• Tidak ada hasil yang ditemukan

k-Nearest Neighborhood

1. Dosis Perlakuan pupuk Lahan Leuweungkolot-Bogor

Pupuk yang digunakan terdiri dari dua jenis pupuk, yaitu pupuk urea dan pupuk NPK phonska (16-16-16). Dosis pupuk yang telah ditentukan, ditimbang dengan tepat agar jumlah takaran pupuk sesuai dengan taraf pupuk yang diberikan. Pupuk yang telah ditimbang kemudian dicampur dan diaduk merata, selanjutnya pupuk ditebar secara merata ke permukaan tanah. Sebelum pemberian pupuk, air di dalam lahan terlebih dahulu dikeringkan/disaati, tinggi permukaan air sekitar 2-3 cm dari permukaan tanah. Pembuangan air ditutup untuk menghindari pembuangan aliran air yang telah bercampur dengan pupuk. Hal ini dilakukan karena memperhatikan sifat dan karakteristik pupuk, terutama pupuk urea yang mudah larut terhadap air.

Lahan perlakuan dilakukan sebanyak dua petakan besar. Lahan petakan besar tersebut dibagi-bagi menjadi 45 petakan dengan ukuran yang sama. Lahan petakan perlakuan persegi. Setiap petakan diberi jarak pembatas tali rafia agar memudahkan untuk pemupukan agar ketika pemupukan jumlah pupuk yang diberi berimbang. Dosis perlakuan pupuk lahan Leuweungkolot-Bogor dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Dosis perlakuan pupuk di lahan Leuweungkolot-Bogor

Perlakuan Urea (kg/ha) NPK Phonska (kg/ha)

1 0 0 2 25 150 3 50 150 4 75 150 5 100 150 6 125 150 7 150 150

8 150 + Pupuk Kandang 150 + Pupuk Kandang

Padi diberikan tiga kali ulangan pemupukan. Pemupukan pertama dilakukan pada saat 14 HST dengan memberikan pupuk urea dan pupuk phonska sesuai dosis perlakuan yang ditentukan. Pemupukan kedua dilakukan pada saat 21 HST dengan hanya pupuk phonska. Pemupukan ketiga

24 dilberikan pada saat 40 HST dengan memberi pupuk urea dan phonska. Pengambilan data citra/citra dilakukan pada saat selesai pemupukan kedua dan ketiga.

1.2. Lahan Karawang

Luas lahan penelitian di Karawang sekitar 1 hektar. Lahan petakan perlakuan dibentuk persegi. Petakan dibatasi dengan galengan agar memudahkan dalam pemberian pupuk. Lahan perlakuan penelitian dibuat dengan ukuran panjang 7 meter dan lebar 7 meter. Jumlah petakan perlakuan sebanyak 32 petakan. Petakan dibentuk rapi dan di tengah petakan terdapat padi tanpa diberi pupuk yang berfungsi sebagai kontrol tanaman padi di bagian kiri dan kanan. Perlakuan dosis pemupukan dilakukan dengan 8 taraf dosis pemupukan. Dosis perlakuan pupuk lahan Karawang dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Perlakuan dosis pemupukan di lahan Karawang

Perlakuan Urea (kg/ha) NPK Phonska (kg/ha)

1 0 0 2 25 75 3 50 150 4 75 225 5 100 300 6 125 375 7 150 450

8 150 + Pupuk Kandang 450 Pupuk Kandang

Padi diberikan tiga kali ulangan pemupukan. Pemupukan pertama dilakukan pada saat 19 HST dengan memberikan pupuk urea dan pupuk phonska sesuai dosis perlakuan yang ditentukan. Pemupukan kedua dilakukan pada saat 26 HST dengan hanya pupuk phonska. Pemupukan ketiga dilberikan pada saat 40 HST dengan memberi pupuk urea dan phonska. Pemupukan dilakukan terlambat karena terhambat oleh kondisi cuaca hujan yang tidak memungkinkan untuk melakukan pemupukan. Pengambilan data citra/citra dilakukan pada saat selesai pemupukan kedua dan ketiga.

1.3. Lahan Cianjur

Lahan Cianjur mempunyai luasan sekitar 2.000 m2, terdiri dari lima petakan masing-masing dengan ukuran yang relatif sama. Lahan petakan perlakuan berbentuk persegi panjang. Setiap petakan dibagi dua bagian, sehingga memperoleh 10 petakan perlakuan. Petakan perlakuan dengan ukuran panjang 19 meter dan lebar 9 meter.

Lahan petakan perlakuan dibuat dalam bentuk persegi panjang. Ukuran petakan perlakuan adalah sebagai berikut :

1. Petakan 1A berukuran 19 x 10 m = 190m2 2. Petakan 1B berukuran 19 x 10 m = 190m2 3. Petakan 2A berukuran 19 x 15 m = 285m2

25 4. Petakan 2B berukuran 19 x 15 m = 285m2 5. Petakan 3A berukuran 19 x 8 m = 152 m2 6. Petakan 3B berukuran 19 x 8 m = 152 m2 7. Petakan 4A berukuran 19 x 9 m = 171 m2 8. Petakan 4B berukuran 19 x 9 m = 171 m2 9. Petakan 5A berukuran 19 x 9.5 m = 180.5 m2 10. Petakan 5B berukuran 19 x 9.5 m = 180.5 m2

Perlakuan dosis pemupukan diberikan berbeda terhadap masing-masing petakan. Perlakuan dosis pemupukan dilakukan dengan 10 taraf dosis pemupukan dan diberi dengan tiga kali pengulangan pemupukan. Pemupukan dilakukan 3 kali, pemupukan pertama pada saat 7 HST, pemupukan kedua 21 HST dan pemupukan ketiga 40 HST. Petakan 1A, 2A, 3A, 4A,5A untuk pemupukan satu diberikan dosis standar 100 kg urea/ha dan 300 kg urea/Ha. Pemupukan kedua diberikan hanya urea, pemupukan ketiga diberikan urea dan phonska sesuai dosis yang diberikan. Petakan 1B, 2B, 3B, 4B,5B diberikan dosis yang mengikuti rekomendasi pemupukan sesuai dengan bagan warna daun (BWD).

Tabel 6. Perlakuan dosis pemupukan di lahan Cianjur

Petakan Perlakuan Urea /N (kg/ha) NPK Phonska (kg/ha)

1A 1 50 150

2A 2 60 225

3A 3 70 300

4A 4 80 375

5A 5 100 450

Tabel 7. Perlakuan dosis pemupukan sesuai bagan warna daun di lahan Cianjur Petaka

n BWD Urea (kg/ha) Phonska (kg/ha)

Tingkat hasil (ton/ha) 1A 2, 2.5, 3 150 150 8 2A 2, 2.5, 3 100 150 6 3A 2, 2.5, 3 125 150 7 4A 2, 2.5, 3 150 150 8 5A 2, 2.5, 3 75 150 5

Pemberian dosis pemupukan sesuai rekomendasi bagan warna daun adalah untuk membuktikan tingkat hasil panen dan untuk membangkitkan keberagaman warna daun yang berbeda. Warna daun yang berbeda nantinya akan digunakan untuk percobaan pengambilan citra dengan kamera telepon seluler. Pemupukan untuk lahan penelitian di lahan Cianjur diberikan sebanyak tiga kali pemupukan yaitu 7 HST, 21 HST dan 40 HST. Perlakuan pemupukan untuk petakan 1A, 2A, 3A, 4A,5A disajikan dalam Tabel 6. Sedangkan untuk perlakuan dosis pemupukan untuk petakan 1B, 2B, 3B, 4B,5B diberikan dengan dosis rekomendasi bagan warna daun yang disajikan dalam Tabel 7.

26

E. PENGAMBILAN DATA

Pengambilan citra tingkat warna daun dilakukan dengan 5 telepon seluler dengan cara memotret daun padi yang dilingkarkan pada jari tengah, diselipkan diantara jari manis dan jari telunjuk, daun padi dililitkan pada jari tengah kemudian dipotret. Pemotretan dilakukan pada beragam warna kulit, beragam intensitas cahaya, dilakukan pada pagi hari dan siang hari. Posisi pemotretan dilakukan dengan berbagai posisi, posisi dibawah bayangan tubuh dan tidak dibawah bayangan tubuh. Frame pemotretan citra dilakukan dengan frame yang dipenuhi dengan citra telapak tangan dan frame tidak dipenuhi dengan citra telapak tangan. Contoh pengambilan citra dapat dilihat pada gambar 20.

(a) telapak tangan dengan frame tidak penuh (b) telapak tangan dengan frame penuh

Gambar 20. Contoh pengambilan citra daun padi

Pengambilan data tingkat warna daun dilakukan dua kali yaitu pada fase pembentukan anakan aktif atau sebelum pemupukan kedua (21-25) HST dan fase primordial atau sebelum pemupukan ketiga (40-45) HST. Pengambilan citra dilakukan dengan berbagai tingkat warna daun yang ditemui dilapangan, berdasarkan bagan warna daun. Pengambilan citra dilakakukan pada pagi hari sampai siang hari. Berikut merupakan waktu pengambilan data yang telah dilakukan. Pada setiap pengambilan data pada suatu lahan dilibatkan 5-7 orang model petani. Untuk mendapatkan warna daun yang berbeda-beda, daun padi dipilih dari petak perlakuan atau dari luar petak perlakuan dengan membandingkannya dengan bagan warna daun secara manual.

Waktu Pengambilan Data

1. Lahan Leuweungkolot-Bogor

a. Pengambilan data pertama dilakukan 21 HST pada tanggal 22 April 2012 b. Pengambilan data kedua dilakukan 40 HST pada tanggal 20 Mei 2012 2. Lahan Karawang

a. Pengambilan data pertama dilakukan pada (26 HST) pada tanggal 23 Mei 2012 b. Pengambilan data kedua dilakukan pada (45 HST) pada tanggal 7 juni 2012 3. Lahan Cianjur

a. Pengambilan data pertama dilakukan pada (22 HST) pada tanggal 20 Mei2012 b. Pengambilan data kedua dilakukan pada (40 HST) pada tanggal 6 juni 2012

27

F. METODE ANALISIS DAN PERANCANGAN