PENDAHULUAN
A.
Gambaran Umum
Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau
merupakan perangkat daerah yang diserahi wewenang tugas dan tanggung jawab
menunjang penyelenggaraan urusan otonomi daerah, desentralisasi, dekonsentrasi
dan tugas-tugas pembantuan di bidang Komunikasi, Informasi dan Pengolahan Data
Elektronik Provinsi Riau.
Melalui perubahan-perubahan lingkungan strategis yang terjadi dewasa ini, yaitu
adanya perubahan SOTK Tahun 2009 dari Perda No. 23 Tahun 2001 Bentuk dan
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengolahan Data Elektonik serta Badan
Informasi, Komunikasi dan Kesatuan Bangsa Provinsi Riau No. 27 Tahun 2001, telah
terbentuk Dinas baru yang bernama Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan
Data Elektronik Provinsi Riau sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008
dan Peraturan Gubernur Riau Nomor 46 Tahun 2009 , merupakan suatu unit kerja
yang dipercaya mampu menjadi pengelola Teknologi Informasi di Provinsi Riau, serta
pelaksanaan kebijakan di bidang Komunikasi dan Informasi sehingga dapat menjadi
pusat informasi bagi kebutuhan Pemerintah pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
B.
Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Riau Nomor 46 Tahun 2009, Tugas Pokok
Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau adalah
menyelenggarakan Otonomi Daerah, Tugas Desentralisasi, Tugas Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan di Bidang Komunikasi, Informasi dan Pengolahan Data Elektronik
serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
Fungsi Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau
adalah sebagai berikut :
1. Perumusan dan pelaksanakan kebijakan di bidang Komunikasi dan Informatika
dan pengolahan data elektronik yang meliputi pemberdayaan system informasi
komunikasi dan diseminasi informasi dan pengembangan aplikasi telematika
2. Pelaksanaan diseminasi, jaringan komunikasi dan layanan informasi publik
3. Pelaksanaan fasilitasi bantuan teknis di bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi, Pengolahan Data dan Informasi serta Pemberdayaan Telematika
4. Pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan kerjasama dengan instansi terkait di
bidang TIK, Pengolahan data dan informasi, pemberdayaan telematika,
diseminasi informasi, jaringan komunikasi dan layanan informasi publik
standarisasi.
5. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan penyusunan laporan hasil kegiatan kepada
6. Pelaksanaan tugas-tugas Kesekretariatan
7. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
C.
Struktur Organisasi
Susunan organisasi Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik
Provinsi Riau terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Bina Program
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
3. Bidang Aplikasi Telematika
a. Seksi pengembangan teknologi informasi
b. Seksi pengembangan perangkat lunak
c. Seksi sistem jaringan
4. Bidang Pemberdayaan Sistem Informasi
a. Seksi pengumpulan data
b. Seksi pengolahan data dan analisis data
c. Seksi penyajian data dan informasi
5. Bidang Komunikasi
b. Seksi kemitraan media komunikasi
c. Seksi komunikasi Pemerintah
6. Bidang Informasi Publik
a. Seksi layanan informasi
b. Seksi penyiaran
c. Seksi media informasi
7. UPT Media Center
D.
Sistematika Penulisan
Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau Tahun 2013 ini dibagi dalam
beberapa bab dan ditambah dengan lampiran. Uraian singkat masing-masing
bab adalah sebagai berikut :
Ikhtisar Eksekutif; memuat tentang ringkasan pencapaian sasaran pada tahun 2013
Bab I Pendahuluan; memuat gambaran umum organisasi dan sekilas pengantar lainnya
Bab II Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja; memuat beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen
Penetapan Kinerja).
Bab III Akuntabilitas Kinerja; merupakan uraian pencapaian sasaran-sasaran organisasi pelopor, dengan pengungkapan dan penyajian
dari hasil pengukuran kinerja
Bab IV Penutup; mengemukakan tinjauan secara umum tentang
keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang
berkaitan dengan kinerja instansi serta strategis pemecahan masalah
RENCANA STRATEGIS
DAN
PENETAPAN KINERJA
A.
RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data
Elektronik (Dinas Kominfo dan PDE) Provinsi Riau Tahun 2009-2013 telah mengalami
perubahan-perubahan sejalan dengan perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Riau Tahun 2009-2013, sedangkan Rencana
Kinerja Tahun 2013 mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
A.1
Visi dan Misi
Visi
Visi RPJMD Provinsi Riau tahun 2009 – 2013 :
Terwujud ya pe ba gu a eko o i ya g apa da pe ge ba ga
budaya melayu secara proporsional melalui kesiapan infrastruktur dan peningkatan pembangunan pendidikan dalam masyarakat ya g aga is
Dengan mengacu pada RPJMD Propinsi Riau Tahun 2009-2013, Dinas
Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau merumuskan
visinya sebagai berikut :
Terwujudnya Komunikasi dan Informasi Yang Berbasis Teknologi
Informasi Menuju Masyarakat Sejahtera
Makna yang terkandung dalam rumusan Visi Dinas Komunikasi Informatika dan
Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau tersebut di atas yaitu :
1. Komunikasi dan informasi berbasis teknologi informasi adalah terciptanya
proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) yang bisa dimengerti dan
dipahami dari pemerintah kepada masyarakat melalui sarana teknologi, format
visual dan, distribusi multimedia untuk menghasilkan informasi yang berkualitas
yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu yang digunakan untuk
keperluan pemerintahan, bisnis, pribadi dan merupakan informasi yang
strategis untuk pengambilan keputusan.
2. Masyarakat sejahtera adalah keadaan sentosa dan makmur, selamat, mampu
menghadapi segala macam gangguan. Sentosa mengandung arti berada dalam
keadaan aman dan tentram, sedangkan makmur dapat diartikan sebagai
keadaan serba berkecukupan atau tidak berkekurangan.
Hubungan Visi Provinsi Riau dengan Visi Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau
diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat untuk terwujudnya pembangunan
ekonomi yang mapan.
Misi
Untuk mewujudkan visinya, Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau merumuskan
misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan ketersediaan akses serta layanan komunikasi dan informatika yang terintegrasi;
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka mewujudkan informasi yang beretika dan bertanggungjawab.
B.1
Tujuan dan Sasaran
Bentuk yang lebih terarah dan operasional dalam rangka pencapaian visi dan
misi Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau
dalam perencanaan strategis dirumuskan pada tujuan strategis (strtategic goals)
organisasi. Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan visi dan misi dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun atau
lebih. Lebih lanjut perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Dinas
Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau untuk
mengukur sejauh mana visi dan misi organisasi telah dicapai. Agar dapat diukur
tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja
(performance indicator) yang terukur.
Tujuan
Tujuan yang mengarah pada perumusan sasaran, kebijakan, program, dan
kegiatan yang akan dilakukan dalam merealisasikan visi dan misi Dinas Komunikasi
Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau adalah :
- Tersedianya akses dan layanan komunikasi dan informasi;
- Terciptanya Masyarakat Informasi yang Sejahtera.
Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang akan dicapai atau dihasilkan
mengacu pada tujuan dan sasaran yang tercantum dalam dokumen RPJMD Provinsi
Riau, berdasarkan hal tersebut uraian sasaran dan indikator capaiannya yaitu :
SASARAN I: MENINGKATNYA EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN KEPEMERINTAHAN
Definisi sasaran I : Dinas Kominfo Provinsi Riau membangun infrastruktur jaringan
internet untuk memudahkan akses pelayanan masyarakat dan membangun aplikasi
e-goverment1 sehingga penyelenggaraan kepemerintahan berjalan efektif, efisien,
transparan dan akuntabel.
1
Untuk mengukur keberhasilan sasaran I, indikator kinerjanya adalah :
Nilai e-Government Provinsi Riau
Definisi : nilai yang diperoleh berdasarkan pemeringkatan e-government yang
dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI sebagai bentuk
penghargaan yang diberikan kepada Lembaga Pemerintah yang telah memanfaatkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara terintegrasi dalam memberikan
layanan publik. Kategori yang dinilai adalah aspek Kebijakan, Kelembagaan,
Infrastruktur, Aplikasi dan Perencanaan TIK.
Dimensi Pemeringkatan e-Government Indonesia :
1. Kebijakan
Dimensi kebijakan sangat erat kaitannya dengan produk hukum dan juga
dokumen resmi yang memberi arah dan mendorong pemanfaatan TIK, terdiri
dari:
- Manajemen/proses kebijakan (terkait TIK) yang dilaksanakan.
- Visi dan misi yang dijabarkan dengan jelas dan terdokumentasi dalam bentuk
surat keputusan, peraturan, regulasi, kebijakan, pedoman, rencana strategis,
atau bentuk dokumen resmi lainnya.
- Strategi penerapan kebijakan TIK yang dituangkan dalam bentuk rencana
kerja, program, atau bentuk dokumen resmi lainnya.
- Standar atau panduan yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK secara umum
- Peraturan terkait dengan pemanfaatan TIK untuk menjamin kelangsungan
program pengembangan dan pemanfaatan TIK.
- Keputusan kementerian/lembaga/pemerintah daerah terkait penerapan
kebijakan TIK.
- Skala Prioritas penerapan TIK yang dilaksanakan.
- Evaluasi/manajemen risiko TIK yang diterapkan.
2. Kelembagaan
Dimensi kelembagaan terkait erat dengan keberadaan organisasi yang
berwenang dan bertanggung jawab atas pengembangan dan pemanfaatan TIK
dengan indikator:
- Keberadaan organisasi struktural yang lengkap sehingga dapat menjalankan
fungsi Chief Information Officer (CIO), dukungan teknis, dan fungsi lain dengan
baik.
- Adanya dokumen yang memberikan rumusan yang jelas mengenai Tugas
Pokok dan Fungsi (TUPOKSI).
- Adanya Sistem dan Prosedur Kerja yang lengkap dan terdokumentasi untuk
melaksanakan hal-hal yang terkait dengan pemanfaatan dan pengembangan
TIK.
- Adanya kelengkapan unit dan aparatur untuk mendukung pemanfaatan dan
pengembangan TIK yang memadai dari segi jumlah, kompetensi, jenjang karir,
- Adanya program pengembangan Sumber Daya Manusia TIK yang terencana
dan terlaksana.
3. Infrastruktur
Dimensi infrastruktur berkaitan dengan sarana dan prasarana yang mendukung
pengembangan dan pemanfaatan TIK yang terdiri dari:
- Data center dan aplikasi pendukungnya.
- Jaringan Data (LAN, WAN, Internet).
- Keamanan yang terencana dan terevaluasi.
- Fasilitas pendukung seperti antara lain AC, UPS, Genset, serta sarana
pengamanan fasilitas lainnya.
- Dokumen Disaster Recovery yang diperlukan jika terjadi kegagalan sistem.
- Pemeliharaan infrastruktur TIK.
- Inventarisasi peralatan TIK.
4. Aplikasi
Dimensi aplikasi berkaitan dengan ketersediaan dan dimanfaatkannya piranti
lunak aplikasi yang memenuhi kriteria antara lain:
- Adanya situs web (homepage).
- Adanya Aplikasi fungsional utama 1 (Pelayanan Publik).
- Adanya Aplikasi fungsional utama 2 (Administrasi & Manajemen Umum).
- Adanya Aplikasi fungsional utama 3 (Administrasi Legislasi).
- Adanya Aplikasi fungsional utama 4 (Manajemen Pembangunan).
- Adanya Aplikasi fungsional utama 6 (Manajemen Kepegawaian).
- Dokumentasi setiap aplikasi yang dimiliki.
- Inventarisasi seluruh aplikasi TIK.
- Interoperabilitas setiap aplikasi yang diterapkan.
Aplikasi tersebut haruslah mendukung fungsi dasar umum sistem
kepemerintahan yang terdiri dari antara lain:
- Pelayanan publik, seperti kependudukan, perpajakan dan retribusi,
pendaftaran dan perijinan, bisnis dan investasi, pengaduan masyarakat,
publikasi informasi umum dan kepemerintahan, dan lain-lain.
- Administrasi dan manajemen umum yang meliputi surat elektronik, sistem
dokumen elektronik, sistem pendukung keputusan, kolaborasi dan koordinasi,
manajemen pelaporan pemerintahan, dan lain-lain.
- Administrasi legislasi yang meliputi aplikasi sistem katalog hukum, peraturan
perundangan, dan lain-lain.
- Manajemen pembangunan yang meliputi sistem perencanaan pembangunan
daerah, sistem pengadaan barang dan jasa, pengelolaan dan monitoring
proyek, sistem evaluasi dan informasi hasil pembangunan, sistem laporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
- Manajemen keuangan, meliputi aplikasi anggaran, kas dan perbendaharaan,
akuntansi daerah, dan lain-lain.
- Manajemen kepegawaian yang meliputi aplikasi penerimaan pegawai, absensi,
5. Perencanaan
Dimensi perencanaan berkaitan dengan proses perencanaan dengan indikator
antara lain:
- Adanya organisasi yang melakukan perencanaan TIK
- Adanya sistem perencanaan untuk pengembangan dan pemanfaatan TIK yang
dilakukan secara nyata
- Adanya dokumentasi Master Plan yang lengkap, yang mengandung unsur lima
dimensi PeGI, Implementasi dari Master Plan yang sudah dibuat
- Adanya anggaran yang tertuang dalam RPJMN/RPJMD dan RKP/RKPD.
Kegiatan yang mendukung indikator nilai e-Government Pemerintah Provinsi Riau
antara lain :
- Pengembangan dan penataan jaringan IT Pemprov Riau
- Sosialisasi jaringan online Pemerintah Provinsi Riau
- Pengembangan e-government Provinsi Riau
- Penyimpanan sistem jaringan integrasi open source se Provinsi Riau
SASARAN II : MENINGKATNYA PENYEDIAAN SERTA PENYEBARAN DATA DAN INFORMASI YANG TRANSPARAN DAN AKUNTABEL
Definisi sasaran I :
Dinas Kominfo Provinsi Riau menyediakan data/informasi yang dapat dimanfaatkan
Pemerintah dalam mengambil kebijakan dan masyarakat yang membutuhkan
melalui penyajian pada website dan juga data pembangunan pada aplikasi SDDKD.
Selain itu, tugas dan fungsi Dinas Kominfo Provinsi Riau adalah menyebarkan
informasi publik2 kepada masyarakat melalui sosialisasi/dialog/media massa/grup
tradisonal/pelatihan kelompok informasi masyarakat/internet/pameran dan media
lainnya. Bagi masyarakat punya hak untuk tahu informasi publik tersebut melalui
PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) yang ada pada masing-masing
badan publik. Jika masyarakat mengalami kendala untuk meminta informasi publik
dari badan publik, maka Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau melalui UPT Komisi
Informasi Provinsi Riau dapat menyelesaikan sengketa tersebut sesuai prosedur
yang berlaku. Untuk mengukur keberhasilan sasaran II, indikator kinerjanya adalah :
Nilai Keterbukaan Informasi Provinsi Riau
Definisi : nilai yang diperoleh berdasarkan pemeringkatan Keterbukaan Informasi
Badan Publik terhadap ketaatan implementasi seluruh kewajiban Badan Publik dan
memberikan akses informasi publik kepada masyarakat seperti yang dimanatkan
2
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Penilaian dilakukan oleh Komisi Informasi Pusat (KIP) dengan menilai website Badan
Publik, menyebarkan kuesioner penilaian mandiri, monitoring dan visitasi serta
testimoni terhadap pengguna informasi publik.
Dasar penilaian keterbukaan informasi publik berdasarkan 3 aspek yaitu :
1. Kelengkapan regulasi tentang keterbukaan informasi publik yang meliputi,
Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur dan SK Gubernur tentang Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi(PPID).
2. Kelengkapan sarana dan prasarana pelayanan informasi, yaitu website dan meja
layanan informasi publik.
3. Kelengkapan proses pelayan informasi publik, yaitu mekanisme pelayanan dan
Standard Operating Procedure (SOP).
Kegiatan yang mendukung indikator ini adalah :
- Optimalisasi riau.go.id
- Pengembangan studio editing multimedia
- Layanan informasi publik diskominfo-pde
- Pengembangan layanan informasi media center3
- Newsroom4Pemerintah Provinsi Riau
- Identifikasi, Sinkronisasi Data dan Informasi Pembangunan Riau
- Update dan Analisa Data Pembangunan Provinsi Riau
3Pusat Informasi dan Komunikasi Publik yang menjadi tempat untuk mengakses informasi,
berkomunikasi dan mendapatkan layanan sosial ekonomi dengan menggunakan sarana teknologi informasi dan komunikasi berupa komputer, scanner, printer dan koneksi internet.
4
- Pembinaan dan Peningkatan Kinerja Sumber Daya Aparatur Pengelola Data dan
Informasi Pembangunan Daerah se Provinsi Riau
- Layanan Media Elektronik (Dialog Interkatif di Media Elektronik Lokal)
- Penyediaan Jasa Publikasi
- Pameran Pembangunan Teknologi Informasi
- Sosialisasi Internet Sehat dan Aman (INSAN), Narkoba dan Sosialisasi Pemilih
Pemula Pemilu 2014 di Kabupaten/Kota
- Operasional Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) di Provinsi Riau
- Bimbingan Teknis Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PID)
- Layanan Kinerja Komisi Informasi Provinsi Riau
- Festival Pertunjukan Media Tradisonal dalam Penyebarluasan Informasi
- Pekan Informasi Nasional 2013
- Workshop Jurnalistik Media Siaran (Broadcasting Journalist) bagi Komunitas
Radio dan Televisi
- Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi Publik
- Kemitraan Pemerintah dan Insan Pers Komunikasi
- Pengembangan Kemitraan Lembaga Komunikasi
RENCANA KINERJA TAHUN 2013
NO SASARAN STRATEGIS NO INDIKATOR TARGET
1. Meningkatnya efektivitas 1. Nilai e-government Provinsi 2,2
penyelenggaraan Riau
kepemerintahan
2. Meningkatnya penyediaan serta 1. Nilai Keterbukaan Informasi 30,000
penyebaran data dan informasi Provinsi Riau
yang transparan dan akutabel
B.
Penetapan Kinerja Tahun 2013
Penetapan Kinerja adalah pernyataan komitmen pimpinan yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya
yang dikelolanya. Penetapan Kinerja Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau telah
mengalami beberapa perubahan mengacu pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan juga sejalan dengan revisi Renstra 2009-2013 pada
Provinsi Riau Tahun 2013 ini, kami susun kembali Penetapan Kinerja 2013 yang
kiranya sesuai dengan peraturan dan revisi Renstra tersebut.
PENETAPAN KINERJA
SKPD : DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK
PROVINSI RIAU
STRATEGIS KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5)
2,20 Program : Pengembangan
Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Kegiatan : Pengembangan dan Penataan Jaringan IT Pemprov Riau
500.000.000
Kegiatan : Sosialisasi Jaringan
Online Kegiatan : Penyimpanan Sistem
Jaringan Integrasi Open Source se Provinsi Riau
350.000.000
Program : Fasilitasi Peningkatan SDM
Bidang Komunikasi dan Informasi
Kegiatan : Job Training TIK bagi
Aparatur di
Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Kegiatan : Optimalisasi website
www.riau.go.id
187.600.000
Kegiatan : Pengembangan Studio Editing Multimedia
Operasional Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) di Provinsi Kegiatan : Layanan Kinerja Komisi
Informasi Provinsi Riau
2.288.903.350
Program : Kerjasama Informasi dan Media Massa
Kegiatan : Layanan Informasi
Publik Diskominfo-PDE
137.200.000
Kegiatan : Newsroom Pemerintah
Provinsi Riau
187.400.000
Kegiatan : Pengembangan Layanan
Informasi Media Center
405.076.600
Kegiatan : Layanan Media Elektronik (Dialog Interaktif di media elektronik lokal)
200.000.000
Kegiatan : Pameran Pembangunan
Teknologi Informasi
225.000.000
Kegiatan : Pekan Informasi Nasional tahun 2013
176.000.000
Kegiatan : Kemitraan Pemerintah dan Insan Pers Komunikasi
100.000.000 Kegiatan : Identifikasi, Sinkronisasi
Data dan Informasi Pembangunan Riau
320.600.000
Kegiatan : Update dan Analisa Data Pembangunan Provinsi Riau
262.291.000
Kegiatan : Pembinaan dan
Peningkatan Kinerja Sumber Daya Aparatur Pengelolan Data dan Informasi Pembangunan Daerah
Kegiatan : Sosialisasi Internet Sehat dan Aman (INSAN), Narkoba dan Sosialisasi Pemilih Pemula Pemilu 2014 di
Program : Pelayanan Adminstrasi Perkantoran
Kegiatan : Penyediaan Jasa
Publikasi 270.000.000
Program : Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi
Kegiatan : Bimbingan Teknis
Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PID)
200.000.000
Kegiatan : Festival Pertunjukan Media Tradisional dalam Kegiatan : Workshop Jurnalistik
Media Siaran (Broadcasting Journalist) bagi Komunitas Radio dan Televisi
100.000.000
Kegiatan : Pembelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi bagi Publik 224.123.400
AKUNTABILITAS KINERJA
A.
CAPAIAN SASARAN
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan yang merupakan hasil suatu penilaian yang
sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Disamping itu, sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: Per/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, sebagai tolok
ukur keberhasilan organisasi secara menyeluruh yang menggambarkan tugas, peran,
dan fungsi organisasi ditampilkan pada capaian Indikator Kinerja Utama (Key
Performance Indikators) yang merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis organisasi.
Evaluasi kinerja dilakukan terhadap hasil pengukuran kinerja dan pencapaian
sasaran, dimana setiap capaian indikator kinerja dijelaskan lebih lanjut tentang
pelaksanaannya. Penjelasan pelaksanaan program kerja yang dilaksanakan sesuai
dengan rencana kinerja pada tahun 2013.
Untuk mewujudkan tersedianya akses dan layanan komunikasi dan informasi adalah
dengan meningkatkan efektivitas penyelenggaraan kepemerintahan agar
penyelenggaraan kepemerintahan berjalan efektif, efisien, transparan dan
akuntabel. Untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut, indikator kinerjanya
adalah nilai e-government Provinsi Riau.
Gambaran capaian sasaran Meningkatnya Efektivitas Penyelenggaraan Kepemerintahan adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
Nilai e-government Provinsi Riau 2.20 2.13 97%
Kegiatan Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) untuk tingkat Provinsi
dilaksanakan oleh Direktorat e-Government, Direktorat Jenderal Aplikasi
Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Kegiatan PeGI
ini dilakukan untuk melihat peta kondisi pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) di tingkat Provinsi yang dilaksanakan di Provinsi Bali pada tanggal
11 – 12 September 2013. Tiap Provinsi mengirim minimal dua orang
wakilnya (1 pejabat dan 1 staf teknis) yang membidangi/mengelola Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), yang dapat menjelaskan kondisi penggunaan
SASARAN STRATEGIS 1.1 : Meningkatnya efektivitas
penyelenggaraan kepemerintahan TUJUAN 1 :
dan pengembangan TIK di lingkungan instansinya. Peserta diharapkan membawa
data inventarisasi SDM, daftar kebijakan terkait TI (peraturan, keputusan,
pedoman dll), data inventarisasi aplikasi, data inventarisasi Peralatan
TI/Infrastruktur, Topologi Jaringan dan struktur organisasi pengelola TI
sebagai pendukung informasi TIK yang akan disampaikan kepada asesor.
Pemeringkatan e-Government 2013 ini hanya diikuti oleh 21 dari 34 Provinsi di
Indonesia.
Metodologi Pemeringkatan
Dalam pelaksanaannya, tahapan yang dilakukan dapat dilihat pada diagram alir
berikut :
Penjelasan tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Calon peserta dijelaskan proses pelaksanaan dari awal sampai akhir berikut
penjelasan mengenai semua kebutuhan informasi yang mendukung proses
penilaian. Dengan demikian, calon peserta mendapatkan informasi tentang tata-
cara pemeringkatan, dimensi dan indikator yang dievaluasi serta cara mengisi
2. Peserta mengisi kuesioner dan melengkapi dengan informasi pendukung. Setelah
peserta mengerti dan memahami tata cara pemeringkatan, peserta dipersilakan
mengisi kuesioner dan melengkapinya dengan berbagai informasi pendukung
yang diperlukan.
3. Setelah kuesioner terisi dan dilengkapi dengan informasi pendukung, asesor
melakukan pemeriksaan untuk memastikan keabsahan hasil jawaban.
4. Bila diperlukan, asesor dapat melakukan klarifikasi/pemeriksaan melalui telepon,
e-mail atau dengan melihat ke lokasi.
5. Asesor melakukan asesmen dan memberikan pemeringkatan tiap peserta.
Pemeringkatan yang diberikan meliputi pemeringkatantiap dimensi tiap-tiap
peserta dan secara rata-rata keseluruhan peserta.
6. Dari hasil kompilasi di tingkat nasional selanjutnya dilakukan normalisasi.
7. Penentuan hasil akhir pemeringkatan ditentukan melalui sidang asesor.
8. Hasil pemeringkatan yang telah ditetapkan dipublikasikan melalui berbagai
media, situs web dan juga seminar agar diketahui masyarakat umum.
Adapun pemberian peringkat di masing-masing dimensi dan secara keseluruhan
adalah sebagai berikut:
, ≤ SANGAT BAIK ≤ , , ≤ BAIK < 3,50
, ≤ KURANG < 2,50
Hasil Penilaian e-Government untuk Provinsi Riau Tahun 2013
Hasil penilaian dan peringkat :
HASIL PENILAIAN
Nama : Provinsi Riau
Peringkat ke : 15 (lima belas) dari 21 Provinsi
Penilaian Provinsi Riau secara kuantitatif :
DIMENSI NILAI
KEBIJAKAN 1.79
KELEMBAGAAN 2.67
INFRASTRUKTUR 2.24
APLIKASI 1.93
PERENCANAAN 2.00
Grafik Radar 5 Dimensi :
Hasil pemeringkatan keseluruhan :
Hasil Penilaian Kualitatif Tata Cara Asesmen:
- Sebelum asesmen, peserta telah menerima informasi tentang persiapan yang
perlu dilakukan, yang meliputi kriteria penilaian, data pendukung dan pengiriman
- Peserta mendapatkan penjelasan lebih rinci mengenai tata cara asesmen dalam
sesi penjelasan yang dilakukan sebelum asesmen.
- Asesmen dilakukan terhadap indikator yang dapat diperlihatkan, dijelaskan,
diperiksa, dan dinilai selama asesmen.
Rangkuman Asesmen Provinsi Riau
Hasil asesmen keseluruhan dimensi untuk Provinsi Riau adalah KURANG. Penilaian ini dilakukan berdasarkan informasi yang didapat dari hasil pemaparan peserta
asesmen dan penggalian Asesor selama pelaksanaan asesmen. Disamping itu,
penilaian ini juga mengacu pada indikator yang tersedia pada saat penilaian
dilaksanakan. Berikut ini disajikan penilaian penerapan e-government di Provinsi
Riau berdasarkan masing-masing dimensi :
Kebijakan
Nilai dimensi Kebijakan untuk Provinsi Riau adalah KURANG. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa indikator sebagai berikut.
Indikator positifnya adalah:
1. Adanya keinginan untuk menentukan prioritas pengembangan kebijakan TIK
2. Adanya keinginan untuk pengembangan dan penerapan TIK, meskipun belum
Indikator negatifnya adalah :
1. Belum jelasnya proses kebijakan yang berkaitan dengan TIK
2. Belum jelasnya visi, misi dan strategi penerapan TIK dalam bentuk keputusan
tertulis dan jelas
3. Belum jelasnya regulasi berkaitan dengan kebijakan TIK, termasuk berkaitan
dengan prioritas pengembangan dalam kebijakan TIK.
Saran perbaikan untuk dimensi Kebijakan adalah:
1. Perlu menyusun Visi dan Misi TIK yang lebih spesifik yang kemudian ditetapkan
melalui peraturan
2. Perlu adanya keputusan dalam bentuk peraturan ataupun keputusan pejabat
instansi yang berkaitan dengan kebijakan TIK
3. Perlu adanya keputusan yang berkaitan dengan pedoman penerapan TIK
4. Perlu disusun manajemen risiko dan juga mengevaluasi TIK yang sudah
dikembangkan
5. Perlu adanya dokumen yang mengendalikan dan mengelola skala prioritas
penerapan TIK.
Kelembagaan
Indikator positifnya adalah:
1. Adanya struktur kelembagaan TIK untuk mendukung penerapan TIK
2. Adanya penjelasan berkaitan dengan tugas dan fungsi dari organisasi dan unit
kerja
3. Adanya prosedur berkaitan dengan TIK meskipun belum menyeluruh untuk
mendukung penerapan dan pengembangan TIK
4. Adanya pengembangan SDM yang lebih baik.
Indikator negatifnya adalah:
Jumlah prosedur SOP aktivitas TIK yang belum menyeluruh dan lengkap.
Saran perbaikan untuk dimensi Kelembagaan adalah:
1. Perlu tetap melakukan proses perbaikan yang berkelanjutan terhadap
organisasi, tupoksi dan juga pengembangan SDM untuk menangani penerapan
dan pengembangan TIK secara menyeluruh dan terintegrasi
2. Perlu adanya prosedur kerja / SOP yang lengkap dan terdokumentasi untuk
pelaksanaan TIK
3. Perlu adanya pemberdayaan dan koordinasi bersama di seluruh kantor dan
Infrastruktur
Nilai dimensi Infrastruktur untuk Provinsi Riau adalah KURANG. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa indikator sebagai berikut.
Indikator positifnya adalah:
1. Adanya data center meskipun belum terpusat untuk seluruh SKPD
2. Adanya sarana pendukung untuk infrastruktur TIK, meski masih dirasakan
belum memadai.
Indikator negatifnya adalah:
1. Belum adanya data center yang cukup termasuk sarana pendukungnya
2. Belum adanya disaster recovery
3. Belum adanya pemeliharaan yang menyeluruh
4. Belum adanya inventarisasi peralatan TIK yang menyeluruh
5. Belum adanya jaringan koneksi yang menghubungkan seluruh SKPD.
Saran perbaikan untuk dimensi Infrastruktur adalah:
1. Perlunya rencana pengembangan yang sistematik terkait infrastruktur TIK
beserta perangkat pendukungnya
2. Perlu menyiapkan proses pemeliharaan yang terkelola dengan baik dan
tercatat, apalagi kalau infrastrukturnya sudah besar dan kompleks
3. Perlu menyiapkan langkah inventarisasi peralatan TIK yang tersebar di bagian
4. Perlu menyiapkan keamanan yang lebih sistematik untuk menjaga sistem yang
ada.
Aplikasi
Nilai dimensi Aplikasi untuk Provinsi Riau adalah KURANG. Indikator positifnya adalah:
1. Telah mempunyai situs web pemerintah provinsi yang dapat berkomunikasi
dengan masyarakat
2. Telah memiliki aplikasi TIK untuk mendukung kegiatan keuangan, administrasi,
kepegawaian, pembangunan dan juga pelayanan publik.
Indikator negatifnya adalah :
1. Belum ada inventarisasi aplikasi TIK yang terdokumentasikan
2. Belum ada dokumentasi aplikasi TIK yang diterapkan
3. Belum ada pengembangan interoperabilitas aplikasi
4. Belum ada aplikasi yang diakses secara jaringan yang terkoneksi satu sama
lain.
Saran perbaikan untuk dimensi Aplikasi adalah:
1. Perlu segera dilakukan inventarisasi aplikasi yang ada dan juga dokumentasi
yang lebih rapi, untuk mendukung perencanaan penerapan aplikasi yang
2. Perlu adanya perencanaan yang cukup baik terhadap aplikasi termasuk
interoperabilitas secara keseluruhan.
Perencanaan
Nilai dimensi Perencanaan untuk Provinsi Riau adalah KURANG. Daerah ini telah memiliki pembiayaan pengembangan TIK dalam perencanaannya, meskipun
masih terbatas.
Indikator negatifnya adalah:
1. Belum ada fungsi yang melakukan perencanaan penerapan TIK dalam unit
yang khusus
2. Belum ada dokumentasi perencanaan TIK yang menyeluruh.
Saran perbaikan untuk dimensi Perencanaan adalah:
1. Perlu adanya bagian unit dalam struktur yang mempunyai fungsi untuk
melakukan perencanaan dan mengendalikan penerapan TIK
2. Perlu adanya dokumentasi perencanaan TIK yang menyeluruh
3. Perlu adanya koordinasi dengan kantor/bagian lainnya yang mempunyai
Perbandingan Nilai e-Government Provinsi Riau Tahun 2013 dengan Tahun Sebelumnya
Dalam hal ini masih mengacu pada nilai e-Government Provinsi Riau tahun 2011,
karena Provinsi Riau tidak ikut serta pada pemeringkatan e-Government tahun
2012.
DIMENSI 2011 2013
KEBIJAKAN 2.17 1.79
KELEMBAGAAN 2.33 2.67
INFRASTRUKTUR 2.14 2.24
APLIKASI 2.23 1.93
PERENCANAAN 1.93 2.00
RATA - RATA 2.16 (KURANG)
2.13 (KURANG)
Pada tahun 2011, Provinsi Riau menduduki urutan ke 10 dari 25 Provinsi yang
mengikuti PeGI, dan capaian sasaran 100% karena target nilai e-Government
Provinsi Riau pada tahun 2011 adalah 2,1 sedangkan nilai yang diperoleh 2,16.
Berikut grafik perbandingan target dan realisasi tahun 2013 dan tahun sebelumnya
Grafik perbandingan nilai e-Government Provinsi Riau tahun 2013 dan 2011 :
Dari grafik tersebut terlihat dari penilaian 5 (lima) dimensi, nilai dimensi kebijakan
dan aplikasi menurun dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena belum
adanya kebijakan bidang TIK dan belum ada aplikasi yang terintegrasi satu sama lain.
Untuk mencapai nilai yang lebih baik, sebaiknya Provinsi Riau melalui Dinas
Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik mengikuti saran – saran
\
Dengan tersedianya data/informasi yang transparan dan akuntabel, diharapkan
dapat mewujudkan masyarakat informasi yang sejahtera. Untuk mengukur
keberhasilan sasaran tersebut, indikator kinerjanya adalah Nilai Keterbukaan Informasi Provinsi Riau.
Gambaran capaian sasaran Meningkatnya Penyediaan Serta Penyebaran Data Dan Informasi Yang Transparan Dan Akuntabel adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
Nilai Keterbukaan Informasi Provinsi Riau 30,000 32,270 108%
Penilaian dilakukan oleh tim dari Komisi Informasi Pusat yang terdiri dari Komisoner
KI Pusat sebagai pengarah, Tenaga Ahli dan Asisten Ahli serta Administratif sebanyak
10 orang serta dibantu 1 orang tenaga konsultan nasional. Kegiatan ini secara
keseluruhan berlangsung dari tanggal 7 Oktober 2013 sampai dengan 4 Desember
2013. Pemeringkatan keterbukaan informasi 2013 ini hanya diikuti oleh 12 dari 34
Provinsi di Indonesia, ini disebabkan Provinsi yang lainnya tidak mengisi kuesioner
yang telah disebarkan oleh tim penilai.
TUJUAN 2 :
Terciptanya Masyarakat Informasi yang
Sejahtera
Metodologi Pemeringkatan
Kegiatan Pemeringkatan Keterbukaan Informasi 2013 ini menggunakan metode
penyebaran Kuesioner Penilaian Mandiri (Self Assessment Questioner) ke seluruh
Badan Publik. Metode self-assessment ini dipilih oleh KI Pusat atas dasar
pertimbangan sebagai mekanisme atau cara untuk mendorong perbaikan Badan
Publik dalam mengelola informasi sesuai dengan UU No. 14 Tahun 2008, dengan
harapan akan terjadi refleksi atas kinerja kelembagaan dan munculnya pemahaman
akan kelebihan dan kekurangan dalam mengelola informasi publik. Hasil penilaian
diverifikasi berupa visitasi dan wawancara setelah dilakukan pemeringkatan
sementara berdasarkan dokumen pembuktian yang berada di website Badan Publik
dan/atau hard copy/soft copy yang dilampirkan pada saat pengembalian kuesioner.
Kuesioner yang telah dikirim ke Badan Publik terdiri atas 27 pertanyaan yang
bersifat penilaian mandiri, dengan klaster bobot penilaian sebagai berikut :
1) Informasi Dasar , dengan bobot penilaian 10 %,
2) Kewajiban Badan Publik untuk Menyediakan Informasi, dengan bobot penilaian 20 % ,
3) Kewajiban Badan Publik untuk Mengumumkan Informasi, dengan bobot penilaian 30 %,
Pelaksanaan Pemeringkatan
1. Pengiriman Kuesioner
Kuesioner yang ditujukan kepada Pimpinan Badan Publik telah dikirimkan
pada awal Bulan Nopember 2013.
Proses pengembalian kuesioner ke Tim Penilai Komisi Informasi ditutup
hingga tanggal 21 Nopember 2013, dengan rekapitulasi pengembalian
sebagai berikut:
No
Kategori Badan Publik
Kirim Kembali
1 Pemerintahan 140 51
2 Provinsi 34 12
3 BUMN 137 59
4 Partai Politik Nasional 12 1
Jumlah 323 123
2. Visitasi Badan Publik
Proses Index Badan Publik dilakukan dengan melakukan verifikasi data
pendukung atas kuesioner yang dikembalikan ke Komisi Informasi untuk
menghasilkan 10 Badan Publik teratas per kategori untuk divisitasi yang
Hasil Penilaian Keterbukaan Informasi Provinsi Riau Tahun 2013
Hasil penilaian dan peringkat :
HASIL PENILAIAN
Nama : Provinsi Riau
Peringkat ke : 10 (sepuluh) dari 12 Provinsi
Penilaian Provinsi Riau secara kuantitatif :
BADAN PUBLIK NILAI
Provinsi Riau 32,270
Rata-Rata Keterbukaan Informasi Kategori Badan Publik Provinsi 42,722
Dengan Skala Nilai Keterbukaan Informasi = 0 - 100, semakin besar nilai yang
diperoleh, maka tingkat kepatuhan Badan Publik terhadap UU No. 14 Tahun 2008
semakin tinggi. Secara umum hasil penilaian self assessment dan verifikasi, nilai
rata-rata keterbukaan informasi Badan Publik kategori Badan Publik Provinsi adalah :
42,722.
Hal ini menjadi parameter bahwa rata-rata tingkat Keterbukaan Informasi Badan
Publik masih harus terus ditingkatkan, dimana belum mencapai nilai setengah dari
Grafik perbandingan nilai keterbukaan informasi Provinsi Riau dengan nilai rata-rata
Badan Publi Provinsi :
Untuk tahun 2012, keterbukaan informasi Provinsi Riau belum dinilai secara resmi
oleh Komisi Informasi Pusat karena belum terbentuknya Komisi Informasi Provinsi
B.
Akuntabilitas Keuangan
Dalam struktur keuangan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD),
Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau
berdasarkan klasifikasi belanja menurut urusan merupakan SKPD yang
melaksanakan Urusan Wajib Komunikasi Informatika. Lebih lanjut pencapaian
kinerja Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau
tahun 2013 yang telah ditetapkan, dapat terwujud dengan adanya dukungan dana
sebagaimana tertuang dalam APBD, baik yang dialokasikan pada anggaran Belanja
Langsung maupun anggaran Belanja Tidak Langsung.
Dana anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Dinas
Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau yang
dialokasikan pada ABPD Propinsi Riau Tahun 2013 setelah perubahan seluruhnya
berjumlah Rp. 20.130.706.225,- (dua puluh milyar seratus tiga puluh juta tujuh ratus
enam ribu dua ratus dua puluh lima rupiah), dengan uraian ringkas serta realisasi
anggaran sebagai berikut :
Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.
7.816.727.900,-Belanja Langsung sebesar Rp.
Sampai dengan Posisi tanggal 31 Desember 2013, Realisasi Fisik dan Keuangan :
URAIAN
REALISASI
Fisik (%) Keuangan (Rp) Keuangan (%)
Belanja Tidak langsung 100% 6.804.539.496,- 87,05%
Belanja Langsung 98.4% 10.768.892.680,- 87,45%
JUMLAH 17.573.432.176,- 87,30%
Realisasi Fisik Belanja Tidak Langsung sebesar 100 % dan Belanja Langsung sebesar
98.4%.
Sedangkan realisasi keuangan untuk Belanja Tidak Langsung sebesar
Rp. 6.804.539.496,- (Enam milyar delapan ratus empat juta lima ratus tiga puluh
sembilan ribu empat ratus sembilan puluh enam rupiah) atau 87,05%. Sehingga
terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 1.012.188.404,00,- (satu milyar dua belas juta
seratus delapan puluh delapan ribu empat ratus empat rupiah). Hal ini disebabkan
sisa kelebihan penganggaran (accress).
Realisasi Keuangan Belanja Langsung sebesar Rp. 10.768.892.680,00
(sepuluh milyar tujuh ratus enam puluh depalan juta delapan ratus sembilan puluh
dua ribu enam ratus delapan puluh rupiah), sehingga terdapat sisa anggaran sebesar
Rp. 1.545.085.645,00 (Satu milyar lima ratus empat puluh lima juta delapan puluh
lima ribu enam ratus empat puluh lima rupiah) yang disetorkan ke Kas Daerah. Sisa
pengadaan barang dan jasa pada beberapa kegiatan dan sisa perjalanan dinas luar
daerah. Namun demikian secara keseluruhan kegiatan terlaksana dengan baik.
Capaian kinerja yang diraih Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan
Data Elektronik Provinsi Riau dalam kurun waktu tahun 2013 meliputi :
1. Jumlah SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau yang terlayani dengan
jaringan komunikasi data sebanyak 38 SKPD, sesuai dengan target (38 SKPD)
2. Jumlah website yang dikelola Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi
Riau yang dapat diakses masyarakat sebanyak 3 (tiga) website, sesuai dengan
target (3 website)
3. Media Center Provinsi Riau menduduki peringkat 2 se Indonesia, di luar
target sebelumnya (dikisaran peringkat 5 besar)
4. Pengisian data SDDKN Provinsi Riau menduduki peringkat 1 se Indonesia,
sesuai dengan target (peringkat 1).
Keberhasilan Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau pada Tahun 2013,
diantaranya adalah :
a) Jumlah website yang dikelola Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau
sebanyak 3 website
b) Persentase pengaduan perselisihan masalah informasi publik dapat
terselsaikan 100%.
c) Konektivitas jaringan antar SKPD Pemerintah Provinsi Riau (38 SKPD)
d) Pembentukan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) dan Pejabat
e) Komisi Informasi Provinsi Riau memperoleh penghargaan peringkat X dari
34 provinsi sebagai Badan Publik dalam Keterbukaan Informasi Publik di
Indonesia dari Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia.
Untuk lebih jelasnya realisasi pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun
Anggaran 2013 lebih terinci dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 1 : Realiasi Program/Kegiatan Belanja Langsung dan Belanja Tidak
Langsung Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau Tahun Anggaran 2013
No Program/Kegiatan Pagu (Rp) Bobot
(%)
Realisasi
Keuangan Fisik
Rp % % Tertimbang
BELANJA 20,130,706,225.00 17,573,432,176.00 87.30 98.40
I BELANJA TIDAK LANGSUNG 7,816,727,900.00 100.00 6,804,539,496.00 87.05 100.00
A Gaji dan Tunjangan 3,650,911,900.00 46.71 3,174,557,796.00 86.95 100.00 46.71
Gaji Pokok PNS/Uang
Representasi 2,595,082,041.55 33.20 2,336,306,600.00 90.03 100.00 33.20
Tunjangan Keluarga 344,885,631.68 4.41 246,697,834.00 71.53 100.00 4.41
Tunjangan Jabatan 259,171,250.00 3.32 248,170,000.00 95.76 100.00 3.32
Tunjangan Umum 97,136,125.00 1.24 88,035,000.00 90.63 100.00 1.24
Tunjangan Beras 200,108,653.88 2.56 150,523,950.00 75.22 100.00 2.56
Tunjangan PPh/Tunjangan
Khusus 92,699,826.38 1.19 57,174,869.00 61.68 100.00 1.19
Pembulatan Gaji 87,000.00 0.00 50,989.00 58.61 100.00 0.00
Iuran Asuransi Kesehatan 61,741,371.51 0.79 47,598,554.00 77.09 100.00 0.79
B Tambahan Penghasilan PNS 4,165,816,000 53.29 3,629,981,700 87.14 53.29
Tambangan Penghasilan
II BELANJA LANGSUNG 12,313,978,325 100 10,768,892,680 87.45 98.40
1 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
2,102,780,000 17.08 1,656,786,708 78.79 15.54
1.1 Penyediaan jasa surat menyurat
4,200,000 0.03 3,000,000 71.43 100.00 0.03
1.2 Penyediaan jasa komunikasi. sumber daya air dan listrik
877,280,000 7.12 679,703,438 77.48 100.00 7.12
1.3 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
60,000,000 0.49 49,121,000 81.87 100.00 0.49
1.4 Penyediaan jasa kebersihan kantor
10,000,000 0.08 9,916,500 99.17 100.00 0.08
1.5 Penyediaan alat tulis kantor 95,000,000 0.77 89,564,325 94.28 100.00 0.77
1.6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
75,000,000 0.61 72,056,075 96.07 100.00 0.61
1.7 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
35,000,000 0.28 34,245,100 97.84 100.00 0.28
1.8 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
30,100,000 0.24 25,128,000 83.48 100.00 0.24
1.9 Penyediaan makanan dan minuman
80,000,000 0.65 78,634,900 98.29 100.00 0.65
1.1 0
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
491,200,000 3.99 469,771,220 95.64 100.00 3.99
2 Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
504,500,000 4.10 443,713,493.00 87.95 4.10
2.1 Pengadaan komputer. printer dan kelengkapannya
176,500,000 1.43 169,125,000 95.82 100.00 1.43
2.2 Pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor
111,000,000 0.90 106,544,000 95.99 100.00 0.90
2.3 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
80,000,000 0.65
77,903,000
97.38 100.00 0.65
2.4 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas /operasional
137,000,000 1.11 90,141,493 65.80 100.00 1.11
3 Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
75,000,000 0.61 63,300,000.00 84.40 0.61
3.1 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
37,000,000 0.30 31,800,000 85.95 100.00 0.30
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
192,800,000 1.57 178,457,100.00 92.56 1.57
4.1 Pendidikan dan pelatihan formal
117,800,000 0.96 110,119,400 93.48 100.00 0.96
4.2 Pembinaan olahraga seni budaya dan rohani
75,000,000 0.61 68,337,700 91.12 100.00 0.61
5 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
407,000,000 3.31 352,301,025.00 86.56 3.31
5.1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
75,000,000 0.61 67,243,725 89.66 100.00 0.61
5.2 Penyusunan rencana kerja (RENJA) SKPD
112,000,000 0.91 100,532,575 89.76 100.00 0.91
5.3 Monitoring. evaluasi dan pelaporan
150,000,000 1.22
131,350,075
87.57 100.00 1.22
5.4 Penyusunan laporan keuangan semesteran dan akhir tahun
70,000,000 0.57 53,174,650 75.96 100.00 0.57
6 Program Pengembangan
Komunikasi. Informasi dan Media Massa
4,522,727,100 36.73 4,110,622,174 90.89 36.02
6.1 Pengembangan dan penataan jaringan IT Pemerintah Provinsi Riau
500,000,000 4.06 477,917,425 95.58 100.00 4.06
6.2 Optimalisasi website riau.go.id
187,600,000 1.52 179,045,300 95.44 100.00 1.52
6.3 Pengembangan e-government Provinsi Riau
200,000,000 1.62 175,670,125 87.84 91.50 1.49
6.4 Pengembangan studio editing multimedia
100,000,000 0.81 98,641,300 98.64 100.00 0.81
6.5 Rapat koordinasi teknis tahunan komunikasi dan informatika se-Provinsi Riau
200,000,000 1.62 186,660,650 93.33 100.00 1.62
6.6 Sosialisasi jaringan online Pemerintah Provinsi Riau
85,000,000 0.69 68,791,090 80.93 100.00 0.69
6.7 Penyimpanan sistem jaringan integrasi Open Source se Provinsi Riau
350,000,000 2.84 322,875,200 92.25 100.00 2.84
6.8 Layanan kinerja komisi informasi Provinsi Riau
2,288,903,350 18.59 2,109,151,134 92.15 96.94 18.02
6.9 Operasional mobil pusat layanan internet kecamatan (MPLIK) di Provinsi Riau
611,223,750 4.96 491,869,950 80.47 100.00 4.96
7 Program Fasilitasi
Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi
7.1 Job training TIK bagi aparatur di Provinsi Riau
175,000,000 1.42 165,915,990 94.81 100.00 1.42
7.2 Festival pertunjukan media tradisional dalam
penyebarluasan informasi
244,000,000 1.98 238,220,200 97.63 100.00 1.98
7.3 Workshop jurnalistik media siaran (broadcasting journalist) bagi komunitas radio dan televisi
100,000,000 0.81 89,030,950 89.03 100.00 0.81
7.4 Pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi bagi publik
224,123,400 1.82 214,454,700 95.69 100.00 1.82
7.5 Bimbingan teknis pengelolaan informasi dan dokumentasi (PID)
200,000,000 1.62 168,164,100 84.08 100.00 1.62
8 Program Kerjasama
Informasi dan Media Massa
1,720,676,600 13.97 1,558,221,900 90.56 12.45
8.1 Pameran pembangunan teknologi informasi
225,000,000 1.83 205,533,000 91.35 100.00 1.83
8.2 Layanan media elektronik (dialog interaktif di media elektronik lokal)
200,000,000 1.62 187,796,000 93.90 100.00 1.62
8.3 Layanan informasi publik Diskominfo-PDE
137,200,000 1.11 125,671,600 91.60 100.00 1.11
8.4 Kemitraan pemerintah dan insan pers
100,000,000 0.81 86,116,900 86.12 100.00 0.81
8.5 Pengembangan kemitraan lembaga komunikasi
100,000,000 0.81 81,723,500 81.72 100.00 0.81
8.6 Pengembangan
penyelenggaraan penyiaran
190,000,000 1.54 167,946,100 88.39 100.00 1.54
8.7 Pekan informasi nasional tahun 2013
176,000,000 1.43 148,829,100 84.56 100.00 1.43
8.8 Pengembangan layanan informasi media center
405,076,600 3.29 386,445,100 95.40 100.00 3.29
8.9 Newsroom Pemerintah Provinsi Riau
187,400,000 1.52 168,160,600 89.73 100.00 1.52
9 Program Pengembangan
Data/Informasi/Statistik Daerah
1,845,371,225 14.99 1,529,704,340 82.89 14.99
9.1 Update dan Analisa Data Pembangunan Provinsi Riau
9.2 Identifikasi. sinkronisasi data dan informasi pembangunan Riau
320,600,000 2.60 282,739,690 88.19 100.00 2.60
9.3 Pembinaan dan peningkatan kinerja sumber daya aparatur pengelola data dan informasi pembangunan daerah se-Provinsi Riau
175,000,000 1.42 154,206,300 88.12 100.00 1.42
9.4 Sosialisasi Internet Sehat dan Aman, Narkoba dan Sosialisasi Pemilih Pemula Pemilu 2014 di
Kabupaten/Kota
P E N U T U P
Secara keseluruhan dalam rangka pelaksanaan tugas, pokok, dan fungsi serta
pelaksanaan kegiatan pembangunan pada tahun pertama berdirinya, dapat
dikatakan bahwa Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau telah berhasil
menyelenggarakan bidang Komunikasi, Informatika dan Pengolahan Data Elektronik.
Hal ini tidak terlepas dari dukungan segenap pemangku kepentingan (Kepala Daerah
dan unsur pimpinan di daerah, dinas/instansi terkait, termasuk seluruh komponen
internal di Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kominfo dan PDE Provinsi
Riau Tahun 2013 ini telah menyajikan berbagai keberhasilan maupun kendala dalam
penyelenggaraan Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik
sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahun 2013 baik itu melalui
pengukuran capaian kinerja kegiatan dan sasaran strategis maupun berdasarkan
capaian Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators).
Terhadap pencapaian target dari berbagai indikator yang telah dicapai Dinas
Kominfo dan PDE Provinsi Riau langkah ke depan yang perlu dilakukan adalah:
1. Perlu tetap melakukan proses perbaikan yang berkelanjutan terhadap organisasi,
tupoksi dan juga pengembangan SDM untuk menangani penerapan dan
2. Perlu adanya prosedur kerja / SOP yang lengkap dan terdokumentasi untuk
pelaksanaan TIK
3. Perlu adanya pemberdayaan dan koordinasi bersama di seluruh kantor dan
bagian untuk mendukung penerapan TIK dengan baik.
4. Perlu segera dilakukan inventarisasi aplikasi yang ada dan juga dokumentasi yang
lebih rapi, untuk mendukung perencanaan penerapan aplikasi yang terintegrasi
5. Perlu adanya perencanaan yang cukup baik terhadap aplikasi termasuk
interoperabilitas secara keseluruhan.
6. Pemerintah menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan pemangku kepentingan
lainnya untuk membangun infrastruktur bidang komunikasi dan informasi di
pedesaan.
7. Pendistribusian informasi dapat dilakukan melalui ruang publik yang tersedia
dengan menggunakan media komunikasi yang sesuai. Pemerintah menyediakan
ruang dan saluran yang diperlukan untuk menyampaikan infotmasi kepada
masyarakat.
8. Kolaborasi dan kerjasama dengan media tradisional sangat penting dalam usaha
menyampaikan pesan pesan yang terkandung dalam informasi publik dengan