• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pemahaman Kewirausahaaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pemahaman Kewirausahaaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PEMAHAMAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI MAHASISWA UNTUK MENJADI YOUNG ENTREPRENEUR

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

OLEH

Mega Yunina Sari 090521141

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Mega Yunina Sari

NIM : 090521141

Program Studi : S1 Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Manajemen Usaha Kecil

Judul :“Analisis Pemahaman Kewirausahaaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program

Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

Tanggal ……….

Penulis

090521141

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Mega Yunina Sari

NIM : 090521141

Program Studi : S1 Manajemen Ekstensi

Konsentrasi : Manajemen Usaha Kecil

Judul : “Analisis Pemahaman Kewirausahaaan Terhadap Motivasi

Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai

Frida Ramadhini, S.E,, M.M.

NIP. 197410122005012003 NIP. 196210241986012001

Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, S.E., M.Si.

Ketua Program Studi S1 Manajemen

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : Mega Yunina Sari NIM : 090521141

Program Studi : S1 Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Manajemen Usaha Kecil

Judul : “Analisis Pemahaman Kewirausahaaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

Tanggal:…………... Ketua Program Studi Manajemen

NIP. 19620513 199203 2 001 Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi

Tanggal:………... Ketua Departemen Manajemen

(5)

Lembar Pernyataan

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa

skripsi saya yang berjudul Analisis Pemahaman Kewirausahaan Terhadap

Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara) adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai

tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,

dan saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan dituliskan

sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam

skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Januari 2013

090521141

(6)

ABSTRAK

Analisis Pemahaman Kewirausahaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus pada Mahasiswa

Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemahaman kewirausahaan terhadap motivasi untuk menjadi youngentrepreneur

pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksploratif, dimana variabel diukur dengan skala likert. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara (interview), dengan daftar pertanyaan (questionnaire) dan studi dokumentasi. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 16, dengan analisis deskriptif dan pengujian hipotesis analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa (1) secara serempak ilmu pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, skill atau keterampilan berpengaruh signifikan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara; (2) secara parsial ilmu pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, skill atau keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Ilmu pengetahuan (knowledge) mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi

young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(7)

ABSTRACT

Analysis of Entrepreneur Understanding About Motivation Collegian To Be Young Entrepreneur (Case Studies in The Faculty of Economics

Students Management Program Studies Extension University of North Sumatera)

This study determined to know and analyze effect of entrepreneur understanding about motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera.

Research method used in this research is explore research, which are variables measured in likert scale. The data collection technique supported by interview session, distributing questionnaire and documentation study. Data processing uses SPSS version 16 software, with descriptive analysis and hypothesis tested by multiple linear regression analysis.

The result of the research indicates that (1) as collectively, knowledge, personality or attitude, skill are significant effect on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera; (2) as partially, knowledge, personality or attitude, skill are significant effect and positive on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera. Knowledge has the most dominant effect on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera.

Kata kunci : Knowledge, Personality or Attitude, Skill, Motivation to be

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Serta Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan skripsi ini

merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas

Ekonomi Univesitas Sumatera Utara guna memperoleh galar Sarjana Ekonomi.

Dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul “Analisis Pemahaman

Kewirausahaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)”.

Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, dan motivasi dan doa

dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME., selaku Ketua Departemen S1

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, MSi., selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Yulinda, MSi., selaku Dosen Wali yang telah banyak

memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti selama masa

perkuliahan.

6. Ibu Frida Ramadhini, SE., MM., selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan arahan

dalam menyusun skripsi ini.

7. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe SE., MSi., selaku Dosen Pembaca

Penilai yang telah banyak membantu dan memberikan saran untuk

(9)

8. Seluruh Dosen dan Civitas Akademik di Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara yang telah memberikan bekal pengetahuan sehingga

penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini dengan

baik.

9. Seluruh Staf dan Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara yang telah membantu peneliti dalam penyelesaian administrasi

selama masa pendidikan dan penyelesaian skripsi ini.

10.Keluargaku tercinta; Ayahandaku Junaidi, Ibuku Salmini, Adikku Julia

Kartika dan Dimas Adrian, serta seluruh keluarga. Terima kasih atas

motivasi, semangat dan dukungan serta kasih sayang dan do’a sehingga

penulis terpacu untuk menyelesaikan skripsi ini.

11.Riki Rahmadani, orang yang selalu sabar menasehatiku dan memberikasn

semangat yang luar biasa selama menyusun skripsi ini hingga selesai.

Sahabat-sahabatku Yeyen Listi Yeni, Esti Sahrani, dan Yeyen Listi Yeni

serta seluruh teman-teman di Manajemen Ekstensi 2009. Terima Kasih

atas motivasi, semangat dan dukungan bantuan serta do’a yang telah

diberikan selama ini.

12.Semua pihak, rekan, sahabat, yang namanya tidak dapat peneliti sebutkan

satu persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca dan penulis lainnya, khususnya Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara. Semoga Allah SWT

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua serta memberikan

balasan kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu penulis menyelesaikan

skripsi ini. Amin.

Medan, Januari 2013 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan ……….……... 10

2.1.1 Defenisi Kewirausahaan .………. 10

2.1.2 Pemahaman Kewirausahaan ……… 11

2.1.3 Jiwa dan Sikap Kewirausahaan ……… 13

2.2 Motivasi Kewirausahaan ……….…... 14

2.2.1 Pengertian Motivasi Kewirausahaan ………... 14

2.2.2 Faktor-Faktor Motivasi dalam Berwirausaha ……. 15

2.3 Kerangka Konseptual ………... 18

2.4 Hipotesis ……….. 20

2.5 Penelitian Terdahulu ……….…... 20

(11)

3.10.1 Analisis Deskriptif ……….… 31

3.10.2 Uji Asumsi Klasik ………..… 32

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda ……….… 33

3.10.3.1 Pengujian Koefisien Determinan (R2)... 33

3.10.3.2 Uji Signifikan Simultan/Uji Serentak (Uji-F) ……….… 34

3.10.3.3 Uji Signifikan Parsial/Uji Individual (Uji t hitung) ……….. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden ………..…… 37

4.2 Hasil Penelitian ……….. 40

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian ……….... 40

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 41 4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ……….……. 41

4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Memiliki Minat dan Termotivasi Menjadi Young Entrepreneur ……….…. 42

4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Mengikuti Pembelajaran Kewirausahaan … 43 4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ………. 43

4.2.2.1 Ilmu Pengetahuan (Knowledge) (X1) ……… 43

4.2.2.2 Kepribadian atau Sikap (X2) ……….… 45

4.2.2.3 Skill atau Keterampilan (X3) ………... 46

4.2.2.4 Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Y) ……….... 47

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ……….….. 48

4.2.3.1 Uji Normalitas ……….… 48

4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas ……….. 50

4.2.3.3 Uji Multikolinearitas ……….. 52

4.2.4 Analisis Regresi Linear Berganda ……….. 53

4.2.4.1 Pengujian Koefisien Determinasi (R²) …….. 53

4.2.4.2 Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji-F) 55 4.2.4.3 Uji Signifikan Parsial / Uji Individual (Uji T) 57 4.3 Pembahasan ……… 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……… 63

5.2 Saran ………... 64

DAFTAR PUSTAKA……….. 65

(12)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

3.1 Operasionalisasi Variabel ………... 23

3.2 Tabel Pengukuran Skala Likert ……….. 25

3.3 Jumlah Mahasiswa S1 Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara……….… 25

3.4 Uji Validitas ……….… 29

3.5 Uji Reliabilitas ……….… 31

4.1 Identisas Responden ………..…………. 37

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………... 41

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan.…. 42 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Memiliki Minat Dan Termotivasi Menjadi Young Entrepreneur …………. 42

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Mengikuti Pembelajaran Kewirausahaan ………. 43

4.6 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Ilmu Pengetahuan (Knowledge) (X1) ………. 44

4.7 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Kepribadian atau Sikap (X2) ……… 45

4.8 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Skill atau Keterampilan (X3) ……… 46

4.9 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Y) ……….. 47

4.10 Uji Kolmogrov-Smirnov ………... 50

4.11 Uji Glejser ………. 51

4.12 Uji Multikolinearitas ……… 53

4.13 Uji Koefisien Determinasi ……… 54

4.14 Uji F ……….. 56

(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman

2.1 Model Proses Kewirausahaan ………...… 17

2.2 Kerangka konseptual ……….. 20

4.1 Uji Normalitas ……….. 49

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran I Kuesioner ……….... 68

Lampiran II Data Validitas dan Reliabilitas …………... 72

Lampiran III Frekuensi Tabel ………... 74

(15)

ABSTRAK

Analisis Pemahaman Kewirausahaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur (Studi Kasus pada Mahasiswa

Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemahaman kewirausahaan terhadap motivasi untuk menjadi youngentrepreneur

pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksploratif, dimana variabel diukur dengan skala likert. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara (interview), dengan daftar pertanyaan (questionnaire) dan studi dokumentasi. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 16, dengan analisis deskriptif dan pengujian hipotesis analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa (1) secara serempak ilmu pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, skill atau keterampilan berpengaruh signifikan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara; (2) secara parsial ilmu pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, skill atau keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Ilmu pengetahuan (knowledge) mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi

young entrepreneur pada mahasiswa program studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(16)

ABSTRACT

Analysis of Entrepreneur Understanding About Motivation Collegian To Be Young Entrepreneur (Case Studies in The Faculty of Economics

Students Management Program Studies Extension University of North Sumatera)

This study determined to know and analyze effect of entrepreneur understanding about motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera.

Research method used in this research is explore research, which are variables measured in likert scale. The data collection technique supported by interview session, distributing questionnaire and documentation study. Data processing uses SPSS version 16 software, with descriptive analysis and hypothesis tested by multiple linear regression analysis.

The result of the research indicates that (1) as collectively, knowledge, personality or attitude, skill are significant effect on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera; (2) as partially, knowledge, personality or attitude, skill are significant effect and positive on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera. Knowledge has the most dominant effect on motivation collegian to be young entrepreneur in the faculty of economic students management program studies extension University of North Sumatera.

Kata kunci : Knowledge, Personality or Attitude, Skill, Motivation to be

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah pengangguran yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini

diakibatkan oleh jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan keterbatasan

lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

pekerjaan dan penghasilan tetap. Peningkatan jumlah penduduk tidak seimbang

dengan peningkatan jumlah industri atau usaha, pada akhirnya mengakibatkan

meningkatnya pengangguran.

Pendapat pribadi dari Ali Rahman, Pengurus DPP Komite Nasional

Pemuda Indonesia (KNPI) Periode 2011 – 2104 menyatakan bahwa mengacu

pada data Badaan Pusat Statistik (BPS) jumlah pengangguran terbuka di Indonesia

pada Agustus 2011 mencapai 7,7 juta orang atau 6,56% dari total angkatan kerja.

Pengangguran lulusan Diploma I/II/III mencapai 7,16% atau turun dari Februari

2011 sebesar 11,56%.

Pengangguran lulusan universitas turun menjadi 8,02% dari level 9,95%

pada Februari 2011. Data-data di atas seakan hendak mengatakan kepada kita

semua bahwa apabila masalah pengangguran ini tidak segera memperoleh

perhatian serius dari pemerintah dan dicarikan jalan keluar tentu akan

memunculkan masalah-masalah sosial, seperti kriminalitas, premanisme, dan

lain-lain. Mengingat kian terbatasnya daya serap tenaga kerja, maka banyak pihak

(18)

Indonesia adalah menciptakan wirausahawan-wirausahawan muda (Jurnal Medan,

Selasa, 17 April 2012).

Sarjana yang ada di Indonesia semakin banyak mengindikasikan

masyarakat yang sadar akan kepentingan pendidikan yang tinggi. Tetapi, semakin

banyaknya sarjana yang lulus dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia bukan

berarti lulusan tersebut dijamin dapat bekerja di berbagai perusahaan dan instansi,

malah faktanya banyak yang menjadi pengangguran.

Tidak dapat dipungkiri bahwa di masa sekarang ini banyak lulusan

perguruan tinggi menghadapi keterbatasan lowongan pekerjaan karena minimnya

ekspansi kegiatan usaha. Semakin meningkatnya jumlah pengangguran terdidik

mengakibatkan lulusan perguruan tinggi harus berfikir keras untuk berhasrat

mencari lapangan kerja dengan persaingan yang ketat atau malah membuat

lapangan kerja sendiri. Oleh karena itu, para sarjana lulusan perguruan tinggi

perlu diarahkan dan didukung untuk tidak hanya berorientasi sebagai pencari kerja

(job seeker), namun dapat dan siap menjadi pencipta pekerjaan (job creator). Menurut Hendro (2011:5), saat ini pertumbuhan lapangan kerja lamban

dan arus modal dari luar negeri rendah. Fakta ini menuntut lulusan Perguruan

Tinggi membekali diri dengan ilmu untuk menciptakan lapangan kerja. Ilmu yang

dimaksud adalah ilmu kewirausahaan. Dengan ilmu kewirausahaan ini, tercipta

mindset di dalam diri para lulusan perguruan tinggi untuk tidak hanya berorientasi pada mencari kerja saja, yaitu menciptakan lapangan kerja. Dalam kurun waktu

yang sama, pilihan menciptakan lapangan kerja terbukti menghasilkan pendapatan

(19)

Tentu saja hal itu bisa tercapai apabila mahasiswa dibekali pengetahuan,

wawasan, keterampilan, pola pikir, strategi, dan taktik yang mumpuni, yaitu

kewirausahaan yang cerdas, bukan hanya kerja keras semata.

Kewirausahawan merupakan salah satu motor penggerak serta dapat

menjadi solusi bagi permasalahan yang melanda dunia bisnis dan ekonomi suatu

negara, tak terkecuali Indonesia. Oleh karena itu, sudah selayaknya dilakukan

upaya untuk menumbuhkannya, seperti misalnya melalui dunia pendidikan serta

berbagai kemudahan dalam mendirikan sebuah bisnis baru sehingga akan lebih

banyak orang-orang yang tersedia memilih jalan hidup sebagai seorang

wirausahwan. Namun kesuksesan dalam berwirausaha tidak hanya semata-mata

ditentukan oleh berlimpahnya fasilitas serta kemudahan yang tersedia.

Pada negara yang menganut sistem ekonomi pasar, kewirausahaan

merupakan penggerak roda perekonomian serta pendorong bagi berkembangnya

dunia bisnis. Kontribusi kewirausahaaan bagi dunia ekonomi dan bisnis yaitu

mengembangkan pasar baru; menemukan sumber-sumber material yang baru;

memobilisasi sumber daya modal; memperkenalkan teknologi baru, industri baru,

dan produk baru, serta menciptakan lapangan pekerjaan.

Pilihan untuk menjadi seorang wirausahawan ternyata belum banyak

diambil oleh masyarakat, terutama di kalangan generasi muda, karena adanya

kepercayaan sejumlah mitos terkait dengan profesi wirausahawan, seperti untuk

menjadi seorang wirausahawan yang sukses harus keturunan dari keluarga yang

sukses dalam berwirausaha. Kenyataannya, banyak wirausahawan sukses yang

(20)

modal yang kuat. Modal memang penting, namun faktor terpenting dalam

berwirausaha adalah ide-ide serta kreativitas yang dimiliki.

Mahasiswa sebagai salah satu golongan elit masyarakat yang diharapkan

menjadi pemimpin bangsa masa depan, sudah sepantasnya menjadi pelopor dalam

mengembangkan semangat kewirausahaan. Dengan bekal pendidikan tinggi,

lulusan perguruan tinggi diharapkan mampu mengembangkan diri menjadi

seorang wirausahawan dan bukan sebaliknya lulusan yang hanya bisa menunggu

lowongan kerja bahkan menjadi pengangguran yang menjadi beban

pembangunan. Pengaruh pendidikan kewirausahaan selama ini telah

dipertimbangkan sebagai salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan

mengembangkan hasrat, jiwa dan perilaku berwirausaha di kalangan generasi

muda sebab belum banyak mahasiswa yang termotivasi untuk berwirausaha.

Pendidikan kewirausahaan diharapkan memahami tentang cara

mengembangkan dan mendorong lahirnya wirausaha – wirausaha muda yang

potensial. Keinginan berwirausaha para mahasiswa merupakan sumber bagi

lahirnya kewirausahaan masa depan (Indarti dan Rostiani, 2008).

Menurut Sarosa (2005:2) Entrepreneur adalah seseorang yang mempunyai visi, semangat, dan melakukan tindakan-tindakan nyata dalam usaha menciptakan

dan mengembangkan sendiri sumber-sumber incomenya tanpa bergantung

semata-mata pada orang lain. Dengan merujuk pada pengertian entrepreneur tersebut, maka young entrepreneur secara sederhana dapat diartikan sebagai orang

(21)

tindakan-tindakan nyata dalam usaha menciptakan dan mengembangkan sendiri

sumber-sumber incomenya tanpa bergantung semata-mata pada orang lain.

Kewirausahaan merupakan kemampuan melihat dan menilai peluang

bisnis serta kemampuan mengoptimalkan sumberdaya dan mengambil tindakan

dan risiko dalam rangka mesukseskan bisnisnya. Berdasar definisi ini

kewirausahaan itu dapat dipelajari oleh setiap individu yang mempunyai

keinginan, dan tidak hanya didominasi individu yang berbakat saja.

Menurut Hendro (2011:30), entrepreneurship atau kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada di dalam diri seseorang

untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa

meningkatkan taraf hidup di masa mendatang. Entrepreneurship meliputi ilmu

pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, filosofi, skill atau keterampilan, seni (art), profesi, naluri, mimpi seseorang, dan pilihan hidup seseorang.

Kewirausahaan adalah sebuah pengetahuan yang merupakan hasil uji coba

di lapangan, dikumpulkan, diteliti, dan dirangkai sebagai sumber informasi yang

berguna bagi orang lain yang membutuhkannya sehingga kewirausahaan bisa

dimasukkan ke dalam disiplin ilmu baik itu yang bersifat teori ataupun yang

bersifat empiris (hasil uji lapangan). Kewirausahaan adalah penggabungan dua

konsep penting dari pengetahuan dan pengalaman yang dirasakan serta dilakukan

melalui jatuh-bangun untuk menjadi terampil dan akhirnya menjadi sebuah

keahlian dalam menjalankan roda bisnis. Oleh sebab itu, kewirausahaan juga

(22)

Unsur yang terkandung dalam karakteristik kewirausahaan adalah sikap

positif, kepribadian yang ulet, pantang menyerah, menjadi contoh bagi yang lain,

dan tidak mudah puas diri. Jadi, kewirausahaan adalah sebuah kepribadian atau

sikap. Menjadi wirausahawan juga dipahami sebagai mimpi seseorang bahkan

cita-cita yang terpendam sejak ia masih remaja atau dewasa. Mimpi akan

benar-benar terwujud setelah memilih menjadi wirausaha sebagai pilihan hidup.

Kemampuan kewirausahaan adalah benang merah dari rangkaian

pengetahuan seseorang untuk menjadi satu kekuatan dalam menghadapi kesulitan

pekerjaan atau usaha agar tetap bertahan dan meraih kesuksesan (Hendro,

2011:14). Benang merah yang dimaksud adalah kreativitas dalam merangkai

pengetahuan yang dimiliki. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki, maka

seseorang akan semakin berkualitas dan kreativitasnya dapat dibayar mahal.

Dewasa ini, anak muda telah mampu mengambil keputusan sendiri untuk

memilih jalan hidupnya. Mereka juga ingin membuktikan bahwa mereka bisa

lebih sukses dari orang tuanya yang sudah puluhan tahun bekerja namun

kondisinya tidak berubah banyak. Istilahnya, saat ini entrepreneurship telah

menjadi ajang pembuktian diri (aktualisasi diri) bagi kalangan anak muda. Inilah

suatu fenomena baru yang terjadi pada kawula muda lulusan perguruan tinggi.

Contoh nyatanya adalah YouTube atau bisnis online yang dapat dilihat di jejaring

sosial yang pelakunya rata-rata adalah kawula muda.

Penghasilan yang didapat dari bisnis online semata-mata bukan

(23)

yang sangat memuaskan dari bisnis tersebut. Para kawula muda tentunya

termotivasi untuk dapat mengembangkan bisnisnya ke arah yang lebih baik.

Pemahaman dan kesadaran mahasiswa akan pentingnya kewirausahaan

dalam sekedar menyalurkan hobi untuk menunjang kreativitas atau mengubah

hidup menjadi lebih bermakna dengan bertambahnya pendapatan mengisyaratkan

bahwa lulusan perguruan tinggi atau kawula muda lainnya telah siap menjadi

young entrepreneur. Faktanya, para mahasiswa sudah tidak asing lagi mendengar kata “entrepreneurship” dan telah memahami apa yang dimaksud dengan kata tersebut. Tanpa sadar juga mereka telah melakukan kegiatan kewirausahaan dari

hal kecil salah satunya seperti berjualan pulsa dengan modal yang kecil dan tentu

saja akan berpenghasilan besar.

Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi di

Universitas Sumatera Utara pada umumnya termasuk mahasiswa yang sudah

bekerja baik di perusahaan swasta maupun negeri. Tidak sedikit juga mahasiswa

yang telah memiliki pekerjaan sampingan sebagai wirausahawan, seperti berjualan

pulsa dan bisnis online. Dengan modal kecil mereka sudah dapat mengantongi

uang saku ataupun bisa lebih untuk biaya perkuliahan mereka masing-masing.

Fenomena tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa telah mengetahui

mengenai kewirausahaan bahkan telah menjalankan kegiatan kewirausahaan

tersebut. Akan tetapi, perlu digali lagi bakat mahasiswa dalam mengelola

kewirausahaan agar lebih berkembang dan tidak semata-mata hanya sebagai

(24)

rakyat kecil yang pengangguran agar bisa dilatih kreatifitasnya, dan secara tidak

langsung dapat membangun perekonomian negara.

Banyak pihak yang menyelenggarakan seminar, workshop, maupun

pelatihan dan pengembangan motivasi berwirausaha di kalangan mahasiswa yang

bertujuan untuk mendorong para mahasiswa untuk menciptakan pekerjaan bukan

mencari pekerjaan. Untuk menumbuhkan motivasi berwirausaha dibutuhkan

informasi keuntungan dalam berwirausaha agar pencari kerja mengubah pola

pikirnya untuk membuka lapangan pekerjaan.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul: “Analisis Pemahaman Kewirausahaan Terhadap Motivasi Mahasiswa Untuk Menjadi Young Entrepreneur Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah pemahaman kewirausahaan berpengaruh terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui dan

menganalisis pemahaman kewirausahaan berpengaruh terhadap motivasi untuk

(25)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa

Dengan memahami kewirausahaan, mahasiswa dapat termotivasi untuk

menjadi young entrepreneur. Mahasiswa yang berhasil menerapkannya dapat

melakukan testimoni kepada wirausahawan pemula maupun wirausahawan

yang belum berhasil.

2. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menerapkan ilmu pengetahuan mengenai kewirausahaan ke

realitas kehidupan sehingga dapat menambah wawasan dan mengembangkan

pola pikir yang lebih inovatif agar wirausaha yang dijalankan lebih

berkembang.

3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan referensi yang nantinya melakukan penelitian yang

mendekati sama dengan penelitian ini untuk dapat dibandingkan pada masa

yang akan datang.

4. Bagi Masyarakat Luas

Sebagai wacana dan pengetahuan tentang pemahaman kewirausahaan yang

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kewirausahaan

2.1.1 Definisi Kewirausahaan

Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani) dan

usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). Dengan demikian

wirausaha dapat didefenisikan sebagai seseorang yang dengan gigih berusaha

untuk menjalankan sesuatu kegiatan bisnis dengan tujuan untuk mencapai

hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367).

Schumpeter (dalam Alma, 2005:21) menyatakan bahwa

wirausahawan adalah individu yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dan menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan. Wirausahawan adalah individu-individu yang berani mengambil resiko, mengkoordinasi, mengelola penanaman modal atau sarana produksi serta mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mampu memberikan respon secara kreatif dan inovatif.

Raymond W.Y Kao menyebut bahwa ”kewirausahaan sebagai suatu

proses, yakni proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat

sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi)” (dalam Lupiyoadi,

2007:4). Berdasarkan pengertian yang telah dipaparkan di atas, dapat

disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah suatu proses yang mengacu pada

kreatifitas individu yang direalisasikan dalam menciptakan usaha baru dengan

(27)

2.1.2 Pemahaman Kewirausahaan

“Istilah entrepreneurship dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa kata yang sering diartikan sama, di antaranya adalah wiraswasta, pengusaha,

pedagang, saudagar, dan yang terakhir wirausaha” (Lupiyoadi, 2007:2).

Wirausahawan atau entrepreneurship adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.

Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri ataupun berkelompok.

Dalam pemikiran seorang wirausahawan, ia selalu berusaha mencari,

memanfaakan peluang usaha yang dapat memberi keuntungan.

Menurut Hisrich ada kerancuan istilah antara entrepreneurship, intrapreneurship, entrepreneur, dan entrepreneurial. Uraian dari empat

pengertian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar.

Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas kewirausahaan juga kemampuan managerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur.

2. Intrapreneurship didefinisikan sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam organisasi yang merupakan jembatan kesenjangan antara ilmu dengan keinginan pasar.

3. Wirausahawan (entrepreneur) didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya, dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.

(dalam

Defenisi wirausaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ”adalah

orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara

produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur

(28)

melakukan sebuah usaha perlu manajeman sebagai seni dan ilmu pengetahuan

yang mengontrol jalannya usaha tersebut.

Manajemen sebagai usaha seni merupakan suatu kemahiran penerapan

ilmu pengetahuan dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang

dikehendaki. Seni dikatakan sebagai suatu kemahiran dalam pelaksanaan

kerja yang diperoleh karena bakat, pengalaman, pelajaran, atau observasi.

Seorang entrepreneur harus mempunyai motivasi untuk mengambil risiko atas peluang yang telah dijalankan.

Menurut Hendro & Chandra W.W (2006:21) mengatakan bahwa

entrepreneur adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup di masa mendatang. Hal – hal itu antara lain: pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill), pengalaman (experiences), jaringan (networking), informasi – informasi yang didapat (information), Sumber – sumber yang ada (sources-uang, bakat, lingkungan, keluarga, dan lain – lain), waktu yang ada (time), masa depan dan kesempatan (”future and opportunity”)

Menurut Hendro (2011:4) kewirausahaan adalah kemampuan untuk

merangkai dan memberdayakan semua yang dimiliki. Perlu disadari bahwa

saat ini pengetahuan akademis saja tidaklah cukup untuk menjadi bekal di

masa depan. Walaupun lulus dengan predikat yang sangat baik, namun bila

pengetahuan (prestasi) akademis tidak dilengkapi dengan kemampuan (skill) atau keahlian yang lain, hal itu tidaklah cukup.

(29)

untuk mengelola, memberdayakan, dan memanfaatkan pengetahuan akademis

dalam mengatasi masalah, kesulitan, dan tantangan yang dihadapi. Untuk itu,

kreativitas dan inovasi berfungsi melengkapi.

2.1.3 Jiwa dan Sikap Kewirausahaan

Beberapa sifat dasar dan kemampuan yang biasanya ada pada diri

seseorang wirausaha. Menurut Sukardi (2003) ada sembilan karakteristik

tingkah laku kewirausahaan yang paling sering ditemukan dalam

penelitian-penelitian terhadap wirausaha di seluruh dunia, diantaranya sifat instrumental,

sifat prestatif, sifat keluwesan bergaul, sifat kerja keras, sifat keyakinan diri,

sifat pengambilan risiko, sifat swa-kendali, sifat inovatif, dan sifat

kemandirian (dalam

Pembekalan dan penanaman jiwa entrepreneur pada mahasiswa diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk melakukan kegiatan

kewirausahaan. Pengalaman yang diperoleh di bangku kuliah ini diharapkan

dapat dilanjutkan setelah lulus, sehingga muncullah wirausahawan baru yang

berhasil menciptakan kerja, sekaligus menyerap tenaga kerja.

Menurut Hendro (2011:165-166), sikap seorang wirausahawan adalah:

1.Sikap selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal (positive thinking)

2.Respons yang positif dari individu terhadap informasi, kejadaian, kritikan, cercaan, tekanan, tantangan, cobaan, dan kesulitan

3.Sikap yang berorientasi jauh ke depan, berpikiran maju, bersifat prestatif dan tidak mudah terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu 4.Sikap tidak gentar saat melihat pesaing (competitor)

5.Sikap yang selalu ingin tahu, selalu mencari jalan keluar bila ingin maju

(30)

7.Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah) sehingga menimbulkan dampak yang baik untuk dunia sekelilingnya

8.Punya komitmen yang kuat, integritas yang tinggi, dan semangat yang kuat untuk meraih impiannya.

Menurut Siswoyo (dalam Jurnal Ekonomi Bisnis, 2009:116) mengenai

bisnis entrepreneur, bahwa

masa depan bisnis entrepreneur digambarkan akan terus cemerlang. Pembekalan dan penanaman jiwa entrepreneur pada mahasiswa diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk melakukan kegiatan kewirausahaan. Pengalaman yang diperoleh di bangku kuliah ini diharapkan dapat dilanjutkan setelah lulus, sehingga muncullah wirausahawan baru yang berhasil menciptakan kerja, sekaligus menyerap tenaga kerja.

2.2 Motivasi Kewirausahaan

2.2.1 Pengertian Motivasi Kewirausahaan

Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan

cara tertentu atau kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu

tindakan (action or activities) dan memberikan kekuatan (energy) yang

mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun

mengurangi ketidakseimbanga

2012)

Motivasi kewirausahaan adalah suatu keinginan yang mendorong kita

untuk memutuskan untuk menjadi entrepreneur. Hendro (2011:174)

mengungkapkan bahwa sumber energi yang dibutuhkan dalam kegiatan

kewirausahaan atau kegiatan apapun adalah mempunyai semangat (ada

harapan) dan gairah untuk mengerjakannya. Kedua-duanya adalah satu dan

(31)

Motivasi dapat menumbuhkan situasi kerja sama yang baik atau

sebaliknya menumbuhkan situasi berkompetisi yang sehat. Seseorang

dianggap mempunyai motivasi berprestasi tinggi, apabila ia mempunyai

keinginan untuk berprestasi lebih baik daripada yang lain dalam berbagai

situasi dan kekuasaan. Peran Motivator adalah upaya yang dilakukan untuk

menyadarkan dan mendorong wirausahawan untuk mengenali potensi dan

masalah, dan dapat mengembangkan potensinya untuk memecahkan

permasalahan itu.

2.2.2 Faktor-faktor Motivasi dalam Berwirausaha

Salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan terletak

pada peranan universitas melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan.

Pihak universitas bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan

kemampuan wirausaha kepada para lulusannya dan memberikan motivasi

untuk berani memilih berwirausaha sebagai karir mereka.

Pihak perguruan tinggi perlu menerapkan pola pembelajaran

kewirausahaan yang kongkrit berdasar masukan empiris untuk membekali

mahasiswa dengan pengetahuan yang bermakna agar dapat mendorong

semangat mahasiswa untuk berwirausaha. Hal ini dapat memicu para

mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi tersebut menularkan ilmu yang

didapatnya di bangku kuliah dan seremoni kesuksesan yang telah terjadi para

mereka kepada masyarakat sekitarnya.

Studi yang dilakukan Russel M. Knight (dalam Lupiyoadi,

(32)

Seorang wirausaha utamanya tidak dimotivasi oleh financial incentive, tetapi oleh keinginan untuk melepaskan diri dari lingkungan yang tidak sesuai, selain untuk menemukan arti baru bagi kehidupannya. Faktor motivasi tersebut yaitu pertama The foreign refugee yaitu peluang-peluang ekonomi di negara lain yang lebih menguntungkan sering kali mendorong orang untuk meninggalkan negaranya yang tidak stabil secara politis untuk berwirausaha di sana.

Kedua, The corporate refugee yaitu pekerja-pekerja yang tidak puas dengan lingkungan perusahaannya merasa bahwa kepuasan kerjanya akan meningkat dengan memulai dan menjalankan bisnis sendiri. Ketiga, The parental (paternal) refugee maksudnya banyak individu yang memperoleh pendidikan dan pengalaman dari bisnis yang dibangun oleh keluarganya sejak ia masih anak-anak. Mereka biasanya kemudian akan berusaha untuk mencoba bisnis lain daripada yang selama ini dikerjakan oleh keluarga.

Keempat, The feminist refugee, artinya para wanita yang merasa telah mendapatkan perlakuan diskriminatif dibandingkan kaum laki-laki, baik dalam sistem pendidikan, lingkungan perusahaan, maupun dalam masyarakat, akan berusaha membuktikan bahwa dirinya mampu dengan mendirikan perusahaan sendiri. Kelima, The housewife refugee, para ibu rumah tangga yang pada awalnya sibuk mengurus anak dan rumah tangganya akan mencoba membantu suaminya dalam hal keuangan karena kebutuhan anak-anak yang makin dewasa makin besar. Mereka biasanya akan mencoba bisnis kecil-kecilan dengan dibantu oleh anggota keluarga lainnya.

Kelima, The society refugee adalah anggota masyarakat yang tidak setuju dengan kondisi lingkungannya biasanya akan mencoba menjalankan usaha yang tidak terikat dengan lingkungan yang ada. Terakhir, The educational refugee artinya banyak orang yang gagal dalam studinya atau mereka yang tidak cocok dengan sistem pendidikan yang ada, menjadi terpacu untuk berwirausaha.

Faktor yang mendorong seseorang menjadi entrepreneur digambarkan

(33)

Pribadi:

Sumber: William D Bygrave (dalam Suryana, 2003:40)

Gambar 2.1 Model Proses Kewirausahaan

Berdasarkan Gambar 2.1 maka kewirausahaan berkembang dan

diawali dengan adanya inovasi. Inovasi dipicu oleh faktor pribadi,

lingkungan, dan sosiologi. Faktor individu yang memicu kewirausahaan

adalah pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan resiko, pendidikan, pengalaman, usia, komitmen, dan ketidakpuasan. Sedangkan

faktor pemicu yang berasal dari lingkungan adalah model peran, peluang,

aktivitas, pesaing, inkubator, sumber daya, dan kebijakan pemerintah.

INOVASI KEJADIAN PEMICU IMPLEMENTASI PERTUMBUHAN

(34)

Peluang yang membuat mahasiswa tergiur untuk menjadi young

entrepreneur adalah masa dimana mereka mulai menjalankan usaha tanpa dibebani dengan pemikiran negatif atas gagalnya suatu usaha. Hal ini

diakibatkan besarnya minat akan mendapatkan sesuatu dari hasil kerja keras

sendiri. Mahasiswa yang mandiri dan berfikir kreatif tentunya tidak akan

menyiakan peluang yang diberikan untuk membuka suatu usaha.

Bakat yang sudah tertanam sejak kecil membuat seseorang

mempunyai minat yang besar untuk memulai suatu usaha. Jika ini terus

tertanam, maka akan terbentuk seorang young intrepreneur dengan

pengalaman yang tidak diragukan lagi. Modal untuk sukses dalam wirausaha

adalah diri sendiri, keahlian, networking, kreatifitas, dan dana.

Menurut Hendro (2011:61-63) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi keinginan seseorang untuk memilih jalur entrepreneurship

sebagai jalan hidupnya. Faktor-faktor itu adalah factor individual/personal,

suasana kerja, tingkat pendidikan, personality (kepribadian), prestasi pendidikan, dorongan keluarga, lingkungan dan pergaulan, ingin lebih

dihargai atau self-esteem, serta keterpaksaan dan keadaan.

2.3 Kerangka Konseptual

“Pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang

dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses”

(Suryana, 2003:2). Menyikapi persaingan dunia bisnis masa kini dan masa depan

(35)

dapat menjadi daya saing bangsa, pengembangan wirausahawan muda perlu

diarahkan pada kelompok orang muda terdidik (intelektual).

Zimmerer (2002:12) menyatakan bahwa “salah satu faktor pendorong

pertumbuhan kewirausahaan disuatu negara terletak pada peranan universitas

melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan”. Maka, perlu dibina

kepribadian individu yang sangat mempengaruhi keberhasilan usaha. Dengan

memiliki jiwa pemimpin, siap mental untuk menghadapi segala resiko dan

tantangan dalam hidupnya.

Seorang wirausaha dicirikan oleh jiwa yang dimilikinya yang

dikembangkan melalui kegiatan praktis berwirausaha dan kemauan keras untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya melalui berbagai kegiatan.

Dalamskill dan yang

kedua adalah mindset entrepreneur

Menurut Hendro (2011:30), entrepreneurship atau kewirausahaan adalah

“suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada di dalam diri seseorang

untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa

meningkatkan taraf hidup di masa mendatang”. Entrepreneurship meliputi ilmu pengetahuan (knowledge), kepribadian atau sikap, filosofi, skill atau keterampilan.

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini

(36)

Sumber: Zimmerer (2002), Suryana (2006), Hendro (2011), Data diolah Peneliti (Mei 2012)

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena,

atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Fungsi dari hipotesis

adalah sebagai pedoman untuk dapat mengarahkan penelitian agar sesuai dengan

apa yang diharapkan (Kuncoro, 2009:59). Adapun hipotesis dari penelitian ini

adalah pemahaman kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

motivasi mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur.

2.5 Penelitian Terdahulu

“Pembelajaran Kewirausahaan Dan Minat Wirausaha Lulusan SMK di Kota Surakarta” adalah penelitian yang dilakukan oleh Muladi Wibowo (2011) dengan menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dan korelasional.

Variabel X yang digunakan antara lain faktor internal (X1), faktor eksternal (X2),

faktor pembelajaran (X3), dan kesiapan instrument (X4) dan variabel Y yaitu

minat siswa SMK berwirausaha setelah lulus. Hasil penelitiannya menunjukan

bahwa variabel faktor internal (X1), faktor eksternal (X2), faktor pembelajaran

(X3) kesiapan instrumen (X4) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang Pemahaman Kewirausahaan (X)

Ilmu Pengetahuan (Knowledge) (X1) Kepribadian atau Sikap (X2)

Skill atau Keterampilan (X3)

Motivasi untuk

(37)

signifikan dengan minat siswa untuk berwirausaha setelah lulus sekolah di kota

Surakarta.

Angki Adi Tama (2010) melakukan penelitian dan studi tentang “Analisis Faktor-Faktor Yang Memotivasi Mahasiswa Berkeinginan Menjadi

Entrepreneur (Studi Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Undip)”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu keberhasilan diri dalam

berwirausaha, toleransi akan risiko, dan keinginan merasakan pekerjaan bebas

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel motivasi mahasiswa

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksploratif. Penelitian

eksploratif adalah jenis penelitian yang berusaha mencari ide-ide atau

hubungan-hubungan yang baru, bertujuan untuk mengungkap secara luas dan mendalam

tentang sebab-sebab dan hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di Universitas Sumatera Utara Fakultas

Ekonomi dengan alamat Jl. Dr. T. Mansyur 9, Kampus Universitas Sumatera

Utara, Medan 20155. Waktu penelitian mulai dari bulan Mei 2012 sampai dengan

bulan Oktober 2012.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini hanya dibatasi pada Mahasiswa Program Studi Manajemen

Ekstensi Fakultas Ekonomi di Kampus Universitas Sumatera Utara dengan tujuan

mengetahui pengaruh pemahaman kewirausahaan terhadap motivasi mahasiswa

untuk menjadi young entrepreneur. Dalam penelitian ini fokus permasalahan terdapat dalam variabel terikat atau dependent variable (X) yaitu ilmu

pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau keterampilan (X3). Dan varibel bebas atau independent varible (Y) yaitu motivasi

(39)

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan

cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu.

Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris

sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Ilmu tantangan hidup, dengan kata lain

berusaha untuk menciptakan sesuatu yang baru (value added) berdasarkan gagasan inovatif dan kreatif.

Unsur yang terkandung dalam karakteristik wirausaha yang peluang dan berani menanggung resiko serta mengembangkan ide dan meramu sumber daya lain sehingga berjiwa entrepreneur

(40)

Lanjutan Tabel 3.1

Variabel Definisi Indikator Skala

Motivasi

Motivasi adalah suatu keinginan yang mendorong kita untuk memutuskan untuk menjadi

Sumber: Zimmerer dan Scharborough (2008), Sukmana (2008), Hendro (2011), Data diolah Peneliti (Mei 2012)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

kejadian atau gejala sosial ke dalam 5 poin skala dengan interval yang sama

(Erlina, 2011: 51).

Peneliti memberikan empat alternatif jawaban kepada responden dengan

menggunakan skala 1 sampai dengan 4. Karena dengan melakukan penghilangan

nilai tengah (netral atau ragu-ragu), maka skala pengukuran akan simetrikal, yaitu

jenjang ke arah positif sama banyak dengan jenjang ke arah negatif. Selain itu

juga untuk menghindari kategori jawaban netral yang akan cenderung dipilih

responden sehingga data mengenai perbedaan diantara responden menjadi kurang

informatif (Azwar, 2004:34). Pengukuran variabel dilakukan dengan skala Likert

(41)

Tabel 3.2

Tabel Pengukuran Skala Likert No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 4

2 Setuju (S) 3

3 Tidak Setuju (TS) 2

4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: (Azwar, 2005: 34)

Angka 1 menunjukkan bahwa responden tidak mendukung terhadap

pertanyaan yang diberikan. Sedangakan angka 4 menunjukkan bahwa responden

mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan.

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Tabel 3.3

Jumlah Mahasiswa S1 Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Tahun Jumlah Mahasiswa Total

Laki-Laki Perempuan

Sumber: Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sumatera Utara (Mei 2012)

Menurut Erlina (2011:80), populasi adalah sekelompok entitas yang

lengkap dan dapat berupa orang, kejadian atau benda yang mempunyai

karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi

(42)

penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Jumlah populasi dalam penelitian ini

adalah 521 orang.

3.6.2 Sampel

“Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk

memperkirakan karakteristik populasi” (Erlina, 2011:81). Pemilihan sampel

dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 2004:76) sebagai berikut:

digenapkan menjadi 100 orang

Dimana, n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Taraf Kesalahan

3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel. Teknik ini didukung dengan metode purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2009:300). Dalam

(43)

manajemen ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang

mempunyai minat dan termotivasi menjadi young entrepreneur dan telah mengikuti pembelajaran kewirausahaan.

3.7 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data sebagai berikut:

1. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari responden yang terpilih pada lokasi

penelitian. Data primer ini diperoleh dengan wawancara dan memberikan

daftar pertanyaan atau kuesioner.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari

berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, surat kabar, dan internet

untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk pengumpulan data

adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Memberikan pertanyaan langsung dengan pihak-pihak yang terlibat

dalam penelitian ini dengan cara tanya jawab langsung untuk memperoleh

informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian.

2. Kuisoner (daftar pertanyaan)

Dengan memberikan dan menyebarkan daftar pertanyaan kepada para

(44)

member respon atas daftar pertanyaan tersebut. Kemudian jawaban dari

setiap responden diberi skor dengan skala Likert.

3. Studi dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan meninjau, membaca dan

mempelajari berbagai macam tulisan di buku, jurnal, majalah, surat kabar,

dan informasi di internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu

kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan

kepada 30 orang diluar responden.

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Erlina (2011: 56) validitas menunjukkan seberapa nyata

suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengukuran

dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Penelitian

ini menggunakan alat kuisioner, uji validitas dilakukan untuk menguji data

yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid ataupun tidak

dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Pengujian validitas ini dilakukan

dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16,00 for windows, dengan kriteria berikut ini:

1. Jika r hitung > r table, maka pertanyaan dinyatakan valid

2. Jika r hitung < r table, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid

3. Korelasi tiap faktor positif

(45)

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada mahasiswa di Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara di luar sampel penelitian dengan jumlah

sampel sebanyak 30 responden.

Hasil pengolahan dari uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada

Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Uji Validitas Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,00 (diolah Agustus 2012)

Pada Tabel 3.4 diatas dapat dilihat seluruh butir pertanyaan

(46)

yaitu 0,361, sehingga semua butir pertanyaan tersebut dikatakan valid, dan

selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Interpretasi Item-Total Statistic, yaitu: 1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel

(butir) tersebut dihapus. Misalnya jika pertanyaan (butir) item 1 dihapus

maka rata-rata variabel sebesar 53.6667. Jika pertanyaan (butir) item 2

dihapus maka rata-rata variabel bernilai 53.6333 dan seterusnya.

2. Scale Variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika variabel (butir) tersebut dihapuskan. Misalnya variabel (butir) item 1

dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 37.954, sedangkan jika

variabel (butir) item 2 dihapus adalah sebesar 34.240, dan seterusnya.

Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antar skor item

dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas

instrument. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation

merupakan nilai rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel untuk

mengetahui validitas pada setiap butir pertanyaan. Jumlah kasus adalah

30 nilai rtabel adalah 0,361.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reabilitas menurut Erlina (2011: 61) adalah “tingkat seberapa besar

suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten”. Suatu penelitian

yang menggunakan data primer setidaknya berkaitan dengan:

1. Subjek yang diteliti

2. Konstruk yang diukur

(47)

4. Waktu pengukuran

Peneliti akan mengetahui kuesioner tersebut sudah reliabel atau tidak,

dengan melakukan pengujian reliabilitas kuesioner melalui bantuan komputer

program “SPSS 16.0 for Windows”. Hasil pengolahan dari uji realibilitas

dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.908 17

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,00 (Agustus 2012) Ketentuan untuk pengambilan keputusan:

a. Kuesioner tersebut reliabel, apabila hasil koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 (Ghozali, 2005: 41-42)

b. Kuesioner tersebut tidak reliabel, apabila hasil koefisien Cronbach Alpha

lebih kecil dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 (Ghozali, 2005: 41-42).

Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat nilai Cronbach Alpha > 60% atau

0,60, maka setiap butir pertanyaan dinyatakan reliabel.

3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan penjelasan dari hasil

pengumpulan data yang dianalisis sehingga diperoleh gambaran jelas

(48)

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda

sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji model regresi, jika variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui

bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi

tidak valid.

Menurut Ghozali (2005:110) cara untuk mengetahui normalitas adalah

dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

2. Uji Heteroskesdatisitas

Menurut Ghozali (2005:105) Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji model regresi jika terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tutup, maka disebut homoskedastisitas

dan jika berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang terdapat homoskedastisitas atau tidak terjadi

(49)

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan

di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji model regresi jika

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel

bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar

sesamanya sama dengan nol.

Menurut Ghozali (2005:92),

Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, yaitu

Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menjelaskan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance > 0,1 atausama dengan nilai VIF < 10.

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda

3.10.3.1 Pengujian Koefisien Determinan (R²)

Koefisien determinasi menunjukkan besar kecilnya

kontribusi variabel bebas (ilmu pengetahuan (knowledge),

(50)

dimana 0 < R2 < 1. Bila nilai R2 semakin mendekati nilai 1 maka

menunjukkan semakin kuatnya hubungan variabel bebas terhadap

variabel terikat.

3.10.3.2 Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji – F)

Uji F yaitu untuk menunujukkan semua variabel bebas

yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama atau serentak variabel independen yaitu ilmu

pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau keterampilan (X3) terhadap variabel dependen yaitu motivasi

mahasiswa untuk menjadi young intrepreneur (Y).

H0 : b1 = b2 = b3 = 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel independen yaitu ilmu pengetahuan

(knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau

keterampilan (X3) terhadap variabel dependen yaitu motivasi

mahasiswa untuk menjadi young intrepreneur (Y).

Ha : b1≠ b2 ≠ b3≠ 0

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel independen yaitu ilmu pengetahuan

(knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau keterampilan (X3) terhadap variabel dependen yaitu motivasi

(51)

Kriteria Pengambilan Keputusan yaitu:

H0 diterima apabila Fhitung < Ftabelpada α = 10%

H0 ditolak apabila Fhitung > Ftabelpada α = 10%

3.10.3.3 Uji Signifikan Parsial / Uji Individual (Uji thitung)

Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikasi dari

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara

individual dan menganggap dependen yang lain konstan.

Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan

membandingkan antara nilai ttabel dengan nilai thitung. Kriteria

Pengambilan Keputusan, yaitu :

H0 diterima, apabila thitung < ttabelpada α = 10%

Ha diterima, apabila thitung > ttabelpada α = 10%

Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial jika ada

pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu

ilmu pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan

skill atau keterampilan (X3) terhadap variabel dependen yaitu

motivasi mahasiswa untuk menjadi young intrepreneur (Y), bentuk pengujiannya adalah:

H0 : bi = 0

Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel independen yaitu ilmu pengetahuan (knowledge) (X1),

(52)

variabel dependen yaitu motivasi mahasiswa untuk menjadi young

intrepreneur (Y). Ha : bi ≠ 0

Secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari

variabel independen yaitu ilmu pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau keterampilan (X3) terhadap

variabel dependen yaitu motivasi mahasiswa untuk menjadi young intrepreneur (Y).

Analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui

pengaruh variabel bebas yaitu ilmu pengetahuan (knowledge) (X1), kepribadian atau sikap (X2) dan skill atau keterampilan (X3),

terhadap variabel terikat yaitu motivasi mahasiswa untuk menjadi

young intrepreneur (Y). Perhitungan persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

(Sumber: Sugiyono, 2005:211)

Keterangan:

Y = Motivasi Mahasiswa untuk menjadi young entrepreneur

a = Konstanta

b1 – b3 = Koefisien Regresi

X1 = Skor Dimensi Variabel Ilmu Pengetahuan (Knowledge)

X2 = Skor Dimensi Variabel Kepribadian atau Sikap

(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Responden

Responden untuk penelitian ini adalah mahasiswa program studi

manajemen ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang

mempunyai minat dan termotivasi menjadi young entrepreneur dan telah mengikuti pembelajaran kewirausahaan. Tabel 4.1 dibawah ini menunjukkan data

mahasiswa yang menjadi responden penelitian.

(54)
(55)
(56)

Lanjutan Tabel 4.1

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah Penulis)

Berdasarkan Tabel 4.1 mahasiswa program studi manajemen ekstensi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terdiri dari 51 pria dan 49 wanita

yang menjadi responden yang telah diwawancarai mempunyai rentang usia 23-27

tahun dan merupakan mahasiswa angkatan 2007 – 2011. Untuk jenis pekerjaan

responden selain mahasiswa yaitu guru privat, karyawan bank, karyawan swasta,

PNS, sales marketing, dan wirausaha. Seluruh responden telah mengikuti pembelajaran kewirausahaan.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau

penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah

diisi oleh responden penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian

Gambar

Tabel Pengukuran Skala Likert ………………………….. 25
Gambar 2.1 Model Proses Kewirausahaan
Gambar 2.2  Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

memungkinkan untuk diteruskan dan hasil wawancara digunakan sebagai data pendukung dalam penyusunan latar belakang masalah dalam penelitian. 29

[r]

We argued that the absence of p0 accommodation in ( 8 ) could not on its own argue for the mismatch-based approach: the context in those sentences gives rise to ignorance

[r]

Dalam perencanaan juga mengembangkan aspek moral dan nilai-nilai agama yakni dapat menirukan pelaksanaan kegiatan ibadah secara sederhana dan aspek sosial emosional yakni

Setiap Pemegang saham public DVLA yang secara tegas memberikan suara tidak setuju atas rencana Penggabungan Usaha pada saat RUPSLB DVLA dan bermaksud untuk menjual saham

Karakteristik pasir besi di pantai selatan Kulonprogo untuk material pesawat terbang sangat cocok hal ini dikarenakan pasir besi di Kulonprogo mengandung titanium sebagai bahan

Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa algoritma Bresenham memiliki kecepatan proses 1.44 kali lebih cepat dari Bezier untuk 70 titik penggambaran, sedangkan akurasi dalam