SKRIPSI
PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN, KEPRIBADIAN WIRAUSAHA, DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP
KEBERHASILAN USAHA (STUDI KASUS PENGUSAHA UMKM DISTRO DAN
BUTIK DI JALAN SETIA BUDI MEDAN)
OLEH
ACHMAD TAMIMI 140502202
PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2019
ABSTRAK
PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN, KEPRIBADIAN WIRAUSAHA, DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP
KEBERHASILAN USAHA (STUDI KASUS PENGUSAHA UMKM DISTRO DAN
BUTIK DI JALAN SETIA BUDI MEDAN)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan kewirausahaan, kepribadian wirausaha, dan faktor eksternal terhadap keberhasilan usaha secara simultan atau parsial. Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha distro dan butik yang berjumlah 31 orang dan sampel penelitian ini adalah sesuai dengan jumlah populasi penelitian (sampel jenuh). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh positif dan siginifikan antara pengetahuan kewirausahaan (X1), kepribadian wirausaha (X2), dan faktor eksternal (X3) secara simultan terhadap keberhasilan usaha (Y). Selanjutnya hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan siginifikan antara pengetahuan kewirausahaan (X1) terhadap keberhasilan usaha (Y). Kemudian terdapat pengaruh positif dan siginifikan antara kepribadian wirausaha (X2) terhadap keberhasilan usaha (Y).
Selain itu terdapat pengaruh positif dan siginifikan antara faktor eksternal (X3) terhadap keberhasilan usaha (Y). Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (Adjusted R2) diperoleh hasil pengetahuan kewirausahaan (X1), kepribadian wirausaha (X2), dan faktor eksternal (X3) berpengaruh terhadap keberhasilan usaha (Y) sebesar 69,4%.
Kata Kunci : Pengetahuan Kewirausahaan, Kepribadian Wirausaha, Faktor Eksternal, Keberhasilan Usaha
ABSTRACT
"INFLUENCE OF ENTREPRENEURIAL KNOWLEDGE, ENTREPRENEURIAL PERSONALITY, AND EXTERNAL FACTOR TO BUSINESS SUCCESS
(STUDIES IN DISTRIBUTION OUTLET AND BOUTIQUE IN SETIA BUDI STREET MEDAN)
This study aimed to analyze the influence of entrepreneurial knowledge, entrepreneurial personality, and external factor to business successs simultaneously or partially. The population in this study is a boutique and distribution outlet owners totaling 31 people and sample of this research is in accordance with a study population (saturation sampling). Data analysis method used is multiple linear regression analysis. The results showed that there is a positive and significant influence between entrepreneurial knowledge (X1), entrepreneurial personality (X2), and external factor (X3) to business successs (Y).
The results showed that there is a positive and significant influence between entrepreneurial knowledge (X1) to business successs (Y). There is also a positive and significant influence between entrepreneurial personality (X2) to business successs (Y). And than there is a positive and significant influence between external factor (X3) to business successs (Y). Based on the test results of the coefficient of determination (Adjusted R2) showed that the entrepreneurial knowledge, entrepreneurial personality, and external factor effect on successful business (Y) by 69.4%.
Keyword : Entrepreneurial Knowledge, Entrepreneurial Personality, External Factor, Business Successs
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena atas berkah dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Kepribadian Wirausaha, dan Faktor Eksternal Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus Pemilik UMKM Distro dan Butik di Jalan Setia Budi Medan)”. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Selama proses penyusunan skripsi ini, peneliti banyak memperoleh bimbingan, dukungan, doa, dan bantuan dari berbagai pihak. Teruntuk Ayahanda tercinta, Suardi dan Ibunda tercinta, Risnah yang telah membesarkan, mendidik, dan memberikan dukungan moral maupun materil serta kasih sayang dan doa yang tidak ternilai untuk peneliti. Peneliti juga ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si, dan Bapak Doli Muhammad Ja’far Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Inneke Qamariah, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi serta saran kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Drs Bongsu Hutagalung, SE, M.Si, selaku Dosen Penguji I dan Bapak Drs Ami Dilham, SE, M.Si, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Kepada Bapak dan Ibu Dosen Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan serta staf dan pegawai yang telah membantu selama proses penulisan skripsi.
6. Teruntuk kakak saya Fathiya Aulia, SE, dan abang saya Achmad Safwan, SH, yang telah memberikan bantuan, motivasi, dan doa selama proses penyusunan skripsi ini.
7. Kepada teman-teman seperjuangan PAW Group, Robbi Ramadhan dan Josua Ekklesia serta teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
8. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Akhir kata peneliti berharap skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dipergunakan untuk menambah pengetahuan dan bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.
Medan, Januari 2019 Peneliti
Achmad Tamimi 140502202
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Uraian Teoritis ... 8
2.1.1 Kewirausahaan ... 8
2.1.2 UMKM ... 9
2.1.3 Pengetahuan Kewirausahaan ... 11
2.1.4 Kepribadian Wirausaha ... 13
2.1.5 Faktor Eksternal ... 14
2.1.6 Keberhasilan Usaha ... 16
2.2 Penelitian Terdahulu ... 19
2.3 Kerangka Konseptual ... 20
2.4 Hipotesis ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
3.1 Jenis Penelitian ... 24
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 24
3.3 Batasan Operasional ... 24
3.4 Definisi Operasional ... 24
3.4.1 Variabel Terikat (Dependent Variable) ... 24
3.4.2 Variabel Bebas (Independent Variable) ... 25
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 28
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 29
3.6.1 Populasi ... 29
3.6.2 Sampel ... 29
3.7 Jenis Data ... 30
3.7.1 Data Primer ... 30
3.7.2 Data Sekunder ... 31
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 31
3.8.1 Kuesioner ... 31
3.8.2 Wawancara ... 31
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 32
3.9.1 Uji Validitas ... 32
3.9.2 Uji Reliabilitas ... 35
3.10 Teknik Analisis Data ... 36
3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 36
3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 36
3.11 Uji Asumsi Klasik ... 37
3.11.1 Uji Normalitas ... 37
3.11.2 Uji Heteroskedastisitas ... 38
3.11.3 Uji Multikolinieritas ... 38
3.12 Uji Hepotesis ... 39
3.12.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 39
3.12.2 Uji Signifikan Individual/ Uji Parsial (Uji-t) . 40
3.12.3 Koefisien Determinasi (R²) ... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 44
4.1 Gambaran Umum UMKM Distro dan Butik di Jalan Setia Budi Medan ... 43
4.2 Analisis Deskriptif ... 43
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .... 44
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 45
4.3 Deskriptif Variabel ... 46
4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pegetahuan Kewirausahaan ... 46
4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepribadian Wirausaha ... 49
4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Faktor Eksternal ... 51
4.3.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha ... 53
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 55
4.5 Uji Asumsi Klasik ... 56
4.5.1 Uji Normalitas ... 56
4.5.2 Uji Multikolinieritas ... 59
4.5.3 Uji Heteroskedastisitas ... 59
4.6 Pengujian Hipotesis ... 61
4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji- F) ... 61
4.6.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji- t) ... 62
4.6.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 63
4.7 Pembahasan ... 64
4.7.1 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Kepribadian Wirausaha, dan Faktor Eksternal Terhadap Keberhasilan Usaha ... 64 4.7.2 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan
Terhadap Keberhasilan Usaha ... 64
4.7.3 Pengaruh Kepribadian Wirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha ... 65
4.7.4 Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Keberhasilan Usaha ... 67
BAB V KESIMPULAN DAN DARAN ... 69
5.1 Kesimpulan ... 69
5.2 Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 72
DAFTAR LAMPIRAN ... 75
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ... 19
3.1 Operasionalisasi Variabel ... 26
3.3 Daftar Sampel Penelitian ... 29
3.4 Validasi Setiap Pernyataan Kuesioner ... 34
3.5 Reliability Statistic ... 36
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 44
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 45
4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengetahuan Kewirausahaan ... 46
4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepribadian Wirausaha ... 49
4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Faktor Eksternal ... 51
4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha .... 53
4.8 Hasil Regresi Linier Berganda ... 55
4.9 Hasil Uji Kolmogorov- Smirnov ... 58
4.10 Hasil Uji Nilai Tolerance dan VIF ... 59
4.11 Hasil Uji Glesjer Heteroskedastisitas ... 60
4.12 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji- F) ... 61
4.13 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji- t) ... 62
4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 63
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 22
4.1 Histogram Uji Normalitas ... 57
4.2 Plot Uji Normalitas ... 57
4.3 Scatterplot Heteroskedastisitas ... 60
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner Penelitian ... 75
2 Daftar Sampel Penelitian ... 79
3 Daftar Distro dan Butik di Jalan Setia Budi Medan ... 80
4 Ringkasan Hasil Uji Validitas ... 81
5 Perhitungan Statistik Uji Validitas ... 81
6 Statistik Setiap ItemUji Validitas dan Reliabilitas ... 82
7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 83
8 Hasil Uji Reliabilitas ... 84
9 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 84
10 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 84
11 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 84
12 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengetahuan Kewirausahaan ... 85
13 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepribadian Wirausaha ... 85
14 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Faktor Eksternal ... 86
15 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha .... 86
16 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 87
17 Grafik Histogram Uji Normalitas... 87
18 Plot Uji Normalitas ... 88
19 Hasil Uji Kolmogorov- Smirov ... 88
20 Hasil Uji Nilai Tolerance dan VIF ... 89
21 Scatterplot Heteroskedastisitas ... 89
22 Hasil Uji Glesjer Heteroskedastisitas ... 90
23 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji- F) ... 91
24 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji- t) ... 91
25 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 91
26 Distribusi Jawaban Responden atas Pernyataan Instrumen Kuesioner ... 92
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia telah menyetujui perjanjian perdagangan bebas dengan negara- negara ASEAN dan China dalam rangka membuka pasar dalam negeri secara luas pada tahun 2010. Negara-negara yang ikut menyetujui perjanjian perdagangan bebas tersebut diantaranya adalah Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Brunei Darussalam dengan China yang kemudian disebut dengan ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA). Ketika ACFTA disepakati,
produk-produk yang diproduksi oleh China didistribusikan ke negara-negara ASEAN secara mudah, (www.kemendag.go.id).
Perjanjian tersebut menyebabkan produk-produk impor dari ASEAN dan China lebih mudah melakukan penetrasi ke dalam pasar di Indonesia. ACFTA bisa menjadi peluang ataupun ancaman bagi Indonesia. Peluangnya adalah Indonesia dipermudah dalam melakukan kegiatan ekspor ke negara-negara yang menyetujui perjanjian tersebut. Ancamannya adalah banyaknya produk impor yang membanjiri pasar dalam negeri dan memengaruhi keberhasilan usaha pada UMKM di Indonesia, (www.kemenprin.go.id).
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki kedudukan yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM mengisi proporsi terbesar dari total keseluruhan pelaku usaha dan telah mampu membuktikan eksistensinya sebagai cermin keberhasilan usaha dalam perekonomian di Indonesia. Usaha berskala mikro, kecil, dan menengah ternyata relatif mampu
bertahan di Indonesia pada tahun 1998 saat krisis moneter terjadi jika dibandingkan dengan perusahaan besar. Karena mayoritas usaha berskala kecil tidak terlalu bergantung kepada modal yang besar atau pinjaman dari luar negeri dalam mata uang asing. Modal atau pinjaman tersebut adalah yang paling berpotensi mengalami krisis.
Salah satu bidang UMKM di Indonesia adalah industri fashion. Industri fashion semakin berperan penting dalam perekonomian nasional. Industri yang
termasuk dalam salah satu dari 16 kelompok industri kreatif tersebut menyumbang kontribusi terhadap produk domestik bruto nasional sebesar 3, 76 persen pada 2017. Pada periode tersebut, ekspor industri fashion mencapai USD13,29 miliar atau meningkat 8,7 persen dari tahun sebelumnya, (kemenprin.go.id).
Produk-produk fashion dapat dengan mudah ditemukan di distro dan butik. Pada umumnya distro menjual pakaian dan produk fashion yang dibutuhkan konsumen berjenis kelamin pria sedangkan butik menjual pakaian dan produk fashion yang diperlukan oleh konsumen berjenis kelamin wanita.
Produk yang tersedia untuk dijual di distro berasal dari import maupun perusahaan produksi pakaian lokal yang memproduksi kemeja, T-shirt, tas, dompet, jaket dan produk fashion lainnya. Sedangkan butik menawarkan produk pakaian dan perlengkapan pakaian wanita yang berasal dari import maupun produksi dari perusahaan kecil milik pribadi. Selain itu, butik menawarkan produk fashion wanita yang berasal dari pembelian pakaian dari produsen produk fashion atau distributor berskala besar.
Pangsa pasar dari usaha distro dan butik di kota Medan adalah kalangan usia remaja dan dewasa. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya distro dan butik yang tersebar di daerah Sekolah dan Universitas, seperti di jalan Halat, jalan Dr. Mansyur dan jalan Setia Budi kota Medan. Jalan Setia Budi Medan selain dikenal sebagai kawasan berdirinya banyak usaha kuliner di kota Medan, juga dikenal sebagai kawasan berdirinya banyak UMKM distro dan butik. Jalan Setia Budi Medan berada dekat dengan beberapa Universitas (Universitas Sumatera Utara, Politeknik Negeri Medan, dan Universitas Medan Area).
Munculnya situs belanja online memberi dampak yang buruk terhadap keberhasilan usaha UMKM distro dan butik di jalan Setia Budi Medan. Hal tersebut dibuktikan dengan terjadinya penurunan volume penjualan pada usaha distro dan butik tersebut. Kemudian peneliti menemukan rendahnya pengetahuan kewirausahaan pemilik UMKM distro dan butik di Jalan Setia Budi Medan di mana pemilik UMKM tidak mengetahui karakteristik konsumen mereka, tidak melakukan kegiatan promosi dengan optimal, dan tidak menerapkan pembukuan sederhana. Karakteristik yang dimaksud adalah sensitifitas konsumen terhadap harga. Selanjutnya peneliti menemukan rendahnya keberanian pemilik UMKM untuk mengambil risiko dimana hal tersebut adalah dimensi dalam kepribadian wirausaha. Risiko yang dimaksud adalah kerugian yang disebabkan karena pemilik usaha mengambil keputusan dengan tidak tepat. Misalnya keputusan untuk membeli persediaan yang banyak dan berujung pada kerugian karena persediaan tidak berputar. Kemudian keputusan untuk memperluas usaha dengan meminjam uang dari bank dan berujung dengan gagal bayar pinjaman tersebut.
Selain itu peneliti menemukan kurangnya dukungan pemerintah kepada UMKM distro dan butik di jalan Setia Budi Medan di mana hal tersebut adalah dimensi faktor eksternal. Dukungan yang dimaksud contohnya adalah memberikan seminar, dan bantuan modal dengan pengembalian yang ringan. Kemudian siklus hidup produk fashion di distro dan butik jalan Setia Budi Medan memiliki jangka waktu yang cepat hilang dan akan muncul kembali menjadi tren pada masa yang akan datang, khususnya produk fashion wanita yang ditawarkan oleh butik.
Menurut Wicaksono (2012) pengetahuan kewirausahaan adalah pemahaman seseorang terhadap wirausaha dengan berbagai karakter positif, kreatif dan inovatif dalam mengembangkan peluang-peluang usaha menjadi kesempatan usaha yang menguntungkan dirinya dan konsumennya.
Menurut Suryana (2011) seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha yang sukses. Sebaliknya, memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak disertai kemauan tidak akan membuat wirausaha mencapai kesuksesan.
Robbins & Coulter (2010) mengatakan kepribadian wiurausaha merupakan kombinasi unik dari pola emosional, pikiran, dan perilaku yang memengaruhi bagaimana seseorang bereaksi terhadap suatu intense atau berinteraksi dengan orang lain. Kepribadian sering kali digambarkan dalam sifat-sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Rye (1996) mengatakan untuk meraih keberhasilan usaha, seseorang
wirausahaan harus memiliki kepribadian yakni memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengambil risiko. Kemudian para wirausahawan harus dapat mengendalikan emosi yaitu dengan menghindari hal-hal yang dapat mengakibatkan berkembangnya hubungan tidak harmonis dengan mitra usaha dan konsumen.
Menurut Robbins & Coulter (2010) faktor eksternal merujuk pada faktor- faktor dan kekuatan yang berasal dari luar organisasi namun mempengaruhi kinerja organisasi. Faktor- faktor tersebut meliputi kebijakan pemerintah, sosial budaya, ekonomi, dan aspek peranan lembaga terkait.
Untuk mencapai keunggulan bersaing, seorang wirausahawan harus dapat melakukan tahapan penilaian lingkungan yaitu faktor eksternal demi tercapainya keberhasilan usaha. Wirausahawan harus melakukan analisis yang tajam dan tepat terhadap lingkungan eksternal usahanya (Saiman, 2015).
Keberhasilan usaha dapat diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha yaitu mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan salah satu ukuran strategi yang dijalankan sudah cukup baik (Kasmir, 2006).
Berdasarkan penjabaran tentang latar belakang tersebut maka penulis
merumuskan judul dari penelitian ini adalah “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Kepribadiaan Wirausaha, dan Faktor Eksternal Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus Pengusaha UMKM Distro dan Butik di Jalan Setia Budi Medan)”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang tersebut maka dapat ditarik pertanyaan sebagai landasan penelitian ini, yaitu:
1. Apakah pengetahuan kewirausahaan, kepribadian wirausaha, dan faktor eksternal secara serempak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha UMKM distro dan butik di jalan Setia Budi Medan?
2. Apakah pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha UMKM distro dan butik di jalan Setia Budi Medan?
3. Apakah kepribadian wirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha UMKM distro dan butik di jalan Setia Budi Medan?
4. Apakah faktor eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha UMKM distro dan butik di jalan Setia Budi Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis:
1. Pengaruh pengetahuan kewirausahaan, kepribadian usaha, dan faktor eksternal secara serempak terhadap keberhasilan usaha UMKM distro dan butik di jalan Setia Budi Medan.
2. Pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha UMKM
distro dan butik di jalan Setia Budi Medan.
3. Pengaruh kepribadian wirausaha terhadap keberhasilan UMKM distro dan butik di jalan Setia Budi Medan.
4. Pengaruh faktor eksternal terhadap keberhasilan UMKM distro dan butik di jalan Setia Budi Medan.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti
Dapat menjadi tambahan dan memperluas wawasan peneliti khususnya dalam bidang kewirausahaan dan pengaruh pengetahuan kewirausahaan, kepribadian wirausaha, dan faktor eksternal terhadap keberhasilan usaha.
2. Bagi Pengusaha UMKM
Penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran untuk memanfaatkan pengetahuan kewirausahaan, kepribadian wirausaha, dan faktor eksternal untuk mencapai keberhasilan usaha.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan pada penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan variabel-variabel yang dibahas pada penelitian ini, yaitu pengetahuan kewirausahaan, kepribadian wirausaha, faktor eksternal dan keberhasilan usaha.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Kewirausahaan
Menurut Soetadi (2016) kewirausahaan merupakan suatu proses dinamis untuk melakukan aktivitas ekonomi yang terencana dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan dalam melakukan satu usaha yang bermanfaat bagi kesejahteraan.
Wirausaha atau wiraswasta menurut Priyono & Soerata (2005) berasal dari kata “wira” yang berarti utama, gagah, luhur berani atau pejuang; “swa” berarti sendiri; dan kata ”sta” berarti berdiri. Dari asal katanya “swasta” berarti berdiri di atas kaki sendiri atau berdiri di atas kemampuan sendiri. Kemudian mereka menyimpulkan bahwa wirausahawan atau wiraswastawan berarti orang yang berjuang dengan gagah, berani, juga luhur dan pantas diteladani dalam bidang usaha, atau dengan kata lain wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewirausahaan atau kewiraswastaan seperti keberanian mengambil risiko, keutamaan dan keteladanan dalam menangani usaha dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan sendiri.
Kewirausahaan menurut Soegoto (2009) adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain. Sedangkan wirausaha adalah orang yang berjiwa kreatif dan inovatif yang mampu mendirikan, membangun, mengembangkan,
memajukan dan menjadikan perusahaannya unggul. Entrepreneurship mengandung makna wiraswasta atau wirausaha yaitu cabang ilmu ekonomi yang mengajarkan bagaimana kita bisa mandiri dalam memulai suatu usaha dalam rangka mencapai profit serta mengembangkan seluruh potensi ekonomi yang dimiliki.
2.1.2 UMKM
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, UMKM didefinisikan sebagai berikut:
1. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/ atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
4. Usaha mikro merupakan kegiatan usaha yang dapat memperluas lapangan pekerjaan serta memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta berperan mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu, usaha mikro adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional yang mendapatkan kesempatan utama, dukungan yang cukup, perlindungan yang sesuai serta pengembangan yang secara luas sebagai wujud pihak yang tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa harus mengabaikan peranan usaha yang besar dan badan usaha milik pemerintah.
Kriteria usaha mikro menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Kriteria usaha kecil menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar
lima ratus juta rupiah).
Kriteria usaha menengah menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
2.1.3 Pengetahuan Kewirausahaan
1. Pengertian Pengetahuan Kewirausahaan
Pengetahuan menurut Nonaka & Teece (2001) adalah kepercayaan yang sudah dibuktikan kebenarannya. Pengetahuan merupakan suatu proses manusiawi yang dinamis untuk melakukan pembenaran (justification) dari personal belief untuk sesuai dengan kebenaran. Menurut Nurbaya &
Moerdiyanto (2012) pengetahuan kewirausahaan adalah ilmu dan seni yang mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Berpikir sesuatu yang baru (kreatifitas) dan bertindak melakukan inovasi guna menciptakan nilai tambah agar mampu bersaing dengan tujuan menciptakan kemakmuran individu dan masyarakat. Karya dari wirausaha dibangun berkelanjutan, dilembagakan agar kelak berjalan dengan efektif ditangan orang lain. Grant (1996) mengatakan pengetahuan kewirausahaan dipakai untuk membangun sumber daya yang produktif dalam rangka
menciptakan nilai bagi pasar. Sedangkan Kogut & Zander (1993) menyebut pengetahuan juga dapat menghasilkan barang dan jasa yang lebih bermutu. Menurut Shapiro & Varian (1999) pengetahuan kewirausahaan menjadi sumber daya untuk meningkatkan skala ekonomi (meningkatkan volume produksi dan penjualan) dan lingkup ekonomi (memperluas variasi produk atau jasa). Pengetahuan kewirausahaan menurut Schwartzman (1991) sangat bergantung pada dukungan perusahaan dan kemampuan serta peran manusia untuk mengembangkan dan memanfaatkannya bagi keberhasilan perusahaan.
2. Dimensi Pengetahuan Kewirausahaan
Menurut Suryana (2011) dimensi pengetahuan kewirausahaan sebagai berikut:
a. Pengetahuan mengenai usaha yang sedang dirintis
Pengetahan mengenai usaha yang sedang dirintis meliputi pengetahuan tentang produk (product knowledge) yaitu terkait komposisi, kualitas, design produk. Pengetahuan mengenai usaha yang sedang dirintis juga
meliputi analisis pasar.
b. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab
Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab meliputi peran dan tanggung jawab yang harus diketahui oleh seorang wirausaha dalam menjalankan bisnis.
c. Pengetahuan tentang manajemen bisnis
Pengetahuan tentang manajemen bisnis meliputi manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran, dan manajemen keuangan.
2.1.4 Kepribadian Wirausaha
1. Pengertian Kepribadian Wirausaha
Alma (2007)) menyatakan bahwa kepribadian wirausaha adalah keseluruhan kualitas psikis seseorang yang diwarisinya dan membuat seseorang wirausaha tersebut menjadi unik dan berbeda dengan yang lainnya. Kepribadian bersifat unik dan konsisten sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara individu yang satu dengan individu lainnya.
Keunikan inilah yang menjadikan kepribadian sebagai variabel yang sering digunakan untuk menggambarkan diri individu yang berbeda dengan individu lainnya.
2. Dimensi Kepribadian Wirausaha
Steinhoff & Burgess (1993) mengemukakan wirausaha yang berhasil pada umumnya memiliki sifat-sifat kepribadian sebagai berikut:
a. Kepercayaan Diri
Pemilik usaha harus memiliki kepercayaan diri untuk dapat bekerja keras secara independen dan berani menghadapi risiko untuk memperoleh hasil.
b. Kemampuan Mengorganisasi
Pemilik usaha harus memiliki kemampuan berorganisasi, dapat mengatur tujuan, berorientasi hasil, dan tanggung jawab terhadap kerja keras.
c. Kemamampuan Melihat Peluang Usaha
Pemilik usaha harus kreatif dan mampu melihat peluang yang ada
dalam kewirausahaan.
d. Menyukai Tantangan
Pemilik usaha selalu menikmati tantangan dan mencari kepuasan pribadi dalam memperoleh ide.
2.1.5 Faktor Eksternal
1. Pengertian Faktor Eksternal
Menurut Robbins & Coulter (2010) istilah faktor eksternal merujuk pada faktor-faktor dan kekuatan yang berada di luar organisasi namun mempengaruhi kinerja organisasi. Menurut Saiman (2015) faktor eksternal menyangkut faktor-faktor yang paling berpengaruh pada sebagian bisnis dalam suatu masyarakat seperti lingkungan umum. Kemudian terdapat kombinasi kekuatan yang secara langsung memengaruhi perusahaan yang ada dan pesaing-pesaing terdekatnya seperti lingkungan industri.
2. Dimensi Faktor Eksternal
Dimensi dari faktor eksternal menurut Robbins & Coulter (2010) adalah sebagai berikut:
a. Kebijakan Pemerintah
Hukum dan peraturan nasional serta daerah, di samping hukum-hukum internasional dan hukum di negara-negara asing tempat beroperasinya organisasi, juga memengaruhi apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh organisasi. Sebagian peraturan itu membawa dampak yang cukup serius. Meskipun organisasi telah banyak menghabiskan waktu dan uang untuk memenuhi berbagai peraturan yang ditetapkan
pemerintah, tetapi dampaknya tidak berhenti sampai di situ saja.
Peraturan-peraturan tersebut membatasi hak dan wewenang para manajer dengan mempersempit ruang gerak dan pilihan mereka dalam mengelola perusahaan. Para pengusaha kini diharapkan berkerja bersama para karyawan dengan berpegang pada prinsip itikad baik dan perlakuan yang adil. Aspek-aspek politik atau hukum lainnya dalam lingkungan organisasi adalah kondisi politik dan stabilitas sebuah negara tempat organisasi beroperasi, serta sikap pemerintah terpilih di negara tersebut terhadap dunia usaha. Manajemen merupakan aktivitas yang melintasi batasan-batasan negara (global), sehingga para manajer harus senantiasa menyadari akan terjadinya pergeseran politik di negara tempat organisasi mereka beroperasi, karena pergeseran tersebut dapat memengaruhi keputusan dan tindakan para manajer.
b. Sosial Budaya dan Ekonomi
Suku bunga, inflasi, perubahan penghasilan yang dapat dibelanjakan (disposable income), gejolak pasar modal, dan siklus bisnis secara umum adalah beberapa faktor ekonomi yang dapat memengaruhi praktik pengelolaan (manajemen) di sebuah orgaisasi. Para manajer harus menyesuaikan praktik-praktik bisnis perusahaan dengan perubahan harapan dan selera masyarakat yang menjadi pelanggan mereka. Dengan berubahnya nilai-nilai, kebiasaan dan selera orang banyak, para manajer harus ikut berubah. Tren-tren sosial budaya boleh jadi dapat menimbulkan berbagai pembatasan pada pengambilan keputusan.
c. Aspek Peranan Lembaga Terkait
Peranan lembaga terkait seperti bantuan permodalan dari lembaga terkait, bimibngan teknis atau pelatihan, pendampingan, monitoring dan evaluasi mempengaruhi kinerja organisasi.
2.1.6 Keberhasilan Usaha
1. Pengertian Keberhasilan Usaha
Menurut Primiana (2009) keberhasilan usaha adalah permodalan yang sudah terpenuhi, penyaluran yang telah menjadi produktif, dan sudah tercapainya tujuan organisai. Priyanto (2009) menjelaskan bahwa ukuran keberhasilan usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: kinerja keuangan dan image perusahaan. Wirausaha yang memiliki kemampuan mengambil keputusan yang superior akan dapat meningkatkan performansi usaha seperti peningkatan profit dan petumbuhan usaha. Noor (2007) mengemukakan keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya. Suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis.Algifari (2003) mengatakan keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis. Suryana (2011) menggambarkan seorang yang berhasil berwirausaha sebagai orang yang mampu menggabungkan nilai, sifat utama (pola perilaku) dan sikap dengan modal pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan praktis, sehingga dapat dikatakan pedoman, pengharapan, serta nilai baik yang berasal dari diri
sendiri ataupun kelompok dapat memengaruhi pembentukan perilaku kewirausahaan. Keberhasilan usaha diidentikkan dengan perkembangan perusahaan. Istilah itu diartikan sebagai suatu proses peningkatan kuantitas dari dimensi perusahaan. Perkembangan perusahaan adalah proses dalam pertambahan jumlah karyawan, peningkatan modal, dan aset perusahaan.
Sehingga, dapat diketahui bahwa definisi keberhasilan usaha adalah keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya, dimana keberhasilan tersebut didapatkan dari wirausaha yang memiliki otak yang cerdas, yaitu kreatif, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menerapkan secara proaktif dan hal tersebut terlihat dari usaha dari wirausaha dimana suatu keadaan usahanya yang lebih baik dari periode sebelumnya dan menggambarkan lebih dari pada yang lainnya yang sederajat atau sekelasnya. Dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis, target perusahaan yang ditentukan oleh manajer pemilik usaha, permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan, kinerja keuangan, serta image perusahaan. Daryanto & Cahyono (2013) mengatakah bahwa
keberhasilan usaha dapat dicapai dengan etika yang jujur dan bekerja keras serta ulet. Tidak hanya itu, keberhasilan usaha juga dapat dicapai denngan syarat disiplin, berani menanggung risiko dan mampu melaksanakan manajemen dengan baik.
2. Dimensi Keberhasilan Usaha
Dimensi keberhasilan usaha menurut Noor (2007) adalah sebagai berikut :
a. Laba/Profitability
Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara pendapatan dengan biaya.
b. Produktivitas
Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan menentukan besar kecilnya produksi. Hal ini akan memengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada akhirnya menentukan besar kecilnya pendapatan, sehingga memengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh.
c. Daya Saing
Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil, bila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing.
d. Kompetensi
Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya sehingga dapat menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.
e. Terbangunnya Citra Baik
Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal dan trust external. Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap
orang yang ada dalam perusahaan. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa amanah atau percaya dari segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok, pemerintah, maupun
masyarakat luas, bahkan juga pesaing.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode
Analisis Hasil Penelitian Josia
Sanchaya Hendrawan dan Hani Sirine (2017)
Pengaruh Sikap Mandiri, Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus pada Mahasiswa FEB UKSW
Konsentrasi Kewirausahaan)
Variabel Dependen:
Sikap Mandiri (X1), Motivasi (X2), dan Pengetahuan Kewirausahaan (X3) Variabel
Independen: Minat Berwirausaha (Y)
Analisis Regresi Linier Berganda
Sikap mandiri, motivasi, dan pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha.
Risma Hanifah (2017)
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Keterampilan Wirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha pada Sentra Wajit Cililin Kabupaten Bandung Barat
Variabel Independen:
Pengetahuan Kewirausahaan (X1) dan Keterampilan Wirausaha (X2) Variabel Dependen:
Keberhasilan Usaha (Y)
Analisis Regresi Linier Berganda
Pengetahuan kewirausahaan dan keterampilan wirausaha berpengaruh positif signifikan terhadap keberhasilan usaha Wilma Zahra
(2017)
Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhaap Keberhasilan Usaha Distro dan Butik di Jalan Dr. Mansyur Medan
Variabel Independen:
Faktor internal (X1) dan Faktor Eksternal (X2)
Variabel Dependen:
Keberhasilan Usaha (Y)
Analisis Regresi Linier Berganda
Faktor internal dan faktor eksternal berpengaruh positif signifikan terhadap keberhasilan usaha baik secara parsial maupun serempak.
Dr. H.
Ramananda Singh dan Habib Rahman (2013)
Entrepreneurs’
Personality Traits and their Success: An Empirical Analysis
Variabel Independen:
Entrepreneurs’
Personality Traits Variabel
Variabel Dependen:
Successful entrepreneurs
Analisis Regresi Linier Berganda
There is positive significant relationsip between successful entrepreneur and entrepreneur’s personality traits variables Musran
Munizu (2010)
Pengaruh Faktor-faktor Eksternal dan Internal Terhadap Kinerja Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Sulawesi Selatan
Variabel
Independen: Faktor Eksternal (X1), Faktor Internal (X2) Variabel Dependen:
Kinerja Usaha (Y)
Analisis Regresi Linier Berganda
Faktor eksternal dan faktor internal berpengaruh positif terhadap kinerja usaha .
Sumber: Hendrawan dan Sirine (2017), Hanifah (2017), Zahra (2017), Singh & Rahman
2.3 Kerangka Konseptual
Menurut Suryana (2011) seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha yang sukses. Sebaliknya, memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak disertai kemauan tidak akan membuat wirausaha mencapai kesuksesan.
Faktor yang menentukan keberhasilan menurut Kodat & Christina (2015) adalah pengetahuan kewirausahaan. Pengetahuan yang dimaksud salah satunya adalah pemahaman tentang manajemen bisnis.
Rye (1996) mengatakan untuk meraih keberhasilan usaha, seseorang wirausahaan harus memiliki kepribadian yakni memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengambil risiko. Kemudian para wirausahawan harus dapat mengendalikan emosi yaitu dengan menghindari hal-hal yang dapat mengakibatkan berkembangnya hubungan tidak harmonis dengan mitra usaha dan konsumen.
Menurut Suryana (2011) keberhasilan usaha atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan kepribadianya. Kepribadian wirausaha adalah keseluruhan karakteristik diri seseorang wirausaha, bisa berbentuk pikiran, perasaan, kata hati, temperamen dan watak. Seorang wirausaha yang sukses perlu memiliki karakteristik kepribadian yang khusus yang membedakannya dari orang lain.
Untuk mencapai keunggulan bersaing, seorang wirausahawan harus dapat
melakukan tahapan penilaian lingkungan yaitu faktor eksternal demi tercapainya keberhasilan usaha. Wirausahawan harus melakukan analisis yang tajam dan tepat terhadap lingkungan eksternal usahanya (Saiman, 2015).
Keberhasilan usaha dapat diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha yaitu mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan salah satu ukuran strategi yang dijalankan sudah cukup baik (Kasmir, 2006).
2.3.1 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
Dalam penelitian Hanifah (2017) yaitu pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan keterampilan wirausaha terhadap keberhasilan usaha, menyatakan variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.
2.3.2 Pengaruh Kepribadian Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
Dalam penelitian Singh dan Rahman (2013) yaitu pengaruh kepribadian wirausaha terhadap keberhasilan usaha, menyatakan variabel kepribadian wirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.
2.3.3 Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Keberhasilan Usaha
Dalam penelitian Zahra (2017) yaitu pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap keberhasilan usaha, menyatakan variabel faktor eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.
Berdasarkan landasan teori dan tinjauan pustaka yang ada, maka kerangka konseptual dari penelitian ini disajikan dalam gambar berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian. Rumusan masalah pada penelitian dinyatakan dalam bentuk pernyataan (Sugiyono, 2012). Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Pengetahuan kewirausahaan, kepribadian wirausaha, dan faktor eksternal secara serempak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha distro dan butik di jalan Setia Budi Medan.
2. Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha distro dan butik di jalan Setia Budi Medan.
3. Kepribadian wirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha distro dan butik di jalan Setia Budi Medan.
Pengetahuan Kewirausahaan
Kepribadian Wirausaha
Faktor Eksternal
Keberhasilan Usaha
4. Faktor eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha distro dan butik di jalan Setia Budi Medan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif bertujuan untuk mengetahui hubunganantara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah pengetahuan kewirausahaan (X1), kepribadian wirausaha (X2), dan faktor eksternal (X3) terhadap keberhasilan usaha (Y).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di butik dan distro jalan Setia Budi Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Juli 2018 sampai dengan bulan Desember 2018.
3.3 Batasan Operasional
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel stimulan atau variabel yang memengaruhi variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pengetahuan kewirausahaan (X1), kepribadian wirausaha (X2), dan faktor eksternal (X3). Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat adalah keberhasilan usaha (Y).
3.4 Definisi Operasional
3.4.1 Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, (Situmorang, 2017). Variabel
terikat (Y) dalam penelitian ini adalah keberhasilan usaha. Noor (2007) mengemukakan keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya.
3.4.2 Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen (Situmorang, 2017).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : 1. Pengetahuan Kewirausahaan
Menurut Nurbaya dan Moerdiyanto (2012) pengetahuan kewirausahaan adalah ilmu dan seni yang mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif kemudian berpikir sesuatu yang baru (kreatifitas) dan bertindak melakukan inovasi yang bertujuan untuk menciptakan nilai tambah agar mampu bersaing dengan tujuan menciptakan kemakmuran individu dan masyarakat.
2. Kepribadian Wirausaha
Alma (2007) menyatakan kepribadian wirausaha adalah keseluruhan kualitas psikis seseorang yang diwarisinya dan membuat seseorang wirausaha tersebut menjadi unik dan berbeda dengan yang lainnya.
Kepribadian bersifat unik dan konsisten sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara individu yang satu dengan individu lainnya. Keunikan inilah yang menjadikan kepribadian sebagai variabel yang sering digunakan untuk menggambarkan diri individu yang berbeda dengan individu lainnya.
3. Faktor Eksternal
Menurut Robbins & Coulter (2010) istilah faktor eksternal merujuk pada faktor-faktor dan kekuatan yang berada di luar organisasi namun memengaruhi kinerja organisasi.
Untuk memperjelas variabel penelitian, operasionalisasi variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Dimensi Indikator Ukuran Skala
Pengetahuan Kewirausahaan
Pengetahuan kewirausahaan adalah ilmu dan seni yang mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif kemudian berpikir sesuatu yang baru (kreatifitas) dan bertindak
melakukan inovasi guna menciptakan nilai tambah agar mampu bersaing dengan tujuan menciptakan kemakmuran individu dan masyarakat.
1. Pengetahuan tentang usaha yang sedang dirintis
1. Pengetahuan tentang produk (product knowledge) 2. Mampu
menganalisis pasar terkait bisnis yang sedang dirintis
Likert
2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab
1. Mengetahui peran seorang wirausaha dalam
menjalankan bisnis 2. Mengetahui
tanggung jawab seorang wirausaha dalam
menjalankan bisnis 3. Pengetahuan
tentang manajemen bisnis
1. Pengetahuan tentang manajemen sumber daya manusia 2. Pengetahuan
tentang manajemen Pemasaran 3. Pengetahuan
tentang manajemen keuangan
Lanjutan Tabel 3.1
Variabel Definisi Dimensi Indikator Ukuran Skala
Kepribadian Wirausaha
Adalah keseluruhan kualitas psikis seseorang yang diwarisinya dan membuat seseorang wirausaha tersebut menjadi unik dan berbeda dengan yang lainnya.
1. Kepercayaan Diri 1. Bekerja keras secara indepenen 2. Berani
mengambil risiko
Likert
2. Kemampuan Mengorganisasi
1. Dapat mengatur Tujuan
2. Berorientasi hasil 3. Tanggung jawab
terhadap kerja keras
3. Kemampuan melihat peluang usaha
1. Mampu melihat peluang bisnis yang ada
4. Menyukai tantangan
1. Pencarian kepuasan pribadi dalam
memperoleh ide
Faktor eksternal
Adalah faktor- faktor dan kekuatan yang berada di luar organisasi namun memengaruhi kinerja organisasi.
1. Aspek kebijakan pemerintah
1. Akses
permodalan dan pembiayaan 2. Kegiatan
pembinaan melalui dinas terkait
3. Peraturan dan regulasi pro bisnis
Likert
2. Aspek sosial , budaya, dan ekonomi
1. Tingkat pendapatan masyarakat 2. Tersedianya
lapangan kerja 3. Pertumbuhan
ekonomi
3. Aspek peranan lembaga terkait
1. Bantuan
permodalan dari lembaga terkait 2. Bimbingan teknis/
pelatihan 3. Monitoring dan
Lanjutan Tabel 3.1
Variabel Definisi Dimensi Indikator Ukuran Skala Keberhasilan
Usaha
Adalah
keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya
1. Laba/Profit 1. Meningkatnya laba perusahaan
Likert
2. Produktivitas 1. Meningkatnya volume penjualan 3. Daya Saing 1. Meningkatnya
jumlah pelanggan 2. Mampu bersaing
dengan pesaing lainnya
4. Kompetensi 1. Memiliki kompetensi kewirausahaan dalam
menjalankan usaha 2. Memiliki
pengalaman dalam menjalankan usaha 5. Terbangun
citra baik
1. Mampu
menciptakan citra produk yang baik Sumber: Nurbaya & Moerdiyanto (2012), dan Suryana (2011) Alma (2007), Robbins & Coulter
(2010), Steinhoff & Burgess (1993), Noor (2007)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini menggunakan skala numerik. Skala ini menggunakan dua kutub ekstrim yaitu positif dan negatif. Skala numerik merupakan variasi dari skala diferensial semantik. Di mana skala ini digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, dan data yang diperoleh adalah data interval (Sugiyono, 2012). Ketentuannya adalah sangat setuju diberi nilai 5, setuju diberi nilai 4, kurang setuju diberi nilai 3, tidak setuju diberi nilai 2, dan sangat tidak setuju diberi nilai 1.
Responden yang memberikan penilaian dengan angka 5 berarti memiliki
persepsi yang sangat positif, sedangkan jika memberikan jawaban pada angka 3 berarti netral, dan jika memberi jawaban pada angka 1 maka persepsi responden terhadap pernyataan yang diajukan sangat negatif.
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi
Menurut Kuncoro (2003), populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah 31 pemilik usaha mikro kecil dan menengah disto dan butik di jalan Setia Budi Medan.
3.6.2 Sampel
Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2012).
Berdasarkan penjelasan tersebut, yang menjadi sampel penelitian ini adalah 31 pemilik usaha distro dan butik di jalan Setia Budi Medan yang. Sampel penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Daftar Sampel Penelitian
No Nama Distro dan Butik Tahun Berdiri
1 Istanah Muslimah 2012
2 Z&ZZ Fashion 2011
3 Anhi Collection 1994
4 BEN Sport 2007
5 Fikha Siregar 2006
6 Jevelyne 2007
Lanjutan Tabel 3.3
No Nama Distro dan Butik Tahun Berdiri
8 Indah Collection 2008
9 Chaone Distro 2012
10 Jeslyn Butik 2011
11 AZ Zahrra Hijab 2012
12 Casandra Boutique 2011
13 The Belliee Shop 2012
14 Jeggez 2012
15 Milalah Shop 2012
16 Hompimmpah 2010
17 Shassmira 2010
18 Omina Boutique 2011
19 Ati Boutique 2012
20 High Quality Fashion 2010
21 Ayhako 2010
22 Gluuck Store 2009
23 Tiki Collection 2010
24 Zaskia Fashion 2011
25 Azka Mosleem Store 2011
26 Kosts Jabs 2011
27 Mahha Boutique 2010
28 Riveer 2002
29 Rina Fashion 2009
30 Izhan Store 2009
31 Annya Boutique 2008
Sumber: Lampiran 2
3.7 Jenis Data
Data digunakan sebagai acuan yang objektif dalam proses pembuatan keputusan untuk memecahkan suatu masalah oleh pengambil keputusan. Peneliti menggunakan data primer dan data sekunder dalam melakukan penelitian untuk membantu memecahkan masalah.
3.7.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh perorangan atau organisasi secara langsung dari objek yang ditulis, diolah dan digunakan untuk
kepentingan studi yang bersangkutan (Situmorang, 2017). Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuisioner yang dibagikan kepada 31 pemilik usaha distro dan butik di jalan Setia Budi Medan.
3.7.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka dapat dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian misalnya buku-buku referensi (baik buku-buku wajib perkuliahan maupun buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip- prinsip yang dapat diterapkan.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.8.1 Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
3.8.2 Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara untuk mengumpulkan data yang digunakan oleh peneliti dengan tanya jawab secara tulisan maupun tatap muka
3.8.3 Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang berhubungan pengetahuan kewirausahaan, kepribadian wirausaha, faktor eksternal, dan keberhasilan usaha pada pemilik usaha distro dan butik di jalan Setia Budi Medan.
3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 pemilik UMKM distro dan butik di jalan Dr.
Mansyur Medan.
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Ghozali (2016), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item – total correlation atau disebut dengan rhitung pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai rtabel.
Ghozali (2016), mengemukakan sebagai berikut:
1. Jika rhitung positif dan rhitung> rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid, dan jika rhitung negatif atau rhitung≤ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid.
2. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
3. Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5%
adalah 0,361.
Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS dan dilakukan pada para pemilik usaha distro dan butik di Jalan Dr
Mansyur Medan sebanyak 30 responden yang ditunjukkan dalam Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Distro dan Butik di Jalan Dr Mansyur Medan
No Nama Distro dan Butik Tahun Berdiri
1 Calypso Denim 2013
2 SCH 2015
3 Chiekie 2013
4 Loccal Indonesia 2015
5 Rama Sport 2010
6 Kontjo Neo 2009
7 Pilar 2008
8 Hanger 2007
9 Dreamer 2008
10 Crayon Out Fit 2016
11 Euphoria 2009
12 Snug-Store 2011
13 Victory 2005
14 Box-19 2007
15 Eiger Adventure Store/ Bina Alam Mandiri 2007
16 Ryn Boutique Medan 2015
17 House Of Dark Boutique 2016
18 Scrabble 2014
19 Hanger Andventure 2007
20 S.T.O.R.E 2008
21 Rumah Sepatu 2009
22 Raw Labs 2011
23 Cok Ko Tengok (Batak Apparel Themes) 2016
24 Socialita Boutique 2015
25 VinBudz Shop 2015
26 Pinky Lips/ Luxury Boutique 2015
27 Shasmira Moeslem 2016
28 Dope 2015
29 Heaven Yeah 2015
30 WRNGBY 2014
Sumber: Lampiran 3
Kuesioner terdiri atas 35 butir pernyataan yang menyangkut variabel