SKRIPSI
ANALISIS PEMAHAMAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI MAHASISWA UNTUK MENJADI YOUNG ENTREPRENEUR
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)
OLEH
Mega Yunina Sari 090521141
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
DEPARTEMEN MANAJEMEN
PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI
Nama : Mega Yunina Sari
NIM : 090521141
Program Studi : S1 Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Manajemen Usaha Kecil
Judul :“Analisis Pemahaman Kewirausahaaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program
Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.
Tanggal ……….
Penulis
090521141
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
DEPARTEMEN MANAJEMEN
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Mega Yunina Sari
NIM : 090521141
Program Studi : S1 Manajemen Ekstensi
Konsentrasi : Manajemen Usaha Kecil
Judul : “Analisis Pemahaman Kewirausahaaan Terhadap Motivasi
Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.
Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai
Frida Ramadhini, S.E,, M.M.
NIP. 197410122005012003 NIP. 196210241986012001
Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, S.E., M.Si.
Ketua Program Studi S1 Manajemen
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
DEPARTEMEN MANAJEMEN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
Nama : Mega Yunina Sari NIM : 090521141
Program Studi : S1 Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Manajemen Usaha Kecil
Judul : “Analisis Pemahaman Kewirausahaaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.
Tanggal:…………... Ketua Program Studi Manajemen
NIP. 19620513 199203 2 001 Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi
Tanggal:………... Ketua Departemen Manajemen
Lembar Pernyataan
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
skripsi saya yang berjudul Analisis Pemahaman Kewirausahaan Terhadap
Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara) adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai
tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan dituliskan
sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam
skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Januari 2013
090521141
ABSTRAK
Analisis Pemahaman Kewirausahaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus pada Mahasiswa
Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemahaman kewirausahaan terhadap motivasi untuk menjadi youngentrepreneur
pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksploratif, dimana variabel diukur dengan skala likert. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara (interview), dengan daftar pertanyaan (questionnaire) dan studi dokumentasi. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 16, dengan analisis deskriptif dan pengujian hipotesis analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa (1) secara serempak ilmu pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, skill atau keterampilan berpengaruh signifikan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara; (2) secara parsial ilmu pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, skill atau keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Ilmu pengetahuan (knowledge) mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi
young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
ABSTRACT
Analysis of Entrepreneur Understanding About Motivation Collegian To Be Young Entrepreneur (Case Studies in The Faculty of Economics
Students Management Program Studies Extension University of North Sumatera)
This study determined to know and analyze effect of entrepreneur understanding about motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera.
Research method used in this research is explore research, which are variables measured in likert scale. The data collection technique supported by interview session, distributing questionnaire and documentation study. Data processing uses SPSS version 16 software, with descriptive analysis and hypothesis tested by multiple linear regression analysis.
The result of the research indicates that (1) as collectively, knowledge, personality or attitude, skill are significant effect on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera; (2) as partially, knowledge, personality or attitude, skill are significant effect and positive on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera. Knowledge has the most dominant effect on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera.
Kata kunci : Knowledge, Personality or Attitude, Skill, Motivation to be
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Serta Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas
Ekonomi Univesitas Sumatera Utara guna memperoleh galar Sarjana Ekonomi.
Dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul “Analisis Pemahaman
Kewirausahaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)”.
Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, dan motivasi dan doa
dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME., selaku Ketua Departemen S1
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhayanie, MSi., selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Dra. Yulinda, MSi., selaku Dosen Wali yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti selama masa
perkuliahan.
6. Ibu Frida Ramadhini, SE., MM., selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan arahan
dalam menyusun skripsi ini.
7. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe SE., MSi., selaku Dosen Pembaca
Penilai yang telah banyak membantu dan memberikan saran untuk
8. Seluruh Dosen dan Civitas Akademik di Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara yang telah memberikan bekal pengetahuan sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini dengan
baik.
9. Seluruh Staf dan Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara yang telah membantu peneliti dalam penyelesaian administrasi
selama masa pendidikan dan penyelesaian skripsi ini.
10.Keluargaku tercinta; Ayahandaku Junaidi, Ibuku Salmini, Adikku Julia
Kartika dan Dimas Adrian, serta seluruh keluarga. Terima kasih atas
motivasi, semangat dan dukungan serta kasih sayang dan do’a sehingga
penulis terpacu untuk menyelesaikan skripsi ini.
11.Riki Rahmadani, orang yang selalu sabar menasehatiku dan memberikasn
semangat yang luar biasa selama menyusun skripsi ini hingga selesai.
Sahabat-sahabatku Yeyen Listi Yeni, Esti Sahrani, dan Yeyen Listi Yeni
serta seluruh teman-teman di Manajemen Ekstensi 2009. Terima Kasih
atas motivasi, semangat dan dukungan bantuan serta do’a yang telah
diberikan selama ini.
12.Semua pihak, rekan, sahabat, yang namanya tidak dapat peneliti sebutkan
satu persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.
Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan penulis lainnya, khususnya Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara. Semoga Allah SWT
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua serta memberikan
balasan kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu penulis menyelesaikan
skripsi ini. Amin.
Medan, Januari 2013 Penulis
DAFTAR ISI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan ……….……... 10
2.1.1 Defenisi Kewirausahaan .………. 10
2.1.2 Pemahaman Kewirausahaan ……… 11
2.1.3 Jiwa dan Sikap Kewirausahaan ……… 13
2.2 Motivasi Kewirausahaan ……….…... 14
2.2.1 Pengertian Motivasi Kewirausahaan ………... 14
2.2.2 Faktor-Faktor Motivasi dalam Berwirausaha ……. 15
2.3 Kerangka Konseptual ………... 18
2.4 Hipotesis ……….. 20
2.5 Penelitian Terdahulu ……….…... 20
3.10.1 Analisis Deskriptif ……….… 31
3.10.2 Uji Asumsi Klasik ………..… 32
3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda ……….… 33
3.10.3.1 Pengujian Koefisien Determinan (R2)... 33
3.10.3.2 Uji Signifikan Simultan/Uji Serentak (Uji-F) ……….… 34
3.10.3.3 Uji Signifikan Parsial/Uji Individual (Uji t hitung) ……….. 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden ………..…… 37
4.2 Hasil Penelitian ……….. 40
4.2.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian ……….... 40
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 41 4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ……….……. 41
4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Memiliki Minat dan Termotivasi Menjadi Young Entrepreneur ……….…. 42
4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Mengikuti Pembelajaran Kewirausahaan … 43 4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ………. 43
4.2.2.1 Ilmu Pengetahuan (Knowledge) (X1) ……… 43
4.2.2.2 Kepribadian atau Sikap (X2) ……….… 45
4.2.2.3 Skill atau Keterampilan (X3) ………... 46
4.2.2.4 Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Y) ……….... 47
4.2.3 Uji Asumsi Klasik ……….….. 48
4.2.3.1 Uji Normalitas ……….… 48
4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas ……….. 50
4.2.3.3 Uji Multikolinearitas ……….. 52
4.2.4 Analisis Regresi Linear Berganda ……….. 53
4.2.4.1 Pengujian Koefisien Determinasi (R²) …….. 53
4.2.4.2 Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji-F) 55 4.2.4.3 Uji Signifikan Parsial / Uji Individual (Uji T) 57 4.3 Pembahasan ……… 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……… 63
5.2 Saran ………... 64
DAFTAR PUSTAKA……….. 65
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
3.1 Operasionalisasi Variabel ………... 23
3.2 Tabel Pengukuran Skala Likert ……….. 25
3.3 Jumlah Mahasiswa S1 Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara……….… 25
3.4 Uji Validitas ……….… 29
3.5 Uji Reliabilitas ……….… 31
4.1 Identisas Responden ………..…………. 37
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………... 41
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan.…. 42 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Memiliki Minat Dan Termotivasi Menjadi Young Entrepreneur …………. 42
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Mengikuti Pembelajaran Kewirausahaan ………. 43
4.6 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Ilmu Pengetahuan (Knowledge) (X1) ………. 44
4.7 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Kepribadian atau Sikap (X2) ……… 45
4.8 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Skill atau Keterampilan (X3) ……… 46
4.9 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Y) ……….. 47
4.10 Uji Kolmogrov-Smirnov ………... 50
4.11 Uji Glejser ………. 51
4.12 Uji Multikolinearitas ……… 53
4.13 Uji Koefisien Determinasi ……… 54
4.14 Uji F ……….. 56
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Gambar Halaman
2.1 Model Proses Kewirausahaan ………...… 17
2.2 Kerangka konseptual ……….. 20
4.1 Uji Normalitas ……….. 49
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran I Kuesioner ……….... 68
Lampiran II Data Validitas dan Reliabilitas …………... 72
Lampiran III Frekuensi Tabel ………... 74
ABSTRAK
Analisis Pemahaman Kewirausahaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus pada Mahasiswa
Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemahaman kewirausahaan terhadap motivasi untuk menjadi youngentrepreneur
pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksploratif, dimana variabel diukur dengan skala likert. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara (interview), dengan daftar pertanyaan (questionnaire) dan studi dokumentasi. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 16, dengan analisis deskriptif dan pengujian hipotesis analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa (1) secara serempak ilmu pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, skill atau keterampilan berpengaruh signifikan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara; (2) secara parsial ilmu pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, skill atau keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Ilmu pengetahuan (knowledge) mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi
young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
ABSTRACT
Analysis of Entrepreneur Understanding About Motivation Collegian To Be Young Entrepreneur (Case Studies in The Faculty of Economics
Students Management Program Studies Extension University of North Sumatera)
This study determined to know and analyze effect of entrepreneur understanding about motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera.
Research method used in this research is explore research, which are variables measured in likert scale. The data collection technique supported by interview session, distributing questionnaire and documentation study. Data processing uses SPSS version 16 software, with descriptive analysis and hypothesis tested by multiple linear regression analysis.
The result of the research indicates that (1) as collectively, knowledge, personality or attitude, skill are significant effect on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera; (2) as partially, knowledge, personality or attitude, skill are significant effect and positive on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera. Knowledge has the most dominant effect on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera.
Kata kunci : Knowledge, Personality or Attitude, Skill, Motivation to be
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah pengangguran yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini
diakibatkan oleh jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan keterbatasan
lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki
pekerjaan dan penghasilan tetap. Peningkatan jumlah penduduk tidak seimbang
dengan peningkatan jumlah industri atau usaha, pada akhirnya mengakibatkan
meningkatnya pengangguran.
Pendapat pribadi dari Ali Rahman, Pengurus DPP Komite Nasional
Pemuda Indonesia (KNPI) Periode 2011 – 2104 menyatakan bahwa mengacu
pada data Badaan Pusat Statistik (BPS) jumlah pengangguran terbuka di Indonesia
pada Agustus 2011 mencapai 7,7 juta orang atau 6,56% dari total angkatan kerja.
Pengangguran lulusan Diploma I/II/III mencapai 7,16% atau turun dari Februari
2011 sebesar 11,56%.
Pengangguran lulusan universitas turun menjadi 8,02% dari level 9,95%
pada Februari 2011. Data-data di atas seakan hendak mengatakan kepada kita
semua bahwa apabila masalah pengangguran ini tidak segera memperoleh
perhatian serius dari pemerintah dan dicarikan jalan keluar tentu akan
memunculkan masalah-masalah sosial, seperti kriminalitas, premanisme, dan
lain-lain. Mengingat kian terbatasnya daya serap tenaga kerja, maka banyak pihak
Indonesia adalah menciptakan wirausahawan-wirausahawan muda (Jurnal Medan,
Selasa, 17 April 2012).
Sarjana yang ada di Indonesia semakin banyak mengindikasikan
masyarakat yang sadar akan kepentingan pendidikan yang tinggi. Tetapi, semakin
banyaknya sarjana yang lulus dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia bukan
berarti lulusan tersebut dijamin dapat bekerja di berbagai perusahaan dan instansi,
malah faktanya banyak yang menjadi pengangguran.
Tidak dapat dipungkiri bahwa di masa sekarang ini banyak lulusan
perguruan tinggi menghadapi keterbatasan lowongan pekerjaan karena minimnya
ekspansi kegiatan usaha. Semakin meningkatnya jumlah pengangguran terdidik
mengakibatkan lulusan perguruan tinggi harus berfikir keras untuk berhasrat
mencari lapangan kerja dengan persaingan yang ketat atau malah membuat
lapangan kerja sendiri. Oleh karena itu, para sarjana lulusan perguruan tinggi
perlu diarahkan dan didukung untuk tidak hanya berorientasi sebagai pencari kerja
(job seeker), namun dapat dan siap menjadi pencipta pekerjaan (job creator). Menurut Hendro (2011:5), saat ini pertumbuhan lapangan kerja lamban
dan arus modal dari luar negeri rendah. Fakta ini menuntut lulusan Perguruan
Tinggi membekali diri dengan ilmu untuk menciptakan lapangan kerja. Ilmu yang
dimaksud adalah ilmu kewirausahaan. Dengan ilmu kewirausahaan ini, tercipta
mindset di dalam diri para lulusan perguruan tinggi untuk tidak hanya berorientasi pada mencari kerja saja, yaitu menciptakan lapangan kerja. Dalam kurun waktu
yang sama, pilihan menciptakan lapangan kerja terbukti menghasilkan pendapatan
Tentu saja hal itu bisa tercapai apabila mahasiswa dibekali pengetahuan,
wawasan, keterampilan, pola pikir, strategi, dan taktik yang mumpuni, yaitu
kewirausahaan yang cerdas, bukan hanya kerja keras semata.
Kewirausahawan merupakan salah satu motor penggerak serta dapat
menjadi solusi bagi permasalahan yang melanda dunia bisnis dan ekonomi suatu
negara, tak terkecuali Indonesia. Oleh karena itu, sudah selayaknya dilakukan
upaya untuk menumbuhkannya, seperti misalnya melalui dunia pendidikan serta
berbagai kemudahan dalam mendirikan sebuah bisnis baru sehingga akan lebih
banyak orang-orang yang tersedia memilih jalan hidup sebagai seorang
wirausahwan. Namun kesuksesan dalam berwirausaha tidak hanya semata-mata
ditentukan oleh berlimpahnya fasilitas serta kemudahan yang tersedia.
Pada negara yang menganut sistem ekonomi pasar, kewirausahaan
merupakan penggerak roda perekonomian serta pendorong bagi berkembangnya
dunia bisnis. Kontribusi kewirausahaaan bagi dunia ekonomi dan bisnis yaitu
mengembangkan pasar baru; menemukan sumber-sumber material yang baru;
memobilisasi sumber daya modal; memperkenalkan teknologi baru, industri baru,
dan produk baru, serta menciptakan lapangan pekerjaan.
Pilihan untuk menjadi seorang wirausahawan ternyata belum banyak
diambil oleh masyarakat, terutama di kalangan generasi muda, karena adanya
kepercayaan sejumlah mitos terkait dengan profesi wirausahawan, seperti untuk
menjadi seorang wirausahawan yang sukses harus keturunan dari keluarga yang
sukses dalam berwirausaha. Kenyataannya, banyak wirausahawan sukses yang
modal yang kuat. Modal memang penting, namun faktor terpenting dalam
berwirausaha adalah ide-ide serta kreativitas yang dimiliki.
Mahasiswa sebagai salah satu golongan elit masyarakat yang diharapkan
menjadi pemimpin bangsa masa depan, sudah sepantasnya menjadi pelopor dalam
mengembangkan semangat kewirausahaan. Dengan bekal pendidikan tinggi,
lulusan perguruan tinggi diharapkan mampu mengembangkan diri menjadi
seorang wirausahawan dan bukan sebaliknya lulusan yang hanya bisa menunggu
lowongan kerja bahkan menjadi pengangguran yang menjadi beban
pembangunan. Pengaruh pendidikan kewirausahaan selama ini telah
dipertimbangkan sebagai salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan
mengembangkan hasrat, jiwa dan perilaku berwirausaha di kalangan generasi
muda sebab belum banyak mahasiswa yang termotivasi untuk berwirausaha.
Pendidikan kewirausahaan diharapkan memahami tentang cara
mengembangkan dan mendorong lahirnya wirausaha – wirausaha muda yang
potensial. Keinginan berwirausaha para mahasiswa merupakan sumber bagi
lahirnya kewirausahaan masa depan (Indarti dan Rostiani, 2008).
Menurut Sarosa (2005:2) Entrepreneur adalah seseorang yang mempunyai visi, semangat, dan melakukan tindakan-tindakan nyata dalam usaha menciptakan
dan mengembangkan sendiri sumber-sumber incomenya tanpa bergantung
semata-mata pada orang lain. Dengan merujuk pada pengertian entrepreneur tersebut, maka young entrepreneur secara sederhana dapat diartikan sebagai orang
tindakan-tindakan nyata dalam usaha menciptakan dan mengembangkan sendiri
sumber-sumber incomenya tanpa bergantung semata-mata pada orang lain.
Kewirausahaan merupakan kemampuan melihat dan menilai peluang
bisnis serta kemampuan mengoptimalkan sumberdaya dan mengambil tindakan
dan risiko dalam rangka mesukseskan bisnisnya. Berdasar definisi ini
kewirausahaan itu dapat dipelajari oleh setiap individu yang mempunyai
keinginan, dan tidak hanya didominasi individu yang berbakat saja.
Menurut Hendro (2011:30), entrepreneurship atau kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada di dalam diri seseorang
untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa
meningkatkan taraf hidup di masa mendatang. Entrepreneurship meliputi ilmu
pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, filosofi, skill atau keterampilan, seni (art), profesi, naluri, mimpi seseorang, dan pilihan hidup seseorang.
Kewirausahaan adalah sebuah pengetahuan yang merupakan hasil uji coba
di lapangan, dikumpulkan, diteliti, dan dirangkai sebagai sumber informasi yang
berguna bagi orang lain yang membutuhkannya sehingga kewirausahaan bisa
dimasukkan ke dalam disiplin ilmu baik itu yang bersifat teori ataupun yang
bersifat empiris (hasil uji lapangan). Kewirausahaan adalah penggabungan dua
konsep penting dari pengetahuan dan pengalaman yang dirasakan serta dilakukan
melalui jatuh-bangun untuk menjadi terampil dan akhirnya menjadi sebuah
keahlian dalam menjalankan roda bisnis. Oleh sebab itu, kewirausahaan juga
Unsur yang terkandung dalam karakteristik kewirausahaan adalah sikap
positif, kepribadian yang ulet, pantang menyerah, menjadi contoh bagi yang lain,
dan tidak mudah puas diri. Jadi, kewirausahaan adalah sebuah kepribadian atau
sikap. Menjadi wirausahawan juga dipahami sebagai mimpi seseorang bahkan
cita-cita yang terpendam sejak ia masih remaja atau dewasa. Mimpi akan
benar-benar terwujud setelah memilih menjadi wirausaha sebagai pilihan hidup.
Kemampuan kewirausahaan adalah benang merah dari rangkaian
pengetahuan seseorang untuk menjadi satu kekuatan dalam menghadapi kesulitan
pekerjaan atau usaha agar tetap bertahan dan meraih kesuksesan (Hendro,
2011:14). Benang merah yang dimaksud adalah kreativitas dalam merangkai
pengetahuan yang dimiliki. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki, maka
seseorang akan semakin berkualitas dan kreativitasnya dapat dibayar mahal.
Dewasa ini, anak muda telah mampu mengambil keputusan sendiri untuk
memilih jalan hidupnya. Mereka juga ingin membuktikan bahwa mereka bisa
lebih sukses dari orang tuanya yang sudah puluhan tahun bekerja namun
kondisinya tidak berubah banyak. Istilahnya, saat ini entrepreneurship telah
menjadi ajang pembuktian diri (aktualisasi diri) bagi kalangan anak muda. Inilah
suatu fenomena baru yang terjadi pada kawula muda lulusan perguruan tinggi.
Contoh nyatanya adalah YouTube atau bisnis online yang dapat dilihat di jejaring
sosial yang pelakunya rata-rata adalah kawula muda.
Penghasilan yang didapat dari bisnis online semata-mata bukan
yang sangat memuaskan dari bisnis tersebut. Para kawula muda tentunya
termotivasi untuk dapat mengembangkan bisnisnya ke arah yang lebih baik.
Pemahaman dan kesadaran mahasiswa akan pentingnya kewirausahaan
dalam sekedar menyalurkan hobi untuk menunjang kreativitas atau mengubah
hidup menjadi lebih bermakna dengan bertambahnya pendapatan mengisyaratkan
bahwa lulusan perguruan tinggi atau kawula muda lainnya telah siap menjadi
young entrepreneur. Faktanya, para mahasiswa sudah tidak asing lagi mendengar kata “entrepreneurship” dan telah memahami apa yang dimaksud dengan kata tersebut. Tanpa sadar juga mereka telah melakukan kegiatan kewirausahaan dari
hal kecil salah satunya seperti berjualan pulsa dengan modal yang kecil dan tentu
saja akan berpenghasilan besar.
Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi di
Universitas Sumatera Utara pada umumnya termasuk mahasiswa yang sudah
bekerja baik di perusahaan swasta maupun negeri. Tidak sedikit juga mahasiswa
yang telah memiliki pekerjaan sampingan sebagai wirausahawan, seperti berjualan
pulsa dan bisnis online. Dengan modal kecil mereka sudah dapat mengantongi
uang saku ataupun bisa lebih untuk biaya perkuliahan mereka masing-masing.
Fenomena tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa telah mengetahui
mengenai kewirausahaan bahkan telah menjalankan kegiatan kewirausahaan
tersebut. Akan tetapi, perlu digali lagi bakat mahasiswa dalam mengelola
kewirausahaan agar lebih berkembang dan tidak semata-mata hanya sebagai
rakyat kecil yang pengangguran agar bisa dilatih kreatifitasnya, dan secara tidak
langsung dapat membangun perekonomian negara.
Banyak pihak yang menyelenggarakan seminar, workshop, maupun
pelatihan dan pengembangan motivasi berwirausaha di kalangan mahasiswa yang
bertujuan untuk mendorong para mahasiswa untuk menciptakan pekerjaan bukan
mencari pekerjaan. Untuk menumbuhkan motivasi berwirausaha dibutuhkan
informasi keuntungan dalam berwirausaha agar pencari kerja mengubah pola
pikirnya untuk membuka lapangan pekerjaan.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: “Analisis Pemahaman Kewirausahaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah pemahaman kewirausahaan berpengaruh terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui dan
menganalisis pemahaman kewirausahaan berpengaruh terhadap motivasi untuk
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Dengan memahami kewirausahaan, mahasiswa dapat termotivasi untuk
menjadi young entrepreneur. Mahasiswa yang berhasil menerapkannya dapat
melakukan testimoni kepada wirausahawan pemula maupun wirausahawan
yang belum berhasil.
2. Bagi Peneliti
Peneliti dapat menerapkan ilmu pengetahuan mengenai kewirausahaan ke
realitas kehidupan sehingga dapat menambah wawasan dan mengembangkan
pola pikir yang lebih inovatif agar wirausaha yang dijalankan lebih
berkembang.
3. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan referensi yang nantinya melakukan penelitian yang
mendekati sama dengan penelitian ini untuk dapat dibandingkan pada masa
yang akan datang.
4. Bagi Masyarakat Luas
Sebagai wacana dan pengetahuan tentang pemahaman kewirausahaan yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kewirausahaan
2.1.1 Definisi Kewirausahaan
Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani) dan
usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). Dengan demikian
wirausaha dapat didefenisikan sebagai seseorang yang dengan gigih berusaha
untuk menjalankan sesuatu kegiatan bisnis dengan tujuan untuk mencapai
hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367).
Schumpeter (dalam Alma, 2005:21) menyatakan bahwa
wirausahawan adalah individu yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dan menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan. Wirausahawan adalah individu-individu yang berani mengambil resiko, mengkoordinasi, mengelola penanaman modal atau sarana produksi serta mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mampu memberikan respon secara kreatif dan inovatif.
Raymond W.Y Kao menyebut bahwa ”kewirausahaan sebagai suatu
proses, yakni proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat
sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi)” (dalam Lupiyoadi,
2007:4). Berdasarkan pengertian yang telah dipaparkan di atas, dapat
disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah suatu proses yang mengacu pada
kreatifitas individu yang direalisasikan dalam menciptakan usaha baru dengan
2.1.2 Pemahaman Kewirausahaan
“Istilah entrepreneurship dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa kata yang sering diartikan sama, di antaranya adalah wiraswasta, pengusaha,
pedagang, saudagar, dan yang terakhir wirausaha” (Lupiyoadi, 2007:2).
Wirausahawan atau entrepreneurship adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.
Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri ataupun berkelompok.
Dalam pemikiran seorang wirausahawan, ia selalu berusaha mencari,
memanfaakan peluang usaha yang dapat memberi keuntungan.
Menurut Hisrich ada kerancuan istilah antara entrepreneurship, intrapreneurship, entrepreneur, dan entrepreneurial. Uraian dari empat
pengertian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar.
Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas kewirausahaan juga kemampuan managerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur.
2. Intrapreneurship didefinisikan sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam organisasi yang merupakan jembatan kesenjangan antara ilmu dengan keinginan pasar.
3. Wirausahawan (entrepreneur) didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya, dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.
(dalam
Defenisi wirausaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ”adalah
orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur
melakukan sebuah usaha perlu manajeman sebagai seni dan ilmu pengetahuan
yang mengontrol jalannya usaha tersebut.
Manajemen sebagai usaha seni merupakan suatu kemahiran penerapan
ilmu pengetahuan dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki. Seni dikatakan sebagai suatu kemahiran dalam pelaksanaan
kerja yang diperoleh karena bakat, pengalaman, pelajaran, atau observasi.
Seorang entrepreneur harus mempunyai motivasi untuk mengambil risiko atas peluang yang telah dijalankan.
Menurut Hendro & Chandra W.W (2006:21) mengatakan bahwa
entrepreneur adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup di masa mendatang. Hal – hal itu antara lain: pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill), pengalaman (experiences), jaringan (networking), informasi – informasi yang didapat (information), Sumber – sumber yang ada (sources-uang, bakat, lingkungan, keluarga, dan lain – lain), waktu yang ada (time), masa depan dan kesempatan (”future and opportunity”)
Menurut Hendro (2011:4) kewirausahaan adalah kemampuan untuk
merangkai dan memberdayakan semua yang dimiliki. Perlu disadari bahwa
saat ini pengetahuan akademis saja tidaklah cukup untuk menjadi bekal di
masa depan. Walaupun lulus dengan predikat yang sangat baik, namun bila
pengetahuan (prestasi) akademis tidak dilengkapi dengan kemampuan (skill) atau keahlian yang lain, hal itu tidaklah cukup.
untuk mengelola, memberdayakan, dan memanfaatkan pengetahuan akademis
dalam mengatasi masalah, kesulitan, dan tantangan yang dihadapi. Untuk itu,
kreativitas dan inovasi berfungsi melengkapi.
2.1.3 Jiwa dan Sikap Kewirausahaan
Beberapa sifat dasar dan kemampuan yang biasanya ada pada diri
seseorang wirausaha. Menurut Sukardi (2003) ada sembilan karakteristik
tingkah laku kewirausahaan yang paling sering ditemukan dalam
penelitian-penelitian terhadap wirausaha di seluruh dunia, diantaranya sifat instrumental,
sifat prestatif, sifat keluwesan bergaul, sifat kerja keras, sifat keyakinan diri,
sifat pengambilan risiko, sifat swa-kendali, sifat inovatif, dan sifat
kemandirian (dalam
Pembekalan dan penanaman jiwa entrepreneur pada mahasiswa diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk melakukan kegiatan
kewirausahaan. Pengalaman yang diperoleh di bangku kuliah ini diharapkan
dapat dilanjutkan setelah lulus, sehingga muncullah wirausahawan baru yang
berhasil menciptakan kerja, sekaligus menyerap tenaga kerja.
Menurut Hendro (2011:165-166), sikap seorang wirausahawan adalah:
1.Sikap selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal (positive thinking)
2.Respons yang positif dari individu terhadap informasi, kejadaian, kritikan, cercaan, tekanan, tantangan, cobaan, dan kesulitan
3.Sikap yang berorientasi jauh ke depan, berpikiran maju, bersifat prestatif dan tidak mudah terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu 4.Sikap tidak gentar saat melihat pesaing (competitor)
5.Sikap yang selalu ingin tahu, selalu mencari jalan keluar bila ingin maju
7.Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah) sehingga menimbulkan dampak yang baik untuk dunia sekelilingnya
8.Punya komitmen yang kuat, integritas yang tinggi, dan semangat yang kuat untuk meraih impiannya.
Menurut Siswoyo (dalam Jurnal Ekonomi Bisnis, 2009:116) mengenai
bisnis entrepreneur, bahwa
masa depan bisnis entrepreneur digambarkan akan terus cemerlang. Pembekalan dan penanaman jiwa entrepreneur pada mahasiswa diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk melakukan kegiatan kewirausahaan. Pengalaman yang diperoleh di bangku kuliah ini diharapkan dapat dilanjutkan setelah lulus, sehingga muncullah wirausahawan baru yang berhasil menciptakan kerja, sekaligus menyerap tenaga kerja.
2.2 Motivasi Kewirausahaan
2.2.1 Pengertian Motivasi Kewirausahaan
Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan
cara tertentu atau kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu
tindakan (action or activities) dan memberikan kekuatan (energy) yang
mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun
mengurangi ketidakseimbanga
2012)
Motivasi kewirausahaan adalah suatu keinginan yang mendorong kita
untuk memutuskan untuk menjadi entrepreneur. Hendro (2011:174)
mengungkapkan bahwa sumber energi yang dibutuhkan dalam kegiatan
kewirausahaan atau kegiatan apapun adalah mempunyai semangat (ada
harapan) dan gairah untuk mengerjakannya. Kedua-duanya adalah satu dan
Motivasi dapat menumbuhkan situasi kerja sama yang baik atau
sebaliknya menumbuhkan situasi berkompetisi yang sehat. Seseorang
dianggap mempunyai motivasi berprestasi tinggi, apabila ia mempunyai
keinginan untuk berprestasi lebih baik daripada yang lain dalam berbagai
situasi dan kekuasaan. Peran Motivator adalah upaya yang dilakukan untuk
menyadarkan dan mendorong wirausahawan untuk mengenali potensi dan
masalah, dan dapat mengembangkan potensinya untuk memecahkan
permasalahan itu.
2.2.2 Faktor-faktor Motivasi dalam Berwirausaha
Salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan terletak
pada peranan universitas melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan.
Pihak universitas bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan
kemampuan wirausaha kepada para lulusannya dan memberikan motivasi
untuk berani memilih berwirausaha sebagai karir mereka.
Pihak perguruan tinggi perlu menerapkan pola pembelajaran
kewirausahaan yang kongkrit berdasar masukan empiris untuk membekali
mahasiswa dengan pengetahuan yang bermakna agar dapat mendorong
semangat mahasiswa untuk berwirausaha. Hal ini dapat memicu para
mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi tersebut menularkan ilmu yang
didapatnya di bangku kuliah dan seremoni kesuksesan yang telah terjadi para
mereka kepada masyarakat sekitarnya.
Studi yang dilakukan Russel M. Knight (dalam Lupiyoadi,
Seorang wirausaha utamanya tidak dimotivasi oleh financial incentive, tetapi oleh keinginan untuk melepaskan diri dari lingkungan yang tidak sesuai, selain untuk menemukan arti baru bagi kehidupannya. Faktor motivasi tersebut yaitu pertama The foreign refugee yaitu peluang-peluang ekonomi di negara lain yang lebih menguntungkan sering kali mendorong orang untuk meninggalkan negaranya yang tidak stabil secara politis untuk berwirausaha di sana.
Kedua, The corporate refugee yaitu pekerja-pekerja yang tidak puas dengan lingkungan perusahaannya merasa bahwa kepuasan kerjanya akan meningkat dengan memulai dan menjalankan bisnis sendiri. Ketiga, The parental (paternal) refugee maksudnya banyak individu yang memperoleh pendidikan dan pengalaman dari bisnis yang dibangun oleh keluarganya sejak ia masih anak-anak. Mereka biasanya kemudian akan berusaha untuk mencoba bisnis lain daripada yang selama ini dikerjakan oleh keluarga.
Keempat, The feminist refugee, artinya para wanita yang merasa telah mendapatkan perlakuan diskriminatif dibandingkan kaum laki-laki, baik dalam sistem pendidikan, lingkungan perusahaan, maupun dalam masyarakat, akan berusaha membuktikan bahwa dirinya mampu dengan mendirikan perusahaan sendiri. Kelima, The housewife refugee, para ibu rumah tangga yang pada awalnya sibuk mengurus anak dan rumah tangganya akan mencoba membantu suaminya dalam hal keuangan karena kebutuhan anak-anak yang makin dewasa makin besar. Mereka biasanya akan mencoba bisnis kecil-kecilan dengan dibantu oleh anggota keluarga lainnya.
Kelima, The society refugee adalah anggota masyarakat yang tidak setuju dengan kondisi lingkungannya biasanya akan mencoba menjalankan usaha yang tidak terikat dengan lingkungan yang ada. Terakhir, The educational refugee artinya banyak orang yang gagal dalam studinya atau mereka yang tidak cocok dengan sistem pendidikan yang ada, menjadi terpacu untuk berwirausaha.
Faktor yang mendorong seseorang menjadi entrepreneur digambarkan
Pribadi:
Sumber: William D Bygrave (dalam Suryana, 2003:40)
Gambar 2.1 Model Proses Kewirausahaan
Berdasarkan Gambar 2.1 maka kewirausahaan berkembang dan
diawali dengan adanya inovasi. Inovasi dipicu oleh faktor pribadi,
lingkungan, dan sosiologi. Faktor individu yang memicu kewirausahaan
adalah pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan resiko, pendidikan, pengalaman, usia, komitmen, dan ketidakpuasan. Sedangkan
faktor pemicu yang berasal dari lingkungan adalah model peran, peluang,
aktivitas, pesaing, inkubator, sumber daya, dan kebijakan pemerintah.
INOVASI KEJADIAN PEMICU IMPLEMENTASI PERTUMBUHAN
Peluang yang membuat mahasiswa tergiur untuk menjadi young
entrepreneur adalah masa dimana mereka mulai menjalankan usaha tanpa dibebani dengan pemikiran negatif atas gagalnya suatu usaha. Hal ini
diakibatkan besarnya minat akan mendapatkan sesuatu dari hasil kerja keras
sendiri. Mahasiswa yang mandiri dan berfikir kreatif tentunya tidak akan
menyiakan peluang yang diberikan untuk membuka suatu usaha.
Bakat yang sudah tertanam sejak kecil membuat seseorang
mempunyai minat yang besar untuk memulai suatu usaha. Jika ini terus
tertanam, maka akan terbentuk seorang young intrepreneur dengan
pengalaman yang tidak diragukan lagi. Modal untuk sukses dalam wirausaha
adalah diri sendiri, keahlian, networking, kreatifitas, dan dana.
Menurut Hendro (2011:61-63) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi keinginan seseorang untuk memilih jalur entrepreneurship
sebagai jalan hidupnya. Faktor-faktor itu adalah factor individual/personal,
suasana kerja, tingkat pendidikan, personality (kepribadian), prestasi pendidikan, dorongan keluarga, lingkungan dan pergaulan, ingin lebih
dihargai atau self-esteem, serta keterpaksaan dan keadaan.
2.3 Kerangka Konseptual
“Pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses”
(Suryana, 2003:2). Menyikapi persaingan dunia bisnis masa kini dan masa depan
dapat menjadi daya saing bangsa, pengembangan wirausahawan muda perlu
diarahkan pada kelompok orang muda terdidik (intelektual).
Zimmerer (2002:12) menyatakan bahwa “salah satu faktor pendorong
pertumbuhan kewirausahaan disuatu negara terletak pada peranan universitas
melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan”. Maka, perlu dibina
kepribadian individu yang sangat mempengaruhi keberhasilan usaha. Dengan
memiliki jiwa pemimpin, siap mental untuk menghadapi segala resiko dan
tantangan dalam hidupnya.
Seorang wirausaha dicirikan oleh jiwa yang dimilikinya yang
dikembangkan melalui kegiatan praktis berwirausaha dan kemauan keras untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya melalui berbagai kegiatan.
Dalamskill dan yang
kedua adalah mindset entrepreneur
Menurut Hendro (2011:30), entrepreneurship atau kewirausahaan adalah
“suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada di dalam diri seseorang
untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa
meningkatkan taraf hidup di masa mendatang”. Entrepreneurship meliputi ilmu pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, filosofi, skill atau keterampilan.
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini
Sumber: Zimmerer (2002), Suryana (2006), Hendro (2011), Data diolah Peneliti (Mei 2012)
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena,
atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Fungsi dari hipotesis
adalah sebagai pedoman untuk dapat mengarahkan penelitian agar sesuai dengan
apa yang diharapkan (Kuncoro, 2009:59). Adapun hipotesis dari penelitian ini
adalah pemahaman kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur.
2.5 Penelitian Terdahulu
“Pembelajaran Kewirausahaan Dan Minat Wirausaha Lulusan SMK di Kota Surakarta” adalah penelitian yang dilakukan oleh Muladi Wibowo (2011) dengan menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dan korelasional.
Variabel X yang digunakan antara lain faktor internal (X1), faktor eksternal (X2),
faktor pembelajaran (X3), dan kesiapan instrument (X4) dan variabel Y yaitu
minat siswa SMK berwirausaha setelah lulus. Hasil penelitiannya menunjukan
bahwa variabel faktor internal (X1), faktor eksternal (X2), faktor pembelajaran
(X3) kesiapan instrumen (X4) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang Pemahaman Kewirausahaan (X)
Ilmu Pengetahuan (Knowledge) (X1) Kepribadian atau Sikap (X2)
Skill atau Keterampilan (X3)
Motivasi untuk
signifikan dengan minat siswa untuk berwirausaha setelah lulus sekolah di kota
Surakarta.
Angki Adi Tama (2010) melakukan penelitian dan studi tentang “Analisis Faktor-Faktor Yang Memotivasi Mahasiswa Berkeinginan Menjadi
Entrepreneur (Studi Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Undip)”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu keberhasilan diri dalam
berwirausaha, toleransi akan risiko, dan keinginan merasakan pekerjaan bebas
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel motivasi mahasiswa
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksploratif. Penelitian
eksploratif adalah jenis penelitian yang berusaha mencari ide-ide atau
hubungan-hubungan yang baru, bertujuan untuk mengungkap secara luas dan mendalam
tentang sebab-sebab dan hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan di Universitas Sumatera Utara Fakultas
Ekonomi dengan alamat Jl. Dr. T. Mansyur 9, Kampus Universitas Sumatera
Utara, Medan 20155. Waktu penelitian mulai dari bulan Mei 2012 sampai dengan
bulan Oktober 2012.
3.3 Batasan Operasional
Penelitian ini hanya dibatasi pada Mahasiswa Program Studi Manajemen
Ekstensi Fakultas Ekonomi di Kampus Universitas Sumatera Utara dengan tujuan
mengetahui pengaruh pemahaman kewirausahaan terhadap motivasi mahasiswa
untuk menjadi young entrepreneur. Dalam penelitian ini fokus permasalahan terdapat dalam variabel terikat atau dependent variable (X) yaitu ilmu
pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau keterampilan (X3). Dan varibel bebas atau independent varible (Y) yaitu motivasi
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan
cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu.
Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Ilmu tantangan hidup, dengan kata lain
berusaha untuk menciptakan sesuatu yang baru (value added) berdasarkan gagasan inovatif dan kreatif.
Unsur yang terkandung dalam karakteristik wirausaha yang peluang dan berani menanggung resiko serta mengembangkan ide dan meramu sumber daya lain sehingga berjiwa entrepreneur
Lanjutan Tabel 3.1
Variabel Definisi Indikator Skala
Motivasi
Motivasi adalah suatu keinginan yang mendorong kita untuk memutuskan untuk menjadi
Sumber: Zimmerer dan Scharborough (2008), Sukmana (2008), Hendro (2011), Data diolah Peneliti (Mei 2012)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
kejadian atau gejala sosial ke dalam 5 poin skala dengan interval yang sama
(Erlina, 2011: 51).
Peneliti memberikan empat alternatif jawaban kepada responden dengan
menggunakan skala 1 sampai dengan 4. Karena dengan melakukan penghilangan
nilai tengah (netral atau ragu-ragu), maka skala pengukuran akan simetrikal, yaitu
jenjang ke arah positif sama banyak dengan jenjang ke arah negatif. Selain itu
juga untuk menghindari kategori jawaban netral yang akan cenderung dipilih
responden sehingga data mengenai perbedaan diantara responden menjadi kurang
informatif (Azwar, 2004:34). Pengukuran variabel dilakukan dengan skala Likert
Tabel 3.2
Tabel Pengukuran Skala Likert No Alternatif Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 4
2 Setuju (S) 3
3 Tidak Setuju (TS) 2
4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: (Azwar, 2005: 34)
Angka 1 menunjukkan bahwa responden tidak mendukung terhadap
pertanyaan yang diberikan. Sedangakan angka 4 menunjukkan bahwa responden
mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan.
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi
Tabel 3.3
Jumlah Mahasiswa S1 Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Tahun Jumlah Mahasiswa Total
Laki-Laki Perempuan
Sumber: Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sumatera Utara (Mei 2012)
Menurut Erlina (2011:80), populasi adalah sekelompok entitas yang
lengkap dan dapat berupa orang, kejadian atau benda yang mempunyai
karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi
penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Jumlah populasi dalam penelitian ini
adalah 521 orang.
3.6.2 Sampel
“Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk
memperkirakan karakteristik populasi” (Erlina, 2011:81). Pemilihan sampel
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 2004:76) sebagai berikut:
digenapkan menjadi 100 orang
Dimana, n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Taraf Kesalahan
3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel. Teknik ini didukung dengan metode purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2009:300). Dalam
manajemen ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang
mempunyai minat dan termotivasi menjadi young entrepreneur dan telah mengikuti pembelajaran kewirausahaan.
3.7 Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data sebagai berikut:
1. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari responden yang terpilih pada lokasi
penelitian. Data primer ini diperoleh dengan wawancara dan memberikan
daftar pertanyaan atau kuesioner.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari
berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, surat kabar, dan internet
untuk mendukung penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk pengumpulan data
adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Memberikan pertanyaan langsung dengan pihak-pihak yang terlibat
dalam penelitian ini dengan cara tanya jawab langsung untuk memperoleh
informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian.
2. Kuisoner (daftar pertanyaan)
Dengan memberikan dan menyebarkan daftar pertanyaan kepada para
member respon atas daftar pertanyaan tersebut. Kemudian jawaban dari
setiap responden diberi skor dengan skala Likert.
3. Studi dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan meninjau, membaca dan
mempelajari berbagai macam tulisan di buku, jurnal, majalah, surat kabar,
dan informasi di internet yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu
kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 orang diluar responden.
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Erlina (2011: 56) validitas menunjukkan seberapa nyata
suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengukuran
dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Penelitian
ini menggunakan alat kuisioner, uji validitas dilakukan untuk menguji data
yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid ataupun tidak
dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Pengujian validitas ini dilakukan
dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16,00 for windows, dengan kriteria berikut ini:
1. Jika r hitung > r table, maka pertanyaan dinyatakan valid
2. Jika r hitung < r table, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid
3. Korelasi tiap faktor positif
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada mahasiswa di Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara di luar sampel penelitian dengan jumlah
sampel sebanyak 30 responden.
Hasil pengolahan dari uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada
Tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Uji Validitas Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,00 (diolah Agustus 2012)
Pada Tabel 3.4 diatas dapat dilihat seluruh butir pertanyaan
yaitu 0,361, sehingga semua butir pertanyaan tersebut dikatakan valid, dan
selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Interpretasi Item-Total Statistic, yaitu: 1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel
(butir) tersebut dihapus. Misalnya jika pertanyaan (butir) item 1 dihapus
maka rata-rata variabel sebesar 53.6667. Jika pertanyaan (butir) item 2
dihapus maka rata-rata variabel bernilai 53.6333 dan seterusnya.
2. Scale Variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika variabel (butir) tersebut dihapuskan. Misalnya variabel (butir) item 1
dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 37.954, sedangkan jika
variabel (butir) item 2 dihapus adalah sebesar 34.240, dan seterusnya.
Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antar skor item
dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas
instrument. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation
merupakan nilai rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel untuk
mengetahui validitas pada setiap butir pertanyaan. Jumlah kasus adalah
30 nilai rtabel adalah 0,361.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reabilitas menurut Erlina (2011: 61) adalah “tingkat seberapa besar
suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten”. Suatu penelitian
yang menggunakan data primer setidaknya berkaitan dengan:
1. Subjek yang diteliti
2. Konstruk yang diukur
4. Waktu pengukuran
Peneliti akan mengetahui kuesioner tersebut sudah reliabel atau tidak,
dengan melakukan pengujian reliabilitas kuesioner melalui bantuan komputer
program “SPSS 16.0 for Windows”. Hasil pengolahan dari uji realibilitas
dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.908 17
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,00 (Agustus 2012) Ketentuan untuk pengambilan keputusan:
a. Kuesioner tersebut reliabel, apabila hasil koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 (Ghozali, 2005: 41-42)
b. Kuesioner tersebut tidak reliabel, apabila hasil koefisien Cronbach Alpha
lebih kecil dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 (Ghozali, 2005: 41-42).
Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat nilai Cronbach Alpha > 60% atau
0,60, maka setiap butir pertanyaan dinyatakan reliabel.
3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan penjelasan dari hasil
pengumpulan data yang dianalisis sehingga diperoleh gambaran jelas
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda
sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji model regresi, jika variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui
bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi
tidak valid.
Menurut Ghozali (2005:110) cara untuk mengetahui normalitas adalah
dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
2. Uji Heteroskesdatisitas
Menurut Ghozali (2005:105) Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji model regresi jika terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tutup, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang terdapat homoskedastisitas atau tidak terjadi
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji model regresi jika
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel
bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar
sesamanya sama dengan nol.
Menurut Ghozali (2005:92),
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, yaitu
Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menjelaskan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance > 0,1 atausama dengan nilai VIF < 10.
3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda
3.10.3.1 Pengujian Koefisien Determinan (R²)
Koefisien determinasi menunjukkan besar kecilnya
kontribusi variabel bebas (ilmu pengetahuan (knowledge),
dimana 0 < R2 < 1. Bila nilai R2 semakin mendekati nilai 1 maka
menunjukkan semakin kuatnya hubungan variabel bebas terhadap
variabel terikat.
3.10.3.2 Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji – F)
Uji F yaitu untuk menunujukkan semua variabel bebas
yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama atau serentak variabel independen yaitu ilmu
pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau keterampilan (X3) terhadap variabel dependen yaitu motivasi
mahasiswa untuk menjadi young intrepreneur (Y).
H0 : b1 = b2 = b3 = 0
Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independen yaitu ilmu pengetahuan
(knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau
keterampilan (X3) terhadap variabel dependen yaitu motivasi
mahasiswa untuk menjadi young intrepreneur (Y).
Ha : b1≠ b2 ≠ b3≠ 0
Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen yaitu ilmu pengetahuan
(knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau keterampilan (X3) terhadap variabel dependen yaitu motivasi
Kriteria Pengambilan Keputusan yaitu:
H0 diterima apabila Fhitung < Ftabelpada α = 10%
H0 ditolak apabila Fhitung > Ftabelpada α = 10%
3.10.3.3 Uji Signifikan Parsial / Uji Individual (Uji thitung)
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikasi dari
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara
individual dan menganggap dependen yang lain konstan.
Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan
membandingkan antara nilai ttabel dengan nilai thitung. Kriteria
Pengambilan Keputusan, yaitu :
H0 diterima, apabila thitung < ttabelpada α = 10%
Ha diterima, apabila thitung > ttabelpada α = 10%
Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial jika ada
pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu
ilmu pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan
skill atau keterampilan (X3) terhadap variabel dependen yaitu
motivasi mahasiswa untuk menjadi young intrepreneur (Y), bentuk pengujiannya adalah:
H0 : bi = 0
Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel independen yaitu ilmu pengetahuan (knowledge) (X1),
variabel dependen yaitu motivasi mahasiswa untuk menjadi young
intrepreneur (Y). Ha : bi ≠ 0
Secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel independen yaitu ilmu pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau keterampilan (X3) terhadap
variabel dependen yaitu motivasi mahasiswa untuk menjadi young intrepreneur (Y).
Analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas yaitu ilmu pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau keterampilan (X3),
terhadap variabel terikat yaitu motivasi mahasiswa untuk menjadi
young intrepreneur (Y). Perhitungan persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
(Sumber: Sugiyono, 2005:211)
Keterangan:
Y = Motivasi Mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur
a = Konstanta
b1 – b3 = Koefisien Regresi
X1 = Skor Dimensi Variabel Ilmu Pengetahuan (Knowledge)
X2 = Skor Dimensi Variabel Kepribadian atau Sikap
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Responden
Responden untuk penelitian ini adalah mahasiswa program studi
manajemen ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang
mempunyai minat dan termotivasi menjadi young entrepreneur dan telah mengikuti pembelajaran kewirausahaan. Tabel 4.1 dibawah ini menunjukkan data
mahasiswa yang menjadi responden penelitian.
Lanjutan Tabel 4.1
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah Penulis)
Berdasarkan Tabel 4.1 mahasiswa program studi manajemen ekstensi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terdiri dari 51 pria dan 49 wanita
yang menjadi responden yang telah diwawancarai mempunyai rentang usia 23-27
tahun dan merupakan mahasiswa angkatan 2007 – 2011. Untuk jenis pekerjaan
responden selain mahasiswa yaitu guru privat, karyawan bank, karyawan swasta,
PNS, sales marketing, dan wirausaha. Seluruh responden telah mengikuti pembelajaran kewirausahaan.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau
penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah
diisi oleh responden penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian