• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAKIP-Direktorat Tanaman Semusim 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAKIP-Direktorat Tanaman Semusim 2011"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……… i

IKHTISAR EKSEKUTIF ……… ii

DAFTAR ISI ……… vi

DAFTAR TABEL ………. viii

DAFTAR LAMPIRAN ………. ix

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

1.1. Latar Belakang ……… 1

1.2. Organisasi ……… 3

BAB II PERENCAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ………. 7

2.1. Perencanaan (Rencana Stratejik) Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 ……… 7 2.1.1. Visi Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 ……….. 7 2.1.2. Misi Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 ……….. 8 2.1.3. Nilai – Nilai ……...……… 8

2.1.4. Tujuan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 ………. 9 2.1.5. Sasaran Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 ……… 10 2.1.6. Kebijakan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 ……… 11 2.1.7. Strategi Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 ……….. 12 2.1.8. Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 ……… 12 2.1.9. Fokus Kegiatan yang terkait denan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 …...…… 13 2.1.10. Keluaran (Output) ………. 15

(3)

2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2011 …………... 16

2.2.1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas

dan Mutu Tanaman Semusim Tahun 2011 ……. 16

2.2.2. Sasaran Direktorat Tanaman Semusim Tahun

2011

17

2.3. Perjanjian Kinerja ………. 20

BAB III 3.1. AKUNTABILITAS KINERJA ……… 23

3.2. Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran Kegiatan (Output) 23

3.2.1. Pengukuran Kinerja Terhadap Capain Sasaran

Nasional ………. 24

BAB IV PENUTUP ……… 31

1.1. Kesimpulan ………. 31

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Target dan Realisasi Sasaran Kegiatan Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim dan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan Tahun 2011.

Tabel 2 : Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim dan

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Stratejik Tahun 2010 – 1014 ………. 34

Lampiran 2 : Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2011 ………... 35

Lampiran 3 : Pengukuran Kinerja Tahun 2011 (Berdasarkan

Capaian Sasaran Program) ……… 38

(6)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pembangunan perkebunan sebagai bagian integral dari

pembangunan pertanian dan pembangunan nasional

merupakan salah satu potensi strategis dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh karenanya

pengelolaannya harus diselaraskan dengan upaya

pengelolaan sumberdaya alam dan pemeliharaan daya

dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi. Undang-Undang No. 18

Tahun 2004 tentang “Perkebunan” bertujuan untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat; meningkatkan

penerimaan negara dan devisa negara; menyediakan

lapangan kerja; meningkatkan produktivitas; nilai tambah dan daya saing; memenuhi kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri dalam negeri; dan mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan.

Sejalan dengan tuntutan otonomi daerah sebagaiman diatur di dalam Undang-Undang No.22 dan 25 tahun 1999 dengan revisinya No. 32 dan 33 tahun 2004 serta peraturan pendukungnya, kebijakan pembangunan perkebunan kedepan harus mampu mengakomodir perubahan lingkungan strategis yang ada serta memilah tugas dan fungsi yang akan

(7)

dalam memberikan pelayanan optimal kepada para pelaku usaha perkebunan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) merupakan bagian dari serangkaian proses

restrukrasi program dan kegiatan yang telah dicanangkan sejak tahun 2009 yang merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya, kebijakan dan program bagi instansi pemerintah sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian

No.61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang organisasi dan

Tata Kerja Kementrian Pertanian. Penyusunan LAKIP

didasarkan atas Rencana Strategis (Renstra), Rencana

Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK). Laporan

ini disusun sesuai dengan instruksi Presiden Republik

Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam penyusunannya mengacu pada Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia No. 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN & RB) Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 dengan format yang terdiri dari : 1) Ikhtisar Eksekutif; 2) Bab I Pendahuluan; 3) Bab II Perencanaan dan Perjanjian

(8)

Kinerja; 4) Bab III Akuntabilitas Kinerja; 5) Bab IV Penutup dan Lampiran-lampiran.

1.2. Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Pertanian

bahwa Direktorat Jenderal Perkebunan adalah unsur

pelaksana pada Pertanian yang bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai tugas “merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perkebunan”. Untuk pelaksanaan tugas tersebut, Direktorat Jenderal Perkebunan menyelenggarakan fungsi :

1). Perumusan kebijakan di bidang perbenihan, budidaya, perlindungan dan pascapanen perkebunan;

2). Pelaksanaan kebijakan di bidang perbenihan, budidaya, perlindungan dan pascapanen perkebunan;

3). Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, di

bidang perbenihan, budidaya, perlindungan dan

pascapanen perkebunan;

4). Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbenihan, budidaya, perlindungan dan pascapanen pertkebunan;

(9)

Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Perkebunan terdiri dari Sekretariat Direktorat Jenderal, Direktorat Tanaman Semusim, Direktorat Tanaman Rempah Penyegar, Direktorat Tanaman Tahunan, Direktorat Perlindungan Perkebunan dan Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian tersebut maka tugas dan fungsi Direktorat Tanaman Semusim adalah

Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan, penyusunan , norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanaman semusim. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Tanaman Semusim menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan

pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan

pemberdayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya

serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman

semusim;

c. Penyusunan, norma, standar, prosedur dan kriteria di

bidang identifikasi dan pemberdayagunaan sumber daya,

perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan

kelembagaan tanaman semusim;

(10)

budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim; dan

e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga

Direktorat Tanaman Semusim.

Direktorat Tanaman Semusim didukung oleh 4 (empat) Sub Direktorat yaitu : (1) Sub Direktorat Indentifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya; (2) Sub Direktorat Perbenihan; (3) Sub Direktorat Budidaya; (4) Sub Direktorat Pemberdayaan dan Kelembagaan Tanaman Semusim.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut Direktorat Tanaman Semusim mempunyai modal berupa kekuatan yaitu (a) tersedianya SDM Direktorat Tanaman Semusim sejumlah 66 orang dengan tingkat pendidikan S3,

S2, S1, SLTA, SLTP dan SD; (b) tersedianya perangkat

teknologi (GPS) yang cukup memadai dalam mendukung

penyediaan data dan informasi pembangunan sub-sektor

perkebunan; (c) tersedianya rumusan kebijakan dan

bimbingan teknis dan evaluasi bidang indentifikasi dan

pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya,

pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim yang merupakan pelaksanaan fungsi dari Direktorat Tanaman

Semusim dalam mendukung fasilitasi pengembangan

(11)

Tugas pokok dan fungsi yang menjadi amanah Direktorat Tanaman Semusim tersebut wajib dipertanggung jawabkan setiap tahun. Berdasarkan hal tersebut, LAKIP Direktorat Tanaman Semusim tahun 2011 ini dimaksudkan untuk memberikan pertanggung jawaban program dan kegiatan yang didukung oleh alokasi dana dalam DIPA tahun 2011.

(12)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Perencanaan (Rencana Stratejik) Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Tanaman

Semusim tahun 2010-2014 disusun berdasarkan analisis

strategis atas kekuatan, kelemahan,peluang dan

tantangan/ancaman terkini yang dihadapi dalam

pembangunan perkebunan tanaman semusim selama kurun waktu 2010-2014, dan memberikan arah dukungan pelayanan organisasi yang berkualitas dalam rangka pembangunan

perkebunan pada periode tersebut. Rentra Direktorat

Tanaman Semusim memberikan arah dukungan untuk

kegiatan akselerasi peningkatan produksi tebu,

pengembangan tanaman nilam, pelaksanaan intensivikasi/ desevifikasi tembakau, akselerasi pengembangan kapas, pengembangan tanaman berkelanjutan, layanan perkantoran dan penyusunan buku pedoman tanaman semusim.

2.1.1. Visi Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Dalam rangka mendukung visi pembangunan

Perkebunan tahun 2010-2014 maka visi Direktorat Tanaman

(13)

pengembangan usaha budidaya tanaman semusim perkebunan yang efisien, produktif, berdaya saing dan berkelanjutan”.

2.1.2. Misi Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014 Untuk dapat berkontribusi secara signifikan dalam misi pembangunan perkebunan Tahun 2010-2014, maka Direktorat Tanaman Semusim menetapkan misinya sebagai berikut: (1) Mendorong upaya peningkatan produksi dan produktivitas

usaha budidaya tanaman semusim;

(2) Memfasilitasi terwujudnya integrasi antara pelaku usaha

budidaya tanaman semusim dengan pendekatan

kawasan;

(3) Memotivasi penerapan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kondisi lokal;

(4) Mendorong penumbuhan dan pemberdayaan

kelembagaan petani.

2.1.3. Nilai-Nilai

Nilai-nilai yang dianut Direktorat Tanaman Semusim

adalah : Kebersamaan, Keadilan, Efisiensi, Produktifitas, Inovatif, Empati dan Saling Menghormati.

(14)

2.1.4. Tujuan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Untuk dapat mendukung pencapaian tujuan

pembangunan perkebunan tahun 2010-2014 sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Pembangunan Perkebunan 2010-2014 maka kontribusi Direktorat Tanaman Semusim difokuskan dalam upaya untuk :

(1) Mendorong peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman semusim, peningkatan efisiensi dan

keberlanjutan usaha;

(2) Memfasilitasi peningkatan kemampuan, kemandirian dan

profesionalisme, pelaku usaha produksi perkebunan

tanaman semusim, terutama petani perkebunan

(pekebun);

(3) Meningkatkan hubungan sinergis antar pelaku usaha agribisnis perkebunan tanaman semusim;

(4) Mendorong penyediaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha melalui optimalisasi pemanfaatan lahan dan pengembangan agribisnis perkebunan tanaman semusim yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;

(5) Memfasilitasi peningkatan kontribusi perkebunan tanaman semusim dalam mengembangkan perekonomian wilayah melalui pendekatan kawasan pengembangan perkebunan.

(15)

2.1.5. Sasaran Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan tata Kerja Kementrian

Pertanian, tugas Direktorat Tanaman Semusim adalah

melaksanakan penyiapan perumusan dan melaksanakan kebijakan, penyusunan, norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanaman semusim. Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai

dalam periode 2010 -2014 dirumuskan dalam formulir

Rencana Strategis 2010-2014 sebagai lampiran 1.

Sedangkan sasaran yang akan dicapai Direktorat Tanaman Semusim dalam tahun 2010 - 2014 sebagai berikut :

(1) Tersedianya berbagai Pedoman Umum ( PEDUM ) untuk tercapainya peningkatan produksi, produktivitas dan mutu perkebunan tanaman semusim, terutama diwilayah – wilayah potensial;

(2) Terfasilitasinya pencapaian peningkatan pendapatan

petani dengan usaha pokok berbasis perkebunan tanaman semusim;

(3) Terwujudnya dan terbinanya kelembagaan petani

perkebunan tanaman semusim, baik kelembagaan

(16)

(4) Terfasilitasinya peningkatan tambahan penyerapan tenaga kerja;

(5) Terfasilitasinya pertumbuhan perekonomian wilayah

terutama diwilayah pedesaan.

2.1.6. Kebijakan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Untuk mencapai, tujuan dan Sasaran yang telah

ditetapkan, kebijakan umum pembangunan tanaman semusin adalah : Mendorong dan memfasilitasi peningkatan pelayanan

untuk pengembangan usaha budidaya tanaman semusim perkebunan”. Adapun kebijakan teknis pembangunan tanaman

semusim adalah Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim melalui:

(1) Pengembangan komoditi tanaman semusim dengan

memanfaatkan potensi yang ada berbasis sumberdaya

lokal, pengembangan IPTEK dan memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam; (2) Peningkatan kemampuan SDM;

(3) Pengembangan kelembagaan dan kemitraan usaha;

(4) Peningkatan investasi usaha tanaman semusim sesuai kaidah pengelolaan SDA dan lingkungan hidup;

(17)

2.1.7. Strategi Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Strategi dan rencana aksi yang akan ditempuk selama tahun 2010 – 2014 adalah mengoptimalkan peran organisasi

Direktorat Tanaman Semusim dalam memfasilitasi

pengembangan usaha budidaya tanaman semusim dan

peningkatan peran kelembagaan perkebunan dengan rincian sebagai berikut :

(1) Pengembangan Komoditi Tanaman Semusim; (2) Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM);

(3) Pengembangan Kelembagaan Petani dan Kemitraan

Usaha;

(4) Peningkatan Investasi Usaha;

(5) Pengembangan Sistem Informasi Manajemen.

2.1.8. Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim

Tahun 2010-2014

Hasil restrukturasi program dan kegiatan sesauai surat edaran bersama Menteri Keuangan No. SE-1848/MK/2009 dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Nomor.0142/M.PPN/06/2009 tanggal 19 Juni 2009 yang mengamanatkan setiap unit Eselon I mempunyai satu

program yang mencerminkan nama Eselon I yang

(18)

Dengan demikian indikator kinerja unit Eselon Iadalah

outcome dan indikator unit Eselon II adalah output.

Berdasarkan restrukturisasi tersebut ditetapkan bahwa

program pembangunan perkebunan tahun 2010-2014 adalah :

“Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan”.

Kegiatan yang menjadi tanggung jawab Direktorat

Tanaman Semusim yang merupakan cerminan dari tugas

pokok dan fungsi adalah peningkatan produksi,

produktifitas dan mutu tanaman semusim yang

dimaksudkan untuk memfasilitasi dan mendorong upaya-upaya untuk peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim.

2.1.9. Fokus Kegiatan yang terkait dengan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Berdasarkan skala prioritas, agar sumber daya yang ada

dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk

memecahkan permasalahan - permasalahan yang ada secara

komprehensif, Direktorat Jenderal Perkebunan telah

menetapkan 7 (tujuh) fokus kegiatan pembangunan

perkebunan sebagai berikut :

(1) Revitalisasi perkebunan;

(19)

(3) Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati (bio-energi);

(4) Gerakan peningkatan produksi dan mutu kakao

nasional;

(5) Pengembangan komoditas ekspor;

(6) Pengembangan komoditas pemenuhan kebutuhan dalam

negeri;

(7) Dukungan pengembangan tanaman perkebunan

berkelanjutan.

Fokus kegiatan yang terkait dengan Direktorat Tanaman

Semusim adalah fokus : (1) nomor 2 (dua) yaitu :

Swasembada gula Nasional; (2) nomor 5 (lima) yaitu: pengembangan komoditas ekspor; (3) nomor 6 (enam) yaitu: pengembangan komoditas pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Fokus kegiatan swasembada gula nasional ditujukan untuk mempercepat peningkatan produksi dan

produktivitas tanaman tebu dalam mempertahankan

swasembada gula konsumsi rumah tangga yang telah dicapai sejak tahun 2008 dan mendukung program pencapaian swasembada gula tahun 2014. Pencapaian swasembada gula di Indonesia ditempuh melalui tiga tahap : (1) swasembada

gula konsumsi untuk memenuhi kebutuhan langsung

rumahtangga pada tahun 2009; (2) swasembada gula

(20)

2014; (3) sewasembada gula berdaya saing mulai tahun 2015-20225 yang difokuskan pada modernisasi berbasis tebu yang memiliki nilai tambah.

2.1.10. Keluaran (Output)

Sesuai dengan restrukturisasi program dan kegiatan, indikator kinerja yang harus dipertanggujawabkan oleh unit Eselon II adalah output kegiatan. Output dan komponen

kegiatan yang merupakan penjabaran dari fokus kegiatan

Direktorat Tanaman Semusim adalah sebagai berikut :

(1) Pengembangan Tanaman tebu rakyat (Perluasan Tebu

Rakyat) (ha);

(2) Penanaman tanaman kapas (ha);

(3) Penanaman tanaman nilam (ha);

(4) Penanaman tanaman tembakau (ha);

(5) Penanaman tanaman semusim lainnya (ha);

(6) Pemberdayaan pekebun tanaman semusim (kt);

(7) Pengembangan kelembagaan tanaman semusim (kt);

(8) Integrasi tanaman semusim - ternak (kt);

(9) Peningkatan kegiatan perlombaan dan penghargaan

perkebunan dll (org);

(21)

(12) Norma, standar, kebijakan, prosedur, kriteria, bimbingan teknis, evaluasi, keuangan dll (dokumen);

(13) Pembangunan dan pemeliharaan kebun sumber bahan tanaman semusim perkebunan (ha);

(14) Pemurnian, penilaian dan penetapan sumber benih tanaman semusim perkebunan (dokumen);

(15) Sertifikasi dan pengawasan peredaran benih (dokumen); (16) Pengawalan, pembinaan dan pendampingan kegiatan

tanaman semusim (dok).

2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2011

2.2.1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Semusim Tahun 2011

Program dan Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim

Tahun 2011 yang dilaksanakan dalam rangka mendukung pengembangan tanaman perkebunan berkelanjutan untuk mencapai sasaran yang diharapkan maka telah ditetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2011 dengan rincian kegiatan yang strategis sebagai berikut :

(1) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Semusim :

a. Akselerasi Peningkatan Produksi Tebu;

(22)

d. Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan.

(2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Perkebunan Berkelanjutan :

a. Layanan Perkantoran Pusat;

b. Penyusunan Buku Pedoman Tanaman Semusim ,

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi.

2.2.2. Sasaran Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2011

Sasaran strategis yang akan dicapai Direktorat Tanaman Semusim tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:

(1) Tersedianya berbagai pedoman umum untuk tercapainya

peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

perkebunan tanaman semusim, terutama di wilayah-wilayah potensial;

(2) Terfasilitasinya pencapaian peningkatan pendapatan

petani dengan usaha pokok berbasis perkebunan

tanaman semusim;

(3) Terwujudnya dan terbinanya kelembagaan petani

perkebunan tanaman semusim, baik kelembagaan

ekonomi maupun kelembagaan non ekonomi;

(4) Terfasilitasinya peningkatan tambahan penyerapan

(23)

Untuk mengukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan perkebunan telah ditetapkan indikator kinerja utama berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian

Nomor: 1185/Kpts/OT.140/3/2010 tanggal 15 Maret

2010tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Kementrian Pertanian Tahun 2010-2014, maka

Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Tanaman

Semusim sesuai dengan tugas dan fungsinya yaitu : (1). Tugas :

Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan, norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanaman semusim.

(2). Fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang

identifikasi dan pendayagunaan sumber daya,

perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan

kelembagaan tanaman semusim;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang dan

pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya

serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman

semusim;

c. Penyusunan, norma, standar, kriteria dan prosedur di

(24)

daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim;

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

identifikasi dan pendayagunaan sumber daya,

perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan

kelembagaan tanaman semusim;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga

Direktorat Tanaman Semusim. (3). Sasaran dan Indikator Kinerja Utama :

No. Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data 1. Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman semusim (tebu, kapas, tembakau, nilam )

Capaian luas areal (ribu hektar) Pengembangan tanaman semusim (tebu, kapas, nilam, tembakau) - Statistik Ditjenbun - Hasil pembinaan ke daerah - BPS - Pusdatin - Hasil penelitian/ Kajian

Rencana Kinerja Tahunan secara detail yang meliputi Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target disajikan pada Formulir RKT (Lampiran 2).

(25)

2.3. Perjanjian Kinerja

Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dengan bawahan dalam mewujudkan suatu capaian kinerja pembangunan dari sumber daya yang tersedia melalui target

kinerja serta indikator kinerja yang menggambarkan

keberhasilan pencapaiannya yang berupa hasil (outcome) maupun keluaran (output).

Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2011 berdasarkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2011 yang disusun setelah DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan diterima pada bulan Januari 2011 dengan mengikuti format sesuai Pedoman Permen-PAN dan RB No.29 Tahun 2011. Penetapan Kinerja Direktorat Tanaman Semusim ditandatangani oleh Direktur Jenderal Perkebunan dengan Direktorat Tanaman Semusim pada bulan Januari 2011

Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2011, disusun dan ditetapkan dalam 2 Program dengan 6 sasaran kegiatan yang

dilaksanakan dan total alokasi anggaran sebesar Rp.

109.354.912.000,- Dana tersebut untuk mendukung kegiatan baik pusat maupun daerah yang meliputi : (1) Swasembada Gula Nasional; (2) Pengembangan Komoditas Ekspor: (3) Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam

Negeri; (4) Pengembangan Tanaman Perkebunan; (5)

(26)

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja serta target yang telah disusun dalam Format Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2011 sebagai berikut :

(27)
(28)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja.

Setiap akhir tahun anggaran dan berakhirnya kegiatan,

instansi harus melakukan Pengukuran Kinerja untuk

mengetahui pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja dengan menggunakan Format Pengukuran Kinerja yang ditetapkan dalam Permen-PAN dan RB No.29 Tahun 2010.

Untuk mengukur keberhasilan kinerja sesuai

kesepakatan di lingkup Kementrian Pertanian ditetapkan 4 (empat) kategori keberhasilan yaitu: 1) Sangat Berhasil (capaian > 100%); 2) Berhasil (capaian > 80%-100%); 3) Cukup Berhasil (capaian > 60%-79%); dan 4) Tidak Berhasil (capaian < 60%) dari target sasaran.

3.2. Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran Kegiatan

(Output).

Capaian Kinerja untuk kegiatan di kelompokkan menjadi (1) Capaian sasaran nasional yang meliputi pusat dan daerah dan (2) Capaian sasaran Direktorat Tanaman Semusim.

(29)

3.2.1. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Nasional.

Pada tahun 2011 Direktorat Tanaman Semusim

mendapat alokasi anggaran yang tertuang dalam DIPA/POK sebesar Rp.109.354.912.000,- Capaian sasaran kegiatan: Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim dan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu tanaman Perkebunan Berkelanjutan untuk tahun 2011 per output kegiatan sebagaimana Tabel 1.

Tabel 1. Target dan realisasi sasaran kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim

dan Peningkatan Produksi,Produktivitas dan Mutu

tanaman Perkebunan Berkelanjutan tahun 2011.

No Sasaran Target Realisasi %

1 Akselerasi peningkatan produksi tebu 3.477 3.285 94,48 2 Pengembangan Nilam 190 190 100,00 3 Akselerasi Pengembangan Kapas 13.635 13.584 99,63 4 Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan 3 3 100,00

5 Pelayanan Perkantoran Pusat 1 1 100,00 6 Penyusunan Buku Pedoman

Tanaman Semusim dan Kegiatan Monitoring

1 1 100,00

Dari Tabel I terlihat bahawa realisasi/sasaran kegiatan

(30)

tanaman perkebunan berkelanjutan rata-rata mencapai 99,02%. Disisi lain, realisasi serapan keuangan sebesar

Rp.103.022.619.000,- dari pagu anggaran sebesar

Rp.109.354.912.000,- (94,21%).

Rincian capaian serapan keuangan untuk output

kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman semusim dan peningkatan produksi, produktivitas

dan putu tanaman perkebunan berkelanjutan pada Tabel 2 berikut ini :

Tabel 2. Rincian realisasi serapan anggaran output kegiatan

peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman semusim dan Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu tanaman Perkebunan

Berkelanjutan tahun 2011.

No Program Anggaran (Rp.000) Output/

Fisik

Pagu Realisasi % %

Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu

Tanaman Semusim

103.013.772 97.007.662 94,17

1 Swasembada Gula Nasional 76.361.129 71.992.787 94,28 85,63

2 Pengembangan Komoditas Ekspor 2.197.185 2.172.282 98,87 100,00 3 Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri 19.462.207 19.314.863 99,24 99,43 4 Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan 5.854.626 5.611.892 95.85 100 Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu

Tanaman Perkebunan

(31)

Khusus untuk output kegiatan tersebut diatas agar terlihat lebih jelas dari masing-masing sub bagian sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Semusim dengan kegiatan strategis yaitu :

a. Swasembada Gula Nasional (akselerasi peningkatan

produksi tebu) dari kegiatan yang dilaksanakan tersebut

diperoleh keluaran (Output) yang meliputi : (a)

Terfasilitasinya pengembangan tebu rakyat melalui

perluasan areal (ekstensifikasi) di 9 Provinsi dan 21 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik 96,61 %; (b) Terrealisasinya pembangunan kebun bibit datar tebu (KBD) kultur Jaringan di 12 provinsi dan 61 Kabupaten

dengan capaian realisasi fisik 91,85 %; (c)

Terfasilitasinya pembangunan demplot penerapan

teknologi budidaya double kinerja tebu di 6 Provinsi dan 20 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik 93,17 %; (d) Terfasilitasinya pemberdayaan/pelatihan petani tebu di 12 Provinsi dengan capaian realisasi fisik 96,39% ; (e) Terfasilitasinya operasional TKP dan PLP-TKP di 10

Provinsi dengan capaian realisasi fisik 88,00%;(f)

Terlaksananya pengawalan, pendampingan dan

administrasi tanaman tebu di 6 Provinsi dengan capaian realisasi fisik 88,00%; (g) Terlaksananya penataan

(32)

realisasi fisik 77,78%; (h) Terlaksananya warung tebu varietas unggul baru bibit kuljar di 7 Provinsi dan 16 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik 53,13%;(i) Terlaksananya penilaian dan workshop penangkar benih tebu di 7 Provinsi dengan capaian realisasi fisik 85,71%.

Dengan total realisasi keuangan sebesar

Rp.71.992.787.000,- dari pagu anggaran sebesar

Rp.76.361.129.000,- (94,28%) dengan kategori

berhasil.

b. Pengembangan Komoditas Ekspor (pengembangan

tanaman nilam) dari kegiatan yang dilaksanakan tersebut

diperoleh keluaran (Output) yang meliputi : (a)

Terfasilitasinya pengembangan tanaman nilam di 9 Provinsi dan 13 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik

100%; (b) Terlaksananya pembekalan penerapan

GAP/SOP budidaya nilam di 8 Provinsi dan 8 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik 100%; (c) Terlaksananya pembinaan dan pengawalan budidaya nilam di Provinsi Sumatera Utara dengan capaian realisasi fisik 100%; (d) Terlaksananya pembangunan kebun penangkar benih nilam di 5 Provinsi dan 6 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik 100%.

Dengan total realisasi keuangan sebesar

Rp.2.172.282.000,- dari pagu anggaran sebesar

(33)

c. Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri (akselerasi pengembangan kapas) dari kegiatan yang dilaksanakan tersebut diperoleh keluaran (Output) yang meliputi : (a) Terlaksananya penanaman tanaman kapas di 7 Provinsi dan 33 Kabupaten dengan

capaian realisasi fisik 99,63%; (b) Terlaksananya

operasional TKP dan PLP-TKP di 7 Provinsi dan 11 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik 100%; (c) Terlaksananya pelatihan petugas TKP dan PLP-TKP di 2

Provinsi dengan capaian realisasi fisik 100%; (d)

Terlaksananya pemberdayaan petani kapas di 7 Provinsi dan 32 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik 96,97%; (e) Terlaksananya penanaman kapas varietas baru di 5 Provinsi dan 14 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik 100; (f) Terlaksananya pengawalan penanaman tanaman kapas varietas baru di Nusa Tenggara Barat dengan capaian realisasi fisik 100%.

Dengan total realisasi keuangan sebesar

Rp.19.314.863.000,- dari pagu anggaran sebesar

Rp.19.462.207.000,- (99,24%) dengan kategori

berhasil.

d. Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan dari kegiatan yang dilaksanakan tersebut diperoleh keluaran (Output) yang meliputi : (a) Terlaksananya

(34)

capaian realisasi fisik 100%; (b) Terlaksananya kegiatan

aksibisi, perlombaan dan penghargaan perkebunan

dengan capaian realisasi fisik 100%; (c) Terlaksananya pengembangan kelembagaan tanaman semusim di 2

Provinsi dengan capaian realisasi fisik 100%; (d)

Terlaksananya pengawalan pendampingan dan

administrasi tanaman semusim dengan capaian realisasi fisik 100%.

Dengan total realisasi keuangan sebesar

Rp.5.611.892.000,- dari pagu anggaran sebesar

Rp.5.854.626.000,- (95.85%) dengan kategori berhasil.

2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan yaitu :

a. Layanan perkantoran pusat dengan kegiatan yang

dilaksanakan tersebut diperoleh keluaran (Outputs)

sebagai berikut : Terlaksanannya layanan perkantoran pusat dengan capaian realisasi fisik 100%.

b. Penyusunan buku pedoman tanaman semusim dan kegiatan monitoring evaluasi dengan kegiatan yang

dilaksanakan tersebut diperoleh keluaran (Output)

sebagai berikut : Tersusunnya buku pedoman tanaman semusim dan terlaksananya kegiatan monitoring dan evaluasi dengan capaian realisasi fisik 100%. Dengan

(35)

dari pagu anggaran sebesar Rp.6.341.140.000,-(94,86%) dengan kategori berhasil.

3. Hambatan / kendala yang di hadapi antara lain :

a. Anomali iklim tahun 2011 memberikan dampak negatif

terhadap pelaksanaan kegiatan tahun 2011, antara lain terjadinya keterlambatan penyediaan bibit tebu oleh P3GI dan tidak dapat terealisasinya pengadaan benih kapas oleh PT.NIC. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kekurangan bibit dan mundurnya jadwal tanam.

b. Penanaman KBD tebu asal kultur jaringan merupakan

hal baru bagi petani, sehingga sebagian petani masih ragu baik dalam hal teknis budidaya maupun analisa usahanya.

4. Upaya Penyelesaian antara lain :

Dilaksanakannya rapat persiapan benih untuk

pengembangan tebu tahun 2012 dan persiapan penyediaan benih kegiatan tahun 2013 dengan instansi terkait.

(36)

BAB IV PENUTUP 1.1. Kesimpulan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Tanaman

Semusim tahun 2011 merupakan salah satu bentuk

pertanggung-jawaban penyelenggaraan tugas dan fungsi yang

diemban selama periode tahun 2011. Kesemuanya

merupakan penjabaran dari penyelenggaraan program kerja

Kementrian Pertanian yang dituangkan dalam Rencana

Strategis (Renstra) Pembangunan Perkebunan dan Renstra Direktorat Tanaman Semusim pada tahun 2010 – 2014.

Program pembangunan perkebunan tahun 2010 – 2014 yang menjadi tanggung jawab Direktorat Tanaman Semusim adalah “Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu

tanaman semusim”. Program ini dimaksudkan untuk

memfasilitasi dan mendorong upaya-upaya untuk peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim.

Dalam rangka melaksanakan program pembangunan perkebunan tahun 2011, khusus untuk Direktorat Tanaman

Semusim mendapat alokasi dana dari APBN sebesar

(37)

Hasil pengukuran kinerja terhadap capaian sasaran

kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman semusim dan Peningkatan Produksi,Produktivitas

dan Mutu tanaman Perkebunan Berkelanjutan tahun 2011 yaitu : Akselerasi peningkatan produksi tebu mencapai 94,48%, Pengembangan Nilam mencapai 100%, Akselerasi Pengembangan Kapas mencapai 99,63%, Pengembangan

Tanaman Perkebunan Berkelanjutan mencapai 100%,

Pelayanan Perkantoran Pusat mencapai 100% dan

Penyusunan Buku Pedoman Tanaman Semusim dan Kegiatan Monitoring mencapai 100%.

Permasalahan yang mengakibatkan kurang tercapainya

kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman semusim dan Peningkatan Produksi,Produktivitas

dan Mutu tanaman Perkebunan Berkelanjutan tahun 2011

secara umum adalah adanya Anomali iklim tahun 2011

memberikan dampak negatif terhadap pelaksanaan kegiatan tahun 2011, antara lain terjadinya keterlambatan penyediaan bibit tebu oleh P3GI dan tidak dapat terealisasinya pengadaan benih kapas oleh PT.NIC. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kekurangan bibit dan mundurnya jadwal tanam.

(38)

1.2. Saran Rekomendasi

Sistem Akuntabilasi Kinerja Instansi Pemerintah

merupakan laporan pertanggungjawaban pimpinan pada akhir tahun anggaran dan merupakan tahun ke 2 (kedua) dari priode 5 (lima) tahun di lingkungan Kementrian Pertanian. Laporan ini merupakan sistem yang sangat aspiratif dalam mendukung penilaian kinerja suatu unit kerja. Berdasarkan pengalaman penyusunan laporan yang telah dibuat, perlu dilakukan

beberapa perbaikan pada penyusunan perencanaan,

perekaman penyelenggaraan kegiatan, sampai dengan

kompilasi pelaporan penyelenggaraan maupun cara

penilaiannya

Semoga laporan ini dapat digunakan sebagai dasar

bahan Pertimbangan dalam menetapkan kebijakan

pembangunan perkebunan umumnya, serta penyediaan

pelayanan khususnya terkait dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Tanaman Semusim.

(39)

Unit Organisasi Eselon II : DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN. Program : 1). Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim

2) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

No. Sasaran Strategis Satuan Target

1 2 4 5

A Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim

1. Terlaksananya akselerasi peningkatan Outputs a Terfasilitasinya pengembangan tebu rakyat melalui perluasan areal Ha 2,123

produksi tebu (Ekstensisikasi) di 9 provinsi dan 21 kabupaten :

b Terfasilitasinya pembangunan Kebun Bibit Datar Tebu (KBD) Ha 785 Kultur Jaringan /penyediaan benih tebu di 12 provinsi dan 61 Kab.

c Terfasilitasinya pembangunan demplot penerapan teknologi budi - Ha 205 daya double kinerja tebu di 6 provinsi dan 20 Kab.

d Terfasilitasinya pemberdayaan/ pelatihan petani tebu di 12 provinsi : KT 166 e Terfasilitasinya operasional TKP dan PLP- TKP di 10 provinsi : Org 75 f Terlaksananya pengawalan, pendampingan dan administrasi

tanaman tebu di 6 provinsi : Thn 75

g Terlaksananya penataan varietas tanaman tebu di 9 provinsi : Pkt 9 h Terlaksananya warung tebu varietas unggul baru bibit kuljar di 7 ProvinsiHa 32 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2011

Indikator Kinerja

3

(40)

No. Sasaran Strategis Satuan Target

1 2 4 5

2 Terlaksananya pengembangan tanaman nilam Outputs a Terfasilitasinya pengembangan Tanaman Nilam di 9 Provinsi Ha 188 dan 13 Kabupaten.

b Terlaksananya pembekalan penerapan GAP/SPO Budidaya Nilam Pkt 11 di 8 provinsi dan 8 Kabupaten.

c Terlaksananya pembinaan dan pengawalan budidaya nilam di

provinsi Sumatera Utara Pkt 1

d provinsi Sumatera Utara Ha 10

provinsi Sumatera Utara

3 Terlaksananya akselerasi pengembangan Outputs a Terlaksanannya penanaman tanaman kapas di 7 Provinsi dan Ha 13,415

kapas 33 Kabupaten.

b Terlaksanannya operasional TKP dan PLP-TKP di 7 Provinsi dan Orang 133 11 Kabupaten.

c Terlaksanannya pelatihan petugas TKP dan PLP-TKP di 2 Provinsi Pkt 2 d Terlaksanannya pemberdayaan petani kapas di 7 Provinsi dan Pkt 33

32 Kabupaten.

e Terlaksanannya penanaman tanaman kapas varietas baru di 5 Provinsi Ha 50 dan 14 Kabupaten.

Indikator Kinerja

(41)

No. Sasaran Strategis Satuan Target

4 Terlaksananya pengembangan tanaman Outputs a Terlaksananya pengembangan agribisnis lembaga mandiri bidang perkebunan diPkt 3

perkebunan berkelanjutan 2 Provinsi dan 2 Kabupaten.

b

Terlaksananya kegiatan eksibisi, perlombaan dan penghargaan

perkebunan Provinsi 31

c Terlaksananya pengembangan kelembagaan tanaman semusim di 2

Provinsi ; Pkt 2

dTerlaksananya pengawalan,pendampingan dan administrasi tanaman

semusim Pkt 15

B Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

1 Terlaksananya layanan perkan- Outputs - Terlaksananya layanan perkantoran pusat Laporan 1

toran pusat

2 Terlaksananya penyusunanan buku pedoman Outputs a Tersusunnya buku pedoman tanaman semusim dan Dokumen 1 tanaman semusim, terlaksananya terlaksannya kegiatan monitoring dan evaluasi

kegiatan monitoring dan evaluasi

(42)

Unit Organisasi Eselon II : DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN. Tahun Anggaran : 2011

No. Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi % Pagu Realisasi %

1 2 4 5 6 7 9 10 11

A. Peningkatan Produksi, 103,013,772 97,007,662 94.17 Produktivitas dan Mutu

Tanaman Semusim.

1). Swasembada Gula 76,362,819 70,992,787 92.97 Nasional

1 Terlaksananya akselerasi pening-Outputs a Terfasilitasinya pengembangan tebu rakyat melalui perluasan areal Ha 2,123 2,051 96.61 36,543,789 35,310,554 96.63

katan produksi tebu (Ekstensisikasi) di 9 provinsi dan 21 kabupaten : ▪Terfasilitasinya pengembangan tebu rakyat melalui perluasan

areal (Ekstensifikasi) di :

- Sumatera Utara Kab. Langkat Ha 200 128 64.00 3,000,000 1,897,500 63.25

- Sumatera Selatan Kab. OKU Timur. Ha 150 150 100.00 3,296,700 3,296,700 100.00

- Lampung Kab. Way Kanan Ha 388 388 100.00 8,527,464 8,527,464 100.00

- Jawa Barat : Ha 200 200 100.00 3,341,000 3,222,000 96.44 Kab. Indramayu Ha 100 100 100.00 1,670,500 1,670,000 99.97 Kab. Cirebon Ha 100 100 100.00 1,670,500 1,552,000 92.91 - Jawa Tengah : Ha 560 560 100.00 8,318,800 8,318,800 100.00 Kab. Blora Ha 110 110 100.00 1,634,050 1,634,050 100.00 Kab. Purbalingga Ha 70 70 100.00 1,039,850 1,039,850 100.00 Kab. Karanganyar Ha 50 50 100.00 742,750 742,750 100.00 Kab. Semarang Ha 50 50 100.00 742,750 742,750 100.00 Kab. Boyolali Ha 50 50 100.00 742,750 742,750 100.00 Kab. Rembang Ha 60 60 100.00 891,300 891,300 100.00 Kab. Grobogan Ha 70 70 100.00 1,039,850 1,039,850 100.00 Kab. Kebumen Ha 50 50 100.00 742,750 742,750 100.00 LAMPIRAN 2

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2011 (Berdasarkan Capaian Sasaran Program)

Anggaran (Rp. 000,-)

Indikator Kinerja Program

(43)

No. Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi % Pagu Realisasi % 1 2 4 5 6 7 9 10 11 - Sulawesi Selatan : Ha 75 75 100.00 1,398,600 1,398,600 100.00 Kab. Bone Ha 25 25 100.00 466,200 466,200 100.00 Kab. Takalar Ha 25 25 100.00 466,200 466,200 100.00 Kab. Gowa Ha 25 25 100.00 466,200 466,200 100.00 - Gorontalo : Ha 250 250 100.00 3,324,225 3,312,500 99.65 Kab. Gorontalo Ha 150 150 100.00 1,994,481 1,987,500 99.65 Kab. Boalemo Ha 100 100 100.00 1,329,654 1,325,000 99.65

b Terfasilitasinya pembangunan Kebun Bibit Datar Tebu (KBD) Ha 785 721 91.85 #REF! 21,883,342 #REF!

Kultur Jaringan /penyediaan benih tebu di 12 provinsi dan 61 Kab. ▪ Terfasilitasinya pembangunan Kebun BIBIT Datar Tebu (KBD) Kultur

Jaringan/ penyediaan benih tebu di :

- Aceh Kab.Bener Mariah Ha 50 50 100.00 1,916,275 1,916,275 100.00

- Sumatera Utara Kab. Langkat Ha 20 20 100.00 766,510 766,510 100.00

- Jambi Kab. Kerinci Ha 25 25 100.00 766,510 766,510 100.00

- Sumatera Selatan : Ha 50 50 100.00 1,916,275 1,916,275 100.00

Kab. Ogan Ilir Ha 20 20 100.00 766,510 766,510 100.00

Kab. OKU Timur Ha 30 30 100.00 1,149,765 1,149,765 100.00

- Jawa Barat : Ha 80 80 100.00 2,260,560 2,232,198 98.75 Kab. Cirebon Ha 20 20 100.00 565,140 536,883 95.00 Kab. Majalengka Ha 20 20 100.00 565,140 565,140 100.00 Kab. Kuningan Ha 20 20 100.00 565,140 565,140 100.00 Kab. Subang Ha 5 5 100.00 141,285 141,285 100.00 Kab. Indramayu Ha 15 15 100.00 423,855 423,750 99.98 - Jawa Tengah : Ha 250 250 100.00 6,670,500 6,670,500 100.00 Kab. Purbalingga Ha 10 10 100.00 266,820 266,820 100.00 Kab. Jepara Ha 20 20 100.00 533,640 533,640 100.00 Kab.Purworeja Ha 10 10 100.00 266,820 266,820 100.00 Kab. Rembang Ha 20 20 100.00 533,640 533,640 100.00 Kab. Kudus Ha 10 10 100.00 266,820 266,820 100.00 Kab. Semarang Ha 20 20 100.00 533,640 533,640 100.00 Kab. Boyolali Ha 20 20 100.00 426,912 426,912 100.00 Kab. Wonogiri Ha 10 10 100.00 266,820 266,820 100.00 Kab. Karanganyar Ha 20 20 100.00 533,640 533,640 100.00 Kab. Blora Ha 50 50 100.00 1,334,100 1,334,100 100.00 Kab. Batang Ha 10 10 100.00 266,820 266,820 100.00 Kab. Pemalang Ha 2 2 100.00 53,364 53,364 100.00 Anggaran (Rp. 000,-)

Indikator Kinerja Program

(44)

No. Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi % Pagu Realisasi % 1 2 4 5 6 7 9 10 11 - D.I. Yogyakarta : Ha 30 20 66.67 675,000 450,000 66.67 Kab. Bantul Ha 10 4 40.00 225,000 90,000 40.00 Kab. Sleman Ha 15 15 100.00 337,500 337,500 100.00 Kab. Kulonprogo Ha 5 1 20.00 112,500 22,500 20.00 - Jawa Timur : Ha 110 106 96.36 3,531,000 3,402,600 96.36 Kab. Sidoarjo Ha 6 6 100.00 192,600 192,600 100.00 Kab. Mojokerto Ha 8 8 100.00 256,800 256,800 100.00

Kab. Kota Mojokerto Ha 2 - - 64,200 -

-Kab. Lamongan Ha 2 2 100.00 64,200 64,200 100.00 Kab. Tuban Ha 10 10 100.00 321,000 321,000 100.00 Kab. Bojonegoro Ha 10 10 100.00 321,000 321,000 100.00 Kab. Jombang Ha 15 15 100.00 481,500 481,500 100.00 Kab. Ngawi Ha 9 9 100.00 288,900 288,900 100.00 Kab. Magetan Ha 4 4 100.00 128,400 128,400 100.00 Kab. Madiun Ha 4 4 100.00 128,400 128,400 100.00 Kab. Ponorogo Ha 4 4 100.00 128,400 128,400 100.00 Kab. Trenggalek Ha 2 2 100.00 64,200 64,200 100.00 Kab. Pasuruan Ha 2 2 100.00 64,200 64,200 100.00 Kab. Probolinggo Ha 10 10 100.00 321,000 321,000 100.00 Kab. Lumajang Ha 4 4 100.00 128,400 128,400 100.00 Kab. Jember Ha 4 4 100.00 128,400 128,400 100.00 Kab. Bondowoso Ha 2 - - 64,200 - -Kab. Malang Ha 10 10 100.00 321,000 321,000 100.00

Kab. Kota Malang Ha 2 2 100.00 64,200 64,200 100.00

- Kalimantan Barat Kab. Sambas Ha 50 - - 1,843,600 -

-- Sulawesi Selatan : Ha 50 25 50.00 1,827,024 1,827,024 100.00

Kab. Bone Ha 20 10 50.00 730,810 730,810 100.00

Kab. Gowa Ha 5 3 60.00 182,702 182,702 100.00

Kab. Takalar Ha 25 15 60.00 913,512 913,512 100.00

- Papua Kab. Merauke Ha 20 20 100.00 962,980 955,450 99.22

- Gorontalo : Ha 50 35 70.00 1,000,000 980,000 98.00

Kab. Gorontalo Ha 25 17 68.00 500,000 490,000 98.00

Kab. Boalemo Ha 25 17 68.00 500,000 490,000 98.00

c Terfasilitasinya pembangunan demplot penerapan teknologi budi - Ha 205 191 93.17 #REF! 6,945,833 #REF!

daya double kinerja tebu di 6 provinsi dan 20 Kab.

▪ Terfasilitasinya pembangunan demplot penerapan teknologi budi-daya double kinerja tebu di :

Anggaran (Rp. 000,-)

Indikator Kinerja Program

(45)

No. Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi % Pagu Realisasi % 1 2 4 5 6 7 9 10 11 - Jawa Tengah : Ha 65 65 100.00 2,027,415 2,027,415 100.00 Kab. Purworejo Ha 10 10 100.00 311,910 311,910 100.00 Kab. Boyolali Ha 10 10 100.00 311,910 311,910 100.00 Kab. Semarang Ha 10 10 100.00 311,910 311,910 100.00 Kab. Blora Ha 25 25 100.00 779,775 779,775 100.00

Kab. Karang anyar Ha 10 10 100.00 311,910 311,910 100.00

- D.I.Yogyakarta : Ha 30 30 100.00 675,000 675,000 100.00 Kab. Bantul Ha 10 10 100.00 225,000 225,000 100.00 Kab. Sleman Ha 10 10 100.00 225,000 225,000 100.00 Kab. Kulonprogo Ha 10 10 100.00 225,000 225,000 100.00 - Jawa Timur : Ha 70 56 80.00 2,678,210 2,678,210 100.00 Kab. Mojokerto Ha 14 14 100.00 535,642 535,642 100.00 Kab. Nganjuk Ha 14 - - - - -Kab. Ngawi Ha 14 14 100.00 535,642 535,642 100.00 Kab. Pasuruan Ha 14 14 100.00 535,642 535,642 100.00 Kab. Malang Ha 28 28 100.00 1,071,284 1,071,284 100.00 - Sulawesi Selatan : Ha 10 10 100.00 389,590 389,590 100.00 Kab. Takalar Ha 4 4 100.00 155,836 155,836 100.00 Kab. Bone Ha 4 4 100.00 155,836 155,836 100.00 Kab. Gowa Ha 2 2 100.00 77,918 77,918 100.00

d Terfasilitasinya pemberdayaan/ pelatihan petani tebu di 12 provinsi : KT 166 160 96.39 3,722,321 3,253,045 87.39

▪ Terfasilitasinya pemberdayaan/pelatihan petani tebu di Aceh. KT 5 5 100.00 180,000 114,720 63.73 ▪ Terfasilitasinya pemberdayaan/pelatihan petani tebu di Sumatera Utara KT 4 4 100.00 121,800 120,830 99.20 ▪ Terfasilitasinya pemberdayaan/pelatihan petani tebu di Sumatera Selatan KT 6 6 100.00 174,805 167,828 96.01 ▪ Terfasilitasinya pemberdayaan/pelatihan petani tebu di Lampung KT 13 13 100.00 400,552 400,552 100.00 ▪ Terfasilitasinya pemberdayaan/pelatihan petani tebu di Jawa Barat KT 24 24 100.00 961,100 941,690 97.98 ▪ Terfasilitasinya pemberdayaan/pelatihan petani tebu di Jawa Tengah KT 39 39 100.00 297,125 296,825 99.90 ▪ Terfasilitasinya pemberdayaan/pelatihan petani tebu di D.I. Yogyakarta KT 3 3 100.00 37,889 33,551 88.55 ▪ Terfasilitasinya pemberdayaan/pelatihan petani tebu di Jawa Timur KT 32 32 100.00 300,000 300,000 100.00 ▪ Terfasilitasinya pemberdayaan/pelatihan petani tebu di Kalimantan Barat KT 12 8 66.67 282,600 94,200 33.33 ▪ Terfasilitasinya pemberdayaan/pelatihan petani tebu di Sulawesi Selatan KT 2 1 50.00 240,000 56,400 23.50 ▪ Terfasilitasinya pemberdayaan/pelatihan petani tebu di Papua KT 5 5 100.00 96,450 96,450 100.00 ▪ Terfasilitasinya pemberdayaan/pelatihan petani tebu di Gorontalo KT 21 21 100.00 630,000 630,000 100.00

e Terfasilitasinya operasional TKP dan PLP- TKP di 10 provinsi : Org 75 66 88.00 1,388,570 1,175,190 84.63

▪ Terfasilitasinya operasional TKP dan PLP-TKP di Aceh. Org 3 - - 68,750 -

-▪ Terfasilitasinya operasional TKP dan PLP-TKP di Sumatera Utara Org 4 4 100.00 93,500 93,500 100.00 ▪ Terfasilitasinya operasional TKP dan PLP-TKP di Sumatera Selatan Org 6 6 100.00 139,700 94,400 67.57

▪ Terfasilitasinya operasional TKP dan PLP-TKP di Lampung Org 3 3 100.00 68,750 52,850 76.87

▪ Terfasilitasinya operasional TKP dan PLP-TKP di Jawa Barat Org 8 8 100.00 67,300 67,250 99.93

▪ Terfasilitasinya operasional TKP dan PLP-TKP di Jawa Tengah Org 16 16 100.00 316,800 305,875 96.55

Anggaran (Rp. 000,-)

Indikator Kinerja Program

(46)

No. Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi % Pagu Realisasi %

1 2 4 5 6 7 9 10 11

f Terlaksananya pengawalan, pendampingan dan administrasi

tanaman tebu di 6 provinsi : Thn 75 66 88.00 1,386,880 1,175,190 84.74

▪ Terlaksananya pengawalan, pendampingan dan administrasi tanaman tebu

di Aceh Thn 1 1 100.00 100,000 97,160 97.16

▪ Terlaksananya pengawalan, pendampingan dan administrasi tanaman tebu

di Sumatera Utara Thn 1 1 100.00 245,700 245,700 100.00

▪ Terlaksananya pengawalan, pendampingan dan administrasi tanaman tebu

di Sumatera Selatan Thn 1 1 100.00 165,000 93,575 56.71

▪ Terlaksananya pengawalan, pendampingan dan administrasi tanaman tebu

di Lampung Thn 1 1 100.00 457,230 440,924 96.43

▪ Terlaksananya pengawalan, pendampingan dan administrasi tanaman tebu

di D.I. Yogyakarta Thn 1 1 100.00 75,000 75,000 100.00

▪ Terlaksananya pengawalan, pendampingan dan administrasi tanaman tebu

di Gorontalo Thn 1 1 100.00 343,950 343,950 100.00

g Terlaksananya penataan varietas tanaman tebu di 9 provinsi : Pkt 9 7 77.78 342,172 248,682 72.68

▪ Terlaksananya penataan varietas tanaman tebu di Sumatera Selatan Pkt 1 1 100.00 27,900 -

-▪ Terlaksananya penataan varietas tanaman tebu di Sumatera Utara Pkt 1 1 100.00 34,900 34,900 100.00

▪ Terlaksananya penataan varietas tanaman tebu di Lampung Pkt 1 1 100.00 32,570 27,362 84.01

▪ Terlaksananya penataan varietas tanaman tebu di Jawa Barat Pkt 1 1 100.00 29,603 13,612 45.98 ▪ Terlaksananya penataan varietas tanaman tebu di Jawa Tengah Pkt 1 1 100.00 72,541 70,100 96.64 ▪ Terlaksananya penataan varietas tanaman tebu di Jawa Timur Pkt 1 1 100.00 50,938 41,818 82.10

▪ Terlaksananya penataan varietas tanaman tebu di Kalimantan Barat Pkt 1 - - 31,660 -

-▪ Terlaksananya penataan varietas tanaman tebu di Sulawesi Selatan Pkt 1 1 100.00 30,900 30,730 99.45

▪ Terlaksananya penataan varietas tanaman tebu di Gorontalo Pkt 1 1 100.00 31,160 30,160 96.79

h Terlaksananya warung tebu varietas unggul baru bibit kuljar di 7 Provinsi Ha 32 17 53.13 1,663,269 851,886 51.22

dan 16 Kabupaten

▪ Terlaksananya warung tebu varietas unggul baru bibit kuljar di :

- Lampung Kabupaten Lampung Utara Ha 2 2 100.00 112,300 105,040 93.54

- Jawa Barat : Ha 4 - - 203,760 - -Kab. Cirebon Ha 2 - - 101,880 - -Kab. Kuningan Ha 2 - - 101,880 - -- Jawa Tengah : Ha 6 6 100.00 270,012 255,208 94.52 Kab. Pati Ha 2 2 100.00 88,900 84,200 94.71 Kab. Karanganyar Ha 2 2 100.00 88,900 84,200 94.71 Kab. Boyolali Ha 2 2 100.00 92,212 86,808 94.14 - Jawa Timur : Ha 10 - - 509,400 21,500 4.22 Kab. Kediri Ha 2 - - 101,880 - -Kab. Situbondo Ha 2 - - 101,880 - -Anggaran (Rp. 000,-)

Indikator Kinerja Program

(47)

No. Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi % Pagu Realisasi % 1 2 4 5 6 7 9 10 11 - Sulawesi Selatan : Ha 6 6 100.00 352,441 344,398 97.72 Kab. Bone Ha 2 2 100.00 117,481 114,799 97.72 Kab. Gowa Ha 2 2 100.00 117,480 114,799 97.72 Kab. Takalar Ha 2 2 100.00 117,480 114,799 97.72

- Sulawesi Tenggara Kabupaten Konawe Selatan Ha 2 1 50.00 97,876 8,560 8.75

i Terlaksananya penilaian dan workshop penangkar benih tebu di Ha 7 6 85.71 232,061 149,065 64.24

7 provinsi

▪ Terlaksananya penilaian dan workshop penagkar benih tebu di Jawa Barat Pkt 1 1 100.00 28,116 13,612 48.41 ▪ Terlaksananya penilaian dan workshop penangkar benih tebu di Jawa Tengah Pkt 1 1 100.00 32,345 32,345 100.00 ▪ Terlaksananya penilaian dan workshop penangkar benih tebu di Lampung Pkt 1 1 100.00 27,500 23,500 85.45 ▪ Terlaksananya penilaian dan workshop penangkar benih di Kalimantan Barat Pkt 1 1 100.00 25,500 12,372 48.52 ▪ Terlaksananya penilaian dan workshop penangkar benih di Sulawesi Selatan Pkt 1 1 100.00 39,100 37,736 96.51 ▪ Terlaksananya penilaian dan worshop penangkar benih di Sulawesi Tenggara Pkt 1 1 100.00 51,000 23,500 46.08 ▪ Terlaksananya penilaian dan worshop penangkar benih di Gorontalo Pkt 1 - - 28,500 6,000 21.05

2). Pengembangan 1,772,905 1,749,297 98.67

Komoditas Ekspor

2 Terlaksananya pengembanganOutputs a Terfasilitasinya pengembangan Tanaman Nilam di 9 Provinsi Ha 188 188 100.00 1,504,000 1,494,673 99.38

tanaman nilam dan 13 Kabupaten.

▪ Terfasilitasinya pengembangan Tanaman Nilam di :

- Sumatera Utara Kabupaten Langkat Ha 10 10 100.00 80,000 80,000 100.00

- Sumatera Barat : Ha 20 20 100.00 160,000 160,000 100.00

Kab. Sijunjung Ha 10 10 100.00 80,000 80,000 100.00

Kab. Pasaman Barat Ha 10 10 100.00 80,000 80,000 100.00

- Jambi kabupaten Sarolangun Ha 10 10 100.00 80,000 80,000 100.00

- Lampung Kabupaten Lampung Utara Ha 10 10 100.00 80,000 80,000 100.00

- Jawa Barat : Ha 35 35 100.00 280,000 270,673 96.67 Kab. Sumedang Ha 15 15 100.00 120,000 112,929 94.11 Kab. Kuningan Ha 20 20 100.00 160,000 157,743 98.59 - Jawa Tengah : Ha 70 70 100.00 560,000 560,000 100.00 Kab. Boyolali Ha 10 10 100.00 80,000 80,000 100.00 Kab. Purbalingga Ha 60 60 100.00 480,000 480,000 100.00

- D.I.Yogyakarta Kabupaten Kulon Progo Ha 8 8 100.00 64,000 64,000 100.00

- Jawa Timur Kabupaten Blitar Ha 15 15 100.00 120,000 120,000 100.00

Anggaran (Rp. 000,-)

Indikator Kinerja Program

(48)

No. Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi % Pagu Realisasi %

1 2 4 5 6 7 9 10 11

b Terlaksananya pembekalan penerapan GAP/SPO Budidaya Nilam Pkt 11 11 100.00 231,685 221,904 95.78

di 8 provinsi dan 8 Kabupaten.

▪ Terlaksananya pembekalan penerapan GAP/SPO Budidaya Nilam di :

- Sumatera Utara Kabupaten Langkat Pkt 1 1 100.00 38,460 38,460 100.00

- Sumatera Barat : Pkt 2 2 100.00 41,270 37,670 91.28

Provinsi Pkt 1 1 100.00 21,710 18,110 83.42

Kab. Sijunjung Pkt 1 1 100.00 19,560 19,560 100.00

- Jambi Kabupaten Sarolangun Pkt 1 1 100.00 19,760 19,760 100.00

- Lampung Kabupaten Lampung Utara Pkt 1 1 100.00 17,260 14,910 86.38

- Jawa Barat : Pkt 2 2 100.00 34,520 33,260 96.35

Kab. Sumedang Pkt 1 1 100.00 17,260 16,243 94.11

Kab. Kuningan Pkt 1 1 100.00 17,260 17,017 98.59

- Jawa Tengan Kabupaten Purbalingga Pkt 1 1 100.00 49,425 49,425 100.00

- Jawa Timur Kabupaten Blitar Pkt 1 1 100.00 13,200 10,680 80.91

- Bali Pkt 1 1 100.00 17,790 17,740 99.72

c Terlaksananya pembinaan dan pengawalan budidaya nilam di

provinsi Sumatera Utara Pkt 1 1 100.00 13,700 13,700 100.00

d Terlaksananya pembangunan kebun penangkar benih nilam Ha 10 10 100.00 447,800 442,005 98.71

di 5 provinsi dan 6 Kabupaten.

▪ Terlaksananya pembangunan kebun penangkar benih nilam di :

- Jawa Barat Kabupaten Sumedang Ha 2 2 100.00 76,800 72,275 94.11

- Sumatera Utara Kabupaten Langkat Ha 2 2 100.00 137,600 137,600 100.00

- Sumatera Barat Kabupaten Sijunjung Ha 2 2 100.00 80,000 79,130 98.91

- Lampung Kabupaten Lampung Utara Ha 2 2 100.00 80,800 80,400 99.50

- Bali : Ha 2 2 100.00 72,600 72,600 100.00

Kab. Badung Ha 1 1 100.00 36,300 36,300 100.00

Kab. Karangasem Ha 1 1 100.00 36,300 36,300 100.00

Anggaran (Rp. 000,-)

Indikator Kinerja Program

(49)

No. Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi % Pagu Realisasi %

1 2 4 5 6 7 9 10 11

3 Terlaksananya akselerasi Outputs a Terlaksanannya penanaman tanaman kapas di 7 Provinsi dan Ha 13,415 13,365 99.63 14,886,999 14,848,511 99.74

pengembangan kapas 33 Kabupaten. #REF!

▪ Terlaksananya penanaman tanaman kapas di :

- Jawa Tengah : Ha 1,000 1,000 100.00 740,000 739,630 99.95 Kab. Blora Ha 200 200 100.00 148,000 148,000 100.00 Kab. Brebes Ha 50 50 100.00 37,000 37,000 100.00 Kab. Wonogiri Ha 200 200 100.00 148,000 148,000 100.00 Kab. Grobogan Ha 530 530 100.00 392,200 392,200 100.00 Kab. Pemalang Ha 20 20 100.00 14,800 14,060 95.00

- D.I.Yogyakarta Kabupaten Gunung Kidul Ha 750 750 100.00 511,875 511,875 100.00

- Jawa Timur : Ha 2,050 2,050 100.00 1,517,000 1,480,000 97.56 Kab. Banyuwangi Ha 300 300 100.00 222,000 222,000 100.00 Kab. Lamongan Ha 750 750 100.00 555,000 555,000 100.00 Kab. Mojokerto Ha 100 100 100.00 74,000 74,000 100.00 Kab. Pacitan Ha 400 400 100.00 296,000 296,000 100.00 Kab. Situbondo Ha 150 150 100.00 111,000 111,000 100.00 Kab. Tuban Ha 50 - - 37,000 - -Kab. Probolinggo Ha 300 300 100.00 222,000 222,000 100.00 - Bali : Ha 800 800 100.00 592,000 591,400 99.90 Kab. Buleleng Ha 400 400 100.00 296,000 295,680 99.89 Kab. Jembrana Ha 100 100 100.00 74,000 73,960 99.95 Kab. Karangasem Ha 300 300 100.00 222,000 221,760 99.89

- Nusa Tenggara Barat : Ha 1,000 1,000 100.00 851,249 850,731 99.94

Kab. Lombok Barat Ha 125 125 100.00 106,406 106,406 100.00

Kab. Lombok Tengah Ha 125 125 100.00 106,406 106,281 99.88

Kab. Lombok Timur Ha 300 300 100.00 255,375 255,195 99.93

Kab. Sumbawa Ha 250 250 100.00 212,812 212,800 99.99

Kab. Lombok Utara Ha 200 200 100.00 170,250 170,050 99.88

- Nusa Tenggara Timur : Ha 3,500 3,500 100.00 2,800,000 2,800,000 100.00

Kab. Sumba Barat Ha 500 500 100.00 400,000 400,000 100.00

Kab. Sumba Barat Daya Ha 1,500 1,500 100.00 1,200,000 1,200,000 100.00

Kab. Sumba Tengah Ha 500 500 100.00 400,000 400,000 100.00

Kab. Sumba Timur Ha 1,000 1,000 100.00 800,000 800,000 100.00

- Sulawesi Selatan : Ha 4,315 4,315 100.00 7,874,875 7,294,525 92.63 Kab. Bantaeng Ha 382 382 100.00 730,000 697,150 95.50 Kab. Bone Ha 968 968 100.00 1,551,250 1,551,250 100.00 Kab. Bulukumba Ha 1,100 1,100 100.00 1,642,500 1,642,500 100.00 Kab. Gowa Ha 350 350 100.00 821,250 638,750 77.78 Anggaran (Rp. 000,-)

Indikator Kinerja Program

(50)

No. Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi % Pagu Realisasi %

1 2 4 5 6 7 9 10 11

b Terlaksanannya operasional TKP dan PLP-TKP di 7 Provinsi dan Orang 133 133 100.00 2,652,310 2,589,905 97.65

11 Kabupaten.

▪ Terlaksananya operasional TKP dan PLP-TKP di :

- Jawa Tengah Orang 28 28 100.00 554,400 550,925 99.37

- D.I. Yogyakarta Orang 6 6 100.00 133,710 109,630 81.99

- Jawa Timur Orang 5 5 100.00 115,500 102,250 88.53

- Bali : Orang 16 16 100.00 320,700 320,700 100.00

Kab. Buleleng Orang 8 8 100.00 157,600 157,600 100.00

Kab. Karangasem Orang 3 3 100.00 67,800 67,800 100.00

Kab. Jembrana Orang 5 5 100.00 95,300 95,300 100.00

- Nusa Tenggara Barat Orang 21 21 100.00 401,500 401,500 100.00

- Nusa Tenggara Timur Orang 20 20 100.00 417,000 395,400 94.82

- Sulawesi Selatan : Orang 37 37 100.00 709,500 709,500 100.00

Kab. Bantaeng Orang 4 4 100.00 77,000 77,000 100.00

Kab. Bone Orang 5 5 100.00 93,500 93,500 100.00

Kab. Bulukumba Orang 6 6 100.00 121,000 121,000 100.00

Kab. Gowa Orang 4 4 100.00 77,000 77,000 100.00

Kab. Jeneponto Orang 5 5 100.00 93,500 93,500 100.00

Kab. Soppeng Orang 5 5 100.00 93,500 93,500 100.00

Kab. Takalar Orang 4 4 100.00 77,000 77,000 100.00

Kab. Wajo Orang 4 4 100.00 77,000 77,000 100.00

c Terlaksanannya pelatihan petugas TKP dan PLP-TKP di 2 Provinsi Pkt 2 2 100.00 63,793 63,793 100.00

▪ Terlaksananya operasional TKP dan PLP-TKP di :

- Nusa Tenggara Barat Pkt 1 1 100.00 25,200 25,200 100.00

- Sulawesi Selatan Pkt 1 1 100.00 38,593 38,593 100.00

d Terlaksanannya pemberdayaan petani kapas di 7 Provinsi dan Pkt 33 32 96.97 1,170,160 1,151,477 98.40

32 Kabupaten.

▪ Terlaksananya pemberdayaan petani kapas di :

- Jawa Tengah : Pkt 5 5 100.00 117,660 117,660 100.00 Kab. Blora Pkt 1 1 100.00 23,700 23,700 100.00 Kab. Brebes Pkt 1 1 100.00 11,850 11,850 100.00 Kab. Wonogiri Pkt 1 1 100.00 23,700 23,700 100.00 Kab. Grobogan Pkt 1 1 100.00 46,560 46,560 100.00 Anggaran (Rp. 000,-)

Indikator Kinerja Program

(51)

No. Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi % Pagu Realisasi % 1 2 4 5 6 7 9 10 11 - Jawa Timur : Pkt 7 7 100.00 227,500 226,890 99.73 Kab. Banyuwangi Pkt 1 1 100.00 32,500 32,413 99.73 Kab. Lamongan Pkt 1 1 100.00 78,000 77,790 99.73 Kab. Mojokerto Pkt 1 1 100.00 13,000 12,965 99.73 Kab. Pacitan Pkt 1 1 100.00 45,500 45,378 99.73 Kab. Situbondo Pkt 1 1 100.00 19,500 19,448 99.73 Kab. Tuban Pkt 1 1 100.00 6,500 6,483 99.74 Kab. Probolinggo Pkt 1 1 100.00 32,500 32,413 99.73 - D.I. Yogyakarta Pkt 1 1 100.00 89,900 89,900 100.00 - Bali : Pkt 3 2 66.67 64,150 46,079 71.83 Kab. Buleleng Pkt 1 1 100.00 26,458 25,265 95.49 Kab. Karangasem Pkt 1 1 100.00 22,004 20,814 94.59 Kab. Jembrana Pkt 1 - - 15,688 -

-- Nusa Tenggara Barat Pkt 5 5 100.00 67,850 67,850 100.00

Kab. Lombok Barat Pkt 1 1 100.00 8,550 8,550 100.00

Kab. Lombok Tengah Pkt 1 1 100.00 8,550 8,550 100.00

Kab. Lombok Timur Pkt 1 1 100.00 21,750 21,750 100.00

Kab. Sumbawa Pkt 1 1 100.00 14,500 14,500 100.00

Kab. Lombok Utara Pkt 1 1 100.00 14,500 14,500 100.00

- Nusa Tenggara Timur : Pkt 4 4 100.00 263,400 263,400 100.00

Kab. Sumba Barat Pkt 1 1 100.00 65,850 65,850 100.00

Kab. Sumba Barat Daya Pkt 1 1 100.00 65,850 65,850 100.00

Kab. Sumba Tengah Pkt 1 1 100.00 65,850 65,850 100.00

Kab. Sumba Timur Pkt 1 1 100.00 65,850 65,850 100.00

- Sulawesi Selatan : Pkt 8 8 100.00 339,700 339,700 100.00 Kab. Bantaeng Pkt 1 1 100.00 31,600 31,600 100.00 Kab. Takalar Pkt 1 1 100.00 23,700 23,700 100.00 Kab. Jeneponto Pkt 1 1 100.00 43,450 43,450 100.00 Kab. Bone Pkt 1 1 100.00 67,150 67,150 100.00 Kab. Bulukumba Pkt 1 1 100.00 71,100 71,100 100.00 Kab. Gowa Pkt 1 1 100.00 35,550 35,550 100.00 Kab. Soppeng Pkt 1 1 100.00 35,550 35,550 100.00 Kab. Wajo Pkt 1 1 100.00 31,600 31,600 100.00

e Terlaksanannya penanaman tanaman kapas varietas baru di 5 Provinsi Ha 50 50 100.00 636,935 623,102 97.83

dan 14 Kabupaten.

▪ Terlaksananya penanaman tanaman kapas varietas baru di :

- Jawa Tengah : Ha 4 4 100.00 63,892 60,871 95.27

Kab.Wonogiri Ha 2 2 100.00 32,282 31,572 97.80

Kab.Grobogan Ha 2 2 100.00 31,610 29,299 92.69

Anggaran (Rp. 000,-)

Indikator Kinerja Program

(52)

No. Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi % Pagu Realisasi % 1 2 4 5 6 7 9 10 11 - Jawa Timur : Ha 30 30 100.00 249,480 249,478 100.00 Kab. Banyuwangi Ha 10 10 100.00 83,160 83,160 100.00 Kab. Lamongan Ha 10 10 100.00 83,160 83,160 100.00 Kab. Pacitan Ha 10 10 100.00 83,160 83,160 100.00

- Nusa Tenggara Barat : Ha 4 4 100.00 43,195 38,255 88.56

Kab. Lombok Barat Ha 2 2 100.00 21,597 19,128 88.57

Kab. Sumbawa Ha 2 2 100.00 21,598 19,128 88.56

- Sulawesi Selatan : Ha 6 6 100.00 266,268 260,819 97.95

Kab. Bantaeng Ha 2 2 100.00 88,756 86,940 97.95

Kab. Bulukumba Ha 2 2 100.00 88,756 86,940 97.95

Kab. Gowa Ha 2 2 100.00 88,756 86,940 97.95

f Terlaksanannya pengawalan penanaman tanaman kapas varietas baru Pkt 2 2 100.00 52,010 38,075 73.21

di Nusa Tenggara Barat :

Kab. Lombok Barat Pkt 1 1 100.00 26,005 19,038 73.21

Kab. Sumbawa Pkt 1 1 100.00 26,005 19,038 73.21

4). Pengembangan 6,106,476 5,611,892 91.90

Tanaman Perkebu

nan berkelanjutan

4 Terlaksananya pengembanganOutputs a Terlaksananya pengembangan agribisnis lembaga mandiri bidang perkebunan diPkt 3 3 100.00 285,850 275,386 96.34

tanaman perkebunan berkelanju- 2 Provinsi dan 2 Kabupaten.

tan.

▪Terlaksananya pengembangan agribisnis lembaga mandiri bidang perkebunan di:

- Kalimantan Tengah Pkt 1 1 100.00 231,850 231,664 99.92

Kab. Kotawaringin Barat Pkt 1 1 100.00 34,000 33,990 99.97

- Kalimantan Selatan Pkt 1 1 100.00 20,000 9,732 48.66

b Terlaksananya kegiatan eksibisi, perlombaan dan penghargaan perkebunan Provinsi 31 31 100.00 2,092,286 1,941,066 92.77

c Terlaksananya pengembangan kelembagaan tanaman semusim di 2 Provinsi ;Pkt 2 2 100.00 132,450 131,700 99.43

- Jawa Barat Pkt 1 1 100.00 68,000 68,000 100.00

- Sumatera Selatan Pkt 1 1 100.00 64,450 63,700 98.84

d Terlaksananya pengawalan,pendampingan dan administrasi tanaman semusim Pkt 15 15 100.00 3,344,040 3,263,740 97.60

Anggaran (Rp. 000,-)

Indikator Kinerja Program

Gambar

Tabel 1. Target dan realisasi sasaran kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim dan Peningkatan Produksi,Produktivitas dan Mutu tanaman Perkebunan Berkelanjutan tahun 2011.
Tabel 2. Rincian realisasi serapan anggaran output kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim dan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu tanaman Perkebunan Berkelanjutan tahun 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Keterlambatan pengembalian dokumen rekam medis bisa dilihat dari lembar RM 1 (Lembar Masuk dan Keluar) yaitu dari tanggal pasien pulang dan dari tanggal berapa dokumen rekam

Penelitian dengan judul “Responsivitas PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) dalam menyediakan informasi publik (Studi Pada Dinas Kesehatan Provisnsi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur, pengalaman kerja, dan tingkat pendidikan formal berpengaruh secara relatif terhadap produktivitas tukang keramik lantai dan kamar mandi..

Sherif menyebut dua hal terkait dengan teori penilaian sosialnya ini, pertama, seseorang akan melihat pesan dari segi yang tidak akan mau diterimanya mengingat

Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan upaya (penelitian dan pengembangan) untuk membantu meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam proses pembelajaran pada mata kuliah

Paris Convention / Konvensi Paris telah diratifikasi oleh Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 24 tahun 1979, kemudian dilakukan perubahan melalui Keputusan Presiden

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan bandeng yang diberi pakan dengan berba- gai tingkat substitusi tepung ikan dengan tepung cacing tanah memberikan pengaruh yang sama

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 23 pada tabel 7 dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 99,5% yang berarti bahwa