• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Sumber Data

1. Dongeng Di Luar Buku Teks

Tabel 3.5

Dongeng dalam Bentuk Teks

No Judul Asal Rasionalisasi Pemilihan

Dongeng

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

66 Negara Indonesia. Siswa akan

lebih tertarik untuk membaca jika

Dia sudah mengenal asal dari

mana dongeng tersebut

2 Dongeng Si

Penjual kucing

Jawa Timur Terdapat dua tokoh yang memiliki

karakter bertolak belakang. Hal

tersebut memudahkan

merefleksikan pendidikan karakter

ke pada siswa

3 Si Raja Tidur Bengkulu Terdapat tokoh yang memiliki

karakter yang patut diteladani oleh

siswa

4 Bruek Kura Aceh Tokoh utama dalam dongeng

tersebut memiliki karakter yang

patut diteladani

5 Kisah Si Ahmad Riau Tokoh utama dalam dongeng

tersebut memiliki karakter yang patut utnuk diteladani

6 Cerita Si

Kelingking

Jambi Karakter tokoh utama dan alur

cerita dalam dongeng tersebut patut untuk diteladani

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk diteladani

8 Kisah Dua

Pangeran

Lampung Terdapat dua karakter yang

bertolak belakang sehingga siswa

dapat membedakan mana yang

baik dan mana yang tidak baik

9 Penakluk Naga Papua Tokoh utama dalam dongeng

tersebut memiliki karakter yang

patut untuk diteladani

10 Aji Saka Jawa Tengah Banyak tokoh yang memiliki

karakter mulia

b. Dongeng yang Diceritakan Secara Lisan Tabel 3.6

Dongeng yang Diceritakan Secara Lisan

No Judul Dongeng Sumber Dongeng

1 Panglima Burung ( Dayak

Kalimantan)

Rafika Fiqri Aulia

2 Situ Bagendit ( Jawa Barat) Ibu Enok

3 Sakadang Kuya dan

Sakadang Monyet

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

2. Dongeng Pada Buku Teks Bahan Ajar Siswa SMP kelas VII a. Kurikulum 2013

Tabel 3.7

Dongeng Pada Buku Teks Kurikulum 2013

No Judul Asal Dongeng Sumber Dongeng

1 Lebai

Malang

Sumatra Barat Buku Siswa, halaman 183, Kementrian

Pendidikan dan kebudayaan. Kurikulum 2013

2 Bawang

Merah dan

Bawang

Putih

Riau Buku Siswa, halaman 153-154,

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kurikulum 2013

3 Candi

Prambanan

Yogyakarta Buku Siswa, halaman 161-162,

Kementrian Pendidikan dan

kebudayaaan. Kurikulum 2013

b. Kurikulum KTSP ( Buku BSE) Tabel 3.8

Dongeng Pada Buku Teks Kurikulum KTSP

No Judul Asal

Dongeng Sumber Dongeng

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2009, Halaman 37-39

2 Kebo Iwa Bali BSE, Agus Supriatna dan Siti Maryam, Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasioanal

2009, Halaman 48

3 Banjir Air

Mata Si

Lancang

Riau BSE, Agus Supriatna dan siti Maryam, Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasioanal

2009, Halaman 57-58

4 Kebaikan berbuah

kebaikan

Banjarmasin BSE, Atikah Anindyarini dan Sri Ningsih, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasioanal

2008, Halaman 45-46

5 Ting Gegenting

Lampung BSE, Atikah Anindyarini dan Sri Ningsih,, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasioanal

2008, Halaman 107-109

6 Santoana Pulau Jawa BSE, Dewi Indrawanti dan Didik duriuanto ,Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Indonesia,

Halaman 42-44

7 Arya Menak Madura BSE,Endah Tri Priyatni, Yuni Pratiwi, Syamsul Sodiq, dan Sumiyadi, Pusat perbukuan Departemen

Pendidikan Indonesia , halaman 36-37

8 Situ Bagendit Jawa Barat BSE, Endah Tri Priyatni, Yuni Pratiwi, Syamsul

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

70 Pendidikan Indonesia, halaman 104-104

F. Definisi Operasional

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

guru / instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Dongeng adalah cerita pendek kolektif kesusastraan lisan atau cerita

prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi.

Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sunguh-sungguh dari

seorang guru untuk mengajarkan nilai- nilai kepada peserta didiknya. Berupa

nilai- nilai etik dan nilai- nilai kinerja, seperti kepedulian, kejujuran, kerajinan, keadilan, keuletan, ketabahan, dll.

Membaca pemahaman adalah proses untuk mendapatkan informasi yang

terkandung dalam teks bacaan untuk memperoleh pema haman atas bacaan yang

terkandung di dalam teks bacaan untuk memproleh pemahaman atas bacaan

tersebut.

Prosa dalam pengertian kesastraan juga disebut fiksi (fiction), teks naratif (naratif text) atau wacana naratif (naratif discource) (dalam pendekatan strukural dan semiotik). Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan (disingkat: cerkan) atau cerita khayalan. Hal ini disebabkan fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran sejarah (Abrams, 1981: 61).

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dongeng yang dijadikan sebagai objek penelitian terdiri atas dongeng

pada buku teks (BSE kurikulum KTSP dan Buku Siswa kurikulum 2013) dan

dongeng di luar buku teks yang diambil 30% dari 33 keseluruhan jumlah provinsi di Indonesia. Dongeng di luar buku teks terdiri dari dongeng dalam

bentuk teks dan dongeng dalam bentuk lisan. Dongeng-dongeng tersebut

dianalisis dengan 2 pisau analisis, yaitu berdasarkan ciri-ciri dongeng yang

dirumuskan oleh Burhan Nurgiyantoro dan indikator 18 nilai karakter yang

dirumuskan oleh Kemendikbud.

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dalam skripsi ini, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

Semua dongeng yang dijadikan objek penelitian setelah dianalisis

berdasarkan ciri-ciri dongeng yang dirumuskan oleh Burhan Nurgiyantoro, maka

dapat disimpulkan semua dongeng tersebut dinyatakan layak dikategorikan

sebagai karya sastra dongeng.

Semua dongeng yang dijadikan objek penelitian setelah diana lisis

berdasarkan indikator nilai karakter yang dirumuskan oleh Kemendikbud, maka

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

194

dapat diteladani oleh Siswa. Namun, terdapat beberapa dongeng yang tidak memiliki nilai karakter yang dapat diteladani. Dongeng tersebut antara lain: (a).

dongeng Ting Gegenting, (b). Dongeng Arya Menak, (c). Dongeng Situ

Bagendit, (d). Dongeng Lebai Malang, (e). Dongeng Riwayat Jambi, dan (f).

Dongeng Candi Prambanan.

Pengembangan dongeng berbasis pendidikan karakter untuk bahan ajar prosa fiksi bagi siswa SMP kelas VII merupakan salahsatu bagian dari inovasi

pendidikan yang menjadikan keteladanan sebagai unsur utama dari inovasi

pendidikan tersebut. Dongeng-dongeng yang telah dianalisis dengan instrumen

yang telah ditentukan, kemudian dihimpun menjadi dongeng yang berkarakter.

Setelah itu dongeng tersebut disajikan dengan diwadahi oleh sebuah bahan ajar,

yaitu Bahan Ajar Prosa Fiksi Bagi Siswa SMP Kelas VII.

Bahan ajar prosa fiksi tersebut kemudian menjadi alternatif

penyampaian pendidikan karakter pada siswa SMP kelas VII. Kaitannya dengan

inovasi pendidikan dalam hal ini adalah penyampaian pendidikan karakter yang

dirancang dengan cara yang berbeda. Pada umumnya, dunia pendidikan

menyampaikan pendidikan karakter ke pada siswa melalui mata pelajaran

tertentu seperti mata pelajaran Agama Islam, Pendidikan PKn, dan lain- lain.

Bahkan, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pun, pendidikan karakter

disampaikan melalui sebuah teks biografi ( Buku Siswa kurikulum 2013) yang

dirasa terlalu berat bagi siswa, karena siswa merasa digurui. Maka dari itu,

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan dalam hal penyampaian pendidikan karakter melalui sebuah dongeng. Penyampaian pendidikan karakter melalui sebuah dongeng akan

menjadi sebuah alternatif yang membuat siswa tidak merasa digurui dan

merupakan cara belajar yang menyenangkan bagi siswa. 18 nilai karakter yang

telah dirumuskan oleh Kurikurum Keme ndikbud secara alami akan merefleksi

siswa.

B. Saran

1. Bagi Guru

Hendaknya guru dalam proses pembelajaran dengan bahan ajar prosa

fiksi tersebut memosisikan diri sebagai pendamping atau fasilitator. Berikan

ruang yang luas ke pada siswa agar siswa dapat belajar dengan aktif.

2. Bagi Siswa

Pemanfaatan Bahan Ajar Dongeng Berbasis Pendidikan Karakter dalam

pembelajaran merupakan sebuah inovasi di dunia pendidikan. diharapkan pula

inovasi tersebut juga dapat menjadikan sebuah solusi dalam rangka

meminimalisir kejenuhan siswa dalam belajar sekaligus dapat meningkatkan

motivasi siswa, siswa dharapkan lebih fokus juga siswa merasakan proses

pembelajaran lebih menyenangkan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran,

untuk terciptanya pembelajaran bermakna dan berkarakter. Hal lain yang

senantiasa harus dilakukan siswa adalah hendaknya siswa dapat memosisikan

bahan ajar prosa fiksi tersebut tidak hanya sebagai alat untuk belajar. Tapi

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

196

jadikan sebagai alat pendidikan dan sebagai sarana untuk menghibur diri dengan membaca sebuah dongeng.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini masih jauh untuk dikatakan sempurna, maka hendaknya

bagi peneliti selanjutnya berupaya memperbaiki dan menyempurnakan hal- hal

yang perlu disempurnakan. Hal demikian dapat dilakukan melalui kegiatan

persiapan dan pelaksanaan yang sistematis dan terstruktur serta pemanfaatan

waktu yang efektif.

Lebih spesifik saran untuk peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut :

a. Berkenaan dengan pelaksanaan penelitian, penelitian ini kurang efektif

dalam hal waktu. Hal tersebut disebabkan pada saat penelitian, peneliti

juga melaksanakan kegiatan PPL. Diharapkan peneliti selanjutnya

berupaya melaksanakan penelitian dengan benar-benar mengefektifkan

waktu penelitian, sehingga dapat ditemukan data-data akurat sebagai

penunjang keberhasilan penelitian.

b. Tingkat validasi instrument penelitian belum bisa dikatakan layak, maka

diharapkan peneliti selanjutnya untuk mencari referensi aktual berkenaan

dengan bentuk instrument yang tepat dalam implementasi pemanfaatan

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Berusaha memperluas dan memperdalam kajian yang berkaitan dengan segi konseptual maupun aplikasi dari pengembangan “Teks Dongeng Berbasis Pendidikan Karakter sebagai Alternatif Bahan Ajar Prosa Fiksi

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2012). Pembelajaran bahasa berbasis pendidikan karakter. Bandung :PT. Refika Aditama.

Abidin, Y. (2012). Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter.

Bandung : PT. Refika Aditama.

Anindyarini, A. (2008). Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Arrassyid, S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.Bandung: Rosda Karya

Arifin, M. (2012). Strategi dan kebijakan pembelajaran pendidikan

karakter.Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Basar. Penyampaian pendidikan karakter melalui membacakan dongeng di PAUD Dahlia Indah. Tersedia di : http://eprints.uny.ac.id/9695/6/COVER%20- %200810824113.pdf . [Diakses 30 Februari 2014].

Bunanta, M. (1998). Problematika penulisan cerita rakyat. Jakarta: Bakai Pustaka Danandjaja, J. (1984). Forklor indonesia. ilmu gosip, dongeng dll. Jakarta: PT.

Grafiti Pers.

Dewi,I. (2008). Aktif berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Endah, T. (2008). Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Farida, A. (2014). Pilar-pilar pembangunan karakter remaja. Bandung: Nuansa Cendekia.

Hendri, Y. (2013). Pendidikan karakter berbasis dongeng. Simbiosa Rekatama Media.

Kesuma, D. (2012). Pendidikan karakter kajian teori dan praktik di sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Komandoko, G. (2013). Koleksi terbaik 100 plus dongeng rakyat nusantara. Jakarta : Cabe Rawit.

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://eprints.uns.ac.id/14804/1/324511211201303381.pdf. [Diakses 30

Ferbruari 2014].

Nurgiyantoro, B. (2010). Sastra anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurgiyantoro, B. (2010). Teori pengkajian prosa fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA press

Putra, W .(2012). Batu berdaun dan puluhan dongeng nusantara. Yogyakarta: Andi.

Romiyatun, dkk. (2008). Bahasa Indonesia jendela imu pengetahuan.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional.

Rosa, D. (2008). Cerita rakyat 33 provinsi dari Aceh sampai Papua. Jakarta: Transmedia Pustaka.

Salahudin, dkk. (2013). Pendidikan karakter (pendidikan berbasis agama dan

budaya bangsa), Bandung : Pustaka Setia Bandung.

Srinarwati. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Sepatu Dahlan Karya Krisna Pabichara Dan relevansinya Dengan Pendidikan Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah . Tersedia di : http://digilib.unipasby.ac.id/files/disk1/6/gdlhub--dwiretnani- 298-1-dwi.pdf 3. [Diakses 30 Februari 2014].

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif,

kualitatif, dan r & d). Bandung Alfabeta.

Supriyatna, A. (2008). Bahasa Indonesia memperkaya wawasanku. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional.

Dokumen terkait