Juli 2007. Asosiasi Mikoriza Indonesia. Bogor

Yasman I dan Smith WTM. 1988. Metode Pembuatan Stek Dipterocarpaceae. Balai Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan. Balai Penelitian Kehutanan. Samarinda.

Young C. 1981. Open Root Nursery Tehniques and Planting Method. South Afric. For. Journ. 117: 50-54.

Young C dan Aviad T. 1990. Effect of Humic Substances on Plant Growth Sciences: Selected Readings. Eds. P McCarthy, CE Clapp, RL Malcolanand, PR Bloom. Pg 161 – 168. American Society of Agronomy. Madison.

Zekri M dan Obreza TA. 2006. Plant Nutrients for Citrus Trees.

Soil and Water

Science Department, Florida Cooperative Extension Service, Institute

of Food and Agricultural Sciences, University of Florida.

Dokumen terkait