• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIRJEN HAKI KEMENKUMHAN RI: Baik, nanti kita kan rumuskan cari

Pimpinan,

Di penutup saja Pak Ramli di Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 belum boleh dilakukan di penutup bahwa yang ini.

DIRJEN HAKI KEMENKUMHAN RI: Baik, nanti kita kan rumuskan cari. PEMERINTAH:

Terima kasih Pimpinan.

Ini terkait dengan angka-angka ini Pimpinan.

Jadi sebagai contoh pada saat kita merumuskan usia terendah dan tertinggi untuk jadi hakim konstitusi. Pada waktu itu juga perdebatannya kenapa 47, kenapa bukan 50, kenapa bukan 45. Jadi memang ini yang tadi Dirjen HAKI sampaikan sudah betul, namun untuk merespon Bapak Mardani saya kira begini Pak, di Mahkamah Konstitusi juga sudah pernah ada putusan beberapa kali hal-hal yang demikian memang diujikan di Mahkamah Konstitusi, tetapi jawabannya selalu ini ini adalah open legal policy yang diserahkan kepada pembentuk Undang-Undang. Jadi saya kira ini menjadi sesuatu yang benar, jadi domain pembentuk Undang-Undang. Jadi kekhawatiran nanti produser atau penggugat saya kira kita bisa mematahkan dengan hal demikian.

Terima kasih Pimpinan. MUSISI (SAM BIMBO):

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Saya gembira sekali rada merinding, karena melihat rekan-rekan saya yang lebih muda dari saya banyak yang meninggal juga stroke seperti Gombloh itu jauh lebih muda dari saya sudah meninggal dan lagunya 17 Agustus jadi lagu Negara “merah dasahku, putih tulangku”, begitu pula adik saya Benny Panjaitan itupun sekarang saya pernah nyanyi bersama-sama 3 tahun yang lalu dia masih di atas kursi roda “Bang, aku stroke dari sini ke atas”, sekarang total stroke. Kemudian yang paling favorit saya Mus Mulyadi buta, paling tua hari ini yang nyanyi itu ya nyanyi dan ciptain lagu ya saya, kalau Bob hanya nyanyi saja dia tidak pernah menciptakan lagu, dia usianya lebih tua dari saya. Jadi dengan ketetapan ini saya sangat gembira, karena banyak yang diuntungkan dan mereka itu terikat dengan kontrak yang sangat mengerikan. Ada dua masalah, pertama kalau kami membuat kontrak misalkan perjanjian 4 album, 4 album itu logika 4 tahun. Si lebel itu nakal 2 album dibikin, dan 2 digantung, dia sampai kapan pun tidak mati, jadi kita tidak bisa lepas.

Nah, kemudian juga ini jual putus, dengan 25 tahun pasti heboh dan orang tahu, mereka dari Glodok sudah tahu saya ini trouble maker tiap-tiap di sini nongol saja, karena pertama kali kaset di cukai itu gagasan Bimbo, itu waktu Pak Ali Wardana Menteri Keuangan dan Pak Indra Salim Menteri Lingkungan Hidup, begitu dicukai mereka semua marah dan sekarang saya bakal dapat marah baru ini 25 tahun, karena di sini ada sahabat saya namanya Rianto lagunya 1000 dia tidak bisa jual itu lagu. Dengan 25 tahun ini dia sudah bebas dan kebetulan Rianto ini seniman yang 100% seniman, jadi kalau dia membuat lagu senang pada orang, kasih selesai, urusan belakangan. Bukan jual putus jadi kasih saja, waktu dia meninggal dia itu membeli perangkat track recording, dan itu perangkat recording eletronik itu tiap tahun turun. Hutang membayar ke bank naik, barang di jual tidak bisa, sampai nangis “Kang Sam, saya ini sudah gotong salim 15 tahun, hutang suami saya begini dan lagu saya tidak bisa dijual”. Dengan adanya ini saya

pulang di sini saya kabari anaknya dan istrinya, suami anda sudah bebas, karena Rianto sendiri punya lagu di saya ada sekitar 20. Itu 1000 lagu dipegang sama Musica itu perjanjiannya gini “seluruh lagu yang diciptakan Rianto yang tercatat di Musica atau tidak tercatat semuanya dipegang oleh Musica Publiscer”, terkunci mati di situ. Dengan adanya ini insya allah mudah-mudahan ini bulan Ramadhan penuh barokah, kepada Bapak-Bapak ini mudah-mudahan jadi saksi buat kami semua.

Terima kasih banyak, pokoknya hidup Golkar, hidup Gerindra, hidup PKS, hidup semua partai-partai.

PEMERINTAH:

Barangkali menambahkan, ini barangkali kalau tadi angka-angka clear, nanti yang di ketentuan peralihan itulah yang pasti akan digugat ke Mahkamah Kosntitusi. Dan makanya kami minta nanti karena kami yang mewakili dengan Pak Hari dan lain sebagainya. Mudah-mudahan ini kita menjadi pihak juga yang bisa membantu agar ini bisa disampaikan dipersidangan Mahkamah Konstitusi pasti akan digugat. KETUA RAPAT:

Jadi dengan penjelasan atau pun uraian yang disampaikan oleh Kang Sam sebelumnya Pak Dirjen, nanti Pak Dirjen PP jadi kita sudah bisa sepakati untuk DIM 100 ini Pemerintah dan DPR RI mengambil keputusan sepakat dengan usulan yang disampaikan oleh fraksi-fraksi, antara lain Fraksi Partai Demokrat, jadi 25 tahun.

F-PD (H. HARRY WITJAKSONO):

Iya, 25 tahun terus tambahannya diaturan peralihan ya Pak Dirjen PP. KETUA RAPAT:

Ya, baik.

F-PD (H. HARRY WITJAKSONO):

Yang nomor 3 nya disebut yang tadi kalimat Pak Dirjen itu bagus “ semua perjanjian yang dibuat tunduk kepada Undang-Undang ini” harus dimuat itu Pak, yang Pak Dirjen tadi bilang.

KETUA RAPAT:

Yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentu nanti akan masuk di ketentuan peralihan di mana kita sebagai pelaku sejarah, pemegang politik hukum dan mudah-mudahan ini memberikan keberkahan bagi kita semua, manfaat bagi bangsa kita ke depan.

……:

Sebentar Pak.

Tetapi hak cipta ini terhadap semua bentukkan, soalnya disebutkan berupa lagu dan atau musik. KETUA RAPAT:

Semua. ……:

Jadi tidak ada perbendaan kan baik lagu, lukisan dan segala macam. DIRJEN HAKI KEMENKUMHAN RI:

Ini hanya untuk lagu saja, karena kalau program komputer kan perlindungannya pun hanya 50 tahun.

……..:

Kalau gitu dijelaskan di dalam pasal ini dong kan menyangkut lagu. DIRJEN HAKI KEMENKUMHAN RI:

Kalau lukisan tidak kembali Pak, Pasal 19 itu. KETUA RAPAT:

Baik, Pasal 19 yang ditunjuk ya.

Sebelum saya menutup ada sedikit Pak Ketua, silakan Pak Ketua Pansus. KETUA PANSUS (DIDI IRAWADI SYAMSUDIN, SH.M LL.M):

Terima kasih Bapak Ketua.

Bapak Dirjen dan kawan-kawan sekalian.

Ini mengingat kita inikan pembahasannya ini ujung masa jabatan kita dan ini harus dipikirkan bagaimana kita bisa selesai. Setelah ini pun ketika kita masuk akan dihadapkan begitu banyak juga Undang-Undang yang lain. Jadi saya menyampaikan ini karena banyak kawan-kawan di Panja yang lain sangat khawatir bahwa tidak akan selesai di masa ini, tetapi kita ini harus selesai apalagi ini semangatnya luar biasa dan banyak hal-hal yang tadi sungguh sangat menarik bagi perkembangan hak cipta Indonesia dan sebagainya.

Inikan kalau tidak salah hari ini saja semasa Reses, setelah ini jadwalnya harus kita sebelum kita tutup ini harus kita rencanakan dengan baik, karena jangan sampai tidak selesai ini, kalau tidak selesai ini bukan Pimpinan saja yang buruk namanya, tapi biasanya di masyarakan yang rusak Pimpinan gitu ya, kalau anggota sih santai saja, Pimpinan dan pihak Pemerintah ini bagaimana. Saya menanyakan apakah masih mungkin di masa ini setelah, besok apa kawan-kawan bersedia kalau besok ya.

Saya sangat konsen masalah jadwal sembari kita pikirkan, karena Undang-Undang ini saya lihat banyak hal yang bagus, supaya ini benar-benar gol di era kita.

KETUA RAPAT:

Jadi di masa Reses ini sebenarnya Bapak-Bapak Anggota DPR RI menikmati dalam tanda kutib jadi kegiatan Reses perorangan, tetapi kita mengajak untuk itu Bapak Ketua dan Pimpinan beserta Bapak-Bapak sekalian untuk bisa secara fisik begitu dan memberikan konstribusi pemikirannya karena Undang-Undang ini penting ditunggu-tunggu dan menjadi harapan seluruh anak bangsa. Alhamdulillah Pak, ini jarang dipikirkan oleh. Kemarin kita di hak masyarakat adat ini hanya 3 0rang dan 4 orang dan menunggu sampai jam 12 baru kita mulai dan paham dari Pemerintah ini tidak serius, makanya kita akan berikan catatan itu, tetapi kalau ini dari Pemerintah, dari teman-teman semua hadir, jadi mudah-mudahan komitmen kita ini bisa kita kawal bersama.

Nah, kemudian karena sebetulnya jadwal ini Panja ini untuk memanfaatkan masa Reses ini ada 3 hari, hari ini, besok, sama lusa. Nah, jadi tergantung Bapak-Bapak, Pimpinan dan besok ini ada pengumuman bagaimana apakah kita jalan-jalan, maksudnya jalan terus. Kira-kira kalau besok ini kita lanjut, silakan usulan supaya ini.

F-PDIP (Drs. M. NURDIN, MM):

Kami terlibat juga di Undang-Undang MD3 besok, kebetulan nanti malam sampai hari Rabu dan mungkin setelah itu daripada bentrok.

MD3 sudah selesai di Fraksi barangkali di MPR. F-PDIP (Drs. M. NURDIN, MM):

Malam sampai 2 hari, sampai Rabu, mulainya nanti malam. KETUA RAPAT:

MPR sebagian besar Pak Martin, kemudian Pak Nurdin, saya juga, Pak Harry juga. Yang tidak ikut bisa hadir sebetulnya, nanti Pak Taslim juga bisa.

Kemudian hari Kamis dan hari Kamis ya. F-PG (FERDIANSYAH, SE., MM.):

Mohon maaf tanpa menyampingkan tugas MPR juga bukan hal yang tugas konstitusi tapi juga tugas bersama. Kalau boleh saran sidang MPR-nya kan di sini Pak Nurdin.

F-PDIP (Drs. M. NURDIN, MM): Di Hotel Sultan.

F-PG (FERDIANSYAH, SE., MM.):

Hotel Sultan dekatlah bisa lari-larian, kalau boleh rapat ini jangan ditutup tapi diskors supaya kita tetap kuorum, tinggal nanti Bapak-Bapak kira-kira kosongnya di lantai berapa nanti bergantian saja. Paling tidak besok nyicil 5-6 DIM kan gitu, harapannya gitu, jangan dipaksakan banget tapi juga jangan kosong banget.

KETUA RAPAT:

Dokumen terkait