PENGARUH KREATIVITAS DAN LINGKUNGAN BISNIS TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA JOK MOBIL DI
KECAMATAN MEDAN AREA, MEDAN DENAI, DAN MEDAN KOTA
OLEH
MUHAMMAD IQBAL 160502176
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENGARUH KREATIVITAS DAN LINGKUNGAN BISNIS TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA JOK MOBIL DI
KECAMATAN MEDAN AREA, MEDAN DENAI, DAN MEDAN KOTA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreativitas dan lingkungan bisnis terhadap keberhasilan usaha pada usaha jok mobil di kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota. Populasi penelitian ini berjumlah 33 orang pemilik usaha jok mobil di kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota. Jumlah sampel adalah 33 orang, jumlah tersebut didapat dari responden yang sudah mengembalikan kuesioner yang diberikan kepada mereka. Teknik analisis menggunakan analisis linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara serempak kreativitas dan lingkungan bisnis berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha pada usaha jok mobil di kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota.
Kata kunci: Kreativitas, Lingkungan Bisnis, Keberhasilan Usaha
ABSTRACT
THE EFFECT OF CREATIVITY AND BUSSINES ENVIRONMENT TO THE SUCCESS OF BUSINESS IN CAR SEAT BUSINESS IN MEDAN
AREA, MEDAN DENAI, AND MEDAN KOTA
This study aims to determine and analyze the effect of creativity and business environment on business success in the car seat business in Medan Area, Medan Denai, and Medan kota subdistricts. The population of this research is 33 car seat bussiness owners in Medan Area, Medan Denai, and Medan Kota subdistrict. The number of samples is 33 people, the number obtained from respondents who have returned the questionnaire given to them. The analysis technique uses multiple linear analysis. The results of this study indicate that simultaneously creativity and the business environment have a significant effect on bussines success in the car seat business in the districts of Medan Area, Medan Denai, and Medan Kota.
Keyword: Creativity, business environment, business success
Alhamdulillah puji dan syukur peneliti panjatkan atas kehadiran Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala limpahan rahmat dan hidayah-nya kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini, dengan judul “Pengaruh Kreativitas dan Lingkungan bisnis terhadap
keberhasilan usaha pada usaha jok mobil di kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan kota”, guna memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orangtua, yakni ayahanda Sukriman dan ibunda Nurnawitri, S.Pd yang telah membesarkan peneliti dengan segala kekuatan luar biasa yang tidak dapat terbalas, peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus, ikhlas, dan tak terhingga kepada kedua orang tua peneliti. Pada kesempatan ini peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si, dan Bapak Doli Muhammad Jafar Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan
saran didalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Ami Dilham, M.Si, selaku Dosen Penguji I yang telah membantu dan memberikan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, M.Si, selaku Dosen Penguji II yang telah membantu dan memberikan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen dan Staff Fakulkas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala ilmu, bimbingan dan jasanya kepada peneliti selama masa perkuliahan.
7. Kakak kandung peneliti Vina sukrina, S.Pd, yang selalu meluangkan waktunya untuk mengontrol peneliti serta memberikan motivasi selama dalam pengerjaan skripsi ini.
8. Kepada kakak Riza Fanny Meutia yang selalu meluangkan waktunya memberi saran dan masukan kepada peneliti selama mengerjakan skripsi ini.
9. Kepada sahabat seperjuangan di kampus M.E.T.A.L, manajemen C dan D terima kasih atas kebersamaannya selama di kampus.
10. Kepada sahabat dekat peneliti, Josua manurung, Habib reza, Datok, Arief kecol, Riswanda kibus, Hafiz ferdian, Ibam, Kocong, Zulbeck, Rido, Febryan suhada, Ary wakwaw, Golden , Dandiko, Afif siregar, Arimeol, Lihun, Deni, Alwi, Kerak, Bayu, Yoga, Gilbert, Satria, Mike, Jimli, Samuel, yang telah memberikan dukungan yang tiada henti kepada peneliti selama mengerjakan skripsi.
Semoga Allahu Subhanahu Wa Ta’ala dapat memberikan balasan atas kebaikan-kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti baik di dunia maupun di akhirat kelak. Peneliti menyadari sepenuhnya skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Medan, Oktober 2020 Peneliti,
Muhammad Iqbal 160502176
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Landasan Teori ... 8
2.1.1 Kreativitas ... 8
2.1.2 Lingkungan Bisnis ... 11
2.1.3 Keberhasilan Usaha ... 13
2.2 Penelitian Terdahulu ... 14
2.3 Kerangka Konseptual... 15
2.4 Hipotesis Penelitian ... 17
BAB III METODE PENELITIAN ... 18
3.1 Jenis Penelitian ... 18
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 18
3.3 Batasan Operasional ... 18
3.4 Definisi Operasional Variabel ... 19
3.5 Skala Pengukuran Variabel... 20
3.6 Populasi dan Sampel... 21
3.6.1 Populasi... 21
3.6.2 Sampel... 22
3.7 Metode Pengumpulan Data... 23
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas... 24
3.8.1 Uji Validitas ... 24
3.8.2 Uji Reliabilitas ... 25
3.9 Teknik Analisis Data ... 26
3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 26
3.9.2 Analisis Linier Berganda ... 27
3.10 Uji Asumsi Klasik... 27
3.10.1 Uji Normalitas... 27
3.10.2 Uji Heteroskedastisitas... 28
3.10.3 Uji Multikolinearitas... 29
3.11 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 30
3.12 Pengujian Hipotesis ... 30
3.12.1 Uji Signifikansi Serempak (Uji F) ... 30
3.12.2 Uji Signifikasi Parsial (Uji-t) ... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33
4.1 Gambaran Umum Usaha Jok Mobil ... 33
4.2 Data Penelitian... 35
4.3 Hasil Penelitian ... 35
4.3.1 Deskripsi Responden ... 35
4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 37
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 47
4.5 Uji Asumsi Klasik... 48
4.5.1 Uji Normalitas... 48
4.5.2 Uji Heteroskedastisitas... 50
4.5.3 Uji Multikolinearitas... 50
4.6 Uji Koefisiensi Determinasi (R2)... 51
4.7 Pengujian Hipotesis ... 51
4.7.1 Uji Signifikansi Secara Serempak (Uji F) ... 51
4.7.2 Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji –t)... 52
4.8 Pembahasan ... 53
4.8.1 Pengaruh Kreativitas Terhadap Keberhasilan Usaha... 53
4.8.2 Pengaruh Lingkungan Bisnis Terhadap Keberhasilan Usaha ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
5.1 Kesimpulan ... 60
5.2 Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 62
DAFTAR LAMPIRAN ... 64
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Daftar Persentase Wirausaha Indonesia Pada Tahun 2014-2018 1
2.1 Penelitian Terdahulu ... 14
3.1 Operasionalisasi Variabel... 20
3.2 Instrumen Skala Likert ... 21
3.3 Daftar Jok Mobil di Medan area, Medan denai, Medan kota... 22
3.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner Mengenai Kreativitas ... 24
3.5 Hasil Uji Validitas Kuesioner Mengenai Lingkungan Bisnis ... 25
3.6 Hasil Uji Validitas Kuesioner Mengenai Keberhasilan Usaha ... 25
3.7 Uji Reliabilitas... 26
4.1 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin 36 4.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Usia ... 36
4.3 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Lama Usaha. 37 4.4 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Variabel Kreativitas ... 38
4.5 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Variabel Lingkungan Bisnis... 44
4.6 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Variabel Keberhasilan Usaha... 45
4.7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 47
4.8 Kolmogorov-Smirnov ... 49
4.9 Uji Glejser ... 50
4.10 Uji Multikolinearitas ... 51
4.11 Koefisien Determinasi ... 51
4.12 Uji Signifikansi Secara Serempak (Uji-F) ... 52
4.13 Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji-t)... 52
No. Gambar Judul Halaman 2.1 Kerangka Konseptual ... 17 4.1 Grafik Histogram... 48 4.2 Uji Normalitas Normal Probability Plot... 49
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner ... 64
2 Distribusi Jawaban Responden ... 67
3 Uji Validitas ... 68
4 Uji Realibilitas ... 68
5 Analisis Karakteristik Responden ... 69
6 Frekuensi Jawaban Responden ... 69
7 Analisis Linear Berganda ... 70
8 Uji Normalitas... 71
9 Uji Heteroskedastisitas... 72
10 Uji Multikolinearitas ... 72
11 Uji Koefisien Determinasi (R2)... 72
12 Uji Signifikansi Serempak (Uji-F) ... 73
13 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 73
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wirausaha merupakan faktor pendukung yang menentukan maju mundurnya perekonomian suatu Negara. Hal ini akan teratasi apabila seseorang mampu untuk menciptakan lapangan pekerjaannya sendiri yaitu dengan bekerja sesuai keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki.
Tabel 1.1
Daftar Persentase Wirausaha di Indonesia Pada Tahun 2014-2018
Tahun Persentase
2014 1,55
2015 1,67
2016 3,1
2017 3,4
2018 3,7
Sumber: Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (2019)
Berdasarkan kementrian koperasi dan usaha kecil menengah (2019), dari tahun 2014-2018 jumlah wirausaha di Indonesia semakin meningkat. Terutama pada tahun 2015-2016 terjadi peningkatan yang sangat signifikan dari 1,6 persen menjadi 3,1 persen. Angka tersebut telah melampaui standar internasional sebanyak 2 persen.
Istilah entrepreneur sudah tidak asing lagi untuk zaman sekarang, entrepreneur diartikan sebagai seseorang yang membawa perubahan berupa ide-ide
baru atau inovasi sehingga menghasilkan suatu karya yang baru dan hebat. Seiring berkembangnya zaman, entrepreneur sekarang lebih dikenal dengan creativepreneur yang merupakan gabungan dari dua kata yakni, creative dan entrepreneur yang
2
berarti pelaku usaha kreatif. Menurut Kompasiana creativepreneur lebih banyak ditekuni oleh generasi muda. Sebagai orang yang penuh dengan kreativitas, setidaknya ada lima karakteristik yang dimiliki oleh seorang creativepreneur yaitu:
berani bergerak, berinovasi, gemar dengan teknologi, sadar akan desain baru, berani mengambil action untuk membuat konsep yang mereka pikirkan menjadi kenyataan.
Kreativitas juga menjadi faktor penting dalam meraih keberhasilan usaha.
Menurut Alma (2018) kreativitas merupakan kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data, variabel yang sudah ada sebelumnya. Menurut Suryana (2013) kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru, kreativitas sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dalam mengalami peluang. Jadi kreativitas itu sangatlah penting jika ingin membangun sebuah bisnis. Kemampuan dalam menciptakan dan mengembangkan ide-ide baru akan membuat wirausahawan mampu meraih keberhasilan dalam usaha yang dijalankannya.Kreativitas juga di pengaruhi oleh lingkungan, salah satunya lingkungan bisnis.
Lingkungan bisnis juga menjadi faktor penting dalam meraih keberhasilan usaha. Menurut Buchory (2010) lingkungan bisnis merupakan salah satu faktor yang sangat diperhitungkan dalam bisnis..Lingkungan bisnis nantinya akan mempengaruhi apakah sebuah usaha berhasil atau tidak. Kemampuan dalam mengatasi tantangan dan ancaman dari perubahan lingkungan bisnis, membuat wirausahawan mampu meraih keberhasilan usaha.
Menurut Noor (2013) keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah
keberhasilan dari sebuah bisnis dalam mencapai tujuannya, keberhasilan usaha adalah tujuan utama dari sebuah perusahaan atau bisnis yang segala aktivitas didalamnya ditunjukkan untuk mencapai suatu keberhasilan atau kesuksesan.
Menurut Hutagalung (2010), sukses tidak terjadi secara kebetulan. Secara instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah dari proses sistematis, perjalanan panjang dan kerja keras. sukses selalu diukur dengan uang, harta, jabatan, keluarga, dan ketenaran nama. Sukses besar berarti akumulasi dari kesemuanya. Lingkungan bisnis ini juga dibutuhkan bagi orang yang ingin usahanya tersebut berhasil. Wirausaha yang mampu mengembangkan dan menciptakan ide baru serta mampu mengatasi tantangan dan ancaman dari lingkungan bisnis akan mampu dalam meraih keberhasilan dalam usaha.
Pada zaman yang semakin maju dan modern, mobil yang selama ini hanya menjadi sebuah alat untuk berpindah tempat telah mempunyai fungsi lain yaitu menjadi sebuah alat yang menjadi simbol nyata dalam menyampaikan sebuah pesan. Salah satu penyampaian simbol melalui sebuah mobil adalah dengan cara melakukan modifikasi. Kata modifikasi sendiri secara umum berarti mengubah atau menyesuaikan. Modifikasi dapat diartikan sebagai upaya melakukan perubahan dengan penyesuaian-penyesuaian baik dalam segi fisik material (fasilitas dan perlengkapan) maupun tujuan dan cara metode, gaya, menambah kenyamanan (Bahagia, 2010). Perkembangan dunia modifikasi mobil di Indonesia ini menunjukkan grafik peningkatan yang sangat tajam, peningkatan yang terjadi tidak hanya dari segi kuantitas saja, tetapi dari segi kualitas modifikasi yang dilakukan para modifikator semakin meningkat terlebih di bagian interior.
4
Di Kota Medan sudah banyak toko yang menyediakan jasa memodifikasi interior jok mobil yaitu jasa melapis jok mobil bawakan pabrik menjadi kulit sehingga membuat pemilik semakin nyaman mengendarai mobilnya dan tentunya membuat mobil miliknya semakin menarik dan lebih bergaya. Di Kota Medan modifikasi sudahlah tidak asing lagi bagi kalangan orang tua hingga anak muda, bahkan modifikasi juga dijadikan hobi bagi banyak orang bahkan anak mahasiswa sekalipun menjadikan modifikasi sebagai salah satu hobinya. Maraknya komunitas mobil di Kota Medan membuat permintaan akan jasa jok mobil semakin meningkat, hal ini dikarenakan kualitas yang baik dari jok mobil tersebut menghasilkan suatu rekomendasi dari tiap komunitas terhadap usaha jok mobil tersebut. Dengan permintaan yang tinggi tersebut membuat wirausaha jok mobil di Kota Medan mampu dalam meraih keberhasilan usaha.
Menurut pra survey penelitian, terjadi persaingan bisnis pada usaha toko jok mobil di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota. Perkembangan teknologi membuat Permintaan motif yang semakin beragam di inginkan pelanggan.
Dimana, jok mobil ini salah satu penunjang kendaraan yang sangat penting karena pada dasarnya setelah beberapa tahun, keadaan jok mobil ini akan mulai terlihat usang, bahkan kain pelapis jok tersebut akan mudah sobek atau rusak. Pengusaha jok mobil ini membuat jok tersebut mengikuti motif yang sudah ada dari jok bawaan dan juga ada beberapa pelanggan yang ingin membuat jok tersebut sesuai dengan motif yang diinginkannya. Jadi diperlukan kreativitas bagi pengusaha tersebut untuk mememuhi pembuatan jok sesuai dengan permintaan pelanggan dan juga memberikan ide-ide dan saran motif baru hingga perpaduan warna yang menarik
kepada konsumen. Didaerah Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota, terjadi persaingan bisnis yang dimana di beberapa tempat dan di beberapa daerah dari 3 kecamatan tersebut menjadi tempat yang dikenal untuk pembuatan jok mobil Ini. Selain itu ada beberapa toko bersebelahan dengan toko lainnya yang dimana jasa dan produk yang dijual sama sehingga terjadi persaingan antara toko satu dan toko lainnya, ada juga beberapa toko yang tidak sepi dari pengunjung.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kreativitas Dan Lingkungan Bisnis Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Jok Mobil Di Kecamatan Medan area, Medan Denai, Dan Medan Kota.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah:
1. Apakah kreativitas dan Lingkungan bisnis secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan Usaha pada bisnis jok mobil di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota?
2. Apakah kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan usaha pada Bisnis jok mobil di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota?
3. Apakah Lingkungan Bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha pada Bisnis Jok mobil di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota?
6
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan Latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kreativitas, dan Lingkungan Bisnis secara serempak terhadap keberhasilan usaha pada jok mobil Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreativitas terhadap keberhasilan usaha pada jok mobil di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh lingkungan bisnis terhadap keberhasilan usaha pada jok mobil di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dengan melakukan penelitian ini, antara lain:
1. Bagi pelaku bisnis
Penelitian ini dapat memberikan masukan dan pertimbangan bagi bisnis jok di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota tentang pengetahuan Kreativitas, dan Lingkungan bisnis.
2. Bagi Peneliti
Memberikan pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan serta pola pikir dalam menganalisis hubungan kreativitas dan lingkungan bisnis terhadap keberhasilan usaha pada jok mobil di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang dapat dijadikan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Kreativitas
Menurut Suryana (2013) Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru, kreativitas sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dalam mengalami peluang. Menurut Alma (2018) Keativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data, variabel yang sudah ada sebelumnya.
Menurut Hutagalung (2010), kreativitas yakni:
1. Kreativitas adalah menghubungkan dan merangkai ulang pengetahuan didalam pikiran-pikian manusia yang membiarkan dirinya untuk berpikir secara lebih bebas dalam membangkitkan hal-hal baru, ataupun menghasilkan gagasan-gagasan yang mengejutkan pihak lain dalam menghasilkan hal bermanfaat.
2. Penyatuan pengetahuan dari berbagai bidang pengalaman untuk menghasilkan ide-ide baru dan lebih baik; keterampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat dari perspektif baru dan membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran.
3. Kumpulan ide-ide (pikiran bebas yang hidup pada individu, kelompok dan masyarakat), baik pengetahuan dan pengalaman yang berada di dalam pikiran manusia (proses mental pada otak bagian kanan), yang kemudian
diramu (keterampilan) menjadi sesuatu hal kreatif (hal baru atau kejutan yang berguna bagi diri sendiri, orang lain maupun organisasi pada kondisi yang kondusif.
Kreativitas itu muncul dari orang yang sering menggunakan otak kanannya karena kecenderungannya untuk ingin berpikir, terampil, berorientasi yang berbeda dari orang lain. Orang yang berpikir kreatif sering menggunakan pola pikir otak kanan dan jarang menggunakan otak kirinya yang berorientasi pada logika berpikir menurut (Hendro, 2011). Menurut Alma (2018) untuk membangkitkan kreativitas memerlukan suatu proses dengan langkah-langkah tertentu yaitu sebagai berikut:
1. Preparation
Langkah persiapan dimaksudkan memberi kondisi kepada seseorang agar memudahkan munculnya kreativitas. Ini dapat dilakukan melalui pendidikan formal, pelatihan, pengalaman kerja.
2. Investigation
Dalam hal ini harus dilakukan pelajari masalahnya dan identifikasi komponen utama permasalahan.
3. Transformation
Dalam hal ini, identifikasi persamaan dan perbedaan yang ada dengan informasi dan data yang dikumpulkan disini bisa berlaku analisis divergen dan konvergen.
4. Incubation
Ini memerlukan waktu untuk melihat kembali berbagai informasi. Masa inkubasi terjadi seaakan-akan seseorang keluar atau melupakan masalah yang dihadapi.
10
5. Illumination
Langkah ini terjadi pada saat inkubasi, secara spontan muncul ide baru.
Langkah ini muncul dalam waktu tidak terbatas, ia bisa muncul tiba-tiba, biasanya pada saat anda sudah lupa dengan masalah tersebut.
6. Verification
Untuk memvalidasi ide yang tepat atau akurat, apakah berguna atau tidak, maka dilakukan percobaan, bikin simulasi, test market untuk produk, bikin pilot proyek dan sebagainya.
7. Implementation
Ini mulai mentransformasi ide menjadi kenyataan dan digunakan. Disini berlaku ungkapan siap, bidik, tembak, bukan siap, bidik terus tak pernah sampai tembak.
Kesimpulan dari teori diatas, dimensi kreativitas menurut Takdir (2015) yaitu:
1. Ingin tahu
Rasa ingin tahu adalah suatu emosi atau sikap yang kuat untuk mengetahui sesuatu yang berkaitan dengan perilaku ingin tahu.
Indikatornya adalah: mencari informasi, berdiskusi.
2. Berani mengambil risiko
Risiko adalah tolak ukur seseorang. Orang yang mengambil risiko adalah mereka yang berusaha untuk menjaga semangat didalam dirinya ketika melalui langkah-langkah dan menikmati hasil usahanya.
Indikatornya adalah: senang terhadap tantangan, menerima kegagalan.
3. Skill
Skill adalah kemampuan untuk menggunakan akal, ide dan kreativitas dalam
mengerjakan, mengubah maupun untuk membuat sesuatu yang lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.
Indikator dari skill yaitu: disiplin, tingkat keterampilan.
4. Optimis
Optimis adalah orang yang selalu berpikir positif, berpengharapan (berpandangan) baik, dan yakin dalam menanggapi suatu hal.
Indikatornya adalah: optimis terhadap produk, optimis terhadap kemampuan.
2.1.2 Lingkungan bisnis
Menurut Buchory (2010) Lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat diperhitungkan didalam bisnis. Menurut Kotler & Keller (2012) lingkungan bisnis adalah bagian dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh terhadap rumusan strategi bisnis dalam rangka meningkatan kinerja bisnis Menurut Alma (2018) Lingkungan dalam bentuk role models juga berpengaruh terhadap minat berwirausaha biasanya melihat kepada orang tua, keluarga, teman dan pengusaha yang sukses. Menurut Alma (2018) pekerjaan orang tua sering terlihat bahwa ada pengaruh dari orangtua yang bekerja sendiri maka cenderung anaknya akan menjadi wirausaha. Situasi seperti ini sering kali memberikan inspirasi anak sejak kecil. Lingkungan masyarakat juga berpengaruh terhadap minat berwirausaha biasanya seorang yang tinggal di suatu daerah yang mayoritas wirausaha akan tertarik berwirausaha. Dorongan teman juga sangat berpengaruh terhadap semangat membuka usaha karena dapat berdiskusi lebih bebas, teman biasanya memberikan dorongan, pengertian, bahkan bantuan (Alma, 2018).
12
Menurut Suryana (2013) bahwa lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun penghambat jalannya perusahaan.
Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha adalah lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal adalah para pelaku yang secara langsung berkaitan dengan lingkungan yang mempengaruhi perusahaan. Lingkungan eksternal adalah kekuatan-kekuatan yang timbul dan berada diluar jangkauan serta biasanya terlepas dari situasi operasional perusahaan (Buchory & Saladin, 2010).
Berdasarkan teori diatas maka dimensi lingkungan bisnis menurut Robbins (2013) yaitu :
1. Lingkungan Spesifik
Meliputi kekuatan eksternal yang secara langsung mempengaruhi keputusan dan tindakan para wirausahawan, dan secara langsung relevan dengan pencapaian tujuan usaha tersebut. Lingkungan spesifik sebuah organisasi bersifat khas bagi organisasi itu sendiri. Lingkungan spesifik didalam penelitian ini yaitu, yang dimana suatu lingkungan atau daerah tersebut sudah dikenal dengan satu usaha yang sama. Indikator dari lingkungan spesifik yaitu: pesaing.
2. Daya saing
Daya saing adalah kemampuan dalam bersaing untuk merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Indikatornya adalah: kualitas, waktu, fasilitas, dan peralatan yang dimiliki.
3. Relasi
Relasi berarti hubungan, yaitu suatu kegiatan tertentu yang membawa kegiatan tertentu yang membawa akibat pada kegiatan lain. Indikator dari
relasi yaitu: mudah bergaul
2.1.3 Keberhasilan Usaha
Menurut Noor (2013) Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari sebuah bisnis dalam mencapai tujuannya, keberhasilan usaha adalah tujuan utama dari sebuah perusahaan atau bisnis yang segala aktivitas didalamnya ditunjukkan untuk mencapai suatu keberhasilan atau kesuksesan.
Dalam pengertian umum, keberhasilan menunjukkan suatu keadaan yang lebih baik atau unggul dari masa sebelumnya. Menurut Suyanto (2010) keberhasilan usaha industri kecil dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam pencapaian maksud dan tujuan yang diharapkan. Menurut Hutagalung (2010), sukses tidak terjadi secara kebetulan.
Secara instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah dari proses sistematis, Perjalanan panjang dan kerja keras. Sukses selalu diukur dengan uang, harta, jabatan, keluarga, ketenaran nama. Sukses besar berarti akumulasi dari kesemuannya. Menurut Suryana (2013), dimensi keberhasilan usaha yaitu:
1. Pendapatan
Adalah jumlah penerimaan bersih yang diterima oleh wirausahawan dari usahanya. Diantaranya adalah pendapatan usaha selama satu tahun. Dengan Indikator: laba.
2. Ketahanan usaha
Adalah lama usaha yang dijalankan oleh wirausahawan. Diantaranya adalah lama atau umur usaha yang dijalankan dan usaha pernah vakum atau
14
berhenti produksi. Dengan indikator: Jumlah toko, jumlah pelanggan, perluasan usaha, lokasi.
2.2 Penelitian Terdahulu
Adapun beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut:
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun) Judul Peneliti Variabel
Penelitian Hasil Penelitian 1 Ekasari &
Nurhasanah (2018)
Pengaruh Lokasi dan Kreativitas Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kawasan Wisata Gentala Arasi di Kota Jambi
Independen:
1. Lokasi 2. Kreativitas Dependen:
Keberhasilan Usaha
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lokasi dan Kreativitas bersama sama
berpengaruh positif signifikan terhadap keberhasilan usaha 2 Rosyafah
(2018)
Pengaruh Lingkungan Bisnis Terhadap Kinerja (Studi Pada Ukm Produk Unggulan Di Sidoarjo)
Independen:
Lingkungan Bisnis Dependen:
Kinerja Usaha
Hasil penelitian menunjukan bahwa Lingkungan bisnis berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja usaha
3 Huda,
Munandar&
Syamsinirwani (2018)
The effect of entrepreneurship competency and adaptability of bussines environment to financial performance of small an medium bussines units in bima city
Independen:
1. Kompetensi wirausaha 2. Lingkungan
bisnis Dependen:
Kinerja keuangan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan bisnis berpengaruh signifikan terhadap Kinerja keuangan.
4 Istifadah &
Tjakara (2017)
Kreativitas dan Inovasi pada Industri kreatif untuk meningkatkan daya saing dan Kesinambungan Pertumbuhan Ekonomi
Independen:
1. Kreativitas 2. Inovasi Dependen:
Daya saing
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas
berpengaruh positif signifikan terhadap daya saing
5 Ardiansyah (2017)
Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Para Pelaku Usaha Kuliner Di Seputaran Universitas Mulawarman Samarinda
Independen:
Karakteristik Kewirausahaan Dependen:
Keberhasilan Usaha
Hasil penelitian menunjukan bahwa Karakteristik Kewirausahaan berpengaruh positif signifikan terhadap keberhasilan usaha
Lanjutan Tabel 2.1
No Peneliti
(Tahun) Judul Peneliti Variabel
Penelitian Hasil Penelitian 6 Bagenda,
Sule, Febrian
& Sari (2016)
The Influence of Business Enivironment and Business Strategy on Business Perfomance
Independen:
1.Lingkungan Bisnis 2.Strategi Bisnis Dependen : Kinerja Usaha
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan binis berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja usaha 7 Tang Xiao
Hua, Kabia &
Arkady (2015)
Creativity & Innovation a Road Map to Business Success In Sierra Leone:
From Intuition to Process Management
Independen:
1.Kreativitas 2.Inovasi Dependen : Keberhasilan Usaha
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kreativitas
berpengaruh positif signifikan terhadap keberhasilan usaha 8 Essmui,
Berma, Shahadan, Shamsubarida
&Fauzi (2014)
The impact of business environment on firm’s employment growth.
Independen:
Lingkungan bisnis Dependen:
Pertumbuhan lapangan kerja.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan bisnis berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan lapangan kerja.
9 Sihombing (2013)
Pengaruh Kompetensi Wirausaha dan Lingkungan Bisnis Terhadap Keberhasilan Usaha pada Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Bisnis Ritel Di Wilayah Jakarta Timur)
Independen:
1. Kompetensi Wirausaha 2. Lingkungan
Bisnis Dependen : Keberhasilan usaha
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan bisnis berpengaruh positif signifikan terhadap Keberhasilan Usaha
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual dimaksudkan untuk menggambarkan paradigma penelitian sebagai jawaban atas masalah penelitian. Kerangka konseptual akan menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang diteliti yaitu variabel independen dan variabel dependen. Kerangka penelitian ini mempermudah jalan pemikiran terhadap permasalahan yang dibahas (Sugiyono, 2017).
Kerangka konseptual menggambarkan hubungan dari variabel independen
16
yaitu Kreativitas (X1), lingkungan bisnis (X2) dengan variabel dependen yaitu keberhasilan usaha (Y).
1. Hubungan Kreativitas terhadap keberhasilan usaha
Kreativitas menjadi faktor penting dalam meraih keberhasilan usaha. Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru, kreativitas sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dalam mengalami peluang (Suryana & Bayu, 2013).
Kemampuan dalam menciptakan dan mengembangkan ide-ide baru akan membuat wirausahawan mampu dalam meraih keberhasilan dalam usaha.
2. Hubungan Lingkungan bisnis terhadap keberhasilan usaha
Lingkungan bisnis juga menjadi faktor penting dalam meraih keberhasilan usaha. Menurut Buchory & Saladin (2010) lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat diperhitungkan dalam bisnis. Kemampuan dalam mengatasi tantangan dan ancaman dari perubahan lingkungan bisnis akan membuat wirausahawan mampu dalam meraih keberhasilan dalam usaha.
3. Hubungan Kreativitas, Lingkungan bisnis, terhadap keberhasilan usaha Kreativitas, dan Lingkungan bisnis menjadi faktor penting didalam sebuah usaha, karena suatu usaha jika ingin berhasil harus kreatif didalam membuat suatu produknya, lalu lingkungan bisnis juga sangat berpengaruh dalam meraih keberhasilan usaha, Wirausaha yang mampu mengembangkan dan menciptakan ide baru serta mampu mengatasi tantangan dan ancaman dari lingkungan bisnis akan mampu dalam meraih keberhasilan dalam usaha.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka
Lingkungan Bisnis
Keberhasilan Usaha Kreativitas
konseptual yang diajukan adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.7 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2017). Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sementara sebagai berikut
1. Kreativitas dan lingkungan bisnis secara serempak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha jok mobil di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota.
2. Kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha usaha jok mobil di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota.
3. Lingkungan bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha usaha jok mobil di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis.
Dilihat dari jenis penelitiannya, penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2017) penelitian asosiatif adalah suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hal ini dapat dilihat dari variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini, yaitu variabel Kreativitas (X1), Lingkungan bisnis (X2), serta variabel terikat yaitu keberhasilan usaha (Y).
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya kreativitas dan lingkungan bisnis pada usaha jok mobil di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota terhadap keberhasilan usaha.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pemilik bisnis jok mobil di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota, penelitian ini dilakukan dari bulan Januari 2020 sampai Agustus 2020.
3.3 Batasan Operasional
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu variabel bebas (independen variable), dan variabel terikat (dependent variable). Untuk menghindari pembahasan yang tidak tearah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya peneliti perlu
membatasi masalah yang dibahas, hanya pada:
1. Variabel bebas (Independent variable), yaitu variabel Kreativitas (X1), dan Lingkungan Bisnis (X2).
2. Variabel terikat (Dependent variable), yaitu Keberhasilan Usaha.
3.4 Operasionalisasi Variabel
Untuk menjelaskan variabel yang dimaksudkan dalam penelitian ini, maka perlu definisi operasional variabel dari masing-masing variabel sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Definisi operasional yaitu suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan memberikan arti dari membenarkan kegiatan atau suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini antara lain:
1. Variabel Bebas (X) yaitu Variabel yang tidak bergantung pada variabel lain, terdiri dari:
a. Kreativitas (X1)
Kreativitas adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam memcahkan masalah dan menemukan peluang. Kreativitas sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pada Bisnis Jok di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota.
b. Lingkungan bisnis (X2)
Lingkungan Bisnis merupakan salah satu faktor yang sangat diperhitungkan dalam pengelolaan kegiatan bisnis. Lingkungan bisnis sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pada Bisnis Jok di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota.
20
Variabel terikat yaitu variabel yang berpengaruh oleh variabel lain, yaitu Keberhasilan Usaha pada Bisnis Jok di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota. Keberhasilan usaha adalah keberhasilan dari sebuah bisnis dalam mencapai tujuannya.
2. Variabel Terikat (Y) yaitu Keberhasilan Usaha Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
ukur 1. Ingin tahu 1. Mencari informasi
2. berdiskusi
Kreativitas (X1)
Merupakan kemampuan untuk membuat kombinasi baru atau melihat hubungan baru antara unsur, data dan variabel yang sudah ada sebelumnya.
2. Berani mengambil resiko
1. Senang terhadap tantangan 2. Siap menerima
kegagalan
Likert 3. Skill 1. Disiplin
2. Tingkat keterampilan 1. Optimis terhadap
produk
2. Optimis terhadap kemampuan 4. Optimis
Lingkungan bisnis (X2)
Merupakan salah satu faktor yang sangat diperhitungkan di dalam bisnis.
1. Lingkungan
Spesifik 1. Pesaing
Likert 2. Daya saing
1. Kualitas 2. Waktu 3. Fasilitas
4. Peralatan yang dimiliki
Keberhasilan usaha (Y)
Merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan atau bisnis yang didalamnya ditunjukkan untuk mencapai suatu keberhasilan atau kesuksesan.
1. Pendapatan 1. Laba
Likert 2. Ketahanan
usaha
1. Jumlah toko 2. Jumlah pelanggan 3. Perluasan usaha 4. Lokasi
Sumber: Takdir (2015), Buchory (2010), Noor (2013)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan skala likert. Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Skala likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif suatu pertanyaan.
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
No Alternatif Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Diolah Peneliti (2020)
Responden dapat memberi jawaban, pada rentang jawaban yang sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Hal ini tergantung pada persepsi responden kepada yang dinilai. Jika responden memberi penilaian dengan huruf SS, berarti persepsi responden terhadap keberhasilan usaha sangat setuju, sedangkan bila memberi jawaban pada huruf KS berarti kurang setuju, dan bila memberi jawaban pada huruf STS, berarti persepsi responden terhadap keberhasilan usaha sangat tidak setuju.
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2017) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi objek yang mempunyai kualitas dan karakteristk tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Penentuan populasi merupakan tahapan penting dalam penelitian. Adapun
22
populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha Bisnis Jok di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota yang jumlahnya 33 Bisnis Jok.
3.6.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2017). Berdasarkan pengertian tersebut, maka jumlah sampel penelitian adalah 33 Bisnis Jok di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota.
Tabel 3.3
Daftar Bisnis Jok di Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota
No Nama tempat Alamat
1 Dandan Jok Mobil Jl. Laksana No. 18abc, Kota Matsum III Kec. Medan area, Kota Medan.
2 Darma Jaya Jl. Laksana No. 40, kota Matsum IV Kec. Medan area, Kota Medan.
3 Iqbal Jok Jl. Laksana No. 16E, Kota Matsum III, Kec. Medan area, Kota Medan.
4 Sentosa Jl. Laksana, Kota Matsum IV, Kec. Medan Area, Kota Medan.
5 Mitra Jok Jl. Laksana, Kota Matsum III, Kec. Medan Area, Kota Medan.
6 Anugerah Jl. Laksana, No. 17, Kota Matsum I, Kec. Medan Area, Kota Medan.
7 Putra Jaya Jl. Laksana No. 17, Kota Matsum I, Kec. Medan Area, Kota Medan.
8 Sekawan Auto Seat
Cover Jl. Laksana, Kota Matsum IV, Kec. Medan Area, Kota Medan.
9 Karona Auto Seat Cover
Jl. Laksana No. 16, Kotamatsum III, Kec. Medan Area, Kota Medan.
10 Cipta agung Jl. Laksana, Kota Matsum I, Kec. Medan Area, Kota Medan.
11 Rima Bekleding Auto Seat Cover
Jl. Laksana No. 5, Kota Matsum I, Kec. Medan Area, Kota Medan.
12 Hawaii Jok mobil Jl. Laksana No. 33, Kota matsum III, Kec. Medan Area, Kota Medan.
13 Adek Rinjani Auto
seat cover Jl. Laksana, Kota Matsum IV, Kec. Medan Area, Kota Medan.
14 Arkana Jok Mobil Jl. Amaliun, Kota Matsum IV, Kec. Medan Area, Kota Medan.
Lanjutan Tabel 3.3
No Nama tempat Alamat
15 Purnama Jok Mobil Jl. Laksana No. 3C, Kota Matsum I, Kec. Medan Area, Kota Medan.
16 Galaxi Jok Mobil Jl. Bakaran Batu No.4, Sei Rengas Permata, Kec. Medan Area, Kota Medan.
17 Halat Audio Jl. Halat No. 64C, Kota Matsum II, Kec. Medan Area, Kota Medan.
18 Chandra Jok Mobil Jl. Panglima Denai No. 60, Denai, Kec. Medan Denai, Kota Medan.
19 Bukit Cermin Jok Jl. Panglima Denai No. 47, Denai, Kec. Medan Denai, Kota Medan.
20 Temex Jok Jl. Tuba II No. 67, Tegal Sari Mandala III, Kec. Medan Denai, Kota Medan.
21 Tepoz Jok Jl. Denai No.102, Tegal Sari Mandala I, Kec. Medan Denai, Kota Medan.
22 Nawan Jok Jl. Panglima Denai No.8, Kec. Medan Denai, Kota Medan.
23 Frendy Interior Jl. Panglima Denai, Kec. Medan Denai, Kota Medan.
24 Kin Jaya Jl. Semarang No. 69, Ps. Baru, Kec. Medan Kota, Kota Medan.
25 Mustang Auto Interior Jl. Ir. H Juanda Baru, Ps. Merah, Kec. Medan Kota, Kota Medan.
26 Techno Soundwork Jl. Sutrisno No.15 E, Sei Rengas I, Kec. Medan Kota, Kota Medan.
27 Aman Bekleding Jl. Sun Yat Sen No. 74, Kec. Medan Kota
28 Yusuf Jok Mobil Jl. Sun Yat Sen No.80, Sei Rengas I, Kec. Medan Kota, Kota Medan
29 Sogo Jaya Jl. Semarang No.54-56, Ps. Baru, Kec. Medan Kota, Kota Medan.
30 Audio Variasi Jl. Bogor No. 86, Ps Baru, Kec. Medan Kota, Kota Medan.
31 Era Jaya Motor Jl. Semarang No.46 A, Ps. Baru, Kec. Medan Kota, Kota Medan.
32 Raja Motor Jl. Sisingamangaraja, Teladan Bar., Kec. Medan Kota.
33 Sm Audio Jl. Sisingamangaraja No.22/350 D, Siti Rejo I, Kec. Medan Kota, Kota Medan.
sumber: Diolah Peneliti (2020)
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan penyebaran kuesioner/angket kepada pemilik Bisnis Jok di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
24
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain ini kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
3.8 Uji Validitas dan Reabilitas 3.8.1 Uji Validitas
Penyebaran kuesioner untuk uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 30 pemilik usaha jok mobil yang berada di Kecamatan Medan Petisah, dan Medan Barat. Dengan n= 30, df = n-2 = 30-2= 28, maka a = 0.05 diperoleh rtabel = 0,361. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan kepada 30 pemilik Bisnis Jok yang berada di kawasan Medan Petisah dan Medan Barat. Kriteria pengujian validitas adalah:
1. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka pernyataan tersebut valid.
2. Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel maka pernyataan tersebut tidak valid.
Tabel 3.4
Uji Validitas Kuesioner Mengenai Kreativitas
No Item rxy rtabel 5% (30) Keterangan
1 0,777 0,361 Valid
2 0,461 0,361 Valid
3 0,778 0,361 Valid
4 0,690 0,361 Valid
5 0,775 0,361 Valid
6 0,822 0,361 Valid
7 0,642 0,361 Valid
8 0,392 0,361 Valid
Sumber: Lampiran 2
Tabel 3.5
Uji Validitas Kuesioner Mengenai Lingkungan Bisnis
No Item rxy rtabel 5% (30) Keterangan
1 0,535 0,361 Valid
2 0,703 0,361 Valid
3 0,528 0,361 Valid
4 0,716 0,361 Valid
5 0,504 0,361 Valid
6 0,618 0,361 Valid
7 0,678 0,361 Valid
Sumber: Lampiran 2
Tabel 3.6
Uji Validitas Kuesioner Mengenai Keberhasilan Usaha
No Item rxy rtabel 5% (30) Keterangan
1 0,513 0,361 Valid
2 0,535 0,361 Valid
3 0,680 0,361 Valid
4 0,644 0,361 Valid
5 0,849 0,361 Valid
Sumber: Lampiran 2
Pada Tabel 3.4 dinyatakan bahwa seluruh butir pernyataan memiliki nilai r hitung ≥ r tabel (0,361) Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa seluruh pernyataan adalah valid. Pada Tabel 3.5 dinyatakan bahwa seluruh butir pernyataan memiliki nilai r hitung ≥ r tabel (0,361) Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa seluruh pernyataan adalah valid. Pada Tabel 3.6 dinyatakan bahwa seluruh butir pernyataan memiliki nilai r hitung ≥ r tabel (0,361) Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa seluruh pernyataan adalah valid.
3.8.2 Uji Reabilitas
Menurut Ghozali (2016) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
26
Suatu kuesioner dikataka reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah one shot atau pengukuran sekali saja, dimana pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Reliabilitas diukur dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0, 70 Nunnaly dalam (Ghozali, 2016).
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha
N of
Items Cut Off Keterangan
X1 0,786 8 0,70 Reliabel
X2 0,717 7 0,70 Reliabel
Y 0,737 5 0,70 Reliabel
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan Tabel 3.7 diketahui nilai Cronbach’s Alpha pada X1 sebesar (0,786) > dari 0,7, X2 sebesar (0,717) > dari 0,7 dan Y sebesar (0,731) > dari 0,7 maka kuesioner penelitian bersifat reliabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.
3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Analisis Deskriptif
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis deskriptif, yaitu dengan 33 kuesioner yang diisi oleh pemilik Bisnis Jok di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota. Statistik deskriptif
memberikan gambaran mengenai suatu data. Dalam hal ini, statistik deskriptif menjelaskan mengenai karakteristik responden dalam variabel yang digunakan.
3.9.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua (Sugiyono, 2017).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan persamaan regresi linear berganda karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari satu. Adapun persamaan regresi linear berganda menurut Sugiyono (2017) dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + Ɛ Keterangan:
Y = Keberhasilan Usaha X1 = Kreativitas
X2 = Lingkungan bisnis β0 = Koefisien Konstanta β1- β2 = Koefisien regresi X1 dan X2
Ɛ = Residual
3.10 Uji Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel
28
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistika. Analisis grafik cara termudah untuk melihat normalitas residual yaitu dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garil lurus diagonal, dan ploating data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.sedangkan uji statistika yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistika non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K- S). Dikatakan bahwa residual terdistribusi secara normal apabila memiliki tingkat signifikan (α) > 0.05 (Ghozali, 2016).
3.10.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2016). Jika variance dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut sebagai Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka ini mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2016) salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan meregresi nilai absolute residual terhadap variabel independen dengan persamaan sebagai berikut:
│Ut│= ɑ + βXt + vt
Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi Heteroskedastisitas. Suatu model regresi dinyatakan tidak mengandung Heteroskedastisitas jika variabel independen tidak signifikan secara statistik mempengaruh variabel dependen.
Hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 persen (Ghozali, 2016).
3.10.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel bebas satu terhadap variabel bebas lainnya. Menurut Ghozali (2016) uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas diantara variabel independen dapat diliat dari Tolerance dan nilai VIF. Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan regresi terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijeaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan
30
nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Sebaliknya, model regresi yang bebas dari multikolinieritas adalah model yang memiliki nilai tolerance > 0.1 atau nilai VIF < 10 (Ghozali, 2016).
3.11 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2016). Nilai R2 yang kecil menunjukan bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Kelemahan dari koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model.
Setiap penambahan variabel independen maka R2 pasti akan meningkat tanpa mempedulikan apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, digunakanlah model adjusted R2 model ini dapat naik turun apabila ada suatu variabel independen yang ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2016).
3.12 Pengujian Hipotesis
3.12.1 Uji Signifikansi Serempak (Uji F)
Menurut Ghozali (2016) uji F menunjukkan apakah semua variabel independen atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama sama atau serempak terhadap variabel dependen atau
variabel terikat. Kaidah pengujian signifikasi secara manual adalah dengan menggunakan tabel F, Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:
1. H0: β1 = β2 = 0, artinya Kreativitas dan Lingkungan bisnis secara serempak tidak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha pada bisnis jok di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota.
2. Ha: Minimal satu β1 ≠ 0, artinya Kreativitas dan Lingkungan bisnis secara serempak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha pada bisnis Jok di Kecamatan Medan Area, Medan Denai, dan Medan Kota.
Menurut Sugiyono (2017) Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1. H0 diterima jika F hitung ≤ F tabel atau sig. F ≥ α (0,05)
2. H0 ditolak (Ha diterima), jika F hitung > F tabel atau sig. F < α (0,05)
3.12.2 Uji Signifikasi Parsial (Uji-t)
Menurut Ghozali (2016) menyatakan uji t bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Model hipotesis yang digunakan dalam uji statistik-t ini adalah:
1. Pengaruh Kreatifitas (X1) terhadap Keberhasilan Usaha (Y)
H0 : β < 0, artinya Kreativitas tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha.
H1 : βi > 0, artinya Kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.
2. Pengaruh Lingkungan bisnis (X2) terhadap Keberhasilan Usaha (Y)
H0 : βi < 0, artinya Lingkungan Bisnis berpengaruh positif dan tidak
32
signifikan terhadap keberhasilan usaha.
H1 : βi > 0, artinya Lingkungan Bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.
Kriteria penerimaan atau penolakan H0 yaitu sebagai berikut:
1. H0 diterima jika thitung ≤ ttabel atau sig. t ≥ ɑ (0,05)
2. H0 ditolak (Ha diterima), jika thitung > ttabel atau sig. t < ɑ (0,05)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Usaha Jok Mobil
Usaha jok mobil adalah sebuah jasa yang menawarkan memperbaiki atau memodifikasi jok mobil yang rusak maupun yang tidak rusak dengan bertujuan untuk memperindah bagian interior suatu mobil dan menambah kenyamanan bagi pemilik mobil. Usaha jok mobil juga memiliki beberapa fungsi seperti memperbaiki jok mobil yang sudah mulai koyak dikarnakan penggunaan yang bertahun-tahun, menambah busa jok agar pengendara atau pemilik mobil nyaman mengendarakan mobilnya. Harga untuk jasa melapis jok mobil inipun tidaklah murah, harganya berkisar Rp 1.500.000 – Rp 10.000.000 bahkan tergantung dari kualitas bahan yang digunakan oleh konsumen. Usaha jok mobil ini tidaklah hanya mengerjakan jok mobil saja, ada beberapa yang bisa dikerjakan juga di usaha jok mobil ini seperti mengerjakan plafon (bagian atas interior) mobil, mengerjakan alas dasar (bagian bawah) mobil, sofa atau tempat duduk rumah.
1. Jok mobil
Pada umumnya mobil adalah suatu kendaraan yang digunakan banyak orang sebagai alat transportasi. Pada umumnya para anak muda juga modifikasi mobilnya salah satunya dibagian interior. Pengusaha jok mobil juga bisa memodifikasi jok mobil seperti pergantian kain jok menggunakan kulit dan sesuai warna yang diinginkan, membuat jok mobil model sofa, pemberian motif-motif jahitan jok, bahkan hingga memperbaiki jok mobil yang sudah mulai rusak juga seperti penambahan busa dan pergantian kain agar kembali