DNS Server
1. Apakah Itu DNS?
DNS (Domain Name Server) bekerja dengan konsep client server. Sebuah komputer yang menjalankan fungsi server disebut DNS atau name server dan komputer lain yang meminta penterjemahan hostname ke IP Address disebut sebagai client DNS. DNS umumnya diterapkan dengan menggunakan server terpusat yang disebut server DNS atau name server yang memiliki wewenang atau otoritas dalam mengelola beberapa nama domain dan mengacu kepada beberapa domain lainnya yang dikelola server DNS lain.
Ketika komputer client meminta informasi IP Address suatu hostname ke nameserver, biasanya melalui port 53. Kemudian nameserver mencoba menterjemahkan berdasarkan library resolv-nya, apakah hostname merupakan nama domain yang dikelola oleh nameserver dan name server memberikan jawaban berdasarkan cache dari data informasi yang sama yang pernah ditanyakan sebelumnya dan berhasil dijawab.
2. Instalasi
Software utama untuk membangun sebuah DNS server adalah BIND (Berkeley Internet Name Domain). Software ini menjadi aplikasi default aplikasi DNS dalam semua distribusi Linux. Lakukan proses instalasi bind dengan perintah berikut:
root@server:# apt-get install bind9
3. Konfigurasi
Beberapa file konfigurasi dan direktori utama DNS server yang harus kita perhatikan adalah: (a) /etc/networking/interface (b) /etc/bind/named.conf.local (c) /etc/bind/forward (d) /etc/bind/reverse (e) /etc/resolv.conf a. Konfigurasi IP Ethernet
Pertama-tama kita perlu men-setting IP pada ethernet kita supaya memiliki ID terlebih dahulu dan merupakan syarat dasar untuk setting berikutnya.
Untuk setting IP kita dapat memasukkan perintah :
root@server:# nano /etc/network/interface sehingga settingnya kira-kira menjadi seperti ini
# The primary network interface auto eth0
iface eth0 inet static
netmask 255.255.255.128 network 172.16.16.0 broadcast 172.16.16.127 gateway 172.16.16.126
# dns-* options are implemented by the resolvconf package, if installed
dns-nameservers 172.16.16.1 dns-search bloganakkomputer.com auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.1.1 netmask 255.255.255.192 network 192.168.1.0 broadcast 192.168.1.63
Ingat, setting IP dan lain-lain harus di sesuaikan dengan jaringan yang akan diterapkan. b. Konfigurasi Zone (Domain)
Konfigurasi zone atau domain terdiri dari dua mekanisme yang berbeda yaitu forward dan reverse. Konfigurasi forward memetakkan
IP Address => hostname dan file reverse memetakkan hostname => IP Address.
Dalam tutorial ini zone atau domain yang akan kita kelola bernama bloganakkomputer.com.
Untuk mendaftarkan file zone tersebut, lakukan editing pada file /etc/bind/named.conf.local dengan cara :
root@server:# nano /etc/bind/named.conf.local
Tambahkan rangkaian konfigurasi berikut untuk mendaftarkan domain yang kita kelola. zone "bloganakkomputer.com" { type master; file "/etc/bind/forward"; }; zone "16.16.172.in-addr.arpa" { type master;
Sesuaikan isi dari file tersebut dengan identitas hostname pada zone yang akan kita kelola, seperti terlihat pada file berikut:
; BIND data file for local loopback interface ;
$TTL 604800
@ IN SOA bloganakkomputer.com. root. ( 2 ; Serial 604800 ; Refresh 86400 ; Retry 2419200 ; Expire 604800 ) ; Negative Cache TTL ; @ IN NS bloganakkomputer.com. @ IN A 172.16.16.1 www IN CNAME @ mail IN CNAME @ d. Konfigurasi file reverse
Selain file forward kita pun harus menyiapkan sebuah file yang bernama reverse di direktori /etc/bind/. Lakukan dengan perintah berikut:
root@server:# nano /etc/bind/reverse
Isi dari file tersebut seperti berikut, sesuaikan data pada file reverse tersebut dengan data yang tercatat di file forward sebelumnya.
; BIND data file for local loopback interface ;
$TTL 604800
@ IN SOA bloganakkomputer.com. root. ( 2 ; Serial 604800 ; Refresh 86400 ; Retry 2419200 ; Expire 604800 ) ; Negative Cache TTL ; @ IN NS bloganakkomputer.com. 1 IN PTR @
e. Konfigurasi file resolv
Juga, jangan lupa untuk menyesuaikan resolv.conf dengan name server yang telah kita buat.
Masuk dan edit file resolv.conf dengan cara :
root@server:# nano /etc/resolv.conf Dan sesuaikan sehingga menjadi :
search bloganakkomputer.com domain bloganakkomputer.com nameserver 172.16.16.1
f. Restart
Setelah selesai pengeditan file, lakukan re-start pada file tersebut supaya running dengan setting seperti yang kita harapkan.
Restart networking dengan cara :
root@server:# etc/init.d/networking restart Restart bind dengan cara :
root@server:# etc/init.d/bind9 restart
4. Pengujian
1. Pada komputer server/terminal utama, kita dapat men-cek kinerja DNS server yang telah kita buat dengan cara
root@server:# nslookup bloganakkomputer.com Server: 172.16.16.1
Address: 172.16.16.1#53 Name: bloganakkomputer.com Address: 172.16.16.1
Pengujian dengan nslookup
2. Pada komputer client, setting IP pada range seperti server dan dapat kita ping NS (name server) tersebut dengan cara, masuk ke comand prompt windows dan ping : ping bloganakkomputer.com
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah sebuah mekanisme yang memunkinkan
sebuah server untuk memberikan IP Address secara dinamik bagi client. Client melakukan permintaan IP Address kepada server, dan server memberikan alokasi bagi si client tersebut. Mekanisme ini akan sangat memberikan keuntungan bagi manajemen jaringan di karenakan proses setting IP Address tidak harus dilakukan manual untuk setiap client yang ada.
1. Instalasi
Software yang diperlukan untuk membuah sebuah service DHCP adalah dhcp3-server. Untuk melakukan instalasi dhcp3-server lakukan perintah:
D4V1D:~# mount /dev/dvd /cdrom (berfungsi untuk mengenalkan cd installernya / proses mounting)
D4V1D:~# apt-get install dhcp3-server (untuk proses instalasi)
2. Konfigurasi
File konfigurasi dhcp3-server terletak di file /etc/dhcp3/dhcpd.conf. Gunakan editor nano untuk melakukan editing terhadap file konfigurasi tersebut. Sebelum melakukan konfigurasi DHCP Server, beberapa hal harus kita perhatikan diantaranya:
1. Alokasi IP Address yang akan diberikan kepada client harus berada satu network dengan IP Address server
2. Tentukan rentang IP Address yang akan diberikan kepada client tersebut
3. Alokasi IP Address untuk si client harus pula dilengkapi dengan subnet, netmask, dns server, gateway, broadcast
Edit file dhcpd.conf dengan perintah:
D4V1D:~# nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf
Contoh konfigurasi DHCP yang saya buat, sesuai dengan IP yang telah kita setting pada
pembuatan Router sebagai berikut.
# A slightly different configuration for an internal subnet. subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.192 {
range 192.168.1.10 192.168.1.20;
option domain-name-servers 172.16.16.1; option domain-name "bloganakkomputer.com"; option routers 192.168.1.1;
option broadcast-address 192.168.1.63; default-lease-time 600;
max-lease-time 7200; }
Screenshoot dhcpd.conf
Jangan lupa lakukan proses restart terhadap service setiap kali kita melakukan perubahan pada file konfigurasi:
D4V1D:~# /etc/init.d/dhcp3-server restart
3. Pengujian
Pengujian di Client
Untuk melakukan pengujian di sisi client, beberapa hal harus dilakukan diantaranya: 1. Pastikan server dan client saling terkoneksi
2 . Lakukan proses pengaturan di sisi client bahwa settip IP Address di lakukan secara automatic. 1. Ikuti langkah-langkah berikut untuk melakukan setting di sisi client:
Klik menu start - Control Panel Pilih Network Connection
Pilih Local Area Network - klik kanan mouse - pilih Properties Pilih Internet Protocol (TCP/IP) - Pilih Properties
Pilih opsi Obtain DNS server address automatically - tekan tombol OK
2. Setelah langkah diatas dilakukan, kita harus melakukan pengujian terhadap layanan service DHCP dari server. Ikuti langkah berikut:
a) Klik menu start - run ketik "cmd" . Maka akan muncul halaman dos prompt
b) Pada halaman Dos prompt tersebut lakukan perintah ipconf ig /release, pastikan bahwa IP address dari interface berubah menjadi 0.0.0.0
c) Masih pada halaman yang sama ketikkan perintah ipconf ig /renew untuk memperoleh IP Address dari server.
d) Bila tidak terjadi kesalahan seharusnya client sudah mendapat IP Address dari server. e) Perhatikan gambar berikut yang membuktikan bahwa DHCP Server telah bekerja dan
Jika hingga langkah ini kita telah mendapat IP dari server dan ping gateway lancar berarti DHCP Server yang kita buat telah dapat berjalan dengan baik.