• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIFUSI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI DESA MASBAGIK SELATAN

Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang ada di Desa Masbagik Selatan, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, beberapa diantaranya akan diatasi dengan melakukan kegiatan difusi pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan KKN Tematik. Penjabaran secara teknis kegiatan difusi tersebut akan dibahas pada uraian berikut.

5.1 Peningkatan Daya Saing UMKM Melalui Inovasi dan Pengembangan Produk.

Dalam melakukan pengembangan produk di Desa Masbagik Selatan KKN Tematik Unram memilih industri dodol dan krupuk sebagai mitra untuk menjadi contoh bagi usaha-usaha mikro lainnya. Terkait dengan hal tersebut, kami memberikan solusi melalui beberapa tahap, yaitu:

1) Penyuluhan terkait dengan produksi pengemasan dan promosi serta  perizinan

2) Pendampingan dalam mengaplikasikan produksi dan pengemasan yang sesuai dengan standar DEPKES

3) Pendampingan dalam pembuatan perizinan 4) Promosi

Persiapan kegiatan 1) Observasi lokasi

Observasi lokasi tempat UMKM terpilih yaitu UMKM kerupuk dan dodol yang dilakukan secara bersama-sama dan didampingi oleh kekadusan dusun Nyakap Utara untuk UMKM dodol dan kekadusan dusun Kebon Lauk Selatan untuk UMKM kerupuk pada minggu pertama. Hasil dari observasi ini memberikan informasi mengenai apa saja masalah yang dihadapi oleh UMKM tersebut, sehingga dapat diberikan solusi yang tepat. 2) Diskusi kegiatan

Diskusi ini dilakukan untuk mempersiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan saat program akan dilaksanakan. Diskusi dilakukan di posko KKN Tematik bersama seluruh anggota KKN, kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama perwakilan dari UMKM terkait kegiatan yang akan dilaksanakan.

3) Pelaksanaan

Kegiatan program kerja yang berkaitan dengan UMKM ini dilaksanakan pada minggu ketiga. Adapun beberapa kegiatan yang kami lakukan yaitu secara bertahap mulai yang dimulai dari dilakukannya  penyuluhan tentang peningkatan daya saing UMKM melalui pengembangan dan inovasi produk yang materinya disampaikan oleh perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (PERINDAG) Kabupaten Lombok Timur. Kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan tentang higienitas dalam

 produksi yang materinya disampaikan oleh perwakilan DARI BB-POM Mataram (gambar 5.1)

Gambar 5.1 Penyuluhan UMKM bersama BB-POM Mataram dan Dinas Perindag Lombok Timur

Adapun program lanjutan dari kegiatan ini adalah dilakukannya  pendampingan dalam proses pengemasan dan peningkatan daya saing UMKM melalui inovasi pengembangan produk, re-branding   logo dan kemasan serta penggunaan media sosial dan situs e-commerce (Tokopedia, Lazada, dll) sebagai sarana promosi.

Kegiatan pendampingan ini kami lakukan dengan cara mengunjungi langsung dua pemilik usaha yaitu industri krupuk dan industri dodol (gambar 5.2) yang merupaka jenis usaha yang paling dominan yang ada di Desa Masbagik Selatan.

Gambar 5.2. Seorang pemilik industri krupuk (kiri) dan dodol (kanan).

Dengan adanya kegiatan pendampingan ini diharapkan adanya  peningkatan daya saing dan inovasi dari masing-masing industri. Dalam

kegiatan ini juga diharapkan keuntungan timbal-balik untuk kami sebagai mahasiswa KKN-T Unram yaitu dengan mengetahui berbagai macam proses atau tahapan-tahapan dari masing-masing perindustrian serta berbagai kendala yang dihadapi oleh para pelaku usaha. (gambar 5.3. dan gambar 5.4.)

Gambar 5.4. Salah satu proses pembuatan dodol (kiri) dan pembuatan krupuk (kanan)

5.2 Pemanfaatan Limbah Sampah Buah Nanas Menjadi Pupuk Organik

Pembuatan pupuk organik dengan bahan baku yang berasal dari  pedagang nanas di Desa Masbagik Selatan yaitu berupa kulit dari kupasan  buah nanas atau buah nanas yang sudah membusuk. Bermodalkan kreatifitas dan pengetahuan yang kami miliki bahan baku tersebut akan diolah menjadi  pupuk organik yang memiliki nilai jual di pasaran.

Selama ini limbah nanas hanya dianggap sebagai sampah biasa yang tidak memiliki nilai ekonomi bagi pedagang. Oleh karena itu, untuk masalah ini kami memberikan solusi untuk merubah limbah nanas menjadi sesuatu hal yang menguntungkan dalam segi ekonomi.

Persiapan Kegiatan 1) Observasi lokasi

Observasi lokasi tempat pembuangan sampah dilakukan secara  bersama-sama dan didampingi oleh kekadusan dusun Gubuk Motong Timur  pada minggu pertama. Hasil dari observasi ini memberikan informasi

mengenai sampah-sampah yang akan digunakan untuk dalam pembuatan sampah organik.

2) Diskusi kegiatan

Diskusi ini dilakukan untuk mempersiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan saat program akan dilaksanakan. Diskusi dilakukan di posko KKN Tematik bersama seluruh anggota KKN.

3) Pelaksanaan

Kegiatan program kerja pengolahan sampah menjadi pupuk organik dilakukan di minggu kedua. Kegiatan dilakukan secara bertahap dimulai dengan dilakukan penyuluhan tentang pentingnya memisahkan sampah organik dan non-organik yang dilanjutkan dengan pemilahan sampah buah nanas (gambar 5.5), penyuluhan cara membuat pupuk organik dari sampah organik beserta demonstrasinya yang dilakukan bersama Dinas Lingkungan Hidup Lombok Timur dan wakil dari pihak P.T. Petrokimia (gambar 5.6), serta pendampingan pembuatan pupuk organik yang dilakukan selama 30 hari.

Gambar 5.5. Proses pemilahan limbah  buah nanas

Gambar 5.6. Penyuluhan pembuatan  pupuk organik dari limbah buah

nanas

Dalam pembuatan pupuk organik yang menggunakan beberapa bahan sederhana seperti; limbah buah nanas, pupuk kompos dari kotoran sapi, EM-4, dan sedikit air gula yang nantinya akan dicampur dan didiamkan selama kurang lebih 21 hari. Berikut ini merupakan tahap-tahapan dalam  pembuatan pupuk organik dengan menggunakan limbah buah nanas:

Pada gambar 5.7 merupakan proses pencampuran dari limbah buah nanas dengan kotoran sapi yang kemudian diaduk secara merata dan disiram dengan air gula yang sudah dicampuri dengan EM-4 (gambar 5.8).

Gambar 5.8. Proses pengadukan pupuk organik (kiri) dan pencampuran EM-4 (kanan)

Kegiatan ini bertujuan untuk lebih memanfaatkan limbah-limbah yang ada disekitar lingkungan terutama limbah organik seperti buah nanas yang cukup sering ditemukan dipasar-pasar buah di daerah Desa Masbagik Selatan sehingga mempunyai nilai ekonomis. Selain itu, pupuk ini juga  berguna untuk bidang pertanian yang dapat dikatakan cukup mampu

menggantikan peran pupuk kimia.

Adapun program lanjutan kami dari kegiatan ini adalah dengan melakukan kunjungan langsung ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Ijobalit untuk pembuatan pupuk skala besar yang ternyata lokasinya  berdekatan langsung dengan pantai (gambar 5.9.). Kunjungan ini dilaksanakan tak lama setelah dilaksanakannya penyuluhan tentang cara  pembuatan pupuk organik dari sampah organik atau limbah nanas. Tujuan dilakukannya kunjungan ini yaitu untuk melihat dan mempraktekan

dengan menggunakan alat-alat pencacah (gambar 5.10) dan daun kering sebagai bahan utama (gambar 5.11).

Gambar 5.9. Kunjungan ke TPA Ijobalit bersama mitra Dinas Lingkungan Hidup Lombok Timur

Gambar 5.11. Pembuatan pupuk dengan menggunakan dedaunan kering sebagai bahan utama.

Kunjungan ini tidak hanya dilakukan sekali saja tetapi juga kedua kalinya dengan melibatkan langsung para petani dari kelompok tani Ujan Rinitis (gambar 5.12) sehingga nantinya mereka mendapatkan pengetahuan tentang cara pembuatan pupuk organik dengan alat-alat pencacah dan melanjutkan kegiatan ini secara mandiri untuk pembuatan pupuk dari bahan- bahan sampah organik.

Gambar 5.12. Kunjungan kedua ke TPA Ijobalit bers ama mitra kelompok tani Ujan Rintis.

5.3 Pembuatan Rumah Pangan Lestari

RPL ( Rumah Pangan Lestari) adalah rumah penduduk yang mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan  berbagai sumber daya lokal secara bijaksana yang menjamin

kesinambungan penyedian bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan  beragam.

Terkait dengan hal tersebut, kami membuat RPL di Desa Masbagik Selatan untuk merealisasikan penggunaan pupuk organik yang dibuat dari limbah nanas oleh anggota KKN Tematik Unram yang bekerjasama dengan kelompok tani Ujan Rintis di Desa Masbagik Selatan. Pembuatan RPL ini

Kegiatan ini merupakan sebuah program kerja yang telah di susun kelompok KKN Tematik Desa Masbagik Selatan untuk melengkapi  program-program lainnya di dalam kegiatan KKN yang di laksanakan. Program ini bisa di tinjau anggota kelompok KKN yang dibantu langsung oleh salah satu kelompok tani yang ada di Desa Masbagik Selatan. Pembuatan Rumah Pangan Lestari ini juga merupakan salah satu program kerja lanjutan dari program utama yaitu pembuatan pupuk organik, yang dimana hasil dari pupuk organik yang sudah dibuat akan aplikasikan pada  pembuatan Rumah Pangan Lestari tersebut pada saat penanaman benih.

Persiapan Kegiatan 1) Observasi Lokasi

Observasi lokasi tempat pembuatan Rumah Pangan Lestari terpilih yaitu di dusun Motong Timur yang langsung bermitra dengan Kelompok Tani Ujan Rintis dan didampingi langsung oleh kakadusan dusun Motong Timur pada minggu ketiga.

2) Diskusi Kegiatan

Diskusi ini dilakukan untuk mempersiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan saat program akan dilaksanakan. Diskusi dilakukan di posko KKN Tematik bersama seluruh anggota KKN, kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama perwakilan dari Kelompok Tani Ujan Rintis terkait kegiatan yang akan dilaksanakan.

3) Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan program kerja Rumah Pangan Lestari ini dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Februari. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari pembuatan pupuk kompos dari limbah buah nanas yang telah difermentasikan kurang lebih 21 hari. Implementasinya dilakukan areal  persawahan dengan ukuran 5x1 m menggunakan bibit sawi dan pupuk

organik padat yang telah dihasilkan (gambar 5.13).

Gambar 5.13. Pembuatan RPL

Kegiatan pembuatan RPL ini kami awali dengan meminta izin kepada salah seorang petani dari kelompok tani Ujan Rintis perihal  peminjaman lahan yang akan kami gunakan sebagai tempat pembuatan RPL. Dalam pembuatan RPL kami menggunakan cara yang sederhana yaitu  pertama-tama dengan mencakul lahan hingga cukup rata (gambar 5.14),

dilanjutkan dengan proses penyiraman (gambar 5.16) dan terakhir adalah  proses penutupan dengan menggunakan daun pisang (gambar 5.17).

Gambar 5.14. Proses pencakulan lahan Gambar 5.15. Proses penanaman dan pemupukan bibit sawi

Gambar 5.16. Proses penyiraman bibit sawi

Gambar 5.17. Proses penutupan

5.4 Penyuluhan Gaya Hidup Sehat

Kegiatan ini merupakan sebuah program kerja yang telah di susun KKN Tematik Desa Masbagik Selatan untuk melengkapi program-program lainnya di dalam kegiatan KKN yang di laksanakan. Pogram kerja ini dilakukan dengan diadakannya penyuluhan yang materinya langsung diberikan oleh pihak Puskemas Masbagik Selatan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membudidayakan budaya hidup sehat kepada siswa-siswi SDN 04 Desa Masbagik Selatan terutama untuk kesehatan gigi. Selain itu

kegiatan ini dilakukan untuk melakukan kunjungan atau silaturahmi kepada  pihak sekolah yang lokasinya berdekatan dengan posko kelompok KKN

Tematik Unram (gambar 5.18).

Gambar 5.18. Penyuluhan gaya hidup sehat bersama Puskesmas Masbagik di SDN 04 Masbagik Selatan

Persiapan kegiatan: 1) Observasi Lokasi

Observasi lokasi tempat Penyuluhan membudayakan hidup sehat yang terpilih yaitu di salah satu sekolah dasar yang ada di Masbgik Selatan yang didampingi lansung oleh pihak sekolah yang bersangkutan.

2) Diskusi Kegiatan

Diskusi ini dilakukan untuk mempersiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan saat program akan dilaksanakan. Diskusi dilakukan di posko KKN Tematik bersama seluruh anggota KKN, kemudian dilanjutkan dengan

diskusi bersama perwakilan dari Kelompok Tani Ujan Rintis terkait kegiatan yang akan dilaksanakan.

3)  Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan program kerja yang berkaitan dengan penyuluhan membudayakan hidup sehat ini dilaksanakan pada minggu kedua. Kegiatan dilakukan dengan diadakannya penyuluhan pada salah satu sekolah dasar yang ada di Masbagik Selatan yaitu SDN 04 Masbagik Selatan.

Gambar 5.19. Penyuluhan Gaya Hidup Sehat

5.5 Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar merupakan salah satu kegiatan lainnya yang diprogramkan oleh tim KKN Tematik UNRAM dalam rangka membantu  proses pendidikan yang ada di Desa Masbagik Selatan. Program ini melibatkan seluruh anggota KKN Tematik dengan memfokuskan pada mata

kemungkinan untuk membantu para peserta dengan mata pelajaran lainnya. Target utama kegiatan ini yaitu siswa-siswi sekolah dasar.

1) Observasi

Observasi lokasi tempat bimbingan belajar yaitu posko KKN yang  berada disekitar Lingkungan Karang Siswa.

2) Diskusi Kegiatan

Diskusi ini dilakukan untuk mempersiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan saat program bimbingan belajar dilaksanakan. Diskusi dilakukan di posko KKN Tematik bersama seluruh anggota KKN.

3) Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar ini dilakukan setiap hari kecuali hari minggu mulai pukul 16.00 sampai dengan 17.30. Masing-masing mahasiswa anggota KKN mendapatkan tugas piket mengajar yang sesuai dengan keahlian mereka (gambar 5.20).

Gambar 5.20. Bimbel

Kegiatan bimbel diharapkan mampu meningkatan motivasi adik-adik TK dan siswa-siswi sekolah dasar yang ada di Lingkungan Karang Siswa sehingga mereka mampu mendapatkan peningkatan dalam proses  pembelajaran yang ada disekolah mereka.

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat di peroleh setelah melaksanakan kegiatan KKN Tematik di Desa Masbagik Selatan , diantaranya ialah:

1. Masyarakat memiliki pengetahuan tentang cara mengolah sampah organik yang melimpah di sekitar mereka menjadi pupuk organik. Dalam hal ini dipilih limbah buah nanas (nanas busuk, kulit nanas). Sehingga hal ini mampu mengurangi penumpukan sampah, khususnya sampah buah-buahan

2. Sentra industri memiliki pengetahuan tentang keamanan pangan sehingga mampu memperbaiki sistem produksinya, dan berpotensi untuk memasarkan produknya ke pasar yang lebih besar karena sudah memiliki kemasan dan label baru yang lebih menarik

3. Masyarakat umumnya dapat menerapkan pupuk yang telah di buat ke  pertaniannya, sehingga tanaman lebih subur dan sehat dengan pupuk

organik dan mengurangi kemungkinan untuk gagal panen

4. Masyarakat menjadi sadar akan pentingnya lingkungan, dibuktikan dengan mulai dijalankannya iuran wajib kebersihan dan meminta fasilitas pengangkut sampah ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Lombok Timur untuk mengangkut sampah di rumah atau di dusun masing-masing.

6.2 Saran

Saran-saran yang bisa kami berikan adalah sebagai berikut: 1) Permasalahan Sampah

a. Warga tidak membuang sampah ke saluran irigasi dan melakukan  pemilahan sampah organik dan non-organik.

 b. Pihak desa membuat peraturan atau sanksi terkait dengan  pembuangan sampah sembarangan.

c. Pihak desa berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk  pengadaan bank sampah sehingga mampu menyadarkan masyarakat

untuk tidak membuang sampah disembarang tempat. 2) Permasalahan UMKM

a. Pelaku usaha hendaknya menjaga higenitas dalam proses  produksinya.

 b. Pelaku usaha melakukan koordinasi dengan pihak desa terkait dengan perizinan usaha.

c. Pelaku usaha melakukan inovasi dalam pengemasan yang berstandar dan menarik.

Dokumen terkait