• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dilantik Sebagai Bupati

BAB III PERAN TAN JIN SING SEBAGAI BUPAT

B. Dilantik Sebagai Bupati

Sekitar pertengahan bulan Januari 1813, Tan Jin Sing mengahadap Sri

Sultan yang memberitahu, bahwa pada tanggal 17 Maret 1813, Residen Crawfurd

atas nama pemerintahan Inggris akan menandatangani perjanjian dengan Pangeran

Notokusumo. Inti perjanjian ini tak lain pengesahan pengangkatan Pangeran

Notokusumo sebagai Paku Alam I. Sehubungan dengan hal itu, Sri Sultan

merencanakan pelantikan Tan Jin Sing sebagai bupati, enam bulan sesudah itu

yaitu pada tanggal 18 September 1813. Tan Jin Sing menerima rencana itu dengan

senang hati. Selanjutnya penguasa Yogyakarta ini menceritakan keberhasilannya

membujuk Diponegoro mempersunting putri almarhum Tumenggung Ronggo

Prawirodirjo. Namum pernikahannya mungkin baru bisa dilangsungkan awal

tahun berikutnya. Sehubungan dengan hal ini Tan Jin Sing mengatakan bahwa ia

18 Ibid., hal. 70-71

juga sedang mempertimbangkan agar putranya segera berumah tangga. Bila

mungkin tahun itu juga.

Sementara itu pembangunan kantor Tan Jin Sing berlangsung terus, dan

pada tanggal 1 Juni, ia masuk kantor baru yang terletak di tanah Tumenggung

Reksonegoro II. Pengurusan kantor lama dilanjutkan Dadang dan Hwie Kiong,

yang menangani urusan perdagangan. Sedangkan Sugiarto dan Hartono dari

Wonosobo, sudah pindah ke Yogyakarta, dan mulai bekerja di kantor baru itu.

Sugiarto sebagai sekertaris dan Haryono sebagai staff penghubung dengan pejabat

Kesultanan Yogyakarta. Hong San, Bi Kun, dan Ping Han, turut diajak bekerja di

kantor baru dengan kedudukan yang sama. Gedung baru itu, selain untuk kantor

juga dipakai untuk rumah tinggal, karena di belakang terdapat kamar tidur dan

dilengkapi dengan ruangan keluarga. Tan Jin Sing sesekali menginap di situ bila

ia harus bekerja sampai larut malam.

Tahun 1813 membawa kamajuan dan perbaikan bagi Kesultanan

Yogyakarta. Tan Jin Sing turut berperan membuat hubungan antara pejabat

Kasultanan dan Inggris mengalami perbaikan. Saling pengertian juga

berkembang, antara Sultan dan Residen John Crawfurd, yang memahami bahasa,

kebudayaan, dan sejarah Jawa. Dalam pemerintahan Sultan Hamengku Buwono

III terjadi perbaikan dan kemajuan keuangan. Dalam Kraton diterapkan usaha

penghematan. Sedangkan nasib rakyat turut ditingkatkan. Misalnya petani yang

tidak mampu membayar pajak dengan uang, diizinkan menggantinya dalam

bentuk pelayanan santunan. Pangeran Diponegoro banyak memberi saran dan

Sesuai dengan rencana, pada tanggal 18 Juli U Li dan Dadang pergi ke

Banyumas dan bermalam selama empat hari. Hal itu disambut Po Jan dan Kwi

Nio sangat positif. Kedua suami istri ini setuju dengan perjodohan May Hwa dan

Dadang. Tan Jin Sing pun sangat gembiran mendengar kabar tersebut dan

memutuskan untuk bersama istrinya pergi melamar secara resmi sebulan setelah

dilantik menjadi bupati yaitu pada tanggal 18 September 1813 pukul sembilan,

sesuai surat terakhir dari Sultan kepadanya. Upacara akan dilangsungkan di

bangsal Kencana, dan yang akan diundang adalah pejabat Kraton dan pejabat

Inggris. Ia perlihatkan surat ini kepada Tumenggung Rekso. Lebih baik jauh hari

dipersiapkan.

Sehari sebelum pelantikan, suami–istri Tan Jing Sing bermalam di wisma baru itu. Esok harinya, 18 September 1813, setelah sarapan Tan Jin Sing mulai

dirias oleh Mariam, seorang waria terkenal sebagai ahli rias. Pukul delapan,

Suparjan, ahli busana datang membantu Tan Jin Sing mengenakan pakaian

upacara, yang panjangnya dua kali kain batik biasa dan dilipatkan mengelilingi

pinggang sedemikian rupa, sehingga sebelah kanan memanjang dan ujungnya

menyentuh lantai. Ikat pinggangnya yang berupa kain sutra bersulam benang

emas. Bajunya berbentuk sekap hitam dihiasi sulaman benang emas pula. Di

kepala tampak kuluk bludru bersulam benang emas. Sedangkan sebuah keris

menghiasi pinggang belakang. Setelah selesai berdandan, ia melangkah menuju

ke keretanya yang sudah menunggu di depan rumah. Tepat pukul 08.30 pagi

sebagai pengiring dalam keretanya sendiri. Istri Tan Jin Sing dan istri Ki rekso

tinggal di rumah untuk mempersiapkan malam syukuran.

Sementara di Bangsal Kencana sudah menunggu para undangan. Duduk di

sebelah kiri adalah para pejabat Kesultanan dan di sebelah kanan pejabat Inggris.

Di antara para tamu, tampak Pangeran Diponegoro dan John Crawfurd.

Beberapa menit kemudian sebelum pukul 09.00, Tan Jin Sing sudah tiba di

muka Kraton dan disambut oleh beberapa abdi dalem (karyawan Kraton), yang

menyertai masuk ke dalam. Di Bangsal Srimanganti ia dipersilakan menunggu

sejenak. Seorang abdi dalem pergi melapor kepada Sri Sultan tentang tibanya

calon bupati. Tan Jin Sing dipersilakan masuk ke Bangsal Kencono dan duduk di

kursi khusus disediakan baginya. Tepat pukul 09.00, Sri Sultan masuk ke

Bangsal. Hadirin berdiri dan setelah ia duduk di singgasana, hadirin duduk

kembali. Tidak lama kemudian Sri Sultan Hamengku Buwono III berdiri dan

membaca naskah pengangkatan sebagai Bupati Miji dengan gelar Raden

Tumenggung Secodiningrat. Dan untuk jasanya terhadap Sri Sultan kepadanya

diberikan beberapa bidang tanah yang terletak di daerah Yogyakarta dan

Bagelen. Perincian hal ini dituangkan dalam piagam yang akan diserahkan

dalam waktu tiga bulan. Tan Jin Sing terharu mendengar pembacaan naskah

tersebut.

Selesai pembacaan naskah pelantikan Tan Jin Sing sebagai bupati

Yogyakarta, Sri Sultan kemudian membuka sebuah peti kecil dan mengeluarkan

sebilah keris pusaka bagi sang bupati baru sebagai lambang kedudukannya.

berdiri dan maju ke depan. Seorang abdi dalem menerima keris pusaka itu dari

Sri Sultan. Ia kemudian menghampiri bupati baru ini dan mengambil keris yang

dipakainya dari rumah untuk ganti keris pusaka Kraton. Sebelum pulang

kepadanya juga diberikan payung kebesaran. Pada waktu meniggalkan Kraton

menuju keretanya, seorang abdi dalem membuka payung itu untuk melindungi

bupati baru dari panas matahari. Kemudian, abdi dalem itu berdiri dibagian

belakang kereta dengan membawa payung tersebut. Malam harinya, berlangsung

syukuran meriah yang diramaikan pertujukan tarian anak-anak dan dagelan.

Ketika karyawan pamit pulang, Tan Jin Sing memberi mereka masing-masing

amplop berisi uang sebulan gaji sebagai hadiah.19

Dokumen terkait