HASIL DAN PEMBAHASAN
4.3 Deskriptif Variabel
4.3.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha Tabel 4.7 Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha
No.
Sumber: Lampiran 15
1. Pada pernyataan pertama, “Usaha saya mengalami penurunan laba usaha”, sebanyak 30 responden atau 96,8% menyatakan sangat setuju dan 1 responden atau 3,2% menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, “Volume penjualan meningkat dari waktu ke
waktu”, sebanyak 10 responden atau 32,3% menyatakan tidak setuju dan 21 responden atau 67,7% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, “Pelanggan saya bertambah dari waktu ke waktu”, sebanyak 29 responden atau 93,5% menyatakan sangat setuju dan 2 responden atau 6,5% menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, “Produk yang saya jual bervariasi sehingga saya mampu menghadapi persaingan bisnis”, sebanyak 28 responden atau 90,3%
menyatakan sangat setuju dan 3 responden atau 9,7% menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, “Saya memiliki kompetensi dalam menjalankan usaha”, sebanyak 27 responden atau 87,1% menyatakan sangat setuju dan 4 responden atau 12,9% menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, “Saya memiliki pengalaman dalam menjalankan usaha”, sebanyak 26 responden atau 83,9% menyatakan sangat setuju dan 5 responden atau 16,1% menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden yaitu pemilik UMKM distro dan butik di jalan Setia Budi Medan menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan tersebut.
7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya mampu menciptakan citra produk yang baik”,
sebanyak 24 responden atau 77,4% menyatakan sangat setuju dan 7 responden atau 22,6% menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden yaitu pemilik UMKM distro dan butik di jalan Setia Budi Medan menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan tersebut.
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Metode analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (pengetahuan kewirausahaan, kepribadian wirausaha, dan faktor eksternal) terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha). Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y = β0+ β1X1+ β 2X2+ β 3X3 +ɛ
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha Sumber: Lampiran 16
Berdasarkan Tabel 4.8 maka dapat diperoleh persamaan regresi linier
Y= 1,412 + 0,354X1 + 0,300X2 + 0,116X3
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Konstanta (β0) = 1,412 ini menunjukkan jika variabel pengetahuan kewirausahaan, kepribadian wirausaha dan faktor eksternal bernilai nol maka variabel keberhasilan usaha akan bernilai 1,412.
2. Koefisien (β1) = 0,354 menunjukkan jika variabel pengetahuan kewirausahaan meningkat sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha akan meningkat sebesar 0,354.
3. Koefisien (β2) = 0,300 menunjukkan jika variabel kepribadian wirausaha meningkat sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha akan meningkat sebesar 0,300.
4. Koefisien (β3) = 0,116 menunjukkan jika variabel faktor eksternal meningkat sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha akan meningkat sebesar 0,116.
4.5 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini:
4.5.1 Uji Normalitas
Pendekatan yang diterapkan untuk mengethaui apakah data berdistibusi normal atau tidak normal adalah dengan melihat grafik histrogram dan grafik normal plot. Hasil pengujian normalitas kedua pendekatan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Pendekatan Histogram
Sumber: Lampiran 17
Gambar 4.1
Histogram Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.
2. Pendekatan Grafik
Sumber: Lampiran 18
Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas
Pada Gambar 4.2 menunjukkan pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan residual peneliti bersifat normal. Namun untuk lebih memastikan di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka peneliti melakukan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).
3. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Tabel 4.9
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 31
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .51899261
Most Extreme Differences Absolute .109
Positive .064
Negative -.109
Kolmogorov-Smirnov Z .604
Asymp. Sig. (2-tailed) .858
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Lampiran 19
Pada Tabel 4.9 menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,858 dan nilai tersebut diatas nilai signifikan (0,05) atau 5%, sehingga peneliti dapat menyimpulkan variabel residual berdistribusi normal. Kemudian nilai kolmogorov-smirnov Z lebih kecil dari 1,97 yang bermakna data dalam penelitian ini yang bersumber dari pemilik UMKM distro dan butik di jalan Setia Budi Medan dikatakan normal.
4.5.2 Uji Multikolinieritas
Tabel 4.10
Hasil Uji Nilai Tolerance dan VIF
Coefficientsa a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha
Sumber: Lampiran 20
Pada Tabel 4.10 terlihat nilai tolerance semua variabel bebas (pengetahuan kewirausahaan, kepribadian wirausaha, dan faktor eksternal) adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas (pengetahuan kewirausahaan, kepribadian wirausaha, dan faktor eksternal) adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.
4.5.3 Uji Heteroskedastisitas
Ada beberapa cara untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu sebagai berikut:
1. Pendekatan Grafik
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y yang berarti tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini.
Sumber: Lampiran 21
Gambar 4.3
Scatterplot Heteroskedastisitas
2. Uji Glesjer
Tabel 4.11
Hasil Uji Glesjer Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.088 2.393 2.126 .043
Pengetahuan Kewirausahaan -.043 .039 -.218 -1.102 .280 Kepribadian Wirausaha -.083 .080 -.208 -1.050 .303
Faktor Eksternal -.011 .030 -.075 -.351 .728
a. Dependent Variable: AbsUT Sumber: Lampiran 22
Pada Tabel 4.11 terlihat variabel independen (pengetahuan kewirausahaan, kepribadian wirausaha, dan faktor eksternal) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut (absUt). Hal ini terlihat dari nilai Sig. pengetahuan kewirausahaan, kepribadian wirausaha,
dan faktor eksternal diatas tingkat signifikansi 5% (0.05), jadi disimpulkan model regresi yaitu pengaruh pengetahuan kewirausahaan, kepribadian wirausaha, dan faktor eksternal terhadap keberhasilan usaha distro dan butik di jalan Setia Budi Medan tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.