• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL DEBIAN 5 (Lenny )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL DEBIAN 5 (Lenny )"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL DEBIAN 5 (Lenny )

Konfigurasi Server Linux Debian

5

(2)

DAFTAR ISI

Halaman Judul... 1

Daftar Isi... 2

Instalasi Linux Debian 5 (Lenny)... 3

DNS Server... 24 DHCP Server... 32 Web Server... 37 Virtual Host... 43 Mail Server... 48 Proxy Server... 58

DNS Server Master & Slave... 62

(3)

INSTALASI LINUX DEBIAN 5

(LENNY)

Proses instalasi berbasis GUI (Graphical User Interface) tidak akan kita temui ketika kita menginstall Debian Lenny. Proses instalasi Debian Lenny ini sebetulnya hampir sama dengan proses instalasi Windows. Hanya saja main interfacenya yang berbeda. Jika kita sudah pernah melakukan proses instalasi Windows, anda tidak akan mengalami kesulitan untuk menginstall Debian Sarge ini. Proses yang berbeda dari keduanya hanya pada user interfacenya saja. Jika Windows menggunakan interface berbasis GUI nya namun Debian Lenny ini menggunakan interface berbasis text. Oya, tutorial saya kali ini saya tujukan bagi newbie/pemula dalam Debian, jadi tidak disarankan bagi anda yang sudah expert dalam Debian.

Untuk mempermudah instalasi, kita perlu membuat suatu desain jaringan yang akan kita buat. Mengapa kita perlu merencanakan desain jaringan nya terlebih dahulu? Sebab dengan kita merencakan jaringan seperti apa yang akan kita buat, kita pun tidak akan mengalami kesulitan dalam prosesnya nanti. Adapun desain jaringan yang akan kita buat meliputi hostname, IP Address, Gateway, dan lain-lain dengan topologi sebagai berikut :

(4)

Untuk detail informasi dari setiap komponen jaringan tersebut adalah : A. Jaringan Internet

B. Server dengan identitas sebagai berikut :

Interface IP Address Netmask Gateway NS Hostname Eth0 172.16.0.2 255.255.255.128 172.16.0.126 172.16.0.126 D4V1D Eth1

C. Client, computer/laptop untuk melakukan pengujian terhadap setiap service yang diberikan oleh server.

Juga ada beberapa hal yang harus kita lakukan sebelum melanjutkan ke proses instalasi adalah : 1. Siapkan sebuah computer yang akan kita instalasi Debian Lenny ini. Siapkan dua buah interface jaringan ( LAN Card ) yang akan digunakan oleh computer tersebut untuk

menghubungkan dirinya dengan jaringan local dan jaringan luar. Jaringan local dan jaringan luar sengaja kita siapkan untuk tujuan pengujian nantinya.

2. Atur BIOS agar membaca media CD-ROM pada saat booting. Masukkan segera CD Installer di media CD-ROM drive.

Kemudian setelah computer boot lewat installer Debian Lenny kiat akan disambut halaman pertama yang akan muncul seperti berikut :

(5)

Installer Boot Menu Lalu pilih ‘Install’ dan proses instalasi pun berlangsung.

1. Pemilihan Bahasa

(6)

Regional

(7)

Regional

3. Pemilihan Keyboard

(8)

Primary Interface 4.2.Penentuan TCP / IP

(9)

TCP / IP 4.3.Penentuan IP Address

(10)

4.4.Netmask

Netmask 4.5.Gateway

Gateway

(11)

4.6.Name server address

Name server addresses

5. Konfigurasi Network

(12)

Domain Name

6. Konfigurasi Time Zone

(13)

Time Zone

7. Partisi Hard disk

(14)

Partisi harddisk

(15)

Partisi harddisk

(16)

Partisi harddisk

(17)

Installing base system

8. Root Password

(18)

Root password

9. User Account

(19)

User account

(20)

Re-enter user password

10. Konfigurasi Package Manager

(21)

Network mirror

11. Popularity Contest

(22)

Paket Software

13. Instalasi Boot Loader

(23)

Finish the installation

Selesai sudah proses instalasinya. Setelah reboot, login dengan username dan password seperti yang telah anda tentukan sebelumnya. Pada proses kali ini usernya ialah "user1" dan

passwordnya "user1". Namun jika anda memilih untuk masuk sebagai root (pengguna/admin tertinggi), isikan "root" dan password seperti yang anda tentukan.

(24)

DNS Server

1. Apakah Itu DNS?

DNS (Domain Name Server) bekerja dengan konsep client server. Sebuah komputer yang menjalankan fungsi server disebut DNS atau name server dan komputer lain yang meminta penterjemahan hostname ke IP Address disebut sebagai client DNS. DNS umumnya diterapkan dengan menggunakan server terpusat yang disebut server DNS atau name server yang memiliki wewenang atau otoritas dalam mengelola beberapa nama domain dan mengacu kepada beberapa domain lainnya yang dikelola server DNS lain.

Ketika komputer client meminta informasi IP Address suatu hostname ke nameserver, biasanya melalui port 53. Kemudian nameserver mencoba menterjemahkan berdasarkan library resolv-nya, apakah hostname merupakan nama domain yang dikelola oleh nameserver dan name server memberikan jawaban berdasarkan cache dari data informasi yang sama yang pernah ditanyakan sebelumnya dan berhasil dijawab.

2. Instalasi

Software utama untuk membangun sebuah DNS server adalah BIND (Berkeley Internet Name Domain). Software ini menjadi aplikasi default aplikasi DNS dalam semua distribusi Linux. Lakukan proses instalasi bind dengan perintah berikut:

root@server:# apt-get install bind9

3. Konfigurasi

Beberapa file konfigurasi dan direktori utama DNS server yang harus kita perhatikan adalah: (a) /etc/networking/interface (b) /etc/bind/named.conf.local (c) /etc/bind/forward (d) /etc/bind/reverse (e) /etc/resolv.conf a. Konfigurasi IP Ethernet

Pertama-tama kita perlu men-setting IP pada ethernet kita supaya memiliki ID terlebih dahulu dan merupakan syarat dasar untuk setting berikutnya.

Untuk setting IP kita dapat memasukkan perintah :

root@server:# nano /etc/network/interface sehingga settingnya kira-kira menjadi seperti ini

# The primary network interface auto eth0

iface eth0 inet static

(25)

netmask 255.255.255.128 network 172.16.16.0 broadcast 172.16.16.127 gateway 172.16.16.126

# dns-* options are implemented by the resolvconf package, if installed

dns-nameservers 172.16.16.1 dns-search bloganakkomputer.com auto eth1

iface eth1 inet static

address 192.168.1.1 netmask 255.255.255.192 network 192.168.1.0 broadcast 192.168.1.63

Ingat, setting IP dan lain-lain harus di sesuaikan dengan jaringan yang akan diterapkan. b. Konfigurasi Zone (Domain)

Konfigurasi zone atau domain terdiri dari dua mekanisme yang berbeda yaitu forward dan reverse. Konfigurasi forward memetakkan

IP Address => hostname dan file reverse memetakkan hostname => IP Address.

Dalam tutorial ini zone atau domain yang akan kita kelola bernama bloganakkomputer.com.

Untuk mendaftarkan file zone tersebut, lakukan editing pada file /etc/bind/named.conf.local dengan cara :

root@server:# nano /etc/bind/named.conf.local

Tambahkan rangkaian konfigurasi berikut untuk mendaftarkan domain yang kita kelola. zone "bloganakkomputer.com" { type master; file "/etc/bind/forward"; }; zone "16.16.172.in-addr.arpa" { type master;

(26)

Sesuaikan isi dari file tersebut dengan identitas hostname pada zone yang akan kita kelola, seperti terlihat pada file berikut:

; BIND data file for local loopback interface ;

$TTL 604800

@ IN SOA bloganakkomputer.com. root. ( 2 ; Serial 604800 ; Refresh 86400 ; Retry 2419200 ; Expire 604800 ) ; Negative Cache TTL ; @ IN NS bloganakkomputer.com. @ IN A 172.16.16.1 www IN CNAME @ mail IN CNAME @ d. Konfigurasi file reverse

Selain file forward kita pun harus menyiapkan sebuah file yang bernama reverse di direktori /etc/bind/. Lakukan dengan perintah berikut:

root@server:# nano /etc/bind/reverse

Isi dari file tersebut seperti berikut, sesuaikan data pada file reverse tersebut dengan data yang tercatat di file forward sebelumnya.

; BIND data file for local loopback interface ;

$TTL 604800

@ IN SOA bloganakkomputer.com. root. ( 2 ; Serial 604800 ; Refresh 86400 ; Retry 2419200 ; Expire 604800 ) ; Negative Cache TTL ; @ IN NS bloganakkomputer.com. 1 IN PTR @

e. Konfigurasi file resolv

Juga, jangan lupa untuk menyesuaikan resolv.conf dengan name server yang telah kita buat.

Masuk dan edit file resolv.conf dengan cara :

root@server:# nano /etc/resolv.conf Dan sesuaikan sehingga menjadi :

search bloganakkomputer.com domain bloganakkomputer.com nameserver 172.16.16.1

(27)

f. Restart

Setelah selesai pengeditan file, lakukan re-start pada file tersebut supaya running dengan setting seperti yang kita harapkan.

Restart networking dengan cara :

root@server:# etc/init.d/networking restart Restart bind dengan cara :

root@server:# etc/init.d/bind9 restart

4. Pengujian

1. Pada komputer server/terminal utama, kita dapat men-cek kinerja DNS server yang telah kita buat dengan cara

root@server:# nslookup bloganakkomputer.com Server: 172.16.16.1

Address: 172.16.16.1#53 Name: bloganakkomputer.com Address: 172.16.16.1

Pengujian dengan nslookup

2. Pada komputer client, setting IP pada range seperti server dan dapat kita ping NS

(name server) tersebut dengan cara, masuk ke comand prompt windows dan ping : ping bloganakkomputer.com

(28)

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah sebuah mekanisme yang memunkinkan

sebuah server untuk memberikan IP Address secara dinamik bagi client. Client melakukan permintaan IP Address kepada server, dan server memberikan alokasi bagi si client tersebut. Mekanisme ini akan sangat memberikan keuntungan bagi manajemen jaringan di karenakan proses setting IP Address tidak harus dilakukan manual untuk setiap client yang ada.

1. Instalasi

Software yang diperlukan untuk membuah sebuah service DHCP adalah dhcp3-server. Untuk melakukan instalasi dhcp3-server lakukan perintah:

D4V1D:~# mount /dev/dvd /cdrom (berfungsi untuk mengenalkan cd installernya / proses mounting)

D4V1D:~# apt-get install dhcp3-server (untuk proses instalasi)

2. Konfigurasi

File konfigurasi dhcp3-server terletak di file /etc/dhcp3/dhcpd.conf. Gunakan editor nano untuk melakukan editing terhadap file konfigurasi tersebut. Sebelum melakukan konfigurasi DHCP Server, beberapa hal harus kita perhatikan diantaranya:

1. Alokasi IP Address yang akan diberikan kepada client harus berada satu network dengan IP Address server

2. Tentukan rentang IP Address yang akan diberikan kepada client tersebut

3. Alokasi IP Address untuk si client harus pula dilengkapi dengan subnet, netmask, dns server, gateway, broadcast

Edit file dhcpd.conf dengan perintah:

D4V1D:~# nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf

Contoh konfigurasi DHCP yang saya buat, sesuai dengan IP yang telah kita setting pada

pembuatan Router sebagai berikut.

# A slightly different configuration for an internal subnet. subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.192 {

range 192.168.1.10 192.168.1.20;

option domain-name-servers 172.16.16.1; option domain-name "bloganakkomputer.com"; option routers 192.168.1.1;

option broadcast-address 192.168.1.63; default-lease-time 600;

max-lease-time 7200; }

(29)

Screenshoot dhcpd.conf

Jangan lupa lakukan proses restart terhadap service setiap kali kita melakukan perubahan pada file konfigurasi:

D4V1D:~# /etc/init.d/dhcp3-server restart

3. Pengujian

Pengujian di Client

Untuk melakukan pengujian di sisi client, beberapa hal harus dilakukan diantaranya: 1. Pastikan server dan client saling terkoneksi

2 . Lakukan proses pengaturan di sisi client bahwa settip IP Address di lakukan secara automatic. 1. Ikuti langkah-langkah berikut untuk melakukan setting di sisi client:

Klik menu start - Control Panel Pilih Network Connection

Pilih Local Area Network - klik kanan mouse - pilih Properties Pilih Internet Protocol (TCP/IP) - Pilih Properties

(30)

Pilih opsi Obtain DNS server address automatically - tekan tombol OK

2. Setelah langkah diatas dilakukan, kita harus melakukan pengujian terhadap layanan service DHCP dari server. Ikuti langkah berikut:

a) Klik menu start - run ketik "cmd" . Maka akan muncul halaman dos prompt

b) Pada halaman Dos prompt tersebut lakukan perintah ipconf ig /release, pastikan bahwa IP address dari interface berubah menjadi 0.0.0.0

c) Masih pada halaman yang sama ketikkan perintah ipconf ig /renew untuk memperoleh IP Address dari server.

d) Bila tidak terjadi kesalahan seharusnya client sudah mendapat IP Address dari server. e) Perhatikan gambar berikut yang membuktikan bahwa DHCP Server telah bekerja dan

(31)
(32)

Jika hingga langkah ini kita telah mendapat IP dari server dan ping gateway lancar berarti DHCP Server yang kita buat telah dapat berjalan dengan baik.

(33)

DHCP Server

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah sebuah mekanisme yang memunkinkan

sebuah server untuk memberikan IP Address secara dinamik bagi client. Client melakukan permintaan IP Address kepada server, dan server memberikan alokasi bagi si client tersebut. Mekanisme ini akan sangat memberikan keuntungan bagi manajemen jaringan di karenakan proses setting IP Address tidak harus dilakukan manual untuk setiap client yang ada.

1. Instalasi

Software yang diperlukan untuk membuah sebuah service DHCP adalah dhcp3-server. Untuk melakukan instalasi dhcp3-server lakukan perintah:

D4V1D:~# mount /dev/dvd /cdrom (berfungsi untuk mengenalkan cd installernya / proses mounting)

D4V1D:~# apt-get install dhcp3-server (untuk proses instalasi)

2. Konfigurasi

File konfigurasi dhcp3-server terletak di file /etc/dhcp3/dhcpd.conf. Gunakan editor nano untuk melakukan editing terhadap file konfigurasi tersebut. Sebelum melakukan konfigurasi DHCP Server, beberapa hal harus kita perhatikan diantaranya:

1. Alokasi IP Address yang akan diberikan kepada client harus berada satu network dengan IP Address server

2. Tentukan rentang IP Address yang akan diberikan kepada client tersebut

3. Alokasi IP Address untuk si client harus pula dilengkapi dengan subnet, netmask, dns server, gateway, broadcast

Edit file dhcpd.conf dengan perintah:

D4V1D:~# nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf

Contoh konfigurasi DHCP yang saya buat, sesuai dengan IP yang telah kita setting pada

pembuatan Router sebagai berikut.

(34)

}

Screenshoot dhcpd.conf

Jangan lupa lakukan proses restart terhadap service setiap kali kita melakukan perubahan pada file konfigurasi:

D4V1D:~# /etc/init.d/dhcp3-server restart

3. Pengujian

Pengujian di Client

Untuk melakukan pengujian di sisi client, beberapa hal harus dilakukan diantaranya: 1. Pastikan server dan client saling terkoneksi

2 . Lakukan proses pengaturan di sisi client bahwa settip IP Address di lakukan secara automatic. 1. Ikuti langkah-langkah berikut untuk melakukan setting di sisi client:

Klik menu start - Control Panel Pilih Network Connection

Pilih Local Area Network - klik kanan mouse - pilih Properties Pilih Internet Protocol (TCP/IP) - Pilih Properties

Pilih opsi Obtain an IP address automatically

(35)

2. Setelah langkah diatas dilakukan, kita harus melakukan pengujian terhadap layanan service DHCP dari server. Ikuti langkah berikut:

(a) Klik menu start - run ketik "cmd" . Maka akan muncul halaman dos prompt

(b) Pada halaman Dos prompt tersebut lakukan perintah ipconf ig /release, pastikan bahwa IP address dari interface berubah menjadi 0.0.0.0

(c) Masih pada halaman yang sama ketikkan perintah ipconf ig /renew untuk memperoleh IP Address dari server.

(d) Bila tidak terjadi kesalahan seharusnya client sudah mendapat IP Address dari server. Perhatikan gambar berikut yang membuktikan bahwa DHCP Server telah bekerja dan client memperoleh IP Address dari server.

(36)

Jika kita lihat Propertiesnya akan terlihat sebagai berikut.

Lalu coba kita ping gatewaynya..

Jika hingga langkah ini kita telah mendapat IP dari server dan ping gateway lancar berarti DHCP Server yang kita buat telah dapat berjalan dengan baik.Sekian tutorial tentang DHCP server dan selamat mencoba.

(37)

Web Server

Web atau World Wide Web (WWW) merupakan salah satu layanan internet yang paling

populer. Bisa dikatakan, web adalah "wajahnya internet". Berbagai hal dapat ditampilkan di halaman web. Mulai dari text, gambar, video, music dan sebagainya. Protokol bernama HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) bertanggung jawab menangani proses komunikasi antara client web dan server web.

Kita akan belajar membangun web server menggunakan Apache (http://apache.org). Apache memerlukan DNS server. Proses resolve (konversi) hostname menjadi IP Address dilakukan oleh DNS server. Untuk setting DNS server sendiri dapat dilihat DISINI. Sehingga saya anggap, DNS server sudah terinstall dengan baik dan akan saya hubungkan dengan Web Server ini dengan nama bloganakkomputer.com.

1. Instalasi

Pertama kali kita harus menginstall apache2 yang merupakan web server, php5 beserta lynx yang merupakan browser untuk mengujinya.

Perintahnya :

D4V1D:~# apt-get install apache2 php5 lynx

2. Konfigurasi Virtual Host

Jenis virtual host yang paling banyak digunakan adalah Name Based Virtual Host. Dengan fitur ini maka memungkinkan satu server memiliki lebih dari satu nama virtual. Fitur virtual host ini sering dimanfaatkan untuk jasa web hosting. Fitur virtual host ini harus ditambahkan di

(38)

ServerName www.bloganakkomputer.com DocumentRoot /var/www/

Konfigurasi file "default" Apache2  Restart apache2 dengan perintah

D4V1D:~# /etc/init.d/apache2 restart  Kemudian edit file /var/www/index.html dengan perintah

D4V1D:~# nano /var/www/index.html Menjadi

Selamat Datang di Blog Anak Komputer

3. Pengujian

a. Apache Server

Setiap kali anda melakukan proses editing terhadap file konfigurasi, pastikan anda selalu melakukan restart terhadap setiap service yang bersesuian. Sebagai catatan, sebaiknya lakukan konfigurasi sedikit-demi-sedikit kemudian lakukan proses restart. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kegagalan service akibat kesalahan konfigurasi.

1. Pengujian dari computer server secara langsung

Untuk pengujian secara langsung dari tempat server dapat kita lakukan dengan cara, D4V1D:~# lynx www.bloganakkomputer.com

(39)

Pengujian dari server dengan Lynx 2. Pengujian dari client

Untuk pengujian dengan cara ini, pastikan IP client disetting dengna benar dan pastikan sudah terhubung ke server dengan baik dengan cara ping server.

Lalu dengan browser computer client (Mozilla Firefox, Opera, Internet Explorer, dll) masukkan www.bloganakkomputer.com di bagian address. Kemudian akan muncul seperti gambar di bawah.

(40)

Pengujian dari komputer client dengan browser

b. PHP5

Untuk uji coba apakah php sudah dapat berjalan dengan baik kita perlu beberapa setting dahulu. • Hapus file index.html dengan cara

D4V1D:~# rm /var/www/index.html

• Buat file index.php

D4V1D:~# nano /var/www/index.php

• Isi dengan

phpinfo(); ?>

• Simpan dan keluar.

• Uji di computer server dengan

(41)

Pengujian PHP dari server

(42)

dapat terisi halaman-halaman web yang cantik. Nah cara memberikan kontennya, kita desain dahulu dengan web maker seperti Microsoft Frontpage ataupun Macromedia Dreamwaver, lalu dapat kita upload dengan teknik FTP atau dengan teknik lain. Untuk cara upload nya, mungkin akan saya jelaskan di kesempatan yang lain.

(43)

Virtual Host

Untuk sesi kali ini, saya ingin berbagi konfigurasi Virtual Host yang merupakan lanjutan dari Web Server. Namun sebelumnya saya anggap dahulu bahwa Web Server, Mail Server dan DNS Server yang akan kita buat virtual host sudah terinstall dan dikonfigurasi serta dapat berjalan dengan lancar.

Ok, langsung saja untuk konfigurasi Virtual Host ikuti langkah2 berikut.

1. Konfigurasi

(44)
(45)

• Buat juga folder untuk subdomain download (sebab saya membuat domain

download.bloganakkomputer.com, jika subdomain anda berbeda, tinggal sesuikan saja).

D4V1D:~# mkdir /home/download

• Restart apache2

D4V1D:~# /etc/init.d/apache2 restart

• Buat file index untuk www.bloganakkomputer.com (tapi biasanya sudah ada file default

untuk www ini)

D4V1D:~# nano /var/www/index.html

Isi script html sesuai yang kita inginkan (dapat juga dengan php script). Contohnya Selamat Datang di Blog Anak Komputer

• Buat file index juga untuk download.bloganakkomputer.com.

D4V1D:~# nano /var/www/index.html

Isi script html sesuai yang kita inginkan (dapat juga dengan php script). Contohnya Ini adalah halaman Download Bloganakkomputer

• Untuk index mail.bloganakkomputer.com tidak perlu dibuat sebab kita hanya mengarahkan

saja ke index squirrelmail yang telah kita buat.

2. Pengujian

Untuk pengujian, akan saya coba dari computer client dengan browser Mozilla Firefox (atau dapat dengan browser yang lain).

(46)

Lalu kita buka mail.bloganakkomputer.com dan akan keluar:

(47)

Jika telah berhasil keluar halaman sesuia yang kita buat, berarti Virtual Host kita telah bekerja dengan baik. Namun jika belum keluar, cek sekali lagi mungkin konfigurasi apache2 atau file index yang kita buat salah tempat.

(48)

Mail Server

E-mail

merupakan aplikasi internet yang banyak digunakan saat ini untuk komunikasi dua arah. Selain karena kemudahan dalam penggunaannya juga karen kemurahan teknologi yang ditawarkan oleh email ini. E-mail singkatan dari electronic mail juga dapat dianalogikan dengan pengiriman surat yang umum digunakan saat ini melalui kantor pos, atau melalui jasa pengirim surat atau barang. Pengiriman email dilakukan melalui perangakat elektronik seperti HP/PDA. Proses pengiriman/penerimaan e-mail melibatkan protokol Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) dan Post Office Protocol verson 3 (POP3). Protokol SMTP bertugas untuk mempros-es pengiriman mail (Outgoing mail) dan PHP3 bertugas untuk memproses penerimaan mail (Incoming mail).

Jika user atau pemilik e-mail tidak sedang aktif/off-line untuk mengakses e-mail, maka e-mail yang tertuju kepadanya akan ditampung sementara oleh server e-mail sampai pemilik email tersebut mengaksesnya. Hal ini bisa terjadi karena adanya protokol POP3.

Untuk instalasi kali ini saya asumsikan bahwa DNS server sudah terinstall dengan baik, dan jika ingin melihat konfigurasi DNS server sebelumnya dapat dilihat disini.

Langkah-Langkah membuat mail server seperti berikut.

Instalasi

Postfix adalah aplikasi yang akan kita installkan untuk membangung sebuah mail server. Untuk melengkapi mail server kita harus menginstallkan software lain yaitu php5, pop, courier-imap, dan Squirrelmail.

a. Perintahnya

D4V1D:~# apt-get install postfix courier-imap courier-pop php5 squirrelmail

(49)

Pilih No

c. Lalu keluar Postfix Configuration, pilih Local Only (sebab kita hanya akan menginstall mail

(50)

d. Untuk system mail name masukkan bebas, dan saya pilih mail.bloganakkomputer.com

Konfigurasi

a. Konfigurasi postfix pada file main.cf

D4V1D:~# nano /etc/postfix/main.cf

Tambahkan tanda # pada bagian mydestination dan mailbox_command. Tambahkan pada baris terakhir

home_mailbox = Maildir/

Sehingga akan menjadi seperti gambar berikut.

b. Kemudian masuk direktori skel dan buat direktori Maildir

D4V1D:~# cd /etc/skel/

D4V1D:/etc/skel# maildirmake Maildir c. Konfigurasi squirrelmail

(51)

D4V1D:~# squirrelmail-configure Kemudian akan muncul

Masukkan command Command >> d Lalu ketik courier

Command >> courier Lalu akan keluar konfigurasi

imap_server_type = courier default_folder_prefix = INBOX. trash_folder = Trash sent_folder = Sent draft_folder = Drafts show_prefix_option = false default_sub_of_inbox = false show_contain_subfolders_option = false optional_delimiter = . delete_folder = true

Press any key to continue... Tekan enter

Save data

Command >> s Lalu Quit

(52)

e. Restart Apache

D4V1D:~# /etc/init.d/apache2 restart

Pengujian

A. Dari computer server

D4V1D:~# lynx bloganakkomputer/squirrelmail Sehingga akan keluar

Untuk uji coba apakah mail server sudah dapat berjalan dengan benar, kita perlu login, maka kita akan membuat user dahulu dari server dengan perintah

D4V1D:~# adduser angela Adding user `angela' ...

Adding new group `angela' (1003) ...

(53)

Creating home directory `/home/angela' ... Copying files from `/etc/skel' ...

Enter new UNIX password: Retype new UNIX password:

passwd: password updated successfully Changing the user information for angela

Enter the new value, or press ENTER for the default Full Name []:

Room Number []: Work Phone []: Home Phone []: Other []:

Is the information correct? [Y/n] y

Untuk melakukan test konfigurasi mail server pada local mesin (server) ikuti langkah-langkah di bawah ini : • Masuk ke localmesin D4V1D:~# telnet localhost 25 Trying 127.0.0.1... Connected to localhost. Escape character is '^]'.

220 bloganakkomputer.com ESMTP Postfix (Debian/GNU)

• kemudian ketikan perintah di bawah ini

Anda : ehlo virtual.test 250-bloganakkomputer.com 250-PIPELINING 250-SIZE 10240000 250-VRFY 250-ETRN 250-STARTTLS 250-ENHANCEDSTATUSCODES 250-8BITMIME 250 DSN

Anda: mail from:angela@bloganakkomputer.com Server: 250 2.1.0 Ok

(54)

Hai,...

Namaku Angela . (tanda titik)

Server: 250 2.0.0 Ok: queued as 17B2F503BA Anda: quit

Server: 221 2.0.0 Bye

(55)

Langkah di atas merupakan langkah untuk mengirim email ke david@bloganakkomputer.com yang merupakan user default (saat instalasi) dengan user angela@bloganakkomputer.com yang merupakan user kedua dengan program telnet.

Apakah email di atas telah terkirim ke user david? Mari kita cek dari computer client. B. Dari computer client

Dari computer client dengan browser, buka http://bloganakkomputer.com/squirrelmail Masukkan username dan passwordnya, enter.

(56)

Coba kita buka.

(57)

Kemudian logout dan login dengan user angela.

Cek Inboxnya, bila sudah terkirim, maka mail server yang kita bangun telah berhasil.

Sampai langkah ini, bila proses mengirim (baik dari telnet maupun dari browser internet client) dan menerima telah berhasil, maka dapat kita pastikan mail server telah dapat berjalan lancar. Namun sebenarnya ada yang masih kurang dengan alamat domainnya. Kita harus memasukkan alamat http://bloganakkomputer.com/squirrelmail untuk dapat mengaksesnya. Bagaimana caranya, supaya untuk dapat mengaksesnya dengan alamat http://mail.bloganakkomputer.com/ ? Akan saya bahas di bagian berikutnya pada bagian Virtual Host.

(58)

Proxy Untuk Sekolahan

Kali ini saya akn menshare pembuatan proxy yang saya lakukan untuk keperluaan sekolah, akan tetapi tulisan ini bisa anda terapan di tempat usaha anda (warnet misalnya) atau perusahaan anda. untuk proxy kali ini saya gabung dengan router sehingga langsung terintegrasi router dengan proxy. langsung aja deh.

1. Install Distro Debian anda (mode text ya)

Soale kalau untuk anak tkj aku suruh buat dengan mode text, kalau untuk anda terserah deh. 2. kalau sudah kita lanjutkan dengan setting proxy kita

3. Install paket

#apt-get install squid 4. Stop services squid

#/etc/init.d/squid stop 5. Setting squid.conf

kalau saya buat aku hapus semua dan aku ganti dengan ini http_port 3128 transparent

icp_port 3130

udp_incoming_address 0.0.0.0

udp_outgoing_address 255.255.255.255 hierarchy_stoplist cgi-bin ?

acl QUERY urlpath_regex cgi-bin \? no_cache deny QUERY

#PENDEFINISIAN CACHE cache_mem 1000 MB

cache_swap_low 90 cache_swap_high 95 connect_timeout 1 minutes

(59)

negative_ttl 5 minutes read_timeout 15 minutes request_timeout 5 minutes persistent_request_timeout 1 minutes client_lifetime 5 day pconn_timeout 120 seconds shutdown_lifetime 30 seconds maximum_object_size 20480 KB minimum_object_size 0 KB maximum_object_size_in_memory 4096 KB ipcache_size 1024 ipcache_low 90 ipcache_high 95 fqdncache_size 1024 cache_replacement_policy lru memory_replacement_policy lru

cache_dir ufs /var/spool/squid 50000 16 256 cache_access_log /var/log/squid/access.log cache_log /var/log/squid/cache.log cache_store_log /var/log/squid/store.log log_ip_on_direct on debug_options ALL,1 client_netmask 255.255.255.255 ftp_user Squid@ ftp_list_width 32 ftp_passive on ftp_sanitycheck on ftp_telnet_protocol on redirect_children 10

auth_param basic children 10

auth_param basic realm Squid proxy-caching web server auth_param basic credentialsttl 2 hours

auth_param basic casesensitive off refresh_pattern ^ftp: 1440 20% 10080 refresh_pattern ^gopher: 1440 0% 1440 refresh_pattern . 0 20% 4320

quick_abort_min 16 KB quick_abort_max 16 KB

(60)

acl manager proto cache_object

acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255 acl to_localhost dst 127.0.0.0/8

acl SSL_ports port 443 563 6667 7000 acl Safe_ports port 80

acl Safe_ports port 81 acl Safe_ports port 21 acl Safe_ports port 443 563 acl Safe_ports port 70 acl Safe_ports port 210

acl Safe_ports port 1025-65535 acl Safe_ports port 280

acl Safe_ports port 488 acl Safe_ports port 591 acl Safe_ports port 777 110 acl Safe_ports port 4461 acl Safe_ports port 5050

acl CONNECT method CONNECT http_access deny kata_1

http_access deny kata_2 #http_access deny not-akses

http_access allow manager localhost acl sekolahan src 192.168.100.1/25 acl bebaspakai src 192.168.100.128/25 http_access allow sekolahan

http_access allow bebaspakai http_access deny manager http_access deny !Safe_ports

http_access deny CONNECT !SSL_ports http_access deny all

http_reply_access allow all icp_access allow all

miss_access allow all cache_mgr admin

visible_hostname xwaja.web.id logfile_rotate 10

buffered_logs off snmp_port 3401

snmp_access allow localhost snmp_access deny all

snmp_access deny all

coredump_dir /var/spool/squid ie_refresh on

##Delay pools

acl download url_regex -i ftp \.exe$ \.mp3$ \.mp4$ \.tar.gz$ \.gz$ \.tar.bz2$ \.rpm$ \.zip$ \.rar$

(61)

acl download url_regex -i \.avi$ \.mpg$ \.mpeg$ \.rm$ \.iso$ \.wav$ \.mov$ \.dat$ \.mpe$ \.mid$

acl download url_regex -i \.midi$ \.rmi$ \.wma$ \.wmv$ \.ogg$ \.ogm$ \.m1v$ \.mp2$ \.mpa$ \.wax$

acl download url_regex -i \.m3u$ \.asx$ \.wpl$ \.wmx$ \.dvr-ms$ \.snd$ \.au$ \.aif$ \.asf$ \.m2v$

acl download url_regex -i \.m2p$ \.ts$ \.tp$ \.trp$ \.div$ \.divx$ \.mod$ \.vob$ \.aob$ \.dts$

acl download url_regex -i \.ac3$ \.cda$ \.vro$ \.deb$ delay_pools 1

delay_class 1 1

delay_parameters 1 16000/16000 delay_access 1 allow download delay_access 1 deny all

6. Kita buat situs dan kata yang akan di blok untuk situs #nano /etc/squid/situs

Isi kan file tersebut : seksbebas.com facebook.com

#nano /etc/squid/kata Isi kan file tersebut : sex

ngentot

7. Membuat swap squid #squid -z

8. Konfigurasi rc.local

Beri tambahan di atas exit 0

(62)

--to-DNS Server Master & Slave

Tanpa banyak penjelasan lengkap tentang DNS anda bisa lihat di Wikipedia. Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan bagaimana membuat DNS server master dan slave untuk menangani satu domain atau lebih. Contoh kasus disini adalah domain yang saya beli kurang hampir dua minggu. Domain web ini yaitu “mbalelo.info”. Saya beli cuma 25 rb di Ardhosting. Cukup murahkan untuk sebuah experiman. Fasilitas control panel termasuk lengkap sehingga kita bisa assign child nameserver untuk domain ini dengan mudah.

Untuk domain ini child nameserver yang saya assign adalah ns1.mbalelo.info untuk ip

124.81.224.211 dan ns2.mbalelo.info 124.81.224.210. Sebenarnya sangat tidak dianjurkan untuk meletakkan nameserver pada blok ip yang sama dan alokasi yang sama. Lebih baik lagi apabila salah satu nameserver diletakkan ditempat lain dengan geografis beda misalkan diluar negeri, sehingga apabila ada gangguan atau bencana domain tidak akan mati. Karena keterbatasan tempat dan tidak ada server ditempat lain cukuplah 2 server yang ada saya pakai sebagai sarana ujicoba/experimen.

Untuk server saya menggunakan FreeBSD 6.1 dengan Bind 9.3.2 dan FreeBSD 5.4 dengan Bind 9.3.1 yang sudah bulit in didalamnya. Untuk mengaktifkan bind setiap kali startup tambahkan parameter pada rc.conf

# ee /etc/rc.conf named_enable=”YES” named_flags=”-u bind”

Pada Bind versi 9 terdapat utility yang digunakan utntuk mengontrol bind yaitu “rndc”. Agar rndc bisa digunakan setidaknya ada 2 file yang harus kita buat yaitu “rncd.conf” dan “rndc.key” yang diletakkan pada direktori “/etc/named”. Untuk membuat file tersebut dipakai command rndc-confgen # rndc-confgen # Start of rndc.conf key “rndc-key” { algorithm hmac-md5; secret “8EQdlGbpeIO2/I7yLJP5CQ==”; }; options { default-key “rndc-key”; default-server 127.0.0.1; default-port 953; }; # End of rndc.conf

# Use with the following in named.conf, adjusting the allow list as needed: #key “rndc-key” {

(63)

# secret “8EQdlGbpeIO2/I7yLJP5CQ==”; #};

#

#controls {

# inet 127.0.0.1 port 953

# allow { 127.0.0.1; } keys { “rndc-key”; }; #};

# End of named.conf

Ok setelah itu kita pisahkan masing2 konfigurasi berdasarkan letaknya pada file masing2 # ee /etc/named/rndc.conf key “rndc-key” { algorithm hmac-md5; secret “8EQdlGbpeIO2/I7yLJP5CQ==”; }; options { default-key “rndc-key”; default-server 127.0.0.1; default-port 953; };

Sedangkan rndc.key saya letakkan pada # ee /etc/namedb/rndc.key

key “rndc-key” { algorithm hmac-md5;

secret “8EQdlGbpeIO2/I7yLJP5CQ==”; };

Lakukan langkah yang sama pada pembuatan file rndc.conf dan rndc.key pada DNS server Slave.

Berikutnya akan kita bahas file named.conf yang berisi konfigurasi bind. Kita bagi pembahasan file named.conf ini, untuk file named.conf pada DNS server master dan named.conf untuk DNS server slave.

# ee /etc/namedb/named.conf (pada DNS server master) acl slave {

124.81.224.210/32; 124.81.252.55/32; };

(64)

controls {

inet 127.0.0.1 port 953

allow { 127.0.0.1; } keys { “rndc-key”; }; }; key “rndc-key” { algorithm hmac-md5; secret “8EQdlGbpeIO2/I7yLJP5CQ==”; }; zone “.” { type hint; file “named.root”; }; zone “0.0.127.IN-ADDR.ARPA” { type master; allow-update { none; }; file “master/db.127.0.0.1”; }; zone “localhost” { type master; allow-update { none; }; file “master/db.localhost”; }; zone “mbalelo.info” { type master; allow-update { none; }; file “master/db.mbalelo.info”; };

Pada konfigurasi diatas kita buat acl (Access Control) “acl slave” untuk mengatur server

hostname mana yang boleh menerima tranfer zone. Opitons “recursion no” dengan option ini kita hanya memberikan jawaban query atas domain yang kita pegang (Authoritative Domain) dalam hal ini mbalelo.info. Selain domain tersebut maka DNS server tidak akan memberikan jawaban atas query selain domain mbalelo.info. Selain mengurangi resiko DNS cache poisoning atau resiko sekurity lainnya. Option ini juga akan meningkatkan performa DNS server karena kita tidak akan memberikan jawaban atas query domain yang lain. Options “notify yes” artinya setiap perubahan zone server master akan memberikan notify ke server slave untuk mengadakan update pada zone yang bersangkutan. Berikutnya adalah zone pointer dan reverse localhost seperti dibawah ini:

# ee /etc/namedb/master/db.127.0.0.1 $TTL 86400

@ IN SOA localhost. root.localhost. ( 2006081613 ; serial

28800 ; refresh 14400 ; retry 3600000 ; expiry

(65)

86400 ) ; minimum IN NS localhost. 1 IN PTR localhost. # ee /etc/namedb/master/db.localhost $TTL 86400 $ORIGIN localhost.

@ IN SOA localhost. root.localhost. ( 2006081613 ; serial 28800 ; refresh 14400 ; retry 3600000 ; expiry 86400 ) ; minimum IN NS localhost. IN A 127.0.0.1

Untuk zone mbalelo.info sebagai berikut: # ee /etc/namedb/master/db.mbalelo.info $TTL 86400

@ IN SOA ns1.mbalelo.info. info.mbalelo.info. ( 2007012602 ; Serial (YYYYMMDDnn) 10800 ; Refresh 3600 ; Retry 604800 ; Expire 86400 ) ; Negative Cache TTL IN NS ns1.mbalelo.info. IN NS ns2.mbalelo.info. IN MX 10 mail.mbalelo.info. IN A 124.81.224.211 ns1 IN A 124.81.224.211 ns2 IN A 124.81.224.210 mail IN A 124.81.224.211 www IN CNAME mbalelo.info. ftp IN CNAME mbalelo.info.

download IN CNAME mbalelo.info.

Standart format serial untuk zone adalah (YYYYMMDDnn) “nn” adalah revisi zone. Setiap kali ada perubahan zone sebaliknya merubah serial zone. Misalkan kita dalam sehari melakukan beberapa kali update zone revisi sebaliknya berybah seperti 01 atau 02 sebanyak revisi yang kita

(66)

options { directory “/etc/namedb”; pid-file “/var/run/named/pid”; dump-file “/var/dump/named_dump.db”; statistics-file “/var/stats/named.stats”; recursion no; notify no; }; key “rndc-key” { algorithm hmac-md5; secret “reseHZh2qBABma1zjrT3/A==”; }; controls { inet 127.0.0.1 port 953

allow { 127.0.0.1; } keys { “rndc-key”; }; }; zone “.” { type hint; file “named.root”; }; zone “0.0.127.IN-ADDR.ARPA” { type master; file “master/db.127.0.0.1”; }; zone “localhost” { type master; file “master/db.localhost”; }; zone “mbalelo.info” { type slave; file “slave/db.mbalelo.info”; masters { 124.81.224.211; }; };

Konfigurasi DNS server Slave tidak jauh beda dengan Master cuman parameter type disini adalah slave yang menyatakan server ini adalah DNS server slave dan ada tambahan parameter master yang diberitahukan DNS server slave harus mengambil dari mana update zone yang dipegangnya. Kemudian karena kita menjalankan bind dengan user bind maka kita harus rubah permission untuk file2 zone pada direktori /etc/namedb.

Server Master:

#cd /etc/namedb/master #chown bind* db.*

(67)

Server Slave:

#cd /etc/namedb/slave #chown bind* db.*

Setelah konfigurasi selesai maka berikutnya adalan menjalankan DNS server.Jalankan terlebih dahulu server master baru kemudian server slave.

#/usr/sbin/named -u bind

Cek pesan server ketika bind dijalankan: # tail -f /var/log/messages

Bila sukses pesan yang ditampilkan adalah sebagai berikut: Jan 23 10:35:31 ns1 named[28558]: starting BIND 9.3.2 -u bind

Jan 23 10:35:31 ns1 named[28558]: command channel listening on 127.0.0.1#953 Jan 23 10:35:31 ns1 named[28558]: running

Kemudian jalankan DNS Server Slave dan cek apakah file database zone telah ditransfer ke dalam direktori /etc/namedb/slave.Jika sudah maka proses testing server sudah selesai dan anda telah berhasil membuat DNS Server Master dan Slave.Jika file database zone belum ditransfer maka kita bisa secara manual mengkopi file database untuk zone tersebut ke server

slave.Kemudian kita jalankan command rndc reload atau rndc reconfig untuk mereload konfigurasi atau zone yang baru.

Ok setelah semua konfigurasi selesai coba cek domain yang anda buat dengan DNS tools yang banyak di internet seperti DNS Report atau Checkdns.

(68)

bloganakkomputer.com satujamsaja.org

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Karena adsorpsi Cr(III) pada tanah diatomit, baik tanpa perlakuan dengan asam maupun yang diperlakukan dengan HCl, dapat didekati dengan satu proses, persamaan (24),. maka nilai k

Disandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan di Samudra Hindia bagian timur, ukur- an panjang cagak maksimum ikan jantan yang tertangkap pada

3) Guru merespon pertanyaan yang muncul dengan mengarahkan kaitan gambar tersebut dengan materi matematika yang akan dipelajari, yaitu rotasi (perputaran) 4) Guru merangsang

TEKNIK PEMBUATAN : Wayang kulit dibuat dari bahan kulit kerbau yang sudah diproses menjadi kulit lembaran, perbuah wayang membutuhkan sekitar ukuran 50 x 30 cm kulit

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian instrumen penelitian bahwasannya wawancara merupakan teknik tanya-jawab baik secara langsung ataupun tidak langsung,

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pekerjaan siswa.. dalam mengikuti tes, hasil wawancara dan hasil observasi yang

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Dinas Pemuda dan Olahraga) membutuhkan 50 (lima puluh) orang lulusan Sarjana (S-1) untuk ditugaskan di Desa sebagai peserta program

Berdasarkan analisis matriks QSPM diperoleh nilai TAS tertinggi berturut-turut pada alternatif strategi yang ada adalah meningkatkan kualitas produk dengan nilai