• Tidak ada hasil yang ditemukan

Difinisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel

Dalam dokumen II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu (Halaman 44-48)

TAHAP 3: TAHAP KEPUTUSAN Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)

E. Difinisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel

1. Beras ketan merupakan salah satu varietas padi yang merupakan tumbuhan semusim. Tumbuhan ini mempunyai lidah tanaman yang panjangnya 1-4 mm dan bercangkap dua. Helaian daun berbentuk garis dengan panjang 15-80 cm, kebanyakan memiliki tepi kasar, mempunyai malai dengan panjang 15-40 cm yang tumbuh ke atas dengan akar yang menggantung.

2. Brem padat merupakan salah satu makanan khas kota Madiun. Bahan dasar dari brem padat adalah beras ketan yang difermentasi dalam kurun waktu tertentu. Brem padat memiliki rasa yang manis bercampur masam. Makanan khas ini merupakan salah satu jenis oleh-oleh yang

paling diminati oleh wisatawan dari luar kota maupun warga Madiun yang akan bepergian ke luar kota.

3. Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan bakunya dan memiliki keterkaitan ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan komoditas pertanian.

4. Strategi adalah sebuah rencana yang disatukan, luas, dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan yang dimiliki Mirasa dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari Mirasa dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.

5. Pesaing adalah agroindustri lain yang menawarkan produk yang sejenis dengan lokasi yag berdekatan, harga, target konsumen dan konsep usaha yang hampir sama dengan Brem Padat Mirasa Madiun.

Pesaing dalam penelitiaan ini adalah Brem Padat Suling Gading, Brem Padat Taman Sari, dan Brem Padat Elmira.

6. Mirasa merupakan salah satu Agroindustri Brem Padat di Kota Madiun yang pertama kali membuka outlet dan menjual aneka oleh-oleh khas Madiun lainnya.

7. Visi adalah suatu pernyataan jangka panjang mengenai apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan Mirasa pada masa yang akan datang.

8. Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh Mirasa dalam usahanya mewujudkan Visi. Misi menguraikan nilai-nilai dan prioritas dari Mirasa serta menggambarkan arah suatu organisasi di masa depan.

9. Faktor penentu keberhasilan (Critical Success Factor) produk Brem Padat adalah komponen yang merupakan faktor-faktor penting dalam keberhasilan produk Brem Padat dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh konsumen (panelis). Atribut produk brem padat sebagai faktor penentu keberhasilan adalah komponen yang merupakan sifat-sifat dari brem padat yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang

diharapkan oleh panelis. Dalam hal ini atribut produk yang diteliti meliputi warna, cita rasa, harga, merek, keragaman rasa, tekstur, desain kemasan, warna kemasan, kualitas kemasan, kelengkapan label, lokasi penjualan, serta ketersediaan di outlet.

10. Warna produk adalah makna atau kesan panelis terhadap kepuasan yang didapat dari warna produk Brem Padat yaitu menarik atau tidaknya warna produk Brem Padat menurut masing-masing panelis (konsumen). Diukur dengan skala peringkat oleh panelis diantara angka 1 sampai dengan 4, dimana 4 = sangat menarik, 3 = menarik, 2

= tidak menarik, dan 1= sangat tidak menarik.

11. Cita rasa adalah makna atau kesan panelis terhadap kepuasan yang didapat dari rasa Brem Padat yaitu perpaduan manis dan asam yang enak menurut masing-masing panelis (konsumen). Diukur dengan skala peringkat oleh panelis diantara angka 1 sampai dengan 4, dimana 4 = sangat enak, 3 = enak, 2 = tidak enak, dan 1= sangat tidak enak.

12. Harga adalah makna atau kesan panelis terhadap kesesuaian harga Brem Padat yang ditawarkan. Diukur dengan skala peringkat oleh panelis diantara angka 1 sampai dengan 4, dimana 4 = sangat sesuai, 3

= sesuai, 2 = tidak sesuai, dan 1= sangat tidak sesuai.

13. Merek adalah makna atau kesan panelis terhadap seberapa dikenal merek tersebut oleh panelis. Diukur dengan skala peringkat oleh panelis diantara angka 1 sampai dengan 4, dimana 4 = sangat dikenal, 3 = dikenal, 2 = sedikit dikenal, dan 1= tidak dikenal.

14. Keragaman rasa adalah makna atau kesan panelis terhadap banyaknya ragam rasa produk Brem Padat yang ditawarkan. Diukur dengan skala peringkat oleh panelis diantara angka 1 sampai dengan 4, dimana 4 = sangat beragam, 3 = beragam, 2 = tidak beragam, dan 1= sangat tidak beragam.

15. Tekstur adalah sensasi tekanan yang dapat diamati dengan mulut ataupun perabaan dengan jari. Tekstur produk adalah makna atau kesan panelis terhadap kepuasan yang didapat dari tekstur produk

Brem Padat yaitu lembut atau tidak lembut. Diukur dengan skala peringkat oleh panelis diantara angka 1 sampai dengan 4, dimana 4 = sangat lembut, 3 = lembut, 2 = tidak lembut, dan 1 = sangat tidak lembut.

16. Desain kemasan adalah makna atau kesan panelis terhadap daya tarik, visualisasi gambar, tata letak pada kemasan produk Brem Padat, kemudahan untuk diingat. Diukur dengan skala peringkat oleh panelis diantara angka 1 sampai dengan 4, dimana 4 = sangat baik, 3 = baik, 2

= tidak baik, dan 1= sangat tidak baik.

17. Warna kemasan adalah makna atau kesan panelis terhadap daya tarik terhadap warna kemasan luar Brem Padat. Diukur dengan skala peringkat oleh panelis diantara angka 1 sampai dengan 4, dimana 4 = sangat menarik, 3 = menarik, 2 = tidak menarik, dan 1= sangat tidak menarik.

18. Kualitas kemasan adalah makna atau kesan panelis terhadap seberapa baik kemasan produk Brem Padat melindungi produk didalamnya.

Diukur dengan skala peringkat oleh panelis diantara angka 1 sampai dengan 4, dimana 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = buruk, dan 1= sangat buruk.

19. Kelengkapan label adalah makna atau kesan panelis terhadap lengkap atau tidaknya informasi yang dicantumkan pada kemasan produk Brem Padat. Penilaian kelengkapan informasi pada label ini meliputi nama produk, komposisi, berat bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi, tanggal, bulan, tahun kadaluarsa, kode produksi, nilai gizi, cara simpan, PIRT, label halal. Diukur dengan skala peringkat oleh panelis diantara angka 1 sampai dengan 4, dimana 4 = sangat lengkap, 3 = lengkap, 2 = tidak lengkap, dan 1= sangat tidak lengkap.

20. Lokasi penjualan merupakan makna atau kesan panelis terhadap tempat dimana panelis (konsumen) bisa menjumpai produk Brem Padat. Diukur dengan skala peringkat oleh panelis diantara angka 1 sampai dengan 4, dimana 4 = sangat mudah dijumpai, 3 = mudah

dijumpai, 2 = tidak mudah dijumpai, dan 1 = sangat tidak mudah dijumpai.

21. Ketersediaan produk di outlet penjualan merupakan makna atau kesan panelis terhadap tempat tersedia atau tidaknya produk Brem Padat pada outlet penjualan atau toko oleh-oleh. Diukur dengan skala peringkat oleh panelis diantara angka 1 sampai dengan 4, dimana 4 = selalu tersedia dalam jumlah banyak, 3 = tersedia, 2 = tersedia dalam jumalah terbatas, dan 1 = terkadang tidak tersedia.

22. Competitive Profile Matrix (CPM) adalah sebuah alat analisis manajemen strategis untuk mengidentifikasi faktor penentu keberhasilan dalam hubungannya dengan posisi strategis Agroindustri Brem Padat Mirasa Madiun dibandingkan dengan pesaingnya.

23. Posisi bersaing merupakan kedudukan produk Brem Padat Mirasa Madiun dibandingkan dengan pesaing utamanya, yaitu Brem Padat Suling Gading, Brem Padat Taman Sari, dan Brem Padat Elmira.

24. Strategi bersaing adalah strategi yang dapat dilakukan oleh Agroindustri Brem Padat Mirasa Madiun untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan guna mencapai tujuan, kepuasan pelanggan dan meningkatkan posisi bersaing produk Brem Padat dipasaran dalam menghadapi ancaman perusahaan pesaing yang menghasilkan produk sejenis. Pada penelitian ini, strategi bersaing berfokus pada strategi fungsional pemasaran produk Brem Padat Mirasa Madiun.

Dalam dokumen II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu (Halaman 44-48)

Dokumen terkait