• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keuntungan dan Kelemahan Leasing

Dalam dokumen Modul Leasing (Halaman 35-42)

Manfaat dan kelebihan dari kegiatan atau sewa guna usaha/leasing antara lain sebagai berikut:

1. Pembiayaan Penuh

Transaksi leasing sering dilakukan tanpa perlu uang muka dan pembiayaannya dapat diberikan sampai 100% (full pay out). Hal ini akan membantu cash flow terutama bagi perusahaan (lessee) yang beru berdiri atau beroperasi dan perusahaan yang mulai berkembang.

2. Lebih Fleksibel

Dipandang dari segi perjanjiannya, leasing lebih luwes karena leasing lebih mudah menyesuaikan keadaan keuangan lessee dibandingkan dengan perbankan. Pembayaran angsuran secara berkala akan ditetapkan berdasarkan pendapatan yang dihasilkan lessee sehingga pengaturan pembayaran angsuran secara berkala dapat disesuaikan dengan pendapatan yang dihasilkan objek yang di-lease. Artinya pembayaran sewa baru dilakukan setelah barang modal yang di-lease tersebut telah mulai produktif. Selain itu perusahaan leasing dapat melakukan pengaturan pembayaran yang menggelembung (baloon payment) pada awal atau akhir masa lease, pembayaran musiman (khusus apabila lessee bergerak dalam bidang pertanian, perkebunan atau peternakan) bahkan mungkin pula suatu tenggang waktu pembayaran yang sesuai dengan keadaan keuangan lessee.

3. Sumber Pembiayaan Alternatif

Leasing merupakan sumber pembiayaan lain bagi perusahaan tanpa mengganggu fasilitas kredit (credit line) yang telah dimiliki. Dari segi jaminan leasing tidak terlalu

Modul: Sewa Guna atau Leasing | 36

menuntut adanya jaminan tambahan yang lebih banyak dibandingkan apabila lessee memperoleh pinjaman dari pihak lainnya. Karena hak kepemilikan sah atas objek lease serta pengaturan pembayaran lease sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan oleh objek lease sehingga merupakan jaminan bagi leasing itu sendiri. Dengan demikian harta yang telah dijaminkan untuk kredit tetap dapat menjamin kredit yang sudah ada.

4. Off Balance Sheet

Tidak adanya ketentuan keharusan mencantumkan transaksi leasing dalam neraca memberi daya tarik tersendiri kepada lessee karena tanpa mencantumkan sebagai aktiva berarti prosedur pembelian barang tidak perlu dipenuhi secara terperinci karena mungkin masih dalam batas kewenangan direksi (seringkali kewenangan pembelian barang modal baru sah apabila disetujui Dewan Komisaris atau bahkan Rapat Pemegang Saham). Dengan demikian keputusan secara cepat dan tepat dapat lebih mudah dilakukan oleh direksi. Di pihak lain, tanpa mencantumkan sebagai aktiva berarti tidak ada keharusan mencantumkannya sebagai kewajiban. Hal ini mempunyai dampak positif terhadap kondisi rasio keuangan perusahaan lessee karena transaksi leasing tersebut tidak akan terlihat dalam neraca lessee sebagai komponen utang. Kondisi ini disebut off balance sheet financing.

5. Arus Dana

Keluwesan pengaturan pembayaran sewa sangatlah penting dalam perencanaan arus dana karena pengaturan ini akan mempunyai dampak yang berarti terhadap pendapatan lessee. Di samping itu, persyaratan pembayaran di muka yang relatif lebih kecil akan sangat berpengaruh pada arus dana terlebih apabila ada pertimbangan kelambatan menghasilkan laba dalam investasi.

6. Proteksi Inflasi

Leasing dapat merupakan pelindung terhadap inflasi meskipun dalam beberapa keadaan sering dikatakan hal ini kurang relevan. Dalam tahun-tahun berikutnya setelah kontrak leasing dilakukan, khususnya apabila leasing berdasarkan tarif suku bunga tetap,maka lessee akan membayar dengan jumlah tetap atas sisa kewajibannya yang berasal dari pelunasan pembelian yang dilakukan di masa lalu.

Modul: Sewa Guna atau Leasing | 37

7. Perlindungan Akibat Kemajuan Teknologi

Dengan memanfaatkan leasing, lessee dapat terhindar dari kerugian akibat barang yang disewa tersebut mengalami ketinggalan model dan teknologi disebabkan oleh pesatnya perkembangan teknologi. Dalam suatu kontrak leasing objek leasing sering dimasukkan sebagai perjanjian bahwa barang yang sedang disewa tersebut dapat ditukarkan dengan barang yangserupa yang lebih canggih apabila di kemudian hari terdapat penemuan-penemuan baru yang lebih unggul daripada produk barang yang sama.

8. Sumber Pelunasan Kewajiban

Pembatasan pembelanjaan dalam perjanjian kredit dapat diatasi melalui leasing karena pada umumnya pelunasan atau pembayaran angsuran hampir selalu diperkirakan berasal dari modal kerja yang dihasilkan oleh adanya barang yang di lease. Sehingga kekhawatiran para kreditor terhadap gangguan penggunaan modal kerja yang akan mempengaruhi pelunasan kredit yang telah diberikan dapat diatasi.

9. Kapitalisasi Biaya

Adanya biaya-biaya tambahan selain harga perolehan seperti biaya penyerahan, instalasi, pemeriksaan, konsultan, percobaan dan sebagainya dapat dipertimbangkan sebagai biaya modal yang dapat dibiayai dalam leasing dan dapat disusutkan berdasarkan lamanya leasing.

10. Risiko Keusangan

Dalam keadaan yang serba tidak menentu, operating lease yang berjangka waktu relatif singkat dapat mengatasi kekhawatiran lessee terhadap risiko keusangan (obsolescence) sehingga lessee tidak perlu mempertimbangkan risiko pada tahap dini yang mungkin terjadi.

11. Kemudahan Penyusutan Anggaran

Adanya pembayaran sewa secara berkala yang jumlahnya relatif tetap akan merupakan kemudahan dalam penyusunan anggaran tahunan lessee.

12. Pembiayaan Proyek Skala Besar

Adanya keengganan untuk memikul risiko investasi dalam pembiayaan proyek yang seringkali menjadi masalah di antara pemberi dana, masalah tersebut biasanya dapat

Modul: Sewa Guna atau Leasing | 38

diatasi melalui perusahaan leasing sepanjang tersedianya suatu jaminan penuh yang dapat diterima dan / serta kemudahan untuk menguasai barang yang dibiayai apabila terjadi suatu kelalaian.

13. Meningkatkan Debt Capacity

Perolehan barang modal melalui leasing tidak otomatis manaikkan debt equity ratio yang mempengaruhi bankability dari lessee yang bersangkutan.

14. Pembiayaan dalam waktu yang cepat

Leasing/sewa guna usaha dapat dijadikan sebagai salah satu sumber dana bagi pengusaha yang membutuhkan barang modal, selama jangka waktu tertentu dengan membayar sewa.

15. Menghemat dalam hal pengeluaran dana tunai.

Dengan perjanjian leasing/sewa guna usaha, posisi keuangan perusahaan akan terasa lebih ringan dibanding dengan membeli secara tunai.

16. Mempunyai keunggulan alternative baru bagi pembiayaan di luar sistem perbankan. Misalnya :

 Proses pengadaan peralatan modal relative lebih cepat dan tidak memerlukan jaminan kebendaan, prosedurnya sederhana dan tidak ada keharusan melakukan studi kelayakan yang memakan waktu lama.

 Pengadaan kebutuhan modal alat – alat berat dan mahal dengan teknologi tinggi amat meringankan terhadap kebutuhan cash flow-nya mengingat system pembayaran cicilan berjangka panjang.

 Posisi cash flow perusahaan akan lebih baik dan biaya – biaya modal menjadi lebih murah dan menarik.

 Perencanaan keuangan perusahaan lebih mudah dan sederhana.

Namun dibalik keuntungan, leasing juga memiliki kelemahan sebagai berikut:

1. Tidak ada kepemilikan, maka sewaktu-waktu kita tidak dapat menjualnya jika dibutuhkan. Opsi pembelian ada pada akhir kesepakatan, namun biasanya mahal.

2. Pengeluaran jangka panjang, karena harus menanggung biaya risiko, biaya asuransi dan pajak. Sehingga selama beberapa tahun periode leasing, kita harus menanggung biaya tinggi leasing tanpa benar-benar memiliki barang tersebut.

Modul: Sewa Guna atau Leasing | 39

3. Biaya bunga atas lease biasanya lebih tinggi dari pada biaya bunga atas hutang

4. Bila aktiva kembali pada lessor pada akhir masa sewa, lesse harus mencari kontrak lease baru atau membeli aktiva pada harga yang lebih tinggi yang berlaku kini

5. Penyewa (lesse) bisa jadi terpaksa menggunakan aktiva yang sudah tidak lagi baru

6. Penyewa (lesse) tidak dapat memperbaiki/meningkatkan kinerja mesin/aktiva yang disewanya tanpa seizin dari lessor

Modul: Sewa Guna atau Leasing | 40

PEMBAYARAN ANGSURAN SEWAGUNA USAHA

(LEASE PAYMENT)

Setelah mempelajari kegiatan ini diharapkan Anda dapat: 1. menjelaskan konsepsi pembayaran angsuran leasing; 2. menjelaskan persoalan hokum perjanjian leasing, ; 3. menjelaskan sumber-sumber pendanaan leasing;

A. KONSEPSI ANGSURAN SEWA GUNA USAHA (LEASE PAYMENT)

Pengaruh finansial yang timbul dari transaksi leasing adalah berapa besarnya uang sewa atau angsuran yang harus dibayar kepada lessor sampai akhir periode kontrak. Besarnya angsuran sewa atau lease payment yang dibayarkan lessee merupakan penjumlahan dari bunga dan cicilan pokok atau dengan kata lain angsuran leasing terdiri dari unsur bunga dan pokok.

Besarnya lease payment setiap periode ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut:

a. Nilai Barang Modal. Nilai barang modal pada prinsipnya merupakan penjumlahan harga barang modal dengan nilai sisanya pada akhir periode kontrak. Nilai tersebut merupakan pula nilai kontrak leasing.

b. Simpanan Jaminan. Simpanan jaminan atau security deposit dalam transaksi jual beli biasa fungsinya barangkali dapat dikatakan sebagai uang jaminan atau uang muka lessee atas suatu kontrak leasing. Besarnya simpanan jaminan ini tergantung pada kesepakatan antara lessor dengan lessee. Namun umumnya, simpanan jaminan tersebut besarnya berkisar l0%-20% dari harga barang. Hal tersebut berarti pembiayaan bersih lessor berkisar antara 80%-90%. Dalam hubungannya dengan pembayaran sewa, semakin besar simpanan jaminan, semakin kecil pembayaran sewanya.

c. Nilai Sisa. Nilai sisa atau residual value adalah perkiraan wajar atas nilai suatu barang modal yang di-lease pada akhir masa kontrak. Pada akhir kontrak ini sering nilai sisa terse but jumlahnya relatif lebih besar terutama apabila umur ekonomis barang modal yang di-lease-kan tersebut melebihi jangka waktu kontrak. Metode apa pun yang dipilih atau digunakan dalam menentukan pembayaran uang sewa guna usaha, nilai sisa barang modal yang diperkirakan di akhir kontrak merupakan hal yang penting dipertimbangkan untuk menetapkan harga dari setiap jenis sewa guna usaha. Nilai sisa dan pembayaran sewa merupakan sumber utama pemasukan bagi lessor. Semakin tinggi perkiraan nilai sisa, semakin kecil pembayaran sewa

Modul: Sewa Guna atau Leasing | 41

yang dikenakan lessor. Misalnya, apabila lessor memperkirakan akan menjual barang modal pada akhir jangka waktu kontrak leasing sebesar 10% dari total harga, berarti lessor hanya membutuhkan 90% dari harga barang tersebut melalui pembayaran sewa.

d. Jangka Waktu..

Jangka waktu yang umum dilakukan di Indonesia berkisar antara 2 sampai 5 tahun. Semakin lama jangka waktu lease ini semakin rendah pula pembayaran sewa. Pada akhir jangka waktu leasing, lessor memberikan kesempatan pada lessee untuk memilih salah satu dari 3 alternatif berikut:

1) Mengembalikan barang modal tanpa timbul kewajiban, kecuali mungkin biaya pembongkaran (deinstallation) dan biaya transportasi bila ada.

2) Membeli barang modal dengan harga yang ditetapkan berdasarkan tafsiran harga pasar pada akhir kontrak (fair market value purchase option) atau membeli barang tersebut berdasarkan perjanjian yang disetujui pada awal, kontrak (fixed purchase option). 3) Memperpanjang jangka waktu leasing dengan harga yang ditentukan kembali.

e. Tingkat Bunga. Tingkat bunga yang umum digunakan dalam perhitungan pembayaran leasing adalah tingkat bunga efektif yang ditetapkan oleh lessor yang dihitung berdasarkan besarnya biaya dana ditambah dengan tingkat keuntungan yang diinginkan lessor. Tingkat keuntungan ini sering juga disebut spread. Biaya dana lessor dihitung berdasarkan tingkat bunga (prime rate) yang diberikan bank. Spread sesungguhnya bukanlah merupakan total keuntungan lessor karena dalam spread sebenarnya termasuk pula antara lain unsur biaya overhead.

Metode Pembayaran leasing dapat dilakukan dengan 2 (dua) metode yaitu: 1. Pembayaran dimuka

Pembayaran angsuran pertama dilakukan pada saat realisasi angsuran ini hanya mengurangi utang pokok karena saat itu belum dikenakan bunga

Misalnya: kontrak leasing dilakukan pada tanggal 1 Maret 2007 jangka waktu 12 bulan pembayaran sewa pertama 1 Maret 2007

2. Pembayaran di belakang

Pembayaran angsuran pertama dilakukan pada bulan berikutnya, sehingga angsuran mengandung unsur bunga dan cicilan pokok

Misalnya: kontrak leasing dilakukan pada tanggal 1 Maret 2007 jangka waktu 12 bulan pembayaran sewa pertama 1 April 2007

Modul: Sewa Guna atau Leasing | 42

B. PERSOALAN HUKUM DAN LEASING BERMASALAH

Dalam dokumen Modul Leasing (Halaman 35-42)

Dokumen terkait