Tabel-3.36
Matriks Strategi Pembangunan Kabupaten Bandung Barat
Dokumen
Rencana Strategi
RTRW
1. Strategi pengembangan kawasan perkotaan, sebagai berikut: a. penataan secara detail beberapa kecamatan yang termasuk
perkotaan Padalarang (Kecamatan Padalarang, Ngamprah, Batujajar dan Cisarua);
b. pengembangan struktur ruang kota menjadi beberapa BWK dan pengembangan pusat-pusat pelayanan baik primer, sekunder maupun tersier;
c. pengembangan pola ruang perkotaan, yaitu: kawasan perumahan untuk kepadatan rendah, sedang dan tinggi,
pengembangan kawasan pusat pemerintahan,
pengembangan kawasan pusat perdagangan dan jasa, pengembangan kawasan pendidikan, pengembangan kawasan pertahanan dan keamanan, dan pengembangan sarana penunjang perkotaan lainnya;
d. pengembangan kawasan pusat bisnis kabupaten di Padalarang; dan
e. pengembangan jaringan jalan perkotaan dan prasarana penunjang perkotaan lainnya;
2. Strategi pengembangan sistem pusat permukiman perdesaan dan perkotaan, meliputi:
a.Strategi pengembangan sistem pusat permukiman perdesaan dilakukan melalui pembentukan Desa Pusat Pertumbuhan (DPP) dalam upaya pengembangan kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat yang memiliki keterkaitan kuat terhadap wilayah yang dilayaninya;
b. Strategi pengembangan sistem pusat
permukiman perkotaan, dilakukan melalui:
Pengembangan permukiman perkotaan dengan skala pelayanan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) diarahkan dan didukung oleh sistem jaringan yang memiliki fungsi Pusat Kegiatan Nasional
Pengembangan permukiman perkotaan yang mendorong penggunaan tanah yang lebih efisien melalui pembangunan perumahan secaravertikalpada wilayah yang berkembang
pesat/perkotaan dan kegiatan industri
Pengembangan permukiman diprioritaskan kepada hunian yang terintegrasi dengan sistem angkutan massal
Pembangunan rumah susun sebagai upaya peremajaan permukiman kumuh di atas tanah negara yang dilengkapi prasarana dan fasilitas lainnya sesuai dengan rencana tata ruang
3. Strategi pengembangan sistem prasarana wilayah, dilakukan melalui:
a.Pengembangan sistem jaringan jalan tol, jalan arteri primer, dan kolektor primer serta mengintegrasikan Pusat Kegiatan
Dokumen
Rencana Strategi
Nasional, dan pusat-pusat pertumbuhan
b. Pengembangan sistem transportasi, melalui pengembangan terminal angkutan pada pusat-pusat pertumbuhan di wilayah perbatasan, pengembangan terminal angkutan barang pada kawasan industri dan perdagangan serta pengembangan terminal agro pada kawasan sentra produksi pertanian c.Pengembangan sistem persampahan dilakukan melalui
penyebaran lokasi di seluruh wilayah yang memiliki keterkaitan erat dengan sistem transportasi
d. Pengembangan sarana pemakaman dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tanah kuburan yang diarahkan pada pemanfaatan lahan cadangan tanah pemakaman dan terintegrasi dengan tanah pemakaman masyarakat melalui pengembangan area Tempat Pemakaman Umum (TPU) regional dan lokal di setiap wilayah kecamatan, serta pengembangan Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) pada kawasan yang dinyatakan memungkinkan secara teknis dan fisik lingkungan, serta tidak berdampak sosial pada lingkungan sekitarnya e.Pengembangan sarana pendidikan dan olah raga dilakukan
melalui:
Pendekatan pelayanan dan pengembangan pendidikan kejuruan yang dapat meningkatkan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan pasar lapangan kerja
Pengembangan zona pendidikan pada kawasan
tertentu/perkotaan dan pengembangan pelayanan pendidikan setingkat perguruan tinggi pada Kota Orde I atau Orde II Mendukung kegiatan olah raga skala regional, nasional,
maupun internasional dan menumbuh kembangkan kegiatan olah raga di masyarakat dengan membangun/memanfaatkan fasilitas lingkungan dan/atau penyediaan sarana dan
prasarana olah raga disetiap kecamatan
f. Pengembangan sarana peribadatan untuk memenuhi kebutuhan keagamaan masyarakat dengan memperhatikan keharmonisan kehidupan beragama dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat melalui pengembangan parasarana peribadatan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat, antara lain:
Pengembangan tempat ibadah umat muslim dengan pembangunan masjid agung di setiap wilayah kecamatan Pembangunan tempat ibadah umat lainnya disesuaikan
dengan kebutuhan berdasarkan keadaan masyarakat setempat berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan
4. Strategi pengembangan kawasan lindung, dilakukan melalui: a.Strategi untuk pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi
lingkungan hidup, meliputi :
Menetapkan kawasan lindung sebesar 18.125,56 Ha, yang meliputi kawasan hutan yang berfungsi lindung di dalam kawasan hutan dan kawasan lindung di luar kawasan hutan Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung
yang telah menurun akibat pengembangan kegiatan budi daya, dalam rangka mewujudkan dan memelihara
keseimbangan ekosistem wilayah
b. Strategi untuk pencegahan dampak negatif kegiatan
Dokumen
Rencana Strategi
meliputi:
Menyelenggarakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup
Melindungi kemampuan lingkungan hidup dari tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya
Melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya
Mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak langsung menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan yang
berkelanjutan
Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana untuk menjamin kepentingan generasi masa kini dan generasi masa yang akan datang
Mengelola sumber daya alam tak terbarukan untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan sumber daya alam yang terbarukan untuk menjamin kesinambungan
ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya
Mengembangkan kegiatan budidaya yang mempunyai daya adaptasi bencana di kawasan rawan bencana
5. Strategi pengembangan kawasan budi daya, dilakukan melalui: a.Strategi untuk perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan
keterkaitan antarkegiatan budi daya, meliputi:
Menetapkan kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis nasional untuk pemanfaatan sumber daya alam di ruang darat, ruang udara, dan termasuk ruang di dalam bumi secara sinergis untuk mewujudkan keseimbangan pemanfaatan ruang wilayah
Mengembangkan kegiatan budi daya unggulan di dalam kawasan beserta prasarana secara sinergis dan berkelanjutan untuk mendorong pengembangan perekonomian kawasan dan wilayah sekitarnya
Mengembangkan kegiatan budi daya untuk menunjang aspek politik, pertahanan dan keamanan, sosial budaya, serta ilmu pengetahuan dan teknologi
Mengembangkan dan melestarikan kawasan budi daya pertanian pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional
b. Strategi untuk pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan, meliputi :
Membatasi perkembangan kegiatan budi daya terbangun di kawasan rawan bencana untuk meminimalkan potensi kejadian bencana dan potensi kerugian akibat bencana; Mengembangkan kawasan perkotaan dengan mengoptimalkan
pemanfaaatan ruang secara vertikal;
Mengembangkan ruang terbuka hijau dengan luas paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas kawasan perkotaan; dan
Dokumen
Rencana Strategi
Membatasi perkembangan kawasan terbangun di kawasan perkotaan untuk mempertahankan tingkat pelayanan prasarana dan sarana kawasan perkotaan serta
mempertahankan fungsi kawasan perdesaan di sekitarnya. c.Strategi untuk pengembangan fasilitas perkotaan yang dapat mendukung kegiatan pedesaan sebagai basis perekonomian Daerah dan dalam rangka menekan migrasi penduduk dari desa ke kota.
6. Strategi pengembangan kawasan strategis diarahkan agar kawasan yang dimaksud dapat memberi pengaruh positif terhadap kegiatan ekonomi, sosial, budaya, dan pelestarian lingkungan, antara lain:
a.Pengembangan kawasan strategis industri sebagai kawasan yang dapat mendorong masuknya investasi melalui regulasi, perizinan, dan pengembangan infrastruktur yang dapat mendukung kegiatan industri
b. Pengembangan kawasan strategis pertambangan untuk kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dilakukan melalui konservasi bahan galian dengan pengembangan industri pengolahan yang dapat memberikanmultiflier efectkepada
masyarakat sekitar dengan tetap mempertahankan pelestarian lingkungan hidup
c.Pengembangan kawasan strategis lintas administrasi daerah untuk sinergitas pemanfaatan ruang dan pengembangan infrastruktur wilayah perbatasan
7. Strategi penatagunaan tanah, penatagunaan air, penatagunaan udara, dan penatagunaan sumberdaya alam lainnya, sebagai berikut:
a.Penatagunaan tanah diarahkan pada tertib administrasi pertanahan dan pemanfaatan tanah yang lebih optimal. b. Penatagunaan air diarahkan pada pemanfaatan yang
memperhatikan ketersediaan dan kelangsungan sumber air sebagai sumber penghidupan.
c.Penatagunaan udara diarahkan pemanfaatan ruang udara yang berkaitan dengan ketinggian bangunan pada kawasan-kawasan yang telah ditentukan.
d. Penatagunaan sumberdaya alam lainnya diarahkan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungannya. RPJMD 1. Meningkatkan kinerja pelayanan pendidikan yang berkualitas
dan merata pada seluruh wilayah dengan peningkatan sarana dan prasana serta pelaksanaan manajemen yang berkualitas guna mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, beretika, berakhlak mulia.
2. Meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan merata pada semua wilayah guna mewujudkan masyarakat Bandung Barat yang yang sehat dan produktif. 3. Menciptakan keharmonisan dan keselarasan dalam kehidupan
sosial, politik masyarakat sehingga pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan baik dan kondusif.
4. Meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan daerah dan sebagai mitra kerja pemerintahan dengan penguatan kapasitas, peran dan tata kelola pemerintahan dalam upaya meningkatkan pembangunan yang berdaya guna dan berhasil guna.
Dokumen
Rencana Strategi
kebutuhan SKPD, mekanisme dan kinerja pelayanan
pemerintahan sebagai institusi publik berdasarkan prinsipgood governancedanclean governmentagar mampu meningkatkan
pelayanan masyarakat.
6. Menciptakan keselarasan antara pertumbuhan dan pemerataan pembangunandengan mempertimbangkan pelestarian, pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam
dan lingkungan hidup secara berkelanjutan sesuai dengan fokus pembangunan nasional yaituPro- growth, Pro-poor, Pro-JobsertaPro-Environment.
7. Meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur perdesaan yang menunjang mobilitas arus barang dan jasa serta meningkatkan aksesibilitas desa guna mendorong pertumbuhan ekonomi perdesaan yang kokoh.
8. Melaksanakan upaya percepatan pembangunan yang
diarahkan pada pengembangan aktifitas sektor riil dan wilayah pertumbuhan dengan mengedepankan aspek potensi dan sumber daya yang berbasiskan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kearifan lokal.
9. Pengembangan kawasan pertanian tanaman Pangan dan hortikultura sebagai salah satu upaya dalam peningkatan
ketahanan pangan dan peningkatan produksi beras daerah yang didukung sumberdaya lahan yang memadai, Pembinaan dan pembiayaan yang terpadu dan terfokus.
10. Pengembangan kawasan Agroindustri Kabupaten Bandung Barat secara terpadu dan terprogram,
11. Mendorong percepatan pembangunan, peningkatan maupun rehabilitasi jalan dan jembatan yang mampu
meningkatkan kelancaran mobilitas barang dan jasa serta dapat menjangkau akses ke sentra-sentra produksi.
12. Meningkatkan penyediaan infrastruktur lainnya seperti jaringan listrik, air bersih dan Penyehatan Lingkungan
Pemukiman Perdesaan, irigasi dan drainase yang memadai. 13. Peningkatan sarana prasarana infrastruktur pendukung
investasi dan pelayanan investasi yang prima.
SPPIP 1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi seluruh lapisan masyarakat, dengan strategi:
a. Meningkatkan kualitas hunian masyarakat kurang mampu melalui perbaikan bangunan rumah swadaya dan rumah sederhana yang tersebar di Kabupaten Bandung Barat 2. Pengembangan kawasan permukiman untuk mendukung
kebutuhan permukiman berkelanjutan sesuai RTRW, dengan strategi:
a. Mendorong perkembangan perumahan swadaya yang tersebar di Kabupaten Bandung Barat
b. Menfasilitasi penyediaan rumah sederhana sehat bagi
masyarakat berpenghasilan menegah-rendah yang tersebar di Kabupaten Bandung Barat melalui pendanaan dan dukungan infrastruktur
3. Perwujudan kawasan permukiman untuk mendukung metropolitan Jakarta, dengan strategi:
a. Meningkatkan pelayanan infrastruktur perkotaan untuk mendukung pengembangan kawasan permukiman pada wilayah Metropolitan di Kabupaten Bandung Barat
Dokumen
Rencana Strategi
b. Mengendalikan pertumbuhan kawasan permukiman perkotaan pada wilayah Metropolitan di Kabupaten Bandung Barat
4. Pengembangan kawasan permukiman strategis untuk mendukung potensi local, dengan strategi:
a. Membangun kerjasama antar daerah dalam pengembangan kawasan permukiman skala besar pada wilayah perbatasan provinsi
b. Mengembangkan dan menata permukiman untuk mendukung kegiatan pertambangan dan pasca tambang di kawasan strategis pertambangan
c. Menata dan mengendalikan permukiman di kawasan puncak yang berpotensi mengancam keberadaan kawasan lindung 5. Penyediaan dan peningkatan kualitas jalan, dengan strategi:
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan lingkungan dan jalan setapak di kawasan permukiman
b. Merehabilitasi dan memelihara infrastruktur jalan lingkungan dan jalan setapak
c. Meningkatkan aksesbilitas kawasan perumahan dengan membangun jalan kolektor
6. Penyediaan dan peningkatan kualitas air bersih, dengan strategi: a. Otimalisasi instalasi pengolahan air bersih
b. Melindungi dan memanfaatkan sumber air baku di sekitar kawasan perkotaan
7. Penyediaan dan peningkatan kualitas air limbah, dengan strategi: a. Menyediakan pelayanan sistem dan infrastruktur pengolahan
air limbah domestik
b. Melibatkan peran serta masyarakat dalam pengolahan limbah rumah tangga
8. Penyediaan dan peningkata kualitas drainase, dengan strategi: a. Mengurangi wilayah permukiman rawan genangan banjir b. Mengurangi debit banjir dengan meningkatkan kapasitas
resapan air hujan
c. Meningkatkan keterpaduan penanganan sistem drainase 9. Penyediaan dan peningkatan kualitas pengelolaan persampahan,
dengan strategi:
a. Rencana Pembangunan TPA Sumur Bandung b. Mengurangi timbulan sampah melalui pola 3R
c. Memenuhi armada angkutan dan unit pengumpulan sampah d. Meningkatkan kerjasama regional dalam pengelolaan
persampahan
10. Penataan kawasan kumuh yang berimplikasi pada penurunan citra kota, dengan strategi:
a. Melakukan peremajaan kawasan permukiman kumuh b. Menata kawasan permukiman kumuh di sekitar kawasan
industry
11. Penataan kawasan permukiman di kawasan yang beresiko tinggi keselamatan, keamanan dan keselamatan bermukim, dengan strategi:
a. Menertibkan banguan-bangunan liar di sekitar rel
12. Pengendalian kawasan permukiman pada kawasan lindung dan rawan bencana, dengan strategi:
a. Mengendalikan perkembangan permukiman di sekitar kawasan konservasi dan kawasan lindung di wilayah Bandung Barat b. Melakukan rehabilitasi/rekonstruksi permukiman di kawasan
Dokumen
Rencana Strategi
13. Pengembangan potensi sumber-sumber pembiayaan pemerintah dan masyarakat, dengan strategi:
a. Meningkatkan sistem pembiayaan dan pola pendanaan untuk penyelenggaraan permukiman dan infrastruktur
b. Mengembangkan sumber pembiayaan non konvensional
14. Pemantapan kerjasama dan kelembagaan antara pemerintah pusat maupun daerah, pihak swasta dan masyarakat, dengan strategi:
a. Menguatkan kapasitas pemerintah daerah dalam bidang permukiman
b. Menguatkan kelembagaan antara pemerintah pusat/daerah, pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat dalam pengelolaan permukiman dan infrastruktur pendukungnya c. Mendorong koordinasi tingkat daerah kabupaten/kota dalam
penyediaan permukiman dan infrastruktur
RI-SPAM 1. Peningkatan cakupan pelayanan melalui sistem perpipaan 2. Penurunan persentase penggunaan SPAM melalui sistem non-
perpipaan tidak terlindungi menjadi sistem non-perpipaan terlindungi dan sistem perpipaan
3. Pengembangan SPAM pedesaan 4. Penurunan kawasan rawan air
5. Penyediaan air minum yang memenuhi standar baku mutu & kesehatan manusia
6. Meningkatkan penyediaan air baku untuk kebutuhan air minum 7. Meningkatkan pengelolaan Sumber Perlindungan air baku dari
pencemaran
8. Identifikasi kebutuhan air baku untuk penyediaan air minum 9. Pengendalian penggunaan air tanah
10. Sosialisasi perlindungan air baku
11. Pengendalian kualitas air baku melalui keterpaduan dengan sanitasi
12. Meningkatkan peranserta masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan SPAM
13. Terpenuhinya kualifikasi formal dan terlaksananya pengembangan SDM aparatur (struktural dan fungsional). 14. Mengatasi masalah aspek pendanaan dan kelembagaan
melalui program pengembangan pengelolaan SPAM dengan pelibatan dunia usaha dan masyarakat
15. Terlaksananya efisiensi peng-gunaan anggaran dalam pelaksanaan kegiatan SPAM
SSK 1. Pengembangan Air Limbah Domestik, dengan strategi:
a. Meningkatkan koordinasi antar SKPD dan elemen masyarakat dalam penanganan Air Limbah Domestik
b. Alokasi anggaran untuk penyusunan rencana dan regulasi mengenai pengelolaan air limbah domestik
c. Alokasi APBD kab., APBD Prop., dan APBN untuk peningkatan sarana dan akses pengolahan Air Limbah Domestik melalui penerapan teknologi On-Site dan Off-Site
d. Koordinasi secara kontinu dengan pihak swasta dan stakeholder
2. Pengembangan Drainase, dengan strategi:
a. Peningkatan kinerja SKPD sesuai aturan teknis dan
kewenangan pada DBMP dan DTBP dalm pengelolaan drainase b. Penyusunan Master Plan Drainase Seluruh Wilayah Kecamatan c. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak mengganggu
Dokumen
Rencana Strategi
saluran drainase dan pemeliharaan saluran drainase di kabupaten Bandung Barat
d. Penggunaan Master plan drainase dalam penyediaan
Infrastruktur Drainase jalan dan Lingkungan yang terpadu dan terintegrasi
3. Pengembangan Persampahan, dengan strategi:
a. Menggunakan berbagai sumber pembiayaan untuk
meningkatkan cakupan pelayanan dan pengelolaan sampah b. Pengalokasian sumber dana yang memprioritaskan
pelaksanaan sistem pengelolaan sampah terpadu dan efisien c. Optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana pengelolaan
sampah untuk meminimalisir pembuangan sampah ilegal dan Rasionalisasi pengadaan truk sampah dan tenaga pengelola persampahan dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan persampahan
d. Penyadaran publik tentang pengelolaan sampah Meningkatkan peran serta masyarakat
4. Penataan Sanitasi Keluarga, dengan strategi:
a. Optimalisasi anggaran dan tenaga teknis kesehatan dalam promosi PHBS diseluruh tingkatan pendidikan ( SD s/d Perguruan Tinggi)
b. Peningkatan promosi dan keberlanjutan PHBS dan kader2nya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ber-PHBS c. Penyusunan Program PHBS yang koordinatif