• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN

B. Diskripsi Prosedur Penelitian dan Hasil Penelitian

1. Kegiatan Siklus I

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 siklus, yaitu siklus satu dan 2.

Kegiatan dalam siklus 1 dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan 6 X 35 menit.

Pelaksanaan siklus 1 pada tanggal 7 Februari 2011, 21 Februari 2011, dan 23

Februari 2011. Adapun tahapan siklus 1 adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan disusun berdasarkan hasil ulangan awal dan hasil pengamatan

langsung yang dilakukan oleh peneliti pada pembelajaran IPA kelas V materi gaya

ternyata masih terdapat beberapa kekurangan. Hal ini dapat dilihat dari hasil tesawal.

Sedangkan bentuk soal uraian yang terdiri dari 10 soal yang sudah diujikan

validitasnya untuk dapat dipergunakan sebagai alat tes prestasi. Tes tersebut diberikan

kepada anak sebelum melaksanakan tindakan. Hasil tes tersebut digunakan sebagai

bahan pertimbangan untuk langkah pada pertemuan ke 2 dan hasilnya digunakan

sebagai bahan perbandingan dengan hasil pada pertemuan ke dua nantinya dan

pertemuan berikutnya.

commit to user

Dari hasil tes awal yang dilaksanakan sebelum melakukan tindakan

menunjukan bahwa dari 10 soal yang diberikan hanya ada 3 anak (30%) yang

memperoleh nilai di atas KKM (60) atau tuntas. Sedangkan 7 anak (70%) yang lain

mendapat nilai kurang dari KKM atau belum tuntas. Begitu pula dengan rata-rata

kelas hanya mencapai 48. Untuk lebih jelasnya hasil tes awal/sebelum tindakan dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3 Nilai hasil Belajar IPA Kelas V SD N 2 Tegalgiri Materi Gaya Sebelum

dilakukan tindakan

No. Nama KKM Nilai Keterangan

1 60 60 Tuntas

2 60 40 Tidak Tuntas

3 60 70 Tuntas

4 60 50 Tidak Tuntas

5 60 50 Tidak Tuntas

6 60 40 Tidak Tuntas

7 60 60 Tuntas

8 60 30 Tidak Tuntas

9 60 40 Tidak Tuntas

10 60 40 Tidak Tuntas

Jumlah 480

Rata-rata 48

Di dalam melaksanakan tindakan ini dilakukan dengan menggunakan metode

eksperimen/percobaan. Kegiatan pada pertemuan 1 diadakan pengamatan yang

dilakukan oleh teman sejawat. Dari hasil pengamatan observer/teman sejawat tersebut

kemudian dilakukan konsultasi untuk menemukan pokok permasalahan yang

hasilnya digunakan sebagai pegangan pelaksanaan tindakan perbaikan selanjutnya.

Langkah-langkah tindakan pada pertemuan ke 2, direncanakan secara teliti

oleh peneliti yang selalu berkonsultasi dengan teman sejawat. Pada pertemuan ke 2

ini peneliti menyiapkan pelaksanaan pembelajaran dengan mengefektifkan dan

memaksimalkan penggunaan metode eksperimen/percobaan.

commit to user

Materi yang dipilih sengaja dibedakan dengan materi pada pertemuan

pertama, tetapi masih dalam ranah gaya. Hal ini dilkukan peneliti agar materi yang

diajarkan tidak dihafalkan siswa lebih dahulu karena diajarkan berulang-ulang.

Sehingga efektifitas penerapan metode eksperimen keberhasilannya dapat teruji.

Begitu pula dengan tindakan pada pertemuan ke 3.

b. Kegiatan Tindakan

1) Pertemuan 1

Pada pertemuan pertama ini guru menyampaikan materi gaya dengan indikator

sebagai berikut :

5.1.1 Membandingkan kecepatan jatuh dua benda (yang berbeda berat, bentuk, dan

ukuran) dari ketinggian tertentu.

5.1.2 Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi menetapkan benda bergerak ke bawah.

Guru mengawali pembelajaran dengan kegiatan sebagai berikut :

a) Berdo’a

b) Mengabsen kehadiran siswa

c) Mempersiapkan alat/ media pembelajaran

d) Apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

Misalnya:

(1) Siapa yang memiliki magnet?

(2) Siapa yang sepedanya ada magnetnya?

(3) Untuk apa magnet pada sepeda itu?

e) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Setelah itu masuk pada kegiatan inti yang terdiri dari 3 tahapan. Tahapan-tahapan

dalam kegiatan inti adalah sebagai berikut:

a) Eksplorasi

Dalam tahap ini guru memberikan penjelasan singkat tentang materi yang akan

dipelajari, kemudian siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok untuk melaksanakan

percobaan/eksperimen.

commit to user

b) Tahap Elaborasi

Kegiatan pada tahap elaborasi adalah setiap kelompok yang diwakili oleh salah

satu dari anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Sedangkan kelompok yang lain menanggapi.

c) Tahap Konfirmasi

Tahap konfirmasi guru bersama siswa membuat hasil kesimpulan dari kegiatan

yang telah dilakukan. Selain itu dalam tahap ini guru juga memberikan pujian dan

penghargaan terhadap hasil kerja siswa.

Setelah semua tahapan dilalui kemudian masuk pada kegiatan akhir. Pada

kegitan akhir ini digunakan guru untuk mendapatkan umpan balik atas keberhasilan

pembelajaran yang telah dilakukan dengan mengadakan evaluasi.

2) Pertemuan ke 2

Pada pertemuan ke 2 ini materi yang diajarkan tetap dalam ranah yang sama

yaitu mengenai gaya namun dengan indikator yang berbeda. Indikator yang

digunakan dalam pertemuan ke 2 ini adalah gaya gesek

Pada dasarnya kegiatan pada pertemuan ke 2 ini hampir sama dengan kegiatan

pada pertemuan ke 1, akan tetapi pada pertemuan ke 2 lebih ditingkatkan lagi, dengan

melihat hasil pengamatan dan konsultasi dengan teman sejawat.

Guru mengawali pembelajaran dengan kegiatan sebagai berikut :

a) Berdo’a

b) Mengabsen kehadiran siswa

c) Mempersiapkan alat/media pembelajaran

d) Apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

Misalnya :

(1) Jelaskan tentang gaya gesek?

(2) Berilah contoh bahwa gaya gesek dapat terjadi karena sentuhan 2 permukaan

benda yang saling bergesekan?

commit to user

Setelah itu masuk pada kegiatan inti yang terdiri dari 3 tahapan.

Tahapan-tahapan dalam kegiatan inti adalah sebagai berikut:

a) Eksplorasi

Dalam tahap ini guru memberikan penjelasan singkat tentang materi gaya

gesek, kemudian siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok untuk melaksanakan

percobaan/eksperimen

b) Tahap Elaborasi

Kegiatan pada tahap elaborasi adalah setiap kelompok yang diwakili oleh salah

satu dari anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Sedangkan kelompok yang lain menanggapi.

c) Tahap Konfirmasi

Tahap konfirmasi guru bersama siswa membuat hasil kesimpulan dari kegiatan

yang telah dilakukan. Selain itu dalam tahap ini guru juga memberikan pujian dan

penghargaan terhadap hasil kerja siswa.

Dalam kegiatan akhir siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan.

Kemudian diadakan evaluasi dan guru memberikan tindak lanjut.

3) Pertemuan ke 3

Guru mengawali pembelajaran dengan kegiatan sebagai berikut :

a) Berdo’a

b) Mengabsen kehadiran siswa

c) Mempersiapkan alat/media pembelajaran

d) Apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

Misalnya:

(1) Apakah yang kamu ketahui tentang gaya gesek?

(2) Bagaimana cara memperkecil gaya gesek?

(3) Bagaimana cara menaikan drum yang bersisi aspal ke dalam truk agar lebih

ringan?

(4) Pernahkah kamu ke pegunungan?

commit to user

e) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Setelah itu masuk pada kegiatan inti yang terdiri dari 3 tahapan.

Tahapan-tahapan dalam kegiatan inti adalah sebagai berikut:

a) Eksplorasi

Dalam tahap ini guru memberikan penjelasan singkat tentang materi gaya

memperkecil dan memperbesar gaya gesek, kemudian siswa dibentuk dalam

kelompok-kelompok untuk melaksanakan percobaan/eksperimen

b) Tahap Elaborasi

Kegiatan pada tahap elaborasi adalah setiap kelompok yang diwakili oleh salah

satu dari anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Sedangkan kelompok yang lain menanggapi.

c) Tahap Konfirmasi

Tahap konfirmasi guru bersama siswa membuat hasil kesimpulan dari kegiatan

yang telah dilakukan. Selain itu dalam tahap ini guru juga memberikan pujian dan

penghargaan terhadap hasil kerja siswa.

Dalam kegiatan akhir siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan.

Kemudian diadakan evaluasi dan guru memberikan tindak lanjut.

c. Pengamatan

Untuk mengetahui efektifitas dari penerapan metode eksperimen ini diperlukan

data-data penunjang yang obyektif. Oleh karena itu pengamatan dilakukan oleh dua

orang yaitu peneliti sendiri dan teman sejawat. Sebenarnya dalam setiap kegiatan

pembelajaran peneliti merasa sudah mempersiapkan diri baik perencanaan, metode,

alat dan media pembelajaran sampai dengan kegiatan itu sendiri dengan baik. Akan

tetapi semua itu belum cukup tanpa pengamatan dari teman lain.

Dengan melihat hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat ternyata

dalam proses pembelajaran secara umum sudah baik akan tetapi masih terdapat

bebrapa kekurangan di sana-sini. Baik dari peneliti itu sendiri maupun dari pihak

siswa. (lampiran Instrumen Penilaian Pelaksanaan PTK pada Proses Pembelajaran di

Kelas). Kekurangan yang terdapat pada peneliti antara lain:

commit to user

1) Guru belum menyampaikan pesan dengan baik sehingga pesan itu masih kurang

dimengerti oleh siswa.

2) Hubungan antara guru dan siswa masih terlihat kesenjangan. Siswa belum terlihat

santai dan masih kaku dalam melaksanakan kegiatan. Terlihat sekali bahwa

hubungan antar pribadi kurang kondusif

3) Guru kurang memantau kemajuan belajar siswa dalam kelompok. Kadang-kadang

kegiatan hanya didominasi oleh sebagian dari anggota kelompok saja.

4) Dalam menyusun rangkuman guru masih mendominasi kegiatan dan kurang

melibatkan siswa.

5) Sedangkan tindak lanjut yang diberikan oleh guru kurang maksimal

Dari beberapa kekurangan tersebut berimbas pada kegiatan siswa. Hal ini dapat

dilihat dalam lampiran Lembar Observasi aktifitas Belajar Siswa dalam

Melaksanakan PTK pada Proses Pembelajaran di Kelas.

a) Siswa kurang mampu menjawab pertanyaan apersepsi yang diberikan guru

b) Siswa kurang mampu menyampaikan pendapat, karena kegiatan didominasi anak

tertentu saja dalam kelompok.

c) Dalam menjawab pertanyaan, masih sedikit siswa yang mau menjawab sedang

yang lain lebih banyak diam.

d) Tidak semua siswa melaksanakan kegiatan dengan semangat yang tinggi, rata-rata

mereka melakukan kegiatan dengan biasa-biasa saja. (lampiran: Lembar

Pengamatan Pendapat siswa).

d. Refleksi

Dari hasil pengamatan baik yang dilakukan oleh teman sejawat maupun oleh

peneliti sendiri pada siklus I, guru masih perlu mengadakan

pembenahan-pembenahan untuk meningkatkan efektifitas penerapan metode eksperimen.

Kekurangan-kekurangan dari kegiatan pada pertemuan 1,2, dan 3 tentu akan berimbas

pada prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan siswa pada tiap

akhir pembelajaran. Hasil refleksi pada siklus I mengenai keberhasilan siswa dalam

menerima konsep dapat diuraikan dalam bentuk tabel dan grafik sebagai berikut:

commit to user

1) Tabel Nilai Pertemuan ke 1

Tabel 4 Nilai hasil Belajar IPA Kelas V SD N 2 Tegalgiri Materi Gaya Siklus 1

Pertemuan ke 1

No. Nama KKM Nilai Keterangan

1 60 70 Tuntas

2 60 40 Tidak Tuntas

3 60 80 Tuntas

4 60 60 Tuntas

5 60 50 Tidak Tuntas

6 60 50 Tidak Tuntas

7 60 70 Tuntas

8 60 40 Tidak Tuntas

9 60 50 Tidak Tuntas

10 60 50 Tidak Tuntas

Jumlah 560

Rata-rata 56

2) Frekwensi sebaran nilai siswa dengan kelas interval

Tabel 5 Frekwensi Sebaran Nilai Hasil Belajar Siswa dengan Kelas Interval

Siklus 1 Pertemuan ke 1

No. Rentang Nilai Frekwensi Persentase Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

1 41-50 6 60% √

2 51-60 1 10% √

3 61-70 2 20% √

4 71-80 1 10% √

commit to user

3) Tabel Nilai Pertemuan ke 2

Tabel 6 Nilai hasil Belajar IPA Kelas V SD N 2 Tegalgiri Materi Gaya

Siklus 1 Pertemuan ke 2

No. Nama KKM Nilai Keterangan

1 60 70 Tuntas

2 60 50 Tidak Tuntas

3 60 90 Tuntas

4 60 80 Tuntas

5 60 60 Tuntas

6 60 60 Tuntas

7 60 80 Tuntas

8 60 60 Tuntas

9 60 60 Tuntas

10 60 50 Tidak Tuntas

Jumlah 660

Rata-rata 66

4) Frekwensi sebaran nilai siswa dengan kelas interval

Tabel 7 Frekwensi Sebaran Nilai Hasil Belajar Siswa dengan Kelas Interval

Materi Gaya Siklus 1 Pertemuan ke 2

No. Rentang Nilai Frekwensi Persentase Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

1 41-50 2 20% √

2 51-60 4 40% √

3 61-70 1 10% √

4 71-80 2 20% √

5 81-90 1 10% √

Jumlah 10 100%

commit to user

5) Tabel Nilai Pertemuan ke 3

Tabel 8 Nilai hasil Belajar IPA Kelas V SD N 2 Tegalgiri Materi Gaya Siklus 1

Pertemuan ke 3

No. Nama KKM Nilai Keterangan

1 60 80 Tuntas

2 60 50 Tidak Tuntas

3 60 90 Tuntas

4 60 80 Tuntas

5 60 60 Tuntas

6 60 60 Tuntas

7 60 80 Tuntas

8 60 60 Tuntas

9 60 60 Tuntas

10 60 50 Tidak Tuntas

Jumlah 670

Rata-rata 67

6) Frekwensi sebaran nilai siswa dengan kelas interval

Tabel 9 Frekwensi Sebaran Nilai Hasil Belajar Siswa dengan Kelas Interval

Materi Gaya Siklus 1 Pertemuan ke3

No. Rentang Nilai Frekwensi Persentase Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

1 41-50 2 20% √

2 51-60 4 40% √

3 61-70

4 71-80 3 30% √

5 81-90 1 10% √

Jumlah 10 100%

Dari tabel di atas ternyata pelaksanaan penerapan metode eksperimen pada

pelajaran IPA kelas V dengan materi gaya ternyata belum maksimal bahkan belum

berhasil. Hal ini terlihat dari tingkat ketutasan berdasarkan KKM. Dari 10 anak hanya

ada 4 anak yang mencapai nilai sesuai KKM (40%) dan terdapat 6 anak yang

commit to user

mencapai KKM (60%). Sedangkan kemampuan siswa menjawab pertanyaan dengan

benar rata-rata baru mencapai 56. Niai tersebut masih di bawah harapan peneliti yaitu

minimal 60 sesuai dengan KKM.sedang pada pertemuan ke 2 sudah ada peningkatan

baik dari ketutantasa hasil belajar maupun dari rata-rata nilai kelas. Akan tetapi

peningkatan itu belum signifikan yaitu dari tuntas 4 anak (40%) menjadi 8 anak

(80)%. Sedangkan pada pada nilai rata-rata juga meningkat yaitu dari 56 menjadi 66.

Begitu pula dengan pertemuan ke 3, dalam pertemuan ini hanya ada sedikit

peningkatan baik pada ketuntasan maupun pada rata-rata kelas. Dapat kita ketahui

pada ketuntasan tidak terjadi peningkatan yaitu dari 80% tetap 80% pada pertemuan

ke 3. Sedangkan pada nilai rata-rata hanya sedikit peningkatanya yaitu dari 66

menjadi 67. Nilai tersebut masih di bawah ketuntasan sekolah yaitu 7,5.

Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat dalam grafik berikut :

Gambar 5 Grafik tingkat ketuntasan siswa pada siklus I

Melihat dari tingkat keberhasilan berdasarkan kenaikan baik rata-rata kelas

maupun tingkat ketuntasan seperti grafik di atas, ternyata penerapan metode

eksperimen pada Pelajaran IPA dengan materi gaya di SD N 2 Tegalgiri belum

maksimal. Oleh karena itu perlu diadakan tindakan lanjutan untuk siklus ke 2 untuk

mengetahui efektifitas penerapan metode eksperimen terhadap keberhasilan belajar

siswa kelas V.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Rata- Rata Kelas Ketuntasan

commit to user

2. Kegiatan Siklus 2

Berkaca dari pengalaman pada siklus pertama, maka pada siklus ke dua ini

guru mempersiapkan pembelajaran dengan perbaikan-perbaikan. Pada siklus ke 2

pembelajaran dilakukan dalam tiga pertemuan yaitu tanggal 04 April 2011, 06 April

2011, dan 20 April 2011. Tahapan pada siklus 2 pada dasarnya sama dengan tahapan

yang dilakukan pada tahapan siklus 1. Tahapan siklus ke 2 meliputi:

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan pada siklus 2 ini sudah dilakukan beberapa perubahan untuk

mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai efektifitas penerapan metode

eksperimen pada mata pelajaran IPA dengan materi gaya di Kelas V SD Negeri 2

Tegalgiri.

Tahap perencanaan terdiri dari beberapa kegiatan yaitu:

1) Menyusun kembali rencana pelaksanaan pembelajaran dengan mengadakan

perbaikan-perbaikan.

2) Menyiapkan materi yang baru agar tidak terjadi pengulangan materi yang sama.

3) Lebih mengoptimalkan lagi penerapan metode eksperimen baik dari pihak guru

maupun pihak siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Di dalam melaksanakan tindakan lanjutan ini dilakukan dengan mengevaluasi

kegiatan pada siklus 1 dengan melihat hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman

sejawat. Dari hasil pengamatan observer/teman sejawat tersebut kemudian dilakukan

konsultasi untuk menemukan pokok permasalahan yang hasilnya digunakan sebagai

pegangan pelaksanaan tindakan perbaikan selanjutnya.

Langkah-langkah tindakan pada pertemuan ke 2, direncanakan secara teliti oleh

peneliti yang selalu berkonsultasi dengan teman sejawat. Pada pertemuan ke 2 ini

peneliti menyiapkan pelaksanaan pembelajaran dengan mengefektifkan dan

memaksimalkan penggunaan metode eksperimen/percobaan.

Materi yang dipilih sengaja dibedakan dengan materi pada pertemuan pertama,

tetapi masih dalam ranah gaya. Hal ini dilkukan peneliti agar materi yang diajarkan

commit to user

tidak dihafalkan siswa lebih dahulu karena diajarkan berulang-ulang. Sehingga

efektifitas penerapan metode eksperimen keberhasilannya dapat teruji. Begitu pula

dengan tindakan pada pertemuan ke 3.

1) Pertemuan 1

Pada pertemuan pertama ini guru menyampaikan materi gaya dengan indikator

sebagai berikut:

5.1.1 Mengelompokan benda yang bersifat magnetis

5.1.2 Menunjukan kekuatan magnet dalam menembus beberapa benda melalui

percobaan.

5.1.3 Mengidentifikasi sifat kutub magnet melalui percobaan

5.1.4 Memberi contoh kegunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari

Guru mengawali pembelajaran dengan kegiatan sebagai berikut:

a) Berdo’a

b) Mengabsen kehadiran siswa

c) Mempersiapkan alat/media pembelajaran

d) Apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

Misalnya:

(1) Siapa yang memiliki magnet?

(2) Siapa yang sepedanya ada magnetnya?

(3) Untuk apa magnet pada sepeda itu?

e) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Setelah itu masuk pada kegiatan inti yang terdiri dari 3 tahapan. Tahapan-tahapan

dalam kegiatan inti adalah sebagai berikut :

a) Eksplorasi

Dalam tahap ini guru memberikan penjelasan singkat tentang materi yang akan

dipelajari, kemudian siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok untuk melaksanakan

percobaan/eksperimen. Tahap eksperimen; (1) siswa menyediakan peniti, paku

payung, klip kertas dan besi, saputangan, kertas, karet penghapus, pensil, uang logam,

commit to user

batu kerikil, (2) meletakkan masing-masing benda di atas meja, (3) mendekatkan

magnet ke tiap benda (4) mencatat hasil eksperimen ke dalam tabel.

b) Tahap Elaborasi

Kegiatan pada tahap elaborasi adalah setiap kelompok yang diwakili oleh salah

satu dari anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Sedangkan kelompok yang lain menanggapi.

c) Tahap Konfirmasi

Tahap konfirmasi guru bersama siswa membuat hasil kesimpulan dari kegiatan

yang telah dilakukan. Selain itu dalam tahap ini guru juga memberikan pujian dan

penghargaan terhadap hasil kerja siswa.

Setelah semua tahapan dilalui kemudian masuk pada kegiatan akhir. Pada

kegitan akhir ini digunakan guru untuk mendapatkan umpan balik atas keberhasilan

pembelajaran yang telah dilakukan dengan mengadakan evaluasi.

2) Pertemuan ke 2

Pada pertemuan ke 2 ini materi yang diajarkan tetap dalam ranah yang sama

yaitu mengenai gaya namun dengan indikator yang berbeda. Indikator yang

digunakan dalam pertemuan ke 2 ini adalah cara membuat magnet secara induksi

(imbas).

Pada dasarnya kegiatan pada pertemuan ke 2 ini hampir sama dengan kegiatan

pada pertemuan ke 1, akan tetapi pada pertemuan ke 2 lebih ditingkatkan lagi, dengan

melihat hasil pengamatan dan konsultasi dengan teman sejawat.

Guru mengawali pembelajaran dengan kegiatan sebagai berikut:

a) Berdo’a

b) Mengabsen kehadiran siswa

c) Mempersiapkan alat/media pembelajaran

d) Apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

Misalnya:

(1) Siapa masih ingat benda apa saja yang dapat ditarik magnet?

(2) Apakah magnet dapat dibuat manusia?

commit to user

e) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Setelah itu masuk pada kegiatan inti yang terdiri dari 3 tahapan. Tahapan-tahapan

dalam kegiatan inti adalah sebagai berikut :

a) Eksplorasi

Dalam tahap ini guru memberikan penjelasan singkat tentang materi gaya

gesek, kemudian siswa dibentuk dalam kelompok – kelompok untuk melaksanakan

percobaan/eksperimen.

Eksperimen/pecobaan: (1) menyiapkan peralatan: amplas, plastik, balok kayu,

alumunium, spon. (2) melakukan percobaan dengan menggosokkan secara bergantian

benda-benda tersebut satu sama lain, (3) mencatat benda mana yang paling licin

digosokkan, (4) mencatat benda mana yang paling sukar digosokkan dan (5) mencari

penyebab benda-benda tersebut memiliki perbedaan pada waktu digesekkan.

b) Tahap Elaborasi

Kegiatan pada tahap elaborasi adalah setiap kelompok yang diwakili oleh salah

satu dari anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Sedangkan kelompok yang lain menanggapi.

c) Tahap Konfirmasi

Tahap konfirmasi guru bersama siswa membuat hasil kesimpulan dari kegiatan

yang telah dilakukan. Selain itu dalam tahap ini guru juga memberikan pujian dan

penghargaan terhadap hasil kerja siswa.

Dalam kegiatan akhir siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan.

Kemudian diadakan evaluasi dan guru memberikan tindak lanjut.

3) Pertemuan ke 3

Guru mengawali pembelajaran dengan kegiatan sebagai berikut:

a) Berdo’a

b) Mengabsen kehadiran siswa

c) Mempersiapkan alat/media pembelajaran

commit to user

Misalnya:

(1) Siapa yang masih ingat cara membuat magnet secara induksi?

(2) Apa saja alat dan bahannya?

(3) Dapatkah anak-anak membuat magnet dengan cara yang lain?

e) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Setelah itu masuk pada kegiatan inti yang terdiri dari 3 tahapan.

Tahapan-tahapan dalam kegiatan inti adalah sebagai berikut:

a) Eksplorasi

Dalam tahap ini guru memberikan penjelasan singkat tentang materi gaya

membuat magnet secara gosokan dan aliran listrik (elektromagnetik), kemudian siswa

dibentuk dalam kelompok-kelompok untuk melaksanakan percobaan/eksperimen.

Percobaan/eksperimen: siswa menyediakan logam besi dan beberapa klip kertas dari

besi, sepotong besi diletakkan di atas meja, salah satu kutub magnet digosokan ke

besi dengan kuat pada satu arah. Siswa melakukan gosokan berikutnya dengan

menggunakan kutub magnet lainnya. Siswa melakukan gosokan sedikitnya 60 kali

gosokan. Menguji potongan besi yang telah digosok dengan mendekatkan ke

beberapa klip kertas.

b) Tahap Elaborasi

Kegiatan pada tahap elaborasi adalah setiap kelompok yang diwakili oleh

salah satu dari anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Sedangkan kelompok yang lain menanggapi.

c) Tahap Konfirmasi

Tahap konfirmasi guru bersama siswa membuat hasil kesimpulan dari

kegiatan yang telah dilakukan. Selain itu dalam tahap ini guru juga memberikan

pujian dan penghargaan terhadap hasil kerja siswa.

Dalam kegiatan akhir siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan.

Kemudian diadakan evaluasi dan guru memberikan tindak lanjut.

commit to user

c . Pengamatan

Seperti halnya pada siklus 1, pada siklus 2 ini juga dilakukan pengamatan oleh

guru dan teman sejawat. Semua itu bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari

penerapan metode eksperimen dengan data-data penunjang yang obyektif.

Dengan melihat hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat ternyata

dalam proses pembelajaran secara umum sudah lebih baik dari pada siklus ke 1. Baik

dari segi keaktifan dan semangat belajar siswa maupun hasil prestasinya.

(lampiran Instrumen Penilaian Pelaksanaan PTK pada Proses Pembelajaran di Kelas).

Beberapa hal yang menjadi kekurangan pada siklus 1 sudah mengalami perbaikan

antara lain:

1) Dari Pihak Guru

a) Guru sudah lebih baik dalam menyampaikan pesan sehingga pesan itu mudah

dimengerti oleh siswa hal ini tentunya menambah kelancaran proses

pembelajaran yang berimbas pada prestasi siswa.

b) Hubungan antara guru dan siswa masih terlihat kesenjangan. Akan tetapi

siswa lebih terlihat santai dan lebih percaya diri dalam melaksanakan

kegiatan.

c) Guru telah mampu mengelola kelas dengan lebih baik dan mampu

menciptakan susana yang menyenangkan. Menegur siswa yang kurang aktif

dalam mengikuti kerja kelompok yang menjadikan semua siswa ikut terlibat

dalam kegiatan.

d) Guru sudah memberikan bimbingan secara individu maupun kelompok yang

mengalami kesulitan melakukan percobaan/eksperimen.

e) Siswa sudah ada yang bertanya mengenai materi yang diajarkan dalam

menyusun rangkuman.

f) Tindak lanjut sudah terencana dengan rapi sehingga memudahkan siswa

mempersiapkan diri untuk pertemuan berikutnya.

commit to user

2) Hasil pengamatan siswa

a) Siswa lebih siap mengikuti pembelajaran dan mampu menjawab pertanyaan

apersepsi yang diberikan guru

b) Siswa lebih berani menyampaikan pendapat, karena kegiatan dikontrol secara

rutin oleh guru.

c) Dalam menjawab pertanyaan, siswa lebih berani dan mau menjawab

Dokumen terkait