• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

3. Dividen

Menurut Rahardjo (2013:132) Rasio Pembayaran Dividen (Divident Payout Ratio) mengukur porsi penghasilan yang dibayarkan dalam dividen. Investor yang mencari pertumbuhan dalam harga pasar akan mengharapkan rasio ini kecil, sebaliknya investor yang mencari dividen akan mengharapkan rasio besar. Rasio pembayaran dividen dapat dihitung dengan membagi dividen perlembar saham dengan penghasilan per lembar saham (dalam hal ini saham biasa). Adapun rumus untuk mencari Dividen Payout Ratio (DPR) adalah sebagai berikut:

DPR =

4. Dividen Yield Ratio (DYR)

Rasio hasil dividen (Dividen Yield Ratio) dapat diperoleh dengan membagi dividen perlembar saham dengan harga pasar perlembar saham. Pendekatan ini bedasarkan pada perkiraan dividen yang dibayarkan untuk satu tahun dan hasilnya dibandingkan dengan tingkat bunga umum di pasar (risk free rate) (Sudirman, 2015:68).

Dari segi investor, rasio ini cukup berati karena dividen yield merupakan sebagian dari total return yang akan diperoleh investor. Bagian return yang lain adalah capital gain, yang diperoleh dari selisih positif antara harga jual dengan harga beli. Apabila selisih negatif yang terjadi, maka terjadi capital

loss. Biasanya perusahaan yang mempunyai prospek

pertumbuhan yang tinggi akan mempunyai dividen yield yang rendah, karena dividen sebagian besar akan diinvestasikan kembali. Kemudian, karena perusahaan dengan prospek yang tinggi akan mempunyai harga saham yang tinggi, yang berati pembaginya tinggi, maka dividen yield untuk perusahaan semacam itu akan cendrung lebih rendah (Hanafi, 2017: 43).

Adapun rumus untuk mencari Dividen Yield Ratio (DYR) adalah sebagai berikut:

DYR =

×100%

3. Dividen

a. Pengertian Dividen

Menurut Weston an Copeland dalam Rodoni (2010) adalah keuntungan perusahaan yang berbentuk perseroan tebatas yang diberikan kepada pemegang saham.

Dividen ditentukan berdasarkan dalam rapat umum anggota pemegang saham dan jenis pembayarannya tergantung kepada

kebijakan pemimpin. Dengan demikian kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan .

Dividen adalah distribusi proporsional dari aktiva kepada pemegang saham untuk memenuhi klaim mereka atas laba yang diperoleh. Dividen hampir selalu dibagikan dalam bentuk uang tunai. Dewan direksi mengumumkan pembagian dividen pada tanggal yang disebut tanggal pengumuman. Direksi menetukan tanggal pencatatan, yaitu tanggal di masa mendatang untuk pemegang saham yang berhak menerima dividen.

Seseorang yang memegang saham pada tanggal pengumuman tetapi menjualnya sebelum tanggal pencatatan tidak akan menerima dividen. Seseorang yang memilikinya pada tanggal pencatatan berhak atas dividen tersebut. Tanggal pembayaran adalah saat dimana cek dikirimkan kepada pemegang saham yang umumnya berselang beberapa hari atau minggu dari tanggal pencatatan. Ada kalanya pemegang saham perseroan terdiri jutaan investor yang semuanya akan dikirimi dividen. Pengumuman direksi menentukan besarnya dividen, dan sejak itulah dividen menjadi kewajiban perseroan.

b. Jenis-jenis dividen

Dividen yang didistribusikan kepada pemegang saham ada beberapa jenis (Hery,2009:111) diantaranya:

1. Dividen Tunai (cash dividend)

Pada umumya dividen yang disenangi oleh investor adalah dividen yang dibayarkan tunai dalam bentuk kas. Pengumuman dividen tunai adalah suatu kewajiban, sebab pembayaran harus segera dilakukan, dan biasanya diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar.

2. Dividen Properti

Dividen yang dibayarkan perusahaan dalam bentuk aktiva selain kas, sering juga disebut sebagai divident in kinds. Aktiva yang sering diserahkan sebagai dividen dapat berbentuk ketersediaan barang, gedung, tanah atau investasi. Pembagian dividen dalam bentuk ini dilakukan karena perusahaan sudah lama tidak membagikan dividen, atau uang tunai yang dimiliki perusahaan akan digunakan untuk kegiatan yang lain. Selain itu, perusahaan memiliki aktiva kas yang cukup.

3. Dividen Likuidasi

Dividen yang tidak didasarkan pada laba ditahan kadang-kadang disebut dividen likuidasi. Dividen likuidasi merupakan pengembalian dari investasi pemegang saham yang bukan dari laba. Dalam kondisi ini, jumlah dividen yang diumumkan dapat melebihi jumlah akumulasi laba yang dihasilkan perusahaan. Dividen yang tidak didasarkan akumulasi laba yang dihasilkan perusahaan harus diperlakukan sebagai pengurangan modal penyertaan.

4. Dividen Skrip atau Wesel

Dividen skrip juga disebut kewajiban dividen berbentuk wesel promes yang disebut skrip. Pengumuman skrip biasanya berati bahwa dalam waktu yang relatif lama akan terbentang antara pengumuman dan pembayaran.

5. Dividen Saham

Merupakan pembayaran berupa saham biasa tambahan kepada para pemegang saham. Dividen ini tidak lebih dari sekedar perpindahan catatan pembukuan dalam akun ekuitas pemegang saham dineraca perusahaan. Proporsi kepemilikan pemegang saham dalam perusahaan tetap tidak berubah. Badan pengatur akuntansi membedakan antara dividen saham kecil

(small-percentage stock dividens) dengan dividen saham besar (large-percentage stock dividens).

c. Langkah-langkah Pembayaran Dividen

Langkah-langkah atau prosedur pembayaran dividen adalah pengumuman emiten atas dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham yang disebut juga dengan tanggal pengumuman dividen. Adapun rincian tanggal yang perlu diperhatikan dalam pembayaran dividen (Munawir, 2010: 47) adalah sebagai berikut: 1) Tanggal pengumuman (declaration date)

Tanggal pengumuman merupakan tanggal yang mana secara resmi diumumkan oleh emiten tentang bentuk dan besarnya serta jadwal pembayaran dividen yang akan dilakukan. Pengumuman ini biasanya untuk pembagian dividen regular. Isi penguman tersebut menyampaikan hal-hal yang dianggap penting yakni: tanggal pencatatan, tanggal pembayaran, besarnya dividen kas per lembar.

2) Tanggal pencatatan (date of record)

Pada tanggal ini perusahaan melakukan pencatatan nama-nama pemegang saham. Para pemilik saham yang terdaftar pada daftar pemegang saham tersebut diberi hak, sedangkan pemegang saham yang tidak terdaftar pada tanggal pencatatan tidak diberikan hak untuk memperoleh dividen.

3) Tanggal cum-dividend

Tanggal ini merupakan tanggal hari terakhir perdagangan saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen baik dividen tunai maupun dividen saham

4) Tanggal ex-dividend

Tanggal perdagangan saham tersebut sudah melekat lagi hak untuk memperoleh dividen. Jadi jika investor membeli saham pada tanggal ini atau sesudahnya, maka investor tersebut tidak dapat mendaftarkan namanya untuk mendapatkan dividen.

5) Tanggal Pembayaran (payment date)

Tanggal ini merupakan saat pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham yang telah mempunyai hak atas dividen. Jadi pada tanggal tersebut, para investor sudah dapat mengambil dividen sesuai dengan bentuk dividen yang telah diumumkan oleh emite (dividen tunai dan dividen saham).

d. Pola Pembayaran Dividen

Keputusan mengenai dividen payout ratio adalah keputusan yang menyangkut bagaimana cara dan dalam bentuk apa dividen dibayarkan kepada pemegang saham. Ada beberapa pola pembayaran dividen yang dapat dipilh sebagai alternatif dividen payout ratio perusahaan, (Munawir, 2010:50-51) yaitu :

1. Stable and Occasionally Increasing Dividend per-share

Kebijakan ini menetapkan dividen per saham yang stabil, selama tidak ada peningkatan yang permanen dalam earning power dan kemampuan membayar dividen. Manajemen akan menaikkan dividen, jika ada keyakinan bahwa tingkat yang lebih tinggi tersebut dapat dipertahankan. Hal ini dilandasi adanya psikologi pemegang saham, dimana bila dividen naik maka akan menaikkan juga harga saham dan sebaliknya.

2. Stable Dividend per-share

Dasar pemikirannya adalah bahwa pasar mungkin akan menilai suatu saham lebih tinggi bila dividen yang diharapkan tetap stabil dari pada bila dividen berfluktuasi. Perusahaan yang memilih cara ini akan membayar dividen dalam jumkah yang tetap (stable amount) dari tahun ke tahun.

3. Stable Payout Ratio

Dalam pola pembayaran dividen ini, jumlah dividen dihitung bedasar suatu presentase tetap (constant) dari laba (earning).

Bila laba berfluktuasi, maka jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham akan ikut berfluktuasi.

4. Regular Dividend plus Extras

Dalam cara ini, dividen regular ditetapkan dalam jumlah yang diyakini oleh manajemen mampu dipertahankan di masa mendatang tanpa menghiraukan fluktuasi laba dan kebutuhan investasi modal. Bila tambahan kas tersedia, perusahaan memberikan dividen ekstra (bonus) kepada pemegang saham. Pola ini mengakui bahwa dividen mempunyai kandungan informasi, sehingga dengan pemberian dividen ekstra dapat menarik minat pemodal yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan harga saham.

5. Fluctuating Dividen ds and Payout Ratio

Dalam pola pembayaran ini besarnya dividen dan payout ratio disesuaikan dengan perubahan laba dan kebutuhan investasi modal perusahaan untuk setiap periode. Oleh karena itu besar dividen dan payout ratio yang dibayarkan berfluktuasi mengikuti fluktuasi laba dan kebutuhan investasi.

Dokumen terkait