• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Perusahaan Bongkar Muat

2.2.6 Dokumen Bongkar Muat

Didalam dokumen bongkar muat dibedakan menjadi dua jenis,yaitu dokumen pemuatan dan dokumen pemuatan barang. Dokumen-dokumen tersebut antara lain:

1) Dokumen Pemuatan Barang a. Bill of lading

Bill of lading yang disebut juga sebagai konsumen, bagi pengangkut merupakan kontrak pengangkutan sekaligus sebagai bukti tanda terima barang. Bill of ladingjuga tanda hak yang memungkinkan barang bisa ditransfer dari shipper keconsignee atau dipindahkan ke pihak ketiga.

Bill of lading dibuat oleh perusahaan pelayaran pengangkut atau agennya berdasarkan shipping instruction yang diberikan oleh pengirim. Berdasarkan shipping instruction yang diterima dari pengirim, perusahaan pelayaran atau agennya membuat draft bill of lading untuk diserahkan kembali ke pengirim untuk diperiksa isinya. Apabila perlu, pengirim akan melakukan perubahan atau penambahan. Setelah dikoreksi, perusahaan pelayaran membuat bill of lading yang asli dalam beberapa lembar sesuai permintaan pengirim. Apabila nama kapal dituliskan dalam konosemen, berarti pengirim yang menentukan kapalnya. Sedangkan jika nama kapal tidak dicantumkan dalam konosemen makaforwarderyang akan menentukan kapalnya.

b. Cargo List(loading list)

Loading list adalah daftar semua barang yang dimuat dalam kapal.

Loading list dibuat oleh perusahaan pelayaran atau agennya dan diserahkan kepada semua pihak yang terkait dengan pemuatan, yaitu: kapal,stevedore, gudang dan pihak-pihak lain.

c. Mate’s Receipt

Mate’s receipt adalah tanda terima barang yang akan dimuat ke kapal.

Mate’s receipt dibuat oleh agen pelayaran dan ditandatngani oleh mualim kapal. Jumlah koli dan kondisi barang disesuaikan dengan data yang tercantum pada mate’s receipt. Apabila jumlah colli tidak sesuai

dengan jumlah yang tercantum dalam mate’s receipt maka petugas kapal akan mencatat selisih tersebut. Demikian pula, jika barang akan dimuat terdapat kerusakan, petugas kapal juga akan mencatat kondisinya. Selisih atau kondisi ini kemungkinan tercatat pada konosemen.17

d. Dokumen Pembongkaran Barang 1. Pemberitahuan kepada bea cukai

Sebelum kedatangan kapal, agen pelayaran memberitahu kepada bea cukai khusus untuk pembongkaran barang import tentang rencana kedatangan kapal. Selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam setelah kapal tiba, dengan menyerahkan dokumen-dokumen sebagai berikut:

a. Cargo manifest dari semua barang yang akan dibongkar/ diimport.

b. Cargo manifest dari semua barang yang mempunyai tujuan di luar Indonesia.

c. Daftar penumpang dan ABK. d. Daftar perbekalan.

e. Daftar senjata api dan obat-obat terlarang. e. Landing order.

Apabila terjadi perubahan bongkar muat dari suatu partybarang, agen pelayaran akan mengeluarkan landing order. Landing order adalah pemberitahuan dari agen pelayaran kepada kapal tentang adanya perubahan pelabuhan bongkar satu partai barang dengan menyebutkan pelabuhan bongkar sebelumnya dan pelabuhan bongkar seharusnya. f. Tallybongkar

Pada waktu barang dibongkar dilakukan pencatatan jumlah colli dan kondisinya sebagimana terlihat dan hasilnya dicatat dalam tally sheet

17

http://goindonesianport.blogspot.com/2013/10/dokumen-bongkar-muat.html, diakses pada tanggal 6 Oktober 2015. Jam 23.50 WIB

17

bongkar. Tally sheet harus di-countersign oleh nahkoda atau mualim yang berwenang.

g. Outturn ReportOutturn Report adalah daftar dari semua barang dengan mencatat dari jumlah colli dan kondisinya barang itu pada waktu dibongkar. Barang yang kurang jumlahnya atau rusak diberi tanda ( remark ) padaoutturn report.

h. Short and Overlanded List

Khusus barang yang mengalami kekurangan atau kelebihan dibuat daftar sendiri yang disebutshort and overlanded list.

i. Damage Cargo List

Khusus untuk barang yang mengalami kerusakan dibuatkan daftar tersendiri berupa damage cargo list. Untuk barang-barang yang mengalami kerusakan dalamdamaged cargo listdiberi penjelasan rinci mengenai dimana kerusakan terjadi, sebelum dibongkar atau selama pembongkaran. Di jelaskan pula sejauh mana kerusakan yang dialami.

j. Carfo Tracer

Dengan memperhatikan short and overlanded list, agen pelayaran mengeluarkantracer. Tracermerupakan pemberitahuan kepada semua pihak pelabuhan muat dan bongkar tentang adanya kekurangan atau kelebihan barang yang terjadi di pelabuhan pengiriman. Tracer juga menanyakan apakah barang yang kurang tersebut ada di pelabuhan penerima tracer maupun sebaliknya. Pelabuhan penerima tracer akan menyelidiki isitracerdan segera menyampaikan hasil penyelidikannya ke pengirim. Apabila tracer pertama tidak dijawab, setelah 15 hari akan disusul tracer berikutnya, dan demikian seterusnya sampai mendapat sebuah jawaban. Penerima tracermemiliki kewajiban untuk segara meneliti dan menjawab tracer yang diterima mengingat akan timbulnya klaim dari pemilik barang.

k. Cargo Manifest

Cargo Manifest adalah keterangan rinci mengenai barang-barang yang diangkut kapal. Sehingga merupakan daftar barang dari semua bill of lading dari barang yang diangkut kapal dan dijabarkan secara rinci. Lajur-lajur dalam manifest adalah sebagai berikut:

1. Nomor urut 2. Nomor B/L 3. Nama Pengirim

4. Nama/alamat penerima (consignee )

5. Jumlah colli dalam angka 6. Keterangan mengenai barang 7. Jumlah berat barang

8. Patokan berat atau ukuran yang dikenakan tambang( freight )

9. Tarif satuan barang

10.Lajur kosong untuk catatan seperlunya

11.Jumlahfreightyang dibayar menuruti tiap B/L 12.Jumlah OPP/OPT

13.Lajur biaya tata usaha

14.Lajur jumlah keseluruhan biaya yang dikenakan pada setiap B/L 15.Lajur keterangan

l. Special Cargo List

Special Cargo List merupakan daftar dari semua barang khusus yang dimuat oleh kapal, misalnya barang berbahaya, barang berharga, barang berat dan barang yang membutuhkan pengawasan khusus termasukrefrigenerated cargo.

m. Dangerous Cargo List

Dangerous cargo list merupakan daftar muatan yang berbahaya, baik yang ditetapkan oleh IMO ataupun yang ditetapkan oleh yang berwenang di pelabuhan.

19

n. Hatch List

Setiap palka mempunyai muatan sendiri. Hatch list merinci muatan yang ada pada tiappalka.Hatch listdibuat oleh pihak kapal.

o. Parcel List

Karena sering ada barang kiriman yang bukan barang dagangan dikirim melalui kapal laut sebagai barang titipan, misalnya personal effect, maka barang tersebut di daftar dalam suatu daftar yang disebut sebagaiparcel list.18

Dalam proses bongkar muat yang dilakukan oleh perusahaan bongkar muat diperlukan suatu dokumen yaitu dokumen bongkar muat. Dokumen tersbut diperlakukan sebagai prasyarat untuk menjamin kelancaran dan keamanan pengangkutan barang dilaut.

2.3 Hukum Persaingan Usaha di Indonesia

Dokumen terkait