• Tidak ada hasil yang ditemukan

DS 3 Menjaga kinerja dan kapasitas (Manage Performance and Capacity)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.3 Identifikasi Control Objectives

4.4.2 Pengiriman dan Dukungan (Deliver and Support)

4.4.2.3. DS 3 Menjaga kinerja dan kapasitas (Manage Performance and Capacity)

Keperluan untuk mengatur kebutuhan dan kapasitas sumber daya TI memerlukan tinjauan proses secara periodik untuk menilai kinerja dan kapasitas sumber daya TI saat ini. Proses ini meliputi peramalan kebutuhan yang akan datang berdasarkan pada workload, penyimpanan yang dilakukan dan kemungkinan terhadap keperluan. Proses ini menyediakan jaminan bahwa sumberdaya informasi dapat mendukung keperluan pelayanan yang akan disediakan secara terus menerus. Di dalam area fokus pengelolaan TI, proses ini termasuk dalam resource management.

0 Non-existent

Managemen tidak mengakui bahwa proses-proses bisnis yang utama mungkin memerlukan high levels of performance dari TI atau seluruh kebutuhan bisnis dari layanan TI mungkin melebihi kapasitas. Proses perencanaan tentang kapasitas belum ada.

Diskominfo dalam hal ini bagian Bidang Telematika Postel mengakui bahwa proses-proses kinerja pemerintahan yang utama mungkin memerlukan

high levels of performance dari TI. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya

dukungan dari pihak Pemda terhadap kualitas informasi dalam portal Kabupaten Subang.

1 Initial/Ad hoc

Pengguna sering merencanakan lingkungan kerja yang dapat mengetahui kendala berkaitan dengan performance dan kapasitas. Owners dari proses-proses bisnis hanya memberikan sedikit penghargaan berkaitan dengan kebutuhan untuk perencanaan kapasitas dan performance. Tindakan yang

diambil untuk pengaturan performance dan kapasitas masih bersifat reaktif. Proses untuk perencanaan kapasitas dan performance masih bersifat tidak resmi. Pemahaman IT resources tentang perencanaan performance dan kapasitas saat ini dan yang akan datang masih terbatas.

Para pegawai dalam Bidang Telematika Postel, turut mengambil bagian dalam perencanaan performance dan kapasitas dari lingkungan kerja yang ada. Masukan dari users biasanya disampaikan kepada bagian layanan informasi telmatika dan Pos . Tindakan yang diambil untuk pengaturan performance dan kapasitas bergantung pada perencanaan pada awalnya disesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang berkembang. Perencanaan tersebut dilakukan secara resmi. Pemahaman sumber daya TI tentang perencanaan performance dan kapasitas saat ini dan yang akan datang dapat dikatakan telah dilakukan secara menyeluruh.

2 Repeatable but Intuitive

Kinerja perlu disesuaikan dengan penilaian sistem individu dan pengetahuan yang mendukung, serta dengan tim-tim proyek. Beberapa tools individu mungkin digunakan untuk mendiagnosa masalah kinerja dan kapasitas, tetapi konsistensi dari hasil yang diperoleh tergantung pada keahlian dari individu kunci. Masalah yang tersedia mungkin terjadi diluar harapan dan dalam bentuk acak serta akan menghabiskan waktu yang lama untuk mendiagnosa dan mengkoreksinya. Setiap pengukuran performance yang dilakukan terutama berdasarkan pada kebutuhan TI dan tidak berdasarkan kebutuhan konsumen dalam hal ini adalah bentuk pelayanan pada masyarakat.

Diskominfo dalam bidang telematika postel telah menyadari pengaruh yang akan ditimbulkan bagi organisasi jika performance dan kapasitas yang ada tidak diatur dengan baik. Kinerja dari TI menunjang pemenuhan keperluan bisnis di dalam organisasi. Hal tersebut didukung oleh kemampuan individu dan tim-tim proyek yang ada di dalam organisasi. Penilaian secara keseluruhan terhadap IT performance atau pertimbangan yang terbaik maupun terburuk dari bobot siatuasi telah dilakukan.

3 Defined process

Keperluan kinerja dan kapasitas seluruhnya telah ditentukan di dalam

system life cycle. Keperluan service level telah ditentukan dan metrik yang ada

dapat digunakan untuk mengukur kinerja operasional. Keperluan kinerja dan kapasitas di masa yang akan datang dimodelkan menurut proses yang telah ditentukan. Laporan yang dihasilkan akan berupa kinerja yang statistik. Masalah antara kinerja dan kapasitas mungkin masih dapat terjadi dan membutuhkan waktu lama untuk mengoreksinya.

Keperluan kinerja dan kapasitas di masa yang akan datang dimodelkan menurut proses yang telah ditentukan. Model tersebut ditentukan berdasarkan peramalan atas kebutuhan yang dapat terjadi di masa yang akan datang, dengan pertimbangan performance operasional dan kapasitas saat ini. Laporan yang dihasilkan dapat berupa kinerja yang statistik, atau bentuk lainnya sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan pihak manajemen organisasi.

4 Manage and Measurable

Proses-proses dan tools telah tersedia untuk mengukur penggunaan sistem, kinerja dan kapasitas, dan hasilnya akan dibandingkan dengan tujuan

yang telah ditentukan. Informasi yang up to date telah tersedia, memberikan kinerja yang statistik yang standar dan peringatan terhadap suatu kejadian yang disebabkan oleh kinerja dan kapasitas yang tidak cukup. Masalah kinerja dan kapasitas yang tidak cukup telah disetujui sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan dan telah distandarkan.

Proses-proses dan tools yang tersedia di Diskominfo dalam Bidang Telematika Postel dapat digunakan untuk mengukur penggunaan sistem, kinerja dan kapasitas. Hasil dari pengukuran tersebut akan dibandingkan dengan goals yang telah ditentukan. Informasi yang up to date telah tersedia di dalam organisasi. Informasi tersebut memberikan performance statistics yang standar dan peringatan terhadap suatu kejadian yang disebabkan oleh performance dan kapasitas yang tidak cukup. Masalah performance dan kapasitas yang tidak cukup juga telah disetujui sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan dan telah distandarkan. Informasi yang up to date memberikan kesempatan untuk melakukan perubahan secepat mungkin.

5 Optimised

Rencana performance dan kapasitas telah disamakan sepenuhnya dengan peramalan permintaan bisnis. IT infrastructure dan permintaan bisnis adalah subyek yang akan ditinjau secara tetap untuk menjamin bahwa kapasitas optimum dapat tercapai dengan kemungkinan biaya yang rendah. Tools untuk memonitor sumberdaya TI yang kritikal telah distandarkan dan menggunakan platforms, serta telah terhubung dengan sistem manajemen kecelakaan organisasi secara luas.

Pengawasan terhadap tools akan dapat mendeteksi dan secara otomatis akan dapat mengkoreksi masalah yang ada hubungannya dengan performance dan kapasitas. Trend analysis telah dilakukan dan akan menunjukkan sekilas tentang masalah performance yang disebabkan oleh meningkatnya volume bisnis, agar dapat menyokong perencanaan serta menghindarkan dari masalah yang tidak diharapkan.

Rencana performance dan kapasitas di Diskominfo dalam bidang telematika postel, telah disesuaikan dengan peramalan permintaan bisnis di masa yang akan datang. Integrasi antara hal-hal tersebut menuntut kerjasama dari bagian-bagian di dalam organisasi. Proses pembaharuan teknologi disesuaikan dengan kebutuhan wilayah Subang dan diterapkan secara bertahap.

Berdasarkan hasil analisa di atas, Diskominfo Kabupaten Subang dalam bidang telematika postel berada di level 4, managed and measurable untuk proses manage performance and capacity. Ini terjadi karena poin koreksi yang dilakukan secara otomatis dalam level 5 tidak terpenuhi sepenuhnya di dalam organisasi. Di Diskominfo dalam bidang telematika postel, koreksi terhadap masalah yang ada hubungannya dengan performance dan kapasitas tidak selamanya dilakukan secara otomatis, tetapi merupakan perpaduan antara cara manual dan otomatis.