• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahwa dikecamatan Natal terjadi kecurangan yang luar biasa untuk memenangkan salah satu pasangan calon yaitu nomor 02

(Dahlan-Aswin), fakta hukum kecurangan yang terjadi dengan aktifnya kepala desa Buburan, Kecamatan Natal bernama DASRUDIN Nasution pada hari Selasa, tanggal 8 Desember 2020 Pukul 16.30 WIB-17.30 WIB membagikan uang bantuan langsung tunai (BLT DD) sambari mengarahkan pemilih untuk memilih pasangan calon Bupati Nomor 02 (dua) Dahlan-Aswin berlokasi di Balai Desa Buburan, Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal,- (Bukti P-17.1)

10.2. Bahwa Kecurangan di Kecamatan Natal dengan terlibatnya secara aktif para perangkat desa Sindutan Tigo bernama ERNI bertugas sebagai bendahara Desa Sundutan Tigo, Ruslan bertugas sebagai Ketua RT, Masdin bertugas sebagai ketua RT,

pada tanggal 8 Desember 2020 hari selasa sekitar pukul 16.30 Wib-21.00 WIB dengan membagi-bagikan uang BLT DD satu hari sebelum pencoblosan dengan berpesan pilih paslon 02 (Dahlan-Aswin), oleh karena kecurangan itu Pemohon meminta kepada Panwascam melaui surat nomor. 32/TK-SUKA/A.2/XII/2020 tanggal 11 Desember 2020, agar memberikan Rekomendasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS I,II,III,- (Bukti P-17.2) 10.3. Bahwa di desa Pasar V Natal terjadi kecurangan yang dilakukan

oleh Pj. Kepala desa bernama ISDARDI dengan cara membagikan uang sebesar Rp. 100.000,- kepada setiap warga pemilih di desa Pasar V Natal, dengan tujuan agar warga menggunakan hak pilihnya tanggal 9 Desember 2020 untuk memenangkan Paslon 02 (Dahlan-Aswin), hal ini dilakukan pada saat pembagian dana BLT DD pukul 16.00 WIB hari selasa sore tanggal 8 Desember 2020,

Bahwa atas kecurangan yang melibatkan Kepala desa dan perangkat desa lainnya, anggota masyarakat telah melaporkan kecurangan dan pelanggaran pidana pilkada a-quo kepada Panwascam Kecamatan Natal. (Bukti P- 17.2)

11. Kecamatan Rantau Baek.

11.1. Bahwa kepala desa Manisak, Kecamatan Rantau Baek terlibat aktif berkampanye mendukung paslon 02 (Dahlan-Aswin) dengan menyampaikan pidato di depan publik secara terbuka untuk mendukung Paslon 02 (Dahlan-Aswin) yang dihadiri oleh Calon Wakil Bupati 02 (Aswin) dan tim pemenangan 02 bernama Ali Mutiara, sekarang kasus tersebut berdasarkan Surat Penggilan Polisi Nomor: Sp.gil/618/XII/RES.1.24/2020/Reskrim atas nama Ali Mutiara yang merupakan Tim Pemenangan Paslon 02 dipanggil sebagai Saksi di Polres Mandailing Natal karena keterlibatan Kepala Desa Manisak mengkampanyekan paslon 02 (Dahlan-Aswin) di Kabupaten Mandailing Natal. (Bukti P-17.3) dan (Bukti P-17.4)

12.1. Bahwa telah terjadi pelanggaran pemilihan pada tanggal 9 Desember 2020 yang menguntungkan paslon 02 dengan melibatkan penyelenggara pemilu (Petugas KPPS atas nama Limmedi Juliana Sihombing) di TPS 001 Desa Hutadame Kecamatan Panyabungan Utara dengan memerintahkan Irwandi Sitorus untuk melakukan pencoblosan surat suara dengan memilih Paslon 02 sebanyak dua kali (Bukti P-17.5).

13. Kecamatan Panyabungan Selatan.

13.1. Bahwa di desa Hayu Raja, Kecamatan Panyabungan Selatan Camat Panyabungan Selatan bernama Syahrul Alamsyah, S.Sos pada tanggal 7 Desember 2020 hari Senin dirumah bapak Aspan Batubara dalam acara tersebut Camat Panyabungan Selatan mengatakan kepada penerima PKH,” Sejalanlah Kita” memilih Paslon 02 (Dahlan-Aswin). Camat Panyabungan Selatan Syahrul Alamsyah, S.Sos mengancam saksi dengan mengatakan “KAMU BISA SAYA PECAT”, tindakan Camat sebagai pejabat yang terlibat dalam pemenangan paslon 02 (Dahlan-Aswin) merupakan rangkaian terstrukturnya upaya untuk memenangkan petahana dalam pilkada tahun 2020 tanggal 9 Desember 2020. (Bukti P-17.6)

14. Kecamatan Lingga Bayu.

14.1. Bahwa kecurangan yang bersifat sistematis dan terstruktur terjadi secara massif se kabupaten Mandailing Natal dengan keterlibatan Pejabat (KADIS, CAMAT, Kepala Desa dan Honorer) mengandalkan pembagian BLT DD, PKH, khususnya di desa Simpang Duku TPS I, Desa Simpang Durian TPS VI (enam), Desa Simpang Koje TPS II, para Kepala desa terlibat mengajak memenangkan Paslon 02 (Dahlan-Aswin) pada pemungutan suara tanggal 9 Desember 2020. Dengan aktifnya Kepala desa di Kecamatan Lingga Bayu untuk mendukung Paslon 02 karena penuh dengan kecurangan, Pemohon meminta kepada PANWASCAM Kecamatan Lingga Bayu untuk memberikan Rekomendasi Pemungutan Suara Ulang, karena surat suara sah

tidak sah yang dipergunakan oleh pemilih tidak singkron dengan jumlah absensi peserta yang hadir di TPS, fakta ini yang mengindikasikan adanya penggelembungan suara untuk memenangkan Paslon 02 (Dahlan-Aswin). (Bukti P-17.7)

14.2. Bahwa Plt. Kades Bonca Bayuon kedapatan sama warga mengajak masyarakat untuk memenangkan Paslon 02 (Dahlan-Aswin) pada pilkada tanggal 9 Desember 2020, terekan dalam video yang diambil oleh Pelapor Zulkarnaen. (Bukti P-17.8) 15. Kecamatan Batahan.

15.1. Bahwa di desa Kampung Kapas I TPS I (satu), Desa Sinunukan VI TPS I (satu) terdapat beberapa perbedaan yang sangat kentara antara absensi kehadiran Pemilih di TPS dengan surat suara Terpakai, ditambah lagi dengan aktifnya masing-masing kepala desa untuk meminta pemilih mencoblos no.02 (Dahlan-Aswin) dalam pemungutan suara tanggal 9 Desember 2020. Fakta hukum keterlibatan Kepala Desa a-quo dan tidak singkronnya antara absensi dengan jumlah surat suara terpakai, Pemohon melalui surat Nomor. 34/TK-SUKA/a.2/XII/2020 meminta PANWASCAM Kecamatan BATAHAN agar mengeluarkan rekomendasi kepada PPK untuk kembali dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS tersebut. (Bukti P-17.8)

16. Kecamatan Sinunukan.

16.1. Bahwa di TPS III dan TPS IV desa Sinunukan II terdapat kecurangan yang melibatkan penyelenggara dengan Kepala Desa untuk memuluskan dukungan bagi Paslon 02 (Dahlan-Aswin) dengan memanfaatkan seluruh program Negara untuk mempengaruhi pemilih dan mengambil keuntungan bagi Paslon 02, atas kecurangan tersebut Pemohon meminta secara tertulis kepada PANWASCAM Kecamatan Sinunukan untuk memberikan rekomendasi kepada PPK untuk melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU) di TPS di TPS III dan IV Sinunukan II, dengan surat Nomor 36/TK-SUKA/A.2/XII/2020

tertanggal 11 Desember 2020. (Bukti P-17.9) 17. Kecamatan Batang Natal.

17.1. Bahwa di desa Banjar Melayu TPS II (dua), TPS III (Tiga) dan TPS IV (empat) terdapat kecurangan yang sama dengan menggelembungkan perolehan suara paslon 02 (Dahlan-Aswin) apa bila daftar absensi pemilih dibandingkan dengan surat suara terpakai sangat tidak singkron, karena lebih banyak surat suara terpakai dari pada kehadiran pemilih, indikasi a-quo adanya kolaborasi antara kepala desa dengan penyelenggara ditingkat TPS. Pemohon meminta kepada PANWASCAM Kecamatan Batang Natal untuk diberikan rekomendasi agar dilakukan pemungutan suara ulang (PSU) di TPS II, TPS III, TPS IV desa Banjar Melayu. (Bukti P-17.10)

Bahwa Kampanye Melibatkan PNS, Perangkat desa oleh Calon Bupati Nomor Urut 02 Dahlan Hasan Nasution merupakan calon Bupati yang sangat berpengalaman dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, seperti pengalaman tahun 2010 memenangkan kontestasi pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dengan melakukan politik uang yang massif, sehingga mendapat hukuman pemungutan suara ulang (PSU), (Vide Bukti P-4) dan pemilukada tahun 2020 tanggal 9 Desember 2020 kembali ikut sebagai Paslon nomor 02 (dua) dan melakukan kecuarangan yang sama, melakukan politik uang dengan memanfaatkan dana BLT DD, PKH, Bedah Rumah melalui perantara Kepala Desa, Camat, Kepala Dinas serta honorer sangata terstruktur dan massif di seluruh Kecamatan dan desa di Kabupaten Mandailing Natal. Berdasarkan fakta-fakta secara keseluruhan di atas, merupakan pelanggaran atas UU No. 10 Tahun 2016 Tentang Pilkada Pasal 71 ayat (1), ayat (2), ayat (3). Sehingga untuk perbaikan proses Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Indonesia khususnya Kabupaten Mandailing Natal perlu diberi efek jera dengan cara “MENDISKUALIFIKASI” Paslon nomor 02 (Dahlan-Aswin) sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal Tahun 2020

kecurangan dengan berbagai cara untuk membujuk, mengajak, mengintimidasi pemilih agar memenangkan paslon 02 (Dahlan-Aswin) dengan membagikan dana BLT DD, PKH, Honorer, Kepala Desa yang keseluruhnya merupakan perbuatan yang melanggar aturan hukum dalam pilkada.

15. Bahwa Keterlibatan Pejabat Pemkab Mandailing Natal, ASN, Kepala