• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.8. Epidemiologi Penyakit

2.8.1. Distribusi dan Frekuensi Penyakit Malaria

Penyakit ini adalah penyebab utama terjadinya kematian dibanyak negara berkembang terutama pada anak-anak dan ibu-ibu hamil sebagai kelompok utama muda terinfeksi. Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan sekitar 41% populasi dunia dapat terinfeksi malaria. Setiap tahun 300-500 juta penderita mengalami penyakit serius dan sekurang-kurangnya 1-2,7 juta diantarnya mati karena malaria.31

Di Indonesia, malaria ditemukan hampir disemuah wilayah. Pada tahun 1996 ditemukan kasus malaria di Jawa-Bali dengan jumlah penderita sebanyak 2.341.401 orang, slide positive rate (SPR): 9.215, Annual Paracitic Incidence (API): 0,08‰. Case Fatality Rate (CFR) rumah sakit sebesar 10-50%. Menuurut laporan, di provinsi

Jawa Tengah tahun 1999 API sebanyak 0,35‰, sebagian disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan P.vivax. Angka prevalensi malaria di Jawa Tengah terus menurun dari tahun ketahun, mulai dari 51% pada tahun 2003, menurun menjadi 15% dan berkurang lagi menjadi 7% pada tahun 2005. Plasmodium malariae banyak ditemukan di Indonesia Timur, sedangkan Plasmodium ovale di Papua dan NTT.33 Selama periode 2000-2005 situasi malaria di daerah luar Jawa dan Bali berdasarkan jumlah penderita klinis, sediaan darah (SD) yang diperiksa, SD positif dan jenis parasit (P. falciparum + Mix) relatif meningkat. Jumlah sediaan darah yang diperiksa tahun 2000 meningkat dari 404.714 menjadi 606.281 pada tahun 2005. Jumlah sediaan darah positif tahun 2000 sebesar 155.796 kasus meningkat menjadi 309.871 kasus pada tahun 2005. Begitu juga dengan jenis parasit P. falciparum dan Mix pada tahun 2000 sebesar 30.838 menjadi 145.031 padan tahun 2005.34

Infeksi malaria pada wanita hamil yang berkembang menjadi malaria berat, sering disertai kematian janin dalam rahim maupun kematian ibu. Kematian wanita hamil akibat malaria serebral diperkirakan 50% dan 20% wanita tidak hamil.34 Kejadian malaria ditemukan pada semua kelompok umur dan terendah pada bayi dengan angka kasus baru malaria 11,6‰, sedangkan kelompok umur lain hampir sama yaitu sekitar 21,4-23,9‰. Kasus baru malaria lebih banyak pada laki-laki (24,9‰), pada pendidikan tidak tamat SD (27,5‰), petani/nelayan/buruh (29,8‰) dan di perdesaan (29,8‰).13

b. Tempat

Penyakit malaria hingga kini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat dunia, terutama pada Negara-negara yang tersebar diantara 640 garis

lintang utara dan 320 lintang selatan.1,35 Malaria tersebar disekitar 100 negara miskin di daerah tropis dan subtropis seperti India, Amerika Selatan (kecuali Cili), Afganistan, Srilangka, Thailand, Indonesia, Vietnam, Kamboja, China, Filipina, Amerika Tengah, Meksiko, dan Afrika.32

Nyamuk Anopheles hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis, meskipun dapat pula hidup di daerah beriklim sedang. Namun, jarang ditemukan pada daerah dengan ketinggian lebih dari 2000-2.500 meter diatas permukaan laut. Tempat perindukannya bervariasi, tergantung spesies, yaitu pada kawasan pantai, pedalaman, dan kaki gunung. Misalnya, Anopheles sundaicus dan Anopheles subpictus, suka hidup di air payau. Anopheles aconitus lebih suka pada sawah. Anopheles maculatus, senang air bersih di pegunungan.29

Hasil wawancara Anggota Rumah Tangga (ART) menunjukan bahwa kasus baru malaria dalam satu tahun terakhir (2009/2010) adalah: 22,9‰. Lima provinsi dengan kasus baru malaria tertinggi adalah Papua (261,5‰), Papua Barat (253,4‰), Nusa Tenggara Timur (117,5‰), Maluku Utara (103,2‰) dan Kepulauan Bangka Belitung (91,9‰).13

P. vivax ditemukan di daerah subtropik, seperti Korea Selatan, Cina, Medirtenia Timur, Turki, beberapa negara Eropa pada waktu musim panas, Amerika Selatan dan Utara. Di daerah tropik dapat ditemukan di Asia Timur (Cina, daerah Mekong) dan Selatan (Srilangka dan India), Indonesia, Filipna, serta wilayah Pasifik seperti Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Vanuatu. Di Afrika, terutama Afrika Barat dan Utara. Di Indonesia P. vivax tersebar diseluruh kepulauan dan pada musim kering,

umumnya didaerah endemik mempunyai frekuensi tertinggi diantara spesies yang lain.

Penyakit Malaria kuartana dapat ditemukan di daerah tropik, tetapi frekuensinya cenderung rendah. Di daerah Afrika tetutama ditemukan dibagian Barat dan di Utara, sedangkan di Indonesia dilaporkan di Papua Barat, Nusa Tenggara Timur (termasuk Timor Leste) dan Sumatera Selatan. P. ovale terutama terdapat di daerah tropik Afrika bagian Barat, Pasifik Barat dan di beberapa bagian lain didunia. Di Indonesia parasit ini terdapat di Pulau Owi sebelah selatan Biak di Irian Jaya dan di Pulau Timor. P. falciparum ditemukan di daerah tropik, terutama di daerah Afrika dan Asia Tenggara. Di Indonesia parasit ini ditemukan di seluruh kepulauan.24 Kabupaten Kampar adalah endemis malaria, Annual Malaria Incidence (AMI) pada tahun 2002 sebesar 8,57‰, tahun 2003 sebesar 8,66‰, dan pada tahun 2004 sebesar 6,18‰ penduduk. Kampar Kiri Tengah merupakan wilayah dengan angka malaria AMI tertinggi di Kabupaten Kampar yaitu sebesar 79,19‰ pada tahun 2004.36

Kejadian luar biasa (KLB) dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2005 terjadi di 19 provinsi meliputi 65 kabupaten/kota pada lebih 133 Desa dengan jumlah kasus ± 58.152 kasus dan meninggal ± 536 orang. Terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Propinsi Kalimantan Barat (Kab. Melawi), Maluku (Kab. Seram Bagian Timur), Maluku Utara (Kab. Halmahera Tengah), Kalimantan Selatan (Kab. Hulu Sungai Selatan), Sumatera Utara (Kab. Samosir), Banten (Bayah), Bangka Belitung (Kab. Bangka), Jambi, Sulawesi Utara, Jawa Tengah, dan NTB dengan jumlah penderita 10.560 penderita dan 970 yang meninggal.34

Vektor penyakit malaria adalah nyamuk anopheles yang di Indonesia banyak ragam. Vektor utama di Indonesia ada sekitar 12 spesies, tetapi yang penting hanya tujuh spesies. Misalnya, A.Sundaicus merupakan vektor utama bagi pulau Jawa dan Sumatera. A. hyrcanus, bagi rawa-rawa Kalimantan dan tempat lain. A.maculatus di Bali, Sulawesi, A. subpictus di Jawa dan Sumatera, A. aconitus di persawahan Jawa-Bali, A.leucosphirus di hutan Sumatera dan Kalimantan, serta A. Punctulatus di Maluku dan Irian. Sarang nyamuk Anopheles sangat bervariasi, ada yang di air tawar, air payau, dan ada pula yang bersarang di genangan air pada cabang-cabang pohon yang besar, 37 yang terpenting diantaranya:

a. Di pantai laut : An. sundaicus b. Di sawah : An. aconitus c. Di sumber air : An.maculatus d. Di hutan : An. leucosphyrus e. Di rawa-rawa : An. hyrcanus38 a. Waktu

Nyamuk Anopheles betina biasanya menggigit manusia pada malam hari atau mulai senja sampai subuh. Jarak terbang nyamuk ini hanya sekitar 300-500 meter dari tempat perindukannya.24

Prevalensi malaria Indonesia dalam satu bulan terakhir (Period Prevalence) pada Riskesdas 2010 adalah 10,7%. Angka ini didapatkan dari kasus kesakitan yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan melalui konfirmasi pemeriksaan apusan darah malaria (0,6%), dan gejala klinis (10,2%). Gejala klinis ini termasuk kasus

asimptomatik atau tanpa demam tetapi minum obat anti malaria (0,6%) berdasarkan hasil wawancara.11

Dokumen terkait