• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIG DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Dalam dokumen ISBN (Halaman 166-170)

Pembelajaran dan Pemahaman Konsep Lingkungan Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG)

3. SIG DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Keberhasilan siswa dalam mempelajari lingkungan, khususnya literasi lingkungan terdapat 6 aspek yang harus dipenuhinya yaitu memiliki: sikap peduli lingkungan, menguasai pengetahuan ekologi, sosial-politik, masalah lingkungan, kemampuan mendeteksi lingkungan, berfikir sistematik dan bertindak dalam memecahkan permasalahan lingkungan, dan perilaku tanggung jawab terhadap lingkungan (Hollweg, dkk. 2011). Untuk dapat mencapai ke 6 kriteria tersebut, dibutuhkan beberapa strategi pembelajaran yang melibatkan model, metode dan media pembelajaran yang sesuai. Pemanfaatan hasil Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah banyak diimplementasikan di beberapa instansi termasuk diantaranya di dalam dunia pendidikan, khususnya dalam aktifitas pembelajaran dikelas dan praktikum di laboratorium. Salah satu media TIK yang sudah tidak asing lagi yaitu komputer yang menggantikan posisi mesin tik. Hasil aktifitas yang dilakukan dengan menggunakan komputer sangat jauh manfaatnya dibandingkan dengan mesin tik. Walaupun biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan komputer sangat tinggi tetapi dengan kemajuan yang diperoleh sangat signifikan. Sehingga masyarakat dari segala umur sudah banyak mengenal alat komputer. Pemanfaatan komputer dalam pengajaran diterapkan dalam bentuk pembelajaran berbasis komputer yaitu CBI (computer based instruction) dan CBL (computer based learning). Teknologi pembelajaran berbasis komputer telah dibuktikan dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran (Riandi 2003). Dengan munculnya komputer terutama pemanfaatannya di sekolah, banyak dikembangkan beberapa proses pembelajaran yang dipadukan dengan komputer. Pembelajaran tersebut diantaranya dengan menggunakan media power point, virtual, internet, e-learning, e-book. Belajar mengajar Biologi dengan menggunakan presentasi Power Point memberikan motivasi siswa untuk belajar

Bunga Rampai Penginderaan Jauh Indonesia 2013 159 biologi lebih bermakna (Kubiatko & Halakova 2009). Media pembelajaran berbasis komputer yang dipadukan dengan e-learning dapat meningkatkan belajar siswa pada ranah kognitif, efektif dan psikomotor di SMA (Riyadi 2011).

Media lain yang masih minim digunakan di Indonesia yaitu SIG. Di Amerika, SIG yang dipadukan dengan kuliah lapangan dapat meningkatkan sikap dan pengetahuan konseptual mahasiswa dalam mempelajari Ekologi (Simmons, dkk 2008). Kombinasi kuliah lapangan dan penggunaan SIG memiliki potensial dalam pengembangan problem-based learning. Dalam kuliah lapangan saja, mahasiswa hanya menggunakan alat radio telemetry untuk mencari lokasi. Sedangkan SIG saja, hanya mengandung data yang digunakan untuk menvisualisasi lokasi.

Tetapi akhir-akhir ini SIG digunakan untuk mendukung PBL (problem based

learning) oleh para pendidik (Summerby-Murray, 2001 & Drennon, 2005). Sebab

SIG memiliki potensi dalam meningkatkan pembelajaran lingkungan (NRC, 2006) dan meningkatkan sikap siswa terhadap lingkungan (West, 2003). Walaupun sudah diketahui bahwa SIG sangat bermanfaat dalam pembelajaran, tetapi dalam pelaksanaan di lapangan masih terhambat oleh beberapa kendala. Kendala tersebut diantaranya ketrampilan guru yang masih minim terhadap komputer, minimnya sarana komputer, pengetahuan SIG yang kompleks, pemahaman SIG terhadap guru dan siswa, kebutuhan waktu lama untuk memperkenalkan SIG di kelas, tingkat efektifitas penggunaan SIG yang belum jelas dan membutuhkan biaya dan perlengkapan yang relatif mahal (Lloyd, 2001; Baker, 2005; Simmons, dkk., 2008; Andrasmoro dan Ratri, 2010; dan Aina, 2013). Beberapa kendala tersebut merupakan keterbatasan dalam implementasi SIG pada pembelajaran di kelas. Salah satu usaha dalam mengatasi kendala tersebut yaitu pengembangan strategi pembelajaran oleh guru guna peningkatan pemahaman materi Penginderaan Jauh dan SIG terhadap guru sendiri dan siswa (Andrasmoro dan Ratri, 2010)

4. KESIMPULAN

Penggunaan teknologi SIG khususnya di bidang lingkungan sudah sangat luas yaitu untuk evaluasi pencemaran sungai, mempelajari populasi hewan, dan tumbuhan. Selain metode penelitian biologi yang sudah standar, tetapi dengan adanya SIG ini memberikan kontribusi dalam melakukan penelitian berkaitan lingkungan. Sehingga informasi yang diperoleh dari hasil penelitian sangat komprehensif dan terpadu. Dalam pembelajaran di sekolah maupun di universitas, SIG ternyata juga sudah diperkenalkan untuk pembelajaran terkait lingkungan. Tetapi SIG hanya berupa media, dan SIG ini harus dipadukan dengan model pembelajaran lain seperti PBL, Inquiry, Contextual Learning, CBL, dan lain-lain. Perlu diantisipasi bahwa banyak kendala yang perlu dipertimbangkan dalam menggunakan SIG dalam pembelajaran, sehingga implementasi SIG dapat berlangsung tanpa hambatan.

160 Hertien Koosbandiah Surtikanti dan Topik Hidayat

DAFTAR REFERENSI

Androsmoro, D. & Ratri DA. 2010. Kendala guru Geografi dalam pengembangan pembeljaran pengindaraan jauh (Remote sensing) dan SIG (Sistem Informasi Geografis) di lingkungan SMA kelas XII Kabupate Sragen. Seminar Nasional‐ PJ dan SIG.

Aina, J.K. 2013. Effecrive teachingand learning in science education through information and communication technology (ICT). IOSR Journal of Research and Method in Education 2(5) 43-47.

Alaguraja, P., Yuvaraj D., Sekar M., Muthuveerran P., dan Manivel M. 2010. Remote Sensing and GIS Approach for the Water Pollution and Management In Tiruchirappli Taluk, Tamil Nadu, India. INTERNATIONAL JOURNAL OF ENVIRONMENTAL SCIENCES Volume 1, No1.

Bahri, S. dan Irianto EW. 2007. Integrasi peta tematik dan indek kualitas air untuk kajian kualitas air sungai. Buletin Pusair, Media Informasi Kegiatan Penelitian Keairan. Vol. 16, No. 47.

Baker, TR. 2005. Internet-based GIS mapping in supportof K-12 education. Prof. Geogr. 57, 44-50.

Drennon, C. 2005. Teaching geographic information systems in a problem-based learning environment. J. Geog. High. Educ. 29, 385-402.

Hollweg, K.S., Taylor J.R., Bybee R.W., Marcinkowski T.J., McBeth W.C. & Zoido P. 2011. Developing a framework for assessing environmental literacy, Washington, DC. North American Association for Environmental Education. (http://www.naaee.net).

Kerski, J. 2013. Developments in Technologies and Methods in GIS In Education http://www.josephkerski.com/data/spatial_thinking_wa10.pdf.

Kubiatko, M. and Halakova Z. 2009. Slovak high school students attitudes to ICT using in biology lesson. Computers in Human Behaviour 25 743-748.

Lloyd, W.J. 2001. Intergrating GIS into the undergraduate learning environment. J. Geog. 100, 158-163.

Pardede, F.A.,Warnars, S.H.L.H. 2010. Pemanfaatan teknologi sistem informasi geografis untuk menunjang pembangunan daerah.

http://arxiv.org/ftp/arxiv/papers/1006/1006.2085.pdf

Prahasta, E. 2005. Sistem informasi geografi: Konsep-konsep dasar, Penerbit Informatika, Bandung.

Purnama, A.A. 2011. Pemetaan dan kajian beberapa aspek ekologis komunitas lamun di perairan Pantai Karang Tirta Padang. http://pasca.unand.ac.id/id/wp-content/uploads/2011/09/artikel-Arief-Anthonius-Purnama.pdf

Puslit Air. 2006. Penerapan Teknologi Spasial dan Sistem Informasi Geografi untuk Pengelolaan Kualitas Lingkungan Keairan. Laporan akhir.

Qoriani, H.F. 2012. Sistem informasi geografis untuk mengetahui tingkat pencemaran limbah pabrik di Kabupaten Sidoarjo, JURNAL LINK Vol 17/No. 2

Riandi. 2003. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan di Indonesia dan Negara-negara Pasifik. Makalah disampaikan pada “The National Seminar on Science and Mathematics Education”.

Riyadi, S. 2011. Studi experiment penggunaan Google Earth sebagai media pembelajaran Sejarah berbasis E-Learning kelas XI IPS di SMA Negeri I Purwodadi Tahun ajaran 2011/2012. Skripsi. Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Semarang. (Tidak diterbitkan).

Bunga Rampai Penginderaan Jauh Indonesia 2013 161 Simmons, M.E., Wu X.B., Knight S.L., dan Lopez R.R. 2008. Assessing the influence an

field and GIS-based inquiry on student attitude and conceptual knowledge in an undergraduate ecology lab.CBE Life Science Education Vol.7 338-345.

Summerby-Murray, R. 2001. Analysing heritage landscape with historical GIS: contributions from problem-based inquiry and constructivist pedagogy. J.Geor. High. Educ. 25, 37-52.

Surtikanti, H.K., Safaria T., dan Suryakusumah W. 2013. Kajian sistem informasi geografi dan teknologi spasial untuk pengelolaan ekosistem sungai Cikapundung. Laporan penelitian PPKBK, DIKTI-UPI.

Triyono, J. dan Wahyudi K. 2008. Aplikasi sistem informasi geografi tingkat pencemaran industri di Kabupaten Gresik. Jurnal Teknologi, Vol. 1, No. 1: 1-8.

West, B.A. 2003. Student attitudes and the impact of GIS on thinking skills and motivation. J. Geog. 102, 267-274.

Dalam dokumen ISBN (Halaman 166-170)

Dokumen terkait