• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. Security adalah unit paling depan sebuah perusahan yang pertama kali

4.3 Distribusi Jawaban Responden Penelitian .1 Distribusi Jawaban Profesionalisme (X1) .1 Distribusi Jawaban Profesionalisme (X1)

4.3.2 Distribusi Jawaban Konflik Peran Ganda (X2)

Untuk mengetahui atau menetukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang, atau rendah, maka terlebih dahulu ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut:

Banyak bilangan Skor tertinggi – Skor terendah

= 5

5-1

=0,8

Sehingga dengan demikian dapat ditentukan kategori jawaban responden masing-masing variabel, yaitu :

a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21 – 5,00 b. Skor untuk kategori tinggi = 3,41 – 4,20 c. Skor untuk kategori sedang = 2,61 – 3,40 d. Skor untuk kategori rendah = 1,81 – 2,60 e. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 – 1,80

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Konflik Peran Ganda (X2) Item Pertanyaan STS 1 TS 2 KS 3 S 4 SS 5 Total Rata-Rata F % F % F % F % F % F % N X2-1 0 0 5 8.9 17 30.4 27 48.2 7 12.5 56 100 3.6429 X2-2 0 0 1 1.8 19 33.9 33 58.9 3 5.4 56 100 3.6786 X2-3 0 0 2 3.6 17 30.4 31 55.4 6 10.7 56 100 3.7321 X2-4 1 1.8 1 1.8 17 30.4 29 51.8 8 14.3 56 100 3.7500 X2-5 0 0 2 3.6 16 28.6 35 62.5 3 5.4 56 100 3.664 X2-6 1 1.8 1 1.8 18 32.1 26 46.4 10 17.9 56 100 3.7679 X2-7 0 0 2 3.6 18 32.1 32 57.1 4 7.1 56 100 3.6786 X2-8 1 1.8 1 1.8 18 32.1 26 46.4 10 17.9 56 100 3.7679 X2-9 0 0 0 0 12 21.4 30 53.6 14 25 56 100 4.0357 X2-10 0 0 1 1.8 8 14.3 32 57.1 15 26.8 56 100 4.0893 X2-11 0 0 2 3.6 10 17.9 39 69.6 5 8.9 56 100 3.8393 X2-12 1 1.8 0 0 12 21.4 33 58.9 10 17.9 56 100 3.9107 Total Rata-Rata 3.796417

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Berdasarkan tabel 4.6 distribusi jawaban variabel konflik peran ganda maka dapat diperoleh informasi sebagai berikut:

1. Pada butir pernyataan pertama bahwa karyawan kelelahan saat bekerja mengakibatkan karyawan malas untuk mengikuti kegiatan keluarga diperoleh nilai rata-rata tinggi (3.6429). Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden diperoleh kesimpulan mayoritas responden setuju bahwa karyawan kelelahan saat bekerja mengakibatkan karyawan malas untuk mengikuti kegiatan keluarga. Hasil wawancara yang dilaksanakan terhadap beberapa karyawati di Bank BNI cabang Medan juga menemukan bahwa terdapat kecendrungan setiap karyawati merasa kelelehan setelah bekerja sehingga membuat karyawati tersebut malas untuk mengikuti kegiatan keluarga yang diselenggarakan setelah jam kerja yang di tetapkan oleh Bank BNI Cabang Medan. Tingkat kemalasan tersebut tercipta diakibatkan oleh beban kerja yang berat dan target yang ditetapkan harus direalisasikan dalam waktu yang cepat.

2. Pada butir pernyataan kedua bahwa emosi menjadi tidak stabil bahkan cenderung cepat marah yang diakibatkan oleh beban pekerjaan yang cukup besar diperoleh nilai rata-rata tinggi(3.6786). Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden diperoleh kesimpulan mayoritas responden setuju bahwa emosi menjadi tidak stabil bahkan cenderung cepat marah yang diakibatkan oleh beban pekerjaan yang cukup besar. Hasil wawancara terhadap beberapa karyawati ditemukan bahwa terkadang karyawati mengalami kelelahan yang cukup berat yang diakibatkan oleh aktivitas kerja, yang

mengakibatkan emosi dari karyawati tersebut susah terkontrol. Emosi yang tidak stabil akan menciptakan konflik baru yang dapat memperburuk keadaan di dalam keluarga karyawati tersebut.

3. Pada butir pernyataan ketiga bahwa karyawan sulit menikmati waktu bersantai dan beristirahat dirumah karena pekerjaan kantor yang masih banyak belum selesai diperoleh nilai rata-rata tinggi (3.7321). Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden diperoleh kesimpulan mayoritas responden setuju bahwa karyawan sulit menikmati waktu bersantai dan beristirahat dirumah karena pekerjaan kantor yang masih banyak belum selesai.Hasil wawancara yang dilaksanakan terhadap beberapa karyawati ditemukan bahwa terkadang karyawati harus membawa pekerjaan kantor ke rumah untuk menyelesaikan pekerjaan yang tidak selesai dikerjakan di kantor. Beban kerja yang banyak dan target yang harus dicapai dalam waktu yang cepat, biasanya menjadi salah satu alasan karyawati harus membawa pekerjaan kantor ke rumah.

4. Pada butir pernyataan keempat bahwa karyawan memiliki waktu yang lebih banyak dalam bekerja dibandingkan waktu dengan keluargadiperoleh nilai rata-rata tinggi (3.7500). Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden diperoleh kesimpulan mayoritas responden setuju bahwa karyawan memiliki waktu yang lebih banyak dalam bekerja dibandingkan waktu dengan keluarga. Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa karyawati ditemukan

bahwa pada akhir bulan beban pekerjaan akan jauh lebih banyak sehingga mengharuskan karyawati menghabiskan waktu lebih banyak (lembur) untuk menyelesaikan pekerjaan.

5. Pada butir pernyataan kelima bahwa karyawan lebih memprioritaskan penyelesaian pekerjaan kantor diperoleh nilai rata-rata tinggi (3.664). Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden diperoleh kesimpulan mayoritas responden setuju bahwa karyawan lebih memprioritaskan penyelesaian pekerjaan kantor.Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa karyawati ditemukan bahwa karyawati lebih memprioritaskan pekerjaan karena beberapa alasan yaitu: pencapaian target kerja yang harus dicapai dalam waktu yang singkatdan penentuan untuk promosi jabatan.

6. Pada butir pernyataan keenam bahwa akibat kesibukan di kantor dan dengan pekerjaan, peran karyawan sebagai orang tua tidak mampu dilaksanakan dengan baik diperoleh nilai rata-rata tinggi (3.7679).Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden diperoleh kesimpulan mayoritas responden setuju bahwa akibat kesibukan di kantor dan dengan pekerjaan, peran karyawan sebagai orang tua tidak mampu dilaksanakan dengan baik.

7. Pada butir pernyataan ketujuh bahwa tuntutan waktu yang lebih banyak bersama keluarga membuat karyawan mengorbankan waktu kerja diperoleh nilai rata-rata tinggi (3.6786). Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden diperoleh kesimpulan mayoritas

responden setuju bahwa tuntutan waktu yang lebih banyak bersama keluarga membuat karyawan mengorbankan waktu kerja.

8. Pada butir pernyataan kedelapan bahwa karyawan terkadang lebih mementingkan keluarga dibandingkan pekerjaandiperoleh nilai rata-rata tinggi (3.7679). Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden diperoleh kesimpulan mayoritas responden setuju bahwa karyawan terkadang lebih mementingkan keluarga dibandingkan pekerjaan. Berdasarkan hasil wawancara ditemukan bahwa pada momen-momen tertentu karyawati lebih mementingkan keluarga khususnya pada acara-acara keluarga yang sangat penting. Biasanya karyawati memanfaatkan jatah cuti yang diberikan oleh perusahaan untuk mengikuti kegiatan keluarga yang bersamaan dengan waktu kerja.

9. Pada butir pernyataan kesembilan bahwa kekhawatiran tentang apa yang terjadi di lingkungan keluarga mengakibatkan karyawan sulit berkonsentrasi dan fokus dalam bekerjadiperolehnilai rata-rata tinggi (4.0357). Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden diperoleh kesimpulan mayoritas responden setuju bahwa kekhawatiran tentang apa yang terjadi di lingkungan keluarga mengakibatkan karyawan sulit berkonsentrasi dan fokus dalam bekerja. Berdasarkan wawancara dengan beberapa karyawati ditemukan bahwa pada momen-momen tertentu karyawati harus terbagi fokusnya khususnya

saat sesuatu terjadi pada keluarganya, contohnya: saat salah satu anggota keluarga yang sedang sakit.

10. Pada butir pernyataan kesepuluh bahwa permasalahan yang terjadi pada keluarga membuat karyawan tidak mampu menyelesaikan pekerjaan kantor dengan baik dan benardiperoleh nilai rata-rata tinggi (4.0893). Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden diperoleh kesimpulan mayoritas responden setuju bahwa permasalahan yang terjadi pada keluarga membuat karyawan tidak mampu menyelesaikan pekerjaan kantor dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa karyawati ditemukan bahwa terkadang karyawati mengalami konflik atau permasalahan di dalam keluarganya yang dapat memberikan dampak buruk terhadap kinerja dari karyawati tersebut. Pada moment ini karyawati harus mampu bertindak professional dan meninggalkan konflik yang dterjadi di dalam keluarga sehingga pekerjaan di kantor dapat terselesaikan dengan baik.

11. Pada butir pernyataan kesebelas bahwa kelelahan dan keletihan dialami saat mengikuti aktivitas dilingkungan keluarga mengakibatkan produktivitas kerja menurundiperoleh nilai rata-rata tinggi (3.8393). Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden diperoleh kesimpulan mayoritas responden setuju bahwa kelelahan dan keletihan dialami saat mengikuti aktivitas dilingkungan keluarga mengakibatkan produktivitas kerja menurun. Berdasarkan hasil

wawancara terhadap karyawati khususnya pada karyawati yang baru memiliki anak atau anaknya masih tergolong kecil sangat sering mengalami kelelahan dalam mengurusi setiap kebutuhan anak dan rumah tangga. Untuk mempermudah pekerjaan dari karyawati dirumah, maka karyawati dapat merekrut asisten rumah tangga yang dapat membantu meringankan pekerjaan rumah, sehingga karyawati dapat terhindar dari kelelahan dan keletihan sebelum melaksanakan pekerjaan di kantor.

12. Pada butir pernyataan keduabelas bahwa masalah yang terjadi dilingkungan keluarga berdampak terhadap emosi saat bekerja yang sulit untuk dikontrol atau cenderung cepat marah diperoleh nilai rata-rata tinggi (3.9107). Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden diperoleh kesimpulan mayoritas responden setuju bahwa masalah yang terjadi dilingkungan keluarga berdampak terhadap emosi saat bekerja yang sulit untuk dikontrol atau cenderung cepat marah. Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa karyawati ditemukan bahwa pada momen-momen tertentu karyawati kurang mampu mengontrol emosi khususnya saat beban pekerjaan yang diperoleh cukup berat. Untuk mengantisipasi terjadinya konflik di kantor yang diakibatkan oleh ketidak mampuan dari karyawati untuk mengontrol emosinya, maka karyawati tersebut harus mampu menenangkan dirinyadan mengesampingkan permasalahan yang terjadi di dalam keluarga sampai pekerjaan yang dilaksanakan selesai.

Berdasarkan hasil distribusi jawaban responden tentang variabel konflik peran ganda diatas maka dapat diperoleh informasi bahwa terdapat 3 (tiga) peryataan dengan nilai rata-rata yang rendah dibandingkan nilai rata-rata dari pernyataan yang lain yang merupakan peryataan dari dimensi Pekerjaan-Keluarga (Work Interfering With Family)yaitu: karyawan kelelahan saat bekerja yang mengakibatkan karyawan malas untuk mengikuti kegiatan keluarga(3.6429), karyawan memprioritaskan penyelesaian pekerjaan dibandingkan berbagi waktu dengan keluarga(3.664), dan tingkat emosi karyawan yang tidak stabil yang diakibatkan beban pekerjaan yang berat(3.6786).Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa karyawan lebih memprioritaskan kegiatan pekerjaan.Untuk menghindari permasalahan tersebut semakin meningkat makakaryawan Bank BNI cabang Medan harus mampu meluangkan waktu yang seimbang antara waktu bersama keluarga dan kerja, selain itu pihak Bank BNI cabang Medan juga dapat menciptakan acara gathering keluarga karyawan secara rutin sehingga dapat mendekatkan hubungan antara keluarga karyawan dengan karyawan dan keluarga karyawan dengan manajemen perusahaan, sehingga dapat menghindarkan karyawan dari konflik peran ganda.

Sedangkan untuk peryataan dengan nilai rata-rata yang paling tinggi dibandingkan pernyataan lainnya adalah peryataan tentang tingkat kekawatiran karyawan tentang keluarga yang mengakibatkan kinerja karyawan cenderung menurun(4.0357) dan permasalahan yang terjadi di lingkungan keluarga membuat karyawan tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik(4.0893), dimana pernyataan terssebut merupakan bagian dari dimensi Konflik Keluarga –

Pekerjaan (Family Interfering With Work), untuk menyelesaikan permasalah tersebut maka karyawan harus dapat lebih tenang tanpa harus menggunakan emosi yang tingggi dalam menghadapi setiap masalah yang terjadi lingkungan keluarga. Selain itukaryawan juga dapat meminta pertolongan dari anggota keluarga untuk menjaga keadaan rumah saat karyawan bekerja, agar tingkat kekawatiran karyawan terhadap keadaan rumah-nya dapat diminimalisir.