• Tidak ada hasil yang ditemukan

645,104,129 Dikurangi Cadangan Penurunan Nilai

Dalam dokumen PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk (Halaman 92-97)

24,770,000

713,496,965,762

571,720,981

Dikurangi Cadangan Penurunan Nilai

Total

713,496,965,762

571,720,981

Efek-Efek

30 September 2015

31 Desember 2014

Rupiah

Sertifikat Bank Indonesia

-

24,048,715

Obligasi Pemerintah

370,185,395,400

280,583,335

Obligasi

73,311,837,420

64,513,597

Reksadana

137,454,372,247

215,956,737

580,951,605,067

585,102,384

Mata Uang Asing

Obligasi Pemerintah

12,218,100,000

22,545,654

Medium Term Notes

Wesel Tagih

Obligasi

11,643,820,000

Reksadana

44,793,440,641

37456091

68,655,360,641

60,001,745

649,606,965,708

645,104,129

Dikurangi Cadangan Penurunan Nilai

33. INFORMASI MENGENAI KOMITMEN DAN KONTINJENSI

IDR USD Total

L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih

berjalan rangka impor - 21,562,456 21,562,456 Garansi yang diterbitkan 16,823,065 - 16,823,065 Kelonggaran tarik 732,962,448 - 732,962,448

Total 749,785,512 21,562,456 771,347,968 Keterangan

30 September 2015

Pada tanggal-tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 kolektibilitas komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif yang mempunyai risiko kredit adalah Lancar

Manajemen berpendapatan bahwa jumlah pencadangan kerugiaan nilai tidak diperhitungkan pada tanggal-tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 karena manajemen berkeyakinan bahwa komitmen dan kontijensi dapat tertagih.

34. INFORMASI SEGMEN

Berikut ini adalah informasi segmen Bank berdasarkan segmen operasi:

Keterangan Konsumer Ritel Menengah Lainnya Total

Pendapatan bunga - neto 39,966,474 78,971,384 119,606,259 22,225,109 260,769,226 Pendapatan operasi lainnya 606,349 2,587,733 4,625,430 36,144,811 43,964,323 Total pendapatan 40,572,824 81,559,116 124,231,689 58,369,920 304,733,549 Beban operasi lainnya (16,492,793) (27,537,055) (71,412,122) (40,119,877) (155,561,847) Pembalikan (beban) kerugian

penurunan nilai (11,466,372) (37,633,015) (27,994,690) - (77,094,078) Total beban (27,959,165) (65,170,070) (99,406,812) (40,119,877) (232,655,925) Pendapatan (beban) non

operasional - neto 52,158 87,085 225,839 126,878 491,961 Laba sebelum beban pajak penghasilan 12,665,816 16,476,132 25,050,716 18,376,921 72,569,585 Beban pajak penghasilan -neto (3,408,757) (4,434,229) (6,741,911) (4,945,789) (19,530,687)

Laba tahun berjalan 9,257,059 12,041,902 18,308,805 13,431,132 53,038,898 Aset Segmen Kredit 788,791,064 1,316,998,450 3,378,659,749 - 5,484,449,263 Non Kredit 31,283,848 52,232,817 172,181,479 1,994,930,268 2,250,628,412 820,074,912 1,369,231,266 3,550,841,228 1,994,930,268 7,735,077,675 Liabilitas Segmen Pendanaan 1,168,737,724 717,076,123 3,608,818,376 769,692,596 6,264,324,818 Non pendanaan 11,903,521 19,874,614 50,986,817 72,087,710 154,852,662 1,180,641,245 736,950,737 3,659,805,193 841,780,306 6,419,177,480 17.45% 22.70% 34.52% 25.32% 30 September 2015

Keterangan Konsumer Ritel Menengah Lainnya Total

Pendapatan bunga - neto 30,003,054 35,546,046 94,037,234 10,307,130 169,893,464 Pendapatan operasi lainnya 6,208,709 1,910,130 11,882,986 11,658,672 31,660,497 Total pendapatan 36,211,763 37,456,176 105,920,220 21,965,802 201,553,961 Beban operasi lainnya (20,626,612) (15,076,841) (70,776,423) (20,189,514) (126,669,390) Pembalikan (beban) kerugian

penurunan nilai (9,963,920) (12,270,883) (13,640,329) - (35,875,132) Total beban (30,590,532) (27,347,724) (84,416,752) (20,189,514) (162,544,522) Pendapatan (beban) non

operasional - neto 459,386 317,086 1,488,520 108,432 2,373,424 Laba sebelum beban pajak penghasilan 6,080,617 10,425,538 22,991,988 1,884,720 41,382,863 Beban pajak penghasilan -neto (938,514) (2,096,839) (4,844,475) (920,579) (8,800,408)

Laba tahun berjalan 5,142,103 8,328,699 18,147,513 964,141 32,582,456 Aset Segmen Kredit 901,746,362 622,419,500 2,921,834,188 - 4,446,000,050 Non Kredit 79,986,694 55,209,846 259,215,644 1,107,564,988 1,501,977,172 981,733,056 677,629,346 3,181,049,832 1,107,564,988 5,947,977,222 Liabilitas Segmen Pendanaan 1,474,893,519 351,387,293 2,815,067,619 323,349,197 4,964,697,628 Non pendanaan 13,770,079 9,504,630 44,617,742 47,255,525 115,147,976 1,488,663,598 360,891,923 2,859,685,361 370,604,722 5,079,845,604 30 September 2014

35. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI SIGNIFIKAN Liabilitas kontinjensi

Dalam melakukan usahanya, Bank menghadapi berbagai perkara hukum dan tuntutan dimana Bank sebagai tergugat, terutama sehubungan dengan kepatuhan dengan kontrak. Walaupun belum ada kepastian yang jelas, Bank berpendapat bahwa berdasarkan informasi yang ada dan keputusan terakhir dari perkara bahwa tuntutan hukum ini tidak akan berdampak secara material pada operasi, posisi keuangan atau tingkat likuiditas Bank.

Pada tanggal-tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Bank telah membentuk cadangan (disajikan dalam akun Liabilitas Lain-lain) untuk sejumlah tuntutan hukum yang belum diputuskan sebesar Rp9.161.390 dan Rp5.644.007. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan yang dibentuk atas kemungkinan timbulnya kerugian atas tuntutan hukum yang belum diputuskan atau masih dalam proses tersebut telah memadai.

36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

Berdasarkan Keputusan Presiden No. 26 Tahun 1998 yang dilaksanakan melalui Keputusan Menteri Keuangan tanggal 28 Januari 1998 dan Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN (SKB BI dan BPPN) No. 30/270/KEP/DIR dan No. 1/BPPN/1998 tanggal 6 Maret 1998, Pemerintah telah menjamin kewajiban tertentu dari seluruh bank umum yang berbadan hukum Indonesia. Berdasarkan perubahan terakhir yang terdapat pada Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000, jaminan tersebut berlaku sejak tanggal 26 Januari 1998 sampai dengan 31 Januari 2001 dan dapat diperpanjang dengan sendirinya setiap 6 (enam) bulan berikutnya secara terus-menerus, kecuali apabila dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu Program Penjaminan atau jangka waktu perpanjangannya, Menteri Keuangan mengumumkan pengakhiran dan atau perubahan Program Penjaminan tersebut untuk diketahui oleh

umum. Atas penjaminan ini, Pemerintah membebankan premi yang dihitung berdasarkan persentase tertentu sesuai ketentuan yang berlaku.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.05/2005 tanggal 3 Maret 2005, terhitung sejak tanggal 18 April 2005 jenis kewajiban bank umum yang dijamin berdasarkan Program Penjaminan Pemerintah meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank.

Program Penjaminan Pemerintah melalui UP3 telah berakhir pada tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang “Perhitungan dan Pembayaran Premi Program Penjaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum” untuk periode 1 Juli sampai dengan 21 September 2005. Sebagai pengganti UP3, Pemerintah telah membentuk lembaga independen yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berdasarkan Undang-undang No. 24 Tahun 2004 tanggal 22 September 2004 tentang “Lembaga Penjamin Simpanan”, dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Berdasarkan salinan Peraturan LPS No. 1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006 tentang “Program Penjaminan Simpanan” diatur besarnya saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling tinggi sebesar Rp100 juta (nilai penuh).

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang “Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan” maka nilai simpanan setiap nasabah pada satu bank yang dijamin oleh Pemerintah naik menjadi sebesar Rp2 miliar (nilai penuh) dari semula Rp100 juta (nilai penuh), efektif sejak tanggal tersebut di atas.

Pada tanggal-tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, seluruh simpanan nasabah Bank merupakan simpanan yang dijamin oleh LPS.

Suku bunga penjaminan LPS pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing

adalah sebesar 7,75% dan 7,75% untuk simpanan dalam mata uang Rupiah, dan masing – masing

1,5% dan 1,5% untuk simpanan dalam mata uang asing.

37. INFORMASI TAMBAHAN a. Manajemen Modal

Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, pelanggan dan kepercayaan pasar.

Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan faktor-faktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada Pemegang Saham dan menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat. Bank melakukan corporate action berupa penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) V yang telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Nomor S-259/D.04/2015 tanggal 17 Juni 2015 perihal Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran dan telah disetujui berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk sesuai dengan Nomor Akta 167 tanggal 18 Juni 2015 dan telah disetujui pernyataan keputusan rapat dan perubahan anggaran dasar PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk sesuai dengan Nomor Akta 68 tanggal 14 Juli 2015 yang telah mendapatkan persetujuan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.03.0951264 tanggal 14 Juli 2015.

b. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR)

CAR adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), perhitungannya didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 dimana jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Selain itu bank dengan kriteria tertentu harus memasukkan risiko pasar dan risiko operasional dalam perhitungan CAR dengan memasukan komponen modal pelengkap tambahan.

Pada tanggal 31 September 2015, Bank menerapkan PBI No.14/18/PBI/2012 tanggal 28 November 2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum berdasarkan Peringkat Profil Risiko, yang merupakan perubahan dari PBI No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008. Peraturan tersebut efektif diterapkan pertama kali untuk pelaporan posisi bulan Juni 2014 dengan menggunakan profil risiko bulan Desember 2013. Berdasarkan profil risiko bank per 30 September 2015 yaitu satisfactory, maka CAR minimum per 30 September 2015 ditetapkan sebesar 10% sampai dengan kurang dari 11%.

Penentuan kepatuhan Bank terhadap peraturan dan rasio yang berlaku didasarkan pada peraturan praktis akuntansi yang berbeda dalam beberapa hal dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Selama periode 2015 dan 2014, bank telah memenuhi rasio sesuai yang disyaratkan BI untuk rasio kecukupan modal.

CAR Bank pada tanggal 30 September 2015 dan 30 September 2014 adalah masing-masing sebesar 23,30% dan 20,43%.

Perhitungan CAR Bank pada tanggal-tanggal 30 September 2015 dan 31 September 2014 adalah sebagai berikut:

30 September 2015 30 September 2014 Modal

Modal Inti *) 1,267,643,248 847,418,395

Modal Pelengkap 57,019,230 37,588,367

Total Modal untuk Risiko Kredit,

Risiko Pasar dan Risiko Operasional 1,324,662,478 885,006,762

ATMR untuk Risiko Kredit setelah

memperhitungkan Risiko Spesifik **) 5,085,976,097 3,874,203,395

ATMR untuk Risiko Operasional ***) 451,318,000 378,450,000

Total ATMR untuk Risiko Kredit dan

Risiko Operasional 5,537,294,097 4,252,653,395

ATMR untuk Risiko Pasar 147,763,000 79,226,000

Total ATMR untuk Risiko Kredit,

Risiko Operasional dan Risiko Pasar 5,685,057,097 4,331,879,395 CAR untuk Risiko Kredit dan

Risiko Operasional 23.92% 20.81%

CAR untuk Risiko Kredit, Risiko Pasar

Risiko Operasional 23.30% 20.43%

CAR minimum 10 - 11% 9 - 10%

*) Disajikan dengan tidak memperhitungkan dampak aset pajak tangguhan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008.

**) Risiko kredit per 31 Maret 2015 dihitung berdasarkan SE BI No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 dimana perhitungan ATMR risiko kredit menggunakan Pendekatan Standar yang efektif berlaku tanggal 2 Januari 2012.

c. Program Pensiun Iuran Pasti dan BPJS

Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Jumlah kontribusi Bank untuk dana pensiun adalah sebesar 80% dari iuran yang sudah ditetapkan berdasarkan tingkat dari masing-masing karyawan yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Gaji dan Tunjangan” dalam laporan laba rugi komprehensif. Jumlah kontribusi Bank adalah sebesar Rp374.949 dan Rp636.655 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

Bank menyelenggrakan program asuransi kesehatan untuk seluruh karyawan yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Jumlah kontribusi Bank untuk asuransi kesehatan adalah sebesar 80% dari iuran yang telah ditetapkan berdasarkan tingkat dari masing-masing karyawan yang disajikan sebagai bagian dari “Asuransi Pegawai Jamsostek” dalam laporan laba rugi. Jumlah kontribusi Bank adalah sebesar Rp152.715

38. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 26 Oktober 2015.

Dalam dokumen PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk (Halaman 92-97)

Dokumen terkait