3. Jenis material lantai
3.4.3.2 Dinding 1. Definisi Dinding
Dinding adalah bagian bangunan yang sangat penting perannya bagi suatu konstruksi bangunan. Dinding membentuk dan melindungi isi bangunan baik dari segi konstruksi
maupun penampilan artistik dari bangunan. Dinding adalah bagian dari bangunan yang dipasang secara vertikal dengan fungsi sebagai pemisah antar ruang, baik antar ruang dalam maupun ruang dalam dan ruang luar. Terdapat 3 jenis utama dinding, yaitu: dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas (boundary) dan dinding penahan (retaining).
Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/pengisi (tidak menahan beban) dan ada yang berupa dinding struktural (bearing wall).
Dinding pengisi/partisi yang sifatnya non struktural harus diperkuat dengan rangka (untuk kayu) dan kolom praktis-sloof-ringbalk (untuk bata). Dinding dapat dibuat dari bermacam-macam material sesuai kebutuhannya, antara lain:
a. Dinding batu buatan : bata dan batako b. Dinding batu alam/ batu kalic.
c. Dinding kayu: kayu log/ batang, papan, gypsum.
d. Dinding beton 2. Fungsi Dinding
Dinding sebagai pemisah ruangan pada bangunan.
Pada proyek EF English First, dinding berfungsi sebagai:
1. Dinding berfungsi sebagai pemisah antar ruang, baik antar ruang dalam maupun ruang dalam dan ruang luar.
2. Dinding berfungsi sebagai kenyamanan, kesehatan, keamanan dan keindahan
- Sebagai pembatas ruang, memiliki sifat : privasi dan dalam skala, warna, tekstur.
- Sebagai peredam terhadap bunyi, baik dari dalam maupun dari luar.
- Sebagai pelindung terhadap gangguan dari luar (sinar matahari, isolasi terhadap suhu, air hujan dan kelembaban, hembusan angin, dan gangguan dari luar lainnya).
- Sebagai penyimpan surat-surat berharga seperti brankas di bank dan lain-lain.
- Sebagai pembentuk ruang, menambah keindahan ruang dan point of interest.
- Sebagai fungsi artistik tertentu misalkan dinding bangunan untuk pencahayaan alami.
3. Jenis Dinding
Adapun jenis dinding yaitu:
1. Dilihat dari macamnya, dinding dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Dinding Interior
Dinding Interior adalah dinding yang dipakai di dalam ruangan. Ada pemilik rumah yang menginginkan rumahnya memiliki dinding permanen atau dinding massive, ada juga pemilik yang menggunakan dinding bangunan yang mudah seperti menggunakan partisi. Dinding partisi ini merupakan sekat pembatas yang dapat diangkat atau dipindahkan.
b. Dinding Exterior
Adalah dinding yang letaknya di luar ruangan. Karena terletak di luar ruangan maka dinding exterior harus kuat, indah, dan tahan cuaca, terutama disesuaikan dengan cuaca daerah sekitar. Disebut harus kuat karena dinding exterior tersebut mengalami kontak langsung dengan kondisi lingkungan seperti perubahan cuaca. Di daerah yang sering terjadi gempa, sering hujan, dan tingkat cuaca panasnya tinggi, pemilihan jenis materialnya untuk dinding sangat berpengaruh terhadap kekuatan dinding tersebut.
Sementara itu, disebut indah karena penampakan dari luar akan menjadi nilai tambah pada sebuah rumah atau bangunan bila penampilannya indah.
c. Dinding Fungsi Khusus
Bila dinding mempunyai fungsi khusus, tentu jenisnya disesuaikan dengan fungsi yang harus dibebannya. Misalnya dinding kedap suara, tentu dinding tersebut harus
terbuat dari bahan akustik yang disesuaikan dengan tingkat ambang kebisingan yang dapat ditoleran.
2. Ditinjau dari bahan mentah yang dipakai, dinding bangunan dapat dibedakan atas:
a. Dinding Bata cetak/bata kapur,
adalah batu buatan yang dibuat dari campuran beberapa bahan dengan perbandingan tertentu, Umumnya digunakan pada rumah-rumah sederhana di perkampungan, pagar pembatas tanah dan lain sebagainya.
b. Dinding Bata celcon atau hebel
Terbuat dari pasir silika. Harganya lebih mahal dari pada bata merah. Ukuran umumnya 10 cm x 19 cm x 59cm.
c. Dinding Partisi
Bahan yang dipakai umumnya terdiri dari lembaran multiplek atau papan gypsum dengan ketebalan 9-12 mm.
d. Dinding Batako dan Blok Beton
adalah batu buatan yang dibuat dari campuran bahan mentah: tras, kapur, pasir dengan perbandingan tertentu. Batu buatan jenis ini bentuknya berlubang, model dan lubangnya dibuat bermacam variasi model. Batako merupakan material untuk dinding yang terbuat dari batu buatan/cetak yang tidak dibakar. Karena dimensinya lebih besar dari bata merah, penggunaan batako pada bangunan bisa menghemat plesteran 75%, berat tembok 50% - beban pondasi berkurang. Selain itu apabila dicetak dan diolah dengan kualitas yang baik, dinding batako tidak memerlukan plesteran dan acian lagi untuk finishing. Blok beton, adalah batu buatan yang dibuat dari campuran bahan mentah: semen dan pasir dengan perbandingan tertentu.
e. Dinding Bata (bata merah)
Dinding bata merah terbuat dari tanah liat yang dibakar. Untuk dapat digunakan sebagai bahan bangunan yang aman maka pengolahannya harus memenuhi standar peraturan bahan bangunan Indonesia. Dinding dari pasangan bata dapat dibuat dengan ketebalan 1/2 batu (non struktural) dan minimal 1 batu (struktural).
4. Material Dinding
Dinding adalah salah satu elemen rumah yang paling menentukan sisi keindahan rumah.
Sebagai bidang yang melingkupi aktivitas sehari-hari dalam ruangan, dinding berpengaruh besar, terutama dalam menentukan kesan ruangan itu. Misalnya dinding rumah dicat merah dan dinding dicat hijau muda, kesannya sudah lain sekali. Belum lagi bila dinding dilapisi material alami atau material aslinya yang menimbulkan karakter khas masing-masing bahan.
Material ini boleh jadi menjadi atraksi utama dalam sebuah ruangan, karena keunikan yang dimilikinya. Tidak jarang, material alami ditonjolkan lebih dari bentuk bangunan itu sendiri.
Berikut ini disajikan beberapa contoh material dinding yang umum digunakan dalam bangunan:
a. Material dinding dari kaca buram, yang bisa diaplikasikan pada satu dinding.
Contohnya saja dinding pada back drop area receptionist.
b. Material bata ekspos juga bisa menjadi material yang menarik karena karakternya yang kuat.
c. Dinding biasa dapat tampil maksimal dengan penggunaan cat. Cara ini adalah cara yang paling umum dilakukan untuk meningkatkan kesan dinding agar lebih terlihat menarik.
d. Dinding kaca, termasuk digemari dewasa ini. Dinding jenis ini memang memungkinkan ruangan terlihat semakin lapang karena tidak ada batas pandangan.
Biasanya kaca diberi frame alumunium sebagai penguat konstruksinya.
e. Dinding ekspos semen, atau ekspos beton, dimana tekstur semen diperlihatkan.
Tekstur ini memiliki karakter sendiri yang tidak sama dengan karakter bahan lain seperti dinding yang dicat.
Bangunan yang dipakai untuk pusat kursus bahasa Inggris ini menggunakan kaca dan dinding bata ringan untuk kulit bangunannya. Sedangkan untuk penyekat didalamnya menggunakan partisi gypsum, dinding bata dan kaca sebagai pembatas ruangan. Beberapa pertimbangan menggunakan sekat gypsum adalah mudah dipasang dan mudah untuk di bongkar dan sebagai peredam suara yang dalamnya diberikan lapisan rockwool. Khusus untuk area home theater menggunakan dinding kedap suara yang akan dibahas pada tinjauan sistem akustik ruang.
3.4.3.3 Ceiling
Ceiling yang berarti plafond mempunyai beberapa istilah yang berbeda, misalnya ada yang mengenal plafond dengan sebutan langit – langit. Dalam sejarah, plafond berasal dari bahasa belanda yang merujuk pada makna garis batas biasanya horizontal antara lantai dengan atap.
Adapun beberapa fungsi dari plafond antara lain :
a. Sebagai penutup, instalasi listrik, instalasi plumbing, instalasi AC, dan lain-lain merupakan contoh jaringan yang umum kita jumpai disetiap bangunan. Agar instalasi – instalasi tersebut tidak terlihat berantakan maka kita harus menutupnya. Disinilah salah satu peran plafond sebagai penutup.
b. Sebagai pengikat udara, dalam dunia arsitektur kenyamanan adalah salah satu konsep yang harus dijaga agar pengguna bangunan tersebut betah menempati bangunan tersebut. Salah satunya adalah baiknya sirkulasi udara dalam bangunan itu sendiri.
Kaidah dari ventilasi udara menerangkan bahwa ruangan akan memiliki hawa dan
suhu yang sejuk jika posisi bukaannya searah dengan arah angin, mampu mengalirkan udara segar ke dalam bangunan dan mampu membuang udara jenuh ke luar bangunan.
Jika pintu dan jendela berfungsi sebagai sirkulasi udara, fungsi plafond justru menahan dan mengikat udara tetap berada di dalam bangunan. Udara yang mengalir ke dalam bangunan akan dialirkan keatap dan di ikat dalam plafond dengan tujuan udara dalam bangunan tersebut akan tetap stabil.
Menurut penggunaan material, plafond dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Accoustical Ceiling: berfungsi sebagai isolator suara dan mengurangi tingkat kebisingan suara.
Gambar 3.4.3.7 Accoustical Ceiling ( Sumber : Google )
2. Luminous Ceiling: berfungsi untuk memendarkan cahaya dan memberi efek cahaya khusus pada ruangan
Gambar 3.4.3.8 Lominous Ceiling ( Sumber : Google )
3. Baffle Ceiling: berfungsi meredam suara dan memberikan suasana tertentu pada ruangan.
Gambar 3.4.3.9 Baffle Ceiling ( Sumber : Google )
Material Ceiling 1. Multiplek
Multiplek biasanya terdiri dari tiga lapisan kayu yang disusun secara berlapis.
· Kelemahan : Mudah melengkung, tidak tahan air, tidak tahan rayap.
· Keuntungan : Ringan, murah, mudah di aplikasi.
· Finising : Dengan cat minyak, dengan cat melamir dan plitur 2. Gypsum
Papan gypsum diklasifikasikan dari jenis performa papan dan ketebalannya.
1. Papan gipsum standard
Papan gypsum ini merupakan varian umum dari papan gypsum. Tebal yang tersedia yaitu 9mm,12mm dan 15mm.
2. Papan gipsum tahan api
Papan gypsum ini mempunyai performa ketahanan terhadap api, durasi ketahanan apinya tergantung dari sistem dinding partisi yang digunakan. Tebal yang tersedia yaitu 12mm dan15mm.
3. Teakwood
Teakwood sejenis dengan triplek tetapi permukaannya lebioh halus dan di lapisi dengan serat kayu jati.
· Finising : Dicat melamir atau di plitur.
4. Aluminium
Merupakan produk di bawah lisensi jepang, rangka yang di gunakan adalah rangka besi holo,bisa juga rangka kayu.
· Kekuatan : Tahan api (20 0-400cc), tahan karat, tahan air, perawatan ringan, tidak usah di cat
Pada perancangan interior pusat kursus bahasa Inggris ini, alternatif ceiling yang akan digunakan adalah acoustic ceiling dan baffle ceiling. Penggunaan terhadap kedua jenis ceiling tersebut karena keduanya yang dapat meredamkan suara. Sedangkan alternatif material ceiling yang digunakan adalah gypsum dan aluminium. Gypsum merupakan bahan material yang mudah dibentuk, dipasang dan dibongkar sedangkan bahan aluminium digunakan lebih kepada unsur estetika ruang.