PENGEMBANGAN TEKS DONGENG
BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR PROSA FIKSI SISWA SMP KELAS VII
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh
Ulfi Ulfiah NIM 1002799
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
ULFI ULFIAH
PENGEMBANGAN TEKS DONGENG
BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR PROSA FIKSI SISWA SMP KELAS VII
disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I
Dr. Hj. Yeti Mulyati, M. Pd NIP 196008091986012001
Pembimbing II
Yulianeta, M. Pd NIP 197507132005012002
Mengetahui :
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Indonesia
PENGEMBANGAN TEKS DONGENG
BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR PROSA FIKSI SISWA SMP KELAS VII
Oleh Ulfi Ulfiah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Bahasa dan Seni
© Ulfi Ulfiah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Fungsi Pendidikan Karakter ... 31
5.Tujuan Pendidikan Karakter ... 33
6. Peran Pendidikan Karakter ... 34
7. Dasar-Dasar Pendidikan Karakter ... 35
8. Deskripsi Nilai-Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ... 36
BAB III METODE PENELITIAN ... 52
A. Metode dan Prosedur Penelitian ... 52
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bahan Ajar Kurikulum 2013 ... 65 b. Dongeng Pada Buku Teks
Bahan Ajar Kurikulum KTSP ... 66 F. Definisi Operasional... 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Analisis Dongeng
Berdasarkan Ciri-Ciri Dongeng... 68 a. Dongeng di Luar Buku Teks Bahan Ajar
Bahan Ajar Kurikulum KTSP
121 (1)Hasil Analisis Dongeng
Pada Buku Teks Kurikulum 2013... 166 (2) Hasil Analisis Dongeng
Pada Buku Teks Kurikulum KTSP ... 167 3. Format Validasi Ahli ... 170 4. Model Pola Pengembangan Bahan Ajar
Dongeng Berbasis Pendidikan Karakter Sebagai Alternatif Bahan Ajar Prosa Fiksi
Siswa SMP Kelas VII ... 171
B. Pembahasan ... 180
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 193
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Saran ... 195 Tabel 4.2 Hasil Analisis Dongeng
di Luar Buku Teks yang Diceritakan Secara Lisan... 103 Tabel 4.3 Hasil Analisis Dongeng
Pada Buku Teks Kurikulum 2013 ... 113 Tabel 4.4 Hasil Analisis Dongeng
Pada Buku Teks Kurikulum KTSP ... 121 Tabel 4.5 Hasil Analisis Dongeng di Luar Buku Teks
Dalam Bentuk Teks ( Indikator Nilai Karakter) 141 Tabel 4.6 Hasil Analisis Dongeng
Yang Diceritakan Secara Lisan ... 164 Tabel 4.7 Hasil Analisis Dongeng Pada Buku Teks
Pada Buku Teks Kurikulum 2013 ... 166 Tabel 4.8 Hasil Analisis Dongeng
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pengesahan Judul dan Penunjukan Dosen
Pembimbing Skripsi ... Lampiran 2 Dongeng di Luar Buku Teks ... Lampiran 3 Dongeng Pada Buku Teks ... Lampiran 4 Pola Pengembangan Bahan Ajar Dongeng
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ulfi Ulfiah
1002799
Penelitian ini berawal dari permasalahan bagaimana model pengembangan teks dongeng berbasis pendidikan karakter untuk bahan ajar prosa fiksi?. Secara spesifik, permasalahan dirumuskan pada beberapa hal sebagai berikut: (1) Bagaimanakah profil bahan ajar dongeng yang terdapat dalam buku teks SMP ? (2) Bagaimanakah profil bahan ajar dongeng yang terdapat di luar buku teks ? (3) Bagaimanakah model pengembangan bahan ajar dongeng berbasis pendidikan karakter untuk bahan ajar prosa fiksi?
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Research and Development dengan beberapa prosedur penelitian. Langkah-langkah atau prosedur penelitian R & D dilakukan melalui suatu siklus, yang diawali dengan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan sebuah studi lapangan, sehingga didapatkan sebuah permasalahan proses penyampaian dan penanaman pendidikan karakter kepada siswa SMP melalui matapelajaran tertentu dengan permasalahan lain. Permasalahan tersebut membutuhkan sebuah pemecahan yang akan diusung melalui penelitian yang akan dilaksanakan. Setelah melakukan analisis kebutuhan, peneliti mengumpulkan berbagai dongeng nusantara dari berbagai sumber. Penelitian dilanjutkan dengan menganalisis profil dongeng yang telah dikumpulkan dengan kriteria yang telah ditentukan. Selanjutnya, dongeng-dongeng tersebut dianalisis berdasarkan indikator 18 nilai karakter yang telah dirumuskan oleh kurikulum Kemendiknas (2010a).Selanjutnya dongeng-dongeng tersebut dikembangkan dengan pola pengembagan yang telah ditentukan. Dongeng-dongeng yang telah dianalisis kemudian akan diujikan dan dinilai oleh seorang ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teks Dongeng Berbasis Pendidikan karakter yang telah dikembangkan dengan pola pengembangan dapat dimanfaatkan sebagai alternatif penyampaian pendidikan karakter bagi siswa SMP kelas VII. Karena pesona positif yang dipancarkan melalui tokoh, alur cerita, maupun latar akan diserap oleh kekuatan kognitif, afektif, dan psikomotorik anak hingga mendorongnya melakukan dan menciptakan sesuatu yang lebih positif. Pola pengembangan beserta bahan ajar yang dikembangkan oleh peneliti ini sudah memenuhi kebutuhan berdasarkan studi lapangan, meskipun terdapat beberapa hal yang masih harus diperbaiki, atau mungkin peneliti selanjutnya dapat menemukan pola pengembangan yang lebih layak.
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Inovasi proses belajar mengajar yang kreatif adalah kunci
pengembangan bahasa dan sastra Indonesia di sekolah. Salahsatu cara bentuk
inovasi dalam proses belajar mengajar adalah dengan upaya pengembangan
bahan ajar. Bahan ajar merupakan persoalan pokok yang tidak dapat
dikesampingkan dalam suatu proses pembelajaran. Upaya pengembangan
bahan ajar sejatinya dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Pengembangan
bahan ajar tersebut tentunya dilaksanakan dengan adanya suatu kreativitas
sehingga muncullah suatu inovasi baru, sebuah bahan ajar inovatif. Upaya
pengembangan bahan ajar yang akan diusung dalam penelitian ini adalah
bahan ajar dongeng berbasis pendidikan karakter. Hal yang membuat
pengembangan tersebut dapat dikatakan proses inovasi dalam hal ini yaitu
sebuah keteladanan yang dimunculkan di dalam sebuah dongeng nusantara
pilihan. Keteladanan adalah metode efektif dalam pendidikan karakter.
Keteladanan mampu memberikan contoh nyata bagaimana seseorang harus
bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Di era keterbukaan yang sudah nyaris tidak terbendung, setiap orang
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ketidakjujuran, perkelahian antar pelajar, sudah bukan hal baru lagi
menghiasi layar kaca maupun berita di koran dan tabloid. Sirnanya
keteladanan tokoh publik, maraknya kebohongan serta terjadinya
peristiwa-peristiwa ketidakadilan secara tidak langsung mempengaruhi cara berpikir,
bersikap maupun bertindak. Siswa - siswi kita dengan kesederhanaan berpikir
akan mudah meniru dari apa yang mereka lihat setiap hari. Krisis keteladanan
menyergap hampir semua garis kehidupan. Bahkan seorang bijak berkata:
“Anak-anak kita hidup dalam ruang nihil kepekaan moral”. Kenyataan
keseharian yang mestinya menjadi objek pembelajaran hanya menjadi
kenyataan penuh dusta. Rasa malu mulai menipis. Gaung pengajaran tentang
nilai kehidupan, ajaran moral hingga ragam aturan agama sunyi senyap di
tengah ramainya gempuran zaman saat ini. Anak merupakan potensi sumber
daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa. Untuk mampu
melaksanakan tanggung jawab tersebut anak perlu mendapatkan pembinaan
sejak dini, mengingat masa tersebut sebagai awal dasar pembentukan
kepribadian anak. Sekaligus sebagai masa perkembangan yang sangat pesat.
Pengalaman – pengalaman yang didapat anak pada masa ini merupakan
landasan bagi pembentukan kepribadian dan pengembangan semua potensi
anak dimasa yang akan datang. (UNIMED. ( 2010). Penyampaian Pendidikan
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
Tersedia
di:http:/digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-23677-BAB%20%201.pdf. Diakses [14 Maret 2014].
Kenyataan di lapangan mengenai pengajaran pendidikan karakter
yang disampaikan melalui berbagai mata pelajaran seperti PKn dan
Pendidikan Agama Islam, menjadikan pendidikan karakter menjadikan
sebuah momok bagi siswa dimana siswa merasa digurui sehingga pendidikan
karakter yang sangat penting untuk disampaikan kepada siswa pun terse
ndat-sendat dalam proses penyampaiannya. Begitu pula dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia ditemukan pada buku teks dengan kurikulum 2013,,
pendidikan karakter yang disampaikan melalui sebuah teks biografi pahlawan
yang dirasa terlalu berat bagi siswa kelas VII.
Pendidikan karakter sejalan dengan pasal 3 Undang-Undang no 20
Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang mengatakan sebagai
berikut.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dala m rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Dalam penelitian ini, peneliti sebagai calon pendidik bermaksud
untuk menyampaikan keteladanan yang disampaikan lewat dongeng untuk
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Materi pada bahan ajar berbasis dongeng yang dikembangkan adalah
dongeng nusantara yang telah dikembangkan berdasarkan kriteria tertentu.
Diharapkan dongeng yang disajikan dapat menjadi alternatif pembelajaran
karakter sebagai pengisi dari keminiman keteladanan masa ini. Keteladanan
ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif pembentuk karakter siswa
SMP kelas VII. Keteladanan yang dapat ditemukan pada dongeng tersebut
yaitu berbagai karakter yang telah dirumuskan oleh Kemendiknas (2010a).
Nilai –nilai tersebut diantaranya (a) religius, (b) jujur, (c) toleransi, (d)
disiplin,(e) kerja keras,(f) kreatif, (g) mandiri, (h) demokrasi, (i) rasa ingin
tahu, (j) semangat kebangsaan, (k) cinta tanah air, (l) menghargai prestasi,
(m) bersahabat, (n) cinta damai, (o) gemar membaca, (p) peduli lingkungan,
(q) peduli sosial, dan (r) tanggung jawab (Abidin, 2012: 67-68). Materi bahan
ajar dongeng tersebut juga bermaksud untuk menyuguhkan inovasi dalam
pembelajaran prosa fiksi yang dalam kenyataanya di lapangan hanya
dipelajari secara struktural. Padahal akan lebih baik jika pembelajaran prosa
fiksi juga dijadikan sebagai alternatif untuk menyampaikan pendidikan
karakter kepada siswa kelas VII dengan cara alami.
Selain itu, penelitian ini muncul dan bermaksud untuk melanjutkan
penelitian yang telah dilakukan. Penelitian yang berjudul Implementasi
Pendidikan Karakter melalui mata pelajaran PKn di SDN Bendungan IV
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
bermaksud untuk memunculkan penelitian yang berbeda dengan penelitian
sebelumnya. Jika pada penelitian sebelumnya mengenai implementasi
pendidikan karakter melalui mata pelajaran PKn sedangkan penelitian ini
mengenai Pendidikan karakter yang akan disa mpaikan melalui bahan ajar
dongeng berbasis pendidikan karakter.
Penelitian kedua yang mendasari penelitian ini yaitu skipsi yang
berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Sepatu Dahlan
Karya Krisna Pabichara Dan relevansinya Dengan Pendidikan Akhlak Di
Madrasah Ibtidaiyah. Hasil dari penelitian tersebut berupa nilai-nilai karakter
dalam novel tersebut yaitu religius, jujur, toleransi, dis iplin, kerja keras,,
kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi,
bersahabat, gemar membaca, peduli sosial, peduli lingkungan, dan tanggung
jawab. Adapun relevansinya nilai- nilai tersebut dengan pendidikan akhlak
adalah dalam kaitannya dalam pendidikan akhlak, terlihat bahwa pendidikan
akhlak memiliki orientasi yang sama yaitu pendidikan karakter. Perbedaan
penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilaksanakan yaitu terletak
pada objek yang dijadikan alternatif pendidikan karakter. Jika penelitian
sebelumnya menggunakan novel sebagai objek sedangkan penelitian ini
menggunakan dongeng berbasis pendidikan karakter sebagai objek dan
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ketiga yang mendasari penelitian ini yaitu sebuah makalah
yang berjudul Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng di Keluarga
karya Dwi Retnani Srinarwati. Hasil penelitian dalam makalah tersebut
berupa deskripsi mengenai peranan orang tua dalam menerapkan pendidikan
karakter melalui dongeng di keluarga. Perbedaan penelitian tersebut dengan
penelitian yang akan dilaksanakan yaitu bahwa penelitian ini menyajikan
penerapan pendidikan karakter melalui dongeng di sekolah khususnya pada
siswa SMP kelas 7.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Masalah yang terjadi menjadi fokus untuk ditingkatkan adalah
masalah-masalah berikut ini.
1) minimnya keteladanan di berbagai aspek, baik itu dari aspek media
maupun dari sosok yang selalu siswa lihat dalam kehidupan
sehari-harinya,
2) minimnya bahan ajar yang mengandung nilai moral dan nilai kehidupan
yang dapat dijadikan teladan oleh siswa, dan
3) minimnya bahan ajar yang dapat menyampaikan 18 nilai karakter yang
dirumuskan oleh Kemendikbud.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan batasan masalah yang telah diidentifikasi, dapat
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
a) bagaimanakah profil bahan ajar dongeng yang terdapat dalam buku teks
SMP ?
b) bagaimanakah profil bahan ajar dongeng yang terdapat di luar buku teks ?
c) bagaimanakah model pengembangan bahan ajar dongeng berbasis
pendidikan karakter sebagai alternatif bahan ajar prosa fiksi siswa SMP
kelas VII ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini untuk mendeskripsikan hal-hal berikut ini.
a. profil dongeng yang terdapat dalam buku teks,
b. profil dongeng yang terdapat di luar buku teks, dan
c. pemanfaatan model pengembangan bahan ajar dongeng berbasis
pendidikan karakter sebagai alternatif bahan ajar prosa fiksi.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh antara lain dapat memberikan manfaat bagi
Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan bagi siswa.
1) Bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat
digunakan untuk alternatif pemilihan bahan ajar dalam pembelajaran
yang berkaitan dengan dongeng juga sebagai alternatif penyampaian
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Siswa memperoleh pembelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat.
Karena dengan membaca dongeng siswa dapat memperoleh
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Prosedur Penelitian 1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian
dan Pengembangan (Research and Development). Metode penelitian ini
menggunakan metode penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan
produk Pola Pengembangan Bahan Ajar Dongeng Berbasis Pendidikan
Karakter Sebagai Alternatif Bahan Ajar Prosa Fiksi Siswa SMP Kelas VII.
2. Prosedur Penelitian
Siswa SM P Judgment Pakar
Desain M enjadi Dongeng yang Berkarakter dengan Pola
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti memerlukan beberapa data. Data-data
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Data awal untuk pendahuluan dan landasan penelitian
b. Data profil dongeng sebelum dianalisis
c. Data profil dongeng yang sudah dianalisis (dongeng berkarakter dan
dongeng yang tidak berkarakter)
d. Data mengenai dongeng yang tidak berkarakter yang sudah dikembangkan
e. Data profil dongeng yang sudah dikembangkan dan akan dikemas menjadi
sebuah bahan ajar
f. Data profil dongeng setelah dilakukan pengujian atau judgment pakar
g. Data profil dongeng yang sudah direvisi yang akan dijadikan bahan ajar
C. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat untuk mengumpulkan data dari penelitian
yang dilakukan. Ada beberapa instrumen yang digunakan pada penelitian ini,
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
Instrumen penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini akan dijelaskan
sebagai berikut :
a. Prosedur analisis profil dongeng dalam dan di luar buku teks
b. Prosedur analisis dongeng berbasis pendidikan karakter
c. Instrumen penilaian bahan ajar dongeng berbasis pendidikan karakter
d. Angket siswa
1. Format Analisis Dongeng Berdasarkan Ciri-Ciri Dongeng
Dongeng termasuk cerita prosa rakyat dan merupakan bagian
tradisi lisan. (Nurgiyantoro:2010, 198-201), merumuskan ciri-ciri dongeng
sebagai berikut :
1) penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan, yaitu disebarkan dari
mulut ke mulut, melalui kata-kata dan dari generasi ke generasi berikutnya,
dapat ditemukan dalam versi yang berbeda-beda,
2) bersifat anonim, yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui lagi.
3) biasanya mempunyai bentuk berumus atau berpola seperti kata klise,
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial dan proyeksi keinginan yang
terpendam,
5) bersifat pralogis, yaitu memiliki logika tersendiri yang tidak sesuai dengan
logika umum,
6) menjadi milik bersama dari kolektif tertentu. Hal ini disebabkan
penciptanya yang pertama sudah tidak diketahui lagi, sehingga setiap
anggota kolektif merasa memilikinya, dan
7) bersifat polos dan terkadang kasar baik dari bahasa maupun penyampaian
isi. Hal ini dapat dimengerti bahwa dongeng merupakan proyeksi emosi
manusia yang paling jujur manifestasinya.
Tabel 3.1
Format Analisis Dongeng Berdasarkan Ciri-Ciri Dongeng
No Judul Dongeng Asal Dongeng
Ciri-Ciri
Dongeng Pembuktian Kesimpulan
1
2
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56
4
5
6
7
8
9
10
2. Format Indikator Nilai Karakter
Pada tahap analisis dibutuhkan suatu intrumen terhadap keadaan di
lapangan baik itu kebutuhan maupun permasalahan yang terjadi. Instrumen yang
digunakan di lapangan adalah berupa dokumentasi , juga sebuah indikator untuk
menunjukkan karakter-karakter yang patut di teladani. Indikator tersebut
merupakan 18 karakter yang telah dirumuskan oleh Kurikulum Kemendikbud.
18 karakter yang dirumuskan oleh Kemendiknas (2010a) dalam
kemendiknas, (2010: 9-10) dalam Abidin, (2012:67-68), menjadikan sebuah
dongeng berbasis pendidikan karakter patut untuk diteladani adalah sebagai
berikut. (a) religius, (b) jujur, (c) toleransi, (d) disiplin,(e) kerja keras,(f) kreatif,
(g) mandiri, (h) demokrasi, (i) rasa ingin tahu, (j) se mangat kebangsaan, (k) cinta
tanah air, (l) menghargai prestasi, (m) bersahabat, (n) cinta damai, (o) gemar
membaca, (p) peduli lingkungan, (q) peduli sosial, dan (r) tanggung jawab.
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Nilai Karakter Deskripsi
1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah
agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Selain itu menjadikan ajaran agama sebagai pedoman dalam
bertingkah dan berpikir.
2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan.
3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda
dari dirinya.
4 Disiplin Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
5 Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau
hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Kemampuan
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58
tentunya kemampuan tersebut bukanlah kemampuan yang
menyimpang dari norma dan tidak melanggar kesehatan, aturan
masyarakat, dan agama atau nilai yang diyakini.
7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
lain dalam menyelesaikan tugasnya
8 Demokratis Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain, atau salah satu gaya
berpikir dan berpikir dan bertindak
9 Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat
dan didengar
10 Semangat
kebangsaan
Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya
11 Cinta tanah air Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepeduliaan, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahas, lingkungan fisik, sosial, bidaya, ekonomi dan politik
bangsa.
12 Menghargai
prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14 Cinta damai Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya
15 Gemar membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya
16 Peduli
lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mecegah kerusakan
pada ligkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan
upaya- upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah
terjadi.
17 Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada
orang lain dan masyarakat yang membutuhkan
18 Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan ( alam , sosial, dan budaya),
negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Tabel 3.3
Tabel Indikator Nilai Karakter
No Judul Dongeng
Asal Dongeng
Nilai
Karakter Indikator Pembuktian
1
2
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60
4
5
6
7
8
9
10
3. Instrumen Validasi Ahli Penilaian Bahan Ajar
Untuk mengetahui kelayakan dari bahan ajar yang dikembangkan, maka
dibutuhkan suatu instrumen untuk menilainya. Instrumen tersebut ditujukan
kepada para ahli bahan ajar dan materi yang ada di dalamnya. Instrumen yang
digunakan untuk validasi ahli adalah berupa angket, sebagai berikut.
( Abidin, 2012:50)
1. Apakah teks tersebut berdasarkan ciri-ciri dongeng dapat dikatakan
sebagai karya sastra dongeng ?
2. Apakah teks dongeng tersebut telah mengandung nilai- nilai karakter yang
dapat diteladani oleh siswa?
3. Apakah teks dongeng tersebut cocok digunakan sebagai bahan ajar
a. Apakah isi bahan ajar telah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan latar belakang siswa?
c. Apakah teks dongeng tersebut mengandung beberapa contoh atau
ilustrasi yang dapat memperjelas pemahaman isi bacaan?
d. Apakah dongeng yang kita pilih mengandung pesan yang pantas bagi
siswa?
e. Apakah dongeng tersebut mengandung unsur pendidikan, moral, dan
tata nilai positif bagi siswa?
Tabel 3.4 Tabel Validasi Ahli
No Pertanyaan Ya / Tidak Rasionalisasi
1 Apakah teks tersebut berdasarkan
ciri-ciri dongeng dapat dikatakan
sebagai karya sastra dongeng ?
2 Apakah teks dongeng tersebut
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
62
karakter yang dapat diteladani
oleh siswa?
3 Apakah teks dongeng tersebut
cocok digunakan sebagai bahan
ajar ?
a. Apakah isi bahan ajar telah
sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang
ditetapkan?
b. Apakah teks dongeng yang
akan digunakan sebagai
bahan ajar sesuai dengan latar
belakang siswa?
c. Apakah teks dongeng tersebut
mengandung beberapa contoh
atau ilustrasi yang dapat
memperjelas pemahaman isi
bacaan?
d. Apakah dongeng yang kita
pilih mengandung pesan yang
pantas bagi siswa?
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan, moral, dan tata
nilai positif bagi siswa?
4. Angket
Instrumen angket ini digunakan pada saat penilaian produk. Pada tahap
ini, peneliti mnggunakan penilaian h pengguna produk itu sendiri atau siswa
kelas VII.
Pemberian angket kepada siswa kelas VII SMP ini dilakukan untuk
mengetahui keberterimaan pengguna p roduk terhadap bahan ajar yang telah
dikembangkan oleh peneliti. Instrument ini ditujukan untuk meminta pandangan
siswa dengan bahan ajar dan materi yang ada di dalamnya. Tahap ini
menentukan apakah bahan ajar yang kita sughkan dapat diterima sebagai bahan
ajar atau tidak. Instrument berupa angket akan digunakan dalam tahap penilaian
ini. Pertanyaan yang disuguhkan berupa pilihan antara teks dongeng setelah
dikembangkan dan sibelum dikembangkan. Berikut ini daftar pertanyaan dri
instrument angket iswa.
Nama : Kelas
Judul Dongeng Yang Dipilih : Alasan :
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
64
a. Mencatat kutipan-kutipan yang dapat mendukung penelitian
b. Analisis profil dongeng (dari buku teks dan luar buku teks)
c. Analisis dongeng berdasarkan nilai karakter
d. Pengembangan dongeng
e. Pengujian dongeng yang tlelah dikembangkan
Untuk mendapatkan data tersebut peneliti harus menggunakan
tekni-teknik yang tepat, yaitu :
1. Reduksi Data
Reduksi data dilakukan dengan memilih data yang akan dianalisis
sebagai bahan acuan materi bahan ajar yang akan dikerjakan oleh peneliti.
Reduksi data ini memerlukan proses berpikir yang sensitive untuk
mempertimbangkan data-data yang ada. Oleh karena itu, peneliti memerlukan
ketajaman berpikir dan wawasan yang luas sehingga dapat meeduksi data
secara signifikan.
2. Penyajian Data
Tahap penyajian data merupakan tahap mengorganisasikan data yang
telah direduksi dengan mendikotomikan menjadi kelompok-kelompok catatan
tertentu. Setelah data tersaji dalam bentuk siignifikan, aka n terlihat pola pola
peyajian data yang mempermudah pemahaman terhadap penilaian tersebut. Data
yang disajikan beupa uraian singkat karena berupa data kualitatif.
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peneliti dalam rumusan masalah. Hasil dari verifikasi data ini berupa fokus
simpulan atas jawaban dari rumusan masalah tersebut. Simpulan peneliti pada
tahap ini akan berkembang dari simpulan awal menjadi simpulan akhir.
E. Sumber Data
Data awal dari penelitian ini didapat dari hasil analisis beberapa dongeng
nusantara yang mewakili setiap provinsi di nusantara. Dongeng yang akan
dianalisis merupakan dongeng yang berasal dari 33 provinsi di Indonesia.
Dongeng tersebut merupakan sebuah teks dongeng dan dongeng yang
diceritakan secara lisan dan kemudian ditranskrip. Dongeng yang dijadikan
sumber data berasal dari buku teks yang dijadikan bahan ajar di sekolah untuk
siswa SMP kelas 7 dan dongeng di luar buku teks yang dijadikan bahan ajar
berupa teks dan dongeng yang diceritakan secara lisan.
1. Dongeng Di Luar Buku Teks Pelajaran Siswa SMP kelas VII a. Dongeng dalam Bentuk Teks
Tabel 3.5
Dongeng dalam Bentuk Teks
No Judul Asal Rasionalisasi Pemilihan
Dongeng
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
66
Negara Indonesia. Siswa akan
lebih tertarik untuk membaca jika
Dia sudah mengenal asal dari
mana dongeng tersebut
2 Dongeng Si
Penjual kucing
Jawa Timur Terdapat dua tokoh yang memiliki
karakter bertolak belakang. Hal
tersebut memudahkan
merefleksikan pendidikan karakter
ke pada siswa
3 Si Raja Tidur Bengkulu Terdapat tokoh yang memiliki
karakter yang patut diteladani oleh
siswa
4 Bruek Kura Aceh Tokoh utama dalam dongeng
tersebut memiliki karakter yang
patut diteladani
5 Kisah Si Ahmad Riau Tokoh utama dalam dongeng
tersebut memiliki karakter yang
patut utnuk diteladani
6 Cerita Si
Kelingking
Jambi Karakter tokoh utama dan alur
cerita dalam dongeng tersebut
patut untuk diteladani
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk diteladani
8 Kisah Dua
Pangeran
Lampung Terdapat dua karakter yang
bertolak belakang sehingga siswa
dapat membedakan mana yang
baik dan mana yang tidak baik
9 Penakluk Naga Papua Tokoh utama dalam dongeng
tersebut memiliki karakter yang
patut untuk diteladani
10 Aji Saka Jawa Tengah Banyak tokoh yang memiliki
karakter mulia
b. Dongeng yang Diceritakan Secara Lisan Tabel 3.6
Dongeng yang Diceritakan Secara Lisan
No Judul Dongeng Sumber Dongeng
1 Panglima Burung ( Dayak
Kalimantan)
Rafika Fiqri Aulia
2 Situ Bagendit ( Jawa Barat) Ibu Enok
3 Sakadang Kuya dan
Sakadang Monyet
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
68
2. Dongeng Pada Buku Teks Bahan Ajar Siswa SMP kelas VII a. Kurikulum 2013
Tabel 3.7
Dongeng Pada Buku Teks Kurikulum 2013
No Judul Asal Dongeng Sumber Dongeng
1 Lebai
Malang
Sumatra Barat Buku Siswa, halaman 183, Kementrian
Pendidikan dan kebudayaan. Kurikulum
2013
Yogyakarta Buku Siswa, halaman 161-162,
Kementrian Pendidikan dan
kebudayaaan. Kurikulum 2013
b. Kurikulum KTSP ( Buku BSE) Tabel 3.8
Dongeng Pada Buku Teks Kurikulum KTSP
No Judul Asal
Dongeng Sumber Dongeng
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2009, Halaman 37-39
2 Kebo Iwa Bali BSE, Agus Supriatna dan Siti Maryam, Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasioanal
2009, Halaman 48
3 Banjir Air
Mata Si
Lancang
Riau BSE, Agus Supriatna dan siti Maryam, Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasioanal
2009, Halaman 57-58
4 Kebaikan
berbuah
kebaikan
Banjarmasin BSE, Atikah Anindyarini dan Sri Ningsih, Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasioanal
2008, Halaman 45-46
5 Ting
Gegenting
Lampung BSE, Atikah Anindyarini dan Sri Ningsih,, Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasioanal
2008, Halaman 107-109
6 Santoana Pulau Jawa BSE, Dewi Indrawanti dan Didik duriuanto ,Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Indonesia,
Halaman 42-44
7 Arya Menak Madura BSE,Endah Tri Priyatni, Yuni Pratiwi, Syamsul
Sodiq, dan Sumiyadi, Pusat perbukuan Departemen
Pendidikan Indonesia , halaman 36-37
8 Situ Bagendit Jawa Barat BSE, Endah Tri Priyatni, Yuni Pratiwi, Syamsul
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
70
Pendidikan Indonesia, halaman 104-104
F. Definisi Operasional
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru / instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Dongeng adalah cerita pendek kolektif kesusastraan lisan atau cerita
prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi.
Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sunguh-sungguh dari
seorang guru untuk mengajarkan nilai- nilai kepada peserta didiknya. Berupa
nilai- nilai etik dan nilai- nilai kinerja, seperti kepedulian, kejujuran, kerajinan,
keadilan, keuletan, ketabahan, dll.
Membaca pemahaman adalah proses untuk mendapatkan informasi yang
terkandung dalam teks bacaan untuk memperoleh pema haman atas bacaan yang
terkandung di dalam teks bacaan untuk memproleh pemahaman atas bacaan
tersebut.
Prosa dalam pengertian kesastraan juga disebut fiksi (fiction), teks naratif
(naratif text) atau wacana naratif (naratif discource) (dalam pendekatan
strukural dan semiotik). Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan
(disingkat: cerkan) atau cerita khayalan. Hal ini disebabkan fiksi merupakan
karya naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran sejarah (Abrams,
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dongeng yang dijadikan sebagai objek penelitian terdiri atas dongeng
pada buku teks (BSE kurikulum KTSP dan Buku Siswa kurikulum 2013) dan
dongeng di luar buku teks yang diambil 30% dari 33 keseluruhan jumlah
provinsi di Indonesia. Dongeng di luar buku teks terdiri dari dongeng dalam
bentuk teks dan dongeng dalam bentuk lisan. Dongeng-dongeng tersebut
dianalisis dengan 2 pisau analisis, yaitu berdasarkan ciri-ciri dongeng yang
dirumuskan oleh Burhan Nurgiyantoro dan indikator 18 nilai karakter yang
dirumuskan oleh Kemendikbud.
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dalam skripsi ini, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Semua dongeng yang dijadikan objek penelitian setelah dianalisis
berdasarkan ciri-ciri dongeng yang dirumuskan oleh Burhan Nurgiyantoro, maka
dapat disimpulkan semua dongeng tersebut dinyatakan layak dikategorikan
sebagai karya sastra dongeng.
Semua dongeng yang dijadikan objek penelitian setelah diana lisis
berdasarkan indikator nilai karakter yang dirumuskan oleh Kemendikbud, maka
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
194
dapat diteladani oleh Siswa. Namun, terdapat beberapa dongeng yang tidak
memiliki nilai karakter yang dapat diteladani. Dongeng tersebut antara lain: (a).
dongeng Ting Gegenting, (b). Dongeng Arya Menak, (c). Dongeng Situ
Bagendit, (d). Dongeng Lebai Malang, (e). Dongeng Riwayat Jambi, dan (f).
Dongeng Candi Prambanan.
Pengembangan dongeng berbasis pendidikan karakter untuk bahan ajar
prosa fiksi bagi siswa SMP kelas VII merupakan salahsatu bagian dari inovasi
pendidikan yang menjadikan keteladanan sebagai unsur utama dari inovasi
pendidikan tersebut. Dongeng-dongeng yang telah dianalisis dengan instrumen
yang telah ditentukan, kemudian dihimpun menjadi dongeng yang berkarakter.
Setelah itu dongeng tersebut disajikan dengan diwadahi oleh sebuah bahan ajar,
yaitu Bahan Ajar Prosa Fiksi Bagi Siswa SMP Kelas VII.
Bahan ajar prosa fiksi tersebut kemudian menjadi alternatif
penyampaian pendidikan karakter pada siswa SMP kelas VII. Kaitannya dengan
inovasi pendidikan dalam hal ini adalah penyampaian pendidikan karakter yang
dirancang dengan cara yang berbeda. Pada umumnya, dunia pendidikan
menyampaikan pendidikan karakter ke pada siswa melalui mata pelajaran
tertentu seperti mata pelajaran Agama Islam, Pendidikan PKn, dan lain- lain.
Bahkan, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pun, pendidikan karakter
disampaikan melalui sebuah teks biografi ( Buku Siswa kurikulum 2013) yang
dirasa terlalu berat bagi siswa, karena siswa merasa digurui. Maka dari itu,
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan dalam hal penyampaian pendidikan karakter melalui sebuah
dongeng. Penyampaian pendidikan karakter melalui sebuah dongeng akan
menjadi sebuah alternatif yang membuat siswa tidak merasa digurui dan
merupakan cara belajar yang menyenangkan bagi siswa. 18 nilai karakter yang
telah dirumuskan oleh Kurikurum Keme ndikbud secara alami akan merefleksi
siswa.
B. Saran
1. Bagi Guru
Hendaknya guru dalam proses pembelajaran dengan bahan ajar prosa
fiksi tersebut memosisikan diri sebagai pendamping atau fasilitator. Berikan
ruang yang luas ke pada siswa agar siswa dapat belajar dengan aktif.
2. Bagi Siswa
Pemanfaatan Bahan Ajar Dongeng Berbasis Pendidikan Karakter dalam
pembelajaran merupakan sebuah inovasi di dunia pendidikan. diharapkan pula
inovasi tersebut juga dapat menjadikan sebuah solusi dalam rangka
meminimalisir kejenuhan siswa dalam belajar sekaligus dapat meningkatkan
motivasi siswa, siswa dharapkan lebih fokus juga siswa merasakan proses
pembelajaran lebih menyenangkan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran,
untuk terciptanya pembelajaran bermakna dan berkarakter. Hal lain yang
senantiasa harus dilakukan siswa adalah hendaknya siswa dapat memosisikan
bahan ajar prosa fiksi tersebut tidak hanya sebagai alat untuk belajar. Tapi
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
196
jadikan sebagai alat pendidikan dan sebagai sarana untuk menghibur diri dengan
membaca sebuah dongeng.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini masih jauh untuk dikatakan sempurna, maka hendaknya
bagi peneliti selanjutnya berupaya memperbaiki dan menyempurnakan hal- hal
yang perlu disempurnakan. Hal demikian dapat dilakukan melalui kegiatan
persiapan dan pelaksanaan yang sistematis dan terstruktur serta pemanfaatan
waktu yang efektif.
Lebih spesifik saran untuk peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut :
a. Berkenaan dengan pelaksanaan penelitian, penelitian ini kurang efektif
dalam hal waktu. Hal tersebut disebabkan pada saat penelitian, peneliti
juga melaksanakan kegiatan PPL. Diharapkan peneliti selanjutnya
berupaya melaksanakan penelitian dengan benar-benar mengefektifkan
waktu penelitian, sehingga dapat ditemukan data-data akurat sebagai
penunjang keberhasilan penelitian.
b. Tingkat validasi instrument penelitian belum bisa dikatakan layak, maka
diharapkan peneliti selanjutnya untuk mencari referensi aktual berkenaan
dengan bentuk instrument yang tepat dalam implementasi pemanfaatan
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Berusaha memperluas dan memperdalam kajian yang berkaitan dengan
segi konseptual maupun aplikasi dari pengembangan “Teks Dongeng
Berbasis Pendidikan Karakter sebagai Alternatif Bahan Ajar Prosa Fiksi
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y. (2012). Pembelajaran bahasa berbasis pendidikan karakter. Bandung :PT. Refika Aditama.
Abidin, Y. (2012). Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter.
Bandung : PT. Refika Aditama.
Anindyarini, A. (2008). Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Arrassyid, S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.Bandung: Rosda Karya
Arifin, M. (2012). Strategi dan kebijakan pembelajaran pendidikan
karakter.Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Basar. Penyampaian pendidikan karakter melalui membacakan dongeng di PAUD Dahlia Indah. Tersedia di : http://eprints.uny.ac.id/9695/6/COVER%20- %200810824113.pdf . [Diakses 30 Februari 2014].
Bunanta, M. (1998). Problematika penulisan cerita rakyat. Jakarta: Bakai Pustaka Danandjaja, J. (1984). Forklor indonesia. ilmu gosip, dongeng dll. Jakarta: PT.
Grafiti Pers.
Dewi,I. (2008). Aktif berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Endah, T. (2008). Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Farida, A. (2014). Pilar-pilar pembangunan karakter remaja. Bandung: Nuansa Cendekia.
Hendri, Y. (2013). Pendidikan karakter berbasis dongeng. Simbiosa Rekatama Media.
Kesuma, D. (2012). Pendidikan karakter kajian teori dan praktik di sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Komandoko, G. (2013). Koleksi terbaik 100 plus dongeng rakyat nusantara. Jakarta : Cabe Rawit.
Ulfi Ulfiah, 2014
Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
http://eprints.uns.ac.id/14804/1/324511211201303381.pdf. [Diakses 30
Ferbruari 2014].
Nurgiyantoro, B. (2010). Sastra anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurgiyantoro, B. (2010). Teori pengkajian prosa fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA press
Putra, W .(2012). Batu berdaun dan puluhan dongeng nusantara. Yogyakarta: Andi.
Romiyatun, dkk. (2008). Bahasa Indonesia jendela imu pengetahuan.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional.
Rosa, D. (2008). Cerita rakyat 33 provinsi dari Aceh sampai Papua. Jakarta: Transmedia Pustaka.
Salahudin, dkk. (2013). Pendidikan karakter (pendidikan berbasis agama dan
budaya bangsa), Bandung : Pustaka Setia Bandung.
Srinarwati. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Sepatu Dahlan Karya Krisna Pabichara Dan relevansinya Dengan Pendidikan Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah .
Tersedia di : http://digilib.unipasby.ac.id/files/disk1/6/gdlhub--dwiretnani- 298-1-dwi.pdf 3. [Diakses 30 Februari 2014].
Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan r & d). Bandung Alfabeta.
Supriyatna, A. (2008). Bahasa Indonesia memperkaya wawasanku. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional.