• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Perjanjian Leasing

Dalam dokumen Modul Leasing (Halaman 27-35)

Untuk memberikan deskripsi yang jelas tentang perjanjian leasing berikut beberapa contoh dokumen yang dapat dipelajari:

Modul: Sewa Guna atau Leasing | 28

1. Proposal Penawaran Leasing

2. Klausa Kontrak Leasing

1. Nama dan alamat kedua belah pihak lessor dan lessee

2. Idenfikasi Peralatan, termasuk nomor seri dan/atau nomor registrasi dan, jika perlu, nama suplier peralatan.

3. Jadwal angsuran pembayaran. 4. Metode Pembayaran.

5. Klausa yang berhubungan dengan jaminan tambahan akhir atau jaminan pembayaran. 6. Tanggal awal kontrak.

7. Klausa yang menyebutkan bagaimana peralatan akan dikirimkan dan, jika perlu, siapa yang bertanggungjawab untuk biaya angkut pengiriman.

8. Klausa yang menyatakan apabila terdapat kasus keterlambatan pengiriman oleh suplier peralatan, lesse akan memberitahukan lessor. Tidak ada perubahan dalam jadwal pembayaran akan dilakukan sebagai akibat dari terlambatnya pengiriman peralatan kecuali dengan izin tertulis dari lessor.

9. Klausa yang menyatakan bahwa lessee akan menandatangani catatan penerimaan yang menyebutkan bahwa peralatan telah dicoba dan diuji dan diterima pada saat

Modul: Sewa Guna atau Leasing | 29

pengiriman sehingga tidak ada klaim yang diajukan kepada lessee sehubungan dengan kualitas peralatan.

10. Klausa yang menyebutkan kepemilikan peralatan akan tetap dipegang oleh lessor selama masa kontrak leasing.

11. Klausa yang menyatakan bahwa lessee dapat menggunakan peralatan selama mereka melakukan pembayaran berkala dan tidak melakukan pelanggaran kontrak.

12. Klausa baik yang menyatakan di mana tepatnya lokasi peralatan atau, dalam kasus berpindahnya lokasi peralatan, atau klausa yang menyatakan bahwa lessee akan memberitahukan lessor setiap saat tentang keberadaan peralatan tersebut. Jika memungkinkan, klausa yang menyatakan tanda kepemilikan lessor tidak boleh dipindahkan dari peralatan.

13. Klausa yang menyatakan bahwa hanya pegawai yang kompeten yang dapat menggunakan peralatan, sesuai dengan petunjuk pemakaian untuk tujuan tertentu. Tidak ada bagian peralatan yang boleh digunakan untuk tujuan lainnya.

14. Klausa yang menyatakan bahwa lessee tidak akan mengganti peralatan tanpa izin sebelumnya secara jelas dari lessor.

15. Klausa yang menyatakan siapa yang bertanggungjawab untuk pemeliharaan dan servis peralatan dan siapa yang bertanggungjawab terhadap biaya pemeliharaan. Perbaikan dan penggantian hanya akan dilakukan oleh toko yang dapat dihandalkan dan dengan persetujuan yang jelas dari lessor.

16. Klausa yang menentukan pihak mana yang akan bertanggungjawab untuk pembayaran premi asuransi untuk kehilangan dan kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran ataupun pencurian atau kecelakaan.

17. Klausa yang menyatakan bahwa apabila lessee bertanggungjawab untuk membayar premi asuransi, mereka memerlukan bukti pembayaran pembelian premi apabila diminta. Klausa yang menyatakan apabila lessee gagal membayar premi asuransi, lessor diperbolehkan untuk membayar premi asuransi tersebut dan membebankan biaya tersebut kepada lessee.

18. Klausa yang menyatakan apabila terdapat kasus kehilangan atau kerusakan, lessee akan secepat mungkin (atau dalam jumlah hari tertentu) memberitahukan lessor. 19. Klausa yang menyatakan uang asuransi akan dibayarkan kepada lessor. Uang asuransi

akan digunakan untuk memperbaiki peralatan atau menggantinya apabila lessor memperkirakan bahwa biaya perbaikan tidak ekonomis. Apabila lessor memperkirakan bahwa baik perbaikan ataupun penggantian bersifat tidak ekonomis,

Modul: Sewa Guna atau Leasing | 30

uang tersebut akan digunakan untuk menutup kewajiban outstanding lessee terhadap lessor. Jika uang asuransi tidak cukup untuk menutup kewajiban outstanding, jumlah sisa kewajiban masih merupakan hutang.

20. Klausa yang menyatakan bahwa kehilangan ataupun kerusakan pada peralatan tidak berdampak pada kelanjutan kontrak leasing dan demikian juga dengan angsuran pembayaran leasing.

21. Klausa yang menyatakan bahwa selama periode leasing, lessee akan memperoleh semua perizinan yang diperlukan, surat izin dan perizinan dan akan membayar semua biaya administrasi dan pajak yang berhubungan dengan penggunaan peralatan.

22. Klausa yang menyatakan bahwa lessee wajib mengganti kerugian kepada lessor terhadap semua klaim termasuk klaim pihak ketiga untuk setiap kehilangan ataupun kecelakaan yang berhubungan dengan peralatan atau penggunaannya.

23. Klausa yang menyatakan bahwa lessee harus memberikan izin kepada lessor kapanpun selama masa leasing untuk memeriksa peralatan demikian juga untuk memasuki tempat lessee.

24. Klausa yang menyatakan bahwa lessee akan menyediakan laporan keuangan untuk lessor yang disyaratkan dan memperbolehkan lessor atau perwakilannya untuk memeriksa rekening lessee.

25. Klausa yang menyatakan bahwa lessee tidak mempunyai hak baik untuk menjual, menjanjikan atau menggadaikan peralatan tanpa izin tertulis sebelumnya dari lessor. 26. Klausa yang menegaskan hak-hak lessee selama masa leasing:

- „ Pembelian peralatan - „ Pengembalian peralatan

- „ Pembaharuan leasing dengan pengurangan sewa yang signifikan. - „ Menerima bagian dari keuntungan dari penjualan peralatan.

27. Dalam kasus kontrak leasing menawarkan pilihan kepada lessee untuk mendapatkan kepemilikan terhadap peralatan tersebut di akhir kontrak leasing, klausa menjelaskan pilihan cara membeli:

- Peralatan dapat dibeli pada harga nilai sisa seperti diperkirakan pada awal kontrak leasing.

- Peralatan dapat dibeli pada harga pasar yang sesuai seperti dijelaskan dalam akhir kontrak leasing.

Modul: Sewa Guna atau Leasing | 31

- Kepemilikan peralatan dialihkan secara otomatis pada penerimaan pembayaran akhir leasing.

28. Klausa yang menyatakan siapa yang bertanggungjawab untuk biaya registrasi yang berhubungan dengan pengalihan kepemilikan.

29. Klausa yang memberikan lessor hak untuk mengenakan denda bunga apabila terjadi keterlambatan pembayaran.

30. Klausa yang menyatakan kewajiban lessee untuk mengembalikan peralatan ke tempat lessor dalam kondisi baik apabila lessee mengalami kemacetan.

31. Klausa yang menyatakan hak lessor untuk menarik kembali peralatan pada saat lessee mengalami kemacetan atau pada saat pelanggaran terhadap salah satu klausa dalam kontrak setelah pemberitahuan sebelumnya.

32. Klausa yang memberikan lessor hak untuk memasuki tempat lessee untuk mengambil alih peralatan.

33. Klausa yang melindungi lessor terhadap setiap kerusakan yang dibuat di tempat lessee yang disebabkan karena penarikan peralatan.

34. Klausa yang memberikan lessor hak untuk mengenakan biaya yang berhubungan dengan penarikan peralatan, termasuk biaya hukum.

35. Klausa yang memberikan lessor hak untuk memperoleh kembali dari lessee setiap kerugian yang diperoleh ketika nilai pasar dari penarikan kembali peralatan lebih rendah dari kewajiban outstanding lessee. Berhubungan dengan hal tersebut, klausa yang menyatakan bagaimana nilai pasar terhadap peralatan tersebut akan ditentukan. 36. Klausa kontrak umum yang berhubungan dengan komunikasi dan tempat yuridikasi.

Modul: Sewa Guna atau Leasing | 32

PERBEDAAN PERJANJIAN LEASING

DENGAN PERJANJIAN LAINNYA

Setelah mempelajari kegiatan ini diharapkan Anda dapat: 1. menjelaskan jenis-jenis alternatif pembiayaan;

2. menjelaskan pengertian jual beli, kredit (angsuran), sewa menyewa, ; 3. menjelaskan keuntungan dan kelemahan perjanjian leasing

A. PERBEDAAN PERJANJIAN LEASING DENGAN PERJANJIAN SEJENIS

Pembiayaan melalui perusahaan leasing memiliki beberapa perbedaan pokok dengan metode pembiayaan yang diberikan melalui lembaga-lembaga keuangan lain misalnya bank atau dengan teknik-teknik pembiayaan lain seperti sewa menyewa dan sewa beli. Secara lengkap disajikan dalam tabel dibawah ini:

Berikut perbedaan masing-masing secara spesifik

1. Perbedaan Leasing dengan Jual Beli

Perbedaan Leasing dengan Jual Beli

Kriteria Leasing Jual Beli

Objek Barang modal Objek bendanya apa saja

Lessor sebagai penyandang dana (Penengah Keuangan)

Modul: Sewa Guna atau Leasing | 33 Harga Barang barang relative tinggi Harganya lebih murah

Hak milik akan beralih jika hak opsi digunakan

Hak milik akan beralih jika ada levering

2. Perbedaan Leasing dengan Kredit

Perbedaan Leasing dan Kredit

Kriteria Leasing Kredit

Objek barang Menyewakan barang modal Objek bendanya apa saja Pemilik Barang Lessor Kreditur (pemberi kredit) Penjaminan resiko Resiko pada financial dan

barang

Resiko pada financial

Jaminan Barang modal Barang tetap / barang

bergerak Wanprestasi Tidak ada pengmbalian

kelebihan harga barang

Ada pengembalian kelebihan harga barang

3. Perjanjian Sewa-Menyewa

Perjanjian sewa-menyewa diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (pasal 1548 sampai dengan 1600). Menurut pasal 1548 pada pokoknya perjanjian sewa-menyewa adalah:

a. Pihak yang menyewakan wajib menyediakan barang bagi pihak yang menyewa untuk dapat dinikmati kegunaannya oleh penyewa.

b. Penyewa membayar imbalan jasa kepada pihak yang menyewakan.

Sepintas lalu perjanjian sewa-menyewa mirip dengan unsur-unsur dalam perjanjian lease, tetapi apabila ditelaah dan diteliti lebih lanjut maka kedua perjanjian ini tidak sama, khususnya mengenai capital lease. Pokok perbedaannya adalah sebagai berikut:

No. Leasing Sewa-Menyewa

1. Merupakan suatu metode pembiayaan. Bukan merupakan suatu metode pembiayaan. 2. Lessor adalah badan penyedia dana

dan lessor pemilik barang yang di lease.

Yang menyewakan barang dapat menjadi pemilik, tetapi dapat juga bukan.

3. Objek leasing berupa barang modal. Objek sewa menyewa tidak selalu barang modal.

Modul: Sewa Guna atau Leasing | 34 ditanggung lessee. ditanggung pihak pemberi sewa.

5. Imbalan jasa yang diterima lessor adalah berupa tebusan berkala harga perolehan barang.

Imbalan jasa yang diterima oleh yang menyewakan barang berupa uang sewa. 6. Jangka waktu leasing ditentukan dalam

perjanjian leasing selama waktu tertentu.

Jangka waktu sewa-menyewa tidak ditentukan. Tergantung kesanggupan penyewa untuk membayar uang sewa.

7. Kewajiban lessee untuk membayar imbalan jasa tidak berhenti walaupun barang yang menjadi objek lease musnah.

Kewajiban penyewa hanya ada bila si penyewa dapat menikmati barang yang disewa.

(Achmad Anwari, 2007: 16)

4. Perjanjian Sewa Beli dan Jual Beli dengan Angsuran

Menurut keputusan menteri perdagangan dan industri nomor 343/KP/ II/80 tanggal 1 Februari 1980 tentang Perizinan Kegiatan Usaha Sewa Beli (hire purchase), jual beli dengan angsuran (credit sale) dan sewa (renting).:

a) Sewa beli adalah jual beli barang di mana penjual melaksanakan penjualan barang dengan cara memperhitungkan setiap pembayaran yang dilakukan oleh pembeli yang dengan pelunasan atas barang yang telah disepakati bersama dan yang diikat dalam suatu perjanjian, serta hak milik atas barang tersebut baru beralih dari penjual kepada pembeli setelah jumlah harga yang dibayar lunas oleh pembeli kepada penjual.

b) Jual beli angsuran, adalah jual beli dengan angsuran adalah jual beli di mana penjual melaksanakan penjualan barang dengan cara menerima pelunasan pembayaran yang dilakukan oleh pembeli dalam beberapa kali angsuran atas barang yang telah disepakati bersama dan yang diikat dalam suatu perjanjian, serta hak milik atas barang tersebut beralih dari penjual kepada pembeli pada saat barangnya diserahkan oleh penjual kepada pembeli.

Perbedaan leasing dengan sewa beli dan jual beli dengan angsuran adalah sebagai berikut:

No. Leasing Sewa beli dan jual beli angsuran

1. Lessor adalah pihak yang menyediakan dana dan membiayai seluruh pembelian barang tersebut

Harga pembelian barang sebagian dibayar oleh pembeli.

Modul: Sewa Guna atau Leasing | 35 dengan perkiraan umum kegunaan

barang.

beli dan jual beli angsuran tidak memperhatikan baik pada perkiraan umur kegunaan barang maupun kemampuan pembeli mengangsur harga barang.

3. Pada akhir masa leasing, lessee dapat menggunakan hak opsinya.

Pada akhir masa perjanjian, hak milik barang dengan sendirinya beralih kepada pembeli.

(Achmad Anwari 2007: 18)

Dalam dokumen Modul Leasing (Halaman 27-35)

Dokumen terkait