BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN
V.3 Disposisi/Kecenderungan
Dalam pelaksanaan suatu kebijakan atau program, kecenderungan yang dimiliki oleh implementor terkadang bisa menjadi penghambat sehingga kebijakan tersebut tidak dapat dijalankan dengan baik. Kecenderungan yang dimaksud disini adalah watak dan karakteristik implementor, seperti kejujuran, keikhlasan, komitmen, tanggung jawab dan sikap demokratis. Apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka kebijakan akan dijalankan dengan baik sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan. Namun jika implementor memiliki sikap yang berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses implementasi kebijakan menjadi tidak efektif.
Pada bagian ini keenderungan-kecenderungan yang dimiliki implementor dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan oleh puskesmas sebagai pelaksana program kepada masyarakat sehingga akan terlihat komitmen dan tanggungjawabnya dalam melaksanakan program ini.
Dalam mengimplementasikan sebuah program agar dikatakan baik, maka dituntut agar pelayanan yang diberikan dapat berjalan dengan baik dan memberikan kepuasan bagi penerima pelayanan. Untuk mengetahui bagaimana pelayanan yang dirasakan masyarakat, maka peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat mengenai pelayanan yang diberikan oleh puskesmas.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan kepada masyarakat diketahui bahwa masyarakat mengatakan pelayanan yang diberikan oleh pegawai puskesmas baik. Masyarakat dilayani dengan baik dan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pegawai puskesmas. Menurut masyarakat pegawai
puskesmas memberikan pelayanan yang terbaik untuk mereka meskipun gratis. Hal ini terlihat dari pernyataan berikut:
“Menurut saya pelayanan yang diberikan puskesmas baik. Mereka menjalankan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab. Sewaktu saya melakukan pemeriksaan kehamilan di puskesmas, saya dilayani dengan baik. Sikap mereka ramah, tidak cuek kepada saya dan tidak membeda-bedakan pelayanan kepada masyarakat yang bayar dengan masyarakat yang menggunakan pelayanan gratis seperti saya. Saya merasa puas dengan pelayanan yang diberikan puskesmas.”
(Wawancara dengan ibu Ade sebagai penerima jaminan persalinan, 02 maret 2013)
Dari pernyataan diatas terlihat bahwa pelayanan yang diberikan puskesmas dalam menjalankan tugasnya adalah baik dan masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang mereka berikan. Sebagai contoh kasus pelayanan yang dirasakan oleh seorang penerima jaminan persalinan yaitu ibu Ria yang melakukan semua pelayanan mulai dari pemeriksaan kehamilan, persalinan sampai pelayanan ibu nifas dan bayi baru lahir di Puskesmas Tanah Tinggi. Ia mendapatkan pelayanan yang baik dari puskesmas. Para pegawai melayani ibu Ria dengan ramah dan langsung cepat tanggap ketika ibu Ria mempunyai keluhan. Ibu Ria tidak merasakan kendala apapun untuk mendapatkan pelayanan dari pegawai puskesmas. Ketika ibu Ria melakukan pemeriksaan kehamilan di puskesmas, para pegawai melayaninya dengan ramah dan baik. Pelayanan yang diberikan oleh pegawai puskesmas benar-benar baik juga didapatkan dan dirasakan ibu Ria pada saat bersalin. Mereka memberikan pelayanan yang maksimal pada Ibu Ria. Melayaninya dengan sabar, memberikan semua kebutuhan yang diperlukan Ibu Ria dan cepat melakukan tindakan ketika Ibu Ria memiliki keluhan. Begitu juga dengan pelayanan yang diberikan kepada bayinya. Ibu Ria mengatakan bahwa bayinya dirawat dengan baik. Setelah ia pulang dari puskesmas dan kemudian
dihari berikutnya ia kembali ke puskesmas untuk imunisasi bayinya, mereka tetap memberikan pelayanan yang baik dan ramah. Tidak ada perbedaan pelayanan yang didapatkan ibu Ria dari awal kehamilan sampai selesai bersalin. Semua pelayanan dalam jaminan persalinan ini diberikan dengan baik oleh pegawai puskesmas. Pegawai puskesmas melakukan tugas mereka dengan baik dan bertanggung jawab. Hal ini dapat terlihat dari pernyataan ibu Ade berikut ini:
“Pelayanan yang diberikan pegawai puskesmas menurut saya baik. Dari awal pemeriksaan kehamilan saya sudah melakukannya di Puskesmas Tanah Tinggi sampai persalinan saya juga di puskesmas. Awalnya saya berpikir pelayanannya tidak baik karena gratis, tapi ternyata tidak. Pelayanan mereka baik. Apalagi pelayanan sewaktu saya bersalin. Mereka benar-benar memberikan pelayanan yang maksimal dan sangat sabar melayani saya. Mereka cepat tanggap waktu saya ada keluhan. Begitu juga pelayanan pada bayi saya, mereka merawatnya dengan baik. Apa yang saya dan bayi saya butuhkan, diberikan oleh pegawai puskesmas. Dihari berikutnya saya kembali untuk imunisasi bayi saya, mereka tetap melayani saya dengan baik. Jadi dari awal pemeriksaan sampai selesai bersalin, mereka tetap memberikan pelayanan yang baik dan ramah. Jadi tidak ada kendala bagi saya untuk mendapatkan pelayanan dari puskesmas dan saya merasa puas. ”
(Wawancara dengan Ibu Ria, 04 Maret 2013)
Dari uraian-uraian diatas maka dapat diketahui bahwa pelayanan yang diberikan puskesmas baik dan memberikan kepuasan bagi masyarakat. Dengan pelayanan yang diberikan secara maksimal dan baik tersebut, maka dapat terlihat bahwa pegawai Puskesmas Tanah Tinggi memiliki rasa tanggung jawab dan komitmen yang baik dalam melaksanakan program jaminan persalinan ini. Masyarakat juga mengatakan bahwa pegawai Puskesmas Tanah Tinggi memiliki tanggung jawab dan komitmen yang kuat dan baik dalam memberikan pelayanan. Hal ini didukung oleh pernyataan dari salah seorang masyarakat berikut ini:
“Kalau tanggung jawab dan komitmen pegawai menurut saya mereka bertanggung jawab dalam melakukan tugas dan punya komitmen yang baik dan kuat. Bisa dilihat dari pelayanan yang mereka berikan. Kalau mereka tidak memiliki komitmen yang kuat dan baik, mana mungkin
pelayanan yang mereka berikan baik. Jadi menurut saya mereka bertanggungjawab dan punya komitmen yang baik. ”
(Wawancara dengan ibu Ade, 02 Maret 2013)
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di puskesmas ketika ada pasien yang sedang memeriksakan kandungannya, peneliti juga melihat bahwa pegawai puskesmas melayani pasien tersebut dengan baik. Mereka bersikap ramah kepada pasien dan menanyakan setiap masalah yang pasien alami selama kehamilan.
Pernyataan-pernyataan diatas semakin didukung oleh pernyataan oleh Kepala Puskesmas Tanah Tinggi. Ibu Arlina mengatakan bahwa puskesmas ternyata pernah menerima pasien jampersal yang ingin bersalin tetapi pemeriksaan kehamilannya dalam catatan buku Kesehatan Ibu dan Bayi (KIA) yang dimilikinya belum mencapai empat kali. Tetapi karena kondisi pasien yang terlihat kurang mampu dan sangat membutuhkan pertolongan, puskesmas menerima pasien tersebut untuk bersalin di puskesmas. berikut pernyataan ibu kepala puskesmas
“Pernah ada pasien yang mau menggunakan jampersal tapi dia belum melakukan pemeriksaan sampai 4 kali. Seharusnya tidak bisa ditangani oleh puskesmas karena tidak bisa diklaim pelayanan yang diberikan, tapi karena kondisinya sangat butuh pertolongan dan kurang mampu, maka kami bersedia menerimanya. Jadi puskesmas yang menanggung biayanya.”
(Wawancara dengan Ibu Arlina, 01 maret 2013)
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa puskesmas dapat menerima pasien meskipun tidak sesuai dengan prosedur yang ada. Namun karena kondisinya sangat butuh pertolongan, maka mereka melayaninya. Disini jelas terlihat bahwa watak dan sikap yang dimiliki oleh pegawai puskesmas baik. Selain mereka dapat memberikan pelayanan yang baik, mereka juga memiliki rasa
peduli (kemanusiaan) kepada masyarakat. Mereka dapat membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan pertolongan, meskipun prosedur yang ia lakukan tidak sesuai dengan yang ada.
Dari uraian-uraian diatas maka dapat terlihat jelas bahwa pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Tanah Tinggi sudah baik. Masyarakat merasa sangat puas dan tidak menemukan kendala untuk mendapatkan pelayanan dari puskesmas. Menurut masyarakat yang mendapatkan dan merasakan langsung pelayanan tersebut, aparatur puskesmas memberikan pelayanan yang baik dan memiliki komitmen yang baik dan kuat. Jika aparatur puskesmas tidak memiliki sikap dan komitmen yang baik, maka pelayanan yang dirasakan oleh masyarakat pasti tidak baik. Berikut ini gambar pelayanan pemeriksaan kehamilan