• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINASTI TURKI UTSMANI DI AFRIKA UTARA

DINASTI TURKI UTSMANI DI AFRIKA UTARA

A. Afrika Utara Sebelum Kedatangan Dinasti Turki Utsmani

Afrika Utara merupakan satu bagian yang tak terpisahkan dari sejarah Arab. Afrika Utara telah begitu melekat dengan budaya bangsa Arab. Meskipun masyarakat Afrika Utara bukan berasal dari bangsa Arab, namun banyak orang mengenal wilayah Afrika Utara seperti Mesir, Aljazair, Tunisia, Maroko, Libya dan beberapa wilayah Afrika lainnya sebagai bagian dari wilayah Arab atau lebih dikenal dengan sebutan Arab maghribi.13 Meskipun beberapa abad sebelum kedatangan bangsa Arab ke Afrika Utara, wilayah tersebut dikuasai oleh kekaisaran Romawi, namun mereka lebih dikenal dengan sebutan bangsa Arab. Jauh sebelum bangsa Arab memasuki wilayah Afrika Utara, wilayah ini terlebih dahulu menjadi bagian dari wilayah kekuasaan kekaisaran Romawi yang pada saat itu ibu kotanya Konstantinopel di timur dan Roma di belahan barat atau yang lebih dikenal sebagai Italia. Dijelaskan dalam buku The Great Arab Conquests karangan Hugh Kennedy bahwa dimasa pemerintahan kekasisaran Romawi, wilayah Afrika Utara sangat subur. Pada saat itu Afrika Utara dijadikan sebagai distrik pertanian dan hasil pertaniannya dibawa kepusat kota, baik itu kewilayah Roma di barat atau pun kewilayah Konstantinopel di timur. Afrika Utara menjadi satu-satunya wilayah Romawi yang paling menjanjikan dalam bidang pertanian dibandingkan wilayah-wilayah Kekuasaan Kekaisaran Romawi lainnya.

13 M. Riza sihbudi, Menyandera Timur Tengah: Kebijakan AS dan Israel atas Negara- Negara Muslim, (Mizan: Jakarta, 2007), hlm. 129.

13

Dalam sejarah ada masanya suatu kerajaan mengalami perkembangan, masa kegemilangan, namun ada kalanya juga suatu kerajaan mengalami kemunduran dan hampir semua kerajaan yang ada diseluruh dunia mengalami hal itu. Ada dua faktor yang dialami suatu kerajaan pada tahap kemunduran yakni faktor internal yang biasanya penyebab kemunduran terjadi karena faktor dalam kerajaan. Perebutan kekuasaan, nepotisme, korupsi menjadi salah satu faktor kemunduran sebuah kerajaan. Adapun faktor-faktor external lebih disebabkan oleh serangan yang datang dari luar yang ingin merebut wilayah kekuasaan suatu kerajaan. Seperti hal nya Dinasti Umayyah, Dinasti Abbasiyah dan Dinasti-Dinasti lainnya, kerajaan Romawi pun mengalami periode ini. Periode dimana suatu kerajaan mengalami tahapan-tapahan mulai dari proses pendirian, perkembangan, puncak kegemilangan, kemunduran sampai hancurnya suatu kerajaan. Kekuasaan yang dimiliki Romawi diwilayah Afrika setelah sekian lama berhasil di rebut oleh Umat muslim atau lebih tepatnya oleh bangsa Arab pada abad ke 7. Mesir menjadi wilayah pertama yang berhasil di ambil alih. Setelah adanya konflik antara rakyat dan pemerintah yang melarang rakyat Mesir melakukan peribadatan mereka.14

Bangsa Arab masuk ke wilayah Afrika Utara pada masa pemerintahan Umar bin Khattab yang dalam pemerintahannya terkenal dengan perluasan wilayah taklukkan Islam dengan jangkauan yang luas meliputi pesisir barat Asia, pesisir Afrika Utara dan Asia tengah.15 Dibawah komando panglima Amr bin Ash, bangsa Arab berhasil menguasai Mesir dan berhasil menggempur Al-farama’ pada

14Pada masa itu, masyarakat Mesir menganut agama kristen koptik. Namun raja heraklius

menolak segala bentuk peribadatan koptik di Mesir. oleh karena itu lebih mudah bagi bangsa Arab untuk menguasai wilayah Mesir ditengah konflik antara rakyat dan pemerintah

14

tahun 640.16 dijelaskan dalam buku Joesoef sou`yb bahwa sebelum menguasai Mesir, pasukan muslim dibawah komando panglima Amr bin Ash dan disusul oleh panglima besar Abu Ubaidillah, panglima Khalid serta panglima Muawiyah telah lebih dahulu menguasai wilayah Palestina dan Yerussalem.17 Wilayah Mesir dipercayakan kepada panglima Amr bin Ash yang telah berperan penting dalam penaklukkan wilayah Mesir.

Mesir menjadi salah satu wilayah yang masuk dalam kesatuan wilayah Arab yang menjadi wilayah perluasannya termasuk Syiria, Palestina dan Yerussalem. Fustat diputuskan sebagai ibu kota wilayah Mesir.18 Penggalian kembali kanal tua yang berada di wilayah Memphis membuat wilayah Mesir menjadi subur di bidang pertanian dan membuat arus perdagangan yang melalui sungai nil menjadi lancar. Pada masa Khlifah Utsman, perluasan wilayah Islam terus dilakukan serta mempertahankan wilayah-wilayah yang pada masa Khalifah sebelumnya telah di taklukkan. Di wilayah Afrika Utara sendiri, Khalifah Utsman pada saat itu memutuskan untuk melakukan perluasan wilayah ke Tunisia. Dalam buku kisah hidup Utsman bin affan di ceritakan bahwa beliau melakukan ekspedisi pertamanya ke Tunisia19. Namun dalam buku ini tidak disebutkan tahun berapa Khalifah Utsman datang ke Tunisia. Perluasan wilayah dilanjutkan ke Tripoli, yang pada masa Khalifah Umar juga telah dikuasai melalui panglima Amr bin Ash,20 Kartago dan sebagian wilayah Afrika lainnya.

16Philip K Hitti: History of the Arabs Edisi Revisi ke-10 (Jakarta: PT Serambi ilmu semesta,

2002), hlm. 200.

17Sou`yb, loc. cit., hlm. 187. 18Ibid., 228— 229.

19 Musthafa murad, Kisah Hidup Utsman bin Affan, (Jakarta: Zaman, 2009), hlm. 85. 20 Sou`yb, op. cit., hlm. 236.

15

Pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah, Islam mengalami massa kegemilangan di Afrika Utara . Dibawah pemerintahan Walid bin Abdul Malik, Islam berhasil menguasai timur dan barat. Di wilayah barat Dinasti Umayyah berhasil menguasai Aljazair dan Maroko.21 Setelah berhasil menguasai wilayah paling barat Afrika Utara,

perluasan wilayah diteruskan ke wilayah Spanyol dibawah komando panglima Tarikh bin Ziyad. Pada saat itu, wilayah Spanyol berada dibawah kekuasaan Kerajaan Visigoth22. Setelah berhasil mengambil alih kekuasaan dari tangan Kristen, Islam dibawah pemerintahan Dinasti Umayyah di Spanyol memulai babak barunya. Dengan tidak menghancurkan Dinasti-Dinasti kecil Kristen di Spanyol, pemerintahan Dinasti Umayyah menunjukkan sikap toleransinya dengan mengizinkan orang-orang non muslim tetap mendiami Spanyol namun harus membayar upeti tahunan kepada pemerintahan. Bahkan beberapa posisi penting pada saat itu diisi oleh golongan non-muslim. Seperti yanag terjadi pada pemerintahan Abdul Malik bin Marwan yang mengangkat seorang pejabat yang beragama Kristen bernama Yahya al-Dimasyiqi.23 Kelak, kebijakan untuk tidak mengusir warga non muslim dari Spanyol menjadi bahaya sendiri bagi keberlangsungan Dinasti Islam di Spanyol.

Dalam menanamkan kebijakannya, Dinasti Umayyah memberlakukan setiap wilayah yang berada dibawah kekuasaanya menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa sehari-hari. Hal itu berlaku bagi seluruh wilayah kekuasaan Dinasti

21 Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam: dari Klasik Hingga Modern, (Solo: LESFI,

2004), hlm. 73.

22 Hugh Kennedy, The Great Arabs Conquest, (Ciputat: Pustaka alvabet, 2010), cetakan 2,

hlm. 389.

23 Musyarifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik: Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam

16

Umayyah dan merubah peraturan yang pada awalnya berbahasa Romawi menjadi bahasa Arab.24 Maka tidak heran kalau saat ini penduduk yang berada di wilayah Afrika Utara menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa sehari-hari mereka.

Setelah selesai fase Dinasti Umayyah di Afrika Utara, periode Dinasti di wilayah ini masih tetap berlanjut. Kali ini pemerintahan diwilayah Afrika Utara dikuasai oleh dua Dinasti lokal yang namanya cukup dikenal. Dinasti Murabithun dan Dinasti Muwahiddun. Walaupun pada awal pendiriannya kedua Dinasti ini lebih berkiblat pada nilai-nilai keagamaan, namun pada dasarnya kedua Dinasti ini tidaklah sama dan bukan didirikan oleh orang yang sama.

Diawali dengan Dinasti Murabithun (1056-1147) yang pada awal pendiriannya merupakan gerakan keagamaan, namun setelah banyak pengikutnya, haluan mereka berubah kearah politik. Dinasti ini didirikan oleh Abdullah bin Yasin (1056-1059). Keberhasilan Dinasti ini membantu Dinasti kecil di sevilla yang tergabung dalam muluk at-thawaif dalam memukul mundur pasukan Alfonso IV pada tahun 108625 menjadikan posisi Dinasti Murabithun semakin diperhitungkan. Sebelumya pada tahun 107026 Dinasti ini menjadikan Marakesh sebagai ibukota Dinasti ini. Pada tahun 1080-1082, Dinasti Murabithun berhasil memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke Aljazair27

Masa kegemilangan Dinasti Murabithun hanya terbatas pada masa kepemimpinan Yusuf bin tafshin (1061-1106) saja. Ali bin Yusuf(1107-1143)

24 Siti Maryam dkk, op. cit., hlm.74.

25Ajid tohir, Perkembangan Peradaban di Dunia Islam: Melacak Akar- Akar Sejarah, Sosial

Politik, dan Budaya Umat Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 98.

26 Amy Mckenna, The History of Northern Africa, (New York: Britanica Educational

Publishing, 2011), hlm. 49.

17

yang merupakan penerus ayahnya lebih mementingkan ke zuhudannya. Pada masa pemerintahnnya, banyak ulama yang mengisi posisi penting. Tidak heran pada masa pemerintahannya hukum Islam sangat dijalankan. Banyak yang tidak menyukai gaya kepemimpinan Ali bin Yusuf28, ditambah lagi dengan berdirinya Dinasti baru yaitu Dinasti Muwahiddun yang tidak mengakui kepemimpinan Ali yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam yang terdapat dalam al-Quran.

Menolak legitimasi Ali sebagai Sultan serta menghancurkan kekuasaan Dinasti ini menjadikan Dinasti Muwahiddun (1130-1269) sebagai penguasa baru baik di Afrika Utara maupun di Spanyol pada tahun 1130.29 Dinasti ini hanya berumur sebentar. Tidak seperti Dinasti sebelumnya. Walaupun demikian, Dinasti ini berhasil menguasai wilayah yang lebih luas dari pada Dinasti Murabithun. Dinasti ini berhasil menguasai wilayah Maroko dan menjadikannya sebagi ibukota pada tahun 1145, menguasai wilayah Aljazair pada tahun 1152, dilanjutkan dengan menguasai wilayah Tunisia dan Tripoli pada tahun 1160.30 dibawah pemerintahan Sultan Abu Ya’kub Yusuf (1163-1184), seni arsitektur berkembang. Pembangunan mesjid yang pada saat ini dinamakan Giralda dan telah berubah fungsi menjadi katedral. Selain itu ada juga pembangunan ribath al fath serta pembangunan sebuah rumah sakit di Maroko31. selain kemajuan dalam bidang seni, bidang keilmuan juga mengalami kemajuan. Tercatat beberapa ilmuan besar lahir pada masa pemerintahan Dinasti Muwahiddun seperti Ibnu

28 Tohir, op. cit., hlm. 103.

29 Musyarifah Sunanto, Sejarah Islam klasik: Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam,

(Jakarta: Kencana Prenanda Media Grup, 2003), hlm. 136.

30 Philip K Hitti, op. cit., hlm. 696. 31Ibid., hlm. 697.

18

bajjah pada tahun 1139 yang mempunyai keahlian dalam bidan seni musik dan filsafat, ibnu Tufayl yang berprofesi sebagai dokter istana, Ibnu rusyd yang menguasai beberapa bidang keilmuan seperti ilmu kedokteran, filsafat, hukum, dan matematika.32 Meskipun banyak kemajuan yang dicapai pada masa pemerintahan Dinasti Muwahiddun, namun Dinasti ini tidak mempunyai umur yang panjang. Faktor yang menjadi titik kehancurannya pun sama seperti Dinasti-Dinasti Islam sebelumnya yaitu ketidak mampuan pemimpin setelah Sultan an-nashir dalam memimpin roda pemerintahan. Dinasti ini dikalahkan oleh gabungan Dinasti-Dinasti Kristen dalam peperangan las navas de tolosa pada tahun

Pada awal abad ke 16, sebelum kedatangan Dinasti Turki Utsmani ke Afrika Utara, ada beberapa Dinasti yang telah berdiri menguasai masing masing wilayah di Afrika Utara. Penulis hanya akan membahas tiga wilayah saja mengingat waktu penaklukan oleh Dinasti ustmani yang berdekatan. Yaitu Mesir, Aljazair, dan Tunisia. Di Mesir ada Dinasti mamluk (1250-1517) yang telah berkuasa sejak 1250 sampai penaklukkan oleh Dinasti utsmani pada tahun 1517. Dinasti ini didirikan oleh kumpulan para budak. Pada awalnya mereka merupakan budak-budak didikan Dinasti ayyubiyah yang didatangkan dari wilayah kaukasus dan wilayah laut kaspian.33

Dinasti ini didirikan oleh seorang wanita yang bernama Shajar al-durr. Ini merupakan pertama kali Dinasti Islam dipimpin oleh seorang wanita. Shajar al-Dur tidak lain merupakan permaisuri dari Sultan terakhir Dinasti ayyubiyah

32 Musyarifah sunanto, Sejarah Islam Klasik: Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam

(Jakarta:Kencana Prenanda Media Grup, 2003), hlm. 136.

19

(1169-1252) yang bernama Al-mAlik as-salih .34 Dinasti ini terkenal dengan kekuatan militernya, hal itu terbukti dari keberhasilan mereka dalam memukul mundur pasukan Mongol dan berhasil menyelamatkan Mesir dari ancaman Dinasti mongol. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Dinasti mongol berhasil menghancurkan Dinasti Abbasiyah yang merupakan salah satu Dinasti terbesar dalam sejarah Dinasti-Dinasti Islam. Walaupun Dinasti ini bukanlah Dinasti yang didirikan oleh orang-orang yang mempunyai latar belakang agama ataupun kaum terpelajar, namun pada saat itu Mesir menjadi tujuan untuk menuntut ilmu sebagai ganti dari cordoba di Spanyol yang telah dihancurkan pada tahun 1492. Bidang arsitektur juga menjadi perhatian bagi para Sultan. Salah satu arsitektur peninggalan Dinast ini adalah bangunan Al-Qashr al-Ablaq35. Seperti Dinasti-Dinasti pada umumnya, Dinasti-Dinasti mamluk pada akhir masa kekuasaannya dihuni oleh para Sultan yang tidak menguasai pemerintahan dan cenderung hidup bermewah-mewahan.

Aljazair dikelilingi oleh perairan dan menjadi salah satu pelabuhan sibuk di Afrika Utara yang menghubungkan Eropa dan Afrika. Sebelum Dinasti Turki Utsmanidatang, wilayah Aljazair dijaga oleh kabilah tha`Alibah yang dipimpin oleh Syeikh Salam Al-tawmi yang merupakan orang asli berber. Penunjukkan kabilah tha`Alibah sebagai penjaga Aljazair tidak lain karena masyarakat Aljazair tidak mau ada campur tangan Dinasti hafshid diwilayah mereka. Imbalan yang

34 Philip K Hitti, op. cit., hlm. 860. 35Ibid., hlm. 258.

20

harus mereka berikan kepada kabilah ini adalah pemberian upeti36 pemimpin kabilah itu bernama Salam al-tawmi.

Wilayah Tunisia sama halnya dengan wilayah Mesir, namun kasusnya berbeda dengan wilayah Aljazair yang terlepas dari kontrol sebuah pemerintahan resmi atau sebuah Dinasti. Wilayah Tunisia di kuasai oleh sebuah Dinasti yang bernama Dinasti hafshid. Dinasti hafshid juga tidak hanya menguasai wilayah Tunisia saja. Dinasti ini mewarisi kekuasaan Dinasti Muwahiddun. Karena pendiri Dinasti hafshid yang bernama Abu zakariya yahya merupakan salah satu gubernur pada masa kekuasaan Dinasti Muwahiddun.37

Dinasti hafshid (1259-1574) cukup memegang peranan penting di Afrika Utara. Dinasti hafshid mewarisi nama besar Dinasti sebelumnya yaitu Dinasti Muwahiddun di Afrika Utara. Dalam buku Algerie karya William spencer bahkan dijelaskan bahwa pada tahun 1323 Sultan dari Dinasti hafshid yang bernama Abu bakar melakukan penandatangan kerjasama dengan kerajaan Aragon yang diwakili oleh Raja Jacques II dalam bidang perniagaan.38

B. Afrika Utara Dibawah Kekuasaan Turki Ttsmani

Wilayah Afrika Utara yang pertama kali menjadi bagian dari Dinasti Turki Utsmaniadalah Mesir.

Dibawah kekuasaan Sultan Selim I, Dinasti Turki Utsmaniberhasil menghancurkan Dinasti mamluk yang berisikan para budak. Sultan Selim I

36 Ali Muhammad Ash-shalabi, Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah (Jakarta:

Pustaka Al-kautsar, 2003), hlm.

37 Siti Maryam dkk, op. cit., hlm. 229.

21

terkenal dengan ambisinya melakukan perluasan wilayah. Jika pada masa Sultan sebelumnya, setelah penaklukkan Konstantinopel arah wilayah taklukkan Dinasti utsmani lebih mengkedepankan wilayah barat, lain halnya dengan Sultan Selim I. Sultan Selim memutuskan untuk memutar arah. Wilayah timur menjadi fokus wilayah taklukkannya. Seperti yang dikatakan oleh pak Ali unsal yang pernah menjadi dosen tamu di jurusan sejarah peradaban Islam bahwa alasan Sultan Selim memilih fokus untuk menaklukkan wilayah timur dikarenakan adanya ancaman yang datang dari Dinasti syiah syafawi. Dijelaskan oleh pak Ali bahwa pada saat itu pemerintah safawi membunuh para imam sunni. Oleh karenanya Sultan Selim memutuskan untuk melakukan perluasan wilayah ke timur dan menghancurkan Dinasti safawi.39 Pada tahun 1514 Dinasti safawi berhasil dilumpuhkan oleh Dinasti Turki UtsmaniMesir menjadi wilayah tujuan selanjutnya.

Ditandai dengan peperangan ridaniyyah tahun 1517, Mesir harus mengakui ketangguhan militer Dinasti Turki Utsmanisaat itu.40 Sultan Selim juga mengambil gelar Khalifah yang pada masa Dinasti disandang oleh Khalifah boneka yang berasal dari Dinasti Abbasiyah yang bergelar almutawakkil.

Aljazair merupakan salah satu wilayah kekuasaan Dinasti Turki Utsmanidi Aljazair. Menarik untuk dibahas karena proses masuknya Aljazair sebagai bagian dari wilayah kekuasaan Dinasti Turki Utsmanisedikit berbeda dengan proses masuknya wilayah-wilayah yang telah lebih dulu masuk kedalam wilayah kekuasaan Dinasti Turki Utsmani. Biasanya peperangan merupakan satu cara

39 Wawancara dengan pak Ali unsal dilakukan pada tanggal 15 januari 2015

40 Abdul Hakim Al-`afifi, 1000 Peristiwa dalam Islam, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2002),

22

untuk menaklukkan atau menguasai suatu wilayah. Seperti itulah yang sering terjadi dalam sejarah penaklukkan-penaklukkan suatu wilayah. Biasanya jika penguasa lokal tidak mau bekerjasama dengan pihak lawan, maka jalan peperangan dipilih. Seperti dalam kasus penaklukkan Dinasti mamluk oleh Dinasti Turki Utsmani, Dinasti Umayyah oleh Dinasti Abbasiyah dan masih banyak contoh-contoh lainnya. Dinasti Turki Utsmanimemasuki wilayah Aljazair karena permintaan wakil dari Aljazair Aruj dan Hayreddin. Sebenarnya mereka bukanlah wakil dan berasal dari Aljazair mereka merupakan dua orang pelaut yang menjadi korban pembajakan st Jhon of yerussalem atau yang lebih dikenal dengan st Rodes.41

Dari masa kekuasaan Romawi sampai Dinasti Turki Utsmani, Aljazair tetap menjadi kota pelabuhan yang banyak di datangi para pedagang baik untuk memperdagangkan barang dagangan, maupun sebaliknya. Aljazair menjadi salah satu kota subur di wilayah Afrika Utara. Penghasil utama wilayah ini adalah zaitun serta minyaknya. Selain itu ada juga gandum yang bila masa panen, sebagian hasil panennya dilimpahkan kewilayah kekuasaan Romawi lainnya42.

Sebelum kedatangan dua bersaudara Aruj dan Hayreddin, wilayah Aljazair

dikuasai oleh sebuah kabilah yang bernama bani ta’Alibah yang dipimpin oleh Syeikh salam al-tawmi43. Masyarakat Aljazair meminta bantuan bani ta’Alibah untuk melindungi Aljazair dari campur tangan Dinasti-Dinasti Islam yang berada diwilayah Afrika Utara seperti Dinasti hafsid di Tunisia serta gangguan dari

41 Roger Crowdly, Empire of the Sea, the Bettle of Lepanto, and the Contest for the Center of the world, hlm. 21.

42 Hug Kennedy, The Great Arab Conquests: Penaklukkan Terbesar dalam Sejarah Islam yang Mengubah Dunia, (Ciputat: Alvabet, 2007), hlm. 256.

43 William Spencer, Algiers: In the Age of the Corsairs, (USA: Oklahoma University Press,

23

pembajak Spanyol. Syeikh salam menerima permintaan rakyat Aljazair dengan syarat rakyat Aljazair harus memberi upeti tahunan. Walaupun mereka membatasi diri terhadap Dinasti-Dinasti yang ada di Afrika Utara ataupun Spanyol, namun dalam hal perdagangan kerjasama antar satu sama lain masih tetap terjaga. Banyaknya kapal-kapal asing yang datang membuat mereka mempunyai motif lain selai untuk berdagang. Bangkitnya Spanyol membuat terjadinya reconquesta di wilayah-wilayah pernah dihuni oleh bangsa Romawi. Aljazair pun tidak luput dari sasaran reconquesta yang dilancarkan Spanyol beserta sekutu-sekutunya atas perintah paus yang menyerukan untuk berjuang atas nama agama dan mengembalikan kejayaan Kristen yang pernah dicapai oleh para pendahulu-dahulu mereka.

Dibawah pemerintahan Hayreddin, wilayah penon yang sebelumya dikuasai kerjaan Spanyol berhasil diambil alih. Setelah berhasil menguasai Aljazair, Dinasti ini meneruskan perluasannya kewilayah Tunisia. Perluasan kewilayah Tunisia dilakukan pada masa pemerintahan Sultan suleyman yang meneruskan pemerintahan ayahnya yang wafat pada tahun 152044. Wilayah Tunisia berhasil dikuasai pada tahun 1534 dibawah komando Hayreddin Barbarossa yang juga mempunyai peranan penting dalam perluasan wilayah Dinasti Turki Utsmanidi Afrika Utara. Dijelaskan dalam buku Philip K Hitti meskipun Dinasti Turki Utsmanitelah berhasil menguasai wilayah Tunisia namun wilayah Tunisia baru menjadi bagian dari propinsi Dinasti Turki Utsmanipada tahun 156845. Namun

44 Jhon Freely, Istanbul: Kota Kekaisaran, (Jakarta: Pustaka alvabet, 2012), hlm. 75. 45 Philip K Hittii, op. cit., hlm. 906.

24

dalam buku M. Ira lapidus dikatakan bahwa Tunisia menjadi bagian dari Dinasti Turki Utsmanipada tahun 1574.46

Adanya konflik internal yang terjadi pada Dinasti Hafshid mempermudah langkah Hayreddin beserta pasukan untuk menguasai tunisia. Melalui saudara sultan Hasan yang bernama Balamir Rasyid,47 Hayreddin dapat dengan mudah mengambil alih wilayah tunisia pada tahun 1534. Namun nyatanya sultan Hasan melakukan persekutuan kepada pihak Spanyol untuk mengambil kembali Wilayah Tunisia dari tangan Hayreddin yang berusaha menyatukan wilayah Afrika Utara dibawah panji Dinasti Turki Utsmani. Hanya satu tahun setelah dikuasai, nyatanya Sultan hasan dibantu dengan gabungan pasukan Spanyol dan jerman dengan kekuatan 300 pasukan berhasil dikuasai kembali oleh Dinasti hafshid.48

Wilayah Tunisia benar-benar dikuasai Dinasti Turki Utsmanidibawah komando anaknya yang bernama Hasan bin Hayreddin. Wilayah ini dikuasai pada tahun 1574.49 Setelah wafatnya Hayreddin yang meninggal pada tahun 1546. Wilayah ini dijadikan sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Turki Utsmani. wilayah dihuni para tentara turki. Wilayah ini dipimpin oleh seorang dey. Dengan adanya imigran muslim yang berasal dari Spanyol, produk pertanian seperti zaitun dan anggur mengalami peningkatan karena penguasa setempat menggunakan

tenaga mereka untuk membantu sektor pertanian.

46 Lihat: Sejarah Sosial Umat Islam, hlm. 606.

47As-Shalabi, op.cit., hlm 281.

48 Ertugrul Duzdag, Barbaros Hayreddin Pasa’nin Hatiralari, (Istanbul: Kapi Yayinlari, 2012), hlm. 40.

49 Ira M. Lapidus: Sejarah Sosial Umat Islam Jilid III, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,

25

C. Aljazair Sebagai Benteng Pertahanan Afrika Utara

Dinasti Turki Utsmanimulai menjalin kerjasamanya dengan Aljazair pada tahun 1518 satu tahun setelah Mesir yang telah lebih dulu menjadi bagian dari Dinasti ini.50 Namun tidak serta merta wilayah ini secara otomatis menjadi bagian dari wilayah Dinasti Turki Utsmani. diawali dengan pengiriman delegasi oleh Hizr yang diperintahkan oleh kakaknya Aruj untuk segera meminta bantuan dari Dinasti Turki Utsmanikarena keadaan yang mendesak dan rakyat serta kabilah-kabilah di Aljazair sudah tidak mampu lagi menghalau serangan dari Spanyol, maka pada tahun 1518 Hizr mengirim utusan ke Istanbul untuk menemui Sultan Selim I yang menjadi raja pada saat itu.

Dokumen terkait