• Tidak ada hasil yang ditemukan

yang dibutuhkan untuk membaca naskah, identifikasi elemen dasar yang akan berkontribus

Dalam dokumen SKKNI+TELEMATIKA MULTIMEDIA+1 (Halaman 89-94)

pada realisaasi naskah dari draf akhir ke produksi

film, televisi dan multimedia.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01 Membaca dan menganalisa naskah untuk merencanakan realisasi produksi

1.1 Visi karya tersebut diidentifikasi dengan mempertimbangkan visi penulis dan sutradara. 1.2 Penentuan kebutuhan penulisan kembali dan

pengorganisasian penulisan ulang dikolaborasikan dengan penulis.

1.3 Hubungan antara elemen visual dan dramatik naskah diidenifikasi dan didokumentasi untuk mengambil pendekatan naratif.

1.4 Fungsi karya tersebut dianalisa, dengan melaksanakan tujuan dan mengekplorasi secara visual segala cara agar tujuan tersebut tercapai.

1.5 Sumber untuk menghasilkan dan mencatat ide tak terbatas digunakan dalam visualisasi naskah dan rencana pengambilan gambar. 1.6 Ide-ide yang terpilih yang merefleksikan

viabilitas ide untuk proyek tersebut dipertimbangkan.

1.7 Semua ide berdasarkan refleksi

terdahulu dievaluasi dan semua ide untuk dampak narasi visual dinilai.

02 Menciptakan rencana pengambilan gambar untuk merealisasi visualisasi narasi

2.1. Naskah dalam unit adegan dibagikan dan elemen dramatisnya dalam setiap unit adegan ditentukan.

2.2. Elemen dramatis dalam setiap adegan dianalisa dan hubungan antara narasi tulis dengan visualisasi ditentukan.

2.3. Keseluruhan narasi dan adegan

dipertimbangkan untuk menentukan lokasi, karakter, dan elemen lainnya dalam setiap shot.

2.4. Shot plan dan realisasi hubungan antara aspek

visual dan naratif naskah dibuat dan

dipertimbangkan elemen berikut ini: 2.4.1 Keseluruhan narasi

2.4.2 Konteks setiap adegan dalam keseluruhan narasi 2.4.3 Scene by scene 2.4.4 Pementasan di panggung 2.4.5 Ukuran shot 2.4.6 Pilihan lensa 2.4.7 Angle kamera

2.4.8 Nilai kualitas foto setiap shot dari efek setiap adegan

2.4.9 Shot plan yang membuat narasi dapat dikontrol dan diangkat ke dalam produksi secara keseluruhan

2.5 Shot plan untuk menerjemahkan naskah dari bentuk tulis menjadi visual digunakan.

BATASAN VARIABEL

1. Jenis produksi meliputi:

1.1. Feature 1.2. Dokumenter 1.3. Film cerita 1.4. Animasi 1.5. Serial TV 1.6. Iklan 1.7. Video training 1.8. Multimedia Interaktif 1.9. Promotional presentations

2. Sumber yang dibutuhkan meliputi:

2.1. Riset lokasi 2.2. Riset karakter 2.3. Inspirasi 2.4. Imajinasi 2.5. Pengalaman hidup 2.6. Kejadian nyata 2.7. Materi dramatik 2.8. Media massa 2.9. Kejadian sejarah 2.10. Photo 2.11. Lukisan 2.12. Sketsa 2.13. Film

2.14. Catatan pribadi / observasi 2.15. Diskusi dengan personel lainnya

3. Kebutuhan produksi meliputi :

3.1 Desain produksi

3.2 Pengarah artistik

3.5 Jenis produksi (misal metode, approach, mode, cara mempresentasikan sesuatu) 3.6 Isi 3.7 Anggaran 3.8 Tenggat waktu 3.9 Lokasi 3.10 Tujuan 3.11 Perjanjian 3.12 HAKI 3.13 Jadwal 3.14 Kode etik

4. Satu unit adegan diartikan: 4.1. Akting

4.2. Sekuen dramatik

4.3. Scenes

5. Elemen dramatis meliputi:

5.1. Alur

5.2. Cerita

5.3. Gaya (metode, pendekatan, mode, cara presentasi) 5.4. Lokasi

5.5. Struktur dan struktur tiga adegan atau struktur lainnya 5.6. Karakter

5.7. Adegan (action) 5.8. Klimaks – anti klimaks

5.9. Beat atau perpindahan adegan 5.10. Konflik

6. Komponen teknis yang diperlukan: 6.1. Lokasi

6.2. Waktu / hari

6.3. Interior atau exterior

6.4. Iklim dan cuaca

7. Personel yang terlibat meliputi:

7.1. Produser 7.2. Sutradara 7.3. Penulis naskah 7.4. Pengarah fotografi 7.5. Pemain 7.6. Kepala bagian

7.7. Staf teknis lainnya 7.8. Staf spesialis lainnya

PANDUAN PENILAIAN

1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang

Penilaian harus menyertakan bukti pengetahuan dan keahlian berikut ini ; 1.1. Kemampuan menempatkan dan menggunakan sumber yang ada untuk

memperluas pengalaman kreatif.

1.2. Kemampuan mendemontrasikan pendekatan originalitas dan inovatif pada proses penyutradaraan kreatif.

1.3. Kemampuan bereksperimen dengan konvensi naratif dan elemen untuk mengembangkan suara dan memperluas praktik penyutradaraan. 1.4. Kemampuan memperluas batasan kreatif.

1.5. Kemampuan mendemontrasikan pendekatan orsinil dan inovatif dalam penggunaan dan pengorganisasian elemen narasi visual.

1.6. Kemampuan menghasilkan ide dan mengembangkannya.

1.7. Pengetahuan dan pemahaman konvensi dan praktek penyutradaraan. 1.8. Pengetahuan akan konvensi naratif yang digunakan dalam sejarah

pembuatan film.

1.9. Pengetahuan akan teknik yang digunakan dalam merealisasikan narasi visual dari narasi tulis.

1.10. Kemampuan menentukan bagaiman cerita dapat diangkat dari satu adegan ke adegan dalam keseluruhan proses produksi.

1.11. Pengetahuan akan berbagai teknik penceritaan secara visual. 1.12. Pengetahuan akan konvensi film dan literatur.

1.13. Pemahaman akan keahlian penulis naskah. 1.14. Pemahaman akan keahlian akting.

1.15. Pemahaman akan kealhian sinematografi. 1.16. Pemahaman akan kealhian editing.

1.17. Pemahaman akan kealhian desain suara. 1.18. Pemahaman akan keahlian desain produksi.

1.19. Membaca dan menginterpretasi bentuk dokumentasi dan narasi. 1.20. Kemampuan dalam melaukan riset dan mendokumentasi informasi. 1.21. Pengetahuan akan kebutuhan keselamatan dan kesehatan kerja

organisasi.

1.22. Pengetahuan teknik komunikasi efektif termasuk mendengarkan, bertanya dan non verbal komunikasi yang efektif.

2. Konteks penilaian

2.1. Penilaian dapat dilakukan on the job, off the job atau campuran keduanya.

2.2. Penilaian off the job harus dilaksanakan dalam suatu simulasi lingkungan tempat kerja. Penilaian dapat memasukkan suatu metode untuk menilai pertunjukan dan aplikasi pengetahuan keterampilan yang meliputi:

2.2.1. Demonstrasi praktek (observasi langsung dapat dilakukan lebih dari satu kesempatan untuk mendapatkan konsistensi pertunjukan

2.2.2. Role play

2.2.3. Studi kasus

2.2.4. Sampel kerja atau simulasi aktifitas tempat kerja

2.2.5. Pertanyaan lisan/wawancara dengan tujuan evaluasi proses yang digunakan dalam mengembangkan dan merealisasikan konsep kreatif

2.2.6. Proyek / laporan / logbook

2.2.7. Laporan pihak ketiga dan hasil otentik

2.2.8. Portofolio bukti yang menunjukkan proses yang digunakan dalam mengembangkan dan merealisasikan konsep kreatif.

3. Aspek penting penilaian

3.1 Unit kompetensi ini mengaplikasi sektor industri. Fokus penilaian akan tergantung pada sektor industri di mana pertunjukan tersebut dinilai. Penilaian harus berdasarkan variabel yang telah ditetapkan dalam statemen variabel, yang akan digunakan pada konteks yang telah ditetapkan.

3.2 Berikut ini hal penting untuk penilain kompetensi unit ini ;

3.2.1. Perkembangan kemampuan untuk menghasilkan ide asli dan mengembangkannya dari konsep menjadi hasil produksi

3.2.2. Pengetahuan dan pemahaman konvensi dan praktek penyutradaraan dan perannya dalam mengangkat cerita menjadi sebuah hasil produksi

4. Kaitan dengan unit-unit lainnya

4.1 Keterkaitan unit kompetensi untuk penilaian akan bervariasi dengan

project atau skenario tertentu. Unit ini penting untuk suatu range pelayanan teknologi Informasi dan oleh karena itu harus dinilai secara keseluruhan dengan unit technical / support.

4.2 Pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan dalam unit ini perlu dilakukan dengan hati-hati. Untuk pelatihan pra-kejuruan umum, institusi harus menyediakan pelatihan yang mempertimbangkan serangkaian konteks industri seutuhnya tanpa bias terhadap sektor tertentu. Batasan variabel akan membantu dalam hal ini. Untuk sektor tertentu / khusus, pelatihan harus disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan sektor tersebut.

Kompetensi Kunci

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3

2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3

3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3

4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2

5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1

6 Memecahkan masalah 2

Dalam dokumen SKKNI+TELEMATIKA MULTIMEDIA+1 (Halaman 89-94)

Garis besar

Dokumen terkait