• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dukungan keluarga menurut Francis dan Satiadarma (2004) merupakan bantuan/sokongan yang diterima salah satu anggota keluarga dari anggota keluarga lainnya dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi yang terdapat di dalam sebuah keluarga.

Friedman (2010) menyatakan dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Anggota keluarga dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam lingkungan keluarga. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika di perlukan.

Dukungan yang dimiliki oleh seseorang dapat mencegah berkembangnya masalah akibat tekanan yang dihadapi. Seseorang dengan dukungan yang tinggi akan lebih berhasil menghadapi dan mengatasi masalahnya dibanding dengan yang tidak memiliki dukungan (Taylor, 2006).

Pendapat diatas diperkuat oleh pernyataan dari (Commission on the Family, 1998 dalam Dolan dkk, 2006) bahwa dukungan keluarga dapat memperkuat setiap individu, menciptakan kekuatan keluarga, memperbesar penghargaan terhadap diri sendiri, mempunyai potensi sebagai strategi pencegahan yang utama bagi seluruh keluarga dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari serta mempunyai relevansi dalam masyarakat yang berada dalam lingkungan yang penuh dengan tekanan. Dukungan keluarga juga merupakan suatu proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan (Setiadi, 2008). Dukungan keluarga merupakan juga menjadi salah satu faktor penguat atau pendorong terjadinya suatu perilaku (Green, 1980 dalam Notoatmodjo, 2007).

Kaplan (2010) dan Friedman (2010) menyatakan keluarga sebagai sistem pendukung yang berarti sehingga dapat memberikan petunjuk tentang kesehatan

mental, fisik dan emosi lanjut usia. Dukungan keluarga itu dapat dibagi menjadi empat aspek yaitu dukungan penilaian/penghargaan, dukungan instrumental (nyata), dukungan informasional dan dukungan emosional.

Komponen pendukung keluarga menurut Friedman, (2010) yaitu : 1. Dukungan penghargaan

Dukungan penghargaan meliputi pertolongan pada individu untuk memahami kejadian depresi dengan baik dan juga sumber depresi dan strategi koping yang dapat digunakan dalam menghadapi stressor. Dukungan ini juga merupakan dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian yang positif terhadap individu. Individu mempunyai seseorang yang dapat diajak bicara tentang masalah mereka, terjadi melalui ekspresi pengaharapan positif individu kepada individu lain, penyemangat, persetujuan terhadap ide-ide atau perasaan seseorang dan perbandingan positif seseorang dengan orang lain, misalnya orang yang kurang mampu. Dukungan keluarga dapat membantu meningkatkan strategi koping individu dengan strategi-strategi alternatif berdasarkan pengalaman yang berfokus pada aspek-aspek tertentu dengan cara pemberian umpan balik (fedd back) yang positif (Bomar, 2004) dan (Friedman, 2010)

House, (1994) dalam Setiadi, (2008) menuturkan bahwa bantuan penilaian yaitu suatu bentuk penghargaan yang diberikan seseorang kepada pihak lain berdasarkan kondisi sebenarnya dari penderita, penilaian tersebut bisa bermakna positif atau negative yang mana pengaruhnya bisa sangat berarti bagi seseorang, akan tetapi penilaian yang sangat berpengaruh adalah penilaian yang positif.

Friedman, (2010) menunjukan bahwa dukungan penilaian/penghargaan juga merupakan bentuk fungsi afektif keluarga yang meningkatkan status psikososial pada keluarga yang sakit

2. Dukungan nyata (instrumental)

Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan jasmaniah seperti pelayanan, bantuan finansial dan material berupa bantuan nyata (instrumental support and material support), suatu kondisi dimana barang atau jasa yang akan membantu memecahkan masalah, termasuk di dalam dukungan nyata adalah bantuan langsung, seperti saat seseorang memberi atau meminjamkan uang, membantu pekerjaan tugas sehari-hari, menyampaikan pesan, menyediakan transportasi, menjaga dan merawat saat sakit ataupun saaat mengalami depresi yang dapat membantu memecahkan masalah. Pada dukungan nyata keluarga sebagai sumber utama untuk mencapai tujuan praktis dan tujuannya (Friedman, 2010). Dukungan instrumental merupakan suatu dukungan atau bantuan penuh keluarga dalam bentuk memberikan bantuan tenaga, finansial, mapun sarana dan prasarana serta menyediakan waktu luang untuk melayani dan mendengarkan keluarga yang sakit dalam menyampaikan perasaannya (Peterson & Bredow, 2004) dan (Bomar, 2004).

Dukungan instrumental ini bertujuan untuk mempermudah seseorang dalam melakukan aktifitasnya berkaitan dengan persoalan yang tengah dihadapinya, atau menolong secara langsung kesulitan yang tengah dihadapi, misalnya dengan menyediakan obat-obatan yang rutin diminum (Setiadi, 2008). Dengan

adanya dukungan instrumental ini pada penderita LES ini diharapkan kondisi ODAPUS (orang dengan lupus)dapat terjaga dengan baik sehingga dapat meningkatkan status kesehatannya.

Dukungan instrumental ini termasuk kedalam lima fungsi utama keluarga menurut Friedman, yaitu fungsi kesehatan keluarga dan fungsi ekonomi, yang mana keluarga harus mampu memberikan pemenuhan sandang, pangan, dan papan serta mampu merawat anggota keluarga yang sakit dan sejauh mana keluarga mengetahui tentang masalah kesehatan yang sedang dialami. Dari segi ekonomi keluarga berfungsi untuk menyediakan sumber dana yang cukup, pengalokasian dana dan alokasi efektif misalnya dengan membuat asuransi kesehatan keluarga (Andarmoyo, 2012).

3. Dukungan informasi

Jenis dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung jawab bersama, termasuk di dalamnya memberikan solusi dari masalah, memberikan nasehat, pengarahan, saran, atau umpan balik tentang apa yang dilakukan oleh seseorang. Keluarga dapat menyediakan informasi dengan menyarankan tentang dokter, terapi yang baik bagi dirinya, dan tindakan spesifik bagi individu untuk melawan stressor. Individu yang mengalami depresi dapat keluar dari masalahnya dan memecahkan masalahnya dengan dukungan dari keluarga dengan menyediakan feed back (Sheiley, 1995). Pada dukungan informasi ini keluarga sebagai penghimpun informasi dan pemberi informasi.

Bomar (2004) mengatakan dukungan informasi keluarga merupakan suatu dukungan atau bantuan yang diberikan keluarga dalam bentuk memberikan saran atau masukan, nasehat atau arahan, dan memberikan informasi-informasi penting yang dibutuhkan keluarga yang sakit dalam upaya meningkatkan status kesehatannya. Dukungan informasi yang diberikan keluarga merupakan salah satu bentuk fungsi perawatan keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit, keluarga memberi promosi kesehatan dan perawatan kesehatan preventif, serta berbagai perawatan bagi anggota keluarga yang sakit (Friedman, 2010).

Bantuan informasi yang disediakan agar dapat digunakan oleh seseorang dalam menanggulani persoalan-persoalan yang dihadapi, meliputi pemberian nasehat, pengarahan serta ide atau informasi lainnya yang dibutuhkan dan informasi tersebut harus bisa disampaikan kepada orang lain yang mungkin saja mengalami permasalahan yang sama (Setiadi, 2008).

Pada penderita LES sangat membutuhkan dukungan dari orang lain dalam arti dukungan informasi bisa diberikan oleh keluarga, masyarakat, dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya, dukungan informasi dapat berupa pemberian informasi yang dibutuhkan terkait dengan kondisi kesehatannya, kapan dan waktu yang tepat minum obat, saran- saran kesehatan hingga informasi mengenai kelompok atau perkumpulan yang memiliki kondisi yang hampir sama.

4. Dukungan emosional

Dukungan emosional selama depresi berlangsung, individu sering menderita secara emosional, sedih, cemas, dan kehilangan harga diri. Jika depresi mengurangi perasaan seseorang akan hal dimiliki dan dicintai. Dukungan emosional memberikan individu perasaan nyaman, merasa dicintai saat mengalami depresi, bantuan dalam bentuk semangat, empati, rasa percaya, perhatian sehingga individu yang menerimanya merasa berharga. Pada dukungan emosional ini keluarga menyediakan tempat istirahat dan memberikan semangat.

Peterson & Bredow (2004) menyatakan dukungan emosional melibatkan aspek kekuatan jasmaniah dan keinginan untuk percaya pada orang lain, sehingga orang tersebut mampu memberikan cinta dan kasih sayang kepadanya. Seperti yang dikatakan Duvall (1977) dalam Friedman (2010) kebahagian keluarga diukur oleh kekuatan cinta keluarga. Keluarga harus memenuhi kebutuhan kasih sayang anggota keluarganya karena respon kasih sayang satu anggota keluarga ke anggota keluarga yang lain memberikan dasar penghargaan pada kehidupan keluarga.

Memberikan dukungan emosional pada penderita LES merupakan salah satu fungsi afektif keluarga, fungsi afektif ini berhubungan dengan fungsi di dalam keluarga itu sendiri guna memberikan perlindungan psikososial dan dukungan terhadap anggota keluarga yang sakit. Friedman (2010) menyatakan bahwa adanya dukungan emosional dalam keluarga secara positif akan bisa

mampengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anggota dalam keluarga tersebut.

Nugroho (2000) juga mengatakan bahwa dukungan emosional merupakan bentuk dukungan berupa rasa aman, cinta kasih, memberikan semangat, mengurangi perasaan putus asa, mengurangi rasa rendah diri dan keterbatasan terhadap ketidak kemampuan fisik atau penurunan fisik yang tengah dialami. House (1994) dalam setiadi (2008) mengatakan bahwa bentuk dukungan emosional berupa dukungan simpati, dan empati, cinta, kepercayaan dan penghargaan. Dengan demikian dukungan ini melibatkan ekspresi, rasa empati dan perhatian terhadap seseorang sehingga merasa lebh baik, memperoleh kembali keyakinannya, merasa dimiliki dan dicintai pada saat stress. Komunikasi dan interaksi antar anggota keluarga yang lain sangat diperlukan untuk memahami situasi anggota keluarga. Bila nanti muncul masalah depresi pada pasien bantuan medis atau tenaga ahli mungkin dibutuhkan. Akan tetapi yang tidak kalah pentingnya adanya dukungan keluarga mendorong pasien dapat mengendalikan emosi dan waspada terhadap hal yang mungkin terjadi.

Dokumen terkait