• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan Direktorat Tanaman Semusim Tahun

Dalam dokumen LAKIP-Direktorat Tanaman Semusim 2011 (Halaman 14-53)

BAB II PERENCAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Perencanaan (Rencana Stratejik) Direktorat Tanaman

2.1.4. Tujuan Direktorat Tanaman Semusim Tahun

Untuk dapat mendukung pencapaian tujuan

pembangunan perkebunan tahun 2010-2014 sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Pembangunan Perkebunan 2010-2014 maka kontribusi Direktorat Tanaman Semusim difokuskan dalam upaya untuk :

(1) Mendorong peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman semusim, peningkatan efisiensi dan

keberlanjutan usaha;

(2) Memfasilitasi peningkatan kemampuan, kemandirian dan

profesionalisme, pelaku usaha produksi perkebunan

tanaman semusim, terutama petani perkebunan

(pekebun);

(3) Meningkatkan hubungan sinergis antar pelaku usaha agribisnis perkebunan tanaman semusim;

(4) Mendorong penyediaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha melalui optimalisasi pemanfaatan lahan dan pengembangan agribisnis perkebunan tanaman semusim yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;

(5) Memfasilitasi peningkatan kontribusi perkebunan tanaman semusim dalam mengembangkan perekonomian wilayah melalui pendekatan kawasan pengembangan perkebunan.

2.1.5. Sasaran Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan tata Kerja Kementrian

Pertanian, tugas Direktorat Tanaman Semusim adalah

melaksanakan penyiapan perumusan dan melaksanakan kebijakan, penyusunan, norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanaman semusim. Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai

dalam periode 2010 -2014 dirumuskan dalam formulir

Rencana Strategis 2010-2014 sebagai lampiran 1.

Sedangkan sasaran yang akan dicapai Direktorat Tanaman Semusim dalam tahun 2010 - 2014 sebagai berikut :

(1) Tersedianya berbagai Pedoman Umum ( PEDUM ) untuk tercapainya peningkatan produksi, produktivitas dan mutu perkebunan tanaman semusim, terutama diwilayah – wilayah potensial;

(2) Terfasilitasinya pencapaian peningkatan pendapatan

petani dengan usaha pokok berbasis perkebunan tanaman semusim;

(3) Terwujudnya dan terbinanya kelembagaan petani

perkebunan tanaman semusim, baik kelembagaan

(4) Terfasilitasinya peningkatan tambahan penyerapan tenaga kerja;

(5) Terfasilitasinya pertumbuhan perekonomian wilayah

terutama diwilayah pedesaan.

2.1.6. Kebijakan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Untuk mencapai, tujuan dan Sasaran yang telah

ditetapkan, kebijakan umum pembangunan tanaman semusin adalah : Mendorong dan memfasilitasi peningkatan pelayanan

untuk pengembangan usaha budidaya tanaman semusim perkebunan”. Adapun kebijakan teknis pembangunan tanaman

semusim adalah Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim melalui:

(1) Pengembangan komoditi tanaman semusim dengan

memanfaatkan potensi yang ada berbasis sumberdaya

lokal, pengembangan IPTEK dan memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam; (2) Peningkatan kemampuan SDM;

(3) Pengembangan kelembagaan dan kemitraan usaha;

(4) Peningkatan investasi usaha tanaman semusim sesuai kaidah pengelolaan SDA dan lingkungan hidup;

2.1.7. Strategi Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Strategi dan rencana aksi yang akan ditempuk selama tahun 2010 – 2014 adalah mengoptimalkan peran organisasi

Direktorat Tanaman Semusim dalam memfasilitasi

pengembangan usaha budidaya tanaman semusim dan

peningkatan peran kelembagaan perkebunan dengan rincian sebagai berikut :

(1) Pengembangan Komoditi Tanaman Semusim; (2) Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM);

(3) Pengembangan Kelembagaan Petani dan Kemitraan

Usaha;

(4) Peningkatan Investasi Usaha;

(5) Pengembangan Sistem Informasi Manajemen.

2.1.8. Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim

Tahun 2010-2014

Hasil restrukturasi program dan kegiatan sesauai surat edaran bersama Menteri Keuangan No. SE-1848/MK/2009 dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Nomor.0142/M.PPN/06/2009 tanggal 19 Juni 2009 yang mengamanatkan setiap unit Eselon I mempunyai satu

program yang mencerminkan nama Eselon I yang

Dengan demikian indikator kinerja unit Eselon Iadalah

outcome dan indikator unit Eselon II adalah output.

Berdasarkan restrukturisasi tersebut ditetapkan bahwa

program pembangunan perkebunan tahun 2010-2014 adalah :

“Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan”.

Kegiatan yang menjadi tanggung jawab Direktorat

Tanaman Semusim yang merupakan cerminan dari tugas

pokok dan fungsi adalah peningkatan produksi,

produktifitas dan mutu tanaman semusim yang

dimaksudkan untuk memfasilitasi dan mendorong upaya-upaya untuk peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim.

2.1.9. Fokus Kegiatan yang terkait dengan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Berdasarkan skala prioritas, agar sumber daya yang ada

dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk

memecahkan permasalahan - permasalahan yang ada secara

komprehensif, Direktorat Jenderal Perkebunan telah

menetapkan 7 (tujuh) fokus kegiatan pembangunan

perkebunan sebagai berikut :

(1) Revitalisasi perkebunan;

(3) Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati (bio-energi);

(4) Gerakan peningkatan produksi dan mutu kakao

nasional;

(5) Pengembangan komoditas ekspor;

(6) Pengembangan komoditas pemenuhan kebutuhan dalam

negeri;

(7) Dukungan pengembangan tanaman perkebunan

berkelanjutan.

Fokus kegiatan yang terkait dengan Direktorat Tanaman

Semusim adalah fokus : (1) nomor 2 (dua) yaitu :

Swasembada gula Nasional; (2) nomor 5 (lima) yaitu: pengembangan komoditas ekspor; (3) nomor 6 (enam) yaitu: pengembangan komoditas pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Fokus kegiatan swasembada gula nasional ditujukan untuk mempercepat peningkatan produksi dan

produktivitas tanaman tebu dalam mempertahankan

swasembada gula konsumsi rumah tangga yang telah dicapai sejak tahun 2008 dan mendukung program pencapaian swasembada gula tahun 2014. Pencapaian swasembada gula di Indonesia ditempuh melalui tiga tahap : (1) swasembada

gula konsumsi untuk memenuhi kebutuhan langsung

rumahtangga pada tahun 2009; (2) swasembada gula

2014; (3) sewasembada gula berdaya saing mulai tahun 2015-20225 yang difokuskan pada modernisasi berbasis tebu yang memiliki nilai tambah.

2.1.10. Keluaran (Output)

Sesuai dengan restrukturisasi program dan kegiatan, indikator kinerja yang harus dipertanggujawabkan oleh unit Eselon II adalah output kegiatan. Output dan komponen

kegiatan yang merupakan penjabaran dari fokus kegiatan

Direktorat Tanaman Semusim adalah sebagai berikut :

(1) Pengembangan Tanaman tebu rakyat (Perluasan Tebu

Rakyat) (ha);

(2) Penanaman tanaman kapas (ha);

(3) Penanaman tanaman nilam (ha);

(4) Penanaman tanaman tembakau (ha);

(5) Penanaman tanaman semusim lainnya (ha);

(6) Pemberdayaan pekebun tanaman semusim (kt);

(7) Pengembangan kelembagaan tanaman semusim (kt);

(8) Integrasi tanaman semusim - ternak (kt);

(9) Peningkatan kegiatan perlombaan dan penghargaan

perkebunan dll (org);

(12) Norma, standar, kebijakan, prosedur, kriteria, bimbingan teknis, evaluasi, keuangan dll (dokumen);

(13) Pembangunan dan pemeliharaan kebun sumber bahan tanaman semusim perkebunan (ha);

(14) Pemurnian, penilaian dan penetapan sumber benih tanaman semusim perkebunan (dokumen);

(15) Sertifikasi dan pengawasan peredaran benih (dokumen); (16) Pengawalan, pembinaan dan pendampingan kegiatan

tanaman semusim (dok).

2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2011

2.2.1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Semusim Tahun 2011

Program dan Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim

Tahun 2011 yang dilaksanakan dalam rangka mendukung pengembangan tanaman perkebunan berkelanjutan untuk mencapai sasaran yang diharapkan maka telah ditetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2011 dengan rincian kegiatan yang strategis sebagai berikut :

(1) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Semusim :

a. Akselerasi Peningkatan Produksi Tebu;

d. Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan.

(2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Perkebunan Berkelanjutan :

a. Layanan Perkantoran Pusat;

b. Penyusunan Buku Pedoman Tanaman Semusim ,

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi.

2.2.2. Sasaran Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2011

Sasaran strategis yang akan dicapai Direktorat Tanaman Semusim tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:

(1) Tersedianya berbagai pedoman umum untuk tercapainya

peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

perkebunan tanaman semusim, terutama di wilayah-wilayah potensial;

(2) Terfasilitasinya pencapaian peningkatan pendapatan

petani dengan usaha pokok berbasis perkebunan

tanaman semusim;

(3) Terwujudnya dan terbinanya kelembagaan petani

perkebunan tanaman semusim, baik kelembagaan

ekonomi maupun kelembagaan non ekonomi;

(4) Terfasilitasinya peningkatan tambahan penyerapan

Untuk mengukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan perkebunan telah ditetapkan indikator kinerja utama berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian

Nomor: 1185/Kpts/OT.140/3/2010 tanggal 15 Maret

2010tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Kementrian Pertanian Tahun 2010-2014, maka

Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Tanaman

Semusim sesuai dengan tugas dan fungsinya yaitu : (1). Tugas :

Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan, norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanaman semusim.

(2). Fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang

identifikasi dan pendayagunaan sumber daya,

perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan

kelembagaan tanaman semusim;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang dan

pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya

serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman

semusim;

c. Penyusunan, norma, standar, kriteria dan prosedur di

daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim;

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

identifikasi dan pendayagunaan sumber daya,

perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan

kelembagaan tanaman semusim;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga

Direktorat Tanaman Semusim. (3). Sasaran dan Indikator Kinerja Utama :

No. Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data 1. Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman semusim (tebu, kapas, tembakau, nilam )

Capaian luas areal (ribu hektar) Pengembangan tanaman semusim (tebu, kapas, nilam, tembakau) - Statistik Ditjenbun - Hasil pembinaan ke daerah - BPS - Pusdatin - Hasil penelitian/ Kajian

Rencana Kinerja Tahunan secara detail yang meliputi Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target disajikan pada Formulir RKT (Lampiran 2).

2.3. Perjanjian Kinerja

Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dengan bawahan dalam mewujudkan suatu capaian kinerja pembangunan dari sumber daya yang tersedia melalui target

kinerja serta indikator kinerja yang menggambarkan

keberhasilan pencapaiannya yang berupa hasil (outcome) maupun keluaran (output).

Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2011 berdasarkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2011 yang disusun setelah DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan diterima pada bulan Januari 2011 dengan mengikuti format sesuai Pedoman Permen-PAN dan RB No.29 Tahun 2011. Penetapan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim ditandatangani oleh Direktur Jenderal Perkebunan dengan Direktorat Tanaman Semusim pada bulan Januari 2011

Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2011, disusun dan ditetapkan dalam 2 Program dengan 6 sasaran kegiatan yang

dilaksanakan dan total alokasi anggaran sebesar Rp.

109.354.912.000,- Dana tersebut untuk mendukung kegiatan baik pusat maupun daerah yang meliputi : (1) Swasembada Gula Nasional; (2) Pengembangan Komoditas Ekspor: (3) Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam

Negeri; (4) Pengembangan Tanaman Perkebunan; (5)

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja serta target yang telah disusun dalam Format Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2011 sebagai berikut :

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja.

Setiap akhir tahun anggaran dan berakhirnya kegiatan,

instansi harus melakukan Pengukuran Kinerja untuk

mengetahui pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja dengan menggunakan Format Pengukuran Kinerja yang ditetapkan dalam Permen-PAN dan RB No.29 Tahun 2010.

Untuk mengukur keberhasilan kinerja sesuai

kesepakatan di lingkup Kementrian Pertanian ditetapkan 4 (empat) kategori keberhasilan yaitu: 1) Sangat Berhasil (capaian > 100%); 2) Berhasil (capaian > 80%-100%); 3) Cukup Berhasil (capaian > 60%-79%); dan 4) Tidak Berhasil (capaian < 60%) dari target sasaran.

3.2. Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran Kegiatan

(Output).

Capaian Kinerja untuk kegiatan di kelompokkan menjadi (1) Capaian sasaran nasional yang meliputi pusat dan daerah dan (2) Capaian sasaran Direktorat Tanaman Semusim.

3.2.1. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Nasional.

Pada tahun 2011 Direktorat Tanaman Semusim

mendapat alokasi anggaran yang tertuang dalam DIPA/POK sebesar Rp.109.354.912.000,- Capaian sasaran kegiatan: Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim dan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu tanaman Perkebunan Berkelanjutan untuk tahun 2011 per output kegiatan sebagaimana Tabel 1.

Tabel 1. Target dan realisasi sasaran kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim

dan Peningkatan Produksi,Produktivitas dan Mutu

tanaman Perkebunan Berkelanjutan tahun 2011.

No Sasaran Target Realisasi %

1 Akselerasi peningkatan produksi tebu 3.477 3.285 94,48 2 Pengembangan Nilam 190 190 100,00 3 Akselerasi Pengembangan Kapas 13.635 13.584 99,63 4 Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan 3 3 100,00

5 Pelayanan Perkantoran Pusat 1 1 100,00 6 Penyusunan Buku Pedoman

Tanaman Semusim dan Kegiatan Monitoring

1 1 100,00

Dari Tabel I terlihat bahawa realisasi/sasaran kegiatan

tanaman perkebunan berkelanjutan rata-rata mencapai 99,02%. Disisi lain, realisasi serapan keuangan sebesar

Rp.103.022.619.000,- dari pagu anggaran sebesar

Rp.109.354.912.000,- (94,21%).

Rincian capaian serapan keuangan untuk output

kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman semusim dan peningkatan produksi, produktivitas

dan putu tanaman perkebunan berkelanjutan pada Tabel 2 berikut ini :

Tabel 2. Rincian realisasi serapan anggaran output kegiatan

peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman semusim dan Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu tanaman Perkebunan

Berkelanjutan tahun 2011.

No Program Anggaran (Rp.000) Output/

Fisik

Pagu Realisasi % %

Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu

Tanaman Semusim

103.013.772 97.007.662 94,17

1 Swasembada Gula Nasional 76.361.129 71.992.787 94,28 85,63

2 Pengembangan Komoditas Ekspor 2.197.185 2.172.282 98,87 100,00 3 Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri 19.462.207 19.314.863 99,24 99,43 4 Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan 5.854.626 5.611.892 95.85 100 Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu

Tanaman Perkebunan

Khusus untuk output kegiatan tersebut diatas agar terlihat lebih jelas dari masing-masing sub bagian sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Semusim dengan kegiatan strategis yaitu :

a. Swasembada Gula Nasional (akselerasi peningkatan

produksi tebu) dari kegiatan yang dilaksanakan tersebut

diperoleh keluaran (Output) yang meliputi : (a)

Terfasilitasinya pengembangan tebu rakyat melalui

perluasan areal (ekstensifikasi) di 9 Provinsi dan 21 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik 96,61 %; (b) Terrealisasinya pembangunan kebun bibit datar tebu (KBD) kultur Jaringan di 12 provinsi dan 61 Kabupaten

dengan capaian realisasi fisik 91,85 %; (c)

Terfasilitasinya pembangunan demplot penerapan

teknologi budidaya double kinerja tebu di 6 Provinsi dan 20 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik 93,17 %; (d) Terfasilitasinya pemberdayaan/pelatihan petani tebu di 12 Provinsi dengan capaian realisasi fisik 96,39% ; (e) Terfasilitasinya operasional TKP dan PLP-TKP di 10

Provinsi dengan capaian realisasi fisik 88,00%;(f)

Terlaksananya pengawalan, pendampingan dan

administrasi tanaman tebu di 6 Provinsi dengan capaian realisasi fisik 88,00%; (g) Terlaksananya penataan

realisasi fisik 77,78%; (h) Terlaksananya warung tebu varietas unggul baru bibit kuljar di 7 Provinsi dan 16 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik 53,13%;(i) Terlaksananya penilaian dan workshop penangkar benih tebu di 7 Provinsi dengan capaian realisasi fisik 85,71%.

Dengan total realisasi keuangan sebesar

Rp.71.992.787.000,- dari pagu anggaran sebesar

Rp.76.361.129.000,- (94,28%) dengan kategori

berhasil.

b. Pengembangan Komoditas Ekspor (pengembangan

tanaman nilam) dari kegiatan yang dilaksanakan tersebut

diperoleh keluaran (Output) yang meliputi : (a)

Terfasilitasinya pengembangan tanaman nilam di 9 Provinsi dan 13 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik

100%; (b) Terlaksananya pembekalan penerapan

GAP/SOP budidaya nilam di 8 Provinsi dan 8 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik 100%; (c) Terlaksananya pembinaan dan pengawalan budidaya nilam di Provinsi Sumatera Utara dengan capaian realisasi fisik 100%; (d) Terlaksananya pembangunan kebun penangkar benih nilam di 5 Provinsi dan 6 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik 100%.

Dengan total realisasi keuangan sebesar

Rp.2.172.282.000,- dari pagu anggaran sebesar

c. Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri (akselerasi pengembangan kapas) dari kegiatan yang dilaksanakan tersebut diperoleh keluaran (Output) yang meliputi : (a) Terlaksananya penanaman tanaman kapas di 7 Provinsi dan 33 Kabupaten dengan

capaian realisasi fisik 99,63%; (b) Terlaksananya

operasional TKP dan PLP-TKP di 7 Provinsi dan 11 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik 100%; (c) Terlaksananya pelatihan petugas TKP dan PLP-TKP di 2

Provinsi dengan capaian realisasi fisik 100%; (d)

Terlaksananya pemberdayaan petani kapas di 7 Provinsi dan 32 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik 96,97%; (e) Terlaksananya penanaman kapas varietas baru di 5 Provinsi dan 14 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik 100; (f) Terlaksananya pengawalan penanaman tanaman kapas varietas baru di Nusa Tenggara Barat dengan capaian realisasi fisik 100%.

Dengan total realisasi keuangan sebesar

Rp.19.314.863.000,- dari pagu anggaran sebesar

Rp.19.462.207.000,- (99,24%) dengan kategori

berhasil.

d. Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan dari kegiatan yang dilaksanakan tersebut diperoleh keluaran (Output) yang meliputi : (a) Terlaksananya

capaian realisasi fisik 100%; (b) Terlaksananya kegiatan

aksibisi, perlombaan dan penghargaan perkebunan

dengan capaian realisasi fisik 100%; (c) Terlaksananya pengembangan kelembagaan tanaman semusim di 2

Provinsi dengan capaian realisasi fisik 100%; (d)

Terlaksananya pengawalan pendampingan dan

administrasi tanaman semusim dengan capaian realisasi fisik 100%.

Dengan total realisasi keuangan sebesar

Rp.5.611.892.000,- dari pagu anggaran sebesar

Rp.5.854.626.000,- (95.85%) dengan kategori berhasil.

2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan yaitu :

a. Layanan perkantoran pusat dengan kegiatan yang

dilaksanakan tersebut diperoleh keluaran (Outputs)

sebagai berikut : Terlaksanannya layanan perkantoran pusat dengan capaian realisasi fisik 100%.

b. Penyusunan buku pedoman tanaman semusim dan kegiatan monitoring evaluasi dengan kegiatan yang

dilaksanakan tersebut diperoleh keluaran (Output)

sebagai berikut : Tersusunnya buku pedoman tanaman semusim dan terlaksananya kegiatan monitoring dan evaluasi dengan capaian realisasi fisik 100%. Dengan

dari pagu anggaran sebesar Rp.6.341.140.000,-(94,86%) dengan kategori berhasil.

3. Hambatan / kendala yang di hadapi antara lain :

a. Anomali iklim tahun 2011 memberikan dampak negatif

terhadap pelaksanaan kegiatan tahun 2011, antara lain terjadinya keterlambatan penyediaan bibit tebu oleh P3GI dan tidak dapat terealisasinya pengadaan benih kapas oleh PT.NIC. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kekurangan bibit dan mundurnya jadwal tanam.

b. Penanaman KBD tebu asal kultur jaringan merupakan

hal baru bagi petani, sehingga sebagian petani masih ragu baik dalam hal teknis budidaya maupun analisa usahanya.

4. Upaya Penyelesaian antara lain :

Dilaksanakannya rapat persiapan benih untuk

pengembangan tebu tahun 2012 dan persiapan penyediaan benih kegiatan tahun 2013 dengan instansi terkait.

BAB IV PENUTUP 1.1. Kesimpulan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Tanaman

Semusim tahun 2011 merupakan salah satu bentuk

pertanggung-jawaban penyelenggaraan tugas dan fungsi yang

diemban selama periode tahun 2011. Kesemuanya

merupakan penjabaran dari penyelenggaraan program kerja

Kementrian Pertanian yang dituangkan dalam Rencana

Strategis (Renstra) Pembangunan Perkebunan dan Renstra Direktorat Tanaman Semusim pada tahun 2010 – 2014.

Program pembangunan perkebunan tahun 2010 – 2014 yang menjadi tanggung jawab Direktorat Tanaman Semusim adalah “Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu

tanaman semusim”. Program ini dimaksudkan untuk

memfasilitasi dan mendorong upaya-upaya untuk peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim.

Dalam rangka melaksanakan program pembangunan perkebunan tahun 2011, khusus untuk Direktorat Tanaman

Semusim mendapat alokasi dana dari APBN sebesar

Hasil pengukuran kinerja terhadap capaian sasaran

kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman semusim dan Peningkatan Produksi,Produktivitas

dan Mutu tanaman Perkebunan Berkelanjutan tahun 2011 yaitu : Akselerasi peningkatan produksi tebu mencapai 94,48%, Pengembangan Nilam mencapai 100%, Akselerasi Pengembangan Kapas mencapai 99,63%, Pengembangan

Tanaman Perkebunan Berkelanjutan mencapai 100%,

Pelayanan Perkantoran Pusat mencapai 100% dan

Penyusunan Buku Pedoman Tanaman Semusim dan Kegiatan Monitoring mencapai 100%.

Permasalahan yang mengakibatkan kurang tercapainya

kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman semusim dan Peningkatan Produksi,Produktivitas

dan Mutu tanaman Perkebunan Berkelanjutan tahun 2011

secara umum adalah adanya Anomali iklim tahun 2011

memberikan dampak negatif terhadap pelaksanaan kegiatan tahun 2011, antara lain terjadinya keterlambatan penyediaan bibit tebu oleh P3GI dan tidak dapat terealisasinya pengadaan benih kapas oleh PT.NIC. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kekurangan bibit dan mundurnya jadwal tanam.

1.2. Saran Rekomendasi

Sistem Akuntabilasi Kinerja Instansi Pemerintah

merupakan laporan pertanggungjawaban pimpinan pada akhir tahun anggaran dan merupakan tahun ke 2 (kedua) dari priode 5 (lima) tahun di lingkungan Kementrian Pertanian. Laporan ini merupakan sistem yang sangat aspiratif dalam mendukung penilaian kinerja suatu unit kerja. Berdasarkan pengalaman penyusunan laporan yang telah dibuat, perlu dilakukan

beberapa perbaikan pada penyusunan perencanaan,

perekaman penyelenggaraan kegiatan, sampai dengan

kompilasi pelaporan penyelenggaraan maupun cara

penilaiannya

Semoga laporan ini dapat digunakan sebagai dasar

bahan Pertimbangan dalam menetapkan kebijakan

pembangunan perkebunan umumnya, serta penyediaan

pelayanan khususnya terkait dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Tanaman Semusim.

Unit Organisasi Eselon II : DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN. Program : 1). Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim

2) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

No. Sasaran Strategis Satuan Target

1 2 4 5

A Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim

1. Terlaksananya akselerasi peningkatan Outputs a Terfasilitasinya pengembangan tebu rakyat melalui perluasan areal Ha 2,123

produksi tebu (Ekstensisikasi) di 9 provinsi dan 21 kabupaten :

b Terfasilitasinya pembangunan Kebun Bibit Datar Tebu (KBD) Ha 785 Kultur Jaringan /penyediaan benih tebu di 12 provinsi dan 61 Kab.

c Terfasilitasinya pembangunan demplot penerapan teknologi budi - Ha 205 daya double kinerja tebu di 6 provinsi dan 20 Kab.

d Terfasilitasinya pemberdayaan/ pelatihan petani tebu di 12 provinsi : KT 166 e Terfasilitasinya operasional TKP dan PLP- TKP di 10 provinsi : Org 75 f Terlaksananya pengawalan, pendampingan dan administrasi

tanaman tebu di 6 provinsi : Thn 75

g Terlaksananya penataan varietas tanaman tebu di 9 provinsi : Pkt 9 h Terlaksananya warung tebu varietas unggul baru bibit kuljar di 7 ProvinsiHa 32 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2011

Indikator Kinerja

3

No. Sasaran Strategis Satuan Target

1 2 4 5

2 Terlaksananya pengembangan tanaman nilam Outputs a Terfasilitasinya pengembangan Tanaman Nilam di 9 Provinsi Ha 188 dan 13 Kabupaten.

b Terlaksananya pembekalan penerapan GAP/SPO Budidaya Nilam Pkt 11 di 8 provinsi dan 8 Kabupaten.

c Terlaksananya pembinaan dan pengawalan budidaya nilam di

provinsi Sumatera Utara Pkt 1

d provinsi Sumatera Utara Ha 10

provinsi Sumatera Utara

3 Terlaksananya akselerasi pengembangan Outputs a Terlaksanannya penanaman tanaman kapas di 7 Provinsi dan Ha 13,415

kapas 33 Kabupaten.

b Terlaksanannya operasional TKP dan PLP-TKP di 7 Provinsi dan Orang 133 11 Kabupaten.

c Terlaksanannya pelatihan petugas TKP dan PLP-TKP di 2 Provinsi Pkt 2 d Terlaksanannya pemberdayaan petani kapas di 7 Provinsi dan Pkt 33

32 Kabupaten.

e Terlaksanannya penanaman tanaman kapas varietas baru di 5 Provinsi Ha 50 dan 14 Kabupaten.

Indikator Kinerja

No. Sasaran Strategis Satuan Target

4 Terlaksananya pengembangan tanaman Outputs a Terlaksananya pengembangan agribisnis lembaga mandiri bidang perkebunan diPkt 3

perkebunan berkelanjutan 2 Provinsi dan 2 Kabupaten.

b

Terlaksananya kegiatan eksibisi, perlombaan dan penghargaan

perkebunan Provinsi 31

c Terlaksananya pengembangan kelembagaan tanaman semusim di 2

Provinsi ; Pkt 2

dTerlaksananya pengawalan,pendampingan dan administrasi tanaman

semusim Pkt 15

B Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

1 Terlaksananya layanan perkan- Outputs - Terlaksananya layanan perkantoran pusat Laporan 1

toran pusat

2 Terlaksananya penyusunanan buku pedoman Outputs a Tersusunnya buku pedoman tanaman semusim dan Dokumen 1 tanaman semusim, terlaksananya terlaksannya kegiatan monitoring dan evaluasi

kegiatan monitoring dan evaluasi

Unit Organisasi Eselon II : DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN. Tahun Anggaran : 2011

No. Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi % Pagu Realisasi %

1 2 4 5 6 7 9 10 11

A. Peningkatan Produksi, 103,013,772 97,007,662 94.17 Produktivitas dan Mutu

Tanaman Semusim.

1). Swasembada Gula 76,362,819 70,992,787 92.97 Nasional

1 Terlaksananya akselerasi pening-Outputs a Terfasilitasinya pengembangan tebu rakyat melalui perluasan areal Ha 2,123 2,051 96.61 36,543,789 35,310,554 96.63

katan produksi tebu (Ekstensisikasi) di 9 provinsi dan 21 kabupaten : ▪Terfasilitasinya pengembangan tebu rakyat melalui perluasan

areal (Ekstensifikasi) di :

- Sumatera Utara Kab. Langkat Ha 200 128 64.00 3,000,000 1,897,500 63.25

- Sumatera Selatan Kab. OKU Timur. Ha 150 150 100.00 3,296,700 3,296,700 100.00

- Lampung Kab. Way Kanan Ha 388 388 100.00 8,527,464 8,527,464 100.00

- Jawa Barat : Ha 200 200 100.00 3,341,000 3,222,000 96.44 Kab. Indramayu Ha 100 100 100.00 1,670,500 1,670,000 99.97 Kab. Cirebon Ha 100 100 100.00 1,670,500 1,552,000 92.91 - Jawa Tengah : Ha 560 560 100.00 8,318,800 8,318,800 100.00 Kab. Blora Ha 110 110 100.00 1,634,050 1,634,050 100.00 Kab. Purbalingga Ha 70 70 100.00 1,039,850 1,039,850 100.00 Kab. Karanganyar Ha 50 50 100.00 742,750 742,750 100.00 Kab. Semarang Ha 50 50 100.00 742,750 742,750 100.00 Kab. Boyolali Ha 50 50 100.00 742,750 742,750 100.00 Kab. Rembang Ha 60 60 100.00 891,300 891,300 100.00 Kab. Grobogan Ha 70 70 100.00 1,039,850 1,039,850 100.00 Kab. Kebumen Ha 50 50 100.00 742,750 742,750 100.00 LAMPIRAN 2

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2011 (Berdasarkan Capaian Sasaran Program)

Anggaran (Rp. 000,-)

Indikator Kinerja Program

No. Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi % Pagu Realisasi % 1 2 4 5 6 7 9 10 11 - Sulawesi Selatan : Ha 75 75 100.00 1,398,600 1,398,600 100.00 Kab. Bone Ha 25 25 100.00 466,200 466,200 100.00 Kab. Takalar Ha 25 25 100.00 466,200 466,200 100.00 Kab. Gowa Ha 25 25 100.00 466,200 466,200 100.00 - Gorontalo : Ha 250 250 100.00 3,324,225 3,312,500 99.65

Dalam dokumen LAKIP-Direktorat Tanaman Semusim 2011 (Halaman 14-53)

Dokumen terkait