• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Landasan teori

2.2.6 Dividen

2.2.6.1 Pengertian Dividend

Menurut Siegel Joel dan Shim Jae.k (2000:152) yang dimaksud dengan deviden adalah pembagian penghasilan yang dibayarkan kepada para pemegang saham berdasarka pada banyaknya saham yang dimiliki. Menurut Sunariyah (2001 : 34) devidend adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemilik saham. Akan tetapi sering kali keuntungan perusahaan tidak dibagi kedalam devidend melainkan sebagian dari itu digunakan lagi untuk memperbesar usaha perusahaan.

Pernyataan Boediono (2004:15) devidend adalah pembagian keuntungan dari perusahaan penerbit saham kepada para pemegang saham secara pro data. Dividend merupakan salah satu daya tarik mengapa seorang investor membeli saham.

Dapat disimpulkan bahwa devidend adalah keuntungan yang diberikan oleh emiten kepada para pemegang saham atas dana yang telah di investasikan ke dalam perusahaan.

2.2.6.2Bentuk-bentuk Dividend 1. Cash Dividend

Ialah dividend yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya dalam bentuk uang tunai (cash). Pada waktu rapat pemegang saham, perusahaan memutuskan bahwa sejumlah tertentu dari laba perusahaan akan dibagi dalam bentuk cash dividend. Perusahaan hanya berkewajiban membayar dividen setelah perusahaan tersebut mengumumkan akan membayar dividen. Dividend dibayarkan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham. Pembayaran dividen dapat dilakukan oleh perusahaan sendiri atau melalui pihak lain, umpamanya bank. Cara yang kedua biasanya yang dipilih perusahaan karena bank mempunyai banyak cabang, sehingga memudahkan pemegang saham yang mungkin sekali tersebar luas di seluruh Indonesia (Arief Suaidi, 2004: 230). Yang perlu diperhatikan oleh pimpinan

perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya dividen kas adalah apakah jumlah kas yang ada mencukupi untuk pembagian dividen tersebut.

2. Script Dividend

Adalah suatu surat tanda kesediaan membayar sejumlah uang tertentu yang diberikan perusahaan kepada para pemegang saham sebagai dividen. Surat ini berbunga sampai dengan dibayarkannya uang tersebut kepada yang berhak. Script dividen seperti ini biasanya dibuat apabila pada waktu para pemegang saham mengambil keputusan tentang pembagian laba, dimana perusahaan belum (tidak) mempunyai persediaan uang cash yang cukup untuk membayar dividen cash (Arief Suaidi, 2004: 231).

3. Property Dividend

Adalah dividen yang diberikan kepada para pemegang saham dalam bentuk barang-barang (tidak berupa uang tunai ataupun (modal) saham perusahaan). Contoh dividen barang adalah dividen berupa persediaan atau saham yang meru-pakan investasi perusahaan pada perusahaan lain. Pembagian dividen berupa barang sudah barang tentu lebih sulit dibanding pembagian dividen uang. Perusahaan melakukannya karena uang tunai perusahaan tertanam dalam investasi saham perusahaan lain atau persediaan dan penjualan investasi atau persediaan terutama bila jumlahnya cukup banyak akan menyebabkan harga jual investasi ataupun persediaan turun, sehingga merugikan perusahaan dan pemegang saham sendiri (Arief Suaidi, 2004 : 233).

4. Liquidating Dividend

Adalah dividend yang dibayarkan kepada para pemegang saham, dimana sebagian dari jumlah tersebut dimaksudkan sebagai pembayaran bagian laba (Cash Dividen), sedangkan sebagian lagi dimaksudkan sebagai pengembalian modal yang ditanamkan (diinvestasikan) oleh para pemegang saham ke dalam perusahaan tersebut.

5. Stock Dividend

Adalah dividend yang diberikan kepada para pemegang saham dalam bentuk saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. Di Indonesia saham yang dibagikan sebagai dividen tersebut disebut saham bonus. Dengan demikian para pemegang saham mempunyai jumlah lembar saham yang lebih banyak setelah menerima Stock Dividen. Dividen saham dapat berupa saham yang jenisnya sama maupun yang jenisnya berbeda.

2.2.6.3Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividend

Suad Husnan (2004 :32) menyebutkan Kebijakan dividen sering dilihat hanya dari segi teoritisnya saja, tetapi belum melihat pada praktek sesungguhnya. Berikut faktor-faktor yang harus dianalisis terkait dengan kebijakan dividen.

1. Kebutuhan Dana Perusahaan

Dalam melakukan analisa kebiajak dividen, kebutuhan dana bagi perusahaan bagi dimasa sekarang dan yang akan datang harus menjadi pertimbangn utama

2. Likuiditas

Dividend adalah bagian dari kas keluar, maka semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahaan membayar dividen

3. Kemampuan meminjam

Perusahaan yang semakin besar dan sudah establish akan memiliki akses yang lebih baik di pasar modal. Kemampuan meminjam yang lebih besar, fleksibilitas yang lebih besar akan memperbesar kemampuan membayar dividen.

4. Keadaan pemegang saham

Jika hampir semua pemegang saham berada dalam golong high tax dan lebih suka memperoleh capital gain, maka perusahaan dapat mempertahankan dividen payout yang rendah, Dengan dividen payout yang rendah tentunya dapat diperkirakan apakah perusahaan akan menahan laba untuk kesempatan investasi yang profitable.

5. Stabilitas Dividend

Bagi para investor, faktor stabilitas dividen akan lebih menarik daripada dividen payout ratio yang tinggi. Stabilitas disini dalam arti tetap memperhatikan tingkat pertumbuhan perusahaan yang titunjukkan oleh koefisien arah yang positif Bagi Investor pemabayaran dividen yang stabil merupakan indikator prospek perusahaan yang stabil pula dengan demikian

risiko perusahaan juga relatif rendah dibandingkan dengan perusahaan yang membayar dividen tidak stabil.

6. Akses Ke Pasar Modal

Perusahaan besar yang mapan (established), kemampuan laba tinggi dan pendapatan yang stabil memudahkan akses ke pasar modal dan bentuk-bentuk pembelanjaan eksternal lainnya. Perusahaan kecil (baru didirikan) dan sedang berkembang sangat riskan bagi investor, kemampuan menarik dana sendiri atau pinjaman dari pasar modal terbatas, sehingga perusahaan harus menahan pendapatannya untuk membelanjai operasi perusahaan.

2.2.6.4 Dividen Per Share (DPS)

Menurut Suad Husnan (2004:43) Dividend Per Share (DPS)

menggambarkan besarnya jumlah pendapatan per lembar saham yang akan didistribusikan kepada para pemegang saham biasa. Semakin tinggi DPS menunjukkan semakin tinggi jumlah rupiah per lembar saham yang diterima oleh para pemegang saham biasa, sehingga hal ini menggambarkan suatu kondisi operasi yang baik dari perusahaan. DPS dapat diukur dengan rumus jumlah dividen yang dibayarkan dibagi dengan jumlah lembar saham.

Maka Dividen Per Saham (DPS) dapat didefenisikan sebagai bagian pendapatan setelah pajak yang dibagikan kepada pemegang saham. DPS yang tinggi diyakini akan dapat meningkatkan harga pasar saham perusahaan.

Dokumen terkait