Sriyono, S.Pd. Suwarno NIP 131511165 NIP 130291904
INSTRUMEN TES KEMAMPUAN APRESIASI CERITA RAKYAT
Petunjuk Mengerjakan:
1. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan atau kesanggupan kamu dalam mengapresiasi /memahami cerita rakyat yang dibacakan oleh guru (kamu dengar). 2. Dengarkan dengan seksama ketika guru membacakan cerita rakyat yang berjudul
“Dua Musang Bersaudara”
3. Setelah mendengarkan cerita rakyat tersebut, kamu diminta untuk menjawab semua pertanyaan yang telah disediakan.
4. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan 45 menit. Materi Cerita Rakyat:
DUA MUSANG BERSAUDARA Diceritakan kembali oleh:
Sri Yaningsih, H.L.M.Azhar, dan H. Makarau H.A.R.
Pada zaman dahulu, di Gunung Rinjani hiduplah dua ekor musang. Mereka adalah kakak beradik. Bulu si kakak berwarna lurik sehingga orang-orang Sasak
menyebutnya Borik. Sementara si adik berwarna cokelat kehitaman sehingga disebut Serateng.
Borik sangat rakus. Setiap mendapat makanan, hanya sedikit yang dibagi kepada Serateng. Suatu hari, Borik berkata kepada Serateng, “Sekarang makanan sulit didapat. Kita bisa mati kelaparan kalau tinggal di sini terus,: kata Borik kesal.
“Aku memang lapar, tetapi kita tidak bisa pergi ke perkampungan. Orang-orang kampung akan menangkap kita karena kamu terlalu sering memangsa ayam-ayam mereka,” jawab Serateng.
“Hai, Serateng! Baiklah kalau kamu tidak mau ikut! Aku akan pergi sendiri. Aku tidak mau mati kelaparan di sini,” ujar Borik semakin kesal.
“Pergilah kalau itu memang keinginanmu! Aku akan tetap tinggal di sini. Makanan di sini sudah lebih dari cukup untukku,: kata Serateng.
Akhirnya Borik pun pergi. Sebenarnya Serateng sangat sedih ditinggal oleh kakaknya.
Setelah berjalan selama dua malam, Borik tiba di sebuah desa. Di pinggir desa itu, terdapat sebuah peternakan yang sangat besar. Borik ingin sekali makan ayam dan telur di peternakan itu, namun peternakan itu dipagari sangat rapat. Selain itu, badan Borik terlalu gemuk. Borik pun kebingungan. Ia memutuskan untuk berpuasa selama beberapa hari.
Setelah tiga hari berpuasa, Borik lalu mencari celah pagar yang bisa ia masuki. Setelah berada di dalam peternakan, dengan rakusnya ia makan telur-telur ayam itu hingga kenyang. Setelah kenyang, ia pun tidur lelap dan bersembunyi di sebuah gudang milik peternak itu. Begitulah pekerjaan Borik setiap hari. Badannya pun semakin hari semakin gemuk.
Pada suatu hari, Borik merasa lapar. Ia bersiap-siap untuk mencari telur ayam di kandang. Akan tetapi, ia tidak tahu bahwa pemilik peternakan itu sedang memburunya. Ketika masuk ke dalam kandang, Borik melihat anak-anak ayam yang baru menetas. Borik sangat tergiur. Ia pun langsung menerkam anak-anak ayam itu. Tanpa disadarinya, Borik terjebak di dalam kandang. Karena kaget, Borik berteriak, “Tolong..., tolong....”
Mendengar suara teriakan itu, si peternak langsung mendatangi Borik.
“Nah, akhirnya kamu tertangkap juga ya musang jahat!” kata peternak marah. Akhirnya, Borik pun dikurung dalam sebuah kandang yang kotor dan sempit. Borik hanya diberi makan sedikit. Bahkan, kadang-kadang ia tidak diberi makan. Beberapa hari kemudian, Borik akhirnya mati kelaparan.
(Sumber: Cerita Rakyat dari Nusa Tenggara Barat. Jakarta: Grasindo, 1996, dikutip dengan pengubahan)
Setelah mendengarkan cerita rakyat itu, coba lengkapilah unsur-unsur cerita rakyat di bawah ini! Ayo, kerjakan berkelompok!
1. Tokoh dan perwatakan/sifatnya
No. Tokoh Cerita Sifat Tokoh
1 2 2. Latar Cerita --- ---
Gurumu akan membacakan kembali cerita “Dua Musang Bersaudara”! Tugasmu kali ini adalah mencatat pesan atau amanat yang disampaikan dalam cerita itu. Bicarakan bersama kelompokmu! 3. Pesan atau amanat yang disampaikan dalam cerita “Dua Musang Bersaudara” adalah ...
...
...
...
Setelah pesan atau amanat cerita itu kalian tulis, coba sampaikanlah kepada kelompok lain! 4. Coba ceritakan kembali cerita rakyat yang telah kamu dengar dengan kata- katamu sendiri! 5. Apa pendapatmu tentang isi cerita yang telah kamu dengar? Tulislah dalam kolom yang telah disediakan! Menurut saya, cerita “Dua Musang Bersaudara”………
……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… .
INSTRUMEN TES KEMAMPUAN APRESIASI CERITA RAKYAT
Petunjuk Mengerjakan:
5. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan atau kesanggupan kamu dalam mengapresiasi /memahami cerita rakyat yang dibacakan oleh guru (kamu dengar). 6. Dengarkan dengan seksama ketika guru membacakan cerita rakyat yang berjudul
“Dua Musang Bersaudara”
7. Setelah mendengarkan cerita rakyat tersebut, kamu diminta untuk menjawab semua pertanyaan yang telah disediakan.
8. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan 45 menit. Materi Cerita Rakyat:
DUA MUSANG BERSAUDARA Diceritakan kembali oleh:
Sri Yaningsih, H.L.M.Azhar, dan H. Makarau H.A.R.
Pada zaman dahulu, di Gunung Rinjani hiduplah dua ekor musang. Mereka adalah kakak beradik. Bulu si kakak berwarna lurik sehingga orang-orang Sasak menyebutnya Borik. Sementara si adik berwarna cokelat kehitaman sehingga disebut Serateng.
Borik sangat rakus. Setiap mendapat makanan, hanya sedikit yang dibagi kepada Serateng. Suatu hari, Borik berkata kepada Serateng, “Sekarang makanan sulit didapat. Kita bisa mati kelaparan kalau tinggal di sini terus,: kata Borik kesal.
“Aku memang lapar, tetapi kita tidak bisa pergi ke perkampungan. Orang-orang kampung akan menangkap kita karena kamu terlalu sering memangsa ayam-ayam mereka,” jawab Serateng.
“Hai, Serateng! Baiklah kalau kamu tidak mau ikut! Aku akan pergi sendiri. Aku tidak mau mati kelaparan di sini,” ujar Borik semakin kesal.
“Pergilah kalau itu memang keinginanmu! Aku akan tetap tinggal di sini. Makanan di sini sudah lebih dari cukup untukku,: kata Serateng.
Akhirnya Borik pun pergi. Sebenarnya Serateng sangat sedih ditinggal oleh kakaknya.
Setelah berjalan selama dua malam, Borik tiba di sebuah desa. Di pinggir desa itu, terdapat sebuah peternakan yang sangat besar. Borik ingin sekali makan ayam dan telur di peternakan itu, namun peternakan itu dipagari sangat rapat. Selain itu,
badan Borik terlalu gemuk. Borik pun kebingungan. Ia memutuskan untuk berpuasa selama beberapa hari.
Setelah tiga hari berpuasa, Borik lalu mencari celah pagar yang bisa ia masuki. Setelah berada di dalam peternakan, dengan rakusnya ia makan telur-telur ayam itu hingga kenyang. Setelah kenyang, ia pun tidur lelap dan bersembunyi di sebuah gudang milik peternak itu. Begitulah pekerjaan Borik setiap hari. Badannya pun semakin hari semakin gemuk.
Pada suatu hari, Borik merasa lapar. Ia bersiap-siap untuk mencari telur ayam di kandang. Akan tetapi, ia tidak tahu bahwa pemilik peternakan itu sedang memburunya. Ketika masuk ke dalam kandang, Borik melihat anak-anak ayam yang baru menetas. Borik sangat tergiur. Ia pun langsung menerkam anak-anak ayam itu. Tanpa disadarinya, Borik terjebak di dalam kandang. Karena kaget, Borik berteriak,
“Tolong..., tolong....”
Mendengar suara teriakan itu, si peternak langsung mendatangi Borik. “Nah, akhirnya kamu tertangkap juga ya musang jahat!” kata peternak marah. Akhirnya, Borik pun dikurung dalam sebuah kandang yang kotor dan sempit. Borik hanya diberi makan sedikit. Bahkan, kadang-kadang ia tidak diberi makan. Beberapa hari kemudian, Borik akhirnya mati kelaparan. (Sumber: Cerita Rakyat dari Nusa Tenggara Barat. Jakarta: Grasindo, 1996, dikutip dengan pengubahan) Soal: Setelah mendengarkan cerita rakyat itu, coba lengkapilah unsur-unsur cerita rakyat di bawah ini! Ayo, kerjakan berkelompok! 1. Tokoh dan perwatakan/sifatnya No. Tokoh Cerita Sifat Tokoh 1 2 2. Latar Cerita --- ---
Gurumu akan membacakan kembali cerita “Dua Musang Bersaudara”! Tugasmu kali ini adalah mencatat pesan atau amanat yang disampaikan dalam cerita itu. Bicarakan bersama kelompokmu!
3. Pesan atau amanat yang disampaikan dalam cerita “Dua Musang Bersaudara” adalah
...
...
...
...
Setelah pesan atau amanat cerita itu kalian tulis, coba sampaikanlah kepada kelompok lain! 4. Coba ceritakan kembali cerita rakyat yang telah kamu dengar dengan kata- katamu sendiri! 5. Apa pendapatmu tentang isi cerita yang telah kamu dengar? Tulislah dalam kolom yang telah disediakan! RUBRIK PENILAIAN
KEMAMPUAN MENCERITAKAN KEMBALI CERITA RAKYAT *) No. Aspek yang Dinilai Tingkatan Skala 1 kesesuaian ide dengan isi cerita yang disampaikan (tidak sesuai sama sekali ---
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Menurut saya, cerita “Dua Musang Bersaudara”………
……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… .
sangat sesuai)
2 kelancaran (terbata-bata---lancar sekali) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 3 gaya pengucapan (kaku--- wajar) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 4 ketepatan berekspresi (tidak tepat --- tepat
sekali)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 ketepatan struktur kalimat yang dipakai (tidak tepat --- tepat sekali)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6 ketepatan pilihan kata (kosakata) yang digunakan (tidak tepat --- tepat sekali)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah Skor
Keterangan
*) = Rubrik penilaian tersebut di atas diadopsi dari Valette (dalam Burhan Nurgiyantoro, 1988: 265).
REKAPITULASI NILAI