• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN 1.79 KELEMBAGAAN 2.67 INFRASTRUKTUR 2.24 APLIKASI 1.93 PERENCANAAN 2.00 RATA - RATA 2.13 (KURANG)

Grafik Radar 5 Dimensi :

Hasil pemeringkatan keseluruhan :

Hasil Penilaian Kualitatif Tata Cara Asesmen:

- Sebelum asesmen, peserta telah menerima informasi tentang persiapan yang perlu dilakukan, yang meliputi kriteria penilaian, data pendukung dan pengiriman wakil yang berkompeten, sebagaimana terlampir dalam undangan.

- Peserta mendapatkan penjelasan lebih rinci mengenai tata cara asesmen dalam sesi penjelasan yang dilakukan sebelum asesmen.

- Asesmen dilakukan terhadap indikator yang dapat diperlihatkan, dijelaskan, diperiksa, dan dinilai selama asesmen.

Rangkuman Asesmen Provinsi Riau

Hasil asesmen keseluruhan dimensi untuk Provinsi Riau adalah KURANG. Penilaian ini dilakukan berdasarkan informasi yang didapat dari hasil pemaparan peserta asesmen dan penggalian Asesor selama pelaksanaan asesmen. Disamping itu, penilaian ini juga mengacu pada indikator yang tersedia pada saat penilaian dilaksanakan. Berikut ini disajikan penilaian penerapan e-government di Provinsi Riau berdasarkan masing-masing dimensi :

Kebijakan

Nilai dimensi Kebijakan untuk Provinsi Riau adalah KURANG. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa indikator sebagai berikut.

Indikator positifnya adalah:

1. Adanya keinginan untuk menentukan prioritas pengembangan kebijakan TIK 2. Adanya keinginan untuk pengembangan dan penerapan TIK, meskipun belum

Indikator negatifnya adalah :

1. Belum jelasnya proses kebijakan yang berkaitan dengan TIK

2. Belum jelasnya visi, misi dan strategi penerapan TIK dalam bentuk keputusan tertulis dan jelas

3. Belum jelasnya regulasi berkaitan dengan kebijakan TIK, termasuk berkaitan dengan prioritas pengembangan dalam kebijakan TIK.

Saran perbaikan untuk dimensi Kebijakan adalah:

1. Perlu menyusun Visi dan Misi TIK yang lebih spesifik yang kemudian ditetapkan melalui peraturan

2. Perlu adanya keputusan dalam bentuk peraturan ataupun keputusan pejabat instansi yang berkaitan dengan kebijakan TIK

3. Perlu adanya keputusan yang berkaitan dengan pedoman penerapan TIK 4. Perlu disusun manajemen risiko dan juga mengevaluasi TIK yang sudah

dikembangkan

5. Perlu adanya dokumen yang mengendalikan dan mengelola skala prioritas penerapan TIK.

Kelembagaan

Nilai dimensi Kelembagaan untuk Provinsi Riau adalah BAIK. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa indikator sebagai berikut.

Indikator positifnya adalah:

1. Adanya struktur kelembagaan TIK untuk mendukung penerapan TIK

2. Adanya penjelasan berkaitan dengan tugas dan fungsi dari organisasi dan unit kerja

3. Adanya prosedur berkaitan dengan TIK meskipun belum menyeluruh untuk mendukung penerapan dan pengembangan TIK

4. Adanya pengembangan SDM yang lebih baik.

Indikator negatifnya adalah:

Jumlah prosedur SOP aktivitas TIK yang belum menyeluruh dan lengkap.

Saran perbaikan untuk dimensi Kelembagaan adalah:

1. Perlu tetap melakukan proses perbaikan yang berkelanjutan terhadap organisasi, tupoksi dan juga pengembangan SDM untuk menangani penerapan dan pengembangan TIK secara menyeluruh dan terintegrasi

2. Perlu adanya prosedur kerja / SOP yang lengkap dan terdokumentasi untuk pelaksanaan TIK

3. Perlu adanya pemberdayaan dan koordinasi bersama di seluruh kantor dan bagian untuk mendukung penerapan TIK dengan baik.

Infrastruktur

Nilai dimensi Infrastruktur untuk Provinsi Riau adalah KURANG. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa indikator sebagai berikut.

Indikator positifnya adalah:

1. Adanya data center meskipun belum terpusat untuk seluruh SKPD

2. Adanya sarana pendukung untuk infrastruktur TIK, meski masih dirasakan belum memadai.

Indikator negatifnya adalah:

1. Belum adanya data center yang cukup termasuk sarana pendukungnya 2. Belum adanya disaster recovery

3. Belum adanya pemeliharaan yang menyeluruh

4. Belum adanya inventarisasi peralatan TIK yang menyeluruh

5. Belum adanya jaringan koneksi yang menghubungkan seluruh SKPD.

Saran perbaikan untuk dimensi Infrastruktur adalah:

1. Perlunya rencana pengembangan yang sistematik terkait infrastruktur TIK beserta perangkat pendukungnya

2. Perlu menyiapkan proses pemeliharaan yang terkelola dengan baik dan tercatat, apalagi kalau infrastrukturnya sudah besar dan kompleks

3. Perlu menyiapkan langkah inventarisasi peralatan TIK yang tersebar di bagian lainnya

4. Perlu menyiapkan keamanan yang lebih sistematik untuk menjaga sistem yang ada.

Aplikasi

Nilai dimensi Aplikasi untuk Provinsi Riau adalah KURANG. Indikator positifnya adalah:

1. Telah mempunyai situs web pemerintah provinsi yang dapat berkomunikasi dengan masyarakat

2. Telah memiliki aplikasi TIK untuk mendukung kegiatan keuangan, administrasi, kepegawaian, pembangunan dan juga pelayanan publik.

Indikator negatifnya adalah :

1. Belum ada inventarisasi aplikasi TIK yang terdokumentasikan 2. Belum ada dokumentasi aplikasi TIK yang diterapkan

3. Belum ada pengembangan interoperabilitas aplikasi

4. Belum ada aplikasi yang diakses secara jaringan yang terkoneksi satu sama lain.

Saran perbaikan untuk dimensi Aplikasi adalah:

1. Perlu segera dilakukan inventarisasi aplikasi yang ada dan juga dokumentasi yang lebih rapi, untuk mendukung perencanaan penerapan aplikasi yang terintegrasi

2. Perlu adanya perencanaan yang cukup baik terhadap aplikasi termasuk interoperabilitas secara keseluruhan.

Perencanaan

Nilai dimensi Perencanaan untuk Provinsi Riau adalah KURANG. Daerah ini telah memiliki pembiayaan pengembangan TIK dalam perencanaannya, meskipun masih terbatas.

Indikator negatifnya adalah:

1. Belum ada fungsi yang melakukan perencanaan penerapan TIK dalam unit yang khusus

2. Belum ada dokumentasi perencanaan TIK yang menyeluruh.

Saran perbaikan untuk dimensi Perencanaan adalah:

1. Perlu adanya bagian unit dalam struktur yang mempunyai fungsi untuk melakukan perencanaan dan mengendalikan penerapan TIK

2. Perlu adanya dokumentasi perencanaan TIK yang menyeluruh

3. Perlu adanya koordinasi dengan kantor/bagian lainnya yang mempunyai rencana dalam pengembangan TIK.

Perbandingan Nilai e-Government Provinsi Riau Tahun 2013 dengan Tahun Sebelumnya

Dalam hal ini masih mengacu pada nilai e-Government Provinsi Riau tahun 2011, karena Provinsi Riau tidak ikut serta pada pemeringkatan e-Government tahun 2012. DIMENSI 2011 2013 KEBIJAKAN 2.17 1.79 KELEMBAGAAN 2.33 2.67 INFRASTRUKTUR 2.14 2.24 APLIKASI 2.23 1.93 PERENCANAAN 1.93 2.00 RATA - RATA 2.16 (KURANG) 2.13 (KURANG)

Pada tahun 2011, Provinsi Riau menduduki urutan ke 10 dari 25 Provinsi yang mengikuti PeGI, dan capaian sasaran 100% karena target nilai e-Government Provinsi Riau pada tahun 2011 adalah 2,1 sedangkan nilai yang diperoleh 2,16. Berikut grafik perbandingan target dan realisasi tahun 2013 dan tahun sebelumnya (2011) :

Grafik perbandingan nilai e-Government Provinsi Riau tahun 2013 dan 2011 :

Dari grafik tersebut terlihat dari penilaian 5 (lima) dimensi, nilai dimensi kebijakan dan aplikasi menurun dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena belum adanya kebijakan bidang TIK dan belum ada aplikasi yang terintegrasi satu sama lain. Untuk mencapai nilai yang lebih baik, sebaiknya Provinsi Riau melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik mengikuti saran – saran perbaikan yang diberikan oleh asesor untuk tiap – tiap dimensinya.

\

Dengan tersedianya data/informasi yang transparan dan akuntabel, diharapkan dapat mewujudkan masyarakat informasi yang sejahtera. Untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut, indikator kinerjanya adalah Nilai Keterbukaan Informasi Provinsi Riau.

Gambaran capaian sasaran Meningkatnya Penyediaan Serta Penyebaran Data Dan Informasi Yang Transparan Dan Akuntabel adalah sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

Nilai Keterbukaan Informasi Provinsi Riau 30,000 32,270 108%

Penilaian dilakukan oleh tim dari Komisi Informasi Pusat yang terdiri dari Komisoner KI Pusat sebagai pengarah, Tenaga Ahli dan Asisten Ahli serta Administratif sebanyak 10 orang serta dibantu 1 orang tenaga konsultan nasional. Kegiatan ini secara keseluruhan berlangsung dari tanggal 7 Oktober 2013 sampai dengan 4 Desember 2013. Pemeringkatan keterbukaan informasi 2013 ini hanya diikuti oleh 12 dari 34 Provinsi di Indonesia, ini disebabkan Provinsi yang lainnya tidak mengisi kuesioner yang telah disebarkan oleh tim penilai.

TUJUAN 2 :

Terciptanya Masyarakat Informasi yang

Sejahtera

SASARAN STRATEGIS 2.1 :

Dokumen terkait