• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN TEKS DONGENG BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR PROSA FIKSI SISWA SMP KELAS VII.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN TEKS DONGENG BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR PROSA FIKSI SISWA SMP KELAS VII."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN TEKS DONGENG

BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR PROSA FIKSI SISWA SMP KELAS VII

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

Ulfi Ulfiah NIM 1002799

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

ULFI ULFIAH

PENGEMBANGAN TEKS DONGENG

BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR PROSA FIKSI SISWA SMP KELAS VII

disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Dr. Hj. Yeti Mulyati, M. Pd NIP 196008091986012001

Pembimbing II

Yulianeta, M. Pd NIP 197507132005012002

Mengetahui :

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

PENGEMBANGAN TEKS DONGENG

BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR PROSA FIKSI SISWA SMP KELAS VII

Oleh Ulfi Ulfiah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Bahasa dan Seni

© Ulfi Ulfiah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

(5)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Fungsi Pendidikan Karakter ... 31

5.Tujuan Pendidikan Karakter ... 33

6. Peran Pendidikan Karakter ... 34

7. Dasar-Dasar Pendidikan Karakter ... 35

8. Deskripsi Nilai-Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 52

A. Metode dan Prosedur Penelitian ... 52

(6)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bahan Ajar Kurikulum 2013 ... 65 b. Dongeng Pada Buku Teks

Bahan Ajar Kurikulum KTSP ... 66 F. Definisi Operasional... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Analisis Dongeng

Berdasarkan Ciri-Ciri Dongeng... 68 a. Dongeng di Luar Buku Teks Bahan Ajar

Bahan Ajar Kurikulum KTSP

121 (1)Hasil Analisis Dongeng

Pada Buku Teks Kurikulum 2013... 166 (2) Hasil Analisis Dongeng

Pada Buku Teks Kurikulum KTSP ... 167 3. Format Validasi Ahli ... 170 4. Model Pola Pengembangan Bahan Ajar

Dongeng Berbasis Pendidikan Karakter Sebagai Alternatif Bahan Ajar Prosa Fiksi

Siswa SMP Kelas VII ... 171

B. Pembahasan ... 180

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 193

(7)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran ... 195 Tabel 4.2 Hasil Analisis Dongeng

di Luar Buku Teks yang Diceritakan Secara Lisan... 103 Tabel 4.3 Hasil Analisis Dongeng

Pada Buku Teks Kurikulum 2013 ... 113 Tabel 4.4 Hasil Analisis Dongeng

Pada Buku Teks Kurikulum KTSP ... 121 Tabel 4.5 Hasil Analisis Dongeng di Luar Buku Teks

Dalam Bentuk Teks ( Indikator Nilai Karakter) 141 Tabel 4.6 Hasil Analisis Dongeng

Yang Diceritakan Secara Lisan ... 164 Tabel 4.7 Hasil Analisis Dongeng Pada Buku Teks

Pada Buku Teks Kurikulum 2013 ... 166 Tabel 4.8 Hasil Analisis Dongeng

(8)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

(9)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengesahan Judul dan Penunjukan Dosen

Pembimbing Skripsi ... Lampiran 2 Dongeng di Luar Buku Teks ... Lampiran 3 Dongeng Pada Buku Teks ... Lampiran 4 Pola Pengembangan Bahan Ajar Dongeng

(10)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ulfi Ulfiah

1002799

Penelitian ini berawal dari permasalahan bagaimana model pengembangan teks dongeng berbasis pendidikan karakter untuk bahan ajar prosa fiksi?. Secara spesifik, permasalahan dirumuskan pada beberapa hal sebagai berikut: (1) Bagaimanakah profil bahan ajar dongeng yang terdapat dalam buku teks SMP ? (2) Bagaimanakah profil bahan ajar dongeng yang terdapat di luar buku teks ? (3) Bagaimanakah model pengembangan bahan ajar dongeng berbasis pendidikan karakter untuk bahan ajar prosa fiksi?

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Research and Development dengan beberapa prosedur penelitian. Langkah-langkah atau prosedur penelitian R & D dilakukan melalui suatu siklus, yang diawali dengan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan sebuah studi lapangan, sehingga didapatkan sebuah permasalahan proses penyampaian dan penanaman pendidikan karakter kepada siswa SMP melalui matapelajaran tertentu dengan permasalahan lain. Permasalahan tersebut membutuhkan sebuah pemecahan yang akan diusung melalui penelitian yang akan dilaksanakan. Setelah melakukan analisis kebutuhan, peneliti mengumpulkan berbagai dongeng nusantara dari berbagai sumber. Penelitian dilanjutkan dengan menganalisis profil dongeng yang telah dikumpulkan dengan kriteria yang telah ditentukan. Selanjutnya, dongeng-dongeng tersebut dianalisis berdasarkan indikator 18 nilai karakter yang telah dirumuskan oleh kurikulum Kemendiknas (2010a).Selanjutnya dongeng-dongeng tersebut dikembangkan dengan pola pengembagan yang telah ditentukan. Dongeng-dongeng yang telah dianalisis kemudian akan diujikan dan dinilai oleh seorang ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teks Dongeng Berbasis Pendidikan karakter yang telah dikembangkan dengan pola pengembangan dapat dimanfaatkan sebagai alternatif penyampaian pendidikan karakter bagi siswa SMP kelas VII. Karena pesona positif yang dipancarkan melalui tokoh, alur cerita, maupun latar akan diserap oleh kekuatan kognitif, afektif, dan psikomotorik anak hingga mendorongnya melakukan dan menciptakan sesuatu yang lebih positif. Pola pengembangan beserta bahan ajar yang dikembangkan oleh peneliti ini sudah memenuhi kebutuhan berdasarkan studi lapangan, meskipun terdapat beberapa hal yang masih harus diperbaiki, atau mungkin peneliti selanjutnya dapat menemukan pola pengembangan yang lebih layak.

(11)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Inovasi proses belajar mengajar yang kreatif adalah kunci

pengembangan bahasa dan sastra Indonesia di sekolah. Salahsatu cara bentuk

inovasi dalam proses belajar mengajar adalah dengan upaya pengembangan

bahan ajar. Bahan ajar merupakan persoalan pokok yang tidak dapat

dikesampingkan dalam suatu proses pembelajaran. Upaya pengembangan

bahan ajar sejatinya dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Pengembangan

bahan ajar tersebut tentunya dilaksanakan dengan adanya suatu kreativitas

sehingga muncullah suatu inovasi baru, sebuah bahan ajar inovatif. Upaya

pengembangan bahan ajar yang akan diusung dalam penelitian ini adalah

bahan ajar dongeng berbasis pendidikan karakter. Hal yang membuat

pengembangan tersebut dapat dikatakan proses inovasi dalam hal ini yaitu

sebuah keteladanan yang dimunculkan di dalam sebuah dongeng nusantara

pilihan. Keteladanan adalah metode efektif dalam pendidikan karakter.

Keteladanan mampu memberikan contoh nyata bagaimana seseorang harus

bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Di era keterbukaan yang sudah nyaris tidak terbendung, setiap orang

(12)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ketidakjujuran, perkelahian antar pelajar, sudah bukan hal baru lagi

menghiasi layar kaca maupun berita di koran dan tabloid. Sirnanya

keteladanan tokoh publik, maraknya kebohongan serta terjadinya

peristiwa-peristiwa ketidakadilan secara tidak langsung mempengaruhi cara berpikir,

bersikap maupun bertindak. Siswa - siswi kita dengan kesederhanaan berpikir

akan mudah meniru dari apa yang mereka lihat setiap hari. Krisis keteladanan

menyergap hampir semua garis kehidupan. Bahkan seorang bijak berkata:

“Anak-anak kita hidup dalam ruang nihil kepekaan moral”. Kenyataan

keseharian yang mestinya menjadi objek pembelajaran hanya menjadi

kenyataan penuh dusta. Rasa malu mulai menipis. Gaung pengajaran tentang

nilai kehidupan, ajaran moral hingga ragam aturan agama sunyi senyap di

tengah ramainya gempuran zaman saat ini. Anak merupakan potensi sumber

daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa. Untuk mampu

melaksanakan tanggung jawab tersebut anak perlu mendapatkan pembinaan

sejak dini, mengingat masa tersebut sebagai awal dasar pembentukan

kepribadian anak. Sekaligus sebagai masa perkembangan yang sangat pesat.

Pengalaman – pengalaman yang didapat anak pada masa ini merupakan

landasan bagi pembentukan kepribadian dan pengembangan semua potensi

anak dimasa yang akan datang. (UNIMED. ( 2010). Penyampaian Pendidikan

(13)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Tersedia

di:http:/digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-23677-BAB%20%201.pdf. Diakses [14 Maret 2014].

Kenyataan di lapangan mengenai pengajaran pendidikan karakter

yang disampaikan melalui berbagai mata pelajaran seperti PKn dan

Pendidikan Agama Islam, menjadikan pendidikan karakter menjadikan

sebuah momok bagi siswa dimana siswa merasa digurui sehingga pendidikan

karakter yang sangat penting untuk disampaikan kepada siswa pun terse

ndat-sendat dalam proses penyampaiannya. Begitu pula dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia ditemukan pada buku teks dengan kurikulum 2013,,

pendidikan karakter yang disampaikan melalui sebuah teks biografi pahlawan

yang dirasa terlalu berat bagi siswa kelas VII.

Pendidikan karakter sejalan dengan pasal 3 Undang-Undang no 20

Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang mengatakan sebagai

berikut.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dala m rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Dalam penelitian ini, peneliti sebagai calon pendidik bermaksud

untuk menyampaikan keteladanan yang disampaikan lewat dongeng untuk

(14)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Materi pada bahan ajar berbasis dongeng yang dikembangkan adalah

dongeng nusantara yang telah dikembangkan berdasarkan kriteria tertentu.

Diharapkan dongeng yang disajikan dapat menjadi alternatif pembelajaran

karakter sebagai pengisi dari keminiman keteladanan masa ini. Keteladanan

ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif pembentuk karakter siswa

SMP kelas VII. Keteladanan yang dapat ditemukan pada dongeng tersebut

yaitu berbagai karakter yang telah dirumuskan oleh Kemendiknas (2010a).

Nilai –nilai tersebut diantaranya (a) religius, (b) jujur, (c) toleransi, (d)

disiplin,(e) kerja keras,(f) kreatif, (g) mandiri, (h) demokrasi, (i) rasa ingin

tahu, (j) semangat kebangsaan, (k) cinta tanah air, (l) menghargai prestasi,

(m) bersahabat, (n) cinta damai, (o) gemar membaca, (p) peduli lingkungan,

(q) peduli sosial, dan (r) tanggung jawab (Abidin, 2012: 67-68). Materi bahan

ajar dongeng tersebut juga bermaksud untuk menyuguhkan inovasi dalam

pembelajaran prosa fiksi yang dalam kenyataanya di lapangan hanya

dipelajari secara struktural. Padahal akan lebih baik jika pembelajaran prosa

fiksi juga dijadikan sebagai alternatif untuk menyampaikan pendidikan

karakter kepada siswa kelas VII dengan cara alami.

Selain itu, penelitian ini muncul dan bermaksud untuk melanjutkan

penelitian yang telah dilakukan. Penelitian yang berjudul Implementasi

Pendidikan Karakter melalui mata pelajaran PKn di SDN Bendungan IV

(15)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

bermaksud untuk memunculkan penelitian yang berbeda dengan penelitian

sebelumnya. Jika pada penelitian sebelumnya mengenai implementasi

pendidikan karakter melalui mata pelajaran PKn sedangkan penelitian ini

mengenai Pendidikan karakter yang akan disa mpaikan melalui bahan ajar

dongeng berbasis pendidikan karakter.

Penelitian kedua yang mendasari penelitian ini yaitu skipsi yang

berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Sepatu Dahlan

Karya Krisna Pabichara Dan relevansinya Dengan Pendidikan Akhlak Di

Madrasah Ibtidaiyah. Hasil dari penelitian tersebut berupa nilai-nilai karakter

dalam novel tersebut yaitu religius, jujur, toleransi, dis iplin, kerja keras,,

kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi,

bersahabat, gemar membaca, peduli sosial, peduli lingkungan, dan tanggung

jawab. Adapun relevansinya nilai- nilai tersebut dengan pendidikan akhlak

adalah dalam kaitannya dalam pendidikan akhlak, terlihat bahwa pendidikan

akhlak memiliki orientasi yang sama yaitu pendidikan karakter. Perbedaan

penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilaksanakan yaitu terletak

pada objek yang dijadikan alternatif pendidikan karakter. Jika penelitian

sebelumnya menggunakan novel sebagai objek sedangkan penelitian ini

menggunakan dongeng berbasis pendidikan karakter sebagai objek dan

(16)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ketiga yang mendasari penelitian ini yaitu sebuah makalah

yang berjudul Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng di Keluarga

karya Dwi Retnani Srinarwati. Hasil penelitian dalam makalah tersebut

berupa deskripsi mengenai peranan orang tua dalam menerapkan pendidikan

karakter melalui dongeng di keluarga. Perbedaan penelitian tersebut dengan

penelitian yang akan dilaksanakan yaitu bahwa penelitian ini menyajikan

penerapan pendidikan karakter melalui dongeng di sekolah khususnya pada

siswa SMP kelas 7.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Masalah yang terjadi menjadi fokus untuk ditingkatkan adalah

masalah-masalah berikut ini.

1) minimnya keteladanan di berbagai aspek, baik itu dari aspek media

maupun dari sosok yang selalu siswa lihat dalam kehidupan

sehari-harinya,

2) minimnya bahan ajar yang mengandung nilai moral dan nilai kehidupan

yang dapat dijadikan teladan oleh siswa, dan

3) minimnya bahan ajar yang dapat menyampaikan 18 nilai karakter yang

dirumuskan oleh Kemendikbud.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan batasan masalah yang telah diidentifikasi, dapat

(17)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

a) bagaimanakah profil bahan ajar dongeng yang terdapat dalam buku teks

SMP ?

b) bagaimanakah profil bahan ajar dongeng yang terdapat di luar buku teks ?

c) bagaimanakah model pengembangan bahan ajar dongeng berbasis

pendidikan karakter sebagai alternatif bahan ajar prosa fiksi siswa SMP

kelas VII ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin

dicapai dari penelitian ini untuk mendeskripsikan hal-hal berikut ini.

a. profil dongeng yang terdapat dalam buku teks,

b. profil dongeng yang terdapat di luar buku teks, dan

c. pemanfaatan model pengembangan bahan ajar dongeng berbasis

pendidikan karakter sebagai alternatif bahan ajar prosa fiksi.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh antara lain dapat memberikan manfaat bagi

Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan bagi siswa.

1) Bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat

digunakan untuk alternatif pemilihan bahan ajar dalam pembelajaran

yang berkaitan dengan dongeng juga sebagai alternatif penyampaian

(18)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Siswa memperoleh pembelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat.

Karena dengan membaca dongeng siswa dapat memperoleh

(19)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Prosedur Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

dan Pengembangan (Research and Development). Metode penelitian ini

menggunakan metode penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan

produk Pola Pengembangan Bahan Ajar Dongeng Berbasis Pendidikan

Karakter Sebagai Alternatif Bahan Ajar Prosa Fiksi Siswa SMP Kelas VII.

2. Prosedur Penelitian

Siswa SM P Judgment Pakar

Desain M enjadi Dongeng yang Berkarakter dengan Pola

(20)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti memerlukan beberapa data. Data-data

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Data awal untuk pendahuluan dan landasan penelitian

b. Data profil dongeng sebelum dianalisis

c. Data profil dongeng yang sudah dianalisis (dongeng berkarakter dan

dongeng yang tidak berkarakter)

d. Data mengenai dongeng yang tidak berkarakter yang sudah dikembangkan

e. Data profil dongeng yang sudah dikembangkan dan akan dikemas menjadi

sebuah bahan ajar

f. Data profil dongeng setelah dilakukan pengujian atau judgment pakar

g. Data profil dongeng yang sudah direvisi yang akan dijadikan bahan ajar

C. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat untuk mengumpulkan data dari penelitian

yang dilakukan. Ada beberapa instrumen yang digunakan pada penelitian ini,

(21)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

54

Instrumen penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini akan dijelaskan

sebagai berikut :

a. Prosedur analisis profil dongeng dalam dan di luar buku teks

b. Prosedur analisis dongeng berbasis pendidikan karakter

c. Instrumen penilaian bahan ajar dongeng berbasis pendidikan karakter

d. Angket siswa

1. Format Analisis Dongeng Berdasarkan Ciri-Ciri Dongeng

Dongeng termasuk cerita prosa rakyat dan merupakan bagian

tradisi lisan. (Nurgiyantoro:2010, 198-201), merumuskan ciri-ciri dongeng

sebagai berikut :

1) penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan, yaitu disebarkan dari

mulut ke mulut, melalui kata-kata dan dari generasi ke generasi berikutnya,

dapat ditemukan dalam versi yang berbeda-beda,

2) bersifat anonim, yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui lagi.

3) biasanya mempunyai bentuk berumus atau berpola seperti kata klise,

(22)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial dan proyeksi keinginan yang

terpendam,

5) bersifat pralogis, yaitu memiliki logika tersendiri yang tidak sesuai dengan

logika umum,

6) menjadi milik bersama dari kolektif tertentu. Hal ini disebabkan

penciptanya yang pertama sudah tidak diketahui lagi, sehingga setiap

anggota kolektif merasa memilikinya, dan

7) bersifat polos dan terkadang kasar baik dari bahasa maupun penyampaian

isi. Hal ini dapat dimengerti bahwa dongeng merupakan proyeksi emosi

manusia yang paling jujur manifestasinya.

Tabel 3.1

Format Analisis Dongeng Berdasarkan Ciri-Ciri Dongeng

No Judul Dongeng Asal Dongeng

Ciri-Ciri

Dongeng Pembuktian Kesimpulan

1

2

(23)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

56

4

5

6

7

8

9

10

2. Format Indikator Nilai Karakter

Pada tahap analisis dibutuhkan suatu intrumen terhadap keadaan di

lapangan baik itu kebutuhan maupun permasalahan yang terjadi. Instrumen yang

digunakan di lapangan adalah berupa dokumentasi , juga sebuah indikator untuk

menunjukkan karakter-karakter yang patut di teladani. Indikator tersebut

merupakan 18 karakter yang telah dirumuskan oleh Kurikulum Kemendikbud.

18 karakter yang dirumuskan oleh Kemendiknas (2010a) dalam

kemendiknas, (2010: 9-10) dalam Abidin, (2012:67-68), menjadikan sebuah

dongeng berbasis pendidikan karakter patut untuk diteladani adalah sebagai

berikut. (a) religius, (b) jujur, (c) toleransi, (d) disiplin,(e) kerja keras,(f) kreatif,

(g) mandiri, (h) demokrasi, (i) rasa ingin tahu, (j) se mangat kebangsaan, (k) cinta

tanah air, (l) menghargai prestasi, (m) bersahabat, (n) cinta damai, (o) gemar

membaca, (p) peduli lingkungan, (q) peduli sosial, dan (r) tanggung jawab.

(24)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Nilai Karakter Deskripsi

1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran

agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah

agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Selain itu menjadikan ajaran agama sebagai pedoman dalam

bertingkah dan berpikir.

2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya

sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,

tindakan, dan pekerjaan.

3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,

etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda

dari dirinya.

4 Disiplin Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan.

5 Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam

mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta

menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau

hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Kemampuan

(25)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

58

tentunya kemampuan tersebut bukanlah kemampuan yang

menyimpang dari norma dan tidak melanggar kesehatan, aturan

masyarakat, dan agama atau nilai yang diyakini.

7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang

lain dalam menyelesaikan tugasnya

8 Demokratis Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak

dan kewajiban dirinya dan orang lain, atau salah satu gaya

berpikir dan berpikir dan bertindak

9 Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui

lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat

dan didengar

10 Semangat

kebangsaan

Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan

kelompoknya

11 Cinta tanah air Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan

kesetiaan, kepeduliaan, dan penghargaan yang tinggi terhadap

bahas, lingkungan fisik, sosial, bidaya, ekonomi dan politik

bangsa.

12 Menghargai

prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk

menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan

mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain

(26)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

14 Cinta damai Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain

merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya

15 Gemar membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai

bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya

16 Peduli

lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mecegah kerusakan

pada ligkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan

upaya- upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah

terjadi.

17 Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada

orang lain dan masyarakat yang membutuhkan

18 Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri

sendiri, masyarakat, lingkungan ( alam , sosial, dan budaya),

negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Tabel 3.3

Tabel Indikator Nilai Karakter

No Judul Dongeng

Asal Dongeng

Nilai

Karakter Indikator Pembuktian

1

2

(27)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

60

4

5

6

7

8

9

10

3. Instrumen Validasi Ahli Penilaian Bahan Ajar

Untuk mengetahui kelayakan dari bahan ajar yang dikembangkan, maka

dibutuhkan suatu instrumen untuk menilainya. Instrumen tersebut ditujukan

kepada para ahli bahan ajar dan materi yang ada di dalamnya. Instrumen yang

digunakan untuk validasi ahli adalah berupa angket, sebagai berikut.

( Abidin, 2012:50)

1. Apakah teks tersebut berdasarkan ciri-ciri dongeng dapat dikatakan

sebagai karya sastra dongeng ?

2. Apakah teks dongeng tersebut telah mengandung nilai- nilai karakter yang

dapat diteladani oleh siswa?

3. Apakah teks dongeng tersebut cocok digunakan sebagai bahan ajar

a. Apakah isi bahan ajar telah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

(28)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan latar belakang siswa?

c. Apakah teks dongeng tersebut mengandung beberapa contoh atau

ilustrasi yang dapat memperjelas pemahaman isi bacaan?

d. Apakah dongeng yang kita pilih mengandung pesan yang pantas bagi

siswa?

e. Apakah dongeng tersebut mengandung unsur pendidikan, moral, dan

tata nilai positif bagi siswa?

Tabel 3.4 Tabel Validasi Ahli

No Pertanyaan Ya / Tidak Rasionalisasi

1 Apakah teks tersebut berdasarkan

ciri-ciri dongeng dapat dikatakan

sebagai karya sastra dongeng ?

2 Apakah teks dongeng tersebut

(29)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

62

karakter yang dapat diteladani

oleh siswa?

3 Apakah teks dongeng tersebut

cocok digunakan sebagai bahan

ajar ?

a. Apakah isi bahan ajar telah

sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang

ditetapkan?

b. Apakah teks dongeng yang

akan digunakan sebagai

bahan ajar sesuai dengan latar

belakang siswa?

c. Apakah teks dongeng tersebut

mengandung beberapa contoh

atau ilustrasi yang dapat

memperjelas pemahaman isi

bacaan?

d. Apakah dongeng yang kita

pilih mengandung pesan yang

pantas bagi siswa?

(30)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan, moral, dan tata

nilai positif bagi siswa?

4. Angket

Instrumen angket ini digunakan pada saat penilaian produk. Pada tahap

ini, peneliti mnggunakan penilaian h pengguna produk itu sendiri atau siswa

kelas VII.

Pemberian angket kepada siswa kelas VII SMP ini dilakukan untuk

mengetahui keberterimaan pengguna p roduk terhadap bahan ajar yang telah

dikembangkan oleh peneliti. Instrument ini ditujukan untuk meminta pandangan

siswa dengan bahan ajar dan materi yang ada di dalamnya. Tahap ini

menentukan apakah bahan ajar yang kita sughkan dapat diterima sebagai bahan

ajar atau tidak. Instrument berupa angket akan digunakan dalam tahap penilaian

ini. Pertanyaan yang disuguhkan berupa pilihan antara teks dongeng setelah

dikembangkan dan sibelum dikembangkan. Berikut ini daftar pertanyaan dri

instrument angket iswa.

Nama : Kelas

Judul Dongeng Yang Dipilih : Alasan :

(31)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

64

a. Mencatat kutipan-kutipan yang dapat mendukung penelitian

b. Analisis profil dongeng (dari buku teks dan luar buku teks)

c. Analisis dongeng berdasarkan nilai karakter

d. Pengembangan dongeng

e. Pengujian dongeng yang tlelah dikembangkan

Untuk mendapatkan data tersebut peneliti harus menggunakan

tekni-teknik yang tepat, yaitu :

1. Reduksi Data

Reduksi data dilakukan dengan memilih data yang akan dianalisis

sebagai bahan acuan materi bahan ajar yang akan dikerjakan oleh peneliti.

Reduksi data ini memerlukan proses berpikir yang sensitive untuk

mempertimbangkan data-data yang ada. Oleh karena itu, peneliti memerlukan

ketajaman berpikir dan wawasan yang luas sehingga dapat meeduksi data

secara signifikan.

2. Penyajian Data

Tahap penyajian data merupakan tahap mengorganisasikan data yang

telah direduksi dengan mendikotomikan menjadi kelompok-kelompok catatan

tertentu. Setelah data tersaji dalam bentuk siignifikan, aka n terlihat pola pola

peyajian data yang mempermudah pemahaman terhadap penilaian tersebut. Data

yang disajikan beupa uraian singkat karena berupa data kualitatif.

(32)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti dalam rumusan masalah. Hasil dari verifikasi data ini berupa fokus

simpulan atas jawaban dari rumusan masalah tersebut. Simpulan peneliti pada

tahap ini akan berkembang dari simpulan awal menjadi simpulan akhir.

E. Sumber Data

Data awal dari penelitian ini didapat dari hasil analisis beberapa dongeng

nusantara yang mewakili setiap provinsi di nusantara. Dongeng yang akan

dianalisis merupakan dongeng yang berasal dari 33 provinsi di Indonesia.

Dongeng tersebut merupakan sebuah teks dongeng dan dongeng yang

diceritakan secara lisan dan kemudian ditranskrip. Dongeng yang dijadikan

sumber data berasal dari buku teks yang dijadikan bahan ajar di sekolah untuk

siswa SMP kelas 7 dan dongeng di luar buku teks yang dijadikan bahan ajar

berupa teks dan dongeng yang diceritakan secara lisan.

1. Dongeng Di Luar Buku Teks Pelajaran Siswa SMP kelas VII a. Dongeng dalam Bentuk Teks

Tabel 3.5

Dongeng dalam Bentuk Teks

No Judul Asal Rasionalisasi Pemilihan

Dongeng

(33)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

66

Negara Indonesia. Siswa akan

lebih tertarik untuk membaca jika

Dia sudah mengenal asal dari

mana dongeng tersebut

2 Dongeng Si

Penjual kucing

Jawa Timur Terdapat dua tokoh yang memiliki

karakter bertolak belakang. Hal

tersebut memudahkan

merefleksikan pendidikan karakter

ke pada siswa

3 Si Raja Tidur Bengkulu Terdapat tokoh yang memiliki

karakter yang patut diteladani oleh

siswa

4 Bruek Kura Aceh Tokoh utama dalam dongeng

tersebut memiliki karakter yang

patut diteladani

5 Kisah Si Ahmad Riau Tokoh utama dalam dongeng

tersebut memiliki karakter yang

patut utnuk diteladani

6 Cerita Si

Kelingking

Jambi Karakter tokoh utama dan alur

cerita dalam dongeng tersebut

patut untuk diteladani

(34)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk diteladani

8 Kisah Dua

Pangeran

Lampung Terdapat dua karakter yang

bertolak belakang sehingga siswa

dapat membedakan mana yang

baik dan mana yang tidak baik

9 Penakluk Naga Papua Tokoh utama dalam dongeng

tersebut memiliki karakter yang

patut untuk diteladani

10 Aji Saka Jawa Tengah Banyak tokoh yang memiliki

karakter mulia

b. Dongeng yang Diceritakan Secara Lisan Tabel 3.6

Dongeng yang Diceritakan Secara Lisan

No Judul Dongeng Sumber Dongeng

1 Panglima Burung ( Dayak

Kalimantan)

Rafika Fiqri Aulia

2 Situ Bagendit ( Jawa Barat) Ibu Enok

3 Sakadang Kuya dan

Sakadang Monyet

(35)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

2. Dongeng Pada Buku Teks Bahan Ajar Siswa SMP kelas VII a. Kurikulum 2013

Tabel 3.7

Dongeng Pada Buku Teks Kurikulum 2013

No Judul Asal Dongeng Sumber Dongeng

1 Lebai

Malang

Sumatra Barat Buku Siswa, halaman 183, Kementrian

Pendidikan dan kebudayaan. Kurikulum

2013

Yogyakarta Buku Siswa, halaman 161-162,

Kementrian Pendidikan dan

kebudayaaan. Kurikulum 2013

b. Kurikulum KTSP ( Buku BSE) Tabel 3.8

Dongeng Pada Buku Teks Kurikulum KTSP

No Judul Asal

Dongeng Sumber Dongeng

(36)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2009, Halaman 37-39

2 Kebo Iwa Bali BSE, Agus Supriatna dan Siti Maryam, Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasioanal

2009, Halaman 48

3 Banjir Air

Mata Si

Lancang

Riau BSE, Agus Supriatna dan siti Maryam, Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasioanal

2009, Halaman 57-58

4 Kebaikan

berbuah

kebaikan

Banjarmasin BSE, Atikah Anindyarini dan Sri Ningsih, Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasioanal

2008, Halaman 45-46

5 Ting

Gegenting

Lampung BSE, Atikah Anindyarini dan Sri Ningsih,, Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasioanal

2008, Halaman 107-109

6 Santoana Pulau Jawa BSE, Dewi Indrawanti dan Didik duriuanto ,Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Indonesia,

Halaman 42-44

7 Arya Menak Madura BSE,Endah Tri Priyatni, Yuni Pratiwi, Syamsul

Sodiq, dan Sumiyadi, Pusat perbukuan Departemen

Pendidikan Indonesia , halaman 36-37

8 Situ Bagendit Jawa Barat BSE, Endah Tri Priyatni, Yuni Pratiwi, Syamsul

(37)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

70

Pendidikan Indonesia, halaman 104-104

F. Definisi Operasional

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

guru / instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Dongeng adalah cerita pendek kolektif kesusastraan lisan atau cerita

prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi.

Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sunguh-sungguh dari

seorang guru untuk mengajarkan nilai- nilai kepada peserta didiknya. Berupa

nilai- nilai etik dan nilai- nilai kinerja, seperti kepedulian, kejujuran, kerajinan,

keadilan, keuletan, ketabahan, dll.

Membaca pemahaman adalah proses untuk mendapatkan informasi yang

terkandung dalam teks bacaan untuk memperoleh pema haman atas bacaan yang

terkandung di dalam teks bacaan untuk memproleh pemahaman atas bacaan

tersebut.

Prosa dalam pengertian kesastraan juga disebut fiksi (fiction), teks naratif

(naratif text) atau wacana naratif (naratif discource) (dalam pendekatan

strukural dan semiotik). Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan

(disingkat: cerkan) atau cerita khayalan. Hal ini disebabkan fiksi merupakan

karya naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran sejarah (Abrams,

(38)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dongeng yang dijadikan sebagai objek penelitian terdiri atas dongeng

pada buku teks (BSE kurikulum KTSP dan Buku Siswa kurikulum 2013) dan

dongeng di luar buku teks yang diambil 30% dari 33 keseluruhan jumlah

provinsi di Indonesia. Dongeng di luar buku teks terdiri dari dongeng dalam

bentuk teks dan dongeng dalam bentuk lisan. Dongeng-dongeng tersebut

dianalisis dengan 2 pisau analisis, yaitu berdasarkan ciri-ciri dongeng yang

dirumuskan oleh Burhan Nurgiyantoro dan indikator 18 nilai karakter yang

dirumuskan oleh Kemendikbud.

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dalam skripsi ini, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

Semua dongeng yang dijadikan objek penelitian setelah dianalisis

berdasarkan ciri-ciri dongeng yang dirumuskan oleh Burhan Nurgiyantoro, maka

dapat disimpulkan semua dongeng tersebut dinyatakan layak dikategorikan

sebagai karya sastra dongeng.

Semua dongeng yang dijadikan objek penelitian setelah diana lisis

berdasarkan indikator nilai karakter yang dirumuskan oleh Kemendikbud, maka

(39)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

194

dapat diteladani oleh Siswa. Namun, terdapat beberapa dongeng yang tidak

memiliki nilai karakter yang dapat diteladani. Dongeng tersebut antara lain: (a).

dongeng Ting Gegenting, (b). Dongeng Arya Menak, (c). Dongeng Situ

Bagendit, (d). Dongeng Lebai Malang, (e). Dongeng Riwayat Jambi, dan (f).

Dongeng Candi Prambanan.

Pengembangan dongeng berbasis pendidikan karakter untuk bahan ajar

prosa fiksi bagi siswa SMP kelas VII merupakan salahsatu bagian dari inovasi

pendidikan yang menjadikan keteladanan sebagai unsur utama dari inovasi

pendidikan tersebut. Dongeng-dongeng yang telah dianalisis dengan instrumen

yang telah ditentukan, kemudian dihimpun menjadi dongeng yang berkarakter.

Setelah itu dongeng tersebut disajikan dengan diwadahi oleh sebuah bahan ajar,

yaitu Bahan Ajar Prosa Fiksi Bagi Siswa SMP Kelas VII.

Bahan ajar prosa fiksi tersebut kemudian menjadi alternatif

penyampaian pendidikan karakter pada siswa SMP kelas VII. Kaitannya dengan

inovasi pendidikan dalam hal ini adalah penyampaian pendidikan karakter yang

dirancang dengan cara yang berbeda. Pada umumnya, dunia pendidikan

menyampaikan pendidikan karakter ke pada siswa melalui mata pelajaran

tertentu seperti mata pelajaran Agama Islam, Pendidikan PKn, dan lain- lain.

Bahkan, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pun, pendidikan karakter

disampaikan melalui sebuah teks biografi ( Buku Siswa kurikulum 2013) yang

dirasa terlalu berat bagi siswa, karena siswa merasa digurui. Maka dari itu,

(40)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan dalam hal penyampaian pendidikan karakter melalui sebuah

dongeng. Penyampaian pendidikan karakter melalui sebuah dongeng akan

menjadi sebuah alternatif yang membuat siswa tidak merasa digurui dan

merupakan cara belajar yang menyenangkan bagi siswa. 18 nilai karakter yang

telah dirumuskan oleh Kurikurum Keme ndikbud secara alami akan merefleksi

siswa.

B. Saran

1. Bagi Guru

Hendaknya guru dalam proses pembelajaran dengan bahan ajar prosa

fiksi tersebut memosisikan diri sebagai pendamping atau fasilitator. Berikan

ruang yang luas ke pada siswa agar siswa dapat belajar dengan aktif.

2. Bagi Siswa

Pemanfaatan Bahan Ajar Dongeng Berbasis Pendidikan Karakter dalam

pembelajaran merupakan sebuah inovasi di dunia pendidikan. diharapkan pula

inovasi tersebut juga dapat menjadikan sebuah solusi dalam rangka

meminimalisir kejenuhan siswa dalam belajar sekaligus dapat meningkatkan

motivasi siswa, siswa dharapkan lebih fokus juga siswa merasakan proses

pembelajaran lebih menyenangkan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran,

untuk terciptanya pembelajaran bermakna dan berkarakter. Hal lain yang

senantiasa harus dilakukan siswa adalah hendaknya siswa dapat memosisikan

bahan ajar prosa fiksi tersebut tidak hanya sebagai alat untuk belajar. Tapi

(41)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

196

jadikan sebagai alat pendidikan dan sebagai sarana untuk menghibur diri dengan

membaca sebuah dongeng.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini masih jauh untuk dikatakan sempurna, maka hendaknya

bagi peneliti selanjutnya berupaya memperbaiki dan menyempurnakan hal- hal

yang perlu disempurnakan. Hal demikian dapat dilakukan melalui kegiatan

persiapan dan pelaksanaan yang sistematis dan terstruktur serta pemanfaatan

waktu yang efektif.

Lebih spesifik saran untuk peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut :

a. Berkenaan dengan pelaksanaan penelitian, penelitian ini kurang efektif

dalam hal waktu. Hal tersebut disebabkan pada saat penelitian, peneliti

juga melaksanakan kegiatan PPL. Diharapkan peneliti selanjutnya

berupaya melaksanakan penelitian dengan benar-benar mengefektifkan

waktu penelitian, sehingga dapat ditemukan data-data akurat sebagai

penunjang keberhasilan penelitian.

b. Tingkat validasi instrument penelitian belum bisa dikatakan layak, maka

diharapkan peneliti selanjutnya untuk mencari referensi aktual berkenaan

dengan bentuk instrument yang tepat dalam implementasi pemanfaatan

(42)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Berusaha memperluas dan memperdalam kajian yang berkaitan dengan

segi konseptual maupun aplikasi dari pengembangan “Teks Dongeng

Berbasis Pendidikan Karakter sebagai Alternatif Bahan Ajar Prosa Fiksi

(43)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2012). Pembelajaran bahasa berbasis pendidikan karakter. Bandung :PT. Refika Aditama.

Abidin, Y. (2012). Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter.

Bandung : PT. Refika Aditama.

Anindyarini, A. (2008). Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Arrassyid, S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.Bandung: Rosda Karya

Arifin, M. (2012). Strategi dan kebijakan pembelajaran pendidikan

karakter.Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Basar. Penyampaian pendidikan karakter melalui membacakan dongeng di PAUD Dahlia Indah. Tersedia di : http://eprints.uny.ac.id/9695/6/COVER%20- %200810824113.pdf . [Diakses 30 Februari 2014].

Bunanta, M. (1998). Problematika penulisan cerita rakyat. Jakarta: Bakai Pustaka Danandjaja, J. (1984). Forklor indonesia. ilmu gosip, dongeng dll. Jakarta: PT.

Grafiti Pers.

Dewi,I. (2008). Aktif berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Endah, T. (2008). Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Farida, A. (2014). Pilar-pilar pembangunan karakter remaja. Bandung: Nuansa Cendekia.

Hendri, Y. (2013). Pendidikan karakter berbasis dongeng. Simbiosa Rekatama Media.

Kesuma, D. (2012). Pendidikan karakter kajian teori dan praktik di sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Komandoko, G. (2013). Koleksi terbaik 100 plus dongeng rakyat nusantara. Jakarta : Cabe Rawit.

(44)

Ulfi Ulfiah, 2014

Pengembangan teks dongeng Berbasis pendidikan karakter sebagai alternatif Bahan ajar prosa fiksi siswa smp kelas vii

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://eprints.uns.ac.id/14804/1/324511211201303381.pdf. [Diakses 30

Ferbruari 2014].

Nurgiyantoro, B. (2010). Sastra anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurgiyantoro, B. (2010). Teori pengkajian prosa fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA press

Putra, W .(2012). Batu berdaun dan puluhan dongeng nusantara. Yogyakarta: Andi.

Romiyatun, dkk. (2008). Bahasa Indonesia jendela imu pengetahuan.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional.

Rosa, D. (2008). Cerita rakyat 33 provinsi dari Aceh sampai Papua. Jakarta: Transmedia Pustaka.

Salahudin, dkk. (2013). Pendidikan karakter (pendidikan berbasis agama dan

budaya bangsa), Bandung : Pustaka Setia Bandung.

Srinarwati. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Sepatu Dahlan Karya Krisna Pabichara Dan relevansinya Dengan Pendidikan Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah .

Tersedia di : http://digilib.unipasby.ac.id/files/disk1/6/gdlhub--dwiretnani- 298-1-dwi.pdf 3. [Diakses 30 Februari 2014].

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif,

kualitatif, dan r & d). Bandung Alfabeta.

Supriyatna, A. (2008). Bahasa Indonesia memperkaya wawasanku. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional.

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Tabel Indikator Nilai Karakter
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Bahasa dan Seni. © Ulfi Ulfiah 2014 Universitas

Pengembangan dongeng berbasis pendidikan karakter untuk bahan ajar prosa fiksi bagi siswa SMP kelas VII merupakan salahsatu bagian dari inovasi pendidikan yang

Muatan nilai kearifan lokal yang terdapat di dalam sebuah novel merupakan aspek yang penting dalam pemilihan novel sebagai bahan ajar teks cerita fiksi.. Pendekatan analisis

Penelitian pengembangan bahan ajar teks fabel berbasis pendidikan multikultural bagi kelas VII ini menghasilkan sebuah produk berbentuk buku berjudul “Petualangan

Setelah pelaksanaan ujicoba bahan ajar menulis dongeng menggunakan pendekatan kontekstual secara sampel pada siswa SMP kelas VII, bahan ajar ini memenuhi indikator yang ingin

Hasil Analisis Kebutuhan Siswa dan Guru Terhadap Bahan Ajar Menulis Dongeng dengan Pendekatan Proses berbasis Gaya Bela- jar Siswa untuk Siswa Kelas VII Paket B setara SMP

memvalidasi prototipe bahan ajar menulis teks deskripsi untuk siswa kelas.

Bahan ajar menulis teks deskripsi untuk siswa kelas VII SMP akan. disusun berdasarkan analisis kebutuhan guru dan siswa