• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.5. Divisi-Divisi Perusahaan

5.5.3. Divisi Estate (Villa Agrokusuma)

Divisi estate mengembangkan hunian berupa villa-villa dengan konsep lingkungan bernuansa bunga. Arealnya dibuat dengan sistem blok yang ekslusif dimana setiap bloknya hanya terdiri dari 75 villa dengan landscape bunga-bungaan dan tanaman buah-buahan seperti apel. Terdapat lima tipe villa yang ditawarkan yaitu tipe khusus, manalagi, anna, rome beauty, dan princess nobel.

50 5.6 Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi

Tenaga kerja yang ada pada agrowisata tidak mengalami banyak perubahan tiap tahunnya. Tenaga kerja sebagian besar berasal dari daerah sekitar Batu dan sebagian kecil berasal dari luar kota Malang. Hal ini karena tidak terlepas dari tujuan Kusuma Agrowisata yang ingin menyerap tenaga kerja di sekitar perusahaan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Sistem perekrutan tenaga kerja tersebut adalah sebagai berikut :

1. Atas dasar kebutuhan tenaga kerja

2. Gethok Tular, yaitu sistem bawaan dari pekerja yang lebih dahulu bekerja di Kusuma Agrowisata

Hal di atas berlaku bagi pekerja yang ada di dalam kebun pada departemen teknik budidaya. Saat ini telah dilaksanakan pembagian tenaga kerja sbagai berikut :

1. Tenaga kerja harian 2. Tenaga kerja bulanan 3. Tenaga kerja kontrak 4. Tenaga kerja musiman

Tenaga kerja harian terdiri dari tenaga kerja harian tetap dan tenaga kerja lepas atau tidak tetap. Tenaga kerja bulanan adalah tenaga kerja yang sudah diangkat menjadi karyawan dan mendapat gaji bulanan. Tenaga kerja kontrak adalah tenaga kerja yang dikontrak untuk pekerjaan tertentu dalam jangka waktu minimal satu tahun. Tenaga kerja musiman adalah tenaga kerja yang dibutuhkan hanya pada waktu tertentu saja, misalnya pemandu wisata dan budidaya tanaman.

Bentuk organisasi di Kusuma Agrowisata adalah garis staf yang telah menempatkan posisi karyawan berdasarkan tugasnya masing-masing. Divisi agrowisata terbagi menjadi enam departemen yang meliputi :

1. Departemen Keuangan, Umum dan Administrasi bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan secara administratif dari seluruh kegiatan usaha divisi dan mengambil kesimpulan tentang keuntungan dan kerugian, mengatur dan bertanggung jawab atas perencanaan keuangan serta dana yang dibutuhkan bagi kegiatan departemen lain, melakukan pengawasan, dan pencatatan penggunaan harta perusahaan, melakukan

pembayaran-51 pembayaran dari pembelian, pembayaran gaji dan upah karyawan, dan menerima penghasilan yang diperoleh dari penjualan produk.

2. Departemen Penjualan dan Pemasaran bertanggung jawab untuk seluruh kegiatan operasional maupun adminstratif dalam bidang pemasaran, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program produksi agar dapat berjalan sesuai dengan rencana pemasaran yang telah ditetapkan dan melakukan perencanaan terhadap usaha-usaha untuk meningkatkan volume penjualan serta melancarkan kegiatan promosi.

3. Departemen Agroindustri bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan produksi dengan selalu menjaga kualitas produk yang dihasilkan, menjaga kontinuitas produk olahan apel yang akan dipasarkan, dan menetapkan petunjuk serta prosedur kerja bagi karyawan pabrik.

4. Departemen Teknik Budidaya bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan budidaya, baik dalam penyediaan sarana produksi maupun saat panen, dan menjaga agar tanaman yang dibudidayakan selalu tersedia dalam keadaan baik untuk dipetik atau dikonsumsi oleh wisatawan.

5. Departemen Food Beveragen dan Entertainment, mengatur kegiatan baik perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan hiburan yang ditunjukkan bagi pengunjung maupun tamu hotel Kusuma Agrowisata. Tugas dan tanggung jawabnya adalah mengatur seluruh kegiatan operasional maupun administratif dalam bidang hiburan dan prasarananya, dan melakukan perencanaan terhadap usaha-usaha untuk meningkatkan sarana dan prasarana hiburan di Kusuma Agrowisata.

6. Departemen Klinik Agribisnis dan Agrowisata melakukan pengkajian tentang agribisnis dari segala aspeknya. Terdapat empat program utama yang dilaksanakan melalui empat di bidang jasa layanan yaitu (a) Jasa Penelitian dan Pengembangan; (b) Jasa Pendidikan dan Pelatihan; (c) Jasa Layanan Informasi; dan (d) Jasa Layanan Wisata.

Struktur organisasi Kusuma Agrowisata selalu mengalami perubahan seiring dengan perkembangan usaha. Saat ini terdapat pemisahan untuk

52 departemen budidaya tanaman semusim dengan tanaman tahunan serta adanya coordinator security. Struktur organisasi divisi agrowisata dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Struktur Organisasi Divisi Agrowisata Kusuma Agrowisata

Sumber : Klinik Agribisnis Agrowisata, Kusuma Agrowisata 2010

Setiap divisi dikepalai oleh seorang general manager dan untuk tiap departemen dikepalai oleh seorang kepala bagian yang bertindak sebagai manajer.

Setiap karyawan Kusuma Agrowisata baik general manager, kepala bagian maupun staf diberikan job description untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya. General manager bertanggung jawab atas kelancaran kerja divisi yang dipimpin dalam mencapai tujuan perusahaan, yaitu suatu keuntungan yang wajar dengan memberikan rasa puas kepada pengunjung, pemilik serta karyawan sesuai dengan standar dan kebijakan yang telah digariskan oleh perusahaan. Seorang kepala bagian bertanggung jawab atas kelancaran operasional kerja pada departemen yang dipimpinnya.

53 VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN KUSUMA AGROWISATA

Responden yang dipilih untuk penelitian ini adalah para pengunjung Kusuma Agrowisata yang sedang melakukan kunjungan ke Kusuma Agrowisata pada saat peneliti berada di sana. Jumlah responden secara keseluruhan adalah sebanyak 80 orang. Karakteristik umum responden dapat dijelaskan dengan variabel jenis kelamin, alamat asal, status pernikahan, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan, dan alat transportasi yang digunakan untuk berkunjung ke Kusuma Agrowisata.

6.1 Jenis Kelamin

Responden Kusuma Agrowisata berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh laki-laki. Pengunjung Kusuma Agrowisata yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 51,25 persen dan yang berjenis kelamin perempuan sebesar 48,75 persen.

Hal ini disebabkan oleh kebanyakan responden yang berperan penting dalam pengambilan keputusan pembelian paket wisata adalah laki-laki atau kepala keluarga. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian terdahulu dari Karo-karo (2007) dan Nugraha (2007) yang meneliti karakteristik responden pada agrowisata menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung agrowisata berjenis kelamin laki-laki. Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Responden

Jumlah (Orang) Persentase (%)

Laki-laki 41 51.25

Perempuan 39 48.75

Total 80 100.00

6.2 Alamat Asal

Pengunjung Kusuma Agrowisata berasal dari berbagai daerah di Indonesia maupun di luar negeri. Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah pengunjung yang berasal dari daerah di Indonesia. Sebagian besar responden Kusuma Agrowisata berasal dari daerah Jawa Timur yaitu sebesar 51,25 persen.

Hal ini disebabkan oleh lokasi Kusuma Agrowisata yang berada di Jawa Timur

54 sehingga pengunjung di sekitar Jawa Timur masih mudah untuk menjangkau lokasi tersebut. Sedangkan responden yang berasal dari luar Jawa Timur sebesar 48,75 persen. Responden yang berasal dari luar Jawa Timur misalnya Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat cenderung akan memilih objek wisata yang masih dekat dengan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, para pengusaha objek wisata yang berada pada kawasan padat penduduk dapat mengambil peluang dari kondisi tersebut untuk lebih meningkatkan jumlah pengunjung yang datang dari daerahnya. Sebaran responden berdasarkan alamat asalnya dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Alamat Asal

Daerah Responden

Jumlah (orang) Persentase (%)

Jawa Timur 41 51.25

Luar Jawa Timur 39 48.75

Total 80 100.00

6.3 Status Pernikahan

Pengunjung Kusuma Agrowisata sebagian besar statusnya menikah yaitu sebesar 53,75 persen. Hal ini disebabkan oleh pengunjung yang biasanya datang ke Kusuma Agrowisata bersama keluarga. Sedangkan responden yang belum menikah sebesar 46,25 persen. Responden yang belum menikah biasanya datang bersama rombongan teman atau pasangannya. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa agrowisata lebih diminati oleh keluarga sebagai tempat wisata sekaligus menghabiskan waktu bersama dengan keluarga di alam bebas. Tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa responden yang belum menikah juga berminat untuk mengunjungi agrowisata sebagai tempat berkumpul bersama teman atau sekedar menikmati pemandangan dengan pasangan. Kondisi tersebut dapat menjadi masukan bagi para pengusaha agrowisata untuk mendesain objek wisata di dalam agrowisata sebagai wisata keluarga. Agrowisata dapat memberikan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan keluarga misalnya menyediakan areal tertentu di dalam agrowisata sebagai tempat berkumpul

55 keluarga untuk melepaskan kepenatan. Sebaran responden berdasarkan status pernikahan dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Status Pernikahan

Status Pernikahan Responden

Jumlah (orang) Persentase (%)

Menikah 43 53.75

Belum Menikah 37 46.25

Total 80 100.00

6.4 Umur

Pengunjung Kusuma Agrowisata berasal dari berbagai kelompok umur, yaitu usia remaja, usia kerja, dan usia lanjut. Pemilihan responden dilakukan terhadap pengunjung yang berusia di atas 15 tahun dengan pertimbangan bahwa pengunjung yang berusia di atas 15 tahun sudah dapat memahami pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner.

Responden yang berkunjung ke Kusuma Agrowisata didominasi oleh kelompok umur antara 15 sampai 25 tahun yaitu sebesar 41,25 persen. Hal ini disebabkan oleh kelompok usia tersebut masih memiliki rasa keingintahuan yang tinggi dan semangat untuk berekreasi. Responden terbesar kedua adalah kelompok umur antara 26 sampai 35 tahun yaitu sebesar 33,75 persen. Dua kelompok terbesar tersebut didominasi oleh keluarga muda sesuai dengan hasil sebaran responden berdasarkan status pernikahan. Responden terbesar ketiga adalah kelompok umur antara 36 sampai 45 tahun yaitu sebesar 13,75 persen. Kelompok umur ini biasanya berkunjung ke Kusuma Agrowisata bersama rombongan studi kampus atau kantor. Responden dengan persentase terkecil adalah kelompok umur antara 46 sampai 55 tahun yaitu sebesar 11,25 persen. Kelompok umur ini biasanya datang ke Kusuma Agrowisata bersama rombongan keluarga besar beserta anak dan cucunya. Sebaran responden berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 10.

Data hasil sebaran jumlah responden berdasarkan umur dapat menjadi informasi penting bagi pengelola agrowisata bahwa pengunjung yang dating

56 kebanyakan berada pada rentang umur yang masih relatif muda. Oleh karena itu, desain wisata yang diciptakan oleh agrowisata sebaiknya sesuai dengan kondisi pengunjungnya. Pengunjung usia muda kemungkinan akan lebih menyukai tantangan dan memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap suatu ilmu pengetahuan. Pengunjung dengan usia yang relatif muda juga masih memiliki kekuatan yang baik untuk bertualang dalam suatu agrowisata. Kondisi tersebut dapat menjadi peluang bagi agrowisata untuk lebih mengembangkan desain wisata di dalamnya.

Tabel 10. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Umur Kelompok Umur

(tahun)

Responden

Jumlah (orang) Persentase (%)

15-25 33 41.25

26-35 27 33.75

36-45 11 13.75

46-55 9 11.25

>55 0 0.00

Total 80 100.00

6.5 Pendidikan Terakhir

Pendidikan terakhir pengunjung Kusuma Agrowisata adalah pendidikan yang telah selesai ditempuhnya. Sebagian besar responden Kusuma Agrowisata berpendidikan terakhir Sarjana/S2/S3 yaitu sebesar 53,75 persen. Responden terbesar kedua adalah yang berpendidikan terakhir SMA/SMK yaitu sebesar 30 persen. Responden terbesar ketiga adalah yang berpendidikan terakhir diploma (D1/D2/D3) yaitu sebesar 11,25 persen. Responden dengan persentase terkecil berpendidikan SMP yaitu sebesar 3,75 persen dan ada sebesar 1,25 persen yang pendidikan terakhirnya sebagai profesi akuntan.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat terlihat bahwa responden yang berkunjung ke Kusuma Agrowisata adalah masyarakat yang berpendidikan cukup tinggi sehingga kunjungan ke Kusuma Agrowisata tidak hanya untuk rekreasi tetapi juga untuk menambah wawasan terutama tentang budidaya tanaman. Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya tingkat pendidikan yang tinggi pada masyarakat

57 maka pola pikirnya pun juga akan lebih sistematis dan ingin mendapatkan sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya. Selain itu, masyarakat yang berpendidikan tinggi memiliki kesadaran yang juga tinggi terhadap pentingnya ilmu pengetahuan, maka dengan hal tersebut mereka menyadari bahwa mengunjungi suatu agrowisata dapat menambah ilmu pengetahuan mereka. Sebaran responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 11.

Data hasil karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir responden dapat menunjukkan bahwa agrowisata merupakan suatu objek wisata dengan jenis pengunjung yang lebih spesifik yaitu masyarakat yang berpendidikan tinggi. Hal ini terkait dengan adanya agrowisata merupakan suatu media pendidikan bagi masyarakat sehingga pengunjung yang datang ke agrowisata tidak hanya sekedar ingin berekreasi tetapi juga ingin memperoleh ilmu pengetahuan yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, pengelola agrowisata penting untuk memberikan fasilitas yang mengandung unsur pengetahuan dan pendidikan bagi para pengunjungnya dengan tetap memberikan unsur rekreasi di dalamnya.

Tabel 11. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Responden

Jumlah (orang) Persentase (%)

Tidak Sekolah 0 0.00

SD 0 0.00

SMP 3 3.75

SMA/SMK 24 30.00

Diploma (D1/D2/D3) 9 11.25

Sarjana/S2/S3 43 53.75

Lainnya 1 1.25

Total 80 100.00

6.6 Pekerjaan

Responden Kusuma Agrowisata sebagian besar adalah pegawai swasta yaitu sebesar 27,50 persen. Hal tersebut berkaitan dengan kondisi responden yang tingkat pendidikan terakhirnya paling besar adalah S1/S2/S3 karena jenis

58 pekerjaan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan terakhir yang dimiliki.

Semakin tinggi pendidikan seseorang maka peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik semakin terbuka begitu juga sebaliknya. Responden terbesar kedua adalah wiraswasta yaitu sebesar 21,25 persen. Responden terbesar ketiga adalah pelajar/mahasiswa yaitu sebesar 18,75 persen. Sebaran responden berdasarkan pekerjaannya dapat dilihat pada Tabel 12.

Hasil identifikasi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan menunjukkan bahwa pengunjung agrowisata adalah masyarakat yang memiliki suatu pekerjaan tetap. Kondisi ini berkaitan dengan tujuan masyarakat melakukan wisata adalah ingin menghilangkan kepenatan dari rutinitas dalam kesibukan kerja mereka.

Tabel 12. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Pekerjaan

Pekerjaan Responden

Jumlah (orang) Persentase (%)

Pelajar/Mahasiswa 15 18.75

Pegawai Negeri 12 15.00

Pegawai Swasta 22 27.50

Wiraswasta 17 21.25

Ibu Rumah Tangga 0 0.00

Guru/Dosen 10 12.50

Tidak/Belum Bekerja 0 0.00

Lainnya 4 5.00

Total 80 100.00

6.7 Gaji per Bulan

Gaji per bulan merupakan penghasilan yang diperoleh responden dari pekerjaannya, bagi mahasiswa atau pelajar, gaji merupakan uang saku yang diterimanya setiap bulan. Jumlah gaji responden dibagi menjadi beberapa kelompok dengan interval tertentu. Responden Kusuma Agrowisata sebagian besar berada pada kelompok gaji dengan interval Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 dengan persentase sebesar 26,25 persen. Kemudian responden terbesar kedua dengan persentase sebesar 21,25 persen berada pada kelompok gaji dengan

59 interval Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000. hal tersebut dapat dikaitkan dengan jenis pekerjaan responden yang sebagian besar adalah pegawai swasta dan wiraswasta sehingga rata-rata gaji mereka berada pada interval tersebut. Sebaran jumlah responden berdasarkan gajidapat dilihat pada Tabel 13.

Data hasil identifikasi karakteristik responden berdasarkan gaji per bulan dapat memberikan informasi bahwa sebagian besar responden agrowisata adalah masyarakat ekonomi menengah ke atas. Hal ini menunjukkan bahwa agrowisata pada dasarnya lebih diminati oleh masyarakat yang memiliki gaji tinggi sehingga mereka masih dapat mengalokasikan sebagian gajinya untuk melakukan wisata.

Kondisi tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi pengelola agrowisata dalam menetapkan harga bagi pengunjung. Penetapan harga agrowisata dengan pengunjung yang sebagian besar masyarakat ekonomi menengah ke atas dapat disesuaikan dengan tingkat gaji yang mereka peroleh per bulannya.

Tabel 13. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Gaji per Bulan

Gaji (Rupiah) Responden

Jumlah (orang) Persentase (%)

≤ Rp 500.000 7 8.75

Rp 500.001 – Rp 1.000.000 15 18.75

Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 17 21.25

Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 21 26.25

Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 12 15.00

Rp 4.000.001 – Rp 5.000.000 3 3.75

≥ Rp 5.000.001 5 6.25

Total 80 100.00

6.8 Alat Transportasi yang Digunakan

Alat transportasi yang digunakan merupakan alat transportasi yang digunakan untuk mengunjungi Kusuma Agrowisata. Responden Kusuma Agrowisata sebesar 87,5 persen menggunakan kendaraan pribadi untuk mengunjungi Kusuma Agrowisata. Sedangkan yang menggunakan kendaraan umum hanya sebesar 12,5 persen. Responden yang menggunakan kendaraan umum biasanya datang bersama rombongan dengan bus pariwisata. Sebaran responden berdasarkan alat transportasi yang digunakan untuk mengunjungi Kusuma Agrowisata dapat dilihat pada Tabel 14.

60 Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa masyarakat lebih menyukai untuk mengunjungi objek wisata menggunakan kendaraan pribadi.

Penggunaan kendaraan pribadi untuk mengunjungi objek wisata khususnya agrowisata diduga karena masyarakat lebih merasa bebas menentukan arah tujuan mereka untuk berekreasi.

Tabel 14. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Alat Transportasi yang Digunakan untuk Mengunjungi Kusuma Agrowisata

Alat Transportasi Responden

Jumlah (orang) Persentase (%)

Kendaraan Umum 10 12.50

Kendaraan Pribadi 70 87.50

Total 80 100.00

Hasil identifikasi karakteristik responden Kusuma Agrowisata yang erat kaitannya dengan proses keputusan pembelian paket wisata adalah dilihat dari status pernikahan, gaji per bulan, tingkat pendidikan terakhir, alamat asal, dan pekerjaan. Karakteristik tersebut dapat mempengaruhi perilaku pengunjung dalam memutuskan untuk mengunjungi agrowisata sebagai tempat wisata yang diinginkannya. Hasil karakteristik responden yang dominan mengunjungi Kusuma Agrowisata dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Rekapitulasi Karakteristik Dominan Responden Kusuma Agrowisata

Karakteristik Responden

Jumlah (Orang) Persentase (%)

Berasal dari Jawa Timur 41 51.25

Sudah Menikah 43 53.75

Pendidikan Sarjana/S2/S3 43 53.75

Gaji per bulan Rp 2.000.001-Rp 3.000.000

21 26.25

Pekerjaan sebagai pegawai swasta 22 27.50

Karakteristik yang dominan dapat menunjukkan jenis masyarakat yang berkunjung ke agrowisata sehingga pengelola agrowisata dapat menetapkan sasaran untuk usahanya. Berdasarkan alamat asal dapat mempengaruhi keinginan pengunjung untuk memilih objek wisata. Karakteristik berdasarkan status pernikahan dapat menentukan jenis fasilitas wisata yang akan ditawarkan dan yang lebih dipilih oleh pengunjung. Karakteristik pendidikan berkaitan dengan

61 tujuan masyarakat melakukan wisata dan manfaat yang ingin diperoleh dari kegiatan wisatanya di agrowisata. Karakteristik gaji per bulan dapat memberikan pertimbangan bagi pengelola agrowisata untuk menetapkan harga paket wisata dan karakteristik pekerjaan berkaitan dengan gaiji per bulan yang pengunjung peroleh sehingga mereka masih dapat melakukan kegiatan wisata untuk memenuhi kebutuhannya akan refereshing menghilangkan kepenatan dari pekerjaan rutinnya.

62 VII PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKET WISATA KUSUMA

AGROWISATA

Keputusan pembelian dalam mengkonsumsi barang atau jasa ditentukan oleh perilaku konsumen yang bersangkutan. Perilaku proses keputusan selalu dimulai dengan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan hasil (Engel et al, 1994). Schiffman dan Kanuk (1994) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. Hal ini juga dilakukan oleh responden dalam proses pengambilan keputusan pembelian paket wisata di Kusuma Agrowisata yaitu sebagai berikut:

7.1 Pengenalan Kebutuhan

Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Kebutuhan harus diaktifkan terlebih dahulu sebelum ia bisa dikenali. Konsumen dapat mengenali adanya kebutuhan terhadap agrowisata ketika mereka merasakan adanya ketidakpuasan dan ketidaksesuaian antara hal yang dibutuhkan dengan keadaan nyata. Oleh karena itu, penting untuk mengenali kebutuhan masyarakat terhadap paket wisata di suatu agrowisata. Pengenalan kebutuhan tersebut dapat dilihat berdasarkan motivasi awal konsumen melakukan pembelian paket wisata serta manfaat yang dicari dalam membeli paket wisata di agrowisata.

Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 48,75 persen responden ketika pertama kali membeli paket wisata memiliki motivasi karena fasilitas yang menarik. Oleh karena itu, sebaiknya Kusuma Agrowisata lebih memperhatikan fasilitas yang diberikan kepada pengunjung. Fasilitas tersebut dapat meliputi komponen dari paket wisata seperti petik buah, pemberian pengetahuan mengenai budidaya tanaman, arena bermain, atau fasilitas lain seperti mencicipi produk buatan asli hasil pengolahan dari pihak agrowisata yang disediakan untuk pengunjung. Pengelola agrowisata juga perlu memperhatikan fasilitas umum lainnya seperti kamar mandi, tempat ibadah, tempat makan, dan sebagainya.

63 Sedangkan sebanyak 26,25 persen memiliki alasan yang berlainan seperti sekedar ingin mengetahui agrowisata, ada keperluan bertemu dengan keluarga, dan kunjungan studi bersama rombongan. Masing-masing persentase motivasi pembelian dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Motivasinya terhadap Pembelian Paket Wisata Kusuma Agrowisata

Motivasi Pembelian Responden

Jumlah (orang) Persentase (%)

Harga yang terjangkau 12 15.00

Fasilitas yang menarik 39 48.75

Kebiasaan membeli paket wisata 1 1.25

Terpaksa membeli 7 8.75

Lainnya 21 26.25

Total 80 100.00

Manfaat yang dicari oleh responden dari membeli paket wisata di Kusuma Agrowisata sebagian besar karena ingin menikmati keindahan alam yaitu dengan persentase sebesar 30 persen. Hal ini terkait dengan lokasi Kusuma Agrowisata yang terletak di daerah pegunungan dengan hawa yang sejuk dan tentunya memiliki pemandangan yang indah. Manfaat lainnya yang dicari responden adalah ingin mengetahui agrowisata dan menambah pengetahuan tentang budidaya tanaman. Kedua manfaat tersebut memiliki persentase responden yang sama yaitu sebesar 22,5 persen. Masing-masing persentase manfaat yang dicari oleh responden terhadap pembelian paket wisata di Kusuma Agrowisata dapat dilihat pada Tabel 17.

64 Tabel 17. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Manfaat yang Dicari terhadap Pembelian Paket Wisata di Kusuma Agrowisata

Manfaat yang Dicari Responden

Jumlah (orang) Persentase (%)

Mengetahui agrowisata 18 22.50

Pengalaman memetik

7.2 Pencarian Informasi

Pencarian informasi mulai dilakukan setelah konsumen mengenali kebutuhannya. Hal ini dilakukan agar konsumen mengetahui bahwa kebutuhannya dapat dipenuhi melalui pencarian informasi. Pencarian informasi dapat dilakukan oleh konsumen dengan dua cara, yaitu pencarian internal dan pencarian eksternal.

Pencarian internal dilakukan dengan cara mengingat kembali informasi yang pernah ada dalam ingatannya. Sedangkan pencarian eksternal dilakukan dengan cara mencari informasi dari luar seperti media cetak, masyarakat sekitar, maupun media elektronik.

Berdasarkan hasil penelitian, sumber-sumber informasi yang diperoleh responden tentang paket wisata Kusuma Agrowisata sebagian besar berasal dari teman, keluarga, atau saudara yaitu dengan persentase sebesar 57 persen. Hal ini menunjukkan bahwa informasi dari mulut ke mulut dirasakan lebih efektif, akna tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa informasi dari media lain juga harus dilakukan oleh pengelola Kusuma Agrowisata. Informasi lainnya yang banyak diperoleh responden berasal dari televisi, radio, atau internet yaitu dengan persentase sebesar 11 persen. Masing-masing persentase sumber informasi yang diperoleh responden tentang paket wisata di Kusuma Agrowisata dapat dilihat pada Tabel 18.

65 Tabel 18. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Sumber

Informasi yang Diperoleh tentang agrowisata

Sumber Informasi Responden

Jumlah (orang) Persentase (%)

Teman/keluarga/saudara 57 71.25

Majalah/koran/tabloid/brosur 7 8.75

Televisi/radio/internet 11 13.75

Televisi/radio/internet 11 13.75