• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.2. Hasil Penelitian

4.2.7. Distribusi Responden terhadap Variabel Keselamatan Pasien

Pada Tabel 4.12. menunjukkan hasil penelitian berdasarkan variabel keselamatan pasien rawat inap di RS Islam Malahayati, dalam hal perawat melaksanakan pelayanan kepada pasien yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat dari suatu tindakan, mayoritas sebanyak 72 orang (92,3%) menjawab tidak pernah, 4 orang (5,1%) kadang-kadang dan 2 orang (2,6%) sering terjadi. Melaksanakan pelayanan kepada pasien yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, sebanyak 22 orang (28,2%) menjawab tidak pernah, 53 orang (67,9%) kadang-kadang, dan 3 orang (3,8%) menjawab sering.

Mengidentifikasi pasien dengan nomor kamar, sebanyak 14 orang (17,9%) menjawab tidak pernah, 17 orang (21,8%) kadang-kadang, 36 orang (46,2) sering dan 11 orang (14,1%) selalu mengidentifikasi pasien dengan nomor kamar. Pasien yang dirawat tidak di pasang gelang identitas pasien, sebanyak 66 orang (84,6%) menjawab tidak pernah, 12 orang (15,4%) menjawab kadang-kadang. Dalam hal perawat salah mengidentifikasi pasien yang dapat mengakibatkan KTD, mayoritas menjawab tidak pernah sebanyak 77 orang (98,7%) dan minoritas menjawab sering sebanyak 1 orang (1,3%). Perawat menjelaskan manfaat gelang identitas pasien, sebanyak 2 orang (2,6%) tidak pernah melakukan, 2 orang (2,6%) kadang-kadang, dan mayoritas sebanyak 43 orang (55,1%) menjawab sering dan 31 orang (39,7%) menjawab selalu. Dalam hal perawat menanyakan identitas sebelum memberikan

pemberian obat, darah, atau produk darah, sebanyak 2 orang (2,6%) tidak pernah, 4 orang (5,1%) sering dan mayoritas sebanyak 72 orang (92,35) menjawab selalu. Sebanyak 2 orang (2,6%) menjawab tidak pernah, 7 orang (9%) menjawab sering dan mayoritas sebanyak 69 orang (88,5%) menjawab selalu menanyakan identitas sebelum pemberian pengobatan dan tindakan/prosedur.

Perawat tidak menyebut nama pasien ketika berkomunikasi dengan dokter, mayoritas sebanyak 59 orang (75,6%) menjawab tidak pernah, dan minoritas 19 orang (24,4%) menjawab selalu. Saat bertelepon dengan dokter, perawat memastikan nama dokter yang diajak bicara, sebanyak 2 orang (2,6%) menjawab tidak pernah, 5 orang (6,4%) menjawab kadang-kadang , 44 orang (56,4%) menjawab sering dan 27 orang (34,6%) menjawab selalu.

Mayoritas sebanyak 76 orang (97,4%) menjawab tidak pernah salah memberikan obat kepada pasien sehingga pasien mengalami gangguan kesehatan diluar penyakitnya, sebanyak 1 orang (1,3%) menjawab kadang-kadang dan 1 orang (1,3%) menjawab selalu. Mayoritas sebanyak 62 orang (79,5%) menjawab tidak pernah salah menulis nama obat yang diinstruksikan dokter dan minoritas sebanyak 16 orang (20,5%) menjawab kadang-kadang. Dalam hal terjadi kesalahan dalam menulis instruksi dokter ke rekam medis pasien lain, mayoritas sebanyak 76 orang (97,4%) menjawab tidak pernah dan minoritas sebanyak 2 orang (2,6%) menjawab kadang-kadang. Dalam hal perawat tidak menjalankan instruksi dokter karena tidak membaca rekam medis sehingga menyebabkan cedera pada pasien, seluruhnya

(100%) menjawab tidak pernah. Berkomunikasi tidak dengan teknik SBAR dengan dokter sehingga mengakibatkan cedera pada pasien, mayoritas sebayak 77 orang (98,7%) menjawab tidak pernah dan sebanyak 1 orang (1,3%) menjawab selalu. Perawat salah memberikan obat karena salah mendengar nama obat yang disebutkan dokter, mayoritas sebanyak 77 orang (98,7%) menjawab tidak pernah dan sebanyak 1 orang (1,3%) menjawab selalu.

Perawat memisahkan obat yang perlu diwaspadai dari obat yang biasa digunakan, sebanyak 13 orang (16,7%) menjawab kadang-kadang, 25 orang (32,1%) menjawab sering dan mayoritas sebanyak 40 orang (51,3%) menjawab selalu. Sebanyak 6 orang (7,7%) menjawab kadang-kadang, 40 orang (51,3%) menjawab sering dan 32 orang (41,0%) menjawab selalu menyimpan elektrolit konsentrat dan diberi label yang jelas dan disimpan pada area yang dibatasi.

Perawat mengetahui area yang akan di operasi pada pasien, sebanyak 6 orang (7,7%) menjawab kadang-kadang, 19 orang (24,4%) menjawab sering dan 53 orang (67,9%) menjawab selalu. Sebanyak mayoritas 60 orang (76,9%) menjawab selalu memastikan pasien mengetahui rencana tindakan operasi yang akan dilakukan pada pasien, sedangkan 17 orang (21,8%) menjawab sering dan sebanyak 1 orang (1,3%) menjawab kadang-kadang.

Dalam hal mencuci tangan sebelum melakukan tindakan kepada pasien, sebanyak 27 orang (34,6%) menjawab kadang-kadang, 29 orang (37,2%) menjawab sering dan 22 orang (28,2%) menjawab selalu. Mencuci tangan sebelum melakukan

tindakan yang aseptic, sebanyak mayoritas 51 orang (64,5%) menjawab selalu dan sebanyak 27 orang (34,6%) menjawab sering. Mayoritas sebanyak 71 orang (91,0%) dan minoritas sebanyak 7 orang (9,0%) menjawab sering mencuci tangan setelah terpapar dengan cairan tubuh yang beresiko. Sedangkan dalam hal mencuci tangan setelah menyentuh pasien, sebanyak 22 orang (28,25) menngatakan selalu, 30 orang (38,5%) menjawab sering dan 26 orang (33,35) menjawab kadang-kadang. Mencuci tangan setelah menyentuh areal sekeliling pasien, sebanyak 22 orang (28,2%) menjawab selalu, 12 orang (15,4%) menjawab sering dan 43 orang (55,1%) menjawab kadang-kadang serta 1 orang (1,3%) menjawab tidak pernah.

Pasien yang dirawat dilakukan asessment awal resiko pasien jatuh, sebanyak 20 orang (25,6%) menjawab selalu, 15 orang (19,2%) menjawab sering, 41 orang (52,65) menjawab kadang-kadang dan 2 orang (2,6%) menjawab tidak pernah. Sedangkan dalam hal melakukan assessment ulang resiko pasien jatuh terhadap pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan, sebanyak 19 orang (24,4%) menjawab selalu, 5 orang (6,4%) menjawab sering, 52 orang (66,7%) menjawab kadang-kadang dan 2 orang (2,6%) menjawab tidak pernah.

Tabel 4.12. Distribusi Responden terhadap Variabel Keselamatan Pasien

No. Keselamatan Pasien

Jawaban

Total Tidak

Pernah

Kadang-Kadang Sering Selalu

n % n % n % n % n %

1. Melaksanakan pelayanan kepada pasien yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat dari suatu tindakan 72 92,3 4 5,1 2 2,6 78 100 2. Melaksanakan pelayanan kepada pasien yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil 22 28,2 53 67,9 3 3,8 78 100 3. Mengidentifikasi pasien dengan nomor kamar

14 17,9 17 21,8 36 46,2 11 14,1 78 100

4. Pasien yang dirawat tidak dipasang gelang identitas pasien

66 84,6 12 15,4 78 100

5. Salah

mengidentifikasi pasien yang dapat mengakibatkan KTD 77 98,7 1 1,3 78 100 6. Menjelaskan manfaat gelang identitas pasien 2 2,6 2 2,6 43 55,1 31 39,7 78 100 7. Menanyakan identitas sebelum memberikan pemberian obat, darah, atau produk darah 2 2,6 0 0 4 5,1 72 92,3 78 100 8. Menanyakan identitas sebelum pemberian pengobatan dan tindakan / prosedur 2 2,6 0 0 7 9,0 69 88,5 78 100

Tabel 4.12. (Lanjutan)

No. Keselamatan Pasien

Jawaban

Total Tidak

Pernah

Kadang-Kadang Sering Selalu

n % n % n % n % n %

9. Tidak menyebut nama pasien ketika berkomunikasi dengan dokter 59 75,6 0 0 0 0 19 24,4 78 100 10. Saat bertelepon dengan dokter, memastikan nama dokter yang diajak bicara.

2 2,6 5 6,4 44 56,4 27 34,6 78 100

11. Salah memberikan obat kepada pasien sehingga pasien mengalami gangguan kesehatan di luar penyakitnya

76 97,4 1 1,3 0 0 1 1,3 78 100

12. Salah menulis nama obat yang diinstruksikan dokter 62 79,5 16 20,5 0 0 0 0 78 100 13. Terjadi kesalahan dalam menulis instruksi dokter ke rekam medis pasien lain 76 97,4 2 2,6 0 0 0 0 78 100 14. Tidak menjalankan instruksi dokter karena tidak membaca rekam medis sehingga menyebabkan cedera pada pasien 78 100 0 0 0 0 0 0 78 100 15. Berkomunikasi tidak dengan teknik SBAR dengan dokter sehingga mengakibatkan cedera pada pasien

Tabel 4.12. (Lanjutan)

No. Keselamatan Pasien

Jawaban

Total Tidak

Pernah

Kadang-Kadang Sering Selalu

n % n % n % n % n %

16. Salah memberikan obat karena salah mendengar nama obat yang disebutkan dokter

77 98,7 0 0 0 0 1 1,3 78 100

17. Memisahkan obat yang perlu

diwaspadai dari obat yang biasa digunakan

0 0 13 16,7 25 32,1 40 51,3 78 100

18. Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit rawat inap diberi

label yang jelas, dan 0 disimpan pada area yang dibatasi ketat

(restricted).

0 6 7,7 40 51,3 32 41 78 100

19. Mengetahui area yang akan di operasi pada pasien

0 0 6 7,7 19 24,4 53 67,9 78 100

20. Memastikan pasien mengetahui rencana tindakan operasi yang akan dilakukan pada pasien 0 0 1 1,3 17 21,8 60 76,9 78 100 21. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan kepada pasien 0 0 27 34,6 29 37,2 22 28,2 78 100 22. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan yang aseptic

0 0 0 0 27 34,6 51 65,4 78 100

23. Mencuci tangan setelah terpapar dengan cairan tubuh yang beresiko

Tabel 4.12. (Lanjutan)

No. Keselamatan Pasien

Jawaban

Total Tidak

Pernah

Kadang-Kadang Sering Selalu

n % n % n % n % n % 24. Mencuci tangan setelah menyentuh pasien 0 0 26 33,3 30 38,5 22 28,2 78 100 25. Mencuci tangan setelah menyentuh areal sekeliling pasien 1 1,3 43 55,1 12 15,4 22 28,2 78 100

26. Pasien yang dirawat dilakukan asesmen awal resiko pasien jatuh

2 2,6 41 52,6 15 19,2 20 25,6 78 100

27. Melakukan asesmen ulang resiko pasien jatuh terhadap pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan.

2 2,6 52 66,7 5 6,4 19 24,4 78 100

Pada Tabel 4.13. berdasarkan variabel keselamatan pasien mayoritas tingkat kategori baik sebanyak 22 orang (28,2%) dan minoritas kategori tidak baik sebanyak 56 orang (71,8%).

Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kategori Keselamatan Pasien Rawat Inap di RS Islam Malahayati

No. Kategori f %

1. Baik 22 28,2

2. Tidak Baik 56 71,8

Dokumen terkait